4.1.2 Aspek Fungsi - 14.A1.0062 PRISCILA INDAH HAPSARI (6.98),BAB IV

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

4.1. Konsep Program

  4.1.1 Aspek Citra

  Dari segi aspek segi citra arsitektural bangunan gelanggang remaja ini memiliki konsep dengan pendekatan arsitektur modern.

  4.1.2 Aspek Fungsi

  Dari segi aspek fungsi bangunan gelanggang remaja ini difungsikan sebagai tempat untuk menampung dan mewadahi kegiatan remaja Semarang baik dibidang olahraga ataupun seni untuk mengembangkan bakat, minat dan kreatifitas remaja Kota Semarang

  4.1.3 Aspek Teknologi

  Dari segi teknologi bangunan gelanggang remaja ini menggunakan sistem teknologi yang ramah lingkungan sehingga menciptakan kenyamanan dan nyaman bangunan dan pengguna, dengan penggunaan aspek teknologi juga dapat menunjang kegiatan dan aktiftas pengguna, misalnya sistem teknologi yang diterapkan pada bangunan gelanggang remaja ini yaitu menggunakan glassfloor yaitu sistem lantai kaca yang dilengkapi dengan lampu LED, penggunaan sistem teknologi untuk keamanan untuk bangunan, penggunaan sistem teknologi bangunan untuk sistem struktur dan estetika bangunan.

4.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan

  4.2.1 Tujuan Perancangan

  Tujuan perancangan bangunan gelanggang remaja di Semarang yaitu sebagai berikut: a. Menambah fasilitas publik baru bagi Kota Semarang untuk remaja Kota

  Semarang melakukan kegiatan dibidang seni, olahraga ataupun rekreasi b. Sebagai tempat fasilitas baru di Kota Semarang yang dapat memberikan kemudahan remaja Kota Semarang untuk mengembangkan, melatih bakat, minat dan kreatifitasnya

  c. Menyediakan fasilitas baru yang dapat menampung kegiatan remaja diberbagai bidang olahraga, seni dan rekreasi yang menjadi satu tempat d. Meningkatkan perkembangan kreatifitas remaja Kota Semarang dibidang olahraga dan seni e. Dapat menjadi objek rekreasi dan edukasi bagi remaja Semarang atau masyarakat umum dalam mengembangkan minat dan bakatnya

  4.2.2 Faktor Penentu Perancangan

a. Pelaku

   Pelaku merupakan pengguna bangunan yang melakukan berbagai

  kegiatan yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya pelaku maka dapat menentukan berbagai fasilitas yang akan tersedia dibangunan gelanggang remaja. Dalam gelanggang remaja ini terdapat beberapa pelaku yaitu pengunjung, pemain, dan staff diberbagai bidangnya masing-masing.

  b. Aktifitas Aktifitas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna bangunan

  gelanggang remaja. Aktifitas juga dilakukan sesuai dengan kegiatannya masing-masing. Aktifitas yang dilakukan berkaitan dengan jenis dan pola kegiatan dibangunan gelanggang sehingga terciptanya suatu fungsi dalam sebuah bangunan.

  c. Fasilitas Fasilitas merupakan ruang yang mendukung berbagai aktifitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan di gelanggang remaja.

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan

  a. Persyaratan Arsitetur

  • Memperhatikan pola tata ruang agar tercipta sirkulasi pergerakan nyaman bagi penggunan bangunan gelanggang
  • Memperhatikan penataan massa bangunan terhadap fungsi ruang bangunan dan lingkungan sekitar
  • Memperhatikan tingkat standar kenyamanan bagi pengguna bangunan saat melakukan kegiatan

  b. Persyaratan Bangunan

  • Memperhatikan pemilihan dan penggunaan struktur bangunan yang sesuai demi kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan
  • Memanfaatkan penggunaan sistem penghawaan dan pencahayaan alami sebagai bentuk penghematan energi dalam sebuah bangunan
  • Memperhatikan sistem utilitas, keamanan bangunan yang dapat mendukung semua kegiatan di dalam bangunan
  • Memperhatikan penggunaan bahan material bangunan yang sesuai dengan kondisi iklim pada lokasi tapak
  • Tersedianya fasilitas untuk pencegahan bahaya bangunan sebagai tingkat keselamatan pengguna bangunan

c. Persyaratan Konteks Lingkungan

  • Memperhatikan sirkulasi dalam tapak agar tidak menimbulkan kemacetan
  • Memanfaatkan potensi yang tersedia di lokasi tapak atau dilingkungan sekitar tapak
  • Memperhatikan aksesibilitas sirkulasi dilokasi tapak agar tidak membingungkan pengguna
  • Memperhatikan sistem parkir yang dapat memenuhi kebutuhan
  • Memperhatikan penataan landscape pada tapak yang berfungsi sebagai penghijauan tapak dan petunjuk arah sirkulasi tapak

4.3 Program Arsitektur

4.3.1 Progam Kegiatan

a. Program Ruang

  Lapangan basket Publik

  Publik Berlatih tennis meja R.Tennis meja Publik

  Menonton pertandingan Tribun penonton

  Serbaguna Publik

  Berenang Kolam renang Publik Berlatih panjat dinding Panjat dinding Publik Treatmill R. Fitness Publik Berlatih seni beladiri Hall

Tabel 4.1 Program Ruang

  Sumber : Analisis Pribadi

  Bertanding voli Berlatih voli

  Lapangan bulutangkis Publik

  Bertanding bulutangkis Berlatih bulutangkis

  Lapangan futsal Publik

  Bertanding futsal Berlatih futsal

  Pemain Pengunjung Pelatih

  Kelompok kegiatan Pelaku Kegiatan Nama ruang Sifat Kegiatan Kegiatan utama

  Lapangan voli Publik Bertanding basket Berlatih basket Pengunjung Komunitas

  Berlatih skateboard Skate Park Publik Pengunjung Komunitas

  Berlatih track sepeda BMX Arena Publik Pengunjung Mencari informasi R.Resepsionis Publik Pemain Ganti pakaian dan meletakkan barang

  R.Ganti Pemain wanita dan pria

  Semi Private

  Pelatih Ganti pakaian dan meletakkan barang R.Ganti Pelatih

  Semi Private

  Pemain Area Bilas Area bilas pemain Semi publik

  Pemain Pelatih

  Persiapan sebelum pertandingan Evaluasi pemain

  R. Persiapan Semi publik Pemain Pengunjung

  Berlatih drama Studio drama Publik Berlatih menari Studio tari Publik Berlatih musik Studio musik Publik

  Pengunjung Menonton pertunjukkan Theater Publik

  Pelatih Ganti pakaian dan R.Ganti Semi meletakkan barang Pelatih private Pemain Ganti pakaian R.Ganti Semi

  Pelaku seni private Pemain Persiapan sebelum R.Persiapan Semi Pelatih pertunjukan publik

  Evaluasi Pemain Merias R. Tatarias Semi Staff Fitting pakaian publik Pemain Persiapan akan tampil R.Backstage Semi Pelatih private

  Kegiatan Staff Admin Mengelola seluruh Ruang Admin Semi

pengelola kegiatan yang Publik

  berhubungan dengan keuangan atau administrasi

  Direktur Bertanggung-jawab Ruang Private memimpin dan Direktur mengelola seluruh kegiatan gelanggang remaja

  Manager Bertanggungjawab Ruang Private atas pengelolaan Manager gelanggang remaja

  Direktur Mengadakan rapat Ruang Rapat Semi Manager penting publik

  Pelatih Mengadakan evaluasi Staff penting Karyawan Pelatih Mengajar dan melatih Ruang Pelatih Semi pemain dibidang Olahraga private olahraga

  Staff tiket Melayani pengunjung R.Tiketing Semi membeli tiket private Staff Melayani pengunjung R.Resepsionis Publik informasi untuk memberi informasi

  Pelatih Mengajar dan melatih Ruang Pelatih Semi pemain dibidang seni Seni private Staff Mengawasi seluruh Ruang CCTV Semi Keamanan gelanggang remaja private Staff Yang mengatur R. Penyewa semi penyewa dibagian penyewaan Publik

  Staff Mengoperasikan Ruang Semi Operasional jalannya bangunan Operasional private gelanggang remaja Staff Mengelola peralatan R.Staff Semi lapangan olahraga Lapangan private

  Menyiapankan peralatan olahraga saat pertandingan atau latihan

  Security Mengecek dan R. Security Semi berkeliling untuk private mengawasi kegiatan bangunan gelanggang

  

Service Petugas ME Mengecek ME Ruang ME Service

  (Mekanikal bangunan jika terjadi Elektrikal) kerusakan Petugas Mengurus dan Ruang Janitor Service Kebersihan mengelola alat kebersihan Petugas Meletakkan barang Ruang OB Service Kebersihan Pengunjung BAK Lavatory Service

  BAB Wanita

  Lavatory Pria Pengunjung Difabel

  BAK BAB Lavatory Wanita Lavatory Pria

  Service Pengunjung Staff karyawan Manager Direktur

  Untuk beribadah Mushola Publik Petugas R.AHU

  Mengontrol AHU R.AHU Service Karyawan dapur

  Memasak Mencuci piring Menyiapkan hidangan

  R. Pantry Service Petugas R.Genset

  Meletakkan dan mengontrol Genset R.Genset Service

  Satpam Menjaga dan mengawasi area luar bangunan

  Pos Satpam Service Petugas Gudang

  Meletakkan barang atau peralatan Ruang Gudang

  Service

  Penunjang Pengunjung Makan

  Minum Café Publik Staff Bersantai karyawan Mengobrol Pengunjung Membaca buku Toko buku Publik Staff retail Membeli buku

  Melayani pembeli/ pengunjung Pengunjung Mengelola klinik dan Klinik Semi Pemain mengecek kesehatan publik Staff para pemain/atlet saat Kesehatan cidera Pengunjung Berbelanja makan Mini market Publik Staff retail Berbelanja minum

  Melayani pembeli/ pengunjung Pengunjung Berkeliling Galeri musik Publik Security Melihat-lihat Staff Berkunjung karyawan Mengobrol Resepsionis Mengawasi kegiatan galeri

  Memberi informasi pengunjung

  b. P ola A lur Ru a ng K e s e luruh

  196

  a n Diagram 4.1 Pola Tata Ruang Keseluruhan Sumber:Dokumentasi Pribadi

c. Program Besaran Ruang Besaran Ruang

  48

  45

  45

  12 Ruang tiket

  1

  6

  6

  13 Area bilas

  1

  48

  11 Ruang ganti pelatih

  14 Ruang persiapan

  1

  27

  27 Fasilitas Seni

  15 Theater 1 656 656

  16 Studio drama

  1

  47

  47

  1

Tabel 4.2 Besaran Ruang

  Sumber : Analisis Pribadi

  1

  No Nama Ruang Kebutuhan Ruang Luasan(m

  2 ) Total(m

  2 ) Fasilitas Olaharaga

  1 Lapangan basket 1 704 704

  2 Lapangan voli 1 476 476

  3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8

  4 Lapangan futsal 1 375 375

  5 Kolam renang 1 1.875 1.875

  6 Tennis meja

  54

  45

  54

  7 R. Fitness

  1

  40

  40

  8 Hall serbaguna 1 181 181

  9 Tribun penonton 2 270 540

  10 Ruang ganti pemain

  1

  45

  17 Studio tari

  32 Ruang OB

  5.46

  5.46

  28 Ruang CCTV

  1

  52.65

  52.65

  29 Ruang operasional

  1

  31

  31

  30 Ruang staff 2 5 x2

  10

  31 Ruang penyewa 2 8 x 2

  16

  1

  27 Ruang resepsionis

  35 ME

  37 Lavatory difabel 2 10 x 2

  40

  36 Lavatory 2 20 x 2

  5

  5

  1

  23 Fasilitas Service

  17

  23

  1

  34 Klinik

  15

  33 Ruang security 2 7.5 x 2

  17

  1

  55.5

  1

  27

  1

  21 Ruang backstage

  6

  6

  1

  20 Ruang tiket

  27

  90

  1

  19 Ruang persiapan

  68

  18 Studio musik 4 17 x 4

  47

  47

  90

  22 Ruang tatarias

  55.5

  10.62

  1

  26 Ruang rapat

  10.62

  10.62

  1

  25 Ruang manager

  10.62

  1

  1

  24 Ruang direktur

  18

  23 Ruang admin 2 9 x 2

  27 Fasilitas Pengelola

  27

  20

  38 Gudang 2 12 x 2

  16

  26

  45 Tangga

  4

  14

  56

  46 Tangga darurat

  4

  64

  2

  47 Lift penumpang

  2

  5.5

  11 Fasilitas Penunjang

  48 Toko buku 1 163.35 163.35

  49 Galeri musik 1 251.25 251.25

  50 Mini market 1 228.075 228.075

  51 Cafe 1 217.74 217.74

  13

  44 Lobby

  24

  45

  39 Ruang panel

  1

  4

  4

  40 Genset

  1

  45

  41 Mushola

  16

  1

  18

  18

  42 Pos satpam 2 2.4 x 2

  4.8

  43 Pantry

  1

  16

  Total 7.177.9 Asumsi sirkulasi 30% 2.153.3 Total 9.331

  Bus 10% 40 orang Mobil 30% 6 orang Motor 50% 2 orang Pejalan kaki 10%

  4 Lapangan futsal 1 375 375

  Sumber : Analisis Pribadi Nama transportasi Asumsi penggunaan Kapasitas

Tabel 4.4 Asumsi penggunaan transportasi

  Asumsi penggunaan transportasi :

  Total 2.851,2 Kebutuhan parkir

  7 Bmx arena 1 270 270

  6 Skate park 1 200 200

  5 Panjat dinding 1 491.4 491.4

  3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8

  Kebutuhan Luas Ruang Luar

  2 Lapangan voli 1 476 476

  1 Lapangan basket 1 704 704

  2 )

  2 ) Total(m

  No Nama Ruang Kebutuhan Ruang Luasan(m

  Sumber : Analisis Pribadi

Tabel 4.3 Asumsi penggunaan transportasi

Asumsi penyediaan lahan untuk parkir 60% dari total keseluruhan pelaku 60% x 1.313 orang = 788 kendaraan

  Perhitungan :

  • Bus = 10% x 788 = 79 orang = 79 orang : 40 = 2 bus
  • Mobil = 30% x 788 = 236 orang = 236 orang : 6 = 39 mobil
  • Motor = 50% x 788 = 394 orang

  = 394 orang : 2 = 197 motor

  • Pejalan kaki = 10% x 788 = 788 orang Luas lahan parkir :

  2

  • Bus = 2 bus x (3mx15m)= 90m

  2

  2 Asumsi sirkulasi 200%= 90m x 200%= 180 m

  2

  2

2 Total = 90m + 180 m = 270m

  2

  • Mobil = 39 mobil x (2.5m x 5m)= 488 m

  2

  2 Asumsi sirkulasi 200%= 488 m x 200%= 975 m

  2

  2

  2 Total = 488m + 975m = 1.463m

  2

  • Motor = 197 motor x (1.5m x 3m)= 887 m

  2

  2 Asumsi sirkulasi 200%= 887 m x 200%= 1.773 m

  2

  2

  2 Total = 887m + 1.773m = 2.660m

  • Pejalan kaki = 788 orang

  2

  2

  2

  2 Total luas parkir yang dibutuhkan = 270m + 1.463m + 2.660m = 4.393m

  Kebutuhan luas lahan

  Berdasarkan lokasi pemilihan tapak, tapak berada di wilayah BWK V Kota Semarang yang memiliki ketentuan bangunan olahraga dibagian KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.

   Total luas lahan = total luas bangunan + lahan parkir

  2

  2

  = 9.331m + 4.393m

  2

  = 13.724m = 13.724: KLB

  

2

  = 13.724: 0.8 = 17.155m  Luas lantai dasar = KDB X luas lahan

  2

  = 40% x 17.155m

  2

  = 6.862m  Luas open space = luas lahan

  • – luas lantai dasar

  2

  2

  = 17.155m – 6.862m

  2

  = 10.293m  Luas RTH = luas open space – luas parkir

  2

  2

  = 10.293m - 4.393m

  2

  = 5.900m  Total Kebutuhan Lahan = luas lantai dasar + luas parkir + luas open space

  2

  2

  2

  = 6.862m + 4.393m + 10.293m

  2

  = 21.548m atau 2.1 ha

4.3.2 Program sistem struktur

a. Pondasi

Tabel 4.5 Penggunaan Jenis Pondasi

  Sumber:

  Jenis pondasi Keterangan

  Kelebihan Kekurangan

  • Penggunaan pondasi tiang pancang dapat digunakan dengan berbagai jenis tanah.
  • Apabila saat pelaksanaan tidak benar dapat mengurangi daya dukung secara signifikan.
  • Galian tanah pada pondasi plat lajur lebih sedikit hanya sampai titik kolom struktur.
  • Membutuhkan waktu cukup lama karena menunggu cor beton sampai kering.

  Pondasi Tiang Pancang Minipile

Gambar 4.1 Pondasi Tiang

  Pancang dan Plat Lajur

b. Atap

  • Penggunaan material atap

  Dalam bangunan gelanggang remaja akan menggunakan dua sistem struktur yaitu sistem struktur rangka dan sistem struktur bentang lebar. Penggunaan sistem struktur bentang lebar akan digunakan untuk bangunan olahraga, sedangkan untuk bangunan gedung seni pertunjukan akan menggunakan sistem struktur rangka.

  Jenis struktur bentanf lebar yang akan digunakan untuk bangunan gedung olahraga yaitu menggunakan sistem struktur cangkang dan space frame.

  • Sistem Struktur Cangkang (shell)

  Dalam buku KBK PTSB VI hal. 33 , Sistem struktur cangkang (shell) adalah suatu shell yang tidak boleh merupakan bidang datar tetapi harus memiliki kelengkungan yang terbuat dari bahan yang tipis dibandingkan luas permukaan yang dilingkupi serta memiliki kekuatan bahan yang mampu menahan tarikan dan tekanan.

Gambar 4.2 Struktur Cangkang

  Sumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 40

  • Sistem Struktur Space Frame Dalam buku KBK PTSB VI hal. 109 sistem struktur space frame yaitu suatu konfigurasi batang-batang tarik dan tekan yang dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga membentuk bidang yang dapat menutup suatu permukaan yang luas.

Gambar 4.3 Struktur Space Frame

  Sumber : KBK PTSB VI hal. 109

c. Lantai

Tabel 4.6 Penggunaan Lantai

  Sumber :

  Nama Material Lantai Keterangan

  • Memiliki beragam tekstur

  Keramik

  • Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan gores

Gambar 4.4 Lantai Keramik

  • Memiliki sifat kedap suara

  Parquet

  • Membutuhkan perawatan khusus
  • Rentan terhadap zat kimia
Gambar 4.5 Lantai Parquet

  • Memiliki sifat keras, tahan api, dan kuat
  • Memiliki beragam motif dan warna

  Terraso

Gambar 4.6 Lantai Terraso

  • Memiliki sifat kedap air dan tidak licin
  • Memiliki beragam warna dan motif
  • Memiliki kesan mengkilap pada permukaan lantai

  Epoxy

Gambar 4.7 Lantai Epoxy

  • Memiliki beragam warna

  Karpet

Gambar 4.8 Lantai Karpet

  Glass floor

  • Memiliki sifat kuat, tahan lama dan anti goresan
  • Walaupun berbahan material kaca, tetapi dapat menahan beban berat dari pemain karena kaca didesain secara khusus.
Gambar 4.9 Glass Floor

d. Dinding

Tabel 4.7 Penggunaan Dinding

  Sumber : E-jornal undip.ac.id

  Keterangan Jenis dinding Kelebihan Kekurangan

  • Memiliki sifat lebih  Tidak

  Dinding Partisi

  bisa praktis dan ringan digunakan untuk dibandingkan eksterior. dengan bahan material dinding lainnya. Sumber: www.scribd.com/dinding

  • Dinding  Dari segi biaya ACP

  Dinding ACP ACP

  bersifat tahan tergolong cukup terhadap cuaca. mahal.

  • Kualitas  Dinding ACP ACP tahan lama. kurang efektif

  Sumber : apabila diterapkan https://www.scribd.com/ACP- di dinding yang

  Instalasi melengkung.

  • Dinding  Jika kualitas kaca

  Dinding Kaca kaca

  memberikan kurang bagus, kesan luas pada maka akan mudah sebuah ruangan. pecah.

  • Dapat menghemat

  Sumber : https://www.arsitag.com/articl energi bangunan e/kaca-sebagai-bahan- karena adanya bangunan cahaya masuk

  Dinding Bernafas

  kedalam bangunan.

  • Dinding bernafas dapat Menghemat energi pada bangunan.
  • Dinding bernafas memiliki beragam motif.
  • Tidak dapat dijadikan dinding utama karena dinding bernafas tidak dapat menahan beban struktur.

  Sumber: https://www.arsitag.com/articl e/dinding-rooster

e. Utilitas

   Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih merupakan suatu kebutuhan dalam sebuah bangunan. Kebutuhan sumber air bersih bisa didapatkan melalui air permukaan (sungai, air hujan, danau), air tanah dangkal (sumur dangkal), air tanah dalam (sumur artesis) dan industri pengolahan air bersih (PDAM).

  Sistem pendistribusian air bersih dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu downfeed system dan upfeed system. Pengertian downfeed system yaitu pendistribusian air bersih dengan cara menampung air bersih dari sumbernya ke reservoir air bawah, memompanya ke reservoir atas dan mendistribusikan air ke bawah melalui jaringan pemipaan ke setiap lantai dan outlet dengan mengandalkan gaya gravitasi. Sedangkan sistem upfeed system yaitu pendistribusian air bersih dengan cara menampung air bersih dari sumbernya ke reservoir bawah dan mendistribusikan air langsung atas melalui jaringan pemipaan setiap lantai dan outlet dengan mengandalkan pompa.

Gambar 4.10 Instalasi Air Bersih

  Sumber : Buku KBK PTSB IV hal. 148  Sistem Jaringan Air Kotor Sistem jaringan air kotor adalah sistem air buangan yang berasal dari kamar mandi, wastafel, pantry, tempat wudhu, dan air yang mengandung bahan polutan sederhana (air sabun, kotoran tinja, dan lain-lain yang harus dilakukan pembersihan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke saluran lingkungan/perkotaan). Rangkaian air kotor dari setiap inlet terhubung pada pipa horizontal setiap lantai, mengarah ke pipa vertikal yang diletakkan pada shaft. Dari setiap lantai dihubungkan pula pipa menuju ke atas untuk memperlancar aliran air dan kotoran yang menuju ke septik tank dan resapan.

Gambar 4.11 Instalasi Sawage Disposal System

  Sumber : Buku KBK PTSB IV hal. 151  Pencahayaan Sistem pencahayaan dalam sebuah bangunan sangat diperlukan. Sistem pencahayaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu dengan sistem pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami sangat berpengaruh terhadap sebuah ruangan atau bangunan karena dengan adanya pengcahayaan alami sebuah bangunan dapat menghemat energi yang digunakan. Sedangkan pencahayaan buatan seperti penggunaan lampu akan digunakan sebagai penerangan dimalam hari.

Gambar 4.12 Sistem Pencahayaan Bangunan

  Sumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 102&131

   Penghawaan Sistem penghawaan dalam sebuah bangunan sangat diperlukan karena demi kenyamanan baik pengguna atau bangunan itu sendiri. Sistem penghawaan dalam sebuah bangunan dibedakan menjadi dua yaitu sistem penghawaan alami dan buatan. Sistem penghawaan alami berupa dengan adanya bukaan seperti jendela atau dinding bernafas, sedangkan penghawaan buatan seperti menggunakan pendingin ruangan. Sistem penghwaan pada bangunan gelanggang remaja akan menerapkan kedua sistem penghawaan alami atau buatan.

Gambar 4.13 Sistem Penghawaan Bangunan

  Sumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 102

Gambar 4.14 Sistem Penghawaan AC Central

  Sumber : https://reader001.docslide.net/reader001/html5/20170729/55cf8ebe55 0346703b952681/bge.png

   Sistem Jaringan Listrik Dalam sebuah bangunan memerlukan energi listrik untuk memfungsikan semua peralatan agar bangunan dapat berfungsi dengan maksimal. Sumber energi listrik berasal dari PLN atau sumber energi listrik mandiri yaitu berupa generator, solar photovoltaic, dan lain-lain.

Gambar 4.15 Sistem Main Distribution Panel

  Sumber : KBK PTSB IV hal. 161  Sistem Keamanan Sistem keamanan dalam sebuah bangunan terbagi menjadi sistem keamanan dari segi pencegahan kebakaran dan dari segi pencurian. Jika dari ksegi pencegahan kebakaran, ada beberapa yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan yaitu hydran box indoor dan outdoor, sprinkler, atau tabung portable fire extinguisher, dan tangga darurat. Sedangkan dari segi pencurian yang biasa diterapkan yaitu dengan menggunakan CCTV baik indoor ataupun indoor dan pos security indoor atau outdoor.

Gambar 4.16 Skema Sistem Hydran dan Sprinkler

  Sumber : http://4.bp.blogspot.com/- WwqaiMQix7c/U3u0WVjBB4I/AAAA

  AAAAAEc/NOfUrhRaNB0/s1600/hy dran+sprinkler+gbr+btg.jpg

Gambar 4.17 Skema Sistem CCTV

  Sumber :

  

   Penangkal Petir Penangkal petir pada sebuah bangunan merupakan suatu rangkaian instalasi yang terdiri atas konduktor penangkap petir, konduktor penyalur energi listrik dari petir dan elektroda yang mengalirkan muatan listrik dari udara ke tanah. Sistem konstruksi yang diterapkan pada rangkaian instalasi penangkal petir harus aman dan terlindungi terhadap bangunan dan penghuni/pemakai bangunan. Menghindari terjadinya distribusi arus listrik yang salah, menghindari bahaya yang timbul karena kebakaran akibat kalor energi listrik.

Gambar 4.18 Sistem Penangkal Petir Bangunan

  Sumber : KBK PTSB IV hal 120

4.3.3 Program Lokasi dan Tapak

a. Lokasi

   Pemilihan lokasi bangunan gelanggang remaja berada di Kota

  Semarang yang terletak di BWK V. Dalam BWK V terbagi menjadi dua kecamatan yaitu (Kecamatan gayamsari dan Kecamatan pedurungan).

  Batas wilayah BWK V kecamatan gayamsari dan pedurungan yaitu meliputi: a. Sebelah Utara : Kecamatan Genuk.

  b. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarag Selatan dan Kecamatan Tembalang.

  c. Sebelah Timur : Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

  d. Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Timur

Gambar 4.19 Peta Kecamatan BWK V Kota Semarang

  Sumber: http://docplayer.info/docs-images/74/69725049/images/36-0.jpg

b. Tapak terpilih

  

Tapak terpilih yaitu tapak alternatif I yang berada di lokasi jalan brigadir

  jenderal sudiarto. Lokasi tapak alternatif ini masuk diwilayah kecamatan gayamsari. Dengan luas tapak sebesar 4 ha dan ketentuan KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.

  Batas-batas Tapak:

  • Utara : Permukiman Warga dan Ruko  Timur : Balai Kesehatan Hewan dan RS. Bayangkara  Barat : Toko buku dan Ruko  Selatan: SDN Pandan lamper 01 dan Ruko

Gambar 4.20 Peta Lokasi Tapak Alternatif I

  Sumber: analisis pribadi

  Gambar 4.22

Gambar 4.24 Toko buku dan

  Permukiman dan Ruko Ruko Gambar 4.23

Gambar 4.25 SDN Pandean

  Balai hewan dan

Gambar 4.21 Peta Digital Lokasi Tapak

  Lamper dan Ruko RS.Bayangkara

  Sumber: analisis pribadi