Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA

MENGAJAR GURU, INTENSITAS BELAJAR, SARANA BELAJAR, DAN

LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

ANA WULAN IKA ASTUTI

NIM: 021334041

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Kecemasan

Orang sering cemas mengambil langkah yang terlalu kecil.

Kecemasan mereka adalah karena itu tidak cukup bermakna atau nyata.

Mereka juga cemas bila orang lain menertawakan mereka atau menganggap

mereka lemah.

  

Banyak orang begitu takut mengambil langkah yang terlalu kecil sampai

akhirnya tidak mengerjakan apa-apa.

  (Richard Carlson) Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhanku Yesus Kristus

  Bunda Maria Tercinta Bapak dan Ibuku tercinta Kakaku Cristina Sri Munarti dan Mas Sasmitadi Keponakan Petrus Ari Cahyadi dan Anggelina Dian Puspita Ningtyas

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA

MENGAJAR GURU, INTENSITAS BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN

LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

  Studi Kasus: : Siswa-siswi Jurusan Keuangan Program Studi Akuntansi SMK YPKK III Depok Sleman

  Ana Wulan Ika Astuti Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) ada hubungan antara lingkungan belajar dangan prestasi belajar siswa pada siswa siswi SMK YPKK III Depok Sleman.

  Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November 2007. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 191. Sampel yang diambil sebanyak 62 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan metode analisis korelasi Multivarian.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa (r =

  hitung

  0,466 > r = 0,164 dengan taraf signifikansi 0,05); (2) ada hubungan antara

  tabel

  intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa (r = 0,345 > r = 0,164

  hitung tabel

  dengan taraf signifikansi 0,05); (3) ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa yang (r = 0,376 > r = 0,164 dengan taraf signifikansi

  hitung tabel

  0,05); (4) ada hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa (r = 0,462 > r = 0,164 dengan taraf signifikansi 0,05).

  hitung tabel

  

ABSTRACT

The Relationship Between Student’s Perception About the Variations of

Teacher’s Style of Teaching, Intensity of Learning, Learning Facilities And

Learning Environment With Student’s Learning Achievement

  A Case Study Students at Finance Department of Accounting Study Progam in “YPKK III” Vocational High School Depok Sleman

  Ana Wulan Ika Astuti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  This research aims to know whether or not: (1) there is a relationship between learning student’s perception about the variation of teacher’s teaching style and student’s learning achievement; (2) there is a relationship between intensity of learning and student’s learning achievement; (3) there is a relationship between learning facilities and student’s learning achievement; (4) there is a relationship between learning enviroment and student’s learning achievement at “YPKK III” vocational high school, Depok Sleman.

  The research was conducted on November 2007 with the research population was 191 students and 62 students were taken as the sampels. The techique which was used to take the sample was purposive sampling. The data collecting used were questionnaire and documentation methods. To test the hypothesis the research used the method of correlation analysis of Multivarians.

  The research results show that: (1) there is a relationship between student’s perception about variation of teacher’s teaching style and student’s learning achievement (r = 0,466 > r = 0,164 with significant level 0,05); (2) there is a

  count table

  relationship between intensity of learning and student’s learning achievement (r

  count

  = 0,345 > r = 0,164 with significant level 0,05); (3) there is a relationship

  table

  between learning facilities and student’s learning achievement (r = 0,376 > r

  count table

  = 0,164 with significant level 0,05); (4) there is a relationship between learning enviroment and student’s learning achievement (r = 0,462 > r = 0,164 with

  count table significant level 0,05).

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas rahmat, berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru, Intensitas belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa”. Tujuan penulisan skripsi ini salah satunya adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 pada Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali hambatan- hambatan, namun berkat doa, bimbingan, nasihat dan dukungan dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu atas terselesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penuji yang telah bersedia untuk memberikan saran dan masukan saat menguji penulis.

  4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia mendampingi penulis dengan penuh kesabaran dan memberikan petunjuk berupa saran-saran dan kritikan demi kemajuan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi (Ibu Indah, Ibu Rita, Ibu Lina, Ibu Cornel, Pak Muhadi, Pak Heri, Pak Wid, Pak Joko, Pak Singo), Program Studi Ekonomi (Ibu Wigati, Pak Teguh, Pak Rubi, Pak Indra, Pak Vianney) dan seluruh dosen-dosen Universitas Sanata Dharma yang telah mengajar dan mendidik dengan sabar kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  8. Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak Wawik dan Sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mbak Titik yang telah melayani penulis dengan sabar selama kuliah hingga selesainya skripsi ini.

  9. Bapak dan Ibu karyawan, serta petugas perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  10. Keluarga besar SMK YPKK III Sleman, Ibu Dra. Rubiyati selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin penelitian, Ibu Dra. Nur’aini selaku Kurikulum yang telah bersedia mendampingi penulis saat penelitian, seluruh guru dan karyawan, siswa-siswi kelas 2 yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner demi mendukung kelancaran skripsi ini.

  11. Bapak Al. Dariya dan Ibu Florentina Rubiyem, akire lulus juga to!!! makasi yach atas semua perhatian, doa en’ kasih sayangnya.

  12. Mbak Sri Munarti makasi atas perhatian,semangat, en’ mau dengerin keluh kesahku mas Sasmito makasih atas bantuan dan semangatnya ya, keponakanku Petrus Ari Cahyadi en’ Angelina Dian Puspita Ningtas thanx untuk kelucuan en ramenya suasana.

  13. Petrus Heru Prasetyo makasih buat cinta, doa,semangat, perhatian dan pengertianmu dari awal sampai selesainya skripsi ini.

  14. Keluarga besar Bapak Sojiwo dan Bapak Soparto matur nuwun berkah

  17. My friends, Wati, Ruri, Beti akhirnya aku lulus ni, Elfira (liong), Sisil ( lontong) , Danik, Lia, Ninuk, Edi, Mittha, Santi, Flora (fofo) makasih dah menjadi sobatku.

  18. Temen-temen kost Brojowikalpo No.2B Dewi “tuyul memble” n family,

  ”

  Yudha, Retno “Nonox trims abstraknya, Nuning, Tian, Shinta, Silvi, Sulis, mba Rica “tante”, Tita.

19. Mas Lukas en’ mas Jati makasih atas dukungan en’ semangatnya.

  20. Temen-temen PAK A 2002 Edi, Yuli, Hanick, Trisna, Rita (Susi), Lieya, Ninuk, Shila, Etha, Febri, Santi, Ika, Br.Tadius, Nanik, Siska, Moko, Titet, Aji, Adi, Krestee, Rita stero, Erni, Rosa, Emi, Vero, Yeni seneng dech bisa sekelas bareng X-an smoga ini bisa jadi kisah klasik yang pantas untuk dikenang thanx 4 everything, don’t forget me...

  21. Temen-temen PAK B 2002 Eli, Dewa, Apri, DP, Fera, Eri, Yoyok, Imas, Siska, Muntari, Adi, Goris, Tyas, Bowo, Dita, Lamdos, Kris, Didik, dll.

  22. Temen-temen PAK C 2002 Banu, TM, Uci, Toro, MM, Cipluk, Wulan, Sarinah, Heri, Clara, Thomas, Dewi, Dika, Nina, Ima, dll.

  23. Agung, adel, desi, ari, yanti, mbk ester, deka, monik, sari, dewi, makasih atas kebersamaanya.

  24. Buat diri pribadiku ayo langkahkan kaki, tegarkan hati, kuatkan diri, tuk menggapai asa yang tinggi, tetap semangat!!! keep smile ☺

  25. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selama ini dengan ketulusan hati telah memberikan bantuan dan dorongan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  DAFTAR ISI

  halaman

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................

  4 C. Rumusan Masalah .............................................................

  4

  C. Hubungan Antara Variabel ................................................. 24 D. Kerangka Berpikir ..............................................................

  26 E. Hipotesis ............................................................................. 28

  BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 29 A. Jenis Penelitian ...................................................................

  29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 29 C. Subjek Penelitian ................................................................

  30 D. Populasi dan Sampel .......................................................... 30

  E. Variabel Penelitian dan Ukurannya .................................... 31

  F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 35

  G. Pengujian Instrumen Penelitian....................................... 36

  H. Teknik Analisis Data............................................................ 39

  BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ........................................... 46 A. Data Kelembagaan Sekolah ............................................... 46 B. Fasilitas Penunjang Pendidikan .......................................... 45 C. Sumber Daya Manusia ....................................................... 47 D. Deskripsi Populasi .............................................................. 49 BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................ 53 A. Deskripsi Data .................................................................... 53

  

BAB VI PENUTUP ............................................................................... 70

A. Kesimpulan ........................................................................ 70 B. Keterbatasan Penelitian .....................................................

  71 C. Saran ..................................................................................

  72 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 30Tabel 3.2 PAP Tipe II ................................................................................. 32Tabel 3.3 Skala Pengukuran ....................................................................... 32Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner ...................................................................... 35Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen ..................................................... 37Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ....................................................... 39Tabel 4.1 Data Fasilitas Sekolah ................................................................. 46Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan ........................................................... 48Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa ..................................................................... 49Tabel 4.4 Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru .............. 50Tabel 4.5 Intensitas Belajar Siswa .............................................................. 50Tabel 4.6 Sarana Belajar Siswa ................................................................... 51Tabel 4.7 Lingkungan Belajar Siswa ......................................................... 51Tabel 4.8 Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 52Tabel 5.1 Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 54Tabel 5.2 Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru ............... 55Tabel 5.3 Intensitas Belajar Siswa ............................................................. 56Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linearitas ........................................................ 61

  DAFTAR LAMPIRAN

  halaman Lampiran 1 Kuesioner .................................................................................... 76 Lampiran 2 Data SPSS .................................................................................. 85 Lampiran 3 Validitas & Reliabilitas .............................................................. 95 Lampiran 4 Normalitas & Linierias ................................................................ 99 Lampiran 5 Korelasi & Regresi Berganda ..................................................... 105 Lampiran 6 Kategori Kecenderungan ............................................................ 108 Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 111

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi pelaksanaan

  pembangunan masyarakat suatu Negara, karena pendidikan merupakan dasar bagi pelaksanaan pembangunan. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terlebih pembangunan yang berorientasi untuk membenahi Bangsa yang sedang menghadapi berbagai masalah, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

  Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dihasilkan dari penerapan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus mendapat perhatian bangsa Indonesia. Dalam suatu lembaga pendidikan terdapat suatu proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar ini dipengarui oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu tujuan pengajaran, materi pengajaran, materi pengajaran, media pengajaran, peran guru dan siswa, metode mengajar yang digunakan, variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar siswa, sarana belajar dan lain-lain.

  Prestasi belajar menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

  Variasi gaya mengajar guru diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar di kelas. Variasi gaya mengajar bertujuan untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajarnya senantiasa menunjukan ketekunan, keantusiasan, dan berperan serta secara aktif yang pada akhirnya mencapai hasil yang maksimal.

  Keberhasilan anak dalam belajar di sekolah hanya berdasar pada prestasi belajar yang dicapainya. Prestasi belajar anak yang tinggi dapat diperoleh jika di dalam dirinya tumbuh rasa senang belajar. Dalam perasaan senang anak menjadi semangat dalam belajar. Dengan kata lain prestasi belajar kemungkinan besar dapat ditingkatkan jika intensitas belajar siswa tinggi.

  Semangat belajar yang tumbuh dalam diri siswa dapat berjalan dengan lebih baik apabila didukung faktor luar dan faktor dalam secara positif.

  Intensitas belajar tidak lepas dari partisipasi orang tua. Partisipasi ini bisa berwujud dalam pemberian sarana belajar yang memadai dan kemauan orang tua dalam hal pendampingan belajar anak. Untuk menunjang pelaksanaan belajar siswa lingkungan belajar juga ikut berperan dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Oleh karena lingkungan belajar yang mendukung, maka siswa akan belajar lebih bersemangat karena merasa nyaman. Lingkungan belajar meliputi lingkungan tempat tinggal atau masyarakat, lingkungan menggunakan variasi dalam mengajar sehingga siswa merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran. Dalam kondisis ini menyebabkan prestasi siswa menurun. Dengan diterapkannya variasi gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Siswa yang memiliki nilai yang kurang cenderung malas untuk belajar sehingga intensitas belajar siswa menjadi berkurang. Mereka belum mampu mengatur atau mengarahkan dirinya sendiri dalam aktivitas belajar. Untuk hal ini peran orang tua dalam pendampingan belajar anak sangat diperlukan, karena banyak orang tua yang kerap kali kurang memperhatikan anak khususnya dalam belajar. Pada umumnya kebanyakan orang tua hanya mencari materi untuk memenuhi kebetuhuan keluarga sehingga anak kurang mendapat perhatian. Hal ini terkait juga dengan pemberian sarana belajar oleh orang tua, bahwa tidak semua siswa memiliki sarana belajar yang mendukung. Begitu pula dengan lingkungan belajar yang kadang kurang menciptakan suasana belajar yang nyaman misal letak sekolah yang dekat dengan jalan raya.

  Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya

  

Mengajar Guru, Intensitas Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan

  B. Batasan Masalah

  Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda maka penulis merasa perlu membatasi masalah dalam penelitian ini.

  1. Prestasi belajar siswa yang dimaksud adalah prestasi belajar akuntansi.

  2. Penelitian hanya berfokus pada 4 faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa yaitu persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar.

  C. Rumusan Masalah

  Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa?

  2. Apakah ada hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa?

  3. Apakah ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa?

  4. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa?

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa.

  4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru dan Siswa Penelitian ini diharapkan sebagai acuan baik bagi guru maupun siswa untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar dengan mengingat pentingnya hubungan variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar demi tercapainya prestasi belajar siswa secara maksimal.

  2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan agar dapat menambah referensi kepustakaan, khususnya referensi mengenai pendidikan yang dapat

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan akan banyak memberi bekal bagi penulis sebelum terjun dalam praktik dunia pendidikan khusunya yang berkaitan dengan objek penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoritis

1. Prestasi Belajar

  a. Pengertian prestasi belajar Prestasi adalah hasil belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

  1990:700) sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

  Menurut para penulis buku psikologi belajar, mereka mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman (Ali Imron 1996:3).

  Apabila seseorang belajar maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan dalam diri siswa, ketika ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda dari yang telah dipelajarinya. Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan nampak b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Handitono, (1994:229) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain:

  1) Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari individu, yang meliputi:

  a) faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, emisi, dan kesiapan maupun kelelahan.

  b) faktor biologis yaitu hal-hal atau hambatan-hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar individu

  Faktor ekstern ini meliputi keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga merupakan tempat pertama kali seorang anak belajar. Sekolah merupakan tempat seorang anak mendapatkan pendidikan formal ditempat ini pula biasanya pengukuran prestasi belajar dilakukan, dan masyarakat merupakan lingkungan seorang anak belajar lebih banyak dibandingkan belajar di keluarga dan sekolah.

  Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994: 235-523) faktor yang penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar.

  b) Motivasi belajar, merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Jika motivasi melemah akan mengakibatkan melemahnya kegiatan belajar, maka mutu hasil belajar akan menjadi rendah.

  c) Konsentrasi belajar, merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan pelajaran maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta istirahat.

  d) Mengolah bahan pelajaran, merupakan kemampuan untuk menerima isi dan cara perolehan ajaran yang dikembangkan diberbagai mata pelajaran, sehingga menjadi bermakna.

  e) Menyimpan perolehan hasil belajar, merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek (hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil f) Menggali hasil belajar yang tersimpan, merupakan proses pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru, mahasiswa akan memperkuat pesan dengan cara memperbaiki kembali atau mengaitkan dengan bahan lama. Proses menggali pesan lama tersebut dapat berwujud transfer belajar atau unjuk prestasi belajar. Gangguan dalam menggali pesan dan kesan lama dapat bersumber dari kesukaran penerimaan, pengolahan dan penyimpanan.

  g) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar.

  h) Rasa percaya diri, timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. i) Intelegensi dan keberhasilan belajar, adalah salah satu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Faktor yang mempengaruhi tua karena tidak memahami apa yang dipelajari oleh anaknya di sekolah, keadaan gizi yang rendah. j) Kebiasaan belajar, dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur menyia- nyiakan kesempatan belajar, datang terlambat. k) Cita-cita, merupakan eksplorasi dan emansipasi diri mahasiswa.

  2) Faktor eksternal

  a) Guru adalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya.

  b) Prasarana dan Sarana, kelengkapannya merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik.

  c) Faktor Keluarga, hubungan yang baik antara anggota keluarga dapat membantu dalam kegiatan belajar, sehingga dimungkinkan prestasi belajar lebih baik.

  Menurut Masrun dan Sri Mulyani Martiniah, (1976:21) seorang siswa dalam studinya dapat mencapai prestasi belajar yang baik apabila didukung oleh adanya usaha-usaha sebagai berikut: 1. Mempunyai tujuan belajar yang jelas.

  2. Mempunyai motivasi intrinsik.

  3. Mempunyai minat belajar.

  4. Mempunyai kecakaapan dalam penguasaan bahan.

  5. Mempunyai kecakapan dalam mengikuti pelajaran.

2. Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mangajar Guru

  a. Persepsi Siswa Persepsi pada hakekatnya adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi (Thoha, 1983:38).

  Persepsi dapat pula diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera atau penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang yang diinderakan.

  Persepsi siswa terhadap proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada prestasi belajar mereka, karena guru sangat dominan dalam menentukan keberhasilan masing-masing siswa. Profesionalitas guru dalam mengelola kelas merupakan kunci utama dalam strategi belajar mengajar.

  Guru hendaknya harus senantiasa menggunakan variasi gaya mengajar, misalnya dengan memberikan acungan jempol bagi siswa yang mampu mengerjakan soal di depan kelas dengan baik atau berjalan mendekati siswa sambil memberikan penjelasan apabila siswa mengalami kesulitan dalam belajar atau mengerjakan soal. Dengan demikian siswa akan merasa bahwa di dalam proses belajar mengajar dihargai oleh guru sehingga proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan apa yang didengar dan dilihat dapat dimengerti secara maksimal dan pada akirnya siswa dapat memberikan penilaian.

  b. Pengertian Mengajar Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberikan perangsang, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

  Menurut Gane and Briggs (Mohamad, 1984:4) menyatakan bahwa “instruction is a set of event which affect learners in such a way

  that learning is facilitated”, yang dapat disimpulkan bahwa mengajar

  pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar. Gane dan Briggs juga melihat pentingnya proses belajar siswa secara aktif dalam pengajaran. Jadi, yang penting dalam mengajar bukan upaya guru dalam menyampaikkan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai tujuan. Dalam hal ini guru bertindak sebagai director dan

  facilitator of learning yaitu sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar.

  Menurut Sardiman (1986:47), mengajar adalah menyampaikan pengetahuan. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapat atau menguasai pengetahuan. Konsekuensi dari pengertian semacam ini akan membuat kecenderungan anak menjadi pasif, karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan gurunya, sehingga pengajarannya

  Mengajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan siswa, sehingga terjadi proses belajar yang nyaman. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu cara atau upaya yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa yang bertujuan untuk menyampaikkan informasi atau pengetahuan yang berguna bagi siswa.

  c. Gaya Mengajar Gaya mengajar adalah sikap yang harus dilakukan untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung bagi proses belajar mengajar. Gaya mengajar sangat dipengarui oleh cara guru memandang diri mereka sendiri dan cara guru memandang siswa.

  Hal ini bisa berarti bahwa perasaan guru, mewarnai corak pengajaran dan pola interaksi dengan siswa (M. Entang, 1981:4). Gaya mengajar menurut Winkel (1996:204) adalah keseluruhan tingkah laku guru yang khas bagi dirinya dan agak bersifat menetap pada setiap kali mengajar.

  Menurut Roggema dalam Winkel (1996:205) membedakan gaya b) menuntut banyak prestasi hafalan;

  c) berpegang pada buku pelajaran;

  d) bergaya memimpin lebih otoriter;

  e) kurang bersedia menerima sumbangan pikiran dari siswa; f) menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian.

  2). Informal

  a) penentuan luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa; b) mendorong siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran;

  c) memberikan pandangan sendiri terhadap pelajaran;

  d) bergaya memimpin lebih demokratis;

  e) menanggapi dengan baik pikiran kritis siswa;

  f) menekankan agar siswa belajar demi perkembangan diri sendiri.

  d. Variasi Gaya Mengajar Kebosanan merupakan salah satu masalah penting di dalam kelas. Siswa duduk dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam-jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh sungguh-sungguh akan sangat menarik dan dapat mempertahankan minat dan semangat siswa dalam belajar. Menurut Raflis Kosasi, (1984:6-7) biasanya variasi muncul dalam komponen-komponen, sebagai berikut: 1) Penggunaan variasi suara

  Variasi suara adalah perubahan nada suara keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

  2) Pemusatan perhatian Memusatkan perhatian pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru dengan perkataan atau kalimat dan ungkapan senada dengan itu dan biasanya diikuti dengan isyarat. 3) Kesenyapan

  Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian. Perubahan stimulasi dari adanya suara ke keadaan tenang atau senyap atau dari keadaan adanya kesibukan kegiatan

  4) Mengadakan kontak pandang Bila guru berbicara berinteraksi dengan siswanya hendaknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata siswanya untuk menunjukkan hubungan yang intim dengan mereka. 5) Gerakan badan dan mimik

  Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Hal ini tidak hanya sekedar menarik perhatian, tetapi lebih dari itu dapat menyampaikkan arti dari pesan lisan yang disampaikan.

  6) Pergantian posisi guru dalam kelas Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Hal yang penting diingat adalah variasi ini digunakan dengan maksud tetentu, dan dilakukan secara wajar tidak berlebihan.

  Salah satu tujuan untuk mendapatkan hasil dalam belajar, guru tidak terikat pada teknik atau metode atau media tertentu akan tetapi guru dapat memanfaatkan salah satu atau semuanya secara berkombinasi. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cara efektif untuk memperoleh hasil pembelajaran

3. Intensitas Belajar

  Seorang siswa tidak bisa lepas dari kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, waktu merupakan salah satu faktor penting sehingga perlu diperhatikan. Seperti berapa lama waktu yang digunakan untuk belajar atau berapa jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar, berapa kali waktu yang disediakan untuk belajar dalam sehari perlu mendapat perhatian. Intensitas belajar adalah banyaknya waktu yang digunakan untuk belajar dengan baik. Dalam sehari berapa lama siswa melakukan aktivitas belajar yang benar-benar menghasilkan. Setiap siswa umumnya mempunyai waktu rata–rata 11 jam setiap hari untuk keperluan kegiatan belajar. Sedang sisa waktu yang lain, 8 jam digunakan untuk tidur, 3 jam untuk pemeliharaan diri, dan 2 jam digunakan untuk keperluan pribadi dan urusan sosial (Gie, 1995:171). Jika dalam 11 jam tersebut 7 jam digunakan untuk belajar disekolah maka sisanya sebanyak 4 jam digunakan untuk belajar diluar sekolah, seperti dirumah, dilembaga bimbingan belajar atau kelompok belajar dimasyarakat.

  Dalam waktu belajar dalam sehari yang relatif banyak tersebut, siswa hendaknya, dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sehingga hasil belajar yang dicapai optimal. Intensitas belajar dalam arti seberapa banyak waktu banyak intensitas belajar yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi.

4. Sarana Belajar

  Pengertian sarana menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:123) sarana belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan. Dari pengertian tersebut dapat diidentifikasi arti sarana belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan siswa melakukan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang baik dan memuaskan. Sarana belajar merupakan salah satu faktor eksteren yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Sarana belajar mempunyai fungsi, untuk menunjang dan menggalakan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Jadi kelengkapan sarana belajar yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya, maka orang tua tidak boleh melupakan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan anak-anaknya dalam membantu meningkatkan proses belajar anak, menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution, (1995: 64) sarana belajar antara lain sebagai berikut:

  a. Peralatan sekolah Peralatan ini bisa berwujud buku pelajaran, buku tulis, bolpoint, pensil, yang peralatanya tidak lengkap, mereka akan cenderung malas untuk belajar karena apa yang dibutuhkan sebagai penunjang tidak ada. Jadi kelengkapan peralatan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

  b. Kamar belajar Kamar belajar adalah sarana yang penting bagi anak. Dengan adanya tempat yang khusus bagi anak untuk belajar maka anak akan lebih terbantu dalam berkonsentrasi dalam belajarnya. Oleh karena itu, kamar belajar sangat penting bagi siswa dalam kegiatan belajar di rumah sehingga proses pemahaman dapat tercapai secara maksimal dan pada akirnya prtestasi belajar meningkat.

  c. Meja belajar dan kursi belajar Meja belajar dan kursi belajar merupakan sarana yang diperlukan anak.

  Dengan adanya meja dan kursi sendiri, maka dalam belajar anak merasa nyaman. Kenyamanan dalam belajar akan mempengarhui itensitasnya dalam belajar pula. Anak yang itensitas belajarnya tinggi cenderung prestasinya tinggi pula.

  d. Penerangan Penerangan merupakan sarana penting dalam mendukung belajar anak.

  Dengan demikian adanya penerangan yang cukup akan cenderung mempengarui prestasi belajar anak.

5. Lingkungan Belajar

  Selain faktor individu, faktor lingkungan lebih-lebih lingkungan belajar sangat menentukan motivasi belajar seseorang untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Sebab individu secara sadar atau tidak senantiasa tersosialisai oleh lingkungannya. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang terdapat ditempat belajar. Lingkungan belajar ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial (Ali Imron, 1996:103).

  a. Lingkungan fisik Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajaran tersebut belajar, sehingga si pembelajar dapat merasakan kalau tempat belajarnya nyaman atau tidak, segar ataukah pengap. Hal-hal yang demikian sangat berpengaruh pada motivasi belajar yang pastinya akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar seseorang. Tempat belajar yang berantakan, tidak tertata rapi, tidak akan memberikan gairah untuk belajar seseorang. Sebaliknya, tempat belajar yang teratur, yang tertata rapi, akan mendorong seseorang bergairah belajar.

  Tempat belajar yang bising juga menggangu belajar seseorang, b. Lingkungan sosial Lingkungan sosial adalah suatu lingkungan dimana seseorang itu ada keterkaitan dengan orang lain. Lingkungan sosial ini bisa berupa lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya, kelompok belajar, lingkungan keluarga. Walaupun faktor pribadi seseorang lebih menentukan terhadap diri sendiri haruslah diakui bahwa kelompok belajar, lingkungan sepermainan, lingkungan teman sebaya, maupun lingkungan keluarga ini pun sangat menentukan motivasi belajar seseorang dalam pencapaian prestasi belajar yang baik.

  Misalnya, jika dalam suatu lingkungan sosial seseorang tidak terbiasa dengan aktivitas belajar, atau dapat disebut belajar belum membudaya maka seseorang itu kurang memotivasi atau bahkan tidak termotivasi sama sekali untuk belajar. Begitu pula dalam lingkungan keluarga yang kurang mendukung bahkan tidak adanya dorongan dan pengertian dari orang tua maupun anggota keluarga lainnya, terkadang seseorang mengalami lemah semangat untuk belajar.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

  Hasil penelitian yang relevan dengan topik ini memberikan suatu ada hubungan yang positif dan signifikan antara variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi dapat diprediksi dari variasi gaya mengajar guru. Hal ini berarti semakin bervariasi gaya mengajar guru maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

  Hasil penelitian Isti Rahayu (2000), menemukan bahwa sarana belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti tersedianya sarana belajar sebagai pendukung dalam belajar ikut menentukan prestasi belajar siswa.

  Hasil penelitian Alfonsa Mintarti (1998), menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa lingkungan yang mendukung bagi siswa untuk belajar ikut menentukan prestasi belajar siswa.

  Berdasar penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan variasi gaya mengajar yang digunakan seoran guru, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar secara langsung akan meningkatkan semangat untuk belajar siswa di kelas maupun di rumah. Dengan meningkatnya semangat untuk belajar pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa lebih optimal.

C. Hubungan diantara Variabel Penelitian

  Variasi gaya mengajar guru sangat berpengaruh terhadap kondisi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, demikian pula intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar, keempat hal tersebut hal sangat mempengarui prestasi belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, variasi gaya mengajar diperlukan oleh seorang guru yang ahli dibidangnya untuk membantu siswa mengembangkan segala potensi yang dimiliki. Intensitas belajar sangat diperlukan bagi siswa untuk lebih memahami apa yang telah diajarkan oleh guru di sekolah. Rasa senang dalam diri siswa akan menimbulkan motivasi untuk belajar sehingga intensitas belajar yang digunakan siswa bertambah. Sarana belajar yang baik akan lebih mendukung dalam proses belajar. Dimana siswa akan lebih memahami dan mengerti tentang apa yang telah disampaikan oleh guru melalui sarana belajar. Demikian pula lingkungan belajar dimana siswa tersebut belajar. Lingkungan yang tenang dan nyaman akan lebih membantu siswa untuk berkonsentrasi dan lebih bergairah dalam belajar. Pencapaian perubahan-perubahan dalam diri siswa sebagai tanda bahwa ia telah belajar berdasar materi yang telah diberikan oleh guru yang telah mengajarnya. persepsi yang dimiliki siswa bersifat positif terhadap variasi gaya mengajar guru yang profesional dibidangnya akan menimbulkan perasaan senang atau suka terhadap guru tersebut, lalu perasaan itu akan memotivasi siswa untuk belajar lebih sering, yang akirnya akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Jika persepsi yang dimiliki oleh siswa bersifat negatif akan menimbulkan perasan tidak senang atau tidak suka, lalu sikap tersebut tidak akan memotivasi untuk belajar dalam berprestasi, serta tidak mengambil sikap untuk meningkatkan belajarnya, yang pada akirnya akan berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa tersebut.

  Jadi dengan adanya guru yang profesional dibidang keahlianya dengan menggunakan variasi gaya mengajar akan menimbulkan penilaian siswa bahwa guru mengajar sesuai dengan bidang keahlianya. Dengan adanya variasi gaya mengajar agar tidak monoton akan menimbulkan perasaan senang dan suka yang kemudian akan menumbuhkan rasa senang untuk belajar, demikian pula sarana belajar yang mendukung akan membantu siswa dalam memahami dan mengerti tentang apa yang telah dipelajari, dan lingkungan belajar yang mendukung dalam proses belajar akan membantu siswa untuk berkonsentrasi sehingga apa yang di pelajari akan dimengerti betul oleh siswa, motivasi internal, dan integritas belajar menyeluruh untuk mengurangi kebosanan siswa. Intensitas belajar adalah banyaknya waktu yang digunakan dengan baik untuk belajar oleh siswa. Sarana belajar adalah sesuatu yang memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan belajar adalah keadaan atau kodisi sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku siswa. Variasi gaya mengajar yang variatif, intensitas belajar yang tinggi, sarana dan lingkungan belajar yang baik akan mempertinggi prestasi belajar.

  

Model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

  Variasi Gaya Mengajar Guru Intensitas Belajar

  Prestasi Belajar Siswa Sarana

  Belajar Lingkung an Belajar

E. Hipotesis

  Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis

  a. Ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa.

  b. Ada hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

  c. Ada hubungan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa.

  d. Ada hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian

  mengenai unit sosial tertentu yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu yang pengumpulan dan analisis datanya dilakukan pada waktu tertentu. Jenis penelitian studi kasus tersebut bila dihubungkan dengan hasil penelitian maka hanya berlaku bagi obyek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini terbatas pada subyek tertentu yaitu sekolah dan siswa bagi respondenya. Secara khusus yang diteliti dari obyek penelitian adalah persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

  a. Tempat Penelitian : SMK YPKK III Sleman

  b. Waktu penelitian : Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2007

  C. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar, disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi : studi kasus SMA N 1 Sleman.

1 6 177

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siwa-siswi SMK Koperasi Yogyakarta.

0 0 193

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175