KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR.

(1)

KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH

BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR

APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Fatwa Amalia

0906970

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH

BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR

APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR

oleh Fatwa Amalia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Fatwa Amalia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

FATWA AMALIA

KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH

BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR APRESIASI

SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Novi Resmini, M.Pd. NIP 196711031993032003

Pembimbing II

Yulianeta, M.Pd. NIP 197507132005012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 1972040319990310


(4)

Fatwa Amalia , 2013

KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI

KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR Fatwa Amalia

0906970 ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji nilai moral dari delapan cerita pendek pada Majalah Bobo terbitan Januari-Desember 2011 dengan menggunakan pendekatan strukturalisme dari Robert Stanton. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: 1) bagaimana struktur cerita pendek Majalah Bobo; 2) bagaimana kesesuaian pemilihan tema dalam cerita pendek Majalah Bobo dengan jenjang usia pada kelas tinggi sekolah dasar; 3) bagaimana nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek Majalah Bobo; 4) bagaimana relevansi nilai moral cerita pendek Majalah Bobo dengan bahan ajar apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Peneliti menganalisis fakta-fakta cerita dalam cerita pendek, melaksanakan kegiatan mengapresiasi cerita oleh siswa kelas V di MI Nurul Iman, wawancara dengan guru, kemudian menganalisis pendapat pakar terhadap kesesuaian cerita pendek untuk dijadikan sebagai bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema cerita mengangkat tentang usaha untuk menolong orang lain usaha untuk mendapatkan sesuatu, dan berbagi dengan sesama. Alur cerita menggunakan alur linier, latar bersifat realis, tokoh terdiri dari tokoh protagonis dan antagonis, serta bahasa disajikan secara sederhana. Unsur intrinsik tersebut sesuai dengan perkembangan intelektual anak. Dalam menganalisis nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek, peneliti menemukan ada lima nilai moral yang terkandung yaitu: 1) kejujuran; 2) kesediaan untuk bertanggungjawab 3) kemandirian moral, 4) keberanian moral; 5) serta realistis dan kritis. Pada umumnya nilai moral dari delapan cerita pendek secara implisit dapat dianalisis dari watak tokoh utama dalam cerita. Nilai-nilai tersebut dapat menumbuhkan daya kritis dan sikap sosial pada anak. Mengenai kesesuaian dengan kurikulum, sebagai aspek pertimbangan untuk dijadikan bahan ajar, cerita pendek tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar (model) pada KD analisis unsur-unsur cerpen dan penulisan teks narasi. Terutama pada KD bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar yaitu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Ditinjau dari kesesuaian dengan teori sastra anak, teori perkembangan anak, dan kurikulum di kelas tinggi sekolah dasar, maka delapan cerita pendek tersebut dapat direkomendasikan sebagai bahan ajar pada pembelajaran apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar.


(5)

Fatwa Amalia , 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Batasan Masalah ... 3

1.2.3 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Definisi Operasional ... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Strukturalisme Robert Stanton. ... 6

2.6.1 Fakta-Fakta Cerita ... 6

2.6.2 Tema ... 7

2.6.3 Sarana-Sarana Sastra ... 7

2.2 Pengertian Sastra Anak ... 8

2.3Genre Cerita Anak... 8

2.4Struktur Cerita Anak ... 9

2.5Cerita Pendek Anak... 13


(6)

Fatwa Amalia , 2013

2.6.1 Perkembangan Intelektual ... 14

2.7Nilai Moral ... 15

2.7.1 Perkembangan Moral ... 15

2.7.2 Konsep Nilai Moral ... 16

2.8 Majalah Bobo ... 18

2.9 Kedudukan Pembelajaran Apresiasi Sastra dalam Kurikulum Sekolah Dasar ... 19

2.10 Bahan Ajar ... 21

2.11 Karakteristik Bacaan Sastra Anak Usia Kelas Tinggi Sekolah Dasar... 22

2.12 Penelitian Nilai Moral dan Majalah Bobo ... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 25

3.2 Teknik Penelitian ... 28

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.2.2 Instrumen Penelitian ... 28

3.2.2.1 Lembar Penilaian Judgement Expert ... 29

3.2. 2.2 Lembar Pertanyaan Wawancara ... 30

3.2.2.3 Lembar Pertanyaan Angket ... 30

3.2.3 Teknik Pengolahan Data ... 31

3.3 Data dan Sumber Data ... 32

3.3.1 Data ... 32

3.3.2 Sumber Data ... 34

BAB 4 KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH BOBO SEBAGAI UPAYA MEMILIH BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR 4.1 Analisis Struktur Cerita Pendek Majalah Bobo ... 37 4.1.1 Cerita Pendek “Wangi Parfum pada Sobekan Kain” Karya Beti


(7)

Fatwa Amalia , 2013

Rohaini ... 37

4.1.1.1 Sinopsis ... 37

4.1.1.2 Alur ... 37

4.1.1.3 Tokoh dan Penokohan ... 39

4.1.1.4 Latar ... 43

4.1.1.5 Tema ... 44

4.1.1.6 Gaya Bahasa ... 45

4.1.2 Cerita Pendek Terima Kasih Sudah Mencuci PiringKarya Felix C. K. J. ... 45

4.1.2.1 Sinopsis ... 45

4.1.2.2 Alur ... 46

4.1.2.3 Tokoh dan Penokohan ... 47

4.1.2.4 Latar ... 49

4.1.2.5 Tema ... 51

4.1.2.6 Gaya Bahasa ... 51

4.1.3 Cerita Pendek “Benda Cantik di Etalase Toko Karya R. Yulia ... 51

4.1.3.1 Sinopsis ... 51

4.1.3.2 Alur ... 52

4.1.3.3 Tokoh dan Penokohan ... 53

4.1.3.4 Latar ... 55

4.1.3.5 Tema ... 57

4.1.3.6 Gaya Bahasa ... 57

4.1.4 Cerita Pendek Rahasia Kertas Berlipat Empat Karya Didit Setyo Nugroho ... 58

4.1.4.1 Sinopsis ... 58

4.1.4.2 Alur ... 58

4.1.4.3 Tokoh dan Penokohan ... 59

4.1.4.4 Latar ... 62

4.1.4.5 Tema ... 63


(8)

Fatwa Amalia , 2013

4.1.5 Cerita Pendek Kue Karamel Karya Siti Aminah ... 64

4.1.5.1 Sinopsis ... 64

4.1.5.2 Alur ... 64

4.1.5.3 Tokoh dan Penokohan ... 65

4.1.5.4 Latar ... 66

4.1.5.5 Tema ... 68

4.1.5.6 Gaya Bahasa ... 68

4.1.6 Cerita Pendek Relawan untuk Relawan Karya Mudjibah Utami 4.1.6.1 Sinopsis ... 68

4.1.6.2 Alur ... 69

4.1.6.3 Tokoh dan Penokohan ... 69

4.1.6.4 Latar ... 71

4.1.6.5 Tema ... 73

4.1.6.6 Gaya Bahasa ... 73

4.1.7 Cerita Pendek “Pengusaha-Pengusaha Cilik” Karya Maria Wiedyaningsih ... 74

4.1.7.1 Sinopsis ... 74

4.1.7.2 Alur ... 75

4.1.7.3 Tokoh dan Penokohan ... 76

4.1.7.4 Latar ... 77

4.1.7.5 Tema ... 78

4.1.7.6 Gaya Bahasa… ... 78

4.1.8 Cerita Pendek “Tim Penyelamat” Karya Sceina DieAss ... 79

4.1.8.1 Sinopsis ... 79

4.1.2.2 Alur ... 79

4.1.2.3 Tokoh dan Penokohan ... 80

4.1.2.4 Latar ... 82

4.1.2.5 Tema ... 84

4.1.2.6 Gaya Bahasa ... 84


(9)

Fatwa Amalia , 2013

4.2.1 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Wangi Parfum pada

Sobekan Kain” ... 85

4.2.2 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Terima Kasih Sudah Mencuci Piring” ... 86

4.2.3 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Benda Cantik di Etalase Toko” ... 87

4.2.4 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Rahasia Kertas Berlipat Empat” ... 89

4.2.5 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Kue Karamel”… ... 90

4.2.6 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Relawan untuk Relawan” .. 91

4.2.7 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Pengusaha-Pengusaha Cilik” ... 92

4.2.8 Nilai Moral pada Cerita Pendek “Tim Penyelamat”… ... 93

4.2 Analisis Hasil Angket Membaca Cerita Pendek pada Majalah Bobo ... 94

4.3 Analisis Hasil Wawancara Guru ... 108

4.4 Analisis Hasil Penilaian Pakar (Judgement Expert)... 109

4.5 Analisis Pemilihan Cerita Pendek Menjadi Bahan Ajar ... 111

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 113

5.2 Saran ... 115 DAFTAR PUSTAKA


(10)

1

Fatwa Amalia , 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah disinyalir belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Pengajaran sastra yang diselenggarakan di persekolahan kita hingga saat ini dianggap masih belum menyentuh substansi serta mampu mengusung misi utamanya, yakni memberikan pengalaman bersastra (apresiasi dan ekspresi) kepada para peserta didik (Harras, 2008 : 1). Padahal, peranan pengajaran sastra memiliki fungsi yang sangat penting seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

(1) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

(2) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Tujuan tersebut jelas mengarah pada pentingnya pengajaran sastra di sekolah. Sementara itu, dalam wacana kurikulum 2013 nanti bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang dipertahankan di segala jenjang pendidikan. Proses pembelajaran akan diarahkan untuk mengembangkan kemampuan anak mengobservasi dan memahami persoalan. Karena itulah, penyampaian materi dan nilai-nilai sastra akan memegang porsi penting. Materi sastra sangat memungkinkan para guru mengembangkan karakter dan nilai moral anak (Pikiran Rakyat, 22/11/2012).

Mengenai kedudukan nilai moral dalam kurikulum, Zuriah (2008: 106) mengungkapkan bahwa nilai-nilai moral bukan hanya disampaikan melalui mata pelajaran khusus, tetapi juga terkandung dalam semua program kurikulum.


(11)

2

Fatwa Amalia , 2013

Artinya di dalam setiap mata pelajaran dalam kurikulum tersirat pertimbangan-pertimbangn moral. Salah satunya dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Sastra diyakini dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menanamkan, memupuk, serta mengembangkan nilai-nilai yang diyakini baik oleh keluarga, masyarakat, dan bangsa terutama nilai moral. Hal tersebut selaras dengan yang dijelaskan Nurgiyantoro (2005:35), sastra anak misalnya diyakini memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju ke kedewasaan sebagai manusia yang mempunyai jati diri yang jelas.

Pembelajaran sastra penting untuk diajarkan di sekolah. Oleh sebab itu, hal penting yang harus dilakukan adalah memilih bacaan yang cocok sesuai dengan perkembangan anak. Para ahli pendidikan dan psikologi perkembangan menyatakan bahwa perkembangan anak juga harus dipahami jika seseorang ingin mendekati dan menguasai dunia (sastra) anak.

Penjelasan mengenai hubungan antara perkembangan anak dan implikasinya terhadap pemilihan bacaan bagi anak dikemukaan Sarumpaet (2010 : 6), dengan mengacu pada perkembangan anak secara kognitif, sosial dan moral, anak adalah manusia utuh yang memerlukan perkembangan. Pengakuan ini juga mengaitkan pada permasalahan dan urgensi pendidikan dan pengajaran dalam dunia anak. Hal tersebut berpengaruh terhadap pemilihan bahan ajar sastra di sekolah. Bahan ajar yang merupakan salah satu komponen pembelajaran. Pengajaran sastra di sekolah ditunjang oleh pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan materi sastra serta mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam suatu bahan ajar sastra penting untuk dianalisis lebih lanjut, sehingga, unsur nilai moral misalnya, dalam pengajaran sastra dapat direalisasikan dalam kehidupan siswa.

Bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Baik berupa buku teks, modul, diktat, atau bentuk lain yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta didik. Mengenai pemilihan bahan ajar sastra, fenomena saat ini yaitu ketergantungan guru sastra pada buku teks yang cukup tinggi. Semntara itu,


(12)

3

Fatwa Amalia , 2013

apabila kita kaji lebih dalam, kualitas materi dalam buku teks tersebut tidak sepenuhnya memadai. Menurut Sarjono (dalam Topo, 2004: 2) kelemahan materi sastra dalam buku teks antara lain: 1) tidak setiap bab atau tema mengandung materi sastra; 2) materi sastra merupakan bagian kecil dalam satu bab atau tema; 3) sebagian karya sastra yang tercantum dalam buku teks hanya berupa cuplikan atau sinopsis atau hanya menunjuk judul dan pengarang sebagai tugas yang harus dikerjakan siswa.

Untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar sastra yang berasal dari buku teks, maka perlu dilakukan upaya pemilihan bahan ajar. Bahan ajar untuk pengajaran sastra bisa berasal dari majalah. Salah satu majalah yang menjadi bacaan anak-anak untuk usia sekolah dasar adalah Majalah Bobo. Majalah ini pertama terbit pada tahun 1973 dengan sasaran pembaca usia 5-12 tahun. Bertahan dalam waktu lama, membuktikan bahwa Majalah Bobo mempunyai daya tarik tersendiri sehingga diminati dan menjadi bacaan anak-anak. Salah satu muatan Majalah Bobo yaitu cerita anak yang disajikan dalam cerita pendek.

Pemaparan di atas melatarbelakangi peneliti untuk mengkaji nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek pada Majalah Bobo sehingga dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar.

1.2Masalah

Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah pokok penelitian yang meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini meliputi hal-hal berikut :

(1) Pembelajaran sastra di sekolah belum berhasil mencapai tujuan untuk memberikan pengalaman bersastra kepada siswa (apresiasi dan ekspresi).


(13)

4

Fatwa Amalia , 2013

(2) Ketergantungan guru sastra yang tinggi pada buku teks sebagai bahan ajar apresiasi sastra.

1.2.2 Batasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah mengenai pembelajaran sastra yang telah dipaparkan, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :

(1) Bahan ajar yang dikaji berasal dari delapan cerita pendek dari 12 edisi Majalah Bobo dari bulan Januari sampai Desember 2012.

(2) Analisis unsur intrinsik cerita difokuskan pada analisis fakta-fakta cerita.

(3) Aspek kesesuaian cerita pendek dengan kurikulum, dan nilai moral dalam cerita pendek menjadi fokus analisis untuk merekomendasikan cerita pendek tersebut menjadi bahan ajar.

1.2.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimana struktur cerita pendek Majalah Bobo?

(2) Bagaimana kesesuaian pemilihan struktur dalam cerita pendek Majalah Bobo dengan jenjang usia pada kelas tinggi sekolah dasar?

(3) Bagaimana nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek Majalah Bobo?

(4) Bagaimana relevansi nilai moral cerita pendek Majalah Bobo dengan bahan ajar apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar?

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui struktur cerita pendek dalam Majalah Bobo.

2 Mengetahui kesesuaian struktur dalam cerita pendek Majalah Bobo dengan jenjang usia pada kelas tinggi sekolah dasar.


(14)

5

Fatwa Amalia , 2013

3 Mengetahui moral yang terkandung dalam cerita pendek Majalah Bobo. 4 Mengetahui relevansi nilai moral cerita pendek Majalah Bobo dengan

bahan ajar apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Akademis

Selain memberikan kontribusi konkret dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Khususnya yang berkaitan dengan pemilihan bahan ajar dalam pengajaran sastra.

2) Manfaat Praktis

Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk menentukan suatu bahan ajar yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran agar mampu menarik perhatian siswa dalam pengajaran sastra. Bagi siswa, diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan bersastra yang lebih baik.

1.5Definisi Operasional

1) Nilai moral yaitu nilai-nilai menjadi tolak ukur baik dan buruknya sikap individu. Nilai moral merupakan salah satu aspek yang terkandung dalam bahan ajar sastra.

2) Apresiasi sastra yaitu kegiatan memahami suatu karya sastra salah satunya melalui kegiatan membaca sehingga timbul penilaian terhadap sastra tersebut.

3) Bahan ajar yaitu salah satu komponen pembelajaran salah satunya dapat berasal dari majalah atau surat kabar yang dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.


(15)

6

Fatwa Amalia , 2013

4) Majalah Bobo yaitu bacaan populer anak-anak Indonesia yang menjadi sumber data penelitian.

5) Kelas tinggi sekolah dasar yaitu siswa dengan jenjang usia anak antara 11-12 tahun ke atas dengan karakteristik anak tersebut berada pada tahap operasional kongkret dan operasional formal.


(16)

25

Fatwa Amalia , 2013

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Best (Sukardi, 2008: 157), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Sukardi (2008 : 157) menambahkan bahwa penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Penelitian dangan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti yang dikemukakan Sukardi (2008: 158) berikut.

1) Mengidentifikasikan adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

2) Membatasi dan merumuskan masalah secara jelas. 3) Menentukan manfaat dan tujuan penelitian.

4) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5) Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

6) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

7) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data. 8) Membuat laporan penelitian.

Dalam mendeskripsikan nilai moral dalam cerita pendek Majalah Bobo, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam proses pendeskripsian tersebut memerlukan pemaknaan yang yang mendalam. Seperti yang dikemukakan oleh Semi (1990 : 24) bahwa penelitian karya sastra yang objeknya adalah karya sastra, penulis, pembaca, tentu saja menyangkut suatu objek penelitian humaniora, yang didalamnya terkait pemaknaan dan pemberian


(17)

26

Fatwa Amalia , 2013

interpretasi memerlukan intensitas dan pendalamaan. Menurut Bokdan dan Biklen (Semi, 1990 : 24-25) ada lima ciri utama penelitian kualitatif yaitu.

1) Latar alamiah sebagai sumber data, dan peneliti merupakan instrumen kunci.

2) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. 3) Lebih mengutamakan proses bukan hasil. 4) Analisis data cenderung secara induktif.

5) Makna merupakan sesuatu yang esensial bagi pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data hasil penelitian. Rincian tahapan prosedur penelitian yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian

Tahapan Proses

1

Tahap Persiapan

1) Mengumpulkan informasi dan data mengenai latar belakang masalah penelitian

2) Penentuan objek penelitian 3) Merumuskan masalah

4) Menentukan manfaat dan tujuan penelitian 5) Pemilihan metode penelitian

6) Penyusunan instrumen penelitian

2

Tahap Pelaksanaan

1) Menghimpun data berupa cerita pendek dari Majalah Bobo

2) Mengkaji fakta-fakta cerita pendek menggunakan teori Robert Stanton

3) Melaksanakan kegiatan membaca cerita pendek oleh siswa dan guru bahasa Indonesia di kelas tinggi SD/MI.


(18)

27

Fatwa Amalia , 2013

siswa kelas tinggi sebagai usaha untuk mengetahui respon setelah membaca cerita pendek.

5) Melaksanakan kegiatan wawancara dengan guru bahasa Indonesia setelah membaca cerita pendek.. 6) Melaksanakan judgement expert terhadap relevansi

cerita pendek Majalah Bobo sebagai bahan ajar apresiasi sastra yang dilakukan oleh ahli atau dosen.

3

Tahap Pengolahan Hasil Penelitian

1) Mendeskripsikan hasil analisis fakta cerita pendek, wawancara guru, respon siswa serta judgement expert terhadap kesesuaian cerita pendek Majalah Bobo untuk digunakan sebagai bahan ajar.

2) Merekomendasikan cerita pendek Majalah Bobo sebagai upaya pemilihan bahan ajar apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar.

Berikut bagan alur penelitian.

Bagan 3.1 Alur Penelitian Tahap persiapan:

1.merumuskan masalah; 2.merumuskan metode

penelitian; 3.merumuskan

instrumen penelitian;

Tahap pelaksanaan: 1. menghimpun data;

2. menanalisis fakta-fakta cerita; 3. melaksanakan kegiatan membaca

cerita pendek oleh siswa dan guru; 4. melaksanakan kegiatan wawancara

dengan guru bahasa Indonesia; 5. melaksanakan judgement expert.

Tahap pengolahan hasil penelitian: 1. deskripsi fakta –fakta cerita; 2. deskripsi angket;

3. deskripsi wawancara; 4. deskripsi judgement expert;


(19)

28

Fatwa Amalia , 2013

3.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan penulis yaitu analisis kualitatif. Kegiatan analisis ditujukan untuk mengetahui makna, kedudukan dan hubungan, antara berbagai konsep, kebijakan, program, kegiatan, untuk selanjutnya mengetahui manfaat, hasil atau dampak dari hal-hal tersebut.

Penelitian ini, penulis berusaha menganalisis fakta-fakta cerita serta makna nilai moral yang terkandung dalam cerita anak Majalah Bobo, mengadakan pembacaan cerita pendek oleh siswa MI dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman mengenai fakta cerita, wawancara dengan guru bahasa Indonesia, serta judgement expert terhadap cerita pendek, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan ajar pada apresiasi sastra di kelas tinggi sekolah dasar.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi. Penulis mengumpulkan 25 judul cerita pendek pada Majalah Bobo dari 12 edisi bulan Januari sampai Desember 2011 untuk dijadikan data penelitian. Selanjutnya penulis membaca cerita pendek yang terdapat pada Majalah Bobo, kemudian memilah cerita yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu analisis nilai moral. Selain itu teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan judgement expert, wawancara dan angket.

3.2.2 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 222) dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan


(20)

29

Fatwa Amalia , 2013

data yang yang telah ditemukan melalui observasi, wawancara dan judgement expert.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen lembar judgement expert, daftar pertanyaan wawancara, serta lembar angket.

3.2.2.1 Lembar Judgement Expert

Instrumen berupa lembar pendapat pakar (judgement expert) yang akan menjadi penilaian oleh ahli atau dosen yang sesuai dengan bidang penelitian. Judgement expert ini ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana relevansi kajian moral cerita pendek dalam upaya pemilihan bahan ajar apresiasi sastra. Selain itu judgement expert juga dilakukan terhadap aspek kebahasaan cerita pendek dan kesesuaiannya dengan kurikulum.

Penilaian tersebut dipaparkan dalam tabel berikut

Instrumen Judgement Expert Data Dosen/ahli

1) Nama Lengkap :

2) NIP :

3) Golongan/Pangkat : 4) Jabatan Fungsional : 5) Jabatan Struktural :

6) Fakultas :

7) Perguruan Tinggi : 8) Waktu pelaksanaan :

Tabel 3.2 Deskripsi Penilaian

No. Acuan Penilaian Deskripsi Penilaian

1. Relevansi cerita pendek dengan tujuan kurikulum


(21)

30

Fatwa Amalia , 2013

2.

Kesesuaian bahasa dalam cerita pendek dengan tingkat perkembangan anak.

3.

Relevansi cerita pendek dengan pemantapan maupun penekanan terhadap nilai-nilai anak

4. Umum

3.2. 2.2 Lembar Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas tinggi secara terstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian nilai moral cerita pendek dengan kriteria bahan ajar di kelas tinggi. Berikut daftar pertanyaan yang akan diajukan.

1) Setelah Anda membaca cerita pendek, bagaimana relevansi antara cerita pendek yang dijadikan sebagai bahan ajar dengan tujuan kurikulum?

2) Bagaimana kesesuaian bahasa pada cerita pendek dengan perkembangan anak?

3) Bagaimana relevansi antara nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek dengan kehidupan sehari-hari?

4) Bagaimana kesesuaian variasi tema dalam cerita pendek tersebut dengan kriteria cerita anak?

3.2.2.3 Lembar Angket

Sebagai upaya untuk mengetahui respon siswa setelah membaca cerita pendek yang telah dianalisis, maka penulis membuat angket. Angket tersebut memaparkan pertanyaan berupa nilai-nilai moral apa yang bisa menjadi pelajaran bagi siswa. Berikut daftar pertanyaan angket.


(22)

31

Fatwa Amalia , 2013

1) Apa judul cerita pendek yang telah kamu dibaca? 2) Cerita pendek tersebut bercerita tentang apa? 3) Siapa saja yang menjadi tokohnya?

4) Bagaimana sifat tokoh dalam cerita pendek tersebut? 5) Dimanakah latar/tempat cerita pendek itu?

6) Pesan atau nilai apa yang disampaikan dalam cerita pendek tersebut?

7) Apakah cerita yang kamu baca itu menarik?Apa alasannya? 3.2.3 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif melalui beberapa tahapan prosedur pengolahan data berikut.

1) Menghimpun data berupa 25 judul cerita pendek pada Majalah Bobo dari 12 edisi pada bulan Januari sampai Desember 2011.

2) Dari 25 judul cerita pendek, diambil 8 judul yang berpotensi memuat nilai moral.

3) Menganalisis fakta-fakta cerita serta nilai moral.

4) Menganalisis kesesuaian cerita anak Majalah Bobo sebagai bahan ajar untuk kelas tinggi sekolah dasar ditinjau dari teori sastra anak, teori perkembangan anak dan kesesuaian dengan kurikulum.

5) Melaksanakan kegiatan membaca cerita pendek oleh siswa dan guru bahasa Indonesia di kelas tinggi SD/MI dilanjutkan dengan pengisian angket oleh siswa sebagai responden.

6) Melaksanakan kegiatan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia setelah membaca cerita pendek.

7) Melakukan judgement expert terhadap relevansi cerita pendek di Majalah Bobo sebagai bahan ajar yang dilakukan oleh dosen/ahli dalam bidang tersebut.

8) Melakukan deskripsi terhadap hasil judgement expert, wawancara dan respon anak setelah menbaca cerita pendek.


(23)

32

Fatwa Amalia , 2013

9) Merekomendasikan cerita pendek Majalah Bobo sebagai upaya pemilihan bahan ajar di kelas tinggi sekolah dasar.

3.3Data dan Sumber Data 3.3.1 Data

Dalam penelitian ini, yang dijadikan data yaitu cerita pendek pada Majalah Bobo. Penulis mengambil cerita pendek yang terbit dari bulan Januari sampai Desember 2011. Berdasarkan jumlah kemunculannya setiap minggu, maka ada 48 edisi dalam satu tahun. Penulis kemudian memperkecil populasi lagi menjadi 12 edisi.

Setiap edisi yang menjadi populasi penelitian memuat rubrik cerita pendek dengan jumlah yang berbeda. Edisi 42 pada bulan Januari terdiri atas satu cerita pendek, edisi 43 bulan Februari terdiri atas empat cerita pendek, edisi 50 bulan Maret terdiri atas satu cerita pendek, edisi 52 bulan April terdiri atas satu cerita pendek, edisi 04 bulan Mei terdiri atas tiga cerita pendek, edisi 09 bulan Juni terdiri atas dua cerita pendek, edisi 15 bulan Juli terdiri atas satu cerita pendek, edisi 19 bulan Agustus terdiri atas dua cerita pendek, edisi 23 bulan September terdiri atas tiga cerita pendek, edisi 27 bulan Oktober terdiri atas dua cerita pendek, edisi 33 bulan November terdiri atas tiga cerita pendek, edisi 35 bulan Desember terdiri atas satu cerita pendek.

Berikut judul beserta pengarang cerita pendek di Majalah Bobo yang dijadikan populasi penelitian.

Tabel 3.3

Judul Cerita Pendek Majalah Bobo

No. Judul Cerita Pendek Pengarang Tanggal/Bulan/Tahun Terbit

1. “Wangi Parfum pada

Sobekan Kain” Beti Rohaini 27 Januari 2011


(24)

33

Fatwa Amalia , 2013

3. “Dania Makin Misterius” Maria

Wiedyaningsih 4 Februari 2011 4. “Penghuni Gudang

Meilin” Pauline J. N. Putri 4 Februari 2011 5. “Janji Khusus Sebelum

Pulang” Erna Fitrini 4 Februari 2011

6. “Misteri Hilangnya Nino” Stella Kristanti

Kurniawan 24 Maret 2011

7. “Terima Kasih Sudah

Mencuci Piring” Felix Cahyo K. J. 7 April 2011 8. “Benda Cantik di Etalase”

Toko R. Yulia 7 April 2011

9. “Kata Tanpa Koma” Sophia Rodiah 5 Mei 2011

10. “Yang Terbesar” Heru Kurniawan 5 Mei 2011

11. “Rahasia Kertas Berlipat Empat”

Didit Setyo

Nugroho 5 Mei 2011

12. “Bola Basket? Mauu!” Maria

Wiedyaningsih 9 Juni 2011

13. “Kue Karamel” Siti Aminah 9 Juni 2011

14. “Berlibur ke Desa” Wahyuti 21 Juli 2011

15. “Choco Imut Sekali” Maria

Wiedyaningsih 18 Agustus 2011 16. “Relawan untuk Relawan” Mudjibah Utami 18 Agustus 2011 17. “Pengusaha-pengusaha

Cilik”

Maria

Wiedyaningsih 15 September 2011 18. “Tim Penyelamat” Sceina DieAss 15 September 2011 19. “Poster Mata-Mata” Endih Susilawati 15 September 2011

20. “Dania Berubah” Maria


(25)

34

Fatwa Amalia , 2013

21. “Tamu Masa Depan” Arumi Ekowati 13 Oktober 2011 22. “Suatu Pencarian” Erna Fitrini 24 November 2011 23. “Saat Li-El Berganti

Nama”

Maria

Wiedyaningsih 24 November 2011

24. “Siapa Yang Ambil?” L. Heni S. 24 November 2011

25. “Penggemar Setia Li-El” Maria

Wiedyaningsih 8 Desember 2011

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang peneliti ambil dari Majalah Bobo yaitu delapan cerita pendek. Masing-masing cerita pendek dipilih berdasarkan isi cerita yang berpotensi mengandung nilai moral

Pemilihan judul yang merupakan data penelitian menggunakan teknik nonrandom sampel purposif, yaitu sampel yang ditetapkan dengan jalan mengambil secara sengaja anggota populasi yang mempunyai ciri spesifik yang dimilikinya dengan menyesuaikannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Adapun pemaparan mengenai pemilihan judul cerita pendek yang berpotensi mengandung nilai moral tersebut sebagai berikut.

Tabel 3.4


(26)

35

Fatwa Amalia , 2013

No. Judul Cerita

Pendek Isi Cerita

Potensi Nilai Moral

1.

“Wangi Parfum pada Sobekan

Kain”

Siswa bernama Bobi yang berhasil memecahkan kasus pencurian di sekolahnya

2. “Jorok “

Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan tidak memakan bekal dan menyimpannya dalam tas sehingga menimbulkan kesan jorok

3. “Dania Makin Misterius”

Seorang anak yang berusaha berubah

untuk menjadi periang −

4. “Penghuni Gudang Meilin”

Misteri binatang yang tinggal di gudang

Meilin −

5. “Janji Khusus Sebelum Pulang”

Misteri seorang anak yang membantu

mengerjakan tugas lalu menghilang − 6. “Misteri

Hilangnya Nino” Pencarian menemukan anak bernama Nino −

7.

“Terima Kasih Sudah Mencuci

Piring”

Seorang anak yang membantu

meringankan pekerjaan orang tuanya √

8. “Benda Cantik di Etalase Toko”

Usaha seorang anak untk memberikan

hadiah kepada ibunya √

9. “Kata Tanpa Koma”

Kebiasaan buruk anak dalam

berkomunikasi −

10. “Yang Terbesar” Kesombongan seorang siswa untuk

menjadi yang terbesar di kelasnya − 11. „Rahasia Kertas

Berlipat Empat”

Seorang anak yang membantu pekerjaan


(27)

36

Fatwa Amalia , 2013

12. “Bola Basket? Mauu!”

Usaha seorang anak yang tidak maksimal dalam memberikan kejutan kepada tantenya

13. “Kue Karamel” Seorang anak yang menyesal telah berbuat

tak acuh terhadap temannya √

14. „Berlibur ke

Desa” Pengalaman berlubur ke desa −

15. “Choco Imut Sekali”

Kerinduan seorang anak terhadap hewan

peliharaannya −

16. “Relawan untuk Relawan”

Seorang anak yang merasa empati terhadap

bencana alam yang terjadi √

17. “ Pengusaha-pengusaha Cilik”

Usaha keras anak-anak untuk mendapatkan

sesuatu √

18. “Tim

Penyelamat”

Usaha dua orang anak dalam membantu

wanita hamil √

19. “Poster Mata-Mata”

Pembelajaran membuat poster berdasarkan

contoh kehidupan nyata −

20. “Dania Berubah” Pelajaran tentang bagaimana menjadi diri

sendiri −

21. “Tamu Masa

Depan” Cerita fantasi tentang mesin waktu −

22. “Suatu Pencarian” Pencarian seorang anak di rawa − 23. “Saat Li-El

Berganti Nama” Kesalahpahaman antar sahabat −

24. “Siapa Yang

Ambil?” Pencarian buku yang hilang −

25. “Penggemar Setia

Li-El” Anak yang suka mendengarkan dongeng − Keterangan tanda :


(28)

37

Fatwa Amalia , 2013

(√) : menandakan cerita pendek tersebut teridentifikasi mempunyai nilai moral. (-) : menandakan cerita pendek tersebut tidak teridentifikasi mempunyai nilai moral.


(29)

113

Fatwa Amalia , 2013

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada bab ini akan disimpulkan beberapa hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

Pertama, tema pada delapan cerita pendek yang dianalisis, seperti pada

cerita pendek berjudul “Tim Penyelamat” bertemakan penyelamat, “Relawan

untuk Relawan” dan “Pengusaha-Pengusaha Cilik” bertemakan kemandirian,

“Terima Kasih sudah Mencuci Piring” bertemakan menolong, “Wangi Parfum

pada Sobekan Kain” bertemakan mencari kebenaran, “Rahasia Kertas Berlipat

Empat” bertemakan menolong ibu, “Benda Cantik di Etalase Toko” bertemakan

perjuangan. Sementara pada cerita pendek yang berjudul “Kue Karamel” bertemakan berbagi.

Alur yang digunakan dalam cerita pendek yaitu alur linier. Hanya ada satu cerita yang berjudul “Kue Karamel” yang menggunakan alur kilas balik. Awal cerita dipaparkan mengenai pengenalan tokoh dan cerita, dilanjutkan dengan konflik dan diakhiri dengan penyelesaian diakhir cerita.

Sebagai cerita yang bersifat realistik, semua cerita pendek yang dianalisis mempunyai latar tempat yang bisa dikenali oleh pembaca seperti rumah, sekolah, lapangan, dan warung. Sementara latar waktu dinarasikan langsung oleh pengarang dalam cerita. Hal ini bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui kapan cerita tersebut berlangsung.

Tokoh dalam cerita pada umumnya terdiri dari tokoh utama yang berwatak protagonis dan tokoh sampingan yang berwatak antagonis meskipun ada sebagian yang berwatak protagonis. Tokoh utama biasanya anak usia sekolah dasar, hal tersebut dapat dilihat dari narasi pengarang yang menjelaskan bahwa tokoh adalah

siswa SD. Seperti pada cerita “Terima Kasih sudah Mencuci Piring”. Selain itu


(30)

114

Fatwa Amalia , 2013

Sementara tokoh sampingan biasanya tidak jauh dari lingkungan anak seperti orang tua, guru, teman sekelas, saudara, paman dan orang lain.

Bahasa yang digunakan dalam cerita tidak terlalu bertele-tele, dan sederhana. Artinya tidak ditemukan bahasa yang sulit dipahami siswa jenjang usia kelas tinggi sekolah dasar. Meskipun tidak ditemukan bahasa kiasan, namun kesederhanaan bahasa yang digunakan merupakan ciri khas cerita yang diperuntukkan untuk anak usia mekolah dasar kelas tinggi. Secara keseluruhan, struktur dalam cerita menggambarkan penyajian yang sederhana. Hal tersebut sesuai dengan perkembangan anak dari Peaget khususnya di kelas tinggi yang mempunyai karakteristik perkembangan pada tahap operasional kongkret dan tahap operasional formal.

Kedua, berdasarkan pemaparan mengenai struktur cerita diatas, maka delapan cerita pendek yang telah dianalisis sesuai dengan kriteria cerita anak untuk jenjang usia kelas tinggi sekolah dasar.

Ketiga, dalam menganalisis nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek, peneliti menemukan ada lima dari tujuh sikap kepribadian moral yang dikemukakan oleh Frans Magnis Suseno (1987 : 141-150) yaitu kejujuran, kesediaan untuk bertanggungjawab, kemandirian moral, keberanian moral, serta realistis dan kritis. Pada umumnya nilai moral secara implisit dapat dianalisis dari watak tokoh utama dalam cerita.

Keempat, Mengenai kesesuaian dengan kurikulum, sebagai aspek pertimbangan untuk dijadikan bahan ajar, cerita pendek tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar (model) pada KD analisis unsur-unsur cerpen dan penulisan teks narasi. Terutama pada KD bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar yaitu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Berdasarkan simpulan tersebut, maka delapan cerita pendek pada Majalah Bobo bisa direkomendasikan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di kelas tinggi sekolah dasar.


(31)

115

Fatwa Amalia , 2013

5.2 Saran

Dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut 1. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, diharapkan memanfaatkan kajian

ini sebagai upaya untuk memilih bahan ajar untuk pembelajaran sastra.

2. Bagi orang tua diharapkan lebih selektif lagi dalam memilih bahan bacaan sastra bagi anak. Banyak aspek yang menjadi pertimbangan untuk memilih bacaan yang sesuai dengan anak, misalnya ditinjau dari bahasa, unsur intrinsik, dan nilai-nilai moral yang terkandungnya. Hal tersebut penting sebagai upaya untuk menanamkan karakter baik sejak dini.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada analisis nilai moral dan unsur intrinsik cerita pendek pada Majalah Bobo. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian selanjutnya yang mengkaji aspek lain seperti keterbacaan dan lain sebagainya sebagai upaya memilih bahan ajar dari cerita pendek Majalah Bobo, sehingga bisa memperkuat hasil penelitian ini.


(32)

Fatwa Amalia , 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Antonius Wagiyoto Topo. 2004. Keterbacaan isi, Kebahasaan, dan Budaya di dalam Cerita Pendek oleh Siswa SMA. Tesis pada Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI Bandung : tidak diterbitkan

Aminah, Siti. (2011). Kue Karamel. Majalah Bobo. (9 Juni 2011).

Anonim. 2008. Majalah Bobo [Online] Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Bobo_%28majalah%29 (13 Desember 2012).

Anonim. 2011. Artikel Pendidikan [Online] Tersedia: http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=13(13 Desember 2012).

Anonim. 2012. Materi Sastra Bakal Mendapat Porsi Penting. Pikiran Rakyat [online], halaman 21. Tersedia: http://epaper.pikiran-rakyat.com. [22 November 2012]

Bunanta, Murti. 1998. Problematika Penulisan Cerita Rakyat untuk Anak Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Cahyo KJ, Felix. (2011). “Terima Kasih Sudah Mencuci Piring”. Majalah Bobo. (7 April 2011).

DieAss, Scheina. (2011). “Tim Penyelamat”. Majalah Bobo. (15 September 2011).

Harras, Kholid. 2008. Sejumlah Masalah Pengajaran Sastra (online). Tersedia: https://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST RA_INDONESIA/19640122198903KHOLID_ABDULLAH_HARAS /Bahan2_Kuliah/Makalah/sejumlah_masalah_pengajaran_sastra. ( 13 Desember 2012).

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Membaca. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kosasih, E. 2010. Sistem Pengajaran Modul pada Mata pelajaran Indonesia. Bandung: Genesindo.

Noor Izzati, Arini. 2011. Kajian Struktural dan Nilai Moral pada Cerpen Anak dalam Surat Kabar Kompas Sebagai Alternatif Pembelajaran Bagi


(33)

Fatwa Amalia , 2013

Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Rohaeni, Beti. (2011). “Wangi Parfum pada Sobekan Kain”. Majalah Bobo. (27 Januari 2011).

Santrock, John W. 2002. Life Span Development. Terj. Jakarta : Erlangga.

Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta.: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Semi, M. Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Angkasa: Bandung.

Setyo Nugroho, Didit. (2011). “Rahasia Kertas Berlipat Empat”. Majalah Bobo. (5 Mei 2011).

Sopian, Sopan. 2011. Telaah Penceritaan Cerita Pendek Anak dalam HU Kompas dan HU Pikiran Rakyat Edisi Minggu Tahun 2010. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung: tidak diterbitkan. Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Terj. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Suyatno. 2009. Struktur Narasi Novel Karya Anak. Surabaya: Jaring Pena.

Trimansyah, Bambang. 1999. Fenomena Intrinsik Cerita Anak Kontemporer: Dunia Sastra yang Terpinggirkan. Bandung : Nuansa.

Utami, Mudjibah. (2011). “Relawan untuk Relawan”. Majalah Bobo. (18 Agustus 2011).

Wiedyaningsih, Maria. (2011). “Pengusaha-Pengusaha Cilik”. Majalah Bobo.(15 September 2011).


(34)

Fatwa Amalia , 2013

Yulia, R. (2011). “Benda Cantik di Etalase Toko”. Majalah Bobo. (7 April 2011). Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi pekerti dalam Perspektif

Perubahan : Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta : Bumi Aksara.


(1)

113

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada bab ini akan disimpulkan beberapa hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

Pertama, tema pada delapan cerita pendek yang dianalisis, seperti pada

cerita pendek berjudul “Tim Penyelamat” bertemakan penyelamat, “Relawan

untuk Relawan” dan “Pengusaha-Pengusaha Cilik” bertemakan kemandirian,

“Terima Kasih sudah Mencuci Piring” bertemakan menolong, “Wangi Parfum

pada Sobekan Kain” bertemakan mencari kebenaran, “Rahasia Kertas Berlipat

Empat” bertemakan menolong ibu, “Benda Cantik di Etalase Toko” bertemakan perjuangan. Sementara pada cerita pendek yang berjudul “Kue Karamel” bertemakan berbagi.

Alur yang digunakan dalam cerita pendek yaitu alur linier. Hanya ada satu cerita yang berjudul “Kue Karamel” yang menggunakan alur kilas balik. Awal cerita dipaparkan mengenai pengenalan tokoh dan cerita, dilanjutkan dengan konflik dan diakhiri dengan penyelesaian diakhir cerita.

Sebagai cerita yang bersifat realistik, semua cerita pendek yang dianalisis mempunyai latar tempat yang bisa dikenali oleh pembaca seperti rumah, sekolah, lapangan, dan warung. Sementara latar waktu dinarasikan langsung oleh pengarang dalam cerita. Hal ini bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui kapan cerita tersebut berlangsung.

Tokoh dalam cerita pada umumnya terdiri dari tokoh utama yang berwatak protagonis dan tokoh sampingan yang berwatak antagonis meskipun ada sebagian yang berwatak protagonis. Tokoh utama biasanya anak usia sekolah dasar, hal tersebut dapat dilihat dari narasi pengarang yang menjelaskan bahwa tokoh adalah


(2)

114

Sementara tokoh sampingan biasanya tidak jauh dari lingkungan anak seperti orang tua, guru, teman sekelas, saudara, paman dan orang lain.

Bahasa yang digunakan dalam cerita tidak terlalu bertele-tele, dan sederhana. Artinya tidak ditemukan bahasa yang sulit dipahami siswa jenjang usia kelas tinggi sekolah dasar. Meskipun tidak ditemukan bahasa kiasan, namun kesederhanaan bahasa yang digunakan merupakan ciri khas cerita yang diperuntukkan untuk anak usia mekolah dasar kelas tinggi. Secara keseluruhan, struktur dalam cerita menggambarkan penyajian yang sederhana. Hal tersebut sesuai dengan perkembangan anak dari Peaget khususnya di kelas tinggi yang mempunyai karakteristik perkembangan pada tahap operasional kongkret dan tahap operasional formal.

Kedua, berdasarkan pemaparan mengenai struktur cerita diatas, maka delapan cerita pendek yang telah dianalisis sesuai dengan kriteria cerita anak untuk jenjang usia kelas tinggi sekolah dasar.

Ketiga, dalam menganalisis nilai moral yang terkandung dalam cerita pendek, peneliti menemukan ada lima dari tujuh sikap kepribadian moral yang dikemukakan oleh Frans Magnis Suseno (1987 : 141-150) yaitu kejujuran, kesediaan untuk bertanggungjawab, kemandirian moral, keberanian moral, serta realistis dan kritis. Pada umumnya nilai moral secara implisit dapat dianalisis dari watak tokoh utama dalam cerita.

Keempat, Mengenai kesesuaian dengan kurikulum, sebagai aspek pertimbangan untuk dijadikan bahan ajar, cerita pendek tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar (model) pada KD analisis unsur-unsur cerpen dan penulisan teks narasi. Terutama pada KD bahasa Indonesia di kelas V sekolah dasar yaitu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Berdasarkan simpulan tersebut, maka delapan cerita pendek pada Majalah Bobo bisa direkomendasikan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di kelas tinggi sekolah dasar.


(3)

115

5.2 Saran

Dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut 1. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, diharapkan memanfaatkan kajian

ini sebagai upaya untuk memilih bahan ajar untuk pembelajaran sastra.

2. Bagi orang tua diharapkan lebih selektif lagi dalam memilih bahan bacaan sastra bagi anak. Banyak aspek yang menjadi pertimbangan untuk memilih bacaan yang sesuai dengan anak, misalnya ditinjau dari bahasa, unsur intrinsik, dan nilai-nilai moral yang terkandungnya. Hal tersebut penting sebagai upaya untuk menanamkan karakter baik sejak dini.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada analisis nilai moral dan unsur intrinsik cerita pendek pada Majalah Bobo. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian selanjutnya yang mengkaji aspek lain seperti keterbacaan dan lain sebagainya sebagai upaya memilih bahan ajar dari cerita pendek Majalah Bobo, sehingga bisa memperkuat hasil penelitian ini.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Antonius Wagiyoto Topo. 2004. Keterbacaan isi, Kebahasaan, dan Budaya di dalam Cerita Pendek oleh Siswa SMA. Tesis pada Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI Bandung : tidak diterbitkan

Aminah, Siti. (2011). Kue Karamel. Majalah Bobo. (9 Juni 2011).

Anonim. 2008. Majalah Bobo [Online] Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Bobo_%28majalah%29 (13 Desember 2012).

Anonim. 2011. Artikel Pendidikan [Online] Tersedia: http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=13(13 Desember 2012).

Anonim. 2012. Materi Sastra Bakal Mendapat Porsi Penting. Pikiran Rakyat [online], halaman 21. Tersedia: http://epaper.pikiran-rakyat.com. [22 November 2012]

Bunanta, Murti. 1998. Problematika Penulisan Cerita Rakyat untuk Anak Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Cahyo KJ, Felix. (2011). “Terima Kasih Sudah Mencuci Piring”. Majalah Bobo. (7 April 2011).

DieAss, Scheina. (2011). “Tim Penyelamat”. Majalah Bobo. (15 September 2011).

Harras, Kholid. 2008. Sejumlah Masalah Pengajaran Sastra (online). Tersedia: https://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST RA_INDONESIA/19640122198903KHOLID_ABDULLAH_HARAS /Bahan2_Kuliah/Makalah/sejumlah_masalah_pengajaran_sastra. ( 13 Desember 2012).

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Membaca. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kosasih, E. 2010. Sistem Pengajaran Modul pada Mata pelajaran Indonesia. Bandung: Genesindo.

Noor Izzati, Arini. 2011. Kajian Struktural dan Nilai Moral pada Cerpen Anak dalam Surat Kabar Kompas Sebagai Alternatif Pembelajaran Bagi


(5)

Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Rohaeni, Beti. (2011). “Wangi Parfum pada Sobekan Kain”. Majalah Bobo. (27 Januari 2011).

Santrock, John W. 2002. Life Span Development. Terj. Jakarta : Erlangga.

Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta.: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Semi, M. Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Angkasa: Bandung.

Setyo Nugroho, Didit. (2011). “Rahasia Kertas Berlipat Empat”. Majalah Bobo. (5 Mei 2011).

Sopian, Sopan. 2011. Telaah Penceritaan Cerita Pendek Anak dalam HU Kompas dan HU Pikiran Rakyat Edisi Minggu Tahun 2010. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Terj. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Suyatno. 2009. Struktur Narasi Novel Karya Anak. Surabaya: Jaring Pena.

Trimansyah, Bambang. 1999. Fenomena Intrinsik Cerita Anak Kontemporer: Dunia Sastra yang Terpinggirkan. Bandung : Nuansa.

Utami, Mudjibah. (2011). “Relawan untuk Relawan”. Majalah Bobo. (18 Agustus 2011).

Wiedyaningsih, Maria. (2011). “Pengusaha-Pengusaha Cilik”. Majalah Bobo.(15 September 2011).


(6)

Yulia, R. (2011). “Benda Cantik di Etalase Toko”. Majalah Bobo. (7 April 2011). Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi pekerti dalam Perspektif

Perubahan : Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta : Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

Nilai Moral Pada Cerpen Hujan Terakhir Majalah Bobo Sebagai Media Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar

0 5 8

KAJIAN STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK KOLECER DAN HARI RAYA HANTU DAN PEMANFAATAN HASIL UNTUK MENYUSUN BAHAN AJAR DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP.

2 11 79

KAJIAN STRUKTUR, FUNGSI, DAN NILAI SOSIOLOGIS LEGENDA TANJUNG LESUNG DI PANDEGLANG DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

29 720 103

Kajian Struktural dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerita Pendek Keagamaan serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar dan Kegiatan Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Pertama.

0 2 21

KAJIAN STRUKTUR DAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT DI DAERAH SUMEDANG SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DAN PROSES PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

5 50 84

ANALISIS NILAI-NILAI HUMANIS DALAM CERPEN MAJALAH HORISON DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA.

3 27 28

ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA PENDEK PADA MAJALAH BOBO EDISI JANUARI SAMPAI DESEMBER 2015.

0 0 385

KAJIAN UNSUR INTRINSIK DAN NILAI PENDIDIKAN CERITA CEKAK DALAM MAJALAH JAYA BAYA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA JAWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS | Sulistiyaningsih | Pendidikan Bahasa Jawa 6532 13856 1 SM

0 1 13

CERITA PENDEK ANAK DALAM MAJALAH BOBO TAHUN 1980-­‐AN  SEBAGAI BACAAN PENDIDIKAN KARAKTER

0 1 10

KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM ANTOLOGI 20 CERPEN PILIHAN KOMPAS SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR CERITA PENDEK DI SMA

0 1 15