STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG.

(1)

STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI SMK NEGERI 8 BANDUNG

(Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh : Danu Andriansyah

E. 0551. 0706957

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

DANU ANDRIANSYAH E.0551.0706957

STUDI EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG. (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)”

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. Amay Suherman, M.Pd NIP 19590325 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. Tatang Permana, M.Pd NIP 19651110 199203 1 007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Wahid Munawar, M. Pd NIP. 19630520198901 1001


(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung. (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi tegas kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian dari karya saya ini.

Bandung, Maret 2013 Yang membuat pernyataan

Danu Andriansyah E. 0551. 0706957


(4)

ABSTRAK

Danu Andriansyah E.0551.0706957 (2013), “Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)”. Pelaksanaan Pratik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung, berpedoman pada Bahan bimbingan teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu SMK yang disusun oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program, peneliti menggunakan Model Evaluasi

Discrepancy. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Tujuan umum penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pedoman pelaksanaan Prakerin, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dan faktor penghambat maupun pendukung dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini, diketahui bahwa keterlaksanaan program Prakerin oleh sekolah adalah 38%, dan keterlaksanaan program Prakerin oleh Institusi Pasangan/industri adalah 50%. Persentase untuk faktor penghambat sebesar 63% dan faktor pendukung sebesar 37%. Berdasarkan hal tersebut, maka ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa adalah kurang optimal. Ketercapaian program Prakerin yang kurang optimal ini, dikarenakan adanya temuan beberapa kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin, serta temuan adanya faktor penghambat yang lebih banyak dari pada faktor pendukung dalam program Prakerin.


(5)

ABSTRACT

Danu Andriansyah E. 0551.0706957 (2013), " Studies Program Evaluation of Work Practices in the Industry at SMK Negeri 8 Bandung. (Study on rogram Work Practices in the Industry SMK Negeri 8 Bandung at PT. Nusantara Jaya Sentosa)".

The implementation of work in the industry practitioner SMK Negeri 8 Bandung, based on technical guidance (Bimtek) SMK quality improvement prepared by the Directorate of vocational high school. To find out the gaps that occur in the program, the researchers used a Model of evaluation of the Discrepancy. The research method used is the qualitative approach with the analytic method of deskriftif. Technique data collection using interview techniques and documentation. The general objective of this research, to know the achievement of Industry work practices program SMK Negeri 8 Bandung at PT. Nusantara Jaya Sentosa based on implementation of work practices guidelines the industry, whereas the purpose especially to know gap happened and restricting factor as well as supporters in the Industry Work Practices program SMK Negeri 8 Bandung held at PT. Nusantara Jaya Sentosa. Based on the processing and analysis of data in the study, noted that the implementation of the programme of work practices Industry by school is 38%, and program implementation work practices industry by Industry partner is 50%. Restricting factors of percentage to 63% and 37% of factor endowments. Based on the foregoing, the achievement of the program's work practices Industry SMK Negeri 8 Bandung implemented in PT. Nusantara Jaya Sentosa is less than optimal. The achievement of the program work practices that are less than optimal in this Industry, due to the presence of some of the findings gaps that occur in the program, as well as the presence of an inhibitor factor findings that more than on factor endowments in the program work practices in the industry.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN TEORI ... 13

A. Tinjauan Tentang Evaluasi Program ... 13

1. Pengertian Evaluasi Program ... 13

2. Model-model Evaluasi program ... 15

a. Model Goal Oriented Evaluation ... 16

b. Model Goal Free Oriented Evaluation ... 16

c. Model Stake atau Countenance ... 17

d. Model Brinkerhorff ... 18

e. Model UCLA ... 19

f. Model Evaluasi CIPP ... 19

g. Model Discrepancy ... 20

3. Pendekatan dalam Evaluasi ... 21

4. Jenis dan Tujuan Evaluasi Program ... 22

5. Kriteria dalam Evaluasi Program ... 23

6. Langkah-langkah Evaluasi Program ... 24

B. Tinjauan Tentang Pendidikan Menengah Kejuruan ... 25

C. Tinjauan Tentang Industri ... 28

1. Pengertian Industri ... 28


(7)

D. Tinjauan Tentang Praktik Kerja Industri... 32

1. Pengertian Praktik Kerja Industri ... 32

2. Latar Belakang Dilaksanakan Prakerin ... 33

3. Landasan Hukum ... 36

4. Tujuan Praktik Kerja Industri ... 38

5. Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 39

6. Pedoman Pelaksanan Praekerin... 40

7. Tata Tertib Peserta Prakerin ... 42

8. Deskripsi Tugas Pembimbing Prakerin ... 43

E. Kedudukan Prakerin dalam Kurikulum SMK ... 44

F. Institusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa) ... 51

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Metode Penelitian yagn Digunakan ... 52

B. Objek Penelitian dan Sumber Data ... 53

C. Penjelasan Istilah ... 55

D. Instrumen Penelitian... 56

1. Pedoman Wawancara ... 57

2. Pedoman Dokumentasi... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ... 57

1. Wawancara ... 58

2. Dokumentasi ... 59

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 59

1. Tahap Orientasi ... 59

2. Tahap Eksplorasi ... 60

3. Tahap Member check ... 60

G. Teknik Analisis Data ... 60

1. Reduksi Data ... 61

2. Penyajian Data ... 61

3. Conclusion Drawing/Verification ... 62

H. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian ... 62

1. Kredibilitas (validitas internal) ... 63

2. Transferabilitas (validitas eksternal) ... 64

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas ... 64

I. Alur Penelitian ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Deskripsi Data ... 66

1. Gambaran Umum Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung ... 67


(8)

b. Pelaksanaan Program Prakerin ... 83

c. Evaluasi Program Prakerin ... 93

2. Kesenjangan yang terjadi dalam Program Prakerin ... 95

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Program Prakerin ... 99

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Perancangan Program Prakerin ... 103

2. Pelaksanaan Program Prakerin ... 107

3. Ketercapaian Program Prakerin ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 122


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Langkah kerja dalam Perancangan program Prakerin berdasarkan

pada pedoman Prakerin... 69 4.2 Persentase alat praktik yang dimiliki sekolah ... 70 4.3 Kompetensi kejuruan yang belum bisa dibelajarkan di sekolah,

berdasarkan pada alat praktik yang dimilki ... 76

4.4 Standar Kompetensi (TKR) yang dibelajarkan Pada Siswa Saat

Melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa ... 77 4.5 Inventarisasi Dunia Kerja (PT. Nusantara Jaya Sentosa) ... 81

4.6 Pelaksanaan Program Prakerin Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan

Prakerin ... 84

4.7 Kesesuaian Pelaksanaan Program Prakerin oleh Sekolah Berdasarkan

Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 88 4.8 Kesesuaian Pelaksanaan Program Prakerin oleh Institusi Pasangan

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 89 4.9 Pelaksanaan Program Prakerin Berdasarkan Program Kerja Prakerin ... 90 4.10 Pelaksanaan Evaluasi Program Prakerin yang dilakukan oleh

SMK Negeri 8 Bandung ... 94 4.11 Keterlaksanaan Program Prakerin oleh Sekolah Berdasarkan

Pedoman Pelaksanaan Prakerin ... 96 4.12 Keterlaksanaan Program Prakerin oleh Institusi Pasangan


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A

1. Kisi-kisi Pengumpulan Data Penelitian ... 126

2. Pedoman Wawancara ... 131

3. Pedoman Penilaian Dokumen ... 141

Lampiran B 1. Resume Wawancara ... 143

2. Triangulasi Data ... 166

3. Resume wawancara tentang faktor penghambat dan pendukung program Prakerin ... 177

4. Surat Keterangan Penelitian ... 182

5. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 183

6. Daftar Kegiatan Bimbingan Skripsi ... 185

7. Berita Acara Seminar I (satu)... 188


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang berlangsung melalui pengajaran dan pelatihan. Sistem pendidikan di Indonesia yang terdiri dari ketentuan umum, kurikulum, tujuan, siswa, tenaga kependidikan maupun bentuk satuan dan lama pendidikan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih maupun sumber daya manusia yang semakin berkualitas.

Sekolah sebagai salah satu intitusi yang bergerak dibidang pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM lebih bernilai jika memiliki sikap, perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor. Dalam rangka menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan, sektor pendidikan menunjuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wahana penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi siswa-nya. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Perkembangan teknologi yang sudah semakin maju, menuntut lulusan SMK harus terampil dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan


(13)

2

zaman. Upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mencari pemecahan masalah tersebut dengan cara mengembangkan dan melaksanakan Program yang dinamakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada Sekolah Menengah Kejuruan. Secara teknis, siswa SMK dalam jangka waktu tertentu dikirim ke dunia usaha dan industri (DUDI) untuk bekerja pada jenis profesi tertentu yang sesuai dengan bidang studinya. Siswa diharapkan lebih familiar terhadap dunia kerja, sehingga setelah lulus akan lebih mudah beradaptasi karena berbekal keahlian profesi yang pernah didapatkan dari dunia kerja. Selain itu, lulusan SMK kelak lebih profesional menekuni profesinya di DUDI.

Peran dunia usaha dan industri adalah mengoptimalkan SDM yang berkualitas melalui program Prakerin. Siswa diberikan teori di sekolah dan sebagian diajarkan melalui magang di dunia kerja, sehingga lebih mengenal lapangan. Mereka melakukan praktik di perusahaan selama jangka waktu tertentu, sehingga dalam jangka waktu tiga tahun akan menjadi tenaga siap pakai dengan pola pikir yang profesional.

Praktik Kerja Industri merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan di dunia usaha dan industri, Praktik kerja industri ini menuntut siswa agar lebih memahami konsep teoritis dalam aplikasinya tentang budaya, iklim dan cara kerja serta tuntutan keahlian tenaga di industri yang relevan dengan bidangnya. Hal yang terpenting adalah tumbuhnya kemandirian dan sikap entrepreneur siswa dalam mengembangkan profesionalismenya, sehingga output pendidikan nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.


(14)

3

Kebijakan diadakannya program Prakerin ini menuntut kedua belah pihak yaitu Sekolah dan Industri/Institusi Pasangan secara bersama menyusun konsep, hal ini dimaksudkan agar ada kesesuaian antara sekolah dan industri. Kesesuaian antara kompetensi yang didapat oleh siswa di sekolah merupakan kompetensi yang dibutuhkan di dunia industri. Institusi Pasangan juga harus berperan aktif dalam menyampaikan kemajuan teknologi ke pihak sekolah agar terjadi sinkronisasi antara dunia industri dengan dunia pendidikan, karena mereka adalah pihak yang lebih berkepentingan dari sudut kebutuhan tenaga kerja. Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008: 2), tujuan Prakerin adalah:

1. Pemenuhan kompetensi sesuai tutunan kurikulum.

2. Implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja. 3. Penumbuhan etos kerja/pengalaman kerja.

Tujuan Prakerin tersebut bisa dikatakan agar siswa mendapatkan pengalaman kerja yang nyata selama melakukan praktik di indsutri. Siswa yang sudah merasa mendapatkan pengalaman kerja yang nyata selama melakukan Prakerin, tidak akan terkejut ketika mereka sudah bekerja dan memasuki lingkungan industri. Industri-industri sekarang ini sudah berkembang pesat dan banyak ditemui di kota Bandung, dari berbagai jenis-jenis industri yang ada, sekolah harus melakukan kerjasama dalam hal Prakerin yang sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan pada siswa.

Salah satu Institusi Pasangan yang membuat nota kesepakatan dengan SMK Negeri 8 Bandung dalam hal pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah PT. Nusantara Jaya Sentosa yang berada di jalan Soekarno Hatta No.289, Bandung


(15)

4

40234. PT. Nusantara Jaya Sentosa merupakan dealer utama Suzuki untuk wilayah Bandung yang mencakup penjualan unit mobil, spare part dan bengkel di bawah naungan Indo Mobil Group yang berkedudukan di Jakarta.

Kerja sama antara PT. Nusantara Jaya Sentosa dengan SMK Negeri 8 Bandung diperuntukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri. Selain membuat nota kesepahaman dengan SMK Negeri 8 Bandung dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri, PT. Nusantara Jaya Sentosa merupakan mitra kerja sekolah dalam pelaksanaan Ujian Kompetensi siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung, yang biasa dilaksanakan sebelum Ujian Nasional.

PT. Nusantara Jaya Sentosa sebagai Institusi Pasangan dalam pelaksanaan Prakerin merupakan prioritas utama bagi pihak SMK Negeri 8 Bandung, ini ditunjukan dengan kuota peserta Prakerin tiap tahun yang melebihi 20 siswa di industri yang merupakan dealer utama Suzuki ini, karena hubungan sekolah dengan PT. Nusantara Jaya Sentosa sudah cukup baik dan sudah terjalin lumayan lama. Pernyataan ini sesuai dengan yang diungkap oleh Candra Ginanjar, S.Pd selaku Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri Bidang Hubungan Industri tahun ajaran 2012-2013 (3 Agustus 2012) yang mengatakan bahwa “Salah satu institusi pasangan yang mempunyai kuota paling banyak diantara yang lainnya adalah PT. Nusantara Jaya Sentosa, mereka menerima lebih dari 20 siswa untuk melakukan Prakerin, siswa yang melakukan Prakerin tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 30 siswa dan tahun ajaran 2012-2013 sebanyak 24 siswa”.


(16)

5

Siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Industri di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum tentu direktut oleh pihak industri untuk dijadikan karyawan. Pernyataan ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Candra Ginanjar, S.Pd selaku Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri Bidang Hubungan Industri tahun ajaran 2012-2013 (3 Agustus) yang mengatakan bahwa “MOU yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan pihak Institusi Pasangan hanya sekedar pada pelaksanaan Prakerin, tidak ada keberlanjutan dalam hal perekrutan karyawan oleh pihak industri”. Hal ini masih sama seperti yang diungkapkan oleh Abdurahman Hidayat, S.Pd selaku Wakasek Bidang Hubungan Industri tahun

ajaran 2012-2013 (6 Agustus 2012) yang mengatakan bahwa “MOU hanya

sebatas pada pelaksanaan Prakerin saja”. Keadaan ini semakin mempersempit kesempatan bagi lulusan SMK Negeri 8 Bandung untuk bekerja pada industri tersebut, dimana siswa memperoleh ilmu dan pengalamanya selama melakukan Prakerin.

Masalah-masalah dalam Prakerin pada umumnya adalah siswa/peserta Prakerin belum dipercaya sepenuhnya oleh pihak industri untuk terjun langsung ke bagian service/maintenance, guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan untuk memonitoring/ memantau kegiatan siswa selama melaksanakan Prakerin tidak hanya dari guru produktif, akan tetapi dari guru non produktif bisa menjadi guru pembimbing juga, kedisiplinan siswa saat melaksanakan Prakerin di industri seperti kehadiran yang kurang dari 80%, siswa hanya mengerjakan sebagian tugas yang diberikan oleh instsruktur dari industri. ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wakasek Hubin dan Sie. Prakerin SMK Negeri 8 Bandung.


(17)

6

Berdasarkan pengamatan awal penulis terhadap program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa, penulis mengemukakan beberapa masalah, diantaranya:

1. Rancangan program Prakerin dibuat oleh pihak sekolah, tanpa ada komunikasi dengan pihak industri.

2. Pemetaan kompetensi pada jurnal kerja/buku laporan kegiatan Prakerin disusun oleh pihak sekolah, tanpa ada komunikasi dengan pihak industri.

3. Kondisi tempat Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum

menggambarkan kondisi kerja yang sebenarnya.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai pelaksanaan Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan, diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian yang berjudul Studi Evaluasi Implementasi Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan oleh Zaky Iben (Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UPI), menyimpulkan bahwa Penyelenggaraan program Prakerin baik dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Prakerin yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 2 Bandung Belum terlaksana secara optimal.

2. Penelitian yang berjudul Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 7 Baleendah oleh Eko Prihantoro (Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UPI), menyimpulkan bahwa perencanaan program Prakerin yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah dapat dikatakan baik, pelaksanaan program Prakerin yang dilakukan oleh pihak


(18)

7

sekolah sudah dapat dikatakan kurang dan evaluasi program Prakerin yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah dapat dikatakan cukup.

3. Penelitian yang berjudul Efektivitas Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas XII Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Puragabaya oleh Denda Yordania (Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UPI), menyimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan prakerin siswa kelas XII program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Puragabaya adalah sebesar 72,05 % dan masuk kategori Baik, Efektifitas Persiapan pelaksanaan prakerin sebesar 65,4%, Efektifitas Proses pelaksanaan prakerin sebesar 78,38% Efektifitas Evaluasi pelaksanaan prakerin sebesar 72,36%.

Program Prakerin yang tidak terlaksana dengan baik, dapat menyebabkan ketidak tercapaian tujuan kegiatan program, dan hasil yang didapatkan dari program tersebut tidak akan maksimal. Posisi penelitian berdasarkan penelitian terdahulu memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

1. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketercapaian program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin.

2. Model evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

Discrepancy, yaitu suatu kegiatan evaluasi untuk mengetahui perbedaan

antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah ditetapkan. Model ini sesuai dengan tujuan khusu penelitian yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin dan mengetahui faktor penghambat


(19)

8

maupun pendukung dalam program Prakerin, berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin yang digunakan oleh SMK Negeri 8 Bandung.

3. Penelitian difokuskan pada salah satu Institusi Pasangan yang menjalin kerja sama Prakerin dengan SMK Negeri 8 Bandung, yaitu PT. Nusantara Jaya Sentosa.

Penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui kensenjangan apa saja yang terjadi dalam program Prakerin dan mengetahui faktor pendukung serta penghambat dalam program Prakerin, sehingga penulis mengetahui ketercapaian program Prakerin tersebut. Penelitian yang difokuskan pada satu Institusi Pasangan/industri ini diharapkan akan lebih detail dalam mengungkap program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Dengan ini, penulis akan melakukan kegiatan penelitian dengan judul “Studi Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 8 Bandung. (Studi Pada Program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

a. Masih ada kehadiran siswa yang kurang dari 80% saat melaksanakan Prakerin. b. Masih ada siswa yang hanya mengerjakan sebagian dari tugas yang diberikan


(20)

9

c. Siswa belum dipercaya sepenuhnya oleh pihak industri untuk terjun langsung ke bagian service/maintenance.

d. Guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan untuk memonitoring/memantau kegiatan siswa selama melaksanakan Prakerin tidak hanya dari guru produktif, akan tetapi dari guru non produktif bisa menjadi guru pembimbing Prakerin. e. Rancangan program Prakerin hanya dibuat oleh pihak sekolah, tanpa ada

komunikasi dengan pihak industri.

f. Pemetaan kompetensi pada jurnal kerja/buku laporan kegiatan Prakerin disusun oleh pihak sekolah, tanpa ada komunikasi dengan pihak industri.

g. Kondisi tempat Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum

menggambarkan kondisi kerja yang sebenarnya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas yang cukup luas, maka penulis melakukan pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa dengan pedoman pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan SMK.

b. Faktor penghambat maupun pendukung program Prakerin SMK Negeri 8

Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

c. Ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di

PT. Nusantara Jaya Sentosa. Ketercapaian program Prakerin diketahui berdasarkan pada temuan kesenjangan-kensenjangan yang terjadi dalam


(21)

10

program Prakerin dan faktor penghambat maupun pendukung dalam program Ptrakerin berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan prakerin?”. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis mempunyai beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya:

a. Apakah ada kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8

Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan SMK?

b. Apa saja yang menjadi faktor penghambat maupun pendukung program

Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin. Selain memiliki tujuan umum, dalam penelitian ini juga memiliki tujuan khusus. Tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut:

a. Mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8


(22)

11

b. Mengetahui faktor-faktor penghambat maupun pendukung program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak yang terkait dengan kegiatan Prakerin ini. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Masukan bagi pihak sekolah mengenai hak dan kewajiban yang harus

dilakukan oleh pihak sekolah dalam kegiatan Prakerin sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program Prakerin diwaktu mendatang, agar pelaksanaan yang sudah baik bisa dipertahankan dan terus dikembangkan dan yang kurang baik bisa diperbaiki agar bisa menuju ke arah yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan program Prakerin ini..

b. Masukan bagi pihak Institusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa) mengenai hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak Institusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa) dalam kegiatan Prakerin sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program Prakerin diwaktu mendatang.

c. Masukan bagi siswa untuk memberikan pemahaman akan pentingnya program

Prakerin yang diselenggarakan oleh sekolah.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar penulisan Skripsi ini lebih terencana dan terarah, maka penulis menyusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :


(23)

12

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Kajian Teori, berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu tinjauan tentang evaluasi program, tinjauan tentang Pendidikan Kejuruan, tinjauan tentang Industri, tinjauan tentang Praktek Kerja Industri (Prakerin), kedudukan Prakerin dalam kurikulum Sekolah Mengenah Kejuruan, dan Intitusi Pasangan (PT. Nusantara Jaya Sentosa).

Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai metode penelitian yang digunakan, lokasi dan objek penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, dan teknik analsisis data, tingkat kepercayaan hasil penelitian, alur penelitian

Bab IV Hasil Penelitian, membahas mengenai deskripsi data/hasil penelitian yang sesuai dengan temuan di lapangan, kemudian pembahasan/analisis data hasil penelitian berdasarkan kajian teori.

Bab V Kesimpulan dan saran, membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran yang diberikan mengenai masalah-masalah yang ada di lapangan.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Karakteristik atau ciri-ciri penelitian kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (Sugiyono, 2011: 209) adalah sebagai berikut:

“… 1) Data diambil langsung dari natural setting (alamiah); 2)

Penentuan sampel secara purposif; 3) Peneliti sendiri sebagai instrumen utama; 4) Penelitiannya lebih menekankan pada proses daripada hasil, sehingga bersifat deskriptif; 5) Analisis data secara induktif atau interpretasi data bersifat ideografik; 6) Mengutamakan makna (meaning) dibalik data”.

Tujuan umum penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin. Berdasarkan pada tujuan khusus penelitian, maka penulis memilih model evaluasi Discrepancy dalam penelitian ini.

Model evaluasi Discrepancy dikembangkan oleh Malcom Provus (Sudjana, 2008: 19), yang menjelaskan bahwa “evaluasi adalah kegiatan untuk


(25)

53

mengetahui perbedaan antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah ditetapkan serta bagaimana menyatakan perbedaan antara keduanya”.

Penggunaan metode dekskriptif dengan pendekatan kualitatif dan model evaluasi Discrepancy dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah, sehingga peneliti mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pedoman pelaksanaan Prakerin. Data yang diperoleh dari penelitian ini, merupakan hasil wawancara, dokumentasi serta catatan lapangan yang disusun peneliti ketika di lokasi penelitian.

B. Objek Penelitian dan Sumber Data

Objek penelitian kualitatif adalah situasi sosial, situasi sosial tersebut berupa aktifitas/kegiatan orang yang dilakukan disuatu tempat. Spradley dalam Sugiyono (2011: 215) mengungkapkan bahwa “Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu

place (tempat), actor (pelaku),dan activities (aktivitas)”. Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak diberlakukan pada populasi karena pengambilan sampel tidak diambil secara acak. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (2003: 32) yang mengatakan bahwa “dalam penelitian naturalistik, yang dijadikan sampel hanyalah sumber data yang dapat memberikan informasi mengenai objek


(26)

54

penelitian”. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Penentuan sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010: 87) menyatakan bahwa “Dalam setiap penelitian (dalam hal evaluasi), harus berfikir sederhana mengenai: objek yang dievaluasi (indikator), dari mana informasi tentang objek tersebut dapat diperoleh (sumber data), dan dengan cara apa informasi tersebut dapat diperoleh (metode pengumpulan data)”.

Sumber data adalah segala sesuatu yang menunjukan dari mana asal data diperoleh. Suharsimi Arikunto (2010: 88) mengklasifikasikan sumber data menjadi tiga, yaitu: “sumber data yang berasal dari person (orang), paper yang bukan hanya dibatasi pada kertas saja tapi segala bentuk simbol yang berupa grafis, place (tempat)”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi objek penelitian/objek yang dievaluasi adalah program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Sumber data dalam penelitian ini adalah yang bisa memberikan informasi mengenai program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung, sehingga sumber data penelitian terdiri dari Wakasek Hubin satu orang, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri satu orang, Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan satu orang, Guru Pembimbing satu orang, Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 24 orang yang melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dan Pihak Industri/Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa satu orang. Sumber data juga bisa diperoleh dari dokumen/data-data yang berasal dari dokumen


(27)

55

internal Hubin SMK Negeri 8 Bandung. Adapun tempat penelitian yang dimaksud adalah PT. Nusantara Jaya Sentosa.

C. Penjelasan Istilah

Setiap orang tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai evaluasi progam dan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka penulis membuat beberapa penjelasan istilah sebagai berikut:

1. Evaluasi Program

Evaluasi merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, yaitu “Evaluation”. Menurut pengertian umum, program dapat diartikan sebagai “rencana”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 29) “evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tetap agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula”. Sudjana (2008: 21) mendefinisikan “evaluasi program sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan data, mengelola, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan”. Merujuk pada definisi tentang evaluasi program tersebut, yang dimaksud dengan evaluasi program dalam penelitian ini adalah kegiatan mengumpulkan informasi, mengelola, menganalisis, dan menginterprestasikan informasi untuk mengetahui kesenjangan antara program Pratik Kerja Industri SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa (siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan) dengan Pedoman Pelaksanaan Prakerin yang digunakan oleh sekolah dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


(28)

56

2. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesi tertentu. Berdasarkan konsep yang ada, maka pengertian praktik kerja industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pendidikan yang menggabungkan secara sistematik kegiatan pendidikan teori di sekolah dengan kegiatan pendidikan (Praktik) di dunia industri demi terwujudnya peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan untuk program praktik kerja industri yaitu rangkaian kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, ini sesuai dengan apa yang diuangkapkan oleh Nasution (2003: 5) bahwa “Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya dan berinteraksi dengan mereka, untuk itu peneliti harus turun ke lapangan”. Peneliti sebagai instrumen penelitian sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan pada akhirnya sebagai pelapor penelitian.

Peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data di lapangan agar lebih terencana, alat tersebut berupa: pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.


(29)

57

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan dalam rangka memperoleh informasi verbal secara langsung dari sumber data untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti, responden yang akan diwawancara oleh peneliti antara lain: Wakasek Bidang Hubin, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri, Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Guru Pembimbing yang melakukan monitoring di PT. Nusantara Jaya Sentosa, Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dan Pihak Industri/Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai program Prakerin di SMK Negeri 8 Bandung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan sumber untuk pemecahan masalah penelitian, Sugiyono (2011: 225) mengatakan bahwa “Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah/natural setting sehingga data yang diperoleh langsung dari sumber data, baik berupa sumber primer (langsung) maupun sekunder (tidak langsung)”. Pengambilan data objek penelitian pada sumber data dilakukan secara purposive sample, teknik ini digunakan unutk tujuan-tujuan tertentu. Pemilihan informasi dicari/didaptkan dari sumber data yang benar-benar


(30)

58

menguasai permasalahan dan terlibat dalam pelaksanaan Prakerin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, dan dokumentasi. Teknik tersebut digabungkan dan dilakukan secara bersamaan selama melakukan proses penelitian. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai Prakerin. Berikut penjelasan tiap-tiap teknik yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth

interview), hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data kualitatif serta beberapa

keterangan atau informasi dari informan. Wawancara mendalam ini dilakukan terhadap narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan yang memadai tentang pelaksanaan Prakerin, adapun pihak-pihak yang akan menjadi target wawancara yaitu:

a. Wakasek Bidang Hubungan Industri SMK Negeri 8 Bandung.

b. Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri SMK Negeri 8 Bandung.

c. Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Negeri 8 Bandung.

d. Guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan oleh sekolah.

e. Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa yang ditunjuk oleh pihak industri sebagai pembimbing peserta Prakerin selama di industri.

f. Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri


(31)

59

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen resmi dari lembaga/institusi yang terkait dengan pelaksanaan Prakerin sebagai bukti-bukti fisik dari kegiatan yang telah diselenggarakan. Dokumen tersebut mencakup surat-surat, data-data, catatan, foto-foto kegiatan, rekaman dan data lainnya yang relevan serta terkait dengan penelitian ini. Dokumentasi itu berupa program kerja Prakerin SMK N 8 Bandung Tahun ajaran 2012-2013, nota kesepakatan/MOU antara pihak sekolah dengan PT. Nusantara Jaya Sentosa dalam hal pelaksanaan Prakerin, data pemetaan industri dalam kegiatan Prakerin, surat pengantar melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, surat tugas monitoring guru pembimbing di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dokumen hasil monitoring Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, buku laporan kegiatan Prakerin siswa SMK Negeri 8 Bandung yang meliputi: data pribadi/identitas peserta Prakerin, daftar hadir peserta Prakerin, lembar penilaian unjuk kerja peserta Prakerin, lembar penilaian aspek sikap (attitude).

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Tahap-tahap dalam pengumpulan data dibedakan atas tiga tahap, yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check.

1. Tahap Orientasi

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah yang akan diteliti. Tahap ini juga berguna untuk menetapkan desain dan fokus penelitian beserta nara sumbernya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti meliputi: pembuatan desain penelitian dan penelitian


(32)

60

pendahuluan dengan melakukan kunjungan secara informal pada lokasi yang akan diteliti.

2. Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi merupakan tahap penelitian sesungguhnya. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara dengan nara sumber dari sekolah maupun Institusi Pasangan. Selama proses pengumpulan data dan informasi, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku catatan lapangan, dan dokumen lainnya. Peneliti dalam tahap ini menganalisa perolehan data/informasi dengan cara mereduksi data, menanyakan kembali hal-hal yang kurang jelas, mencek kebenaran atau merangkum hasil percakapan secara sistematis.

3. Tahap Member check

Tahap ini bertujuan untuk mencek kebenaran semua informasi yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Setiap selesai melakukan

wawancara, peneliti mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil

wawancara kepada responden untuk menghindari kesalahan interprestasi dan melengkapi data atau informasi yang kurang dalam bentuk resume/rangkuman wawancara yang ditanda tangani oleh responden.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban


(33)

61

yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dalam analisis data hasil penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data/display data, dan verifikasi data/verification. Berikut penjelasan masing-masing tahapan dalam analisis:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama penelitian di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan segera analisis data melalui reduksi data. Reduksi data yang dimaksud adalah peneliti akan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles and Hubbert dalam (Sugiyono, 2011: 249) mengungkapkan bahwa “Penyajian data yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Dengan menyajikan data, maka hal ini akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami


(34)

62

tersebut. Selain dengan teks naratif display data mungkin juga dapat berupa grafik, matrik, jejaring kerja, atau chart.

Fenomena sosial yang bersifat kompleks dan dinamis saat memasuki lapangan dan berlangsung agak lama di lapangan, akan mengalami perkembangan data. Peneliti akan selalu menguji yang apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotretik, apakah berkembang atau tidak. Setelah memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti yang akan berkembang menjadi teori yang grounded.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

H. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diolah dan dianalisa dalam penelitian kualitatif, harus memiliki nilai keabsahan yang tinggi. Untuk menentukan keabsahan data pada penelitian tersebut, menurut Sugiyono (2011: 270) dapat dilakukan melalui “pengujian keabsahan seperti, uji kredibilitas (validitas internal), transferbilitas (validitas eksternal), dependabilitas dan konfirmbilitas”.


(35)

63

1. Kredibilitas (validitas internal)

Kredibilitas merupakan ukuran tentang tingkat kepercayaan data yang

dikumpulkan. Cara-cara yang dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini diantaranya: triangulasi data, peer debriefing/membicarakan dengan orang lain, menggunakan bahan referensi, dan member check. Berikut merupakan cara-cara daam validitas internal,

a. Triangulasi Data

Triangulasi data merupakan kegiatan mengecek kebenaran data tertentu

dengan cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai tahapan penelitian lapangan dengan waktu yang berlainan.

b. Membicarakan dengan orang lain (Peer debriefing)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dari orang-orang yang tidak terlibat dalam penelitian ini, agar pandangannya lebih netral dan objektif sehingga tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian lebih terjamin.

c. Menggunakan bahan referensi

Peneliti menggunakan hasil rekaman dari tape recorder untuk meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul dan resume wawancara yang ditanda tangani oleh pihak yang terkait.

d. Melakukan member check

Peneliti melakukan member check untuk meyakinkan bahwa informasi yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh informan. Kegiatan member check dilakukan pada setiap akhir wawancara.


(36)

64

2. Transferabilitas (validitas eksternal)

Transferabilitas berhubungan dengan sampai manakah hasil penelitian

ini dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi-situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, transferabilitas bergantung pada si pemakai, yakni hingga manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu. Oleh karena itu peneliti menyerahkan transferabilitas hasil penelitian ini kepada para pemakai. Tentu saja bila pemakai berada pada situasi yang relatif sama dengan permasalah dalam penelitian ini.

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas

Dependabilitas menguji tentang kualitas pelaksanaan suatu penelitian,

sedangkan konfirmabilitas berhubungan dengan tingkat objektivitas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi melalui

audit trail. Proses audit trail dilakukan dengan cara meneliti dan mengkonfirmasi

pelaksanaan penelitian pada saat di lapangan dan hasil penelitian, sehingga penelitian ini terjamin kebenarannya. Audit trail pada penulisan skripsi/penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing.

I. Alur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada program Prakerin SMK N 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, kemudian mencek kebenaran semua data/informasi yang diperoleh (member

check) dengan cara mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara


(37)

65

menghindari kesalahan interprestasi dan melengkapi data/informasi yang kurang. Langkah selanjutnya adalah mereduksi/memilih data sesuai dengan fokus penelitian, kemudian menyajikan data, menyimpulkan dan verifikasi. Alur penelitian atau tahapan-tahapan penelitian bisa dilihat melalui alur penelitian sebagai berikut.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Sekolah Wakasek Hubin Siswa Guru Pembimbing Institusi Pasangan (PT. Nusatara Jaya Sentosa) Instruktur Pelaksanaan & Evaluasi Program Prakerin Perencanaan Program Prakerin

Pedoman Pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan

SMK

Sumber Data

Pengumpulan Data Member Check

Kesimpulan Analisis Data & kesimpulan awal

Verification Program Prakerin


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman Prakerin adalah kurang optimal. Ketercapaian program Prakerin yang kurang optimal ini, dikarenakan adanya temuan beberapa kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin, serta temuan adanya faktor penghambat yang lebih banyak dari pada faktor pendukung dalam program Prakerin.

1. Kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin adalah sekolah belum melakukan setiap tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan program, guru pembimbing Prakerin tidak hanya dari guru produktif, pelaksanaan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai dengan tujuan Prakerin dalam pedoman Prakerin.

2. Faktor penghambat dalam program Prakerin adalah sekolah belum mengetahui

secara jelas mengenai langkah kerja yang harus dilakukan dilakukan dalam perancangan program, guru non produktif merasa adanya deskriminasi, Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa belum mempercayakan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk terjun langsung ke dalam lingkungan dunia kerja di industri. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program Prakerin adalah kegiatan pembekalan yang sudah dijadwalkan, adanya jurnal kerja


(39)

119

Prakerin yang dibawa oleh setiap siswa, koordinasi yang terjalin dengan baik antara pihak Hubin dengan verifikator dalam kegiatan uji verifikasi, PT. Nusantara Jaya Sentosa menunjuk pembimbing Prakerin dari staf bagian divisi pelatihan.

B. Saran

Saran penulis berdasarkan dari hasil pegolahan data dan analisis data yang didapat setelah melakukan penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk:

1. Pihak sekolah

a. Agar sekolah melakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan dan melakukan inventarisasi dunia kerja. Cara-cara dalam melakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan, dan melakukan inventarisasi dunia kerja dijelaskan secara detail lengkap beserta contoh formatnya dalam pedoman pelaksanaan Prakerin. Berdasarkan temuan peneliti saat proses pengumpulan data, penulis menyarankan agar standar kompetensi seperti: memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara, memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel, memperbaiki sistem rem, dan memelihara/servis sistem A/C, harus dibelajarkan di industri melalui Prakerin, karena kekurangan/keterbatasan alat praktik yang dimiliki oleh sekolah untuk memberikan pembelajaran terhadap kompetensi tersebut. Kemampuan kerja di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada fasilitas yang dimiliki oleh industri adalah


(40)

120

memelihara transmisi dan memelihara engine beserta komponennya, karena kompetensi tersebut dalam pelaksanaannya sudah dipraktikan/ disimulasikan, tidak sepeti kompetensi yang lainnya yang hanya sebatas menjelaskan fungsi dari masing-masing sistem.

b. Agar sekolah dalam menunjuk/mengutus guru pembimbing Prakerin dari guru produktif, karena guru produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi produktif.

c. Agar sekolah memberikan arahan pada Institusi Pasangan/industri

mengenai kompetensi apa saja yang seharusnya dibelajarkan pada siswa saat melakukan Prakerin, sehingga Prakerin dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja.

d. Agar sekolah diharapkan meninjau kembali kegiatan Prakerin yang

dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Berdasarkan hasil penelitian, Prakerin yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai dengan pedoman Prakerin dan tujuan Prakerin yang tercantum dalam pedoman Pelaksanaan Prakerin.

2. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa

a. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar menempatkan

siswa/peserta Prakerin bukan hanya di bagian divisi pelatihan, tapi sesekali memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan secara nyata kemampuan-kemampuan yang


(41)

121

dimiliki siswa dari latihan dan praktik di sekolah ke dalam dunia kerja. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan siswa di bagian jasa pelayanan service/bengkel, tentunya dengan pengawasan yang ketat apabila pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa tidak menginginkan pandangan costumer yang buruk terhadap perusahaan, karena telah mengikutsertakan peserta Prakerin untuk menangani kendaraan custumer. b. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar siswa/peserta Prakerin

diikutsertakan secara langsung ke dalam lingkungan kerja, dalam artian siswa diberi kesempatan dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja, sehingga dengan begitu siswa mendapat pengalaman kerja yang nyata setelah melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

3. Siswa

a. Agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan Prakerin, karena hasil yang didapat setelelah melaksanakan Prakerin biasanya dijadikan rekomendasi oleh perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja.

b. Agar lebih mengetahui apa saja yang akan didapat setelah melaksanakan Prakerin dan lebih memahami akan pentingnya melaksanakan Prakerin.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. . (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Prihantoro, E. (2008). Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 7

Baleendah. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 4301.

Sekretariat Negara. Jakarta.

. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Menengah. Lembaran Negara RI Tahun 1990, No. 3413.

Sekretariat Negara. Jakarta.

. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 4496.

Sekretariat Negara. Jakarta.

. (1992). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan. Sekretariat Kabinet

RI. Jakarta.

. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.

SMKN 8 Bandung. (2011). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8

Bandung. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

. (2012a). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

. (2012b). Kurikulum SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen Internal Kurikulum SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfabeta.


(43)

123

Syafrion. (2011). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah

Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Syamsudin, D. (2012). Kesesuaian Antara Kompetensi Keahlian di SMK dengan

Kompetensi di Industri. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Tayibnapis, F.T. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Yordania, D. (2012). Efektifitas Pelaksanaan Praktek Industri Siswa Kelas XII

Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Puragabaya.

Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yunita, R. (2011). Kontribusi Pemanfaatan Fasilitas Praktek Dan Kinerja

Instruktur Terhadap Efektivitas Praktek Kerjaindustri (Prakerin) Pada Sekolah Menengah Kejuruanse-Kabupaten Subang. Tesis Magister


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman Prakerin adalah kurang optimal. Ketercapaian program Prakerin yang kurang optimal ini, dikarenakan adanya temuan beberapa kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin, serta temuan adanya faktor penghambat yang lebih banyak dari pada faktor pendukung dalam program Prakerin.

1. Kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin adalah sekolah belum melakukan setiap tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan program, guru pembimbing Prakerin tidak hanya dari guru produktif, pelaksanaan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai dengan tujuan Prakerin dalam pedoman Prakerin.

2. Faktor penghambat dalam program Prakerin adalah sekolah belum mengetahui

secara jelas mengenai langkah kerja yang harus dilakukan dilakukan dalam perancangan program, guru non produktif merasa adanya deskriminasi, Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa belum mempercayakan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk terjun langsung ke dalam lingkungan dunia kerja di industri. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program Prakerin adalah kegiatan pembekalan yang sudah dijadwalkan, adanya jurnal kerja


(2)

119

Prakerin yang dibawa oleh setiap siswa, koordinasi yang terjalin dengan baik antara pihak Hubin dengan verifikator dalam kegiatan uji verifikasi, PT. Nusantara Jaya Sentosa menunjuk pembimbing Prakerin dari staf bagian divisi pelatihan.

B. Saran

Saran penulis berdasarkan dari hasil pegolahan data dan analisis data yang didapat setelah melakukan penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk:

1. Pihak sekolah

a. Agar sekolah melakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan dan melakukan inventarisasi dunia kerja. Cara-cara dalam melakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan pada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan, dan melakukan inventarisasi dunia kerja dijelaskan secara detail lengkap beserta contoh formatnya dalam pedoman pelaksanaan Prakerin. Berdasarkan temuan peneliti saat proses pengumpulan data, penulis menyarankan agar standar kompetensi seperti: memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara, memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel, memperbaiki sistem rem, dan memelihara/servis sistem A/C, harus dibelajarkan di industri melalui Prakerin, karena kekurangan/keterbatasan alat praktik yang dimiliki oleh sekolah untuk memberikan pembelajaran terhadap kompetensi tersebut. Kemampuan kerja di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada fasilitas yang dimiliki oleh industri adalah


(3)

memelihara transmisi dan memelihara engine beserta komponennya, karena kompetensi tersebut dalam pelaksanaannya sudah dipraktikan/ disimulasikan, tidak sepeti kompetensi yang lainnya yang hanya sebatas menjelaskan fungsi dari masing-masing sistem.

b. Agar sekolah dalam menunjuk/mengutus guru pembimbing Prakerin dari guru produktif, karena guru produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi produktif.

c. Agar sekolah memberikan arahan pada Institusi Pasangan/industri

mengenai kompetensi apa saja yang seharusnya dibelajarkan pada siswa saat melakukan Prakerin, sehingga Prakerin dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja.

d. Agar sekolah diharapkan meninjau kembali kegiatan Prakerin yang

dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Berdasarkan hasil penelitian, Prakerin yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa belum sesuai dengan pedoman Prakerin dan tujuan Prakerin yang tercantum dalam pedoman Pelaksanaan Prakerin.

2. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa

a. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar menempatkan

siswa/peserta Prakerin bukan hanya di bagian divisi pelatihan, tapi sesekali memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan secara nyata kemampuan-kemampuan yang


(4)

121

dimiliki siswa dari latihan dan praktik di sekolah ke dalam dunia kerja. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan siswa di bagian jasa pelayanan service/bengkel, tentunya dengan pengawasan yang ketat apabila pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa tidak menginginkan pandangan costumer yang buruk terhadap perusahaan, karena telah mengikutsertakan peserta Prakerin untuk menangani kendaraan custumer. b. Pihak PT. Nusantara Jaya Sentosa disarankan agar siswa/peserta Prakerin

diikutsertakan secara langsung ke dalam lingkungan kerja, dalam artian siswa diberi kesempatan dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja, sehingga dengan begitu siswa mendapat pengalaman kerja yang nyata setelah melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

3. Siswa

a. Agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan Prakerin, karena hasil yang didapat setelelah melaksanakan Prakerin biasanya dijadikan rekomendasi oleh perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja.

b. Agar lebih mengetahui apa saja yang akan didapat setelah melaksanakan Prakerin dan lebih memahami akan pentingnya melaksanakan Prakerin.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. . (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Prihantoro, E. (2008). Evaluasi Program Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 7

Baleendah. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 4301. Sekretariat Negara. Jakarta.

. (1990). Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Lembaran Negara RI Tahun 1990, No. 3413. Sekretariat Negara. Jakarta.

. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 4496. Sekretariat Negara. Jakarta.

. (1992). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.

. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.

SMKN 8 Bandung. (2011). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung. Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan. . (2012a). Buku Laporan Kegiatan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung.

Dokumen Internal Hubin SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

. (2012b). Kurikulum SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen Internal Kurikulum SMKN 8 Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfabeta.


(6)

123

Syafrion. (2011). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Syamsudin, D. (2012). Kesesuaian Antara Kompetensi Keahlian di SMK dengan Kompetensi di Industri. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Tayibnapis, F.T. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Yordania, D. (2012). Efektifitas Pelaksanaan Praktek Industri Siswa Kelas XII Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Puragabaya. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Yunita, R. (2011). Kontribusi Pemanfaatan Fasilitas Praktek Dan Kinerja Instruktur Terhadap Efektivitas Praktek Kerjaindustri (Prakerin) Pada Sekolah Menengah Kejuruanse-Kabupaten Subang. Tesis Magister Pendidikan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.