S PEM 1001313 Chapter3

(1)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi".

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel dependent sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Produktivitas Kerja".Unit yang


(2)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diteliti dan menjadi subjek responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

1.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 2.1.1 Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu "Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama" maka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugiyono (2012:35) yang menyatakan bahwa "penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain".

Melalui jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang variabel Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

Adapun penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini,


(3)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diuji apakah terdapat pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif verifikatif maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survey explanatory, dimana penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

2.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:51) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.


(4)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Kepemimpinan Trasnformasional

(X1)

Kepemimpinan Transformasional merupakan perilaku komponen yang digunakan untuk mempengaruhi para pengikut dan

pengaruh dari pemimpin kepada

para pengikut.

Bass dalam Yukl (2010:305)

1.Pengaruh Ideal a. Trust

b. Respect

c. Integrity

Tingkat kemampuan

menumbuhkan kepercayaan

Tingkat kemampuan

menumbuhkan rasa hormat

Tingkat konsistensi terhadap keputusan yang diambil

Tingkat kemampuan

menjadi figur yang baik Ordinal 2.Pertimbangan Individual a. Personal attention b. Mentoring

c. Listening

Tingkat perhatian kepada karyawan

Tingkat kemampuan

memperhatikan fasilitas kerja

Tingkat kemampuan

memberikan nasihat

Tingkat kemampuan

mendengarkan keluhan Ordinal Ordinal 3.Motivasi Inspirasional

a. Communication Tingkatkemampuan mengkomunikasikan


(5)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Enthusiasm

c. Optimism

target perusahaan yang harus dicapai

Tingkat kemampuan

mendorong antusiasme

Tingkat kemampuan

membangkitkan optimisme 4.Stimulasi Intelektual a. Rationality b. Problem Solving

Tingkat kejelasan menerangkan program kegiatan perusahaan Tingkatpengambilan keputusan Ordinal Ordinal

Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran Variabel

Motivasi (X2) Motivasi merupakan kebutuhan pencapain, kekuatan, dan hubungan yang mendorong seseorang dalam suatu arah tertentu.

McClelland dalam Robbins

1.Kebutuhan berprestasi (Need for Achievement)

a. Hasrat untuk bekerja dengan cara lebih baik

b. Tanggung

Jawab

c. Ketepatan

Tingkat dorongan untuk bekerja lebih baik

Tingkat keinginan bertanggung jawab terhadap pekerjaan

Tingkat keinginan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu Ordinal Ordinal Ordinal 2.Kebutuhan berprestasi (Need for Achievement)

d. Hasrat untuk bekerja dengan cara lebih baik

Tingkat dorongan untuk bekerja lebih baik


(6)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2008:230) e. Tanggung

Jawab

f. Ketepatan

Tingkat keinginan bertanggung jawab terhadap pekerjaan

Tingkat keinginan untuk

menyelesaikan tugas tepat waktu

Ordinal

Ordinal 3.Kebutuhan akan

pertemanan (Need for Affiliation)

a. Kerjasama

b. Kepercayaan

c. Peduli

Tingkat dorongan untuk bekerjasama dengan rekan kerja

Tingkat kepercayaan pada rekan kerja

Tingkat dorongan untuk membantu rekan kerja

Ordinal

Ordinal

Ordinal

4.Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power)

a. Kepemimpinan

b. Promosi

c. Penghormatan

Tingkat keinginan memimpin rekan kerjanya

Tingkat keinginan untuk promosi jabatan

Tingkat keinginan untuk dihormati

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

Produktivitas kerja (Y)

Produktivitas adalah sikap mental (attitude of

mind) yang mempunyai

1. Ciri-ciri umum karyawan yang produktif

a. Cerdas  Tingkat kecerdasan

karyawan

Ordinal

b. Kompeten

secara professional

 Tingkat bekerja karyawan sesuai standar perusahaan

Ordinal

c. Kreatif  Tingkat karyawan

untuk


(7)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan (National Productivity Board) Singapore dalam Sedarmayanti (2009:56) d. inovatif menyampaikan gagasan baru

 Tingkat karyawan

untuk menciptakan gagasan baru Ordinal e. Memahami pekerjaan  Tingkat pemahaman karyawan terhadap pekerjaan Ordinal

f. Belajar dengan cerdik  Tingkat penggunaan logika karyawan dalam berfikir Ordinal

g. Selalu mencari perbaikan

 Tingkat karyawan

untuk bekerja dengan teliti

Ordinal

h. Berprestasi  Tingkat karyawan

untuk mencapai prestasi kerja Ordinal i. Selalu meningkatkan diri

 Tingkat karyawan

untuk terus belajar

Ordinal

1.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah sumber diperolehnya data untuk penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah:


(8)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data primer menurut Sugiyono (2012:137) yaitu sumber data yang langsung memberikan kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan melalui wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu mewawancarai kepala HRD dan karyawan serta dengan menyebar kuesioner kepada karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2012:137) adala sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen perusaaan, laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai hubungan dan relevan dengan masalah yang dibaas dalam penelitian ini.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung oleh penulis ke tempat objek penelitian di PT. Indonesia Putra Pratama guna memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara:

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunkan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan


(9)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai kepemimpina transformasional, motivasi dan produktivitas kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

2. Studi Kepustakaan (Library Resea rch)

Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi, jurnal kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.

1.5 Populasi dan Sampel 1.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.


(10)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia Putra Pratama yang berjumlah 150 karyawan. Adapun seluruh jumlah populasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Data Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama Tahun 2013

No Pegawai PT.Indonesia Putra Pratama

Jumlah Karyawan

1 Laki-laki 146

2 Perempuan 4

3 Jumlah Keseluruhan 150

1.5.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari populasi yang telah ditentukan di atas, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengmabilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

“Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi, (Riduwan, 70:2013), “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%.


(11)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarakan pendapat diatas, maka untuk penarikan dalam sampel penelitian ini menggunakan sampel acak (Random sampling) karena jumlah populasi lebih dari 100 orang. Sedangkan teknik untuk pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin (Riduwan, 71:2013) sebagai berikut:

n= � �. 2+1

Keterangan : n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi = 150 responden

d2: Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

n= 150 (150 ).0,12+1 =

150 2,5 = 60

Sesuai dengan hasil perhitungan di atas maka sampel secara keseluruhan sebanyak 60 orang. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 60 orang (10% x 60= 6), maka ukuran sampel dinaikan menjadi 66 orang.

1.5.3 Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel dilakukan dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling dimana pengambilan sampelnya dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini tersebar karena populai tersebar dalam beberapa kelompok artinya data ini bersifat heterogen.Proportionate Stratified Random Sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini


(12)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa kelompok (Sugiyono, 2012:118).

Rumus yang digunakan untuk menghitung proporsi sampel dari tiap bidang adalah:

ni = �

� x n (Riduwan, 2005:66) dimana:

ni = anggota sampel pada prosorsi ke-i Ni = populasi ke-i

N = sampel yang di ambil dalam penelitian Perhitungan proporsi karyawan:

1. Divisi Produksi sebanyak 120 orang =120

150 66= 53 orang

2. Divisi Human Reasource and Development sebanyak 10 orang = 10

150 66= 4 orang

3. Divisi Keuangan dan Penjualansebanyak 12 orang = 12

150 66= 5 orang

4. Divisi Administrasi sebanyak 8 Orang = 8

150 66= 4 orang

Tabel 3.3

Proporsi Sampel Responden Penelitian

No Nama Bidang Jumlah

karyawan

1 Divisi Produksi 53

2 Divisi Human Reasource and Development 4


(13)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Divisi Administrasi 4

Total 66

Pada penelitian ini sampel responden yang digunakan untuk menjawab kuesioner untuk variabel kepemimpinan transformasional, motivasi dan produktivitas kerja adalah responden dari atasan setiap bidang dengan jumlah kuesioner sesuai jumlah sampel setiap bidang, dan untuk menentukan siapa yang berhak menjadi responden peneliti melakukan pengocokan seperti arisan dari nama nama karyawan disetiap divisi yang ada.

1.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:267) “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Uji validitas dapat menunjukan sejau mana alat ukur (kuesioner) yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas akan dihitung dengan menggunakan korelasi Pea rson P roduct Moment yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi P earson dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006:170)

( )−( ) ( )

( 2)( )2 2 −( )2 (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperole subjek dari seluru item Y = Skor total


(14)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

( X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X (∑Y2

) = Jumla kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar darirtabel (rhitung >rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

r

hitung lebih kecil darirtabel (rhitung <rtabel)

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Transformasional) No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,857 0,4409 Valid

2 0,896 0,4409 Valid

3 0,688 0,4409 Valid

4 0,860 0,4409 Valid

5 0,688 0,4409 Valid

6 0,875 0,4409 Valid

7 0,604 0,4409 Valid

8 0,637 0,4409 Valid

9 0,517 0,4409 Valid

10 0,637 0,4409 Valid

11 0,896 0,4409 Valid

12 0,896 0,4409 Valid


(15)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,968 0,4409 Valid

2 0,881 0,4409 Valid

3 0,968 0,4409 Valid

4 0,865 0,4409 Valid

5 0,865 0,4409 Valid

6 0,881 0,4409 Valid

7 0,968 0,4409 Valid

8 0,674 0,4409 Valid

9 0,968 0,4409 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Produktivitas kerja) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,936 0,4409 Valid

2 0,837 0,4409 Valid

3 0,756 0,4409 Valid

4 0,936 0,4409 Valid

5 0,889 0,4409 Valid

6 0,936 0,4409 Valid

7 0,756 0,4409 Valid

8 0,756 0,4409 Valid

9 0,837 0,4409 Valid

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 15 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 15 – 2 = 13, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,4409. Dengan demikian setiap

item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)> rtabel). Artinya

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur.


(16)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda Sugiyono (2012:267).

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suarsimi Arinkunto 2006:196)

Koefisien Alpha Cronback (C�) merupakan statistik yang sering dipakai untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai ika koefisien Alpha Cronbach lebi besar tau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:

�= −

1 1−

� 2

� 2 Keterangan:

C� = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal

�2 = Jumlah varians butir soal


(17)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sedangkan rumus variansnya adalah:

�2 =

2 ( �)2 �

Keterangan:

σ2 = Varians

�2 = Jumlah kuadrat skor total

( �)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1.Jika rhitung>rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

2.Jika rhitung<rtabel berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Kepemimpinan Transformasional

0,930 0,70 Reliabel

Motivasi 0,968 0,70 Reliabel

Produktivitas 0,951 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Dilihat dari tabel 3.7 hasil uji reliabilitas variabel X1, X2 dan Y menunjukkan bahwa ketiganya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua


(18)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengujian instrumen diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Hal itu berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada sesuatu hal yang dapat menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya

1.7 Teknik Analisis Data

1.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah mengolah data.secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:

a. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh reponden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang rusak)

b. Coading, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap opsi dri item berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima. Skor dan bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Untuk menghindari adanya jawaban yang netral maka pengukuran dengan skor 3 dihilangkan dalam kuisioner sehingga arah jawaban dari responden akan positif atau negatif.

c. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:


(19)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

d. Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis yang digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

- Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST X JB X JR Dimana:

ST = skor tertinggi JB = jumlah bulir JR = jumlah responden

- Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3 + … + Xn dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket variabel X

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 N

1 2 N


(20)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden - Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut: Tinggi = ST X JB X JR

Sedang = SS X JB X JR Rendah = SR X JB X JR dimana:

ST = Skor tertinggi SS = skor sedang SR = Skor rendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

- Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

= −

3

- Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

a) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Insentif (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinium Variabel X dan Y


(21)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi dikarenakan pengolahan data dengan penerapan statistic parametik mensyaratkan dan sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka perlu dilakukan transformasi ke data interval menggunakan Method of Successive Internal (MSI) dengan langkah-langkah berikut:

a) Perhatikan setiap butir

b) Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.

c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus :� = /�

d) Tentukan proporsi kumulatif

e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f) Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g) TentukanSkala Value (SV) dengan rumus :

= −

Dimana :


(22)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah Density at Upper Limit : Densitas batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

h) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Langkah-langkah diatas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut :

Tabel 3.9

Pengubahan Data Ordinal Ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif

Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

1.7.2 Uji Asumsi Klasik

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode diantaranya adalah:

1. Uji Normalitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang baik adalah model yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan norma l


(23)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikoliniaritas

Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi variansi antara residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya dengan melihat scatter plot. Suatu model


(24)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

1.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2

dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi P roduct Moment:

) ) ( . )( ) ( . ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY rxy             Sugiyono, (2012:193)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antaraX1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan

hubungan antara variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut:


(25)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 2

=

12+ 22−2 1 2 1 2

1− 1 22

Sugiyono, (2012:191)

dimana:

Ry x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan variabel X2secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara �1 dengan Y ryx2 = Korelasi product moment antara �2 dengan Y rx1x2 = Korelasi product moment antara �1 dan �2

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah


(26)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

1.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepempimpinan transformasional dan motivasi) dan satu variabel dependen (produktivitas kerja), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah: Y = a + b1X1+ b2X2Sugiyono, (2012:192)

dimana:

Y = Produktivitas Kerja

X1 = Kepemimpinan Transformasional

X2 = Motivasi

a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.


(27)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

= 2 100% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) Dimana:

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai 2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai 2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.

1.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-student) sebagai berikut:

�= −2

1− 2 Sugiyono, (2011:184)

Dimana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel


(28)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan kriteria sebagai berikut:

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

 apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:� = 2/

1− 2 / − −1

Sugiyono, (2011:192) Dimana:

R = Koefisien korelalsi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Criteria penolakan hipotesisnya adalah :

 Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)

 Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan


(29)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Hipotesis Kedua

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja. 3. Hipotesis Ketiga

 H1: � ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan


(1)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

1.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2

dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi P roduct Moment:

) ) ( . )( ) ( . ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY rxy             Sugiyono, (2012:193)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antaraX1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan

hubungan antara variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut:


(2)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 2

=

12+ 22−2 1 2 1 2

1− 1 22

Sugiyono, (2012:191) dimana:

Ry x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan variabel X2secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara �1 dengan Y ryx2 = Korelasi product moment antara �2 dengan Y rx1x2 = Korelasi product moment antara �1 dan �2

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah


(3)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

1.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepempimpinan transformasional dan motivasi) dan satu variabel dependen (produktivitas kerja), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah: Y = a + b1X1+ b2X2Sugiyono, (2012:192)

dimana:

Y = Produktivitas Kerja

X1 = Kepemimpinan Transformasional

X2 = Motivasi

a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.


(4)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

= 2 100% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144)

Dimana:

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai 2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu

harus diuji apakah nilai-nilai 2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau

penolakan Ho.

1.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-student) sebagai berikut:

�= −2

1− 2 Sugiyono, (2011:184)

Dimana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel


(5)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan kriteria sebagai berikut:

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2  apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:� = 2/

1− 2 / − −1

Sugiyono, (2011:192) Dimana:

R = Koefisien korelalsi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Criteria penolakan hipotesisnya adalah :

 Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)  Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan


(6)

Budy Setiawan, 2014

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Hipotesis Kedua

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja. 3. Hipotesis Ketiga

 H1: � ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan