HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH 7-12 TAHUN ( Studi Korelasi Di SD Kristen Petra Jombang ) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH 7-

  

12 TAHUN

( Di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang )

Disusun Oleh:

WISNU PRANATA ADI.P

  

13.321.0061

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH 7-

12 TAHUN ( Studi Korelasi Di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang ) SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi S1 Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

  Insan Cendekia Medika Jombang

WISNU PRANATA ADI.P 13.321.0061

  Jombang, Mei 2017 Mahasiswa, Wisnu Pranata Adi.P 13.321.0061

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Lamongan, 13 Juni 1995. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan pasangan dari bapak Eko Waluyo dan ibu Sunik.

  Pada tahun 2007 penulis lulus dari SDN Perbon 2 Tuban, pada tahun 2010 penulis lulus dari SMP Negeri 2 Tuban, pada tahun 2013 penulis lulus dari SMA PGRI 1 Tuban, dan pada tahun 2013 penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur tes PMDK. Penulis memilih program studi S1 Keperawatan di STI

  Kes “ICMe” Jombang. Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

  Jombang, Mei 2017

  Wisnu Pranata Adi.P 13.321.0061 MOTTO

  

“JANGAN SIA-SIAKAN MASA MUDAMU DENGAN HAL-HAL YANG

  TIDAK BERMANFAAT, BELAJARLAH ! KARENA ITU AKAN MEMBUATMU MENGERTI ARTI KEHIDUPAN ”.

  

PERSEMBAHAN

  Syukur Alhamdulillah ku ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-NYA yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai sesuai dengan yang dijadwalkan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan. Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti mencurahkan do’a serta kasih sayang yang tak terhingga. Dengan semangat dan dukungan yang tiada hentinya membuatku meraih cita-cita dan kesuksesan. Hanya do’a dan prestasi yang dapat aku berikan. Terima kasih bapak dan ibuku atas do’a dan kasih sayang yang engkau berikan.

  2. Keluarga besarku dan saudara-saudaraku tercinta yang telah banyak memberi do’a, semangat, serta dukungan demi kelancaran kuliahku.

  3. Kedua dosen pembimbingku Ibu Endang Y, S.Kep., Ns., M.Kes. dan bapak Yunan Yusuf, S.Kep., Ns.yang telah membimbingku dengan sabar dan teliti dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga ilmu dan nasehat yang beliau berikan dapat bermanfaat.

  4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen S1 Keperawatan terima kasih banyak atas semua ilmu, nasehat serta motivasi yang telah diberikan semoga dapat bermanfaat.

  5. Kepala sekolah SD kristen Petra Jombang yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

  6. Guru-guru Sekolah Dasar kristen Petra Jombang atas kerjasamanya dan arahan dalam penelitian.

  7. Seluruh teman-teman satu perjuangan S1 Keperawatan angkatan 2017 STIKes Insan Cendekia Medika Jombang yang tidak dapat saya sebut satu- persatu dan teman-teman kelompok bimbingan skripsi, terima kasih atas

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia

  • –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Anak 7-12 Tahun Di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang" ini dengan sebaik-baiknya.

  Dalam penyusunan Skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat H.Bambang Tutuko S.H.,S.Kep., Ns., M.H. selaku ketua STIKes

  ICMe Jombang, Ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Kaprodi S1 Keperawatan, Ibu Endang Y, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya Skripsi ini, Bapak Yunan Yusuf S.Kep., Ns. selaku pembimbing anggota yang telah rela meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya demi terselesaikannya Skripsi ini, Kepala Sekolah SD Kristen Petra Jombang yang telah memberikan ijin penelitian. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang hingga terselesaikannya Skripsi ini, dan teman-teman yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.

  Mei 2017

  Jombang,

  

ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH 7-

  

12 TAHUN

( Studi Korelasi Di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang )

Oleh:

WISNU PRANATA ADI.P

  Obesitas terjadi karena aktivitas fisik yang kurang dari kebutuhan tubuh. Kebiasaan anak pada zaman sekarang lebih menyukai beraktivitas di dalam rumah seperti menonton televisi dan bermain games. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang.

  Desain penelitian ini adalah Analitik cross sectional. Populasinya semua anak sekolah di Kristen Petra Jombang yang berjumlah 173 anak. Tehnik sampling menggunakan Stratified proportional random sampling dengan sampelnya sejumlah 43 orang. Variabel independen aktivitas fisik dan dependent obesitas pada anak usia 7-12 tahun. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan observasi dengan pengolahan data editing, coding, scoring,

  

tabulating dan uji statistik menggunakan rank spearman dengan tingkat korelasi

0,05.

  Hasil penelitian sebagian besar responden yang aktifitas fisiknya kurang sejumlah 29 orang (67,4%), sebagian besar responden yang terjadi obesitas sejumlah 32 orang (74,4%). Uji rank spearman menunjukkan bahwa nilai signifikansi  = 0,001 <  (0,05), sehingga H ditolak.

  Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang.

  Kata Kunci : aktivitas fisik, obesitas, anak usia 7-12 tahun

  

ABSTRACT

PHYSICAL ACTIVITY RELATIONS WITH OBESITY TO CHILDREN AGES

SCHOOL 7-12 YEARS

(Correlation Studies at Petra Jombang Christian Primary School)

  

By:

WISNU PRANATA ADI.P

Obesity occurs due to less physical activity than the body needs. Habits of

children today are more like to move in the house like watching television and

playing games. The purpose of this study is to analyze the relationship of physical

activity with obesity in children aged 7-12 years at Petra Jombang Christian

Elementary School.

  The design of this research was cross sectional analysis. The population

were all school children in Christian Petra Jombang, amounting to 173 children.

The sampling technique used Stratified proportional random sampling with a

sample of 43 people. Independent variable of physical activity and dependent

obesity in children aged 7-12 years. The research instrument used questionnaire

and observation sheet with data processing editing, coding, scoring, tabulating

and statistical test using spearman rank with correlation level 0,05.

  Result of research most of the respondents whose physical activity less

number of 29 people (67,4%), most of the respondents that happened obesitas

amounted to 32 people (74,4%). Spearman rank test showed that significance

value = 0,001 < (0,05), so H0 was rejected.

  This study can be concluded that there is a relationship of physical activity

with obesity in children aged 7-12 years at Petra Jombang Christian Elementary

School.

  Keywords: physical activity, obesity, children aged 7-12 years.

  

DAFTAR ISI

.................................................................................................... HALAMAN JUDUL i ..................................................................................

  HALAMAN JUDUL DALAM ii ................................................................... iii

  SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................................... iv

  LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ v

  .................................................................................. vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  ........................................................................................................................... vii MOTTO

  .................................................................................... viii LEMBAR PERSEMBAHAN

  .................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ABSTRAK ....................................................................................................................... x

  ..................................................................................................................... xi ABSTRACT

  ................................................................................................................... xii DAFTAR ISI ......................................................................................................... DAFTAR TABEL

  xv

  .................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................

  ......................................................... xviii DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................................

  1 .................................................................................................

  1.2 Rumusan masalah 3 ..................................................................................................

  1.3 Tujuan Penelitian 4 1.3.1 Tujuan umum ..............................................................................................

  4 1.3.1 Tujuan khusus .............................................................................................

  4 ...............................................................................................

  1.4 Manfaat Penelitian 4 1.4.1 Teoritis .........................................................................................................

  4 ...........................................................................................................

  1.4.2 Praktis

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................

  2.1 Konsep Anak Sekolah

  5

  2.1.4 Perkembangan psikososial ...........................................................

  7 ..........................................................................................................

  7

  2.2 Obesitas 2.2.1 Definisi Obesitas ..........................................................................

  7 2.2.2 Penentuan Obesitas ......................................................................

  7 2.2.3 Tipe-tipe obesitas .........................................................................

  9 2.2.4 Faktor penyebab obesitas .............................................................

  9 2.2.5 Resiko obesitas ..............................................................................

  11 2.2.6 Pencegahan obesitas pada anak ...................................................

  12 2.3 Aktivitas fisik .......................................................................................

  14 2.3.1 Pengertian aktivitas fisik ..............................................................

  14 2.3.2 Manfaat aktifitas fisik ............................................................................

  16

  2.3.3 Jenis 16 – jenis aktivitas fisik ............................................................

  2.3.4 Faktor 17 – faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik ......................

  2.3.5 Tipe-tipe Aktivitas Fisik ...............................................................

  19 2.3.6 Pengukuran Aktivitas Fisik ...........................................................

  22 2.4 Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan Obesitas Pada Anak ............

  23 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep....................................................................................

  24 3.2 Hipotesis Penelitian ...............................................................................

  25 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian..............................................................................

  26 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................

  26 4.2.1 Waktu Penelitian ..........................................................................

  26 4.2.2 Tempat Penelitian ........................................................................

  26 4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ............................................................

  26 4.3.1 Populasi .........................................................................................

  26 4.3.2 Sampel ..........................................................................................

  27 4.3.3 Sampling .......................................................................................

  28

  4.6 Definisi Operasional ............................................................................................

  30 ...........................................................................

  4.7 Pengumpulan dan analisa data

  31 ..................................................................................

  4.7.1 Instrumen penelitian 31 4.7.2 Prosedur penelitian ....................................................................................

  32 .....................................................................................

  4.7.3 Cara Analisa Data 33 .....................................................................................................

  4.8 Etika Penelitian 38 .......................................................................................

  4.8.1 Informed Consent 38 4.8.2 Anonimity (tanpa nama) ............................................................................

  39 ...................................................................

  4.8.3 Confidentiality (kerahasiaan)

  39

  4.9 Keterbatasan penelitian

  4.9.1 Keterbatasan responden……………………………....................... 39

  4.9.2 Keterbatasan data…………………………………………………. 40

  BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................................................................................

  5.1 Hasil Penelitian 41 5.1.1 Gambaran lokasi penelitian ......................................................................

  41 .................................................................................................

  5.1.2 Data Umum 42 .................................................................................................

  5.1.3 Data khusus 43 5.2 Pembahasan ...........................................................................................................

  44 ...............................

  5.2.1 Aktifitas fisik pada anak usia sekolah 7-12 tahun

  44 ........................................

  5.2.2 Obesitas pada anak usia sekolah 7-12 tahun

  46

  5.2.3 Hubungan aktifitas fisik dengan obesitas pada anak usia sekolah 7-12 tahun

  47 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................................

  6.1 Kesimpulan 55 6.2 Saran .........................................................................................................................

  55 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra

  Jombang

  31 Tabel 4.2 Tabel Interpretasi Nilai x ..........................................................................

  38 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur di SD Kristen Petra Jombang

  41 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di SD Kristen Petra Jombang

  41 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ayah atau ibu di SD Kristen Petra Jombang

  41 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan aktifitas fisik di SD Kristen Petra Jombang

  42 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan obesitas pada anak usia sekolah 7-12 tahun di SD Kristen Petra Jombang

  42 Tabel 5.6 Tabulasi silang hubungan aktifitas fisik dengan obesitas pada anak usia sekolah 7-12 tahun di SD Kristen Petra Jombang

  43

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra

  Jombang

  24 Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang

  29

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lembar Pernyataan Dari Perpustakanan 2. Lembar Surat Studi Pendahuluan dan penelitian 3. Surat ijin penelitian 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 6. Lembar Kuesioner 7. Kisi – kisi kuesioner 8. Lembar tabulasi dan perhitungan SPSS 9. Lembar bimbingan skripsi 10.

  Pernyataan bebas plagiasi

DAFTAR LAMBANG

  1. Ho : hipotesis nol

  2. H1/Ha : hipotesis alternatif 3. % : prosentase 4.  : alfa (tingkat signifikansi)

  5. N : jumlah populasi 6. n : jumlah sampel 7. > : lebih besar 8. < : lebih kecil

DAFTAR SINGKATAN

  STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan WHO : World Health Organization Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar Kemenkes : Kementrian Kesehatan TB : Tinggi Badan BB : Berat Badan SD : Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Obesitas banyak yang dialami anak-anak pada masa sekarang ini.

  Salah satu penyebabnya adalah perilaku yang menetap pada anak biasanya berupa menonton televisi dan bermain games hingga berjam-jam (Nirwana, 2012). Obesitas terjadi karena aktivitas fisik yang kurang dari kebutuhan tubuh yang disebabkan kebiasaan anak yang lebih menyukai beraktivitas di dalam rumah daripada di luar rumah seperti menonton televisi dan bermain

  games online. Dalam jangka waktu yang panjang kebiasaan anak yang

  minim gerak ini akan berdampak buruk bagi kesehatannya karena berpotensi menimbulkan kegemukan dan obesitas. Pada umumnya, anak yang terlalu gemuk atau obesitas kakinya tidak dapat menahan berat badan, akan lebih lambat duduk, bergerak dan berjalan dibanding anak yang kurus dan juga terdapat banyak gangguan klinis yang ditimbulkan akibat obesitas pada anak diantaranya kencing manis, asma, hipertensi dan gangguan tulang sendi (Hasdianah,2014).

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, secara global ada 43 juta anak-anak balita mengalami kelebihan berat badan (overweight) pada 2010. Pada Tahun 2015 diprediksi kasus obesitas akan meningkat dua kali lipat dari angka itu, dan yang terbaru menurut data Badan Kesehatan Dunia mencapai tingkat yang membahayakan (WHO, 2011). Berdasarkan data SUSENAS tahun 2004 prevalensi obesitas pada anak telah mencapai 11%.

  Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dapat dilihat bahwa di Indonesia prevalensi obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) umur 6-12 tahun didapati pada anak laki-laki sebesar 10,7% dan pada anak perempuan sebesar 7,7% (Kemenkes RI, 2010). Menurut Dinkes Jawa Timur tahun 2012, prevalensi balita obesitas kota Surabaya meduduki peringkat pertama yaitu sekitar 4,25%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2013 jumlah obesitas sebesar 10,6%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada tahun 2014 jumlah obesitas sejumlah 4.515 anak (Dinas Kesehatan Jombang, 2014). Berdasarkan studi pendahuluan di SD Kristen Petra diketahui dari 10 anak yang mengalami obesitas sebanyak 9 anak dan 1 anak tidak obesitas.

  Penyebab terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas berkaitan dengan berbagai faktor, baik faktor yang tidak dapat diubah maupun faktor yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi: genetik, etnik, jenis kelamin, dan umur. Sementara faktor risiko yang dapat diubah adalah konsumsi makanan, gaya hidup, dan aktivitas fisik. Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan status sosial ekonomi masyarakat erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup, termasuk dalam perubahan pola makan. Konsumsi padi-padian menurun, sedangkan persentase energi dari Selanjutnya perubahan gaya hidup yang signifikan lainnya adalah aktivitas fisik yang cenderung menurun di masyarakat, termasuk masyarakat 17 perdesaan. Perubahan pola makan dan menurunnya aktivitas fisik berakibat semakin banyaknya penduduk golongan tertentu mengalami masalah gizi lebih berupa kelebihan berat badan dan obesitas (Almatsier, 2011).

  Obesitas merupakan suatu kondisi dengan penyebab multi faktor, oleh karena itu penanganan yang tepat hendaknya mempertimbangkan pendekatan multi disiplin. Pencegahan obesitas terdiri dari tiga tahapan yaitu : pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer adalah dengan pendekatan komunitas untuk mempromosikan cara hidup sehat. Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat dan pusat kesehatan masyarakat. Pencegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan prevalensi obesitas sedangkan pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi obesitas obesitas dan komplikasi penyakit yang ditimbulkannya. Pada dasarnya prinsip dari pencegahan dan penatalaksanaan obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluarga energi, dengan cara pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, modifikasi gaya hidup serta dukungan secara mental dan sosial (Hasdianah, 2014).

1.2 Rumusan masalah

  Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalahnya

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan umum Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang .

  1.3.2 Tujuan khusus a.

  Mengidentifikasi aktivitas fisik pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang .

  b.

  Mengidentifikasi obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang.

  c.

  Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Kristen Petra Jombang.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Teoritis Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referesnsi dalam mengembangkan wawasan yang lebih luas dalam memahami kejadian obesitas pada anak balita dan juga sebagai dasar ilmu keperawatan pada anak sekolah.

  1.4.2 Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan indikator untuk mencegah obesitas pada anak usia sekolah, agar bisa memantau obesitas pada anak sekolah dan dapat menjadi bahan penyuluhan bagi petugas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Anak Sekolah

  2.1.1 Pengertian Anak Sekolah WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia

  7-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks (Anindya, 2011).

  2.1.2 Perkembangan Fisik a.

  Tinggi dan berat badan Laju pertumbuhan selama tahun sekolah awal lebih lambat daripada setelah lahir tetapi meningkat secara terus menerus. Pada anak tertentu mungkin tidak mengikuti pola secara tepat. Anak usia sekolah tampak lebih langsing daripada anak prasekolah, sebagai akibat perubahan distribusi dan ketebalan lemak.

  b.

  Fungsi kardiovaskuler

  Pertumbuhan paru minimal dan pernapasan menjadi lebih lambat, lebih dalam, dan lebih teratur.

  c.

  Fungsi neuromuskular Anak usia sekolah menjadi lebih lentur selama usia sekolah karena koordinasi otot besar meningkat dan kekuatannya dua kali lipat.

  Banyak anak berlatih keterampilan motorik kasar dasar yaitu berlari, melompat, menyeimbangkan gerak tubuh, melempar dan menangkap bermain, menghasilkan peningkatan fungsi dan keterampilan neoromuskular.

  d.

  Nutrisi Periode usia sekolah merupakan salah satu masalah nutrisi secara relatif. Jika terjadi defisiensi, biasanya defisiensi zat besi, vitamin A, atau kalsium. Obesitas dapat menjadi masalah karena anak sering bergegas ke rumah setelah sekolah atau bermain dan makan makanan yang paling mudah diperoleh dan menarik.

  e.

  Perubahan lain Perubahan fisik lain terjadi selama masa usia sekolah. Terjadi usia pertumbuhan skelet yang mantap pada tubuh dan ekstremitas dan osifikasi tulang kecil dan panjang terjadi tetapi tidak komplet sampai usia 12 tahun (Potter, 2010).

  2.1.3 Perkembangan kognitif

  2.1.4 Perkembangan psikososial Tugas perkembangan pada anak usia sekolah adalah industri versus inferioritas. Selama masa ini anak pejuang untuk mendapatkan kompetensi dan keterampilan yang penting bagi mereka untuk berfungsi sama seperti dewasa. (Potter, 2010).

  Obesitas

2.2 Definisi Obesitas

  2.2.1 Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.

  Obesitas tidak hanya berdampak terhadap kesehatan fisik tapi juga berdampak terhadap kesehatan mental (Hasdianah, 2014).

  Obesitas bisa juga didefinisikan suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (Nirwana, 2012).

  Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat dimasyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat (Soetjiningsih, 2015).

  2.2.2 Penentuan Obesitas Penilaian obesitas pada anak dengan antropometri. Secara umum antoprometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu Berat Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat menurut Tinggi Badan (BB/TB) dan IMT menurut umur (Supariasa, 2012).

  Dalam mengukur obesitas pada anak usia 7-12 tahun menurut Kementrian Kesehatan RI (2010) menggunakan standar indeks massa tubuh menurut umur (IMT/umur).

  Standar Deviasi Unit (SD) Standar Deviasi Unit disebut juga Z-Skor, WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan memantau pertumbuhan.

  Waterlaw juga merekomendasikan penggunaan SD untuk menyatakan hasil pengukuran pertumbuhan atau Growth Monitoring. Rumus Perhitungan

  Z-Skor : Skor nilai individu objek nilai medium rujukan Nilai Simpang baku

  Klasifikasi dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur Sangat kurus : < -3 SD Kurus : -3 SD sampai dengan < -2 SD Normal : -2 SD sampai dengan 1 SD

  2.2.3 Tipe-tipe obesitas Berdasarkan kondisi selnya, kegemukan dapat digolongkan Dalam beberapa tipe (Purwati, 2010) yaitu :

  1) Tipe Hiperplastik, adalah kegemukan yang terjadi karena jumlah sel yang lebih banyak dibandingkan kondisi normal, tetapi ukuran sel- selnya sesuai dengan ukuran sel normal terjadi pada masa anak- anak.Upaya menurunkan berat badan ke kondisi normal pada masa anak-anak akan lebih sulit.

  2) Tipe Hipertropik, kegemukan ini terjadi karena ukuran sel yang lebih besar dibandingkan ukuran sel normal. Kegemukan tipe ini terjadi pada usia dewasa dan upaya untuk menurunkan berat akan lebih mudah bila dibandingkan dengan tipe hiperplastik.

  3) Tipe Hiperplastik dan Hipertropik kegemukan tipe ini terjadi karena jumlah dan ukuran sel melebihi normal. Kegemukan tipe ini dimulai pada masa anak - anak dan terus berlangsung sampai setelah dewasa.

  Upaya untuk menurunkan berat badan pada tipe ini merupakan yang paling sulit, karena dapat beresiko terjadinya komplikasi penyakit, seperti penyakit degeneratif.

  2.2.4 Faktor penyebab obesitas a.

  Genetik Faktor genetik ini merupakan faktor turunan dari orang tua. Faktor b.

  Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan maraknya responden cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab.

  Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi bila makan makanan cepat saji.

  c.

  Minuman ringan Minuman ringan terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini.

  d.

  Kurangnya aktifitas fisik Kurangnya aktifitas fisik mempengaruhi obesitas, masa anak-anak identik dengan masa bermain, dulu permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, computer, internet atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak, hal inilah yang menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.

  e.

  Faktor psikologis Beberapa anak makan berlebihan untuk melupakan masalah, melawan kebosanan, atau meredam emosi, seperti masalah stress. Masalah- g.

  Faktor pekerjaan orang tua Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Wawan, 2010).

  f.

  Faktor keluarga Jika orang tua selalu memberikan makanan ringan, seperti biscuit, chips, dan makanan tinggi kalori yang lain, hal ini juga berkonstribusi pada peningkatan berat badan anak.

  h.

  Faktor umur Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir. Dari segi kepercayaan masyarakat yang belum tinggi dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Wawan, 2010). i.

  Jenis kelamin Jenis kelamin laki-laki juga diketahui lebih banyak overweight dibanding perempuan pada ras-ras tertentu, termasuk Asia. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Indonesia. Anak laki-laki cenderung mengasup lebih banyak makanan,

  2.2.5 Resiko obesitas Kelebihan penimbunan lemak diatas 20% berat badan ideal, akan menimbulkan permasalahan kesehatan hingga terjadi gangguan fungsi organ tubuh (Misnadierly, 2010).

  penyakit

  Orang dengan obesitas akan lebih mudah terserang degeneratif. Penyakit

  • – penyakit tersebut antara lain :

  a) Jantung koroner

  Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil penelitian menyebutkan bahwa dari 500 penderita kegemukan, sekitar 88 % mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatnya factor resiko penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan berat badan seseorang.

  b) Diabetes Mellitus

  Diabetes mellitus dapat disebut penyakit keturunan, tetapi kondisi tersebut tidak selalu timbul jika seseorang tidak kelebihan berat badan.

  Lebih dari 90 % penderita diabetes mellitus tipe serangan dewasa adalah penderita kegemukan. Pada umumnya penderita diabetes mempunyai kadar lemak yang abnormal dalam darah. Maka, dianjurkan bagi penderita diabetes yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan makanan

  Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa laki-laki dengan obesitas akan beresiko terkena kanker usus besar, rectum, dan kelenjar prostate.

  Sedangkan pada wanita akan beresiko terkena kanker rahim dan kanker payudara. Untuk mengurangi resiko tersebut konsumsi lemak total harus dikurangi. Pengurangan lemak dalam makanan sebanyak 20

  • – 25 % perkilo kalori merupakan pencegahan terhadap resiko penyakit kanker payudara (Purwati, 2010).

  Pencegahan obesitas pada anak

  2.2.6 a.

  Perhatikan makanan yang diberikan pada anak Artinya yang harus ibu lakukan adalah dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.

  b.

  Berikan sarapan dan bekal untuk anak sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan mencegah makan berlebihan setelahnya . Dengan membawa makanan dari rumah, orang tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar anak tidak perlu jajan di luar. yang dikonsumsi. Ibu dapat mencoba untuk mengukus, merebus atau memanggang makanan agar makanan lebih sehat.

  d.

  Tetapkan aturan makan Ibu harus membuat peraturan agar anak senantiasa tertib. Artinya, biasakan agar anak, makan di meja makan bukan di depan televise atau makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi atau di depan komputer.

  e.

  Batasi kegiatan menonton televisi, video games atau penggunaan computer Melakukan kegiatan tersebut akan membuat aak malas bergerak, maka diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh dilakukan. Selanjutnya, anda dapat membantu anak anda agar menyenangi hiburan lain seperti bersepeda, bermain bola atau sekedar lompat tali.

  f.

  Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik Kita sebagai orang tua harus mengarahkan anak, agar anak tidak asal dalam melakukan aktivitas. Aktivitas apa pun, bukan hanya aktivitas yang bersifat rutinitas. Semuanya harus ibu dan anak-anak rencanakan, misalnya untuk melakukan kegiatan olahraga bersama seperti jogging, lari pagi, berenang, badminton atau olahraga lainnya. Atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun binatang atau taman sehingga kita

2.3 Aktivitas fisik

  2.3.1 Pengertian aktivitas fisik Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting

  energy expenditure yang bermakna. Aktivitas fisik juga dapat

  didefinisikan sebagai suatu gerakan fisik yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot.

  Aktivitas fisik yang dilakukan pada anak usia sekolah sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan serta menurunkan risiko untuk terjadi kelebihan berat badan (overweight), obesitas maupun penyakit- penyakit lain yang disebabkan oleh berat badan yang berlebihan. Aktivitas fisik pada anak usia sekolah dapat berupa aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah, kebiasaan, hobi maupun latihan fisik dan olahraga. Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisik anak usia sekolah, maka baik orangtua maupun guru di sekolah untuk seharusnya menyediakan aktivitas fisik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

  Usia anak-anak khususnya usia sekolah tidak seharusnya menghabiskan waktunya dengan hanya menonton televisi sambil menikmati snack yang berlebihan, bermain video games, bermain

  playstation dan hanya berbaring di tempat tidur dalam waktu lebih dari 60

  menit. Penting bagi anak usia sekolah untuk menghabiskan waktunya seharusnya menyenangkan, menarik, serta dapat melatih perkembangan pada anak(Anggraini,2010).

  Terdapat beberapa pengertian dari beberapa ahli mengenai aktivitas fisik diantaranya menurut (Almatsier, 2010) aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global (WHO,2010). Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi.

  Aktifitas fisik adalah melakukan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Proverawati, 2012).

  2.3.2 Manfaat aktifitas fisik Aktivitas fisik yang teratur memiliki banyak manfaat untuk anak-anak usia prasekolah. Manfaatnya dapat berupa :

  Perkembangan kekuatan dan ketahanan dari otot

  a) Membangun dan mendorong harga diri e) Mengembangkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar

  f) Meningkatkan kemampuan berpikir

  g) Mengembangkan pengenalan terhadap benda, warna dan bentuk

  h) Mengembangkan ketahanan dalam sistem kardiovaskular

  Aktivitas fisik pada anak-anak usia prasekolah dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya adalah faktor fisiologis atau perkembangan (pertumbuhan, kesegaran jasmani, keterbatasan fisik), lingkungan (fasilitas, musim, keamanan), faktor psikologis, faktor sosial, dan demografi (pengetahuan, sikap, pengaruh orang tua, teman sebaya, status ekonomi, jenis kelamin, usia) (Anggraini,2010).

  2.3.4 Jenis

  • – jenis aktivitas fisik

  Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas fisik sebagai berikut: a.

  Kegiatan ringan : hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah, nongkrong.

  b.

  Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, c. Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak silat ) dan outbond.

  Berdasarkan aktivitas fisik di atas, dapat disimpulkan faktor kurangnya aktivitas fisik anak penyebab dari obesitas. Lakukan minimal 30 menit olahraga sedang untuk kesehatan jantung, 60 menit untuk mencegah kenaikan berat badan dan 90 menit untuk menurunkan berat badan (Nurmalina, 2011)

  2.3.5 Faktor

  • – faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik

  Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik bagi remaja yang kegemukan atau obesitas, berikut ini beberapa faktor tersebut: a. Umur

  Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.

  b. Jenis kelamin Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki-laki hampir sama dengan remaja perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki-laki karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olah raga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan yang berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari ataupun berolahraga, sebaiknya makanan yang akan di konsumsi mdipertimbangkan kandungan gizinya agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak dapat dikeluarkan secara maksimal.

  d. Penyakit/ kelainan pada tubuh Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik. ( Karim, 2010).

  Tipe-tipe Aktivitas Fisik

  2.3.6 Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

1. Ketahanan (endurance)

  Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: a.

  Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah b.

  Lari ringan c. Berenang, senam d. Bermain tenis e. Berkebun dan kerja di taman.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA USIA 45-55 TAHUN (Studi di Kelurahan Kaliwungu kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 101

HUBUNGAN PERAWATAN BAYI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ( Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 106

HUBUNGAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER (18-36 BULAN) (Di PAUD R.A KARTINI Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 5 118

KADAR KALSIUM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE (Studi Di DesaPuloLor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 74

HUBUNGAN ANAK RETARDASI MENTAL DENGAN DEPRESI ORANG TUA - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 121

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Di Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 94

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

3 33 120

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA DINI 2-3 TAHUN (Di Desa Prangi Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 0 131

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN ( Di Desa Blaru Kecamtan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur ) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 157

KEBIASAAN JAJAN ANAK DI SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DEMAM TYPHOID PADA ANAK USIA SEKOLAH (Studi di Paviliun Seruni RSUD Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 2 119