PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA TOPIK TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA TOPIK TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kimia Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

ELSA ALPHA EDYANI 0805754

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web

pada Topik Teori Atom Mekanika

Kuantum

Oleh

Elsa Alpha Edyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmua Pengetahuan Alam

© Elsa Alpha Edyani 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BERBASIS WEB PADA TOPIK TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

Oleh:

ELSA ALPHA EDYANI 0805754

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Muhamad Nurul Hana’, S.Pd., M.Pd. NIP: 19710119 199702 1 001

Pembimbing II

Gun Gun Gumilar, S.Pd., M.Si. NIP: 197906262001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr.H.rer.nat.Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP:196611211991031002


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Hasil Penelitian... 4

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Bahan ajar ... 6

1. Pengertian Bahan Ajar ... 6

2. Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar ... 6

3. Prinsip – Prinsip Bahan Ajar ... 7

4. Sumber-Sumber Bahan Ajar ... 8

5. Pengembangan Bahan Ajar ... 10

B. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ... 10

1. Teknologi Informasi ... 10

2. Teknologi Komunikasi ... 11

3. Keterkaitan Tekhnologi Infomasi dan Komunikasi ... 11

4. Peran TIK dalam Pembelajaran ... 12

5. Bahan Ajar Berbasis TIK ... 13

6. Perkembangan Internet ... 14


(5)

1. Pengembangan Halaman Web ... 14

2. Penilaian Web ... 20

D. Model Atom Mekanika Kuantum ... 22

1. Gelombang De Broglie ... 22

2. Asas Ketidakpastian Werner Heisenberg ... 23

3. Teori Atom Mekanika Kuantum ... 23

4. Konsep Orbital dan Bilangan Kuatum... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Alur Penelitian ... 34

1. Tahap Pendahuluan ... 35

2. Tahap Pengembangan ... 37

3. Tahap Evaluasi ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Tahap Pendahuluan ... 40

1. Tahap Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Kimia SMA ... 40

2. Tahap Pemilihan Sub materi ... 40

3. Tahap Analisis Standar Isi ... 41

4. Tahap Analisis Bahan Ajar ... 42

B. Tahap Pengembangan ... 43

1. Tahap Pengembangan Bahan Ajar ... 43

2. Tahap Validasi Bahan Ajar ... 44

3. Tahap Pengembangan Website Bahan Ajar ... 45

4. Tahap Validasi Website Bahan Ajar ... 46

5. Tahap Penyususnan Instrumen... 48

6. Tahap Validasi Instrumen ... 48

C. Tahap Evaluasi ... 48

1. Aspek Konten ... 49

2. Aspek Bahasa ... 52

3. Aspek Desain Visual dan Audio ... 53


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 62


(7)

DAFTAR TABEL

2.1 Karakteristik Produk TIK ... 62

2.2 Aspek Penilaian Web... 21

2.3 Bilangan Kuantum Utama ... 25

2.4 Bilangan Kuantum Azimut ... 25

4.1 Frekuensi Kemunculan Topik ... 41

4.2 Hasil Analisis Standar Isi ... 42

4.3 Contoh Validasi Bahan Ajar ... 45

4.4 Contoh Validasi Website ... 47

4.5 Persentase Jawaban Guru pada Aspek Konten ... 50

4.6 Persentase Jawaban Guru dan Siswa pada Aspek Bahasa ... 52

4.7 Persentase Jawaban Guru dan Siswa pada Aspek Desain Visual dan Audio 54 4.8 Persentase Jawaban Guru dan Siswa pada Aspek Navigasi... 57


(8)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Jumlah Pengguna PC di Indonesia per November 2011 ... 2

1.2 Jumlah Pengguna Internet di Asia per tanggal 30 Juni 2012 ... 2

1.3 Negara-Negara di Asia yang Memiliki Jumlah Pengguna Internet Terbesar 3 2.1 Electron Spin ... 27

2.2 Kurva ψ2 dari Orbital di Subkulit 1s ... 28

2.3 Pola Bercak-Bercak Orbital di Subkulit 1s ... 28

2.4 Bentuk Orbital di Subkulit 1s ... 29

2.5 Kurva ψ2 dari Orbital di Subkulit 2s ... 29

2.6 Pola Bercak-Bercak Orbital di Subkulit 2s ... 29

2.7 Bentuk Orbital di Subkulit 2s ... 30

2.8 Plot dari Distribusi Kerapatan Elektron pada Orbital s ... 30

2.9 Kurva Bentuk Orbital di Subkulit 2p ... 31

2.10 Orientasi Orbital p ... 31

2.11 Bentuk orbital pxy, py,pz ... 32

2.12 Orientasi dari Ketiga Orbital di Subkulit 2p, yakni 2px, 2py, dan 2px ... 32

2.13 Pola Bercak-Bercak Orbital di Subkulit 3p ... 32

2.14 Bentuk dan Orientasi dari Kelima Orbital di Subkulit d ... 33

3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development ... 34


(9)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

A.1 Format Wawancara Analisis Pendahuluan... 62

A.2 Hasil Analisis Standar Isi ... 64

A.3 Hasil Analisis Bahan Ajar ... 65

Lampiran B B.1 Hasil Validasi Bahan Ajar ... 67

B.2 Storyboard Website Bahan ajar ... 99

B.3 Hasil Validasi Website Bahan ajar ... 110

B.4 Instrumen Penelitian Untuk Guru Sebagai Responden ... 141

B.5 Instrumen Penelitian Untuk Siswa Sebagai Responden ... 150

Lampiran C C.1 Panduan Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Kimia Unsur..157

C.2 Presentase Jawaban Angket Guru Terhadap Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum ... 173

C.3 Surat Pengantar Uji Coba ... 179

C.4 Surat Keterangan Uji Coba di SMAN 4 Bandung... 180

C.5 Surat Keterangan Uji Coba di SMA Laboratorium UPI ... 181 C.6 Dokumentasi Uji Coba Terbatas Bahan Ajar Berbasis Web


(10)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada topik teori atom mekanika kuantum” ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web yang dapat

membantu guru dan siswa dalam mempelajari teori atom mekanika kuantum. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian yang dilakukan meliputi tahap pendahuluan yang terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar kimia SMA, pemilihan sub materi, analisis standar isi, dan analisis bahan ajar. Selanjutnya tahap pengembangan yang terdiri atas pengembangan bahan ajar, validasi bahan ajar, pengembangan

website bahan ajar dan validasi website bahan ajar. Terakhir dilakukan tahap evaluasi bahan ajar

berbasis web oleh guru dan siswa sebagai responden yang bertujuan untuk mengetahui kualitas bahan ajar berbasis web yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil uji coba terbatas, secara umum bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum telah memiliki kualitas yang baik. Menurut guru dan siswa bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum memiliki desain visual dan audio yang sederhana, mampu menarik pengguna dan seluruh navigasi telah berjalan dengan baik sehingga telah mampu digunakan untuk pembelajaran di kelas maupun untuk pembelajaran secara mandiri.

Kata kunci: Pengembangan, Bahan ajar, Internet.

ABSTRACT

Thesis entitled "Development of Web-Based Teaching Materials on the topic of the atomic theory of quantum mechanics" aims to produce a web-based teaching materials that help teachers and students in the study of atomic theory of quantum mechanics. The method used is a research and development (research and development). The research was conducted on the preliminary stage which consists of requirements analysis high school chemistry teaching materials, sub-materials selection, analysis of content standards, and analysis of materials. Furthermore, development stage consisting of the development of teaching materials, teaching materials validation, website development and validation of teaching materials teaching materials website. Recently performed an evaluation of web-based instructional materials by teachers and students as respondents were aimed to determine the quality of web-based teaching materials that have been developed. Based on the limited testing, general web-based teaching materials on the topic of atomic theory, quantum mechanics has good quality. According to teachers and students of web-based teaching materials on the topic of the atomic theory of quantum mechanics have visual and audio design is simple, able to attract users and the whole navigation has been going well so have been able to be used for classroom teaching and learning independently.


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.41 tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, telah menetapkan prinsip yang akan dijadikan landasan dalam pelaksanaan pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan dilaksanakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik. Prinsip ini mengubah paradigma pendidikan dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran, dimana kegiatan pembelajaran terpusat pada siswa dan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator serta pembangun minat siswa. Pada proses pembelajaran ini siswa diharuskan untuk berinteraksi dengan bahan ajar secara langsung atau mencari bahan ajar dari berbagai sumber dan tidak hanya menerima pengajaran dari guru, sehingga dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Akibat dari penetapan ini, siswa membutuhkan berbagai bahan ajar untuk membangun pemahaman awalnya. Sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terbiasa menggunakan buku teks dari berbagai penerbit yang beredar dipasaran. Namun buku teks memiliki beberapa kekurangan terutama untuk mempelajari kimia SMA.

Menurut Kean dan Middlecamp (Wibowo, 2012: frame 2), sebagian besar materi kimia bersifat abstrak. Salah satunya adalah konsep atom pada teori atom mekanika kuantum. Untuk mempelajari materi tersebut dibutuhkan alat bantu ilustrasi seperti alat peraga, gambar 3D, animasi dan video yang tidak terdapat pada buku teks. Salah satu bahan ajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari materi kimia yang abstrak secara mandiri dan terarah adalah dengan menggunakan teknologi komputer dan internet yang dapat diakses dimana saja.

Disisi lain, International Data Coorporation (IDC) menghimpun data statistik mengenai pengiriman komputer ke Indonesia. Dalam situs resminya dijelaskan pengiriman Personal Computer (PC) yang terdiri dari netbook dan desktop di Indonesia mencapai 5,2 juta unit per november 2011. IDC juga


(12)

2

menjelaskan bahwa 34,56 % PC yang dikirim digunakan untuk keperluan komersial, dan sisanya 65,45% digunakan untuk keperluan pribadi dan pendidikan. Data ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna PC (Dekstop dan Netbook) di Indonesia per November 2011.

Selain itu menurut The International Tellecomunication Union (ITU) pada halaman websitenya www.internetworldstats.com ada 2,405,518,376 pengguna internet didunia yang 44,8 % nya berasal dari Asia (Gambar 1.2). Indonesia merupakan pengguna internet pada urutan ke-4 di Asia, setelah China, India, dan Jepang. Pengguna internet terbanyak yakni china yaitu 538 juta pengguna dan Indonesia berjumlah 55 juta pengguna (Gambar 1.3).

Gambar 1.2 Jumlah Pengguna Internet di Dunia per tanggal 30 Juni 2012

[VALUE]

[VALUE] [VALUE] [VALUE]

Pengguna Komersil DT Pengguna Non-komersil DT Pengguna Komersil NB Pengguna Non-komersil NB

[VALUE] [VALUE]


(13)

3

Gambar 1.3 Negara-Negara di Asia yang Memiliki Jumlah Pengguna Internet Terbesar per tanggal 30 Juni 2012

Berdasarkan data pengiriman PC yang tinggi dan pengguna internet tertinggi ke-4 di Asia, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini dapat dijadikan patokan untuk menggunakan komputer dan internet sebagai bahan ajar yang dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan memenuhi pengetahuan dasarnya. Bahan ajar ini berupa

website yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh siswa. Namun dalam

hal ini Pusat Teknologi Komunikasi (PUSTEKKOM) belum meluncurkan website mata pelajaran kimia, khususnya untuk materi teori atom mekanika kuantum. Oleh karena itu diperlukan bahan ajar berbasis web sebagai media yang mampu mengakomodir teks/bahan ajar yang berkaitan dengan suatu topik pembelajaran kimia. Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum”.


(14)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah utama penelitian ini yaitu “Bagaimana Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum?”, sedangkan rumusan masalah khususnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas bahan ajar berbasis web yang dikembangkan pada topik teori atom mekanika kuantum?

2. Bagaimana tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis web yang dikembangkan pada topik teori atom mekanika kuantum?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis web yang dikembangkan pada topik teori atom mekanika kuantum?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, peneliti membatasi masalah dalam penyusunan bahan ajar berbasis web, yakni bahan ajar berbasis web yang telah selesai disusun hanya dilakukan uji terbatas berupa uji kualitas dan tidak melihat pengaruhnya terhadap prestasi siswa.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum. Produk tersebut dapat membantu guru dalam mengajar kimia dan siswa dalam mempelajari kimia, khususnya pada topik teori atom mekanika kuantum.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya, yaitu:

1. Bagi Siswa

Bahan ajar berbasis web ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi kimia khususnya pada topik teori atom mekanika


(15)

5

kuantum. Bahan ajar berbasis web ini juga akan membantu siswa dalam pembelajaran mandiri, karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja. 2. Bagi Guru

Bahan ajar kimia berbasis web ini dapat berguna bagi guru sebagai alternatif sumber bahan ajar untuk pembelajaran kimia, khususnya pada topik teori atom mekanika kuantum. Dengan adanya bahan ajar berbasis web ini, guru dapat memberikan tugas mandiri bila waktu pembelajaran di kelas sudah tidak mencukupi dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Bahan ajar berbasis web ini dapat memberikan inspirasi untuk penelitian lebih lanjut tentang pembuatan bahan ajar berbasis web pada materi kimia yang lain.

F. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu (KBBI, 2003)

2. Bahan ajar atau learning materials merupakan bahan pembelajaran yang secara langsung digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Bahannya sendiri merupakan media atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran, bisa berupa visual, audio maupun audio visual (Syaefudin, 2008).

3. Internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia. (Kitao, 1998).


(16)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pengembangan bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and

development). Metode ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2010). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. (Sukmadinata, 2011).

Menurut sugiono (2010) terdapat sepuluh langkah pada metode penelitian dan pengembangan yang ditunjukkan dalam bagan pada Gambar 3.1. Namun tidak semua langkah dilakukan pada penelitian ini.

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and

Development (R&D)

B. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian. Pengembangan bahan ajar berbasis web pada topik teori atom

Potensi dan Masalah

Pengumpulan

Data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian

Revisi Produk Produksi

Masal

Batas tahapan penelitian yang dilaksanakan.


(17)

35

mekanika kuantum ini secara garis besar meliputi tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Alur penelitian ditunjukkan dalam bagan, seperti terlihat pada Gambar 3.2.

1. Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan adalah tahap metode penelitian pengembangan yang dilakukan untuk mengetahui potensi permasalahan dan kebutuhan. Tahap pendahuluan ini terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar kimia SMA, pemilihan topik, analisis standar isi dalam kurikulum SMA, dan analisis bahan ajar.

a. Tahap Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Kimia SMA

Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan tahap pertama dalam penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan bahan ajar yang dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri, sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis web. Tahap analisis kebutuhan bahan ajar kimia SMA ini berupa penelitian dalam skala kecil. Untuk mendapatkan informasi dilakukan wawancara terhadap guru secara acak, dengan pedoman wawancara yang terdapat pada lampiran A1.

b. Tahap Pemilihan Topik

Setelah dilakukan analisis kebutuhan, muncul beberapa topik yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan ajar dalam bentuk website. Kemudian dipilih topik dengan frekuensi kemunculan terbanyak.

c. Tahap Analisis Standar Isi

Tahap ini dilakukan untuk menentukkan batasan pengembangan bahan ajar yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar suatu topik yang tujuan pembelajarannya mampu dicapai minimal 1 kali pertemuan di kelas. Tahap ini dilakukan dengan cara menyeleksi dan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar suatu topik yang memiliki tujuan pembelajaran dengan kebutuhan waktu penyampaian di kelas yang berbeda-beda.


(18)

36

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

Perbaikan

Produk Awal Pengembangan Website

Validasi Website

Validasi Instrumen

Tahap Pengembangan Tahap Pendahuluan

Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Kimia SMA

Pemilihan Topik

Analisis Standar Isi

Analisis Bahan Ajar pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

Penyusunan Instrumen Pengembangan Bahan Ajar pada

Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

Validasi Bahan Ajar/konten

Tahap Evaluasi

Uji Coba Terbatas

Analisis Data Angket

Kualitas Bahan Ajar Berbasis Web Perbaikan

Perbaikan


(19)

37

d. Tahap Analisis Bahan Ajar pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

Tahap selanjutnya adalah tahap analisis bahan ajar. Tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai materi-materi yang muncul pada topik teori atom mekanika kuantum sesuai dengan standar isi. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis buku-buku pelajaran SMA yang ada dipasaran serta

website yang dibuat oleh pemerintah. Hasil analisis bahan ajar dapat dilihat pada

lampiran A.2.

2. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan tahapan dimana dilakukan pengumpulan informasi dan pengembangan produk. Tahap ini terdiri atas tahap pengembangan bahan ajar, tahap validasi bahan ajar, tahap pengembangan website bahan ajar, dan tahap validasi website bahan ajar.

a. Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Pada tahap ini dilakukan pengembangan bahan ajar atau teks sesuai dengan standar isi pada topik teori atom mekanika kuantum. Bahan ajar ini dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang muncul pada tahap sebelumnya yakni tahap analisis bahan ajar.

b. Tahap Validasi Bahan Ajar

Bahan ajar yang telah selesai dikembangkan berdasarkan standar isi pada tahap pengembangan bahan ajar, divalidasi oleh 2 orang dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Tahap ini bertujuan agar bahan ajar yang dihasilkan layak untuk diberikan kepada siswa. Hasil validasi dapat dilihat pada lampiran B.1.

c. Tahap Pengembangan Website Bahan Ajar

Tahap pengembangan website terdiri dari pembuatan storyboard dan pembuatan web. Storyboard merupakan sketsa desain website yang akan dibuat. Sketsa website ini dibuat berdasarkan konten atau bahan ajar yang telah divalidasi pada tahap sebelumnya. Sketsa website kemudian digunakan sebagai acuan untuk


(20)

38

pembuatan website. Storyboard website bahan ajar ini dapat dilihat pada lampiran B.2.

d. Tahap Validasi Website Bahan Ajar

Website bahan ajar dengan topik teori atom mekanika kuantum yang

telah selesai dibuat divalidasi oleh dosen pembimbing. Hasil validasi website ini bisa dilihat pada lampiran B.3.

e. Tahap Penyusunan Instrumen

Instrumen adalah alat untuk melakukan penilaian terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat. Instrumen yang ditujukan untuk guru dan siswa ini berupa angket dengan pernyataan-pernyataan yang meliputi konten web, disain visual dan audio, serta navigasi web. Instrumen disusun berdasrkan buku Integrating Educational

Technology Into Teaching, 2006 yang disusun oleh M.D.Roblyer.

f. Tahap Validasi Instrumen

Instrumen angket yang telah selesai disusun, divalidasi oleh dosen pembimbing. Instrumen yang telah divalidasi terdapat pada lampiran B.4 dan B.5.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang bertujuann untuk mengetahui penilaian guru serta siswa mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum. Tahap evaluasi terdiri dari uji coba terbatas, penyebaran angket, analisis data angket, diketahui kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.

a. Uji Coba Terbatas

Setelah tahap validasi bahan ajar berbasis web dan tahap validasi instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba terbatas terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat. Uji coba dilakukan oleh 5 orang guru dan 44 orang siswa kelas XI SMA kota Bandung dengan mencoba mengoperasikan website.


(21)

39

b. Penyebaran Angket

Guru dan siswa yang telah selesai mencoba bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum, diperbolehkan mengisi angket yang telah divalidasi. Penilaian guru ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas bahan ajar

web yang sedang dikembangkan.

c. Analisis Data Angket

Tahap ini dilakukan setelah didapatkan data dari angket yang diisi oleh guru dan siswa. Data ini dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Setiap data jawaban pertanyaan didalam angket dipersentasekan terlebih dahulu dengan rumus persentase sebagai berikut:

Keterangan :

P = persentase f = jumlah jawaban

n = jumlah jawaban seluruhnya

Data jawaban pertanyaan yang telah dipersentasekan dapat dilihat pada lampiran C.2. Data ini kemudian dideskripsikan dan dibahas untuk memperoleh kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Secara umum bahan ajar berbasis web yang dikembangkan pada topik teori atom mekanika kuantum telah memiliki kualitas yang baik, dilihat dari aspek konten, bahasa, desain visual dan audio, serta navigasi.

2. Menurut guru bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum memiliki kualitas yang baik. Topik teori atom mekanika kuantum cocok untuk siswa kelas XI dan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas, maupun digunakan secara mandiri.

3. Menurut siswa bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum memiliki kualitas yang baik, menarik dan sederhana. Meskipun demikian, terdapat sebagian kecil siswa yang menyatakan bahan ajar berbasis web ini kurang menarik minat karena desain web sedikit monoton dan kurangnya penggunaan warna-warni yang cerah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan untuk dilakukan :

1. Perbaikan desain halaman website sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan warna-warna yang lebih cerah dan menarik minat siswa, namun tetap tidak menggunakan desain grafik yang berlebihan.

2. Pengujian produk dengan koneksi internet yang lebih baik, agar buffering video dan gambar lebih cepat.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

International Data Coorporation. (2011). Indonesia PC Shipments Decreased in

2011 Q3 to 1.3 Million Units, IDC reports. [online]. Tersedia :

http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prID23174411#.UNmIPrdmIj A [23 desember 2012].

Johari dkk. (2009). Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Esis.

Kementrian Pendidikan Nasioanl. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis TIK.

Mendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan nasional No.41 tahun 2007

tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah [online].

Tersedia : http://www.ranking-ptai.info/regulasi/permendiknas_41_07.pdf

[10 oktober 2012].

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi. Bandung :Alfabeta.

Oxtoby, dkk. (1999). Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga.

Roblyer, M.D. (2006). Integrating Educational Technology Into Teaching fourth

edition. New Jersey : Pearson Education Inc.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(24)

Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarya, Y., dkk. (1998). Kimia Dasar Jilid 1. Bandung: Jurusan Kimia FPMIPA IKIP Bandung.

Syaefudin, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Teacher’s Instructional Grapich Educational Resource. (2002). Electron Spin.

[online]. Tersedia : http://www.dlt.ncssm.edu/tiger/chem1.htm#atomic [9 oktober 2012].

The International Tellecomunication Union. (2012). Interner User in Asia Q2.

[online]. Tersedia : http://www.internetworldstats.com/stats3.htm [20 desember 2012].

University of Oslo. (2009). Orbital Ordering. [online]. Teredia :

http://folk.uio.no/ravi/activity/ordering/orbitalordering.html [10 oktober 2012].

Whitten, dkk. (2000). General Chemistry. Saunders College.

Wibowo. A.M. (2012, Januari). Menyoal Kesalahan Konsep Pembelajaran Mapel Kimia. Koran Pendidikan [Online]. Tersedia:

http://edupedia.koranpendidikan.com/view/20/menyoal-kesalahan-konsep-pembelajaran-mapel-kimia.html. [10 Maret 2013].


(1)

37

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

d. Tahap Analisis Bahan Ajar pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum Tahap selanjutnya adalah tahap analisis bahan ajar. Tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai materi-materi yang muncul pada topik teori atom mekanika kuantum sesuai dengan standar isi. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis buku-buku pelajaran SMA yang ada dipasaran serta website yang dibuat oleh pemerintah. Hasil analisis bahan ajar dapat dilihat pada lampiran A.2.

2. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan tahapan dimana dilakukan pengumpulan informasi dan pengembangan produk. Tahap ini terdiri atas tahap pengembangan bahan ajar, tahap validasi bahan ajar, tahap pengembangan website bahan ajar, dan tahap validasi website bahan ajar.

a. Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Pada tahap ini dilakukan pengembangan bahan ajar atau teks sesuai dengan standar isi pada topik teori atom mekanika kuantum. Bahan ajar ini dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang muncul pada tahap sebelumnya yakni tahap analisis bahan ajar.

b. Tahap Validasi Bahan Ajar

Bahan ajar yang telah selesai dikembangkan berdasarkan standar isi pada tahap pengembangan bahan ajar, divalidasi oleh 2 orang dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Tahap ini bertujuan agar bahan ajar yang dihasilkan layak untuk diberikan kepada siswa. Hasil validasi dapat dilihat pada lampiran B.1.

c. Tahap Pengembangan Website Bahan Ajar

Tahap pengembangan website terdiri dari pembuatan storyboard dan pembuatan web. Storyboard merupakan sketsa desain website yang akan dibuat. Sketsa website ini dibuat berdasarkan konten atau bahan ajar yang telah divalidasi pada tahap sebelumnya. Sketsa website kemudian digunakan sebagai acuan untuk


(2)

38

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

pembuatan website. Storyboard website bahan ajar ini dapat dilihat pada lampiran B.2.

d. Tahap Validasi Website Bahan Ajar

Website bahan ajar dengan topik teori atom mekanika kuantum yang telah selesai dibuat divalidasi oleh dosen pembimbing. Hasil validasi website ini bisa dilihat pada lampiran B.3.

e. Tahap Penyusunan Instrumen

Instrumen adalah alat untuk melakukan penilaian terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat. Instrumen yang ditujukan untuk guru dan siswa ini berupa angket dengan pernyataan-pernyataan yang meliputi konten web, disain visual dan audio, serta navigasi web. Instrumen disusun berdasrkan buku Integrating Educational Technology Into Teaching, 2006 yang disusun oleh M.D.Roblyer.

f. Tahap Validasi Instrumen

Instrumen angket yang telah selesai disusun, divalidasi oleh dosen pembimbing. Instrumen yang telah divalidasi terdapat pada lampiran B.4 dan B.5.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang bertujuann untuk mengetahui penilaian guru serta siswa mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum. Tahap evaluasi terdiri dari uji coba terbatas, penyebaran angket, analisis data angket, diketahui kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.

a. Uji Coba Terbatas

Setelah tahap validasi bahan ajar berbasis web dan tahap validasi instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba terbatas terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat. Uji coba dilakukan oleh 5 orang guru dan 44 orang siswa kelas XI SMA kota Bandung dengan mencoba mengoperasikan website.


(3)

39

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum b. Penyebaran Angket

Guru dan siswa yang telah selesai mencoba bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum, diperbolehkan mengisi angket yang telah divalidasi. Penilaian guru ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas bahan ajar web yang sedang dikembangkan.

c. Analisis Data Angket

Tahap ini dilakukan setelah didapatkan data dari angket yang diisi oleh guru dan siswa. Data ini dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Setiap data jawaban pertanyaan didalam angket dipersentasekan terlebih dahulu dengan rumus persentase sebagai berikut:

Keterangan : P = persentase f = jumlah jawaban

n = jumlah jawaban seluruhnya

Data jawaban pertanyaan yang telah dipersentasekan dapat dilihat pada lampiran C.2. Data ini kemudian dideskripsikan dan dibahas untuk memperoleh kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.


(4)

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Secara umum bahan ajar berbasis web yang dikembangkan pada topik teori atom mekanika kuantum telah memiliki kualitas yang baik, dilihat dari aspek konten, bahasa, desain visual dan audio, serta navigasi.

2. Menurut guru bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum memiliki kualitas yang baik. Topik teori atom mekanika kuantum cocok untuk siswa kelas XI dan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas, maupun digunakan secara mandiri.

3. Menurut siswa bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum memiliki kualitas yang baik, menarik dan sederhana. Meskipun demikian, terdapat sebagian kecil siswa yang menyatakan bahan ajar berbasis web ini kurang menarik minat karena desain web sedikit monoton dan kurangnya penggunaan warna-warni yang cerah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan untuk dilakukan :

1. Perbaikan desain halaman website sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan warna-warna yang lebih cerah dan menarik minat siswa, namun tetap tidak menggunakan desain grafik yang berlebihan.

2. Pengujian produk dengan koneksi internet yang lebih baik, agar buffering video dan gambar lebih cepat.


(5)

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. International Data Coorporation. (2011). Indonesia PC Shipments Decreased in

2011 Q3 to 1.3 Million Units, IDC reports. [online]. Tersedia : http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prID23174411#.UNmIPrdmIj A [23 desember 2012].

Johari dkk. (2009). Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Esis.

Kementrian Pendidikan Nasioanl. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK.

Mendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan nasional No.41 tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah [online]. Tersedia : http://www.ranking-ptai.info/regulasi/permendiknas_41_07.pdf [10 oktober 2012].

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi. Bandung :Alfabeta.

Oxtoby, dkk. (1999). Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga.

Roblyer, M.D. (2006). Integrating Educational Technology Into Teaching fourth edition. New Jersey : Pearson Education Inc.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Elsa Alpha Edyani, 2013

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarya, Y., dkk. (1998). Kimia Dasar Jilid 1. Bandung: Jurusan Kimia FPMIPA IKIP Bandung.

Syaefudin, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Teacher’s Instructional Grapich Educational Resource. (2002). Electron Spin. [online]. Tersedia : http://www.dlt.ncssm.edu/tiger/chem1.htm#atomic [9 oktober 2012].

The International Tellecomunication Union. (2012). Interner User in Asia Q2. [online]. Tersedia : http://www.internetworldstats.com/stats3.htm [20 desember 2012].

University of Oslo. (2009). Orbital Ordering. [online]. Teredia : http://folk.uio.no/ravi/activity/ordering/orbitalordering.html [10 oktober 2012].

Whitten, dkk. (2000). General Chemistry. Saunders College.

Wibowo. A.M. (2012, Januari). Menyoal Kesalahan Konsep Pembelajaran Mapel Kimia. Koran Pendidikan [Online]. Tersedia: http://edupedia.koranpendidikan.com/view/20/menyoal-kesalahan-konsep-pembelajaran-mapel-kimia.html. [10 Maret 2013].