VALIDITAS PREDIKTIF SKOR INTELLIGENTZ STRUKTURE TEST (IST) DAN INVENTORI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif Korelasional terhadap Skor IST, Skor Inventori Motif Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri

(1)

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR INTELLIGENTZ STRUKTURE

TEST (IST) DAN INVENTORI MOTIF BERPRESTASI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional terhadap Skor IST, Skor Inventori Motif Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan

Kelas X SMA Negeri 1 Banjar Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh Eri Nurmalasari

1006531

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

ERI NURMALASARI 1006531

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR INTELLIGENTZ STRUKTURE TEST (IST) DAN INVENTORI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional terhadap Skor IST, Skor Inventori Motif Berprestasi, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan

Kelas X SMA Negeri 1 Banjar Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Nurhudaya, M.Pd. NIP. 19600725 198601 1 001

Pembimbing II

Dra. R. Tati Kustiawati, M.Pd. NIP. 19620519 198603 2 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. NIP. 19600501 198603 1 004


(3)

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR INTELLIGENTZ STRUKTURE TEST (IST) DAN INVENTORI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA

Oleh Eri Nurmalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Eri Nurmalasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Pertanyaan Penelitian ... 10

G. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II VALIDITAS PREDIKTIF INTELLIGENTZ SRUKTURE TEST DAN INVENTORI MOTIF BERPRESTASI ... 11

A. Asesmen Bakat dan Motif Berprestasi ... 11

1. Konsep Bakat ... 11

2. Konsep Motif Berprestasi ... 13

B. Instrumen Pengungkap Bakat dan Motif Berprestasi ... 17

1. Intelligentz Strukture Test (IST) ... 17

2. Inventori Mottif Berprestasi ... 19

3. Pemanfaatan Hasil IST dan Inventori Motif Berprestasi dalam Pendidikan ... 22

C. Validitas IST dan Inventori Motif Berprestasi ... 24

1. Definisi Validitas ... 24

2. Jenis-jenis Validitas ... 25


(5)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menguji Validitas Prediktif IST dan Inventori Motif Berprestasi .... 27

D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 28

E. Asumsi ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 31

C. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Instrumen Verifikasi Data ... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 33

G. Prosedur Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Validitas Prediktif Skor IST terhadap Mata Pelajaran ... 36

2. Validitas Prediktif Skor IST terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 60

3. Validitas Prediktif Skor Motif Berprestasi terhadap Masing-masing Mata Pelajaran ... 65

4. Validitas Prediktif Skor Motif Berprestasi terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 69

5. Validitas Prediktif Skor IST dan Motif Berprestasi terhadap Masing-masing Mata Pelajaran ... 71

6. Validitas Prediktif Skor IST dan Motif Berprestasi terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 77

B. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 80

1. Validitas Prediktif Skor IST terhadap Mata Pelajaran ... 80

2. Validitas Prediktif Skor IST terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 86

3. Validitas Prediktif Skor Motif Berprestasi terhadap Masing-masing Mata Pelajaran ... 86

4. Validitas Prediktif Skor Motif Berprestasi terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 87


(6)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Validitas Prediktif Skor IST dan Motif Berprestasi terhadap Mata

Pelajaran ... 88

6. Validitas Prediktif Skor IST dan Motif Berprestasi terhadap Rata-rata Prestasi Belajar ... 90

7. Implikasi terhadap Pendidikan ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Rekomendasi ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 100 RIWAYAT HIDUP


(7)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Eri Nurmalasari (2014), Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (IST) dan Inventori Motif Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Skor IST, Skor Inventori Motif Berprestasi, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan Kelas X SMA Negeri 1 Banjar Tahun Ajaran 2013/2014)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya prestasi belajar siswa yang salah satunya dapat dipicu dari kurangnya optimalisasi dalam memanfaatkan hasil tes psikologis sehingga diperlukan validitas prediktif instrumen psikologis dalam memprediksi prestasi belajar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui validitas prediktif skor Intelligentz Strukture Test (IST) dan inventori motif berprestasi pada tahun 2013 terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun ajaran 2013/2014.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik studi dokumentasi. Populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun ajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan berjumlah 179 siswa dan menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) skor IST dapat memprediksi prestasi belajar pada masing-masing mata pelajaran, (b) skor IST dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar, (c) skor motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar pada beberapa mata pelajaran, (d) skor motif berprestasi tidak dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar, (e) skor IST dan motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar pada masing-masing mata pelajaran, (f) skor IST dan motif berprestasi dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa.

Kata kunci: validitas prediktif, Intelligentz Strukture Test (IST), motif berprestasi,


(8)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Eri Nurmalasari (2014), Predictive Validity Score Intelligentz Strukture Test (IST) and Achievement Motive Inventory on Student Achievement (Descriptive Correlational Study Scores IST, Achievement Motive Inventory Scores, and Student Achievement Class VII SMP Negeri 5 Bandung and Class X SMA Negeri 1 Banjar Year 2013/2014)

This research is motivated by the phenomenon of low student achievement, one of which can be triggered from a lack of optimization in the use of psychological tests that required the predictive validity of psychological instruments in predicting learning achievement. The study aimed to determine the predictive validity of scores Intelligentz Strukture Test (IST) and achievement motivation inventory in 2013 to student achievement clasa VII SMP Negeri 5 Bandung and class X SMA Negeri 1 Banjar year 2013/2014.

The approach used is a quantitative approach, the descriptive method. Data collection techniques used in this research is the study documentation techniques. The population is class VII of SMP Negeri 5 Bandung and class X SMA Negeri 1 Banjar 2013/2014 school year. The sample was 179 students and using purposive sampling technique.

The results showed that (a) the IST scores can predict student achievement in each subject, (b) IST scores can predict the average student achievement, (c) achievement motive scores can predict student achievement in some subjects, (d ) achievement motive scores can not predict the average student achievement, (e) IST scores and achievement motivation can predict student achievement in each subject, (f) IST scores and achievement motivation can predict the average student achievement.

Keywords: predictive validity, Intelligentz Strukture Test (IST), achievement motivation, student achievement.


(9)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dalam pendidikan terdapat tujuan untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam rangka mengembangkan potensi siswa maka sekolah sebagai salah satu institusi yang bergerak di bidang pendidikan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang tujuan pendidikan nasional yaitu

“berkembangnya siswa agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Salah satu keberhasilan siswa dalam pendidikan ditunjukkan dengan prestasi belajar siswa. Belajar merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan sehingga terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik dan menghasilkan prestasi belajar. Syaodih (2003, hlm. 102) mengungkapkan bahwa

“hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Sedangkan, Syah (2008, hlm. 216) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan

“segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Individu yang telah mengalami proses belajar keadaannya akan berbeda dibandingkan dengan sebelum mengalami proses belajar sehingga akan terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar. Prestasi belajar dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya melalui tes prestasi atau tes hasil belajar.

Ada berbagai faktor yang dapat mengaruhi prestasi belajar siswa, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Syah (2013, hlm. 129-137) tentang


(10)

faktor-2

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) faktor internal, yaitu aspek fisiologis dan psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi); (2) faktor eksternal, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial; (3) faktor pendekatan belajar. Pall (2010) mengatakan bahwa banyak prediktor yang patut dipertimbangkan untuk melihat perolehan hasil belajar atau prestasi belajar siswa pada tiap jenjang pendidikan, di antaranya faktor psikologis seperti kecerdasan dan bakat, sarana dan prasarana belajar, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pola asuh serta sistem penyelenggaraan pendidikan tiap-tiap jenjang dan jenis pendidikan.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya yaitu bakat. Chaplin dan Reber (dalam Syah, 2013, hlm. 129-137) “Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang”. Setiap orang pasti memiliki kemampuan dalam bidang-bidang tertentu dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sesuai dengan kapasitas masing-masing. Semiawan, et al. (dalam Sobur, 2009, hlm. 180) mengungkapkan bahwa bakat (aptitude) diartikan sebagai “kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat

terwujud”. Bakat merupakan kemampuan yang dapat dikembangkan sesuai

dengan kapasitas masing-masing dan dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa di bidang-bidang tertentu. Jika siswa mengetahui kemampuan bakatnya di suatu bidang maka siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan bakat di bidangnya sehingga akan menghasilkan sebuah prestasi. Woodworth dan Marquis (dalam Suryabrata, 2010) mendefinisikan

apptitude is predictable achievement and can be measured by specially devised

test’. Bakat merupakan prestasi yang bersifat prediktif yang dapat diprediksi dan dapat diukur dengan tes khusus.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud. Faktor-faktor itu sebagian ditentukan oleh keadaan lingkungan seseorang, seperti kesempatan, sarana prasarana yang tersedia, dukungan dan dorongan orang tua, pola asuh orang tua, latar belakang keluarga, tempat tinggal


(11)

3

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan sebagainya. Sebagian faktor ditentukan oleh keadaan dalam diri sendiri, seperti minatnya terhadap sesuatu, keinginan untuk berprestasi dan keuletannya untuk mengatasi kesulitan atau rintangan yang mungkin timbul. Sejauh mana seseorang dapat mencapai pretasi yang unggul, banyak bergantung pada motivasinya untuk berprestasi disamping bakat bawaannya.

Selain bakat, ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk berprestasi merupakan motivasi berprestasi. Menurut Prantiya (http://www.damandiri.or.id/file/prantiyaunmuhsolobab1.pdf.)

“Motivasi berprestasi memegang peranan penting. Keberhasilan belajar sering

disebabkan adanya motivasi yang kuat”. Dorongan untuk berprestasi merupakan motif berprestasi, sejalan dengan McClelland (dalam Aryana, 2007) yang mengungkapkan bahwa

Motif berprestasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai sukses dalam suatu persaingan berdasarkan suatu keunggulan yang didasarkan pada prestasi orang lain ataupun prestasi diri sebelumnya. Motif beprestasi menjadi pendorong seseorang untuk mengatasi rintangan dan mencapai hasil yang lebih baik dan bersaing secara sehat.

Berdasarkan uraian di atas, motif berprestasi merupakan dorongan atau keinginan untuk bertindak dan mencapai hasil belajar yang lebih baik dan menghasilkan prestasi belajar sehingga motif berprestasi dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Motif berprestasi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar. Pengaruh motif berprestasi terhadap prestasi belajar, tergantung pada kondisi dalam lingkungan dan kondisi individu.

Siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademis yang tinggi apabila rasa takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya untuk berhasil dan tugas-tugas di dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar sehingga memberi kesempatan untuk berhasil. Sejalan dengan Pratiwi (2010) yang mengemukakan

bahwa “siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dalam belajar, akan


(12)

4

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(dalam Apranadyanti, 2010) mengatakan bahwa “siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan memperoleh prestasi yang tinggi pula”.

Hasil penelitian Susanti (2013) menyatakan bahwa “Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SDN 13/1 Muara Bulian”. Hasil penelitian Mulyani

(2006) menyatakan bahwa “Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi

berprestasi dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1 kelas XI IPA A

SMAN 6 kota Bengkulu”.

Untuk dapat memberikan motif berprestasi dengan tepat maka guru harus mengetahui kondisi motif berprestasi siswa. Namun, perlu juga bukti untuk diukur ketika mengukur motif berprestasi sehingga dapat memberikan data yang valid bahwa inventori motif berprestasi yang mengukur itu berkaitan dengan motif berprestasi.

Bakat dan motif berprestasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu, keduanya merupakan potensi siswa yang dapat dikembangkan melalui proses belajar. Motif berprestasi yang dimiliki tiap individu tidak sama, oleh karena itu sering kali dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan belajar tampak adanya perbedaan motif berprestasi.

Salah satu ukuran keberhasilan guru yaitu siswa dapat mencapai prestasi belajar dengan baik. Fenomena rendahnya prestasi belajar siswa salah satunya karena kurangnya optimalisasi dalam memanfaatkan hasil tes psikologi. Fenomena rendahnya prestasi belajar siswa dapat dipicu dari kurangnya motif untuk berprestasi dan ketidaktahuan bakat yang dimiliki sehingga siswa tidak mengembangkan potensinya secara optimal. Pada dasarnya, penyelesaian dari fenomena terletak pada peranan bimbingan dan konseling di sekolah. Peranan bimbingan dan konseling sangat membantu siswa memahami potensi yang dimilikinya sehingga siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal terutama bakat dan motif berprestasi.

Bakat dan motif berprestasi dapat diketahui dari hasil tes psikologis. Anastasi dan Urbina (2007, hlm. 4) mengungkapkan bahwa “Tes psikologis


(13)

5

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu”. Tes psikologis dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memprediksi. Namun, nilai diagnostik atau prediktif tes psikologis tergantung pada sejauh mana tes itu menjadi indikator di bidang perilaku yang relatif luas dan signifikan. Murphy dan Davidshofer (1998, hlm. 2) mengatakan bahwa “Tests are used to make important

decisions about individuals”. Tes psikologis digunakan untuk pengambilan keputusan penting tentang individu.

Terdapat sejumlah tes psikologis yang dapat mengungkap berbagai potensi yang dimiliki siswa di sekolah. Data yang didapatkan dari Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan bahwa pada tahun 2012 ada 160 sekolah dan tahun 2013 ada 146 sekolah di Jawa Barat dan sekitarnya yang menggunakan berbagai jenis tes psikologi yang dikembangkan oleh Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (LPPB FIP UPI).

Tes psikologis yang dikembangkan oleh LPPB FIP UPI pada tes psikologis motif berprestasi dapat menggunakan inventori motif berprestasi dan tes bakat dapat menggunakan Intelligentz Strukture Test (IST). Inventori motif berprestasi merupakan metode pengukuran motif berprestasi yang digunakan dengan metode bertanya kepada individu dengan seksama melalui pertanyaan-pertanyaan tentang motif, kriteria yang digunakan untuk menyusun pertanyaan didasarkan pada hasil analisis McClelland tentang kateori achievement motive. Sedangkan, IST merupakan alat ukur kemampuan khusus (bakat) yang mengungkap sembilan aspek bakat, yaitu: kemampuan realitas, kemampuan bahasa, fleksibilitas berpikir, kemampuan abstraksi, daya ingat, kemampuan hitung praktis, kemampuan hitung teoritis, kemampuan analisis dan sintesis, serta kemampuan dua dimensi.

Pengukuran instrumen tes bakat dan tes motif berprestasi harus valid sehingga dilakukan validitas. Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan hasil alat ukur yang telah sesuai dengan tujuan pengukuran. Anastasi dan Urbina (2007, hlm. 125) mengungkapkan bahwa “validitas tes menyangkut apa


(14)

6

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa validitas berkaitan dengan hasil suatu alat ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai dengan tujuan pengukuran yang akan dilakukan.

Surapranata (2009, hlm. 51-55) mengatakan validitas dibedakan menjadi empat macam, yaitu (a) validitas isi, mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, (b) validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan kontruksi teoritik dimana tes itu dibuat, (c) validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang, dan (d) validitas konkruen menunjukkan pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang.

Penelitian ini menggunakan validitas prediktif karena ingin mengetahui apakah skor bakat dan inventori motif berprestasi dapat memprediksi pencapaian prestasi belajar siswa. Cronbach (1984, hlm. 31) menyatakan bahwa “An aptitude

test in one intended to predict success in some occupation or training course” (Tes bakat dapat memprediksi kesuksesan atau prestasi siswa). Hasil pengukuran bakat dan motif berprestasi terhadap data prestasi belajar siswa dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap prestasi belajar yang akan datang. Dengan demikian, skor bakat dan motif berprestasi secara bersama-sama dengan data prestasi belajar siswa dapat digunakan untuk melihat seberapa besar bakat dan motif berprestasi memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa.

Kemampuan suatu instrumen tes bakat dan tes motif berprestasi memprediksi prestasi belajar diuji dengan validitas prediktif. Azwar (2012, hlm. 47) menyatakan bahwa “validitas prediktif berfungsi sebagai prediktor bagi

performans di waktu yang akan datang”. Contoh kondisi yang menghendaki adanya prediksi performans antara lain dalam seleksi calon mahasiswa baru, dalam proses klasifikasi dan penempatan karyawan, dalam bimbingan karir dan lain-lain. Dalam validasi prediktif, skor performans yang diprediksi dijadikan sebagai kriteria validasi. Murphy dan Davidshofer (1998, hlm. 173)


(15)

7

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan “The goal of a predictive validity study is to determine the correlation between test scores, which are obtained before making decisions, and

criterion scores, which are obtained after making decisions”. (Tujuan dari validitas prediktif untuk menentukan korelasi antara nilai tes, yang diperoleh sebelum pengambilan keputusan, dan skor kriteria yang diperoleh setelah pengambilan keputusan). Validitas prediktif dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sebuah keputusan yang tidak benar memiliki konsekuensi yang negatif bagi individu dan pembuat keputusan.

Validitas prediktif sangat penting untuk memprediksi keadaan di waktu yang akan datang karena digunakan untuk pengambilan keputusan. Apabila ada kesalahan dalam pengambilan keputusan maka akan berpengaruh negatif terhadap individu/siswa. Sebaliknya, apabila benar dalam pengambilan keputusan maka akan berpengaruh positif terhadap individu/siswa.

Upaya pemanfaatan hasil tes psikologi dalam dunia pendidikan khususnya sekolah yaitu dengan cara mengolah dan menganalisis hasil tes psikologi secara bersama-sama dengan data atau informasi lain misalnya dengan data prestasi belajar siswa. Hasil tes psikologi yang akan dianalisis secara bersama-sama dengan data prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil tes IST dan hasil tes motif berprestasi yang dikembangkan oleh LPPB FIP UPI.

Pentingnya penelitian tentang validitas prediktif skor bakat dan motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa untuk mengetahui apakah kemampuan suatu instrumen tes bakat dan tes motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar jika diuji dengan validitas prediktif sehingga dilakukan penelitian tentang validitas prediktif skor bakat dan tes motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, bahwa fenomena rendahnya prestasi belajar siswa dapat dipicu dari kurangnya motif untuk berprestasi dan ketidaktahuan bakat yang dimiliki sehingga siswa tidak mengembangkan


(16)

8

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

potensinya secara optimal. Padahal menurut Syah (2013, hlm. 129-137) motivasi dan bakat merupakan dua faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Pentingnya pemahaman hasil psikotest skor dari instrumen bakat dan motif berprestasi dapat membantu siswa meraih prestasi belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Salah satu cara untuk mengetahui dengan menggunakan validitas prediktif dan melakukan pengukuran tes psikologi terhadap tes bakat dan motif berprestasi sehingga akan diketahui apakah skor tes bakat dan tes motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar. Tes psikologi yang dapat digunakan untuk mengukur bakat dan motif berprestasi yaitu IST dan tes motif berprestasi. Untuk melihat validitas prediktif skor bakat dan motif berprestasi yang dihasilkan dari IST dan tes motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah skor IST dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran?

2. Apakah skor IST dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa?

3. Apakah skor inventori motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran?

4. Apakah skor inventori motif berprestasi dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa?

5. Apakah skor IST dan inventori motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran?

6. Apakah skor IST dan inventori motif berprestasi dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa?

C. Batasan Masalah

1. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas prediktif. Validitas prediktif merupakan suatu tes untuk memprediksikan keadaan di masa yang akan datang. Sejalan dengan pendapat Surapranata (2009, hlm. 54)


(17)

9

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang

akan datang”.

2. Pengukuran psikologis bakat dapat menggunakan Intelligentz Strukture Test (IST) dan pengukuran psikologis motif berprestasi dapat menggunakan inventori motif berprestasi yang dikembangkan oleh LPPB FIP UPI.

3. Untuk mengetahui validitas prediktif skor Intelligentz Strukture Test (IST) dan skor tes motif berprestasi terhadap prestasi belajar dengan korelasi skor IST terhadap prestasi belajar dan skor motif berprestasi terhadap prestasi belajar.

4. Prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar yang sudah ada di sekolah seperti nilai UAS.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas prediktif skor bakat dan motif berprestasi yang dihasilkan dari IST dan inventori motif berprestasi tahun 2013 terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun ajaran 2013/2014. Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah skor sub IST dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran.

2. Untuk mengetahui apakah skor sub IST dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui apakah skor tes motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran.

4. Untuk mengetahui apakah skor tes motif berprestasi dapat memprediksi rata-rata prestasi belajar siswa.

5. Untuk mengetahui apakah skor sub IST dan tes motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada masing-masing mata pelajaran. 6. Untuk mengetahui apakah skor sub IST dan tes motif berprestasi dapat


(18)

10

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis, seperti: 1. Secara teoritis, dapat dijadikan rekomendasi bagi LPPB FIP UPI dalam

memberikan gambaran mengenai validitas prediktif skor IST dan inventori motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa dan memperoleh gambaran empirik mengenai validitas prediktif skor bakat dan motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam pemanfaatan hasil tes psikologi dalam pengambilan keputusan siswa yang tepat sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan dapat berprestasi dengan baik.

2. Secara praktis, dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian sejenis

yang lebih luas dan mendalam kepada subjek yang lebih banyak sebagai upaya pemanfaatan dan pengembangan hasil tes psikologi dalam dunia pendidikan.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan penelitian, yaitu “Apakah pencapaian skor Intelligentz Strukture Test dan skor inventori motif berprestasi dapat digunakan untuk

memprediksi pencapaian prestasi belajar siswa?”.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, antara lain: Bab I, mengungkapkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II terdiri dari teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu validitas prediktif, bakat, motif berprestasi dan prestasi belajar. Bab III merupakan penjabaran dari metode penelitian secara garis besar, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan prosedur penelitian.


(19)

11

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab IV terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan kesimpulan dan rekomendasi.


(20)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan meminta data hasil psikotest IST dan motif berprestasi ke pihak Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Peneliti meminta data hasil prestasi belajar ke pihak sekolah yang berlokasi di SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 1 Banjar. Waktu Penelitian berlangsung pada tanggal 8 April 2014 di SMP Negeri 5 Bandung dan tanggal 22 April 2014 di SMA Negeri 1 Banjar.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun ajaran 2013/2014.

Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Menurut Arikunto (2006, hlm. 139) “sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau

daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan”. Sampel yang diambil dengan

mempertimbangkan keterbatasan waktu dan dana sehingga peneliti meminta data hasil prestasi belajar siswa kepada pihak sekolah dan pihak sekolah yang memberikan data hasil prestasi belajar siswa. Peneliti melakukan penyeleksian data sampel yang diambil dari siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun 2013/2014.

Penyeleksian data yang dimaksud adalah pemeriksaan kelengkapan data siswa seperti data hasil bakat dan motif berprestasi siswa yang diperoleh dari hasil Intelligents Structure Test (IST) dan inventori motif berprestasi serta data prestasi belajar dari nilai UAS. Jika terdapat siswa yang tidak memenuhi kelengkapan yang telah disebutkan di atas maka siswa tersebut tidak dapat


(21)

31

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diikutsertakan menjadi anggota sampel. Berikut ini jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel dalam Penelitian

Sekolah Populasi Sampel

SMP Negeri 5 Bandung 96 57

SMA Negeri 1 Banjar 456 122

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Creswell (2010, hlm. 5) yaitu “metode-metode

untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel”.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian akan dilakukan pencatatan hasil penelitian secara nyata dalam bentuk angka dan analisis data tentang validitas prediktif IST dan inventori motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan perhitungan statistik.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan validitas prediktif IST dan inventori motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.

C. Definisi Operasional Variabel (DOV)

1. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Surapranata (2009, hlm. 54) mendefinisikan validitas prediktif kepada

“hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang”.

2. Menurut Gibson dan Mitchell (1986, hlm. 209) salah satu kegunaan tes bakat

yang dapat digunakan oleh konselor yaitu “they may serve as an aid in


(22)

32

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anticipate”. Jadi, tes bakat dapat berfungsi sebagai bantuan dalam memprediksi tingkat keberhasilan akademis atau kejuruan seseorang yang mungkin dapat diantisipasi sehingga dapat memperoleh kesuksesan di masa yang akan datang. Sedangkan, inventori motif berprestasi merupakan tes psikologis yang digunakan untuk mengetahui motivasi berprestasi. Inventori motif berprestasi yang digunakan LPPB merupakan turunan dari teori motivasi berprestasi dari McClelland.

3. Validitas prediktif IST adalah kemampuan skor IST dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, harus ada validitas prediktif IST dalam upaya pengambilan keputusan/penempatan siswa.

4. Validitas prediktif inventori motif berprestasi adalah kemampuan hasil skor inventori motif berprestasi dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di masa yang akan datang. Validitas prediktif inventori motif berprestasi sangat penting karena digunakan dalam upaya pengambilan keputusan/penempatan siswa.

5. Prestasi belajar yang digunakan siswa SMPN 5 Bandung adalah nilai semua mata pelajaran UAS ganjil tahun ajaran 2013/2014. Prestasi belajar yang digunakan siswa SMAN 1 Banjar adalah nilai semua mata pelajaran UAS ganjil tahun ajaran 2013/2014. Korelasi skor IST dan skor motif berprestasi tahun 2013 serts prestasi belajar siswa tahun ajaran 2013/2014 yaitu nilai UAS ganjil.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah teknik studi dokumentasi. Menurut Arikuto (2006, hlm. 231) metode dokumentasi adalah

“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan


(23)

33

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan dokumen yaitu data hasil tes bakat (IST) tahun 2013, inventori motif berprestasi tahun 2013 serta data prestasi belajar siswa yang diperoleh dari nilai UAS semester ganjil siswa tahun ajaran 2013/2014.

E. Instrumen Verifikasi Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah hasil skor IST dan skor inventori motif berprestasi pada tahun 2013 yang diperoleh dari LPPB FIP UPI serta hasil prestasi belajar siswa yang diperoleh dari nilai UAS semester ganjil siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandung dan kelas X SMA Negeri 1 Banjar tahun ajaran 2013/2014.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses pengolahan dan analisis data menggunakan perhitungan statistik dengan memanfaatkan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 16.0. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi dan regresi linear. Uji korelasi yang akan dilakukan adalah mengkorelasikan beberapa hubungan variabel bebas dan terikat untuk mengetahui validitas prediktif skor IST dan motif berprestasi terhadap prestasi belajar. Regresi linear yang akan dilakukan adalah untuk melakukan prediksi atau ramalan dan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat.

Perhitungan statistik tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas prediktif skor bakat dan motif berprestasi yang dihasilkan dari IST dan inventori motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Mengubah data prestasi belajar ke dalam skor T, adapun rumus T sebagai berikut:

T = 50 + 10 ( −


(24)

34

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Rahmat dan Solehudin, 2006, hlm. 66)

2. Menguji normalitas data untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak normal.

3. Menguji homogenitas data untuk mengetahui apakah data homogen atau tidak.

4. Gambaran validitas prediktif (variabel X dan variable Y) dapat diketahui melalui uji korelasi. Skor sub IST atau inventori motif berprestasi diperlakukan sebagai variabel bebas dan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat. Adapun rumus yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk uji korelasi, sebagai berikut:

r = � −( )( )

� 2 ( )² 2 ( )²

(Arikunto, 2006, hlm. 275) 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel XІ dan XЇ (IST dan Motif

Berprestasi) terhadap Y (Prestasi Belajar) dengan rumus:

6. Gambaran validitas prediktif skor IST dan skor inventori motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui regresi linear. Berikut ini rumus untuk regresi yang mempunyai dua independen:

= b₀+ bІXІ + bЇXЇ

(Arikunto, 2006, hlm. 301)

G. Prosedur Penelitian


(25)

35

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Persiapan Penelitian

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyusun proposal penelitian yang diseminarkan pada mata kuliah Metode Riset Bimbingan dan Konseling. Selanjutnya menjadi proposal skripsi yang disahkan oleh dewan skripsi dan ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

b. Mengajukan permohonan pengangkatan pembimbing skripsi pada tingkat fakultas.

c. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan yang direkomendasikan untuk mengajukan permohonan izin penelitian ke tingkat fakultas dan universitas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data dari LPPB FIP UPI mengenai hasil skor IST dan inventori motif berprestasi.

b. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa dari beberapa sekolah yaitu SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 1 Banjar.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap pengolahan dan analisis data penelitian adalah sebagai berikut:

a. Melakukan verifikasi dan tabulasi data yang dimaksudkan untuk penyeleksian data.

b. Mengubah data prestasi belajar siswa ke dalam skor T. c. Menguji normalitas data.

d. Mengolah dan menganalisis data dari hasil IST dan inventori motif berprestasi serta data prestasi belajar siswa melalui uji korelasi dan


(26)

36

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi linear untuk mengetahui validitas prediktif IST dan motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.


(27)

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, SN dan Budiman, N. (2005). Laporan Hasil Pengembangan Alat Ukur

Motif Berprestasi. Laporan pada Laboratorium Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan FIP UPI.

Ali, M dan Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Anastasi, A dan Urbina, S. (2007). Tes Psikologi (Psychological Testing) Edisi

Ketujuh. Jakarta: PT Indeks.

Apranadyanti, N. (2010). Hubungan antara Regulasi Diri dengan Motivasi

Berprestasi pada Siswa Kelas X SMK Ibu Kartini Semarang. [Online].

Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/10962/1/INTISARI.pdf. Diakses 28

September 2013.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi

VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aryana, AP. (2007). Studi Korelasi Motif Afiliasi dan Motif Berprestasi dengan

Prestasi Akademik pada Siswa Kelas 2 SMU Pangudi Luhur ‘vanLITH’ Muntilan. Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

[Online], Edisi no. 02 Tahun XXXI.

Tersedia:http://antonaryana.byethost13.com/artikel/Korelasi%20Ach%20Af

f%20PA%20van%20Lith.pdf. Diakses 7 September 2013.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Standar Kompetensi Lulusan.

[Online]. Tersedia:

bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/04/SKL_MATPEL_SMP__MTs.Pdf. Diakses 4 Juli 2014.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Standar Kompetensi Lulusan.


(28)

bsnp-indonesia.org/id/wp-96

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

content/uploads/2009/04/SKL_MSPEL_SMA__MA.Pdf. Diakses 4 Juli 2014.

Creswell, J.W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cronbach, L.J. (1984). Essentials of Psychological Testing (Fourth Edition). New York: Happer & Row Publisher.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang tentang Tujuan

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gibson, R.I & Mitchell. (1986). Introduction to Counseling and Guidance:

Second Edition. New York: Collier Macmillan Canada, Inc.

Gregory, R.J. (2007). Psychological Testing: History, Principles, and

Applications (Fifth Edition). United States of America: Pearson Education,

Inc.

Gronlund, N E dan Linn J E. (1985). Measurement and Assessment in Teaching. United States: Macmillan Publishing Company.

Hasanah, N. (2011). Validitas Prediktif Skor Minat dan Bakat terhadap Prestasi

Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas. Skripsi PPB FZIP UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

McClelland, D.C. (1958). Achievement Motive. New York: Irvington Pubilshers, Inc.

Mulyani. (2006). Hubungan antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi,

dan Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Semester 1 Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 6 Kota bengkulu.

[Online].Tersedia:http://arimath.weebly.com/uploads/1/0/4/2/10425109/kor elasi_iq_kebiasaaan_belajar_motivasi_prestasi.pdf. Diakses 7 September 2013.


(29)

97

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Murphy, K.R dan Davidshofer, C.O. (1998). Psychological Testing Principles and

Application Fourth Edition. United States of America: Prentice-Hall

International, Inc.

Pall, M. (2010). Kecerdasan dan Bakat sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa

dan Kinerja Profesi. [Online]. Tersedia:

http://library.um.ac.id/images/stories/pidatogurubesar/2011/kecerdasan%20 dan%20bakat%20sebagai%20prediktor%20prestasi%20belajar%20siswa%2 0dan%20kinerja%20profesi%20prof.%20dr.%20marthen%20pali%20m.psi

%20-%202.pdf. Diakses 28 September 2013.

Prantiya. (Tanpa tahun). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko

Klaten. [Online]. Tersedia:

http://www.damandiri.or.id/file/prantiyaunmuhsolobab1.pdf. Diakses 7

September 2013.

Pratikta, A.C. (2010). Resume Bakat (Konsep, Indikator, Pengukuran). [Online]. Tersedia:

http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-indikator-pengukuran/. Diakses 14 September 2013.

Pratiwi, NA. (2010). Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Status Sosial

Ekonomi dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 6 Bekasi. [Online].

Tersedia:

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21348/1/NOVA%

20AYU%20PRATIWI-FPS.PDF. Diakses 7 September 2013.

Rakhmat, C dan Solehudin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Adira.

Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyanto. (Tanpa tahun). Kontribusi Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi

terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang.

[Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/motivasi%20berprestasi%


(30)

98

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyanto. (Tanpa tahun). Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Mencapai

Keberhasilan Akademik Siswa. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/artikel%20makalah.pdf.

Diakses 28 September 2013.

Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surapranata, S. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Susanti, H. (2013). Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Siswa

Kelas V pada Mata Pelajaran IPS di SDN 13/1 Muara Bulian. [Online].

Tersedia:

http://fkipunja-ok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1D108110_528.pdf.

Diakses 7 September 2013.

Susetyo, B. (2004). Hubungan Motivasi, Minat, Sikap dengan Prestasi Belajar

Fisika, Matematika, Kimia, dan Biologi di FPMIPA. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1958090719

87031-BUDI_SUSETYO/Contoh_Perhitungan_Korelasi_Kanonikalx.pdf.

Diakses 7 September 2013.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(31)

99

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syaodih. S.N. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tsania, A. (2012). Validitas Prediktif Skor Advances Progressive Matrices (APM)

dan Intelligentz Strukture Test (IST) terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yudha, E.S. (2012). Konsep Bakat. [Online]. Tersedia:

http://ekasaktiyudha.wordpress.com/2012/09/07/konsep-bakat/. Diakses 14

September 2013.

Yudha, E.S. (2012). Konsep Validitas Prediktif Tes. [Online]. Tersedia:

http://ekasaktiyudha.wordpress.com/2012/09/07/konsep-validitas-prediktif-tes/. Diakses 14 September 2013.

Zainullah, A. (2010). Hubungan antara Cara Belajar dan Motivasi Berprestasi

dengan Prestasi Belajar Pendidikan Matematika I Mahasiswa S1 PGSD

Universitas Terbuka. [Online]. Tersedia:


(1)

36

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi linear untuk mengetahui validitas prediktif IST dan motif berprestasi terhadap prestasi belajar siswa.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, SN dan Budiman, N. (2005). Laporan Hasil Pengembangan Alat Ukur Motif Berprestasi. Laporan pada Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.

Ali, M dan Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Anastasi, A dan Urbina, S. (2007). Tes Psikologi (Psychological Testing) Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Indeks.

Apranadyanti, N. (2010). Hubungan antara Regulasi Diri dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas X SMK Ibu Kartini Semarang. [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/10962/1/INTISARI.pdf. Diakses 28

September 2013.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aryana, AP. (2007). Studi Korelasi Motif Afiliasi dan Motif Berprestasi dengan

Prestasi Akademik pada Siswa Kelas 2 SMU Pangudi Luhur ‘vanLITH’

Muntilan. Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

[Online], Edisi no. 02 Tahun XXXI.

Tersedia:http://antonaryana.byethost13.com/artikel/Korelasi%20Ach%20Af f%20PA%20van%20Lith.pdf. Diakses 7 September 2013.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Standar Kompetensi Lulusan.

[Online]. Tersedia:

bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/04/SKL_MATPEL_SMP__MTs.Pdf. Diakses 4 Juli 2014.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Standar Kompetensi Lulusan.


(3)

bsnp-indonesia.org/id/wp-96

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

content/uploads/2009/04/SKL_MSPEL_SMA__MA.Pdf. Diakses 4 Juli 2014.

Creswell, J.W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cronbach, L.J. (1984). Essentials of Psychological Testing (Fourth Edition). New York: Happer & Row Publisher.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang tentang Tujuan Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gibson, R.I & Mitchell. (1986). Introduction to Counseling and Guidance: Second Edition. New York: Collier Macmillan Canada, Inc.

Gregory, R.J. (2007). Psychological Testing: History, Principles, and Applications (Fifth Edition). United States of America: Pearson Education, Inc.

Gronlund, N E dan Linn J E. (1985). Measurement and Assessment in Teaching. United States: Macmillan Publishing Company.

Hasanah, N. (2011). Validitas Prediktif Skor Minat dan Bakat terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas. Skripsi PPB FZIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

McClelland, D.C. (1958). Achievement Motive. New York: Irvington Pubilshers, Inc.

Mulyani. (2006). Hubungan antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi, dan Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Semester 1 Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 6 Kota bengkulu. [Online].Tersedia:http://arimath.weebly.com/uploads/1/0/4/2/10425109/kor elasi_iq_kebiasaaan_belajar_motivasi_prestasi.pdf. Diakses 7 September 2013.


(4)

Murphy, K.R dan Davidshofer, C.O. (1998). Psychological Testing Principles and Application Fourth Edition. United States of America: Prentice-Hall International, Inc.

Pall, M. (2010). Kecerdasan dan Bakat sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa

dan Kinerja Profesi. [Online]. Tersedia:

http://library.um.ac.id/images/stories/pidatogurubesar/2011/kecerdasan%20 dan%20bakat%20sebagai%20prediktor%20prestasi%20belajar%20siswa%2 0dan%20kinerja%20profesi%20prof.%20dr.%20marthen%20pali%20m.psi %20-%202.pdf. Diakses 28 September 2013.

Prantiya. (Tanpa tahun). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko

Klaten. [Online]. Tersedia:

http://www.damandiri.or.id/file/prantiyaunmuhsolobab1.pdf. Diakses 7

September 2013.

Pratikta, A.C. (2010). Resume Bakat (Konsep, Indikator, Pengukuran). [Online]. Tersedia: http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-indikator-pengukuran/. Diakses 14 September 2013.

Pratiwi, NA. (2010). Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Status Sosial Ekonomi dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 6 Bekasi. [Online]. Tersedia:

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21348/1/NOVA% 20AYU%20PRATIWI-FPS.PDF. Diakses 7 September 2013.

Rakhmat, C dan Solehudin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Adira.

Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyanto. (Tanpa tahun). Kontribusi Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang.

[Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/motivasi%20berprestasi% 20.pdf. Diakses 28 September 2013.


(5)

98

Eri Nurmalasari, 2014

Validitas Prediktif Skor Intelligentz Strukture Test (Ist) Dan Inventori Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyanto. (Tanpa tahun). Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Mencapai

Keberhasilan Akademik Siswa. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/artikel%20makalah.pdf. Diakses 28 September 2013.

Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surapranata, S. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Susanti, H. (2013). Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPS di SDN 13/1 Muara Bulian. [Online]. Tersedia:

http://fkipunja-ok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1D108110_528.pdf. Diakses 7 September 2013.

Susetyo, B. (2004). Hubungan Motivasi, Minat, Sikap dengan Prestasi Belajar Fisika, Matematika, Kimia, dan Biologi di FPMIPA. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1958090719 87031-BUDI_SUSETYO/Contoh_Perhitungan_Korelasi_Kanonikalx.pdf. Diakses 7 September 2013.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Syaodih. S.N. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tsania, A. (2012). Validitas Prediktif Skor Advances Progressive Matrices (APM) dan Intelligentz Strukture Test (IST) terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yudha, E.S. (2012). Konsep Bakat. [Online]. Tersedia:

http://ekasaktiyudha.wordpress.com/2012/09/07/konsep-bakat/. Diakses 14 September 2013.

Yudha, E.S. (2012). Konsep Validitas Prediktif Tes. [Online]. Tersedia:

http://ekasaktiyudha.wordpress.com/2012/09/07/konsep-validitas-prediktif-tes/. Diakses 14 September 2013.

Zainullah, A. (2010). Hubungan antara Cara Belajar dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Pendidikan Matematika I Mahasiswa S1 PGSD

Universitas Terbuka. [Online]. Tersedia:

http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/08/zainullah-motivasi-berprestasi1.pdf. Diakses 7 September 2013.


Dokumen yang terkait

Perbedaan penurunan skor plak antara pemakai kayu siwak dan sikat gigi pada jemaah di Mesjid Hidayatul Islamiyah Medan

15 114 48

BNP SKOR INVENTORI DEPRESI Hrd

0 4 1

VALIDITAS PREDIKTIF INTELLIGENZ STRUCTURE TEST DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Skor Tes Bakat (Intelligenz Structure Test), Tes Kreativitas, dan Prestasi Belajar Siswa Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 17

VALIDITAS PREDIKTIFADVANCED PROGRESSIVE MATRICES DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Korelasional terhadap Skor Tes Inteligensi (APM), Tes Kreativitas, dan Prestasi Belajar Siswa SMP dan SMA di Jawa Barat Tahun Ajaran 201

1 3 38

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR ADVANCED PROGRESSIVE MATRICES (APM) DAN SKOR SKALA MINAT PEKERJAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif Korelasional Skor Inteligensi (APM) , Skor Skala Minat Pekerjaan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X dan XI

1 14 36

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 6 41

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA - repository UPI S PPB 1000738 Title

0 0 2

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES KETAHANAN DAN KETENANGAN BERPIKIR (TKKB) DAN SKOR INTELLIGENZ STRUCTURE TEST (IST) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA - repository UPI S PSI 1006493 Title

0 0 3

147761893 Prestasi Belajar Kebiasaan Belajar Dan Motif Berprestasi

0 0 31

Hasil Uji Validitas Motif Agresi dan Hambatan Agresi Teknik Korelasi Skor Item dengan Skor Total Rank-Spearman

0 0 23