S PGSD 1003524 Chapter3

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009, hlm. 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas

dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.”

Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) bahwa

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut.

Metode ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sehingga dapat mengorganisasikan, mengevaluasi praktek dari pembelajaran, belajar dari pengalaman, dan dapat memperbaiki praktek pembelajaran sehingga dapat melihat pengaruhnya.

Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan perbaikan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan itu berlangsung guna memperbaiki pembelajaran. Maka dari itu dalam model penelitian yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis dan Taggaart (1988) yang mengutarakan bahwa dalam satu siklus terdapat atas empat komponen. Keempat komponen tersebut adalah perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), refleksi (reflect).

B.Model Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010, hlm. 16) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) dan tersaji dalam bagan berikut ini.


(2)

Gambar 3.1

Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Secara utuh keempat langkah di atas terurai sebagai berikut Arikunto (2010, hlm. 17-21).

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi SIKLUS 1

Perencanaan

SIKLUS 2

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi


(3)

sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam hal ini guru harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan bersamaan pada waktu tindakan dilakukan. Oleh karena itu keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini segala hal yang terjadi dan yang diperlukan selama kegiatan pelaksanaan berlangsung dicatat dan direkam. Sehingga hasil catatan dan rekaman tersebut menjadi data yang akurat yang nantinya menjadi perbaikan untuk siklus berikutnya.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Tahap ini mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul.Sehingga pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dan dimodifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan, pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

C.Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N IV Cibodas yang beralamat di Jl. Raya Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.


(4)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama dua bulan, dimulai dari bulan April 2014 hingga bulan Juni 2014. Penelitian dimulai dengan kegiatan observasi dan identifikasi masalah, penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N IV Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tahun akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang menjadi 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x35 menit. Siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x35 menit.

Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan lima langkah pendekatan inkuiri sebagai berikut: 1) Merumuskan masalah dengan cara guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai seputar materi gaya magnet, 2) Mengajukan hipotesis dilakukan siswa dengan menjawab secara aktif pertanyaan yang guru ajukan, 3) Mengumpulkan data dilakukan siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan, mencari dan mengumpulkan informasi melalui metode percobaan, 4) Menguji Hipotesis dengan membandingkan jawaban mereka setelah mengumpulkan data dengan


(5)

jawaban mereka sebelum mengumpulkan data, 5) Merumuskan Kesimpulan dilakukan siswa dengan menyimpulkan hasil dari setiap pengamatan yang dilakukan siswa pada percobaan yang dilakukannya; 2) Menyiapkan media pembelajaran untuk menerapkan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V tentang materi gaya magnet; 3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk

kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan;

4) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I;

5) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan;

2) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya magnet melalui penerapan pendekatan inkuiri;

3) Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi;

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar observasi yang telah disiapkan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh


(6)

kegiatan, kelebihan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Mencatat kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II;

2) Menetapkan sub materi yaitu gaya gesek;

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I;

4) Menyiapkan media dan sumber belajar

5) Menyiapkan LKS yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan; 6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus

II;

7) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus I. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi gaya pada mata pelajaran IPA di kelas V melalui penerapan pendekatan inkuiri, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan penyelidikan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru;

2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II;

3) Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi;

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.


(7)

c. Tahap Pengamatan

1) Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi;

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan;

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Diharapkan setelah siklus II ini, hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya melalui penerapan pendekatan inkuiri ini dapat meningkat.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data atau informasi dari dari hasil pelaksanaan tindakn. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk setiap siklus, dalam penelitian ini RPP yang disusun sebanyak 2 RPP. Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta penilaian hasil belajar.


(8)

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat pengumpul data untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan inkuiri. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/pernyataan.

b. Lembar Tes tertulis

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Arikunto (2008, hlm. 53). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang materi gaya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri.

2. Tes Tertulis

Tes digunakan untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Tes digunakan sebagai acuan meningkatnya hasil belajar siswa.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data dari penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam


(9)

penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan antara siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan tiga orang pengamat untuk mengamati aktivitas siswa. Hasil dari observasi ini dijadikan bahan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Adapun tahapan-tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Seleksi dan Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum data berdasarkan hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal yang penting serta membuang hal-hal yang dianggap tidak penting. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah dalam pengolahan. b. Klasifikasi Data

Setelah data direduksi, selanjutnya data diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik dengan cara mengelompokkan data yang termasuk hasil tes dan lembar observasi.

c. Deskripsi Data

Deskripsi data memberikan gambaran tentang data hasil penelitian.

d. Interpretasi Data

Interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola dalam data yang ditemukan dalam sebuah penelitian.

2. Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada


(10)

setiap akhir siklus. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penskoran hasil tes

Memeriksa hasil tes hasil belajar siswa dengan berpedoman pada kunci jawaban yang telah ditentukan dan dilanjutkan dengan pemberian skor. Setelah penyekoran, nilai dari setiap siswa dihitung dengan rumus:

Nilai =

x 100

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑ Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :


(11)

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 64

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap


(1)

kegiatan, kelebihan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Mencatat kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II;

2) Menetapkan sub materi yaitu gaya gesek;

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I;

4) Menyiapkan media dan sumber belajar

5) Menyiapkan LKS yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan; 6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus

II;

7) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus I. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi gaya pada mata pelajaran IPA di kelas V melalui penerapan pendekatan inkuiri, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan penyelidikan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru;

2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II;

3) Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi;

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.


(2)

c. Tahap Pengamatan

1) Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi;

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan;

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Diharapkan setelah siklus II ini, hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya melalui penerapan pendekatan inkuiri ini dapat meningkat.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data atau informasi dari dari hasil pelaksanaan tindakn. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk setiap siklus, dalam penelitian ini RPP yang disusun sebanyak 2 RPP. Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta penilaian hasil belajar.


(3)

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat pengumpul data untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan inkuiri. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/pernyataan.

b. Lembar Tes tertulis

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Arikunto (2008, hlm. 53). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang materi gaya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri.

2. Tes Tertulis

Tes digunakan untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Tes digunakan sebagai acuan meningkatnya hasil belajar siswa.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data dari penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam


(4)

penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan antara siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan tiga orang pengamat untuk mengamati aktivitas siswa. Hasil dari observasi ini dijadikan bahan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Adapun tahapan-tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Seleksi dan Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum data berdasarkan hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal yang penting serta membuang hal-hal yang dianggap tidak penting. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah dalam pengolahan. b. Klasifikasi Data

Setelah data direduksi, selanjutnya data diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik dengan cara mengelompokkan data yang termasuk hasil tes dan lembar observasi.

c. Deskripsi Data

Deskripsi data memberikan gambaran tentang data hasil penelitian.

d. Interpretasi Data

Interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola dalam data yang ditemukan dalam sebuah penelitian.

2. Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada


(5)

setiap akhir siklus. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penskoran hasil tes

Memeriksa hasil tes hasil belajar siswa dengan berpedoman pada kunci jawaban yang telah ditentukan dan dilanjutkan dengan pemberian skor. Setelah penyekoran, nilai dari setiap siswa dihitung dengan rumus:

Nilai =

x 100

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa

: Jumlah siswa

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :


(6)

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar

dari atau sama dengan 64 n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar