42598 ID penafsiran konvensional terhadap al quran

'PENAFSIRANKONVENSIONAL
TERHADAp·AL QUR'AN
Oleh: Dr. M. Rajah AI, Bayyumi

Kitab suci Al Qur'an menggunakan bahasa Arab, dan Allah membahagiakan orang-orang yang merenunginya, cahayanya menyinari
akal, dan pantuJannya, merasuk
セオ「ャ。ォ
Komunitas Muslim pada periode awal memahami Kitab Suci ini
dengan menggunakan praseologi bahasa Arab kecuali sebagian kalimat
yang tersembunyi pengertiannya,
sehingga persoaJan-persoalan yang
muncul ke permukaan dapat teratasi.
Akan tetapi jaman terns berlangsung
dengan berbagai peristiwa politik,
gelombang kebudayaan, gerakan pemikiran filsafat. Kemudian orangorang pun menjadikan kitab suci ini
sebagai referensi untuk ュ・ョケ ャセウ。ゥᆳ
kan problem ito.

Penalaran manusia menemukan hal-hal yang difrensial dalam
teks-teks Al-Qur'an sehingga mendorong 'mereka melakukan ta 'wit


lie)

menurut kemampuan" yang dimiliki.
Adalah wajar, apabila ta'wil-ta'wil
itu, dapat sesuai 。ョセ
satu sarna
lain danberbeda-beda. Mengenai,
yang terakhir inilah yang kemudian
memperluas tema-tema polemik sehingga memunculkan' kitab-kitab
tafsir yang saratdengan wawasanwawasan dan pendapat yang saling
bertentangan, sehingga penafsiran
terhadap Al Que'an beruba.!t menjadi
ensiklopedia yang bersifat teoritis
yang kurang sesuai dengan kehendak nash.
Apabila dewasa ini, kita ber-

ada pada masa' setelah limabelas
abad turon. Al Qur'an' menggugat
wawasan. dan pendapat yang sudah
terakumulasi di dalam volume kitabkitab tafsir yang besar itu, maka

gugatail ,ini sesungguhnya merupa·abad
kan pengulangan ー・イゥウエセ。
pertama, yaitu ketika pesatnya per-

Diterjemahkan o/eh Drs. H. Asmuni Mth. dari at Tafslr. al Muyassar da/am jurnal
AI Azharvol. I th. 60 Muharram 140$i

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

18

Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

ォ・ュ「セァ。ョゥオ、ケNᄋイッ

penafsiran yang· sudah dipubJikasibasiyah"di< .mana kitab tafsirsa,rat lcanakanmenimbulkan kesulitan
,denganmuatanwawasan .atau'pan- besar.Barangkalikomentar-komendangao"·rasionalisme Mu'tazilah, tar di ·dalam ,kitab AI';Garib pada
Murjiah .dan .Ashhabal Jadal (dia-' masa ini merupakan jawabanfunglektis) dari penganu:t kepercayaan', sional terhadap uraian yang berteleyang ·berbeda-beda 'sehingga ldtab teledan kurang mengena itu.
tafsirberkembangdengan pesattapi Periode inibanyak diwamai dengan

meragukan, sebagiannya, menga- pemunculan kitabtafsir yang mecaukannash dengan ー・ョ、。 エMー・ョセ
ngandung garibu alqur'an(inkhron
dapat· yang hampir tidak. kunjung term) seperti yangditulis oleh Al
sempuma.Dewasa ini, dapat dibaca Kisai, Nadhar bin Syamil, Qathrab,
gugatan.lbnu Qutha-ibahmengenai Farra', Abu, Ubaidah, Akhfasyal
penyembunyi-an arti yang. jelas dari Aushad, Abu Ubaidah al Kasimdan
teksnyake dalam tabir yang palsu lain-lain dari pakar bahasa dan
yang dibawakan ke berbagai ta'wil. agama.Semua tafsir ini membatasi

.Ab-

Didalam catatan 「。エゥォセャオィ、ョ・ー

uraiannya padapenjelasan makna

Garib Al Qur'an (hal 3) beliau
ュ・ョセャゥウ
: "Target uraian ' kami
dalam kitab ini untuk menyingkat
dan menyempumakan, memberikan

penjelasan dan mem-perbaiki, kami
tidak .akan· mencari bukti kebenaran
dengan untaian kata-kata yang basi
dan tidak mem-perbanyak, dalalah
dengan
kalimat-kalimat
yang
dan
tidak
akan
digunakan,
menyisipkan kaidah bahasa, hadis
dan rangkaian sariad" .

tekstual supaya khalayak pembaca
memperoleh pesan-pesan orisinal
dari' kalam AIl.ah tanpa mengarungi
ide-:ide .dan pendapat-pendapat yang
sudah tertimbun. Sesungguhnya ウ・セ
orang pakar seperti IbnuQuthaibah

mampu membentangkan penjelasan
dalam kitab .Al Garib sehingga memuat ta'wilayat-ayat yang musykil,
tetapi beliau mengkhususkan yang
demikian itu dalam kitab tersendiri
supaya penafsiran langsungdari
kata-kata selamat dari gelombang
perdebatan yang sengit. Perbedaanperbedaan dalam suatu· aliran, dengan demikian, hanya bersifat. teoritis menghindari kitabtafsir. Hendaknya ka1angan rasionalisme . menyusun diskusi merekadalamkitab
khusus. Akan tetapi merekamenghendaki sesuatu yang· tidaklcitake'hendaki. Suatu hal yang mengherankan, bahwatokobagama,danorang..

Penyisipan kaidah bahasa, hadis dan rangkaian sanad kepada
kitab tafsir pada masa Ibnu Quthaibah, dengan demikian, menyebabkan komentar terhadap Al Qur'an
menjadi bertele-tele dan menghilangkan sebagian .makna esensial-

nya,terlebih jika ditambahkan dengan masalah filsafat, ilmu alam
dan teol.ogi sebagimanapenafsiran-

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

19


Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

orang yang mampu memabami langsuエャ GᄋセN ZT[Lkゥ 。「
Suci ini pasca ·Ibou
Qutbaibah tidakmengeluarkan kitab
tafsir yangmembatasi uraiannya
padapetunjuk murni yang berpegang -pada kejelasan nashtanpa
menambahkan hal-hal yang berkaitandengan suatu aliran dan pandangan .' tertentu. Karena mereka berkepentingan dalam memberikan . suatu
uraian, mendiskusikan· sekaligus meresponnya. Setiapmodel diskusi terlebih dahulu memaparkan pendapatpendapat yang ada sebelum memberikan suatu tanggapan untuk menguatkan atau menyangkal pendapat itu
dengan menyebutkan argumentasiargumentasi. Apabila diskusi ini dihubungkan dengan masalah balagah
(kesusteraan Arab), problem· kaidah
bahasa, dan Qiraat Syaz (kurang
populer) maka aktivitas ini tidak
akan· membawaarti yang positif.
Masyarakat muslim dahulusangat· membutuhkanpenafsiran langsung yang membatasi kepada makna
tekstual. Tetapi tafsir-tafsir yang
singkat initidak beredar secara berkelanjutan, bahkan didesak oleh
tafsir-tafsiryang panjang lebar sehingga tenggang waktu yang dilalui
cukup lama. Para pelajaryang akan

meneliti· kandungan Al Qur'an
diharuskan pada materi pelajarannya
meIiputi pendapat ulama· dahulu
supaya mereka betul-betulmenguasainya. Ketika· menguraiakan 8uatu
ayat selalu dihubungkan dengan
berbagai disiplin .ilmu supaya mere-

kabetul-betulmenjadimufasir yang
bandal. Untuk itulah, penyisipan
disiplin ilmu yang lain kepada kitab
tafsir selalu muneul setiap masa dengan kecendurangan yang berbedabeda seperti fiqh, .balaghah, nahwu
dan .geologi serta hokum dan menolakpendapat yang berbeda. Oleh
karena itu sebagian ahli didorong
oleh suatu kebutuhan untuk ··meringkas sebagian kitab tafsir yang
panjang Iebar supaya khalayak pembaca memperoleh arti langsungdari
teks Al Qur'an. Usaha ini sangat
menguntungkan. karena bagi' pembaea yang kurang mampu dapat menemukankitabtafsir yang akan mengantarmereka kepada suatu tujuan
melalui jalan yang bebas sandungan.
Sekarang ini telah terbit kitab tafsir
monumental yang dapa.t dikategorikansebagai tafsir konvensional.

Tafsir ini ringkasan dati .tafsir At
Thabary yang ditulis oleh ··Ibnu
Shomadah dati Andalusia.Saya
mendapat kesulitan besar dalam
mencari biografi atauketerangan
lain yang berkaitan dengan aktivitasnyayang bersifat ilmiah dan non .
ilmiah. Penerbit kitab -ini tidak
menyebutkan catatan apapun dalam
proIognya. Melainkanhanya mengulas tujuan kitab ini secara' jUjUf
dengan. ungkapan : "Terpilihnya
mukhtasar tafsir At Thabary yang
ditulis oleh Ibnu Shomadah al
Andalusi karena ·memudahkan·· maケッイゥセ
umat muslim,dantidak
. khusus untuk para ahliilmumaupun
spesialis tertentu sepertiqiraat,. hu-

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

20


Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

kum,'j 'rab(sinlax), GゥウケエアセLᄋ
(perubahankata). '. Tafsir inimembatasi
padariwayatyangterkenal yang
dipedomani "oleh tokoh tafsir, .dan
memilih.·' yang, sesuaidengan, ,tingkat
kemampuanorang,membatasi uraian terhadap kata-kata yang tidak. digunakandalambahasaArabdan
tidak. populer dikalangan mereka.
Tegasnya, tafsir ini ta.mpil sederhana dan tidak menjenuhkan mudah
diperoleh dan' bergunabagi semua
orang. Dan suatu hal yang tidak.
dapat . diSangkal,bahwa tafsir ini
teJah memainkan perananpada masanya, dan memenuhi kebutuhan,
orang-orang yang menginginkan
,penafsiran Al Qur'an'secara sederhana. Dan kebutuhan 'ini selalu ada
pada masa sekarang. Untuk itulah,
Dar ,As, Syraq mencetalmya dengan

jumlah oplah yang besar.
Tafsir Jalalain
Sudah 'dapat dipastikan, bahwa
tafsir-tafsir yang singkat ini sangat
masa, tetapi
potensial ウセー。ョェァ
tafsir Jalalainmeskipun tnuncul ,belakangan merupakan tafsirpaling
popul.erdan telah menuntun khalayak pembaca kepadaarti tekstuaJ
dengan metodesederhana. Khalayak
pembaca'masa Suyuti 'sudah mengenal baik kaidahbahasa 'karena セ・イュG
ka adalahkomunitaspelajardimana
tidak adamanuskripyang 「 ・ イ セ
menJangkaudaerah secaraluas, kecuali ". bebarapapelajar "dan' orang-

orang .yangmemperhatikan·'aspek
budaya.Adapun "pada ,' masa 'pereetakan,barang cetak sudah "ber.
secarameluasbaikkepada •meteka
.yang ,'sudah ,mengenal '·kaidah bahasa
maupun yangbelum mengenalnya.
Untuk>itulah penulis tafsir Jalalain

melakukan(i'rabJ analisisbentuk
dansusunan kalimatsecarasingkat,
menjelaskan asal ᆳョ・QjmNセ。ォLᄋャオウ
tukanmacam-macamqiraatdari
beberapa qurra'. ,Produk' ilmiah .' ini
untukmasa sekarang tidak mudah
dipahami dalam waldu singkat.
Barangkali ,karenakeringkasan ,tafsir
ini ',mendorongbeberapa ahli untuk
menulis hasyiyah (catatan). Dan
yang, paling populer adalah' hasyiyah
Jamal dan hasyiyah, Shawi. Yang
pertama, ,terialu asyik dalam perdebatan yang bertele-tele, sedangkan
yang' kedua lebihsingkatdan

ringkas. WaJaupun demikian, perha:..
tiannya padauraian dan komentar
dapat ,memperlihatkanbahwa penulis Jalalain meninggalkan beberapa
tema 'ak.tual yang ,harns dibahas.
Tetapi pada saat yang sarna kedua
penulis hasyiah ini lupabahwa
metode yang sederhana, singkatini
disengaja oleh Jalaluddin Al Mahalli
yang mula-mula menulis tafsirini
sampai beliau meninggal sebeJum
usaha ini selesai. Kemudian ,disempumakan lagi .oleh Jalaluddin As
Sayuthi' dengan, menggunakan .·metode yang sarna. PadahalbeJiau maltlpu ,membentangkan suatuuraian
yang luas.Tetapikarena' memaDdang" methode pembahasan 'itulebih

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

21

Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

bennanfaatdan mewujudkan .harap-

ansekaligus memenuhi kebutuhan
Nォ。ケョ 「GOセァ イッ
.

Tafsir ini dicetak berulangmenyebar melampaui
negara-negara Islam,dan. telahberperansebagai·· tafsir konvensional.
Walaupun memuat· hal-hal yang
ulang .dan

bersifat historis dan tidak .terdapat
petunjuk atas keabsahannya dan
tidak ada seseorang yang menuntut

suatunash atas ·'keotentikann.ya, seperti penulisan .sihir· pada masa

Sulaiman a.s. tanpa suatu penelitian,
menerangkan sifat aI-wah dal.am
surat Al ' A'raf terdiri dati aquamarine, ataubatu permata. Dan
komentarnya tentang kegelisahan
Yusufketika dirayu oleh isteri Azis
adalah tidak sesuai dengan yang

sebenarnya.. Dan ini .merupakan
pendapat yang sering diulang-ulang
dalamkitab-kitab tafsir yang memuat uraian secara panjang .lebar
atas ketidakbenarannya. Dan memang· tidak mungkin dibahas dalam
tafsir yang singkat. Tafsir lalalain
menyebutkanbukan di sini tempat

pembahasannya.

Tafsir Konvensional dalam Era
Modem

Dewasa ini .banyak tafsir-tafsir
singkat ,yang tidak. mungkin disebut
satu per satu. Di sekolah-sekolah
terdapattafsir yang digunakan oleh
paI'(J '.. pemu]a dalam bidang ini,

disusun dengan .singkat dan pembahasattnya dikualifikasi menurut bab.
Dan bagikhalayakpembaca bukan
golongan pelajar terdapatpula· tafsir
yang lain. OJ antaranya disusun oleh
Husnin Makhluf, Abdul Jalil Isa,
Ibnul Khatib, MuhammadFarid
Wajdi dan yang disusun oleh komisi
penafsiran Al Qur'an Majlis Tinggi
UrusanAgama Islam (Mesic: pen).
Muhammad Farid Wajdi-lah yang
paling terkemuka dalammenyusun
tafsir konvensional ini. Dalam 」。セ
tatan pendahuluannyadisebutkan
mula-mula beliau berusaha memahami dan· merenungi kandungan Al

Qur'an. Tetapi brena mendapat
kesulitan untuk. memperoleh tafsir
yang . sesuai dengan idealismenya
apalagi dengan methode sederhana,
sedangkan waktu yang dimiliki tidak
cukup .untukmembaca tafsir yang
panjang lebar brena kesibukannya
dalam cabang-cabang ilmu yang
lain, dan tafsir yang singkat dapat
menuntun kepada hal-hal yang lain
dalam bidang ilmu pengetahuan,
maka beliau berencana untuk menulis tafsir sendiri dan tidak ada'
maksud sarna sekali mengedarkannya. Tetapi setelah·selesai penulisannya, beliau melihat tafsir ini
sangat dibutuhkan oleh khalayak
pembaca kerena· sebagian' besar
mereka sudah tidak sabar dengan
tafsir-tafsir karya lama dengan alas-

an metode yang digunakan itukurang .efektif.

Setelah diterbitkan

tafsir ini mendapatsambutan hangat
dari khalayak . pembaca·· brena me-

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

22

Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

oleh parapemakaiDya yang Gセゥョァ
meaelaah 'isikaDduBgan '. ョ。セイオqャa
。ウsケ。セ「
telah mencetak puluban seperti aqidah 'danprinsip--prinsip
ribuekseBlplar dalambeberapa agamayang 'lain. ' Halini "relevan
tahun,secaraberkesinambungan,', dan . dengantujuan risalah mオセ「。ュ 、ゥᆳ
sudah' menyebar., ke セ。ァ「イ・
pelo- yah 'untuk seluruh umat manusia.
sok.ァセケG・、ッエ mNL
digunakan,perta- Dengan usaha ini エゥュセ・ャ。ィ
melurusrna-taIBa menguraikan artikata-kata kanjalankarena \seperti yangdikatadisusuJ artiayat secaraglobal su- kan banyak> di antara terjemahAl
ngisi kekosoJJgan ·besar .dalam •bidang> ini.MeIl.tbematsaya, Dar

paya pembacayang masih pemula

qオイセ。ョL

dapat .melanjutkan bacaannyade-

memuathal-hal yang batilyang
disengajaoleh sebagian orientalis.

ngan rangkaian uraiansecara teratur

mengikuti "selera 'hawa nafsu

セァ。ョ

mempunyaidua misi. Misi internal
yaitu memberikan gambaran yang
jelas dan· singkat bagi pembaca
golongan Arab, dan misiekstemal
ケ。ゥセ
menyuguhkan maknaAlQur'an bagi penerjemah yang jujur yang
ingin mentransfer, risalah islamiyah
ke .berbagai bahasa. Atas pertimbangan ,ini, tafsir pilihan hanya
memberikan makna,global. Dan
tafsir'Muhammad Farid Wajdidan
orang-orang yang mengikutimeto-denya, pertama-tama menjelaskan
arti kata-kata kemudian menguraikan arti secara global, dan menurutnya,metode ini ',lebih tepat bagi. para
pembaca kalangan Arab, dan lebih
mudah bagi yang membaca Al'Qur'-

Kitab-kitab TafsK Pilihan
Kitab tafsir pilihan' bukan semata-mata basil produk satu atau
dua orang seperti IbnuShomadah aI
Andalusi 'atau Jalaluddin Al Mahalli

dan Jalaluddin ,As Suyuti. Tetapi
juga yang disusun oleh satu komisi
(tim) ulama-ulama terkemuka seperti tim penafsiran Al Qur'an dan As
Sunnah padaMajlis Tinggi Urusan
Islam Mesir. Mereka memandang
perin kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode modem. dan dengan
ibarat yang jelas,singkatdan tidak
membosankan, terhindar dariperbedaan-perbedaan dalam 80atu aliran
dan terminologi tertentu sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam menerjemahkan Al Qur'an 0ke dalam

bahasa, asing yang sangat diharapkan

、・ュゥォ 。ョセ

Itafsir pitihan ini

danberkesinambungan. Farid Wajdi
.memilih' . pendapat-pendapat yang
menurut analisisnya paling sahib
tanpa memberikan tambahan yang
kurang berarti.

an terjemahan.
Tafsir piJihan ini memiJikikarakteristik istimewa, mengedepankanmaksud surat Al Qur'ansecara
mendalam·dan' ,konprehensip. "Para

pembaca memperoJeh uraian, yang:
memadai menggambarkan
kandungan suratAl Qur'andalam

ーオォ セ

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

23

Rajab Al Bayyumi:
Penafsiran Konvensional Terhadap Al-Qur'an

lingkupnya yang khusus. Al Alaq

misa:1nya, menurut .pendapat yang
popuJer merupakan surat yang pertamaY'·'l$li diturunkan.·· Dalam .uraian
pendahuluai;mya beliaumenyebutkan
sura.tinimengandung .seman' untuk
membaca dan belajar,. orang yang
mampu menciptakan manusia dati
asal yang sangat sederhana mampu
jugamengajarkan merekamenulis
sebagai media pengusaan·· .terhadap

pen). Mengancam orang-orang. yang
lalim yang· menentang· kebaikan.
Dan mereka ·diancam dengan hukuman pedih dan tidakada manfaat
pertolongan apapun·. terhadapnya.
Dan terakhir seman untuk·· tidak
mengikutiorang-orang yang' lalim
danpembohongdengan cara mendekatkan dirikepada Allah. Kemudian
disusul oleh uraian ayatdemi· ayat
secara parsial.

ilmu pengetahuan dan mengajarkan

mereka hal-hal yang beturn diketahuinya, yaitu Allah.·. yang merniliki
ilmu yang luas. Surat ini mengingatkan bahwa kekayaan, kekuasaan
akan mendorong nmat manusia
melanggar hukum-hukum Allah, padahal pada akhimya. semua akan
kembali kepadaNya. Seruan ini ditujukan tintuk orang-orang yang layak

menerima khitab (berakal sehat:

Yang-sayakutip iniEdisi ke
XI, September 1985. Danuraian ini
akan besar artinyabagi penyebaran
kitab ini.
Inilah uraian singkat tentang
konvensional. Adalah
usaha yang sangatpenting untuk

penafsiran

membantu menjelaskan kandungan
kitab suciAI Qur'an.

Al-Mawarid, Edisi Kedua, September-November 1993

24