PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta” Di Taman Semar Karangpandan.

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA”

DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

 

Disusun sebagai Pemenuhan dan Pelengkap Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

APRILLIA PUTRI KUSUMA DITA D 300 090 002


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Progam Studi Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penyusun : APRILLIA PUTRI KUSUMA DITA

NIM : D 300 090 002

Judul TA : PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA” DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

Mengetahui,

Surakarta, 11 juli 2013 Pembimbing I

(Dr. Ir. Dhani Mutiari, MT)

Surakarta, 11 juli 2013 Pembimbing II

(Ir. Nurhasan, MT)


(3)

SURAT PERNIYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

B ismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama

NIM

Fakultas/jurusan Jenis

Judul

Aplrillia Prrtri t<usuma Dita D 300 090 002

Teknik Arsitektur Skripsi

PUSAT KEBI.'DAYAAN SEM TRADISIONAL JAWA *SURAKARTA" DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk ;

1.

Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan

2.

Memberikan hak penyimpan, mediakan/mengalih formatkaru mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistibusikan, serta menampilkannya dalam bentuk

soficopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu

meminta

iiin

dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai\ penulis/pencipta

3.

Bersedia dan menjarnin untuk menanggung socara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ikniah ini

Demikian pernyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya

Surakarta

ll

Juli 2013 Yang Menyatakan


(4)

SURAT PBR}TYATAAI\I

ORIGINALITAS

B i smi I I ahirrahmanirrohim,

Dengan ini, Saya menyatakan batrwa dalarn skripsi ini tidak terdapat karya yang pernatr diaJuktn dntuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggr di sepaqiang pengetatruan Sayq juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang laiq kecuali yang secara tertulis dalem naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak kemudian hari terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan Saya diatas, maka Saya akan bertapggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 1 1 JL]LI 2013 Yang Menyatakan,


(5)

PUSAT KEBUDAYAAN SENI TRADISIONAL JAWA “SURAKARTA”

DI TAMAN SEMAR KARANGPANDAN

Aprillia Putri Kusuma Dita D 300 090 002

Program Studi Arsitektur fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki banyak kebudayaan seni lokal. Namun kebudayaan seni tradisional tersebut terancam punah. Yang menjadikan penyebab dari kepunahan tersebut adalah minimnya perhatian pemerintah terhadap kebudayaan seni tradisional tersebut. Berdasarkan lingkup budaya dibedakan menjadi 3 lingkungan budaya Jawa Tengah yaitu Pesisir Utara (Tegal), Negeri Gung (Surakarta), Banyumas/Bagelen. Jadi kata Surakarta pada judul bukan merupakan daerah pemerintahan melainkan lingkup budaya.

Saat ini taman budaya Jawa Tengah tidak hanya digunakan untuk kesenian Jawa Tengah saja. Namun Taman Budaya Jawa Tengah namun memfasilitasi semua elemen seni. Taman Budaya tidak ada hubungannya dengan pariwisata, karena biasanya pariwisata lebih melihat dunia seni pada aspeknya yang sudah jadi sedangkan taman budaya lebih pada apa yang sedang terjadi. Dan Taman Budaya hanya berfungsi sebagai pusat seni.

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan diatas bahwasanya Surakarta memerlukan suatu wadah yang bisa dijadikan objek tujuan wisata yang mana disitu disuguhkan pertunjukan berbagai seni tradisi dari Surakarta. Seperti halnya Bali, dimana wisatawan yang datang berkunjung ke Bali bisa datang kesuatu tempat yang mana disitu disuguhkan pertunjukan tarian khas Bali dan drama musikal tradisional Bali yang menceritakan kisah atau cerita rakyat Bali.


(6)

Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan dan perancangan suatu wadah tujuan wisata yang mana dalam wadah tersebut wisatawan domestic maupun manca Negara bisa mengetahui dan belajar mengenai kebudayaan seni tradisional Jawa, khususnya Surakarta.

Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada Taman Semar Di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan di Solo kota sudah sangat penuh, yang kedua ingin mengangkat bangunan icon Patung Semar yang sudah ada agar menjadi objek wisata yang menghasilkan, alasan yang ketiga karena letak Patung Semar itu sendiri berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki suhu udara yang masih sejuk dan pemandangan yang masih alami.

Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini mampu menghasilkan suatu wadah pendidikan, pelatihan, dan pertunjukan bahkan wisata dengan konsep alam sehingga memberi suasana yang berbeda.

Kata Kunci : Pusat Kebudayaan; Seni Tradisional Jawa; Taman Semar

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki banyak kebudayaan seni lokal. Namun kebudayaan seni tradisional tersebut terancam punah. Yang menjadikan penyebab dari kepunahan tersebut adalah minimnya perhatian pemerintah terhadap kebudayaan seni tradisional tersebut. Berdasarkan lingkup budaya dibedakan menjadi 3 lingkungan budaya Jawa Tengah yaitu Pesisir Utara (Tegal), Negeri Gung (Surakarta), Banyumas/Bagelen. Jadi kata Surakarta pada judul bukan merupakan daerah pemerintahan melainkan lingkup budaya.

Saat ini taman budaya Jawa Tengah tidak hanya digunakan untuk kesenian Jawa Tengah saja. Namun Taman Budaya Jawa Tengah namun memfasilitasi semua elemen seni. Taman Budaya tidak ada hubungannya dengan pariwisata, karena biasanya pariwisata lebih


(7)

melihat dunia seni pada aspeknya yang sudah jadi sedangkan taman budaya lebih pada apa yang sedang terjadi. Dan Taman Budaya hanya berfungsi sebagai pusat seni.

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan diatas bahwasanya Surakarta memerlukan suatu wadah yang bisa dijadikan objek tujuan wisata yang mana disitu disuguhkan pertunjukan berbagai seni tradisi dari Surakarta. Seperti halnya Bali, dimana wisatawan yang datang berkunjung ke Bali bisa datang kesuatu tempat yang mana disitu disuguhkan pertunjukan tarian khas Bali dan drama musikal tradisional Bali yang menceritakan kisah atau cerita rakyat Bali. Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan dan perancangan suatu wadah tujuan wisata yang mana dalam wadah tersebut wisatawan domestic maupun manca Negara bisa mengetahui dan belajar mengenai kebudayaan seni tradisional Jawa, khususnya Surakarta.

Dengan diadakan berbagai upaya oleh pemerintah dalam meningkatkan kesenian budaya local maka dari situlah muncul keinginan menciptakan sebuah wadah yang bisa menampung berbagai aktifitas seni budaya. Sebuah wadah yang mana memfasilitasi kegiatan pelatihan, penelitian serta pengembangan (pertunjukan) khas Kabupaten Karanganyar. Diharapkan dengan adanya wadah tersebut kesenian tradisional Karanganyar bisa lebih mendunia, dan bisa menjadi daya tarik wisatawan.

Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada Taman Semar Di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan di Solo kota sudah sangat penuh, yang kedua ingin mengangkat bangunan icon Patung Semar yang sudah ada agar menjadi objek wisata yang menghasilkan, alasan yang ketiga karena letak Patung Semar itu sendiri berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki suhu udara yang masih sejuk dan pemandangan yang masih alami.


(8)

Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini mampu menghasilkan suatu wadah pendidikan, pelatihan, dan pertunjukan bahkan wisata dengan konsep alam sehingga memberi suasana yang berbeda.

2. Tujuan

a. Merencanakan dan merancang suatu wadah yang mampu menciptakan suatu Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta”.

b. Merencanakan dan merancang suatu kawasan yang sesuai dengan aktivitas didalamnya sehingga bangunan tersebut mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung.

B. LANDASAN TEORI 1. Pusat Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan


(9)

kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

2. Pengertian Seni

Seni dalam bahasa Yunani-Techne, Latin-Ars, Jerman-Kuns dan dalam bahasa Inggris berarti Art. Dari kesemuanya berarti ketrampilan dan kemampuan. Keterampilan dan kemampuan ini dikaitkan dengan tujuan dalam seni misalnya nilai estetis, etis dan nilai praktis.

Pengertian seni menurut Denis Husiman seni adalah mencipta dalam arti luas. Mencipta mempunyai 3 sasaran utama, yaitu nilai filosofi (perangai dasar, nilai psikologi sasarannya ialah aktivitas menghayati seni), kedua nilai psikologi sasarannya ialah aktivitas menghayati dan mencipta serta telaah tentang seni, sedangkan yang ketiga mempunyai sasaran yang berkaitan dengan fungsi sosial seni. Selain sebagai aktivitas terjadi dari adanya hubungan timbal balik antara seniman sebagai pencipta seni, karya seni, dan masyarakat sebagai pengamat. Dari adanya hubungan timbal balik tersebut maka aktivitas seni juga sebagai media komunikasi.

3. Seni Tradisional Jawa a. Tari

b. Karawitan c. Pedhalangan d. Wayang Orang e. Batik

f. Gerabah g. Seni Pahat

4. Bentuk Rumah Jawa a. Joglo

b. Limasan c. Kampung d. Panggang-Pe e. Tajug


(10)

5. Ornamen Jawa a. Saton b. Wajikan c. Mirong d. Praba

e. Lung-lungan f. Tlancapan g. Padma h. Kelingan

C. METODE

1. Data-Data Yang Diperlukan a. Data Fisik

b. Potensi Site c. Kondisi Geografis d. Topografi

e. Tata Guna Lahan f. Data Non Fisik

1) Aktivitas-aktivitas sekitar site 2) Sirkulasi dan pencapaian 3) Kebutuhan Ruang

4) Hal-hal yang berhubungan dengan interior bangunan yang disesuaikan dengan tradisional jawa

5) Hal-hal yang berhubungan dengan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa

2. Metode Pengumpulan Data 1) Survey Lapangan

Ialah dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek di lapangan.

2) Wawancara


(11)

Ialah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara penulis dengan orang yang jauh lebih mengetahui mengenai kondisi dan keadaan lokasi perencanaan dari berbagai aspek. Di dalam interaksi itu penulis berusaha mengungkapkan gejala yang sedang diteliti melalui kegiatan tanya jawab.

3) Studi Literatur

Ialah dengan mengambil beberapa referensi dan data-data yang penting untuk bahan perlengkapan dalam pengamatan dan sebagai landasan teori yang memuat tentang : Seni Tradisional Jawa dan Arsitektur Jawa.

3. Metode Analisis

Dengan mengidentifikasi masalah yang ada, mengelompokkan dan mengaitkan antara masalah sesuai dengan komponen-komponennya dalam tahapan-tahapan, kemudian menganalisa masalah tersebut dan mengambil suatu kesimpulan yang dapat ditransformasikan dalam konsep perencanaan dan perancangan (metode deskriptif).

4. Metode Sintesa

Pemecahan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang berlaku untuk kemudian disimpulkan sebagai tolak ukur pembuatan konsep perencanaan dan perancangan dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perencanaan dan perancangan.


(12)

D. HASIL

Hasil dari studi perancangan ini dihasilkan sebuah massa bangunan pada kawasan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa yang terdiri dari :

1. Kawasan Pendidikan 2. Kawasan Pengelola 3. Kawasan Wisata Kuliner 4. Kawasan Art Center

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Perancangan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa ini menjadi sebuah upaya dalam meningkatan studi dalam ruang arsitektur penulis. Perancangan yang telah dibuat ini memiliki tolak ukur dalam pemberdayaan SDA dan potensi daerah perancangan yang dalam hal ini adalah kecamatan Karangpandan agar pembangunan dan penempatan ruang public bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan yang ada sebagai sentral bisnis, pendidikan dan pariwisata berbasis Mixed Use Area.

2. Saran

Dalam sebuah perancangan kawasan dan bangunan yang digunakan untuk sarana publik banyak memiliki point – point penting yang harus diperhatikan. Mulai dari aspek sosial, pola aktifitas pengguna,


(13)

aksesbilitas, dan analisis – analisis desain kawasan dan bangunan yang memiliki pengaruh terhadap kondisi alam serta situasi yang ada si lokasi perancangan. Hal ini merupakan upaya untuk menghasilkan desain kawasan dan bangunan yang maksimal dan prima dalam segala hal.

F. DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih, Surakarta

Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007 Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize, Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di Karangpandan. UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri

Jawa. ISI Surakarta, Surakarta

WEBSITE :

http://www.greenschool.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Raya http://skyscrapercity.com


(14)

10 

 

www.oca-sulistya.blogspot.com www.heroesoesanto.blogspot.com www.mediaindonesia.com

www.antarafoto.com

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://digilib.petra.ac.id


(15)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih, Surakarta Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007

Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize, Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di Karangpandan. UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja

Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri Jawa. ISI Surakarta, Surakarta

WEBSITE :

http://www.greenschool.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Raya http://skyscrapercity.com

http://www.karanganyarkab.go.id www.oca-sulistya.blogspot.com www.heroesoesanto.blogspot.com www.mediaindonesia.com


(16)

20  

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://digilib.petra.ac.id


(1)

Ialah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara penulis dengan orang yang jauh lebih mengetahui mengenai kondisi dan keadaan lokasi perencanaan dari berbagai aspek. Di dalam interaksi itu penulis berusaha mengungkapkan gejala yang sedang diteliti melalui kegiatan tanya jawab.

3) Studi Literatur

Ialah dengan mengambil beberapa referensi dan data-data yang penting untuk bahan perlengkapan dalam pengamatan dan sebagai landasan teori yang memuat tentang : Seni Tradisional Jawa dan Arsitektur Jawa.

3. Metode Analisis

Dengan mengidentifikasi masalah yang ada, mengelompokkan dan mengaitkan antara masalah sesuai dengan komponen-komponennya dalam tahapan-tahapan, kemudian menganalisa masalah tersebut dan mengambil suatu kesimpulan yang dapat ditransformasikan dalam konsep perencanaan dan perancangan (metode deskriptif).

4. Metode Sintesa

Pemecahan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang berlaku untuk kemudian disimpulkan sebagai tolak ukur pembuatan konsep perencanaan dan perancangan dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa diskripsi konsep perencanaan dan perancangan.


(2)

D. HASIL

Hasil dari studi perancangan ini dihasilkan sebuah massa bangunan pada kawasan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa yang terdiri dari :

1. Kawasan Pendidikan 2. Kawasan Pengelola 3. Kawasan Wisata Kuliner 4. Kawasan Art Center

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Perancangan Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa ini menjadi sebuah upaya dalam meningkatan studi dalam ruang arsitektur penulis. Perancangan yang telah dibuat ini memiliki tolak ukur dalam pemberdayaan SDA dan potensi daerah perancangan yang dalam hal ini adalah kecamatan Karangpandan agar pembangunan dan penempatan ruang public bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan yang ada sebagai sentral bisnis, pendidikan dan pariwisata berbasis Mixed Use Area.

2. Saran

Dalam sebuah perancangan kawasan dan bangunan yang digunakan untuk sarana publik banyak memiliki point – point penting yang harus diperhatikan. Mulai dari aspek sosial, pola aktifitas pengguna,


(3)

aksesbilitas, dan analisis – analisis desain kawasan dan bangunan yang memiliki pengaruh terhadap kondisi alam serta situasi yang ada si lokasi perancangan. Hal ini merupakan upaya untuk menghasilkan desain kawasan dan bangunan yang maksimal dan prima dalam segala hal.

F. DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih, Surakarta

Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007 Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize, Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di Karangpandan. UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri

Jawa. ISI Surakarta, Surakarta

WEBSITE :

http://www.greenschool.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Raya http://skyscrapercity.com


(4)

www.oca-sulistya.blogspot.com www.heroesoesanto.blogspot.com www.mediaindonesia.com

www.antarafoto.com

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://digilib.petra.ac.id


(5)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Achmadi, Asmoro. 2004. Filsafat dan Kebudayaan Jawa. Cendrawasih, Surakarta Buku Perjalanan Taman Budaya Jawa Tengah, 2007

Buku Profil Kebudayaan Karanganyar, 2010

Hasil Laporan Seminar, Pencerminan Nilai Budaya Dalam Arsitektur Di Indonesia, Universitas Indonesia, Djambatan

Karanganyar Dalam Angka 2012

R. Ismunandar K. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize, Semarang

Raditya,Risang. 2010. Wisata Perikanan Darat Aquakultur Di Karangpandan. UMS, Surakarta

Rahmawati, Rezania Tri. 2009. Taman Budaya Di Tegal. LP3A Universitas Diponegoro, Semarang

Sulistyo, Edi Tri. 2005. Kajian Dini Pendidikan Seni. UPT, Surakarta Sumukti, Tuti. 2005. Semar Dunia Batin Orang Jawa. Galang Press, Jogja

Utomo, Tri Prasetyo, dkk. 2007. Akrsitektur dan Interior Nusantara Seri Jawa. ISI Surakarta, Surakarta

WEBSITE :

http://www.greenschool.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/Solo_Raya http://skyscrapercity.com

http://www.karanganyarkab.go.id www.oca-sulistya.blogspot.com www.heroesoesanto.blogspot.com www.mediaindonesia.com


(6)

http://reddamuralart.wordpress.com/2012/09/09/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://digilib.petra.ac.id


Dokumen yang terkait

PUBLIKASI ILMIAH DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Surakarta Golf Club.

0 3 14

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta” Di Taman Semar Karangpandan.

0 1 21

PENDAHULUAN Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kebudayaan Seni Tradisional Jawa “Surakarta” Di Taman Semar Karangpandan.

0 1 8

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a).

0 1 14

PENDAHULUAN Dasar-Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kecantikan Dan Kebugaran Di Surakarta Dengan Nuansa Arsitektur Tradisional Jawa.

0 1 13

PUBLIKASI ILMIAH Dasar-Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Pusat Kecantikan Dan Kebugaran Di Surakarta Dengan Nuansa Arsitektur Tradisional Jawa.

0 0 21

PUBLIKASI ILMIAH Dasar - Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a) Perancangan Masjid Ekologis Di Kota Surakarta.

0 0 16

PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a) Pusat Kebudayaan Islam Di Surakarta.

0 0 8

PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a) Pusat Kebudayaan Islam Di Surakarta.

0 0 12

PUBLIKASI ILMIAH Dasar - Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a) Solo Art Theatre Sebagai Wadah Pertunjukan Seni Teater Dan Seni Budaya Tradisional Surakarta.

0 1 17