4.1.2 Aspek Fungsi - 14.A1.0062 PRISCILA INDAH HAPSARI (6.98),BAB IV
BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR
4.1. Konsep Program
4.1.1 Aspek Citra
Dari segi aspek segi citra arsitektural bangunan gelanggang remaja ini memiliki konsep dengan pendekatan arsitektur modern.
4.1.2 Aspek Fungsi
Dari segi aspek fungsi bangunan gelanggang remaja ini difungsikan sebagai tempat untuk menampung dan mewadahi kegiatan remaja Semarang baik dibidang olahraga ataupun seni untuk mengembangkan bakat, minat dan kreatifitas remaja Kota Semarang
4.1.3 Aspek Teknologi
Dari segi teknologi bangunan gelanggang remaja ini menggunakan sistem teknologi yang ramah lingkungan sehingga menciptakan kenyamanan dan nyaman bangunan dan pengguna, dengan penggunaan aspek teknologi juga dapat menunjang kegiatan dan aktiftas pengguna, misalnya sistem teknologi yang diterapkan pada bangunan gelanggang remaja ini yaitu menggunakan glassfloor yaitu sistem lantai kaca yang dilengkapi dengan lampu LED, penggunaan sistem teknologi untuk keamanan untuk bangunan, penggunaan sistem teknologi bangunan untuk sistem struktur dan estetika bangunan.
4.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan
4.2.1 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan bangunan gelanggang remaja di Semarang yaitu sebagai berikut: a. Menambah fasilitas publik baru bagi Kota Semarang untuk remaja Kota
Semarang melakukan kegiatan dibidang seni, olahraga ataupun rekreasi b. Sebagai tempat fasilitas baru di Kota Semarang yang dapat memberikan kemudahan remaja Kota Semarang untuk mengembangkan, melatih bakat, minat dan kreatifitasnya
c. Menyediakan fasilitas baru yang dapat menampung kegiatan remaja diberbagai bidang olahraga, seni dan rekreasi yang menjadi satu tempat d. Meningkatkan perkembangan kreatifitas remaja Kota Semarang dibidang olahraga dan seni e. Dapat menjadi objek rekreasi dan edukasi bagi remaja Semarang atau masyarakat umum dalam mengembangkan minat dan bakatnya
4.2.2 Faktor Penentu Perancangan
a. Pelaku
Pelaku merupakan pengguna bangunan yang melakukan berbagai
kegiatan yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya pelaku maka dapat menentukan berbagai fasilitas yang akan tersedia dibangunan gelanggang remaja. Dalam gelanggang remaja ini terdapat beberapa pelaku yaitu pengunjung, pemain, dan staff diberbagai bidangnya masing-masing.
b. Aktifitas Aktifitas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna bangunan
gelanggang remaja. Aktifitas juga dilakukan sesuai dengan kegiatannya masing-masing. Aktifitas yang dilakukan berkaitan dengan jenis dan pola kegiatan dibangunan gelanggang sehingga terciptanya suatu fungsi dalam sebuah bangunan.
c. Fasilitas Fasilitas merupakan ruang yang mendukung berbagai aktifitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan di gelanggang remaja.
4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan
a. Persyaratan Arsitetur
- Memperhatikan pola tata ruang agar tercipta sirkulasi pergerakan nyaman bagi penggunan bangunan gelanggang
- Memperhatikan penataan massa bangunan terhadap fungsi ruang bangunan dan lingkungan sekitar
- Memperhatikan tingkat standar kenyamanan bagi pengguna bangunan saat melakukan kegiatan
b. Persyaratan Bangunan
- Memperhatikan pemilihan dan penggunaan struktur bangunan yang sesuai demi kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan
- Memanfaatkan penggunaan sistem penghawaan dan pencahayaan alami sebagai bentuk penghematan energi dalam sebuah bangunan
- Memperhatikan sistem utilitas, keamanan bangunan yang dapat mendukung semua kegiatan di dalam bangunan
- Memperhatikan penggunaan bahan material bangunan yang sesuai dengan kondisi iklim pada lokasi tapak
- Tersedianya fasilitas untuk pencegahan bahaya bangunan sebagai tingkat keselamatan pengguna bangunan
c. Persyaratan Konteks Lingkungan
- Memperhatikan sirkulasi dalam tapak agar tidak menimbulkan kemacetan
- Memanfaatkan potensi yang tersedia di lokasi tapak atau dilingkungan sekitar tapak
- Memperhatikan aksesibilitas sirkulasi dilokasi tapak agar tidak membingungkan pengguna
- Memperhatikan sistem parkir yang dapat memenuhi kebutuhan
- Memperhatikan penataan landscape pada tapak yang berfungsi sebagai penghijauan tapak dan petunjuk arah sirkulasi tapak
4.3 Program Arsitektur
4.3.1 Progam Kegiatan
a. Program Ruang
Lapangan basket Publik
Publik Berlatih tennis meja R.Tennis meja Publik
Menonton pertandingan Tribun penonton
Serbaguna Publik
Berenang Kolam renang Publik Berlatih panjat dinding Panjat dinding Publik Treatmill R. Fitness Publik Berlatih seni beladiri Hall
Tabel 4.1 Program RuangSumber : Analisis Pribadi
Bertanding voli Berlatih voli
Lapangan bulutangkis Publik
Bertanding bulutangkis Berlatih bulutangkis
Lapangan futsal Publik
Bertanding futsal Berlatih futsal
Pemain Pengunjung Pelatih
Kelompok kegiatan Pelaku Kegiatan Nama ruang Sifat Kegiatan Kegiatan utama
Lapangan voli Publik Bertanding basket Berlatih basket Pengunjung Komunitas
Berlatih skateboard Skate Park Publik Pengunjung Komunitas
Berlatih track sepeda BMX Arena Publik Pengunjung Mencari informasi R.Resepsionis Publik Pemain Ganti pakaian dan meletakkan barang
R.Ganti Pemain wanita dan pria
Semi Private
Pelatih Ganti pakaian dan meletakkan barang R.Ganti Pelatih
Semi Private
Pemain Area Bilas Area bilas pemain Semi publik
Pemain Pelatih
Persiapan sebelum pertandingan Evaluasi pemain
R. Persiapan Semi publik Pemain Pengunjung
Berlatih drama Studio drama Publik Berlatih menari Studio tari Publik Berlatih musik Studio musik Publik
Pengunjung Menonton pertunjukkan Theater Publik
Pelatih Ganti pakaian dan R.Ganti Semi meletakkan barang Pelatih private Pemain Ganti pakaian R.Ganti Semi
Pelaku seni private Pemain Persiapan sebelum R.Persiapan Semi Pelatih pertunjukan publik
Evaluasi Pemain Merias R. Tatarias Semi Staff Fitting pakaian publik Pemain Persiapan akan tampil R.Backstage Semi Pelatih private
Kegiatan Staff Admin Mengelola seluruh Ruang Admin Semi
pengelola kegiatan yang Publik
berhubungan dengan keuangan atau administrasi
Direktur Bertanggung-jawab Ruang Private memimpin dan Direktur mengelola seluruh kegiatan gelanggang remaja
Manager Bertanggungjawab Ruang Private atas pengelolaan Manager gelanggang remaja
Direktur Mengadakan rapat Ruang Rapat Semi Manager penting publik
Pelatih Mengadakan evaluasi Staff penting Karyawan Pelatih Mengajar dan melatih Ruang Pelatih Semi pemain dibidang Olahraga private olahraga
Staff tiket Melayani pengunjung R.Tiketing Semi membeli tiket private Staff Melayani pengunjung R.Resepsionis Publik informasi untuk memberi informasi
Pelatih Mengajar dan melatih Ruang Pelatih Semi pemain dibidang seni Seni private Staff Mengawasi seluruh Ruang CCTV Semi Keamanan gelanggang remaja private Staff Yang mengatur R. Penyewa semi penyewa dibagian penyewaan Publik
Staff Mengoperasikan Ruang Semi Operasional jalannya bangunan Operasional private gelanggang remaja Staff Mengelola peralatan R.Staff Semi lapangan olahraga Lapangan private
Menyiapankan peralatan olahraga saat pertandingan atau latihan
Security Mengecek dan R. Security Semi berkeliling untuk private mengawasi kegiatan bangunan gelanggang
Service Petugas ME Mengecek ME Ruang ME Service
(Mekanikal bangunan jika terjadi Elektrikal) kerusakan Petugas Mengurus dan Ruang Janitor Service Kebersihan mengelola alat kebersihan Petugas Meletakkan barang Ruang OB Service Kebersihan Pengunjung BAK Lavatory Service
BAB Wanita
Lavatory Pria Pengunjung Difabel
BAK BAB Lavatory Wanita Lavatory Pria
Service Pengunjung Staff karyawan Manager Direktur
Untuk beribadah Mushola Publik Petugas R.AHU
Mengontrol AHU R.AHU Service Karyawan dapur
Memasak Mencuci piring Menyiapkan hidangan
R. Pantry Service Petugas R.Genset
Meletakkan dan mengontrol Genset R.Genset Service
Satpam Menjaga dan mengawasi area luar bangunan
Pos Satpam Service Petugas Gudang
Meletakkan barang atau peralatan Ruang Gudang
Service
Penunjang Pengunjung Makan
Minum Café Publik Staff Bersantai karyawan Mengobrol Pengunjung Membaca buku Toko buku Publik Staff retail Membeli buku
Melayani pembeli/ pengunjung Pengunjung Mengelola klinik dan Klinik Semi Pemain mengecek kesehatan publik Staff para pemain/atlet saat Kesehatan cidera Pengunjung Berbelanja makan Mini market Publik Staff retail Berbelanja minum
Melayani pembeli/ pengunjung Pengunjung Berkeliling Galeri musik Publik Security Melihat-lihat Staff Berkunjung karyawan Mengobrol Resepsionis Mengawasi kegiatan galeri
Memberi informasi pengunjung
b. P ola A lur Ru a ng K e s e luruh
196
a n Diagram 4.1 Pola Tata Ruang Keseluruhan Sumber:Dokumentasi Pribadi
c. Program Besaran Ruang Besaran Ruang
48
45
45
12 Ruang tiket
1
6
6
13 Area bilas
1
48
11 Ruang ganti pelatih
14 Ruang persiapan
1
27
27 Fasilitas Seni
15 Theater 1 656 656
16 Studio drama
1
47
47
1
Tabel 4.2 Besaran RuangSumber : Analisis Pribadi
1
No Nama Ruang Kebutuhan Ruang Luasan(m
2 ) Total(m
2 ) Fasilitas Olaharaga
1 Lapangan basket 1 704 704
2 Lapangan voli 1 476 476
3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8
4 Lapangan futsal 1 375 375
5 Kolam renang 1 1.875 1.875
6 Tennis meja
54
45
54
7 R. Fitness
1
40
40
8 Hall serbaguna 1 181 181
9 Tribun penonton 2 270 540
10 Ruang ganti pemain
1
45
17 Studio tari
32 Ruang OB
5.46
5.46
28 Ruang CCTV
1
52.65
52.65
29 Ruang operasional
1
31
31
30 Ruang staff 2 5 x2
10
31 Ruang penyewa 2 8 x 2
16
1
27 Ruang resepsionis
35 ME
37 Lavatory difabel 2 10 x 2
40
36 Lavatory 2 20 x 2
5
5
1
23 Fasilitas Service
17
23
1
34 Klinik
15
33 Ruang security 2 7.5 x 2
17
1
55.5
1
27
1
21 Ruang backstage
6
6
1
20 Ruang tiket
27
90
1
19 Ruang persiapan
68
18 Studio musik 4 17 x 4
47
47
90
22 Ruang tatarias
55.5
10.62
1
26 Ruang rapat
10.62
10.62
1
25 Ruang manager
10.62
1
1
24 Ruang direktur
18
23 Ruang admin 2 9 x 2
27 Fasilitas Pengelola
27
20
38 Gudang 2 12 x 2
16
26
45 Tangga
4
14
56
46 Tangga darurat
4
64
2
47 Lift penumpang
2
5.5
11 Fasilitas Penunjang
48 Toko buku 1 163.35 163.35
49 Galeri musik 1 251.25 251.25
50 Mini market 1 228.075 228.075
51 Cafe 1 217.74 217.74
13
44 Lobby
24
45
39 Ruang panel
1
4
4
40 Genset
1
45
41 Mushola
16
1
18
18
42 Pos satpam 2 2.4 x 2
4.8
43 Pantry
1
16
Total 7.177.9 Asumsi sirkulasi 30% 2.153.3 Total 9.331
Bus 10% 40 orang Mobil 30% 6 orang Motor 50% 2 orang Pejalan kaki 10%
4 Lapangan futsal 1 375 375
Sumber : Analisis Pribadi Nama transportasi Asumsi penggunaan Kapasitas
Tabel 4.4 Asumsi penggunaan transportasiAsumsi penggunaan transportasi :
Total 2.851,2 Kebutuhan parkir
7 Bmx arena 1 270 270
6 Skate park 1 200 200
5 Panjat dinding 1 491.4 491.4
3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8
Kebutuhan Luas Ruang Luar
2 Lapangan voli 1 476 476
1 Lapangan basket 1 704 704
2 )
2 ) Total(m
No Nama Ruang Kebutuhan Ruang Luasan(m
Sumber : Analisis Pribadi
Tabel 4.3 Asumsi penggunaan transportasiPerhitungan :
- Bus = 10% x 788 = 79 orang = 79 orang : 40 = 2 bus
- Mobil = 30% x 788 = 236 orang = 236 orang : 6 = 39 mobil
- Motor = 50% x 788 = 394 orang
= 394 orang : 2 = 197 motor
- Pejalan kaki = 10% x 788 = 788 orang Luas lahan parkir :
2
- Bus = 2 bus x (3mx15m)= 90m
2
2 Asumsi sirkulasi 200%= 90m x 200%= 180 m
2
2
2 Total = 90m + 180 m = 270m
2
- Mobil = 39 mobil x (2.5m x 5m)= 488 m
2
2 Asumsi sirkulasi 200%= 488 m x 200%= 975 m
2
2
2 Total = 488m + 975m = 1.463m
2
- Motor = 197 motor x (1.5m x 3m)= 887 m
2
2 Asumsi sirkulasi 200%= 887 m x 200%= 1.773 m
2
2
2 Total = 887m + 1.773m = 2.660m
- Pejalan kaki = 788 orang
2
2
2
2 Total luas parkir yang dibutuhkan = 270m + 1.463m + 2.660m = 4.393m
Kebutuhan luas lahan
Berdasarkan lokasi pemilihan tapak, tapak berada di wilayah BWK V Kota Semarang yang memiliki ketentuan bangunan olahraga dibagian KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.
Total luas lahan = total luas bangunan + lahan parkir
2
2
= 9.331m + 4.393m
2
= 13.724m = 13.724: KLB
2
= 13.724: 0.8 = 17.155m Luas lantai dasar = KDB X luas lahan
2
= 40% x 17.155m
2
= 6.862m Luas open space = luas lahan
- – luas lantai dasar
2
2
= 17.155m – 6.862m
2
= 10.293m Luas RTH = luas open space – luas parkir
2
2
= 10.293m - 4.393m
2
= 5.900m Total Kebutuhan Lahan = luas lantai dasar + luas parkir + luas open space
2
2
2
= 6.862m + 4.393m + 10.293m
2
= 21.548m atau 2.1 ha
4.3.2 Program sistem struktur
a. Pondasi
Tabel 4.5 Penggunaan Jenis PondasiSumber:
Jenis pondasi Keterangan
Kelebihan Kekurangan
- Penggunaan pondasi tiang pancang dapat digunakan dengan berbagai jenis tanah.
- Apabila saat pelaksanaan tidak benar dapat mengurangi daya dukung secara signifikan.
- Galian tanah pada pondasi plat lajur lebih sedikit hanya sampai titik kolom struktur.
- Membutuhkan waktu cukup lama karena menunggu cor beton sampai kering.
Pondasi Tiang Pancang Minipile
Gambar 4.1 Pondasi TiangPancang dan Plat Lajur
b. Atap
- Penggunaan material atap
Dalam bangunan gelanggang remaja akan menggunakan dua sistem struktur yaitu sistem struktur rangka dan sistem struktur bentang lebar. Penggunaan sistem struktur bentang lebar akan digunakan untuk bangunan olahraga, sedangkan untuk bangunan gedung seni pertunjukan akan menggunakan sistem struktur rangka.
Jenis struktur bentanf lebar yang akan digunakan untuk bangunan gedung olahraga yaitu menggunakan sistem struktur cangkang dan space frame.
- Sistem Struktur Cangkang (shell)
Dalam buku KBK PTSB VI hal. 33 , Sistem struktur cangkang (shell) adalah suatu shell yang tidak boleh merupakan bidang datar tetapi harus memiliki kelengkungan yang terbuat dari bahan yang tipis dibandingkan luas permukaan yang dilingkupi serta memiliki kekuatan bahan yang mampu menahan tarikan dan tekanan.
Gambar 4.2 Struktur CangkangSumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 40
- Sistem Struktur Space Frame Dalam buku KBK PTSB VI hal. 109 sistem struktur space frame yaitu suatu konfigurasi batang-batang tarik dan tekan yang dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga membentuk bidang yang dapat menutup suatu permukaan yang luas.
Sumber : KBK PTSB VI hal. 109
c. Lantai
Tabel 4.6 Penggunaan LantaiSumber :
Nama Material Lantai Keterangan
- Memiliki beragam tekstur
Keramik
- Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan gores
- Memiliki sifat kedap suara
Parquet
- Membutuhkan perawatan khusus
- Rentan terhadap zat kimia
- Memiliki sifat keras, tahan api, dan kuat
- Memiliki beragam motif dan warna
Terraso
Gambar 4.6 Lantai Terraso- Memiliki sifat kedap air dan tidak licin
- Memiliki beragam warna dan motif
- Memiliki kesan mengkilap pada permukaan lantai
Epoxy
Gambar 4.7 Lantai Epoxy- Memiliki beragam warna
Karpet
Gambar 4.8 Lantai KarpetGlass floor
- Memiliki sifat kuat, tahan lama dan anti goresan
- Walaupun berbahan material kaca, tetapi dapat menahan beban berat dari pemain karena kaca didesain secara khusus.
d. Dinding
Tabel 4.7 Penggunaan DindingSumber : E-jornal undip.ac.id
Keterangan Jenis dinding Kelebihan Kekurangan
- Memiliki sifat lebih Tidak
Dinding Partisi
bisa praktis dan ringan digunakan untuk dibandingkan eksterior. dengan bahan material dinding lainnya. Sumber: www.scribd.com/dinding
- Dinding Dari segi biaya ACP
Dinding ACP ACP
bersifat tahan tergolong cukup terhadap cuaca. mahal.
- Kualitas Dinding ACP ACP tahan lama. kurang efektif
Sumber : apabila diterapkan https://www.scribd.com/ACP- di dinding yang
Instalasi melengkung.
- Dinding Jika kualitas kaca
Dinding Kaca kaca
memberikan kurang bagus, kesan luas pada maka akan mudah sebuah ruangan. pecah.
- Dapat menghemat
Sumber : https://www.arsitag.com/articl energi bangunan e/kaca-sebagai-bahan- karena adanya bangunan cahaya masuk
Dinding Bernafas
kedalam bangunan.
- Dinding bernafas dapat Menghemat energi pada bangunan.
- Dinding bernafas memiliki beragam motif.
- Tidak dapat dijadikan dinding utama karena dinding bernafas tidak dapat menahan beban struktur.
Sumber: https://www.arsitag.com/articl e/dinding-rooster
e. Utilitas
Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih merupakan suatu kebutuhan dalam sebuah bangunan. Kebutuhan sumber air bersih bisa didapatkan melalui air permukaan (sungai, air hujan, danau), air tanah dangkal (sumur dangkal), air tanah dalam (sumur artesis) dan industri pengolahan air bersih (PDAM).
Sistem pendistribusian air bersih dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu downfeed system dan upfeed system. Pengertian downfeed system yaitu pendistribusian air bersih dengan cara menampung air bersih dari sumbernya ke reservoir air bawah, memompanya ke reservoir atas dan mendistribusikan air ke bawah melalui jaringan pemipaan ke setiap lantai dan outlet dengan mengandalkan gaya gravitasi. Sedangkan sistem upfeed system yaitu pendistribusian air bersih dengan cara menampung air bersih dari sumbernya ke reservoir bawah dan mendistribusikan air langsung atas melalui jaringan pemipaan setiap lantai dan outlet dengan mengandalkan pompa.
Gambar 4.10 Instalasi Air BersihSumber : Buku KBK PTSB IV hal. 148 Sistem Jaringan Air Kotor Sistem jaringan air kotor adalah sistem air buangan yang berasal dari kamar mandi, wastafel, pantry, tempat wudhu, dan air yang mengandung bahan polutan sederhana (air sabun, kotoran tinja, dan lain-lain yang harus dilakukan pembersihan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke saluran lingkungan/perkotaan). Rangkaian air kotor dari setiap inlet terhubung pada pipa horizontal setiap lantai, mengarah ke pipa vertikal yang diletakkan pada shaft. Dari setiap lantai dihubungkan pula pipa menuju ke atas untuk memperlancar aliran air dan kotoran yang menuju ke septik tank dan resapan.
Gambar 4.11 Instalasi Sawage Disposal SystemSumber : Buku KBK PTSB IV hal. 151 Pencahayaan Sistem pencahayaan dalam sebuah bangunan sangat diperlukan. Sistem pencahayaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu dengan sistem pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami sangat berpengaruh terhadap sebuah ruangan atau bangunan karena dengan adanya pengcahayaan alami sebuah bangunan dapat menghemat energi yang digunakan. Sedangkan pencahayaan buatan seperti penggunaan lampu akan digunakan sebagai penerangan dimalam hari.
Gambar 4.12 Sistem Pencahayaan BangunanSumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 102&131
Penghawaan Sistem penghawaan dalam sebuah bangunan sangat diperlukan karena demi kenyamanan baik pengguna atau bangunan itu sendiri. Sistem penghawaan dalam sebuah bangunan dibedakan menjadi dua yaitu sistem penghawaan alami dan buatan. Sistem penghawaan alami berupa dengan adanya bukaan seperti jendela atau dinding bernafas, sedangkan penghawaan buatan seperti menggunakan pendingin ruangan. Sistem penghwaan pada bangunan gelanggang remaja akan menerapkan kedua sistem penghawaan alami atau buatan.
Gambar 4.13 Sistem Penghawaan BangunanSumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 102
Gambar 4.14 Sistem Penghawaan AC CentralSumber : https://reader001.docslide.net/reader001/html5/20170729/55cf8ebe55 0346703b952681/bge.png
Sistem Jaringan Listrik Dalam sebuah bangunan memerlukan energi listrik untuk memfungsikan semua peralatan agar bangunan dapat berfungsi dengan maksimal. Sumber energi listrik berasal dari PLN atau sumber energi listrik mandiri yaitu berupa generator, solar photovoltaic, dan lain-lain.
Gambar 4.15 Sistem Main Distribution PanelSumber : KBK PTSB IV hal. 161 Sistem Keamanan Sistem keamanan dalam sebuah bangunan terbagi menjadi sistem keamanan dari segi pencegahan kebakaran dan dari segi pencurian. Jika dari ksegi pencegahan kebakaran, ada beberapa yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan yaitu hydran box indoor dan outdoor, sprinkler, atau tabung portable fire extinguisher, dan tangga darurat. Sedangkan dari segi pencurian yang biasa diterapkan yaitu dengan menggunakan CCTV baik indoor ataupun indoor dan pos security indoor atau outdoor.
Gambar 4.16 Skema Sistem Hydran dan SprinklerSumber : http://4.bp.blogspot.com/- WwqaiMQix7c/U3u0WVjBB4I/AAAA
AAAAAEc/NOfUrhRaNB0/s1600/hy dran+sprinkler+gbr+btg.jpg
Gambar 4.17 Skema Sistem CCTVSumber :
Penangkal Petir Penangkal petir pada sebuah bangunan merupakan suatu rangkaian instalasi yang terdiri atas konduktor penangkap petir, konduktor penyalur energi listrik dari petir dan elektroda yang mengalirkan muatan listrik dari udara ke tanah. Sistem konstruksi yang diterapkan pada rangkaian instalasi penangkal petir harus aman dan terlindungi terhadap bangunan dan penghuni/pemakai bangunan. Menghindari terjadinya distribusi arus listrik yang salah, menghindari bahaya yang timbul karena kebakaran akibat kalor energi listrik.
Gambar 4.18 Sistem Penangkal Petir BangunanSumber : KBK PTSB IV hal 120
4.3.3 Program Lokasi dan Tapak
a. Lokasi
Pemilihan lokasi bangunan gelanggang remaja berada di Kota
Semarang yang terletak di BWK V. Dalam BWK V terbagi menjadi dua kecamatan yaitu (Kecamatan gayamsari dan Kecamatan pedurungan).
Batas wilayah BWK V kecamatan gayamsari dan pedurungan yaitu meliputi: a. Sebelah Utara : Kecamatan Genuk.
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarag Selatan dan Kecamatan Tembalang.
c. Sebelah Timur : Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
d. Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Timur
Gambar 4.19 Peta Kecamatan BWK V Kota SemarangSumber: http://docplayer.info/docs-images/74/69725049/images/36-0.jpg
b. Tapak terpilih
Tapak terpilih yaitu tapak alternatif I yang berada di lokasi jalan brigadir
jenderal sudiarto. Lokasi tapak alternatif ini masuk diwilayah kecamatan gayamsari. Dengan luas tapak sebesar 4 ha dan ketentuan KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.
Batas-batas Tapak:
- Utara : Permukiman Warga dan Ruko Timur : Balai Kesehatan Hewan dan RS. Bayangkara Barat : Toko buku dan Ruko Selatan: SDN Pandan lamper 01 dan Ruko
Sumber: analisis pribadi
Gambar 4.22
Gambar 4.24 Toko buku danPermukiman dan Ruko Ruko Gambar 4.23
Gambar 4.25 SDN PandeanBalai hewan dan
Gambar 4.21 Peta Digital Lokasi TapakLamper dan Ruko RS.Bayangkara
Sumber: analisis pribadi