PENDAHULUAN Komparasi Hasil Belajar IPA Antara Kelas Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Dan Kelas Yang Diajar Dengan Index Card Match Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Mantingan 6 Mantingan Ngawi Tahun 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya manusia untuk mencapai
perubahan serta kemajuan hidup. Melalui pendidikan manusia dapat
mengembangkan sumber daya yang terdapat dalam diri mereka sehingga
mampu menjadi insan yang produktif, dapat mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, serta mampu
memajukan bangsanya. Dalam keseluruhan proses pendidikan, pola
pendidikan formal di sekolah yang paling disoroti. Di sekolah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Menurut Samino dan
Saring Marsudi (2012: 19), “Belajar adalah suatu proses yang harus dilalui
manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat
berhasil dengan baik”. Maksudnya yaitu suatu proses perubahan baik
tingkah laku maupun cara berpikir sesorang siswa yang dibantu oleh
seorang guru melalui cara mengajar aktif dan inovatif sesuai kebutuhan
perkembangan siswa agar mencapai hasil maksimal yang diharapkan.
Kesuksesan dari pencapaian pendidikan di sekolah sangatlah
tergantung pada pelaksanaan proses belajar mengajar didalam kelas. Hal
ini melibatkan peran serta hubungan guru dan murid dalam mencapai
standar yang telah ditentukan. Untuk mencapai hasil belajar yang

diharapkan, guru dituntut untuk memberikan peluang bagi muridnya untuk
mngembangkan

kemampuan

yang

1

terdapat

dalam

dirinya

serta

2

memfasilitasi murid untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu

cara yang paling efektif dengan menyediakan model dan strategi
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan pemahaman murid terhadap
materi serta mengajak murid aktif berperan dalam proses pembelajaran
dan meningkatkan hasil belajar.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berupaya membangkitkan minat
manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang
alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Ilmu
Pengetahuan Alam dalam pendidikan sekolah dasar memberikan berbagai
pengalaman belajar untuk siswa dalam memahami konsep, proses serta
menekankan agar siswa menjadi pelajar yang aktif dan luwes terhadap
pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar IPA tidak hanya
mengacu pada penguasaan teori ataupun konsep sebagai peningkatan
kemampuan kognitif namun juga peningkatan kemampuan afektif siswa.
Kemampuan

afektif

dapat

ditingkatkan


melalui

berbagai

percobaan, demonstrasi serta praktikum untuk membuktikan kebenaran
dari teori-teori yang telah dikuasai siswa. Dalam kegiatan ini guru dituntut
untuk kreatif memadupadankan model dan strategi dengan materi ajar agar
hasil belajar yang dicapai dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimum.
Namun pada kenyataan lapangan, terjadi proses pembelajaran yang lebih
didominasi oleh model dan strategi konvensional, dimana pembelajaran
hanya terpusat pada pengetahuan guru serta minimnya kegiatan praktikum
untuk meningkatkan kemampuan afektif siswa dalam pembelajaran IPA.

3

Berdasarkan

pengamatan


penulis

terhadap

pelaksanaan

pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Mantingan 6 Ngawi, terlihat
bahwa guru masih melaksanakan pembelajaran konvensional. Kegiatan
pembelajaran masih banyak didominasi ceramah dari guru setelah itu
siswa mengerjakan soal-soal yang ada pada buku paket dan LKS (Lembar
Kerja Siswa). Guru kurang kreatif dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, model dan strategi yang digunakan kurang variatif. Siswa
juga mengungkapkan bahwa belajar IPA itu identik dengan hafalan materi
yang telah disampaikan oleh guru, sedangkan untuk kegiatan praktikum
sendiri sangat jarang dilakukan sehingga siswa tidak memiliki pengalaman
belajar langsung.
Model pembelajaran inovatif merupakan salah satu model
pembelajaran yang patut dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam pendidikan formal di sekolah. Model pembelajaran
inovatif ini berciri antisipasi dan partisipasi, menyeimbangkan antara

kegiatan penyadaran dengan kegiatan pemberdayaan,antara pembentukan
otonomi dengan pembentukan integrasi setiap anak. Dalam penelitian ini
terdapat dua model pembelajarn inovatif yang dibandingkan untuk
memilih model pembelajaran terbaik. Model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain) dan Index Card Match merupakan model-model

pembelajaran inovatif yang digunakan dalam pembelajaran dikelas.
Berakar dari permasalahan ini, penulis sebagai calon guru sekolah
dasar semaksimal mungkin memecahkan masalah tersebut dengan

4

melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) dan Index Card Match yang diharapkan
berpengaruh serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA. Model pembelajarn Predict-Observe-Explain dan Index Card Match
merupakan model dan strategi belajar aktif dan variatif.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka
peneliti memilih judul penelitian yaitu

”KOMPARASI HASIL


BELAJAR IPA ANTARA KELAS YANG DIAJAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DAN
KELAS YANG DIAJAR DENGAN INDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANTINGAN 6
MANTINGAN NGAWI TAHUN 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
dapat diidentifikasikan permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Mantingan 6 yang belum
maksimal.
2. Guru yang masih menggunakan metode belajar konvensional
sehingga siswa mudah merasa jenuh di kelas.
3. Aktivitas belajar siswa yang kurang diperhatikan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Penggunaan model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar
IPA siswa.

5


C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang di atas, agar permasalahan yang dikaji dapat
terarahmaka pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih
efektif, danefisien. Adapun hal-hal yang membatasi penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran Predict-Observe-Explain dan Index Card
Match.

2. Kelas uji coba hanya pada kelas V SD Negeri Mantingan 6 tahun
ajaran 2012/2013.
3. Hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain) dan Index Card Match.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008:55). Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dikemukakan
rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain dan
Index Card Matchpada siswa kelas V SD Negeri Mantingan 6 tahun

pelajaran 2012/2013?

6

2. Jika ada perbedaan, model pembelajaran manakah yang lebih baik
antara model pembelajaran Predict-Observe-Explain denganIndex
Card Match?

E. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
menggunakan bantuan model pembelajaran Predict-Observe-Explain
dan Index Card Matchpada .siswa kelas V SD Negeri Mantingan 6
tahun pelajaran 2012/2013
2. Untuk mendeskripsikan model pembelajaran yang lebih baik antara

model pembelajaran Predict-Observe-Explain dan Index Card
Matchuntuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD

Negeri Mantingan 6 tahun pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat
konseptual terutama pada pembelajaran IPA, selain itu juga peningkatan
mutu pada proses pembelajaran serta hasil belajar IPA.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini menyumbangkan inspirasi
mengenai pengembangan model dan strategi pembelajaran aktif yang
sangat mendukung dalam pengaplikasian pembelajaran IPA yaitu
model pembelajaran Predict-Observe-Explain dan Index Card Match.

7

Mengingat bahwa siswa harus mempunyai pengalaman belajar
serta aktif dalam proses pembelajaran agar hasil belajar mencapai
hasil yang memuaskan maka tehnik untuk meningkatkan aktivitas
belajar tersebut adalah model pembelajaran Predict-Observe-Explain

dan Index Card Match.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kepada strategi pembelajaran di sekolah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Bagi
guru, peningkatan aktivitas belajar siswa dan pemahaman konsep
melalui model pembelajaran Predict-Observe-Explain dan Index Card
Match dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran IPA

yang lebih menarik dan kreatif sehingga hasil belajar siswa mencapai
angka yang memuaskan.Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat
meningkatkan aktivitasbelajar siswa sehingga hasil belajar siswa
mencapai angka yang memuaskan.

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Index Card Match Untuk Materi Pecahan Senilai Siswa Kelas 4 SD

4 40 25

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Csrd Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Penggunaannya Siswa Kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan.

0 31 197

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Antara Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Square Dengan Yang Menggunakan Metode Discovery Learning : Studi kasus di SMP Negeri 169 Jakarta Barat

0 6 127

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Make a Match pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Genengan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

2.1.2. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Semester II Tahun

0 0 17

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jalaksana

0 0 8