S PGSD 1003524 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Karena pendidikan menjadikan manusia yang kreatif sebagaimana
yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 2 ayat 3 menyatakan
bahwa
Pada hakekatnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Agar tujuan nasional dapat tercapai, maka di dalam proses
pembelajaran dalam satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan dengan
memberikan ruang bagi peserta didik. Sebagaimana yang tercantum dalam PP
No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sejalan dengan hal tersebut, dengan memberikan ruang bagi peserta
didik, memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan potensinya pada
setiap mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dapat mengembangkan
potensi peserta didik adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Karena IPA merupakan ilmu yang berhubungan langsung untuk mempelajari
alam sekitar dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Maka pembelajaran IPA seharusnya dilakukan dengan
cara memberikan ruang bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran. Karena dengan melibatkan peserta didik secara aktif
1
Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


dalam proses pembelajaran, pemahaman peserta didik terhadap alam sekitar
akan lebih mendalam.
Tetapi pada kenyataannya di lapangan, masih banyak siswa yang
kurang aktif terhadap mata pelajaran IPA. Hal itu dilihat dari aktivitas siswa
selama

pelajaran

berlangsung

masih

banyak

siswa

yang

kurang


memperhatikan, melamun, berbicara dengan teman, dan mengantuk. Dilihat
dari pengamatan hasil belajar siswa kelas V SD N 4 Cibodas mata pelajaran
IPA pada materi sebelumnya, yang diikuti oleh 27 siswa dengan jumlah
perempuan 15 dan laki-laki 12 masih banyak yang berada di bawah KKM. Hal
itu dilihat dari nilai hasil ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 44%
dari kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan nilai KKM mata pelajaran IPA
adalah 64.
Maka dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa faktor penyebab hasil
belajar rendah dikarenakan proses pembelajaran IPA yang dilakukan.
Pembelajaran yang dilakukan bersifat konvensional sehingga tidak melibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan yang terjadi adalah
pembelajaran komunikasi satu arah. Siswa hanya menerima materi yang
disampaikan oleh guru, penggunaan buku dan media alat peraga lainnya tidak
dimasukkan dalam pembelajaran sehingga guru sebagai satu-satunya sumber
belajar.
Pada prosesnya, seharusnya pembelajaran IPA pada sekolah dasar
didasarkan pada hakekat IPA yaitu proses, produk, sikap. Sehingga pada
pelaksanaan pembelajaran membutuhkan sesuatu untuk memotivasi dan
memberikan ruang bagi siswa untuk memecahkan sendiri masalahnya dengan
fakta yang mereka dapat. Jika pembelajaran seperti itu diterapkan, peserta didik

menjadi aktif sehingga peserta didik memperoleh pengalaman langsung untuk
mengembangkan potensinya. Tetapi hasil di lapangan tidak seperti itu, banyak
pelaksanaan pembelajaran di lapangan kurang memberikan ruang bagi peserta
didik sehingga pembelajaran bukan berorientasi pada student center melainkan
siswa hanya menerima konsep dan dipaksa untuk menghapalnya serta dapat
menjawab pertanyaan dengan benar jika diujikan nanti. Dampaknya adalah
Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

peserta didik menjadi pasif, monoton, dan tidak kreatif. Jika terus dilakukan
seperti ini tujuan nasional pendidikan tidak akan tercapai.
Maka dengan berdasarkan fakta tersebut, salah satu cara untuk
melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran IPA dengan
menerapkan pendekatan inkuiri. Karena pendekatan inkuiri menekankan pada
pengalaman belajar secara langsung. Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya
(2009, hlm. 195) bahwa “pendekatan inkuiri merupakan bentuk dari

pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach).” Karena pendekatan inkuiri pembelajaran yang berorientasi kepada
siswa, sehingga memungkinkan siswa menggunakan segala potensinya
(kognitif, afektif, psikomotor).
Dengan mengacu pada hakekat IPA yaitu proses, produk, sikap maka
pembelajaran dengan menggunakan inkuiri dapat

menciptakan suatu

pengalaman belajar peserta didik dengan merancang kegiatan untuk
memotivasi dan mengeksplorasi siswa dalam suatu penyelidikan. Seperti yang
dikemukakan oleh Beyer (dalam Rustaman, 2005, hlm. 8) bahwa
Pendidikan IPA sebaikanya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya. Melalui inkuiri,
dimungkinkan pembelajaran yang melibatkan proses, produk, sikap.
Seiring dengan hal tersebut, peserta didik akan menemukan sendiri
konsep atau prinsip IPA dan menjadi kritis dan kreatif. Dengan kreatif peserta
didik akan menjadi manusia yang bermakna sehingga melalui proses
pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik menjadi kreatif.

Maka, skripsi dengan judul Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi
Gaya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya.

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

B. Rumusan Masalah
Secara Umum:
Bagaimana penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat?.

Secara Khusus:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA
tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang
materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat?.

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya
dengan penerapan pendekatan inkuiri di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
Secara Umum:
Untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat.

Secara Khusus:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran (RPP) pada mata
pelajaran IPA tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang
materi gaya dengan penerapan pendekatan inkuiri di kelas V SDN 4
Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
dalam pembelajaran dan sebagai saran dalam meningkatkan mutu
pendidikan agar dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan diterapkannya
pendekatan inkuiri ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.

2. Manfaat Praktis
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi gaya.
2) Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
3) Meningkatkan keaktifan, rasa ingin tahu, kreativitas dan berpikir kritis
siswa dalam belajar.

b. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan
guru


dalam

merencanakan,

melaksanakan,

mengevalusi

pada

pembelajaran IPA di SD.
2) Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran
IPA di SD.
Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6


3) Dapat mengembangkan inkuiri pada materi IPA lainnya.
4) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengaktifkan siswa di kelas.

c. Bagi Peneliti
1) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam melakukan
penelitian tindakan kelas.
2) Meningkatkan keterampilan dalam berinkuiri pada pembelajaran IPA.

E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya di kelas V SDN 4
Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.”

F. Definisi Operasional
Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data maka perlu adanya
batasan operasional dalam penelitian, yakni:

1. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri pada penelitian ini merupakan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Melalui pendekatan inkuiri
siswa diajak untuk belajar bagaimana cara mencari jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan mereka. Langkah-langkah pelaksanaan pendekatan
inkuiri adalah:
a. Merumuskan Masalah;
b. Mengajukan Hipotesis;
c. Mengumpulkan Data;
d. Menguji Hipotesis;
e. Merumuskan Kesimpulan.

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Pendekatan inkuiri yang dilaksanakan pada mata pelajaran IPA
tentang materi gaya kelas V SD N 4 Cibodas Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan pendekatan inkuiri
terbimbing karena guru masih berperan penting untuk memberikan
bimbingan kepada siswa.

2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar pada penelitian ini merupakan kemampuan kognitif
yang diperoleh siswa melalui pengalaman belajar dengan menerapkan
pendekatan inkuiri yang dilaksanakan pada mata pelajaran IPA kelas V SD
N 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penilaian
hasil belajar pada ranah kognitif mencakup tiga aspek yaitu C1
(pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan) diukur melalui
indikator yang dijabarkan dalam bentuk tes yang diberikan oleh guru setiap
akhir pembelajaran.

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu