PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Nana Supriatna NIM. 1001078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL

Oleh:

Nana Supriatna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nana Supriatna 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

(4)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada

Materi Konsep Mol” ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web yang dapat membantu guru dan siswa dalam mempelajari konsep mol. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Konten konsep mol direpresentasikan dalam level makroskopis berupa gambar disertai teks, mikroskopis berupa gambar disertai teks, dan simbolik berupa simbol dari rumus-rumus kimia disertai teks. Berdasarkan hasil uji coba terbatas, secara umum bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol memiliki kualitas yang baik. Selain itu menurut guru dan siswa bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol memiliki desain dan visual yang menarik, sederhana, menarik minat dan motivasi siswa, dan seluruh navigasi berfungsi dengan baik, sehingga bahan ajar tersebut dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas maupun secara mandiri.


(5)

ABSTRACT

This study entitled "Development of Web-Based Instructional Materials at Concept of the Mole Material" aims to produce a web-based instructional materials that can assist teachers and students in learning the concept of the mole. The model used in this study is the ADDIE development model. Content of mole concept is represented in the macroscopic level in the form of images accompanied by text, microscopic form of images accompanied by text, and symbolic form of chemical formulas accompanied by text. Based on the results of the limited trial, in general web-based instructional materials in the concept of the mole material has a good quality. In addition, according to teachers and students, instructional materials web-based on the concept of the mole material has appealing design and visually, simple, interest and motivation of students, and the entire navigation function properly, so that instructional materials can be used for learning in the classroom or independently.


(6)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pemanfaatan dan Fungsi Internet dalam Pembelajaran ... 6

B. Bahan Ajar ... 8

C. Bahan Ajar Berbasis Web... 10

D. Teori Pengembangan Bahan Ajar berbasis Web ... 13

E. Pendekatan Saintifik... 15

1. Pengertian Pendekatan Saintifik... 15

2. Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Saintifik ... 17

3. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik ... 17

4. Penerapan Pendekatan Saintifik ... 17

F. Representasi Kimia ... 19

G. Model Pengembangan ADDIE ... 21

1. Analisis ... 22

2. Desain ... 24

3. Pengembangan ... 25

4. Implementasi ... 27

5. Evaluasi ... 28 Halaman


(7)

v

H. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web ... 28

I. Penilaian Web ... 30

J. Materi Konsep Mol ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Objek Penelitian ... 41

B. Lokasi Penelitian ... 41

C. Metode Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional ... 42

E. Alur Penelitian ... 43

1. Tahap Analisis ... 45

2. Tahap Desain ... 46

3. Tahap Pengembangan ... 47

4. Tahap Implementasi ... 48

5. Tahap Evaluasi ... 48

F. Instrumen Penelitian ... 48

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Representasi Konten Konsep Mol Dalam Bahan Ajar Berbasis Web 52 B. Kualitas Web yang Dikembangkan ... 61

C. Tanggapan Guru Terhadap Bahan Ajar Berbasis Web ... 65

1. Aspek Konten Web ... 66

2. Aspek Desain Instruksional ... 67

3. Aspek Bahasa ... 67

4. Aspek Desain Visual ... 68

5. Aspek Navigasi ... 69

D. Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar Berbasis Web ... 70

1. Aspek Konten Web ... 71

2. Aspek Bahasa ... 71

3. Aspek Desain Visual ... 72


(8)

vi

5. Aspek Motivasi Belajar ... 73

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 80


(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Rubrik Evaluasi Konten Web ... 30

Tabel 2.2 Tabel Aspek Penilaian Web .. ... 32

Tabel 2.3 Tabel Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel ... 33

Tabel 2.4 Tabel Hubungan Mol dengan Massa Zat ... 34

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 50

Tabel 4.1 Frekuensi Kemunculan Materi pada Survei ... 53

Tabel 4.2 Hasil Analisis Standar Isi ... 53

Tabel 4.3 Hasil Studi Pustaka Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web 54 Tabel 4.4 Hasil Analisis Bahan Ajar ... 56


(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tiga Level Representasi Kimia dari Jonhnstone ... 20

Gambar 2.2 Model Pengembangan ADDIE ... 22

Gambar 2.3 Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel ... 34

Gambar 2.4 Hubungan Mol dengan Massa Molar ... 34

Gambar 2.5 Hubungan mol dengan massa, volume, molaritas, dan jumlah partikel... 36

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 44

Gambar 4.1 Representasi Mol dalam bentuk makroskopik ... 59

Gambar 4.2 Representasi Mol dalam bentuk sub-mikroskopik ... 59

Gambar 4.3 Contoh Storyboard Web ... 62 Gambar 4.4 Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar Berbasis Web . 70 Halaman


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

A.1. Format Wawancara ... 80

A.2. Penyiapan File Grafis Materi Konsep Mol ... 82

A.3. Tabel Representasi Materi Konsep Mol ... 83

A.4. Human Instrument ... 110

Lampiran B B.1. Storyboard Web ... 114

B.2. Hasil Uji Kelayakan Materi Konsep Mol ... 124

B.3. Hasil Uji Kelayakan Antar Muka (Interface) ... 162

Lampiran C C.1. Instrumen Penelitian untuk Guru sebagai Responden ... 166

C.2. Tanggapan Guru Terhadap Aspek Konten ... 177

C.3. Tanggapan Guru Terhadap Aspek Desain Intruksional ... 180

C.4. Tanggapan Guru Terhadap Aspek Bahasa ... 181

C.5. Tanggapan Guru Terhadap Aspek Desain Visual ... 182

C.6. Tanggapan Guru Terhadap Aspek Navigasi ... 184

C.7. Peta Situs Web ... 185

Lampiran D D.1. Instrumen Penelitian untuk Siswa sebagai Responden ... 186

D.2. Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Konten ... 189

D.3. Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Bahasa ... 190

D.4. Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Desain Visual ... 191

D.5. Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Navigasi ... 192

D.6. Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Motivasi Belajar ... 193

Lampiran E E.1. Panduan Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Konsep Mol ... 194

E.2. Surat Pengantar Uji Coba ... 206

E.3. Surat Keterangan Uji Coba ... 207

E.4. Dokumentasi Uji Coba ... 208 Halaman


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Materi konsep mol yang direpresentasikan dalam level makroskopik berupa gambar satu botol alkohol 70%, 18 gram air, dan 27 gram Alumunium. Konsep yang direpresentasikan dalam level sub-mikroskopik berupa gambar kumpulan titik-titik yang diibaratkan sebagai kumpulan partikel pada sub materi hubungan mol dengan jumlah partikel. Sedangkan untuk konsep yang direpresentasikan dalam level simbolik beruparumus-rumus yang berkaitan dengan hubungan mol dengan jumlah partikel, massa molar, dan volume molar. Selain itu level simbolik berupa simbol dari rumus kadar zat, rumus empiris, dan rumus molekul.

2. Berdasarkan uji kelayakan, bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek konten, bahasa, desain instruksional, desain visual dan navigasi.

3. Berdasarkan tanggapan guru (5 orang), materi konsep mol yang dikembangkan dalam bahan ajar berbasis web memiliki kualitas yang baik dari aspek konten (tidak menyebabkan miskonsepsi), desain instruksional, bahasa, navigasi dan desain visual. Selain itu bahan ajar tersebut sesuai untuk diaplikasikan pada siswa kelas X, dan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas maupun mandiri.

4. Berdasarkan tanggapan siswa (37 orang), bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol dinilai menarik, sederhana, menyenangkan, mudah dipahami, bebas dari bahasa kasar dan tidak sopan, tidak mengandung unsur kedaerahan dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajari materi konsep mol.


(13)

75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dilakukan:

1. Perbaikan desain halaman web sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut. Perbaikan dilakukan dengan menambahkan lebih banyak gambar, animasi, ataupun video yang dapat menunjang pembelajaran terkait materi konsep mol.

2. Pengujian bahan ajar hendaknya dilakukan dengan ketersedian koneksi internet yang lebih baik, agar pengoperasian bahan ajar berbasis web berjalan dengan lancar.

3. Pada tampilan web warna desain halaman dibuat cerah, supaya siswa tertarik untuk mempelajarinya. Selain itu gaya bahasa yang digunakan dalam web mudah dipahami, terstruktur dengan baik.

4. Pengujian produk yang telah dikembangkan dapat ditingkatkan ke uji coba kebergunaan dan uji coba soal keterpakaian.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ardac, D. & Akaygun, S. (2004). “Effectiveness of multimedia-based instruction

that emphasizes molecular representations on students’ understanding of

chemical change”. Journal of Researchin Science Teaching, 41, 317–337. Chang, R. (2011). General Chemistry. New Yotk: McGraw-Hill.

Chittleborough, G. & David F. T. (2007). The modelling ability of non-major

chemistry student and their understanding of the sub-microscopic level.

Australia: Chemistry Educational Research.

Davidson, G V,. & Rasmussen, K. L. (2006). Web based learning: designing,

implementation, and evaluation. Upper Saddle River, NJ: Pearson

Education, Inc.

Depdiknas. (2004). Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Dikmenum.

Depdiknas.(2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka

Dick, Walter, Carey, Lou, & Carey, James O. (2005). The systematic design of

instruction (6th edition). Boston: Pearson.

Direktorat Dikmenum. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas, 2004.

Edyani, E. A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Teori

Atom Mekanika Kuantum. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Falvo, D. (2008). Animations and simulations for teaching and learning molecular chemistry. International Journal of Technology in Teaching and

Learning.4(1), hlm. 68–77.

Firman, H. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(15)

77

HAM, M. (2002). Ilmu Kimia 1 untuk SMU/MA kelas 1 edisi kedua. Bandung: Acarya Media Utama.

Heinich, R, et al. (2002). Instructional Media And Technology For Learning, 7th

edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Herman, S & Maltby, J. 2003. Adaptive educational hypermedia based on

multiple student characteristics. Proceedings of the Second International Conference on Web-based Learning (ICWL 2003). Melbourne, Australia,

18-20 August 2003.

Herutomo, A. (2010). Conquering Web 2.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Information Resources Management Association. (2011). Instructional Design :

Concepts, Methodologies, Tools, and Applications. USA : IGI Global.

Kalyuga, S. (2009). Cognitive Load Factors in Instructional Design for Advanced

Learners. New York : Nova Science Publishers, Inc.

Kemendiknas. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Kemendiknas. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Koesnandar, A. (2008). Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web. [Online]. Tersedia: http://www.teknologipendidikan.net/2008/02/12/pengembangan-bahan-belajar-berbasis-web/ [18 Januari 2012].

Lewis, R. & Evans, W. (2006). Chemsitry. New York: Palgrave Macmillan.

Munir. (2013). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


(16)

78

Nur, M dan Wikandari, P. R. (2004). Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran Edisi ke 4. Surabaya: UNESA

University Press.

Rahayu, A. (2011). Analisis Bahan Ajar Hasil Terjemahan Buku Teks Chemistry

Pokok Bahasan Atom dan Mol. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Rechdalle, P (2005). Internet dan pendidikan. tersedian online di http://www.ependidikan.com/inter.html. Diakses tanggal 2 April 2014. Roblyer, M.D. (2006). Integrating Educational Technology Into Teaching fourth

edition. New Jersey : Pearson Education Inc.

Rusmansyah. (2001). Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep

Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep. Tersedia di http://www.depdiknas.go.id.jurnal/42/rusmansyah.htm. [1 maret 2014]. Sadiman, A. S., et al. (2009). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan

dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo

Persada.

Sanger, M. J. & Badger, S. M. (2001). “Using computer-based visualization

strategies to improve students’ understanding of molecular polarity and

miscibility”. Journal of Chemical Education,78, 1412–1416.

Silberberg, M. (2007). Principles of General Chemistry. New Yotk: McGraw-Hill.

Sudjino, A. (2009).Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsurizal. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Centric Course

pada Materi Stoikiometri untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA Titian Teras Jambi. (Tesis). FKIP, Universitas Jambi, Jambi.


(17)

79

Tasri, L. (2011). Pengembangan Bahan Ajar berbasis Web. Tersedia di http://ft-unm.net/medtek/Jurnal_MEDTEK_Vol.3_No.2_Oktober_2011_pdf/Jurnal %20Lu'mu%20Tasri.pdf [ 10 maret 2013].

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardiana, W. (2002) Perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi di Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan Teknik Informatika tanggal 9 Juli 2002.

Whitten, K. W. et al. (2003). General Chemistry. Belmont: Brooks/Cole.

Wu, H.K., Krajcik, J.S. & Soloway, E. (2001). Promoting Understanding of

Chemical Representations: Students’ Use of a Visualization Tool in the


(1)

Nana Supriatna, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Materi konsep mol yang direpresentasikan dalam level makroskopik berupa gambar satu botol alkohol 70%, 18 gram air, dan 27 gram Alumunium. Konsep yang direpresentasikan dalam level sub-mikroskopik berupa gambar kumpulan titik-titik yang diibaratkan sebagai kumpulan partikel pada sub materi hubungan mol dengan jumlah partikel. Sedangkan untuk konsep yang direpresentasikan dalam level simbolik beruparumus-rumus yang berkaitan dengan hubungan mol dengan jumlah partikel, massa molar, dan volume molar. Selain itu level simbolik berupa simbol dari rumus kadar zat, rumus empiris, dan rumus molekul.

2. Berdasarkan uji kelayakan, bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek konten, bahasa, desain instruksional, desain visual dan navigasi.

3. Berdasarkan tanggapan guru (5 orang), materi konsep mol yang dikembangkan dalam bahan ajar berbasis web memiliki kualitas yang baik dari aspek konten (tidak menyebabkan miskonsepsi), desain instruksional, bahasa, navigasi dan desain visual. Selain itu bahan ajar tersebut sesuai untuk diaplikasikan pada siswa kelas X, dan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas maupun mandiri.

4. Berdasarkan tanggapan siswa (37 orang), bahan ajar berbasis web pada materi konsep mol dinilai menarik, sederhana, menyenangkan, mudah dipahami, bebas dari bahasa kasar dan tidak sopan, tidak mengandung unsur kedaerahan dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajari materi konsep mol.


(2)

75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dilakukan:

1. Perbaikan desain halaman web sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut. Perbaikan dilakukan dengan menambahkan lebih banyak gambar, animasi, ataupun video yang dapat menunjang pembelajaran terkait materi konsep mol.

2. Pengujian bahan ajar hendaknya dilakukan dengan ketersedian koneksi internet yang lebih baik, agar pengoperasian bahan ajar berbasis web berjalan dengan lancar.

3. Pada tampilan web warna desain halaman dibuat cerah, supaya siswa tertarik untuk mempelajarinya. Selain itu gaya bahasa yang digunakan dalam web mudah dipahami, terstruktur dengan baik.

4. Pengujian produk yang telah dikembangkan dapat ditingkatkan ke uji coba kebergunaan dan uji coba soal keterpakaian.


(3)

Nana Supriatna, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ardac, D. & Akaygun, S. (2004). “Effectiveness of multimedia-based instruction

that emphasizes molecular representations on students’ understanding of chemical change”. Journal of Researchin Science Teaching, 41, 317–337. Chang, R. (2011). General Chemistry. New Yotk: McGraw-Hill.

Chittleborough, G. & David F. T. (2007). The modelling ability of non-major

chemistry student and their understanding of the sub-microscopic level.

Australia: Chemistry Educational Research.

Davidson, G V,. & Rasmussen, K. L. (2006). Web based learning: designing,

implementation, and evaluation. Upper Saddle River, NJ: Pearson

Education, Inc.

Depdiknas. (2004). Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Dikmenum. Depdiknas.(2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka

Dick, Walter, Carey, Lou, & Carey, James O. (2005). The systematic design of

instruction (6th edition). Boston: Pearson.

Direktorat Dikmenum. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas, 2004. Edyani, E. A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Topik Teori

Atom Mekanika Kuantum. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Falvo, D. (2008). Animations and simulations for teaching and learning molecular chemistry. International Journal of Technology in Teaching and

Learning.4(1), hlm. 68–77.

Firman, H. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(4)

77

HAM, M. (2002). Ilmu Kimia 1 untuk SMU/MA kelas 1 edisi kedua. Bandung: Acarya Media Utama.

Heinich, R, et al. (2002). Instructional Media And Technology For Learning, 7th

edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Herman, S & Maltby, J. 2003. Adaptive educational hypermedia based on

multiple student characteristics. Proceedings of the Second International Conference on Web-based Learning (ICWL 2003). Melbourne, Australia,

18-20 August 2003.

Herutomo, A. (2010). Conquering Web 2.0. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Information Resources Management Association. (2011). Instructional Design :

Concepts, Methodologies, Tools, and Applications. USA : IGI Global.

Kalyuga, S. (2009). Cognitive Load Factors in Instructional Design for Advanced

Learners. New York : Nova Science Publishers, Inc.

Kemendiknas. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Kemendiknas. (2010). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Koesnandar, A. (2008). Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web. [Online]. Tersedia:

http://www.teknologipendidikan.net/2008/02/12/pengembangan-bahan-belajar-berbasis-web/ [18 Januari 2012].

Lewis, R. & Evans, W. (2006). Chemsitry. New York: Palgrave Macmillan. Munir. (2013). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:


(5)

Nana Supriatna, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATERI KONSEP MOL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nur, M dan Wikandari, P. R. (2004). Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran Edisi ke 4. Surabaya: UNESA

University Press.

Rahayu, A. (2011). Analisis Bahan Ajar Hasil Terjemahan Buku Teks Chemistry

Pokok Bahasan Atom dan Mol. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Rechdalle, P (2005). Internet dan pendidikan. tersedian online di

http://www.ependidikan.com/inter.html. Diakses tanggal 2 April 2014.

Roblyer, M.D. (2006). Integrating Educational Technology Into Teaching fourth

edition. New Jersey : Pearson Education Inc.

Rusmansyah. (2001). Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep

Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep. Tersedia di

http://www.depdiknas.go.id.jurnal/42/rusmansyah.htm. [1 maret 2014].

Sadiman, A. S., et al. (2009). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan

dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo

Persada.

Sanger, M. J. & Badger, S. M. (2001). “Using computer-based visualization

strategies to improve students’ understanding of molecular polarity and

miscibility”. Journal of Chemical Education,78, 1412–1416.

Silberberg, M. (2007). Principles of General Chemistry. New Yotk: McGraw-Hill.

Sudjino, A. (2009).Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syamsurizal. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Centric Course

pada Materi Stoikiometri untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA Titian Teras Jambi. (Tesis). FKIP, Universitas Jambi, Jambi.


(6)

79

Tasri, L. (2011). Pengembangan Bahan Ajar berbasis Web. Tersedia di http://ft-unm.net/medtek/Jurnal_MEDTEK_Vol.3_No.2_Oktober_2011_pdf/Jurnal

%20Lu'mu%20Tasri.pdf [ 10 maret 2013].

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardiana, W. (2002) Perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi di Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan Teknik Informatika tanggal 9 Juli 2002.

Whitten, K. W. et al. (2003). General Chemistry. Belmont: Brooks/Cole.

Wu, H.K., Krajcik, J.S. & Soloway, E. (2001). Promoting Understanding of Chemical Representations: Students’ Use of a Visualization Tool in the Classroom. Journal of Research in Science Teaching, vol 38, 821-842k.