PENG A R U H STA TU S IBU SEBA G A I W A N IT A K A R IR TE R H A D A P M O T IV A SI B E LA JA R A N A K

  

PENG A R U H STA TU S IBU SEBA G A I W A N IT A

K A R IR TE R H A D A P M O T IV A SI B E LA JA R A N A K

(Studi Kasus di SD M uhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007/2008)

  

SKRIFSI

  Diajukan untuk M emenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

NIM . I l l 03 050

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2008

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Stadion 03 Telp. (0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , 32 3 4 3 3 Fax 32 3 4 3 3 Salatiga 50721 Jl. W eb site :

D E K L A R A S I

  B is m illa h irra h m a n irra h im

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menvatakan bahwa skripsi in: tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dulam referensi yang dijadikan bahan nijukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi ataa pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 24 Februari 2008 Peneliti c x ---0?

  MARIANA ULFAH NIM. 111 03 050 li

  M aslikhah,S.Ag., M.Si Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Mariana Ulfah Salatiga, 24 Februari 2008 Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari : Nama NIM. Jurusan

  Progdi Judul

  Mariana Ulfah 111 03 050 Tarbiyah

  PAI PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus

  Salatiga Tahun 2007/2008) Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing Maslikhah.S Ag.. M.Si

  NIP. 150 302 272

  DEPARTEMEN A G A M A Rl ScKOLAH T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Station 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : MARIANA ULFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa

  : 111 03 050

  yang berjudul : “PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI

  

WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi Kasus

di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007 / 2008)”.

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 08 Maret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 1 Maulud 1429 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-.;yarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  08 Maret 2008 M Salatiga,

  01 Maulud 1429 H Panitia Ujian

  Pembimbing

  ».Ag„

Masucnan, ivl.Si

  NIP. 150 302 272

  

M O T T O

cfha/um (y s ia p a y a n y m endapaL upon- alau/ in e n d e tila h a u in a m e a y u tu a anaJ{/-

an aA n yw , kem u dian / la keiAoiat/ balk/ k e p a d a m ew ka/, m a k a cu iak/-aaakm ja/

  

(leaseA u t) aJicuv m e n p id i penqA aicuup (u u jin q a d a w slk& w n& taka/”

!f-}C~^R j . '^ u k A a i i / cY T U d in v d a n / ^ a u n id z i/ )

  

V

  PERSEMBAHAN ctln U J v keduco w ia n y Uuokw ^ u u a n d o Sc ^ (a v ^ K u fn iA a /v tevim a/ k a a ifv a la s / & ) ( v a /d a tv S e m a n q u ln y a .

  

' f ^ u c U / k e d u a / a d iA A io e ^ e t v <=V la J u u M in ''^ a fto & r c lju t u u v s A to s A z m o iy m c y

s e la lw d e v s a m a / d a la m / s u k w n u u 'fu u v d u k w .

  

S ^ u a l ^ e m e n - t e m e n “ c y s 4 S cX ? ) CY i % s 4 S c) ? l s 4 1 Z % c& = g c U c% ”

(^b in A j/, ^ 2 tv, s A n d in fo , s A n is /, s A lm u v , ^ r u v ^ J iu lk /, ^ Ija y w o , ’’ M a n y , oam

  S /, ctUe/, cyyiA Su&i Sc 9fiA ci\)i2n/) 9 cyyiis&> ^ijau/.__

A C^ u a l S e J lw u iru y i^cm y (L i^vn ^iticu v s A tla A u a tu A fQ ^ n c u y v s A U x J v d i/

scuU/ ya tK y tepcU/ u tilo fo devsam a/ tn e a a itv S io u jc v !

A cV%uaA/ tem etv ^ o ^ a / ^ c e / tea/ Sc ^ a u z y ^ h a n fo ’s/ a ia s/ (uuvtuan/ daro

semanyaUufa/!

  "A ^ u a t/te m e c v -te m e tv t y s A t f , cfecffi({ ) ,< lP cf f i£ A ,s A <-d d £ sd n g A a tcu o 2003

  

'A 'I ftu a t sem u a n ya / sofa/ yan q/ taJo dosco k w seAuO saloo p& isalu / ^ h a tv to ’s/ alcuv

S em a n q a in q a /!

  V I KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabatny?. dan pengikutnya yang beriman.

  Atas rahmat Allah dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH STATUS IBU SEBAGA1 WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007/2008)”

  Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam proses penulisan skripsi ini.

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Fathurrohman, S.Ag yang telah memberikan ide dan gagasan skripsi penulis.

  3. Maslikhah, S.Ag, M.Si yang telah membimbing dan memberikan ruang dan waktunya sampai penulisan skripsi ini selesai.

  4. Drs. Joko Sutopo, M.Ag yang telah bersedia memberikan bantuannya.

  5. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta guru-guru SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang telah memberikan izin penelitian serta membantu dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

  Vll

  6. Tim perpustakaan STAIN Salatiga, terima kasih atas penyediaan buku-buku kepada penulis sehingga skripsi selesai.

  7. Sahabat Comp “Mas Yuli” yang telah membantu pengetikan sehingga skripsi ini bisa selesai.

  8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu hingga terselesainya skripsi ini.

  Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliu yang tersebut di atas selain do’a d a i terima kasih mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah dan mendapatkan balasannya. Amin.

  Akhimya dengan kemampuan yang terbatas, penulis berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun dengan demikian, masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempumaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian. Amin ya rabbal ‘alamin.

  Salatiga, 1 Februari 2008 viii

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   ix

  b. Ciri-ciri Wanita Karir

  3. Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita Karir Terhadap

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  18

  c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

  

  

  2. Motivasi Belajar

  

  

  

  

   x

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAP. RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN xi

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Tabel XIV Penelitian Hasil Angket Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita

   xii

  TabelXV FreKuensi Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita K arir............

  61 Tabel XVI Penelitiar Hasil Angket Motivasi Belajar Anak Siswa SD

  

  

   xiii

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Kisi-Kisi Instrumen Tentang Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita Karir

  Lampiran II Kisi-Kisi Instrumen Tentang Motivasi Belajar Anak Lampiran III

  Tabel Spesifikasi Instrumen Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita Karir Dan Motivasi Belajar Anak

  Lampiran IV Instrument Penelitian

  Lampiran V Nota Pembimbing Lampiran VI

  Permohonan Ijin Penelitian Lampiran VII

  Surat Keterangan Telah Melaksankan Penelitian Lampiran VIII Lembar Konsultasi xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, pembangunan telah melahirkan

  kemajuan bagi perempuan yang ditandai oleh keterlibatan, mereka yang semakin besar dalam berbagai aspek kchidupan. Semakin banyak wanita yang terlibat dalam pekerjaan penting. Kaum perempuan tidak lagi hanya sebagai ibu, tetapi juga sebagai wanita karir atau kelompok yang lebih terlibat di luar rumah. Kiprah mereka menunjukkan bahwa mereka semakin dihargai dan mendapat tempat secara sosial jika dilihat kembali konsep ibu dalam hubungannya dengan anak, maka ibu rumah tangga justru merupakan status yang ideal di dalam penciptaan makna kehidupan secara meluas dan berkelanjutan karena seorang ibulah yang dapat menyiapkan generasi yang berkualitas.1

  Kaum wanita karir pada umumnya menolak anggapan bahwa mereka menanggung berbagai beban berat karena merangkap dua beban sekaligus apakah naluri keibuannya tidak terganggu oleh karir mereka ? mereka menjawab, kami justru nienemukan keasyikan tertentu dalam menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga dan merasa lebih energik di tempat kerja. Keterlibatan wanita dalam bidang pekerjaan bukan sekedar soal faktor biologi atau kemajuan teknologi. Menurut beberapa ahli, memang secara biologis manusia itu berinisiatif untuk bekerja. Tetapi pikiran ini bukan berarti

1 N'unajat dkk, Antologi Pemikiran Gender, STAIN Salatiga Press, 2006, him. 66-67

  2

  menetralkan kenyataan yang ada. Perlu di akui bahwa dewasa ini teknologi

  begitu berpengaruh pada kehidupan keluarga. Alat-alat elektronik canggih yang terseuia dapat dipakai pria wanita, tanpa perbedaan.

  Adunya perubahan ini mengundang pertanyaan tentang peranan seorang ayah. Apakah ayah menjadi bertanggung jawab lebih besar terhadap anak ? penelitian di AS dan di Australia menunjukkan bahwa pada umumnya ada perubahan pada diri ayah. Dalam buku Now American Use Time, John Robinson dalam Save M. Dagun melaporkan bahwa

  Banyak suami yang 'strinya bekerja akan lebih melibatkan diri dalam mendidik dan mengasuh anaknya dibanding ayah yang istrinya tidak bekeija. Graetne Russel xnenemukan gambaran serupa pada keluarga di Australia. Ia mengatakrji, orang tua yang sama-sama bekeija menyebabkan sang ayah cenderung memperhatikan anaknya dua kali dari sebelumnya. Meski demikian peran ibu tetup menangani berbagai kegiatan rutin di rumah. Diungkap juga, meski ayah tidak terlibat sepenuhnya dalam mendidik dan mengasuh anak akan tetapi aktivitasnya tetap membawa dampak positif bagi pekeijaan ibu dan perkembur gan anak. Tetapi bila kelompok ayah tetap mempertahankan pola peran tradisional dan menolak ikut berpartisipasi dalam mendidik dan mengasuh anak maka m.murut Lamb dan Bronson sikap itu akan membawa kesulitan bagi ibu dan anak.2 Wanita adalah manusia yang jumlahnya mencapai separuh dari masyarakat dunia,3 yang sangat berperan sekali dalam menentukan kehidupan manusia. Akan tetapi sebelum Islam datang, wanita pada umumnya belum mendapat tempat yang layak. Mengubur wanita hidup-hidup pemah dilakukan di Jazirah Arab, selain itu wanita tidak diberi hak mendapat warisan, juga

  2 Save M. Dagun, Maskulin dan Feminim, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1992, him. 125-126

  3 Abdullah Halim Abu Suqqoh, Kebebasan Wanita Jilid I, Gema Insani Perss, Jakarta, 1997, him. 1.

  3

  tidak diijinkan untuk belajar alau bekerja.4 Keadaan tersebut mulai berangsur- angsur membaik setelah Islam membuka kesadaran manusia akan peran wanita dalam kehidupan bersama di alam semesta ini dengan mengangkat harkat dan martabat kaum wanita pada posisi mulia.5 Hal ini terbukti dengan ditetap kannya Q.S. An-Nisa membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita, terutama yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap harta wanita.

  Islam tidak melarang wanita untuk bekeija dan berusaha untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat tertentu. Sama dengan ajaran kaum pria, Islam dengan ideologinya yang tegas, jelas dan menyeluruh melukiskan gambaran yang memuji kaum wanita. Ia menyebut mereka sebagai pembangun dan pendidik manusia.6 Pekerjaan wanita yang paling penting adalah mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran agama dan ilmu. Ini tidak berarti melarang kaum wanita melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial di luar rumah dan Islam juga tidak membatasi jenis pekerjaan tertentu yang harus dipilih oleh seorang wanita.

  Allah SWT berfirman dalam A1 Qur'an surat An-Nisa 32 yang berbunyi:

  n 9t, „ ^ 7 ^ (y ^ usS'\

  Li**

  3 I L U

  Ibid., 4 him. 60.

  5 Syahri Harahab, Islam Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran A l Qur'an dalam Kehidupan Modern di Indonesia, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997, him. 143.

  6 Husain A li Turkamani, Bimbingan Keluarga dan Wanita Islam, Jakarta, 1991, him. 32.

  4 Artinya: "Bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan. dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan memohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya”.

  Pada dasamya, wanita juga mempunyai jiw a ksmandirian, sehingga tidak ada larangan bagi wanita untuk berkarir diluar rumah, asal jelas motifasinya dan pekerjaan itu tidak sampai mengabaikan kesejahteraan anak dan keluarga.

  Manusia bekerja pada hakikatnya tidak hanya untuk mendapatkan penghasilan yang minimal layak untuk menghidupi dirinya sendiri, tapi untuk memenuhi tuntutan kemanusiaanya. Tetapi itu tidaklah berarti bahwa seorang manusia yang kodratnya memang memerlukan bekcija lantas boleh diperlakukan sekehendaknya sendiri berbagai pihak atau orang yang bersangkutan apa lagi di era modemisasi dan informasi, posisi wanita juga makin tertindas dan rentan terhadap proses eksploitasi. Jadi bagi wanita untuk berkarir di luar rumah ini sangat memungkinkun sekali. Adapun karakteristik tersebut meliputi: pendidikan, pergaulan, waktu luang dan wawasan.

  Tingkat pendidikan yang tinggi dan lingkungan pergaulan yang baik akan memberikan wama tersendiri bagi keberhasilan mendidik anak oleh ibu karier dengen cara mengaplikasikan metode yang baik dan sesuai dengan kondisi. Wunita karir yang mempunyai pendidikan tinggi mempunyai pengaruh besai terhadap pergaulannya, baik dengan mitra maupun lingkungan sekitar. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk mendampingi keluarga sedikit, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan rmtuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi keberhasilannya.

  5 Soedjatmoko berpendapat bahwa karena kesadaian diri dan tingkat

  emansipasi wanita Indonesia yang sudah cukup itu, maka wanita-wanita Indonesia tidak menganggap dirinya sebagai buntut suaniinya, melainkan sebagai suatu unsur perjuangan bangsa Indonesia yang saina kemampuan dan

  I haknya dengan unsur lain dan yang kemampuan dan kewajibannya tidak terbatas pada lingkup usaha suaminya di dalam zaman seperti sekarang ini kaum ibu sudah tidak bisa lagi membatasi dirinya diantara dinding dalam rumahnya. Di samping melakukan tugas pokok sebagai ibu, membina keluarga mau tak mau ia harus mengikuti arus zaman karena ruang lingkup tugas dan kewajiban semakin luas.7

  Wanita dalam segala aspek kehidupan penting sekali peran maupun tanggung jawabnya baik alam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

  Misalnya saja peran wanita (baca: Ibu). Dalam keluarga, ibu, dialah yang menentukan kepribadian seorang anak akan menjadi baik dan buruk. Kasih sayang seorang ibu akan mempengaruhi sikap, perilaku, cara berfikir dan menentukan sikapnya dalam kehidupannya. Sehingga sangat jelas dari karakteristik wanita karier sendiri dapat memberikan pola yang baik dalam membentuk kepribadian ana< dan keberhasilan pendidikannya dengan cara menerapkan sistem yang benar dan sesuai.

  Berdasarkan kenyataan di atas, apabila seorang ibu bekeija sebagai wanita karir maka tanggung jawab seorang ibu di dalam keluarga akan sedikit berkvrang. Slameto mengemukakan bahwa “orang tua yang kurang

7 Hardjito Notopuro, Peranan Wanita dalam Masa Pembangunan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta Timur, 1984, him. 55-56

  6

  memperhatikan pendidikan anaknya misalnya tidak mau memperhatikan sama sekali aKf n kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajamya”.8 Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada akhimya wanita karir harus berhadapan dengan dua hal yang sangat dilematis dan tugasnya ganda, yang kedua-keduanya memil.Ki nilai yang sama-sama Denting, yaitu dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, di lain pihak ia juga harus melaksanakan tugasnya sebagai orang tua dan ibu untuk mendidik anaknya di dalam keluarga.

  Perhatian pendidikan anak adalah perhatian serta bimbingan jasmani dan rohani yang dil.iksanakan untuk memberikan kepribadian yang utama kep; da anak. Dalam rangka usaha untuk mencapai keberhasilan prestasi akademik anak, peran orang tua teruuima ibu tidak bisa dilepaskan begitu saja.

  Orang tua terutama ibu perlu memperhatikan perhatian khususnya kepada anak karena hal itu merupakan saldi satu upaya untuk membimbing dan mengarahkan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh anak.

  Berdasarkan realitas tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK. (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007/2008)”

8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Bineka Cipta, Jakarta, 1991, him. 63.

  7 B. Penegasan Istilah

  Untuk pengertian yang tepat dan pemahaman yang jelas, maka perlu penulis memberikan penegasan istilah dalam penulisan ini, yakni pengertian yang menjadi tema sentral d?lam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Wanita Karir Dalam bukunya Pandji Anoraga, wanita karir adalah wanita yang memperoleh/i nengalami perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan lain-lain. Kemudiar* disebut saja sebagai wanita yang bekeija untuk istilah wanita karir, hanya yang kurang tepat, semua wanita yang bekeija di kantor, lebih-lebih sebagai pegawai negeri yang cenderung disebut wanita karir. Padahal sebetulnya tidak begitu. Bekeija apa saja asal mendatangkan suatu kemajuan dalam kehidupannya, itulah karir. Jadi arti kata pertama dari wanita kaiir jelas berhubungan dengan bekerja.

  Berhubungan dengan pekeijaan yang menghasilkan uang. Kemudian arti yang kedua lebih cenderung kepada pemanfaatan kemampuan jiwa atau karena adanya suatu peraturan, maka wanita mempero'en perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya.9

  2. Motivasi Belajar Motivasi ialah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan

9 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja , Rineka Cipta, Jakarta, 2005, him 121-122

  8 mencapai suatu tujuan.10 Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.11

  Untuk memperjelas pengertian operasional dari variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini, diuraikan pada indikator-indikator variabel di atas yaitu:

  a. Wanita Karier indikatomya sebagai berikut: 1) Bekeija di luar rumah.

  2) Mempunyai anggota keluarga (berkeluarga). 3) Mengasuh anak yang bersekolah.

  b. Adapun indikator-indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1) Anak mau bertanya terhadap hal yang belum diketaliuinya.

  2) Anak mau membaca dan mencatat terhadap materi pelajaran. 3) Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.

  C. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini pokok persoalan yang akan dijadikan sebagai landasan berfikir penulis adalah sebagai berikut:

  1. Apa pekeijaan ibu dari siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga sebagai wanita karier?

  2. Bagaimana motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga dari ibu wanita karier?

10 Nara Syaodih Sukma Dinata, LAndasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bai'dung, 2003, him. 61 n Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Karya, Bandu lg, 1988, him. 86.

  9

  3. Adakah pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun 2007/2008?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:

  1. Untuk mengetahui pekerjaan ibu dari siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang berprofesi sebagai wanita karier.

  2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

  3. Untuk mengetahui pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar siswa SD muhammadiyah Plus Salatiga tahun 2007/2008.

  E. Hipotesis Hipotesis adalah: “suatu jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.12 Dengan kata lain hipotesis adalah merupakan praduga yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

  Dalam konteks ini hipotesis yang diajukan penulis adalah “ada pengaruh yang posit if dan signifikan antara status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun 2007/2008”.

  Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis,

12 Suharsimi Arikunto, Bina Aksara, Jakarta, 1984, him. 67.

  10 F. Metodologi Penelitian

  1. Metode Penentuan Obyek

  a. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu atau siswa dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenal hasil penelitian. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas I - kelas VI SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 259 siswa.

  b. Sampel Sampe' adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.13 14 Dalam penentuan populasi dan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 dapat diambil antara 10 % -l5% atau

  20%-25%.15 Menurut penuiis sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek penelitian.

  Dalam penelitian ini penuiis menetapkan besamya sampel 20% dari besamya populasi. Tekiiik pengambilan sampel menggunakan

  “proportional random sam pling ’ karena sesuai dengan keadaan

  populasi yaitu seluruh siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VI.

  Metode Penelitian Survei,

  13 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, LP3ES. Jakarta, i 995, him. 152.

  14 W inamo Surakhmad, Pengantar Penelitian llmiah, Tarsito, Bandung, 1989, him. 93.

  15 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 107

  11 Dari masing-masing kelompok diambil sampel dengan

  perbandingan sesuai dengan populasi. Pengambilan sampel dengan cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu artinya semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk aipilih menjadi anggota sampel.16

  Sehingga rincian populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

  Kelas Populasi Sampel

  I 63 x 20%

  13 II 72 x 20%

  15 III 55 x 20%

  11 31 x 20%

  IV

  7 V 31 x 20%

  7 7 x 20%

  VI

  1 259

  54

  2. Metode Pengumpulan

  a. Metode Angket Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.17 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan antara pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar anak.

  Metodology Research Jilid I,

  16 Sutrisno Hadi, Andi Offset, Yogyakarta, 2001, him. 75

  17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, him. 128

  12

  b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah dari asal kata dokumen yang artinya barang tertulis.18 Metode ini digunakan untuk: mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, pekeijaan orang tua sebagai karir.

  c. Observasi Yaitu metode ilmiah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.19 Metode ini digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar anak.

  3. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik aualisa deskriptif, yaitu data yang ada disusun, dijelaskan dan aianalisis. Dalam hal ini penulis menggunakan metode statistik yaitu teknik matematik dalam mengumpulkan, menyusun, menyajikan dari menganalisa dalam bentuk angka. Berdasarkan data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan cara statistik dengan teknik: a. Perhitungan frekuensi

  Teknik ini untuk menganalisa pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar anak. Rumusnya sebagai berikut:

  xi Ibid., him. 149.

19 Sutrisno Hadi, Metode logy Research II, Andi Offset, Yo3yakarta,1995, him. 136.

  13

20 Keterangan :

  Keterangan: : Koefisien korelasi antara X dan Y

  21 Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, Biuni Aksara, Jakarta, 1989, him. 83

  20 Sutrisno Hadi, StatistikJilidI, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, him. 38

  Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis sengaja memberikan sistematika penulisan yang merupakan 20 21

  Jumlah siswa yang diteliti

  N :

  Variabel II

  X : Variabel I Y :

  Product dari X dan Y

  XY :

  N

  M

  2 (SF)2

  N 21 \ I X 2 - 2 C T 2 N I'ZY2-

  IX Y - r*>=- (^ )g y )

  : Jumlah Mengenai data tentang pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar anak, dianalisa dengan sistem Product Moment. Rumusnya sebagai berikut:

  N

  : Frekuensi

  F

  : Rata-rata dari X

  X

  : Mean (rata-rata)

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  14 gambaran-gamb iran singkat dari penulisan skripsi ini. Adapun yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  Bab I : Pendaliuluan, meliputi : latar belakang masalah, penegasan istilah, ru’ iusan masalah, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II : Kerangka Teori meliputi: Landasan teori wanita karier meliputi : Pengertian wanita karier, ciri-ciri wanita karir, peran wanita kaiir (peran wanita karir dalam bidang social, bidang politik, bidang ekonomi), konsekuensi wanita karir, dampak positif dan negatif wanita karier, usaha-usaha wanita karir. Motivasi belajar meliputi: pengertian motivasi belajar, jenis- jenis macam motivasi, faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, pengaruh status ibu sebagai wanita karir terhadap motivasi belajar anak.

  Telaah Pustaka Nama Titin Khariatul Farida Skripsi STAIN Salatiga, tahun 2003/2004, Chadlirotul Masyuda, skripsi STAIN Salatiga, tahun 2003/2004.

  Bab III : Laporan Hasil Penelitian Gambaran umum tentang SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang berisi, tinjauan historis, letak geografis, keadaan siswa, keadaan guru, keadaan karyawan, sarana dan prasarana, serta data hasil angket.

  15 Bab IV : Analisis Data

  Pada bab analisis data ini penulis akan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis pendahuluan, analisis lanjutan, dan analisis uji hipotesis.

  Bab V : Penutup Bab ini merupakan bab akhir dari bagian isi, pada bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran kemudian diakhiri dengan daftar riwayat hidup penulis

BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori

  1. Wanita Karir

  a. Pengertian Wanita Karir Karir merupakan serangkaian sikap dan trngkah laku yang dirasakan secara individual yang berkenaan dengan pengalaman dan aktivitas kerja pada jangka waktu kehidupan seseorang. Seseorang yang berkarir membutuhkan waktu yang-begitu panjang sekaligus tahapan yang harus dilalui sebab yang menjadi sasaran pencapaian adalah lebih dari sekedar materi. Seiring dengan perkembangan zaman, kini sosok seorang wanita modem beda dengan wanita-wanita tempo dulu. Hal tersebut disebabkan kondisi atau tuntutan zaman. Kini wanita bukan hanya sebagai makhluk yang hidup di dalarp rumah saja, namun mereka telah menjadi makhluk bebas beraktivitas di luar rumah. Wanita kini mempunyai kesempatan yang luag untuk berkiprah dalam lapangan pekeijaan di luar rumah karena hal tersebut sudah tidak dianggap t\b u jika harps sering meninggalkan rumah untuk berkarir. Bahkan seperti sudah menjadi trend tersendiri bahwa wanita hams bekerja, sebab dengan itu status sosial mereka sedikit akan lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan para wanita penganggur.22

  Citra Wanita Shalekhah,

22 Asrifin An Nakhrawie, Ikhtiar, Surabaya, 2 007, him. 52

  17 1) Karir

  Menurut Kathleen Gerson istilah “karir” secara bahasa adalah sebuah istilah yang tidak hanya mencakup keikutsertaan pada lapangan keija tetapi lebih merupakan kesukaan atau ketertarikan pada pekeijaan upahan dalam waktu lama atau fulltim e dengan mengharapkan, atau paling tidak mendambakan kemajuan atau peningkatan dalam waktu tertentu. Dengan kata lain “karir” adalah merupakan situasi psikologi dan tingkah laku untuk melaksanakan pekeijaan dalam jangka waktu yang lama.23

  Istilah “karir” temyata bukan saja merupakan pekeijaan yang hanya mengharapkan upah, namun lebih jauh dari itu, karir adalah sebuah sikap dimana seseorang tidak hanya mengharapkan upah dari apa yang dikerjakannya namun juga mengharapkan prestasi. Dengan demikian, dalam karir uang bukan tujuan utama, namun selain itu ada hal lain yang ingin dicapai, yakni kepuasan batin yang sesuai dengan cita-cita. 2) Wanita karir

  Wanita yang berkarir adalah wanita yang bekeija untuk mengembangkan karir. Pada umumnya wanita karir adalah wanita yang berpendidikan cukup tinggi dan mempunyai status yang cukup tinggi dalam pekerjaannya, yang cukup berhasil dalam berkarya.24

  Sedangkan “wanifa karir” adalah peran wanita, disamping ia menjadi ibu rumah tangga, juga berperan sebagai wanita yang

  op. cit.,

  23 Asrifin A n nakhnawie, him. 53 Wanita dalam Masyarakat Indonesia, Akses, Pemberdayaan dan

  24 M. Atho Mudzhar, Kesempatan, Sunan Kalijaga Press, Yogyakarta, 2001, him. 302

  18 masih aktif berkarir dan bekerja pada suatu instansi sesuai kemampuannya.25

  Wanita karir di samping untuk mendapatkan upah, juga untuk mendapatkan prestasi tinggi dengan ketepatan penyelesaian atau pekeijaan. Ia tahu kapan pekeijaan harus diselesaikan dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik dan benar. Wanita karir mempunyai kemampuan mengontrol pekeijaan dan menguasai lingkungan tempat bekeija. Sehingga lebih efisien dan teratnr dal am pekeijaannya.

  b. Ciri-ciri Wanita Karir Dari berbagai prestasi yang dicapai wanita karir bahwa wanita karir mempunyai tingkat energi yang tinggi dan pada umumnya memiliki kesehatan yang baik.

  Ciri-ciri wanita karir adalah seseorang yang berkarir adalah seseorang yang punya idealisme yang tinggi, dia mempunyai bakat dan minat sekaligus ingin menyalurkan bakat dan minat tersebut sesuai dengan jalur pekeijaannya. Maka dapat dikatakan bahwa, pekeija karir bukan seperti bekeija biasa, sebab karir lebih merupakan ketertarikan seseorang pada suatu pekeijaan yang digelutinya.

  Wanita karir menurut Carp (1991) wanita karir mempunyai ciri-ciri sebagai b erik u t: 1) Ketetapan hati

  2) Dorongan yang kuat untuk mencapai kemajuan

  Ibid., him. 54

  19

  3) Keuletan 26 Dalam penelitian Carp (1991) berdasarkan wawancara dan observasi terhadap sejumlah wanita karir yang berhasil dalam berbagai bidang, menjelaskan bahwa mereka sebagai luck, suatu keberuntungan karena berada di tempat yang tepat dan bertemu dengan orang-orang yang tepat, hal mana adalah penting untuk memulai suatu bidang atau pekeijaan.27 28 c. Peran Wanita Karir

  1) Peran wanita dalam bidang sosial Sebagai warga masyarakat, seorang wanita tidak lepas dari kewajiban di dalam lingkungan masyarakat. Ia harus turut memikirkan baik buruknya masyarakat sekitamya. Karena itu, ia perlu mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan. lingkungannya, seperti kegiatan PKK, kesehatan anak, ketrampilan wanita dan lain-lain. Kalau mampu dan memungkinkan, ia bisa berperan aktif dalam masyarakat sebagai warga negara ia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam tanggung jawabnya dalam membangun bangsa dan negara. 2) Peran wanita dalam bidang politik

  Dalam bidang politik wanita mempunyai perhatian dan rasa peduli terhadap urusan masyarakat umum, mengemukakan

  26 M. Atho Nluckhar, op. cit., him. 303

  21 Ibid., him. 3 33

  28 Muhammad Koderi, Bolehkah Wanita Menjadi Imam Negara,

   Gema Insani, Jakarta, 1999, him. 62-63

  :o

  pendapat dalam berbagai isu politik, dan kadang-kadang bersikap oposisi dalam bidang politik. Kegiatan tersebut membantu wanita mewujudkan dua hal. Pertama mewujudkan kehidupan yang layak bagi diri dan keluarganya. Kedua, mencapai kehidupan yang lebih mulia dan terhormat.29

  3) Peran wanita dalam bidang ekonomi Sebagai perribina keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga dan masyarakat yang mempunyai ketangguhan mental, budaya dan agama, pengikut sertaan perempuan dalam bidang ekonomi, selain merupakan pemenuhan kerangka pembangunan yang mengejar oertumbuhan ekonomi, juga mendukung kepentingan ekonomi pemerintah dalam hubungan dengan negara- negara yang mensyaratkan pemenuhan hak warga negara.30

  d. Konsekuensi Wanita Karir 1) Konsekuensi bagi wanita atau istri

  Tugas wanita sebagai seorang ibu rumah tangga itu saja sudah merupakan pekerjaan yang tidak enteng. Merawat anak-anak apalagi saat mereka masih kecil, menangani mereka mulai dari memandikan, memberi rrakan, mengantarkan ke sekolah dan menangani kenakalan mereka, sungguh bukan saja satu pekeijaan yang menjenuhkan dan seringkali membuat marah, namun juga menguras seluruh tenaga dan perasaan, tak bisa membayangkan

  

29 Abdul halim Abu Syaqqoh, Kebebasan Wanita Jilid 1, Gema Insani Press, Jakarta,

1997, him. 31 Antologi Pemikiran Jender,

10 Munajat, dkk., STAIN Salatiga Press, 2006, him. 71-72

  21 jika harus melakukan kewajiban tersebut. Lebih-lebih jika berperan ganda, harus bekerja di luar rumah, walaupun hanya bersifat part time.

  Itu berarti pekerjaan yang sudah berat masih ditambah lagi dengan kegiatan yang juga tak enteng. Kenyataan inilah yang membuat sebagian kalangan pesimis bahwa wanita akan sanggup melalui hari-hari sibuknya sebagai wanita karir. Kalaupun bisa, pasti ada sebagian tugas-tugas rumah tangga yang lak bisa terselesaikan dengan baik, atau sebaliknya.

  Bagaimanapun, kombinasi dengan tugas keibuan mau tidak mau menghadapkan wanita dengan berbagai masalah, seperti : a) Peningkatan tanggung jawab yang menyita waktu dan menimbulkan stress fisik dan emosional.

  b) Rasa bersalah karena kurang dapat memberikan perhatian dan waktu pada anak atau pada pekerjaan.

  c) Kesempatan karir yang terbatas karena sikap atasan yang meragukan komitmen penuh dari wanita terhadap pekeijaan atau karena komitmen terhadap keluarga.

  Wanita karir sebagai ibu mempunyai beberapa pilihan antara lain : a) Bekeija penuh waktu dengan pengasuhan anak penuh waktu melalui badan swasta atau melalui keluarga atau baby sitter.

  b) Bekerja paro waktu digabung dengan pengasuhan anak paro waktu.

  22

  c) Bekeija pada kala waktu tertentu digabung misalnya dengan pengasuhan anak sesudah sekolah.

  d) Sebagian waktu bekeija dilakukan di rumah.31 Wanita karir yang menemukan perwujudan dirinya di dalam dunia kerja, sering mendapat konotasi negatif sebagai orang yang memprioritaskan pekerjaannya/karimya dan kurang mementingkan perannya sebagai istri dan ibu.

  2) Konsekuensi bagi suami Kesadaraan yang tinggi harus ada antara kedua belah pihak untuk bisa saling menerima. Jika seorang wanita bekerja di luar rumah, ketika seorang istri harus berkarir, maka pada saat yang bersamaan suami dituntut untuk bisa memahami kesibukan istrinya. Oleh karena itu kesadaranpun harus tertanam dalam diri istri, dengan saling sadar inilah maka bagaimanapun sibuknya kedua belah pihak, kebahagiaan keluargapun akan tetap terjalin.32

  e. Dampak Positif dan N egatif Wanita Karir Diakui atau tidak bahwa pekerjaan wanita di luar rumah ak; n menimbulkan dua dampak, yakni dampak positif dan dampak negatif.

  1) Beberapa dampak positif dari wanita karir adalah sebagai berikut :33

  Ibid., 31 him. 308

  32 Asrifin An Nakhrawie, op. cit., him. 65

  33 Ibid., him. 64

  23

  a) Wanita mempunyai harga diri dan sikap terhadap dirinya

  b) la akan mempunyai kepuasan hidup, sehingga mampu membuka wawasan positif mereka terhadap masyarakat.

  c) Wanita yang bekeija tidak akan pemah mengeluh dengan beban fisik, karena sudah terbiasa menghadapi kesulitan.

  d) Wanita yang bekeija akan dapat mendidik anak sesuai dengan keadaan dan tuntutan jamannya e) Wanita yang bekeija akan mudah bersosialisasi terhadap masyarakat luas.

  2) Adapun sisi negatif yang biasa teij adi ketika wanita hams berkarir adalah sebagai b erik u t: a) Wanita tidak selalu berada pada saat-saat penting di mana dia sangat dibutuhkan oleh keluarganya.

  b) Tidak semua kebutuhan anggota keluarga dapat dipenuhi dengan baik c) Karena kesibukan di luar yang sedikit banyak menyita waktu dan tenaga, maka pada saat wanita pulang dia tidak akan mempunyai vitalitas yang tinggi memperhatikan anak-anak.

  Itulah beberapa dampak yang bisa timbul manakala seorang wanita bekerja di luar rumah. Untuk itu diperlukan kesadaran yang tinggi bagi kedua belah pihak untuk saling menerima dengan saling sadar. Inilah maka bagaimanapun sibuknya kedua belah pihak, pasti kebahagiaan berkeluarga akan tetap terjalin.

  24

  f. Usaha-usaha wanita karir Usaha-usaha yang dilakukan wanita karir untuk meningkatkan prestasi belajar adalah sebagai b erik u t:

  1) Seorang ibu yang bekeija sebagai wanita karir dapat memberikan pengawasan dan pengontrolan secara langsung dalam belajar dimana pengawasan dan pengontrolan itu adalah bentuk dari kasih sayang orang tua dalam hal memajukan prestasi belajar anak.

  Bagaimanapun juga anak membutuhkan waktu dari ibu untuk memperhatikannya.

  2) Seorang ibu yang bekeija sebagai wanita, karir harus memiliki hubungan komunikasi dengan anaknya terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka dalam memecahkan masalah, yang berkenaan dengan nilai-nilai belajar. Dengan perkataan lain, seorang ibu telah melakukan kontrol terhadap perilaku anak- anaknya agar mereka tetap memiliki dan meningkatkan prestasi belajamya. 3) Seorang ibu yang bekerja sebagai wanita karir, harus dapat memberikan perhatian yang besar kepada anak dimana seorang ibu juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mengasuh anaknya agar anak dalam melaksanakan proses belajar dapat tercapai prestasinya

  25

  2. Motivasi Belajar

  a. Pengertian Motivasi daii Belajar Menurut Me Donald “Motivation is a energy change within the

  person characterized by effective arousal and anticipatory goal reaction ” Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi

Dokumen yang terkait

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N G A R U H M O D E L P E M B E L A JA R A N P R O B L E M B A S E D L E A R N IN G D A N M E D IA A N IM A S I G A M B A R T E R H A D A P A K T IV IT A S D A N H A S IL B E L A JA R S IS WA

0 8 19

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

K A JI A N P R O SP E K B A N D E N G D I T I N JA U D A R I SE G I U S A H A T A N I D A N P E M A S A R A N D I D E S A K A L A N G A N Y A R K E C A M A T A N SE D A T I K A B U P A T E N SID O A R JO

0 5 20

D IR E K T O R A T JE N D E R A L P E M B E L A JA R A N D A N K E M A H A SISW A A N

0 0 372

R E S P O N TA N A M A N C A B E M E R A H T E R H A D A P P U P U K N K M A J E M U K YA N G D I A P L I K A S I K A N S E C A R A L A N G S U N G M E L A L U I TA N A M A N

0 0 10

P E L A K S A N A A N F U N G S I S E R IK A T B U R U H T E R H A D A P B U R U H D A N P E N G U S A H A D I L IN G K U N G A N P E R U S A H A A N

0 0 86