TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.
TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
SMP NEGERI 6 PERCUT
TESIS
OLEH :
T. R U S D I
NIM. 0811 8813 0046PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
(2)
TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
SMP NEGERI 6 PERCUT
TESIS
OLEH :
T. R U S D I
NIM. 0811 8813 0046PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Tengku Rusdi. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2012.
Masalah dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tipe kepemimpinan Kepala SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan yang diterapkannya dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu kesimpulan diambil dari data-data yang diperoleh dari subjek penelitian dan nara sumber lainnya, yakni guru-guru yang dipimpin oleh Kepala Sekolah tersebut sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan, Kepala Sekolah menerapkan 3 tipe kepemimpinan yakni : (1) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut, ramah tamah, (2) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir, memiliki keterlibatan, (3) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.
Kesimpulan penelitian ini bahwa Kepala SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan menerapkan tipe kepemimpinan : (1) misionaris, tipe kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri : bersifat terbuka, penolong, lembut, dan ramah tamah, (2) Tipe kepemimpinan otokrat bijak : tipe kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir dan memiliki keterlibatan dan (3) Tipe kepemimpinan eksekutif, yang memiliki ciri-ciri : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.
(6)
ii
ABSTRAK
Tengku Rusdi. The type of Leadership of the principal SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan (State Junior High School). Deli Serdang region, Graduate School, State University of Medan 2012.
The problem of the study was the type of leadership of the principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan which involved: the type of leadership of principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan. The aim of this research was to discribe what tipe of leadership used by the pricipal to lead his school in SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Instruments used in collecting data was : interviews, observation, and study documentation.
The method used in this study was qualitative method research design, namely : the conclusions gotten the data through the observation and interview the subject and other teachers were led by him. The result of the study showed that the principal of SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan applied 3 types of leadership namely : (1) missionaire, (2) wise otocrate, and (3) executive.
The missionaire type had the characteristics : open, smooth, friendship and helper, the characteristics of wise otocrate type was : easy going, discipline, organizing and involving, (3) the characteristics of executive type was : high quality, give motivation, think a head and diligent.
Based on the results of the study, it was concluded that the principal’s of SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan applied not only one type of leadership but three types of leadership namely : (1) missionaris, this type of leadership has the characteristics : open, helping, soft, and friendship, (2) wise otocrate type of leadership, it has the characteristics ; to make people easy, discipline, organizing, and involved, and (3) excecutive type of leadership, it has the characteristics: high quality, give the motivation, mind a head and dilligent.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kebijaksaan, kekuatan dan kelimpahan berkatNya kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan, dan motivasi dosen pembimbing dan nara sumber, keluargaku, serta rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan perkuliahan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi pada Program Pascasarjana (S2) Universitas Negeri Medan. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya
Kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Danamik, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan dan mendukung dari penulis menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
3. Bapak Prof. Dr, H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd. selaku ketua Program studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universits Negeri Medan sekaligus sebagai nara Sumber yang banyak memberikan masukan dan saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga hasil penelitian ini sudah lebih baik.
4. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berguna dalam penyempumaan penulisan tesis ini. Beliau juga memberikan motivasi pengarahan dan bimbingan pada penulis sehingga dalam tesis ini, penulis memperoleh
(8)
iv
banyak masukan yang sifatnya membangun sehingga menjadikan penelitian ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Prof. Abdul Munir, M.Pd. selaku pembimbing II dan ketua Prodi Pendidikan Dasar PPS UNIMED, Dimana di tengah kesibukannya telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan pikiran yang sangat berarti bagi penulis merasa hasil penelitian ini lebih baik.
6. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini.
7. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S. selaku nara sumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini.
8. Bapak Drs. Elfian Lubis, selaku kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut, yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Dra. Surliana Dalimunthe selaku istri yang telah memberi dukungan dan motivasi bagi Penulis sehingga Penulis bersemangat untuk menyelesaikan studi di Pasca Sarjana Unimed.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tulisan ini dengan baik. Penulis menyadari masih terdapat kelemahan dan kekurangan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tulisan ini. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kasih dan rahmatNya bagi kita semua.
Medan, 05 Oktober 2012 Penulis
T. R U S D I NIM : 081 188 130 046
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nama Staf Pegawai Serta Jabatannya ... 48
Tabel 4.2 Sasaran Program Sekolah ... 54
Tabel 4.3 Keadaan Tanah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan ... 56
Tabel 4.4 Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi Menurut Ijazah tertinggi ... 57
Tabel 4.5 Guru dan Kebutuhan Guru Menurut Status Kepegawaian Tiap Mata Pelajaran yang Diajarkan ... 60
Tabel 4.6 Tenaga Adm Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin ... 61
Tabel 4.7 Ruang Menurut Jenis, Status, Kepemilikan, Kondisi dan luas ... 62
Tabel 4.8 Penggunaan Laboratorium ... 62
Tabel 4.9 Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Adm Menurut Status Kepegawaian, Golongan dan Jenis Kelamin ... 63
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Kepala Sekolah sedang mengikuti acara Maulid ... 67 Gambar 4.2. Kepala Sekolah sedang mendengarkan laporan bawahannya .... 69 Gambar 4.3. Kepala Sekolah sedang mendengarkan pengarahan dari
Kepala Dinas Pendidikan ... 71 Gambar 4.4. Kepala Sekolah sedang memberi pengarahan ... 74 Gambar 4.5. Kepala Sekolah sedang bersama Ibu Kepala Desa dan Camat ... 77 Gambar 4.6. Kepala Sekolah sedang memimpin upacara bendera ... 80 Gambar 4.7. Kepala Sekolah sedang Memberi penghargaan ... 81 Gambar 4.8. Kepala Sekolah sedang memimpin rapat ... 84
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Guru-Guru ... 103-118 Lampiran 2 : Lembar Observasi ... 119-126 Lampiran 3 : Photo-Photo Kegiatan Kepala Sekolah ... 127-139
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari pengajaran, latihan dan kajian (Kamars, 2005:132). Pendidikan juga bertujuan membentuk kepribadian, moral, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, peradaban manusia dan negara.
Pendidikan dapat dibedakan menjadi : (1) pendidikan formal, (2) pendidikan non formal dan (3) pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dikelola secara profesional sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dikelola tanpa harus mengikuti seluruh aturan pemerintah seperti kursus dan pelatihan dan pendidikan informal adalah pendidikan yang dilakukan di rumah, masyarakat dan lingkungannya.
Pendidikan formal dikelola secara profesional, memiliki satuan pendidikan, pemimpin satuan pendidikan, manajemen, perencanaan, pembiayaan dan lain sebagainya. Pemimpin di satuan pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA disebut Kepala sekolah dan pada tingkat perguruan tinggi disebut Rektor. Satuan pendidikan dapat juga disebut sebuah organisasi karena merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama melalui sebuah manajemen tertentu.
(13)
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan organisasi yang dipimpinnya, sebab pemimpin yang sukses mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan serta perilaku benar, yang harus dikerjakan bersama-sama.
Seko1ah adalah sebuah organisasi dan pemimpinan di sekolah disebut kepala sekolah. Oleh sebab itu hal di atas juga berlaku pada kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba, dapat mengoreksi kelemahan-kelemahan dan sanggup membawa organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Ringkasnya kepala sekolah mempunyai kesempatan paling banyak untuk mengubah sebuah sekolah menjadi lebih baik. Atau justru sebaliknya, bisa mengubah sekolah menjadi buruk atau menjadi tidak baik jika dia salah langkah dan tidak bijaksana. Sehubungan dengan ini manajemen merupakan kunci yang utama untuk menjadi suksesnya sekolah yang dipimpinnya, Kartono, 2001:1)
Berdasarkan pernyataan diatas, kualitas kepala sekolah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu antara lain: 1) tingkat pendidikan, 2) kemampuan manajerial, 3) sikap mental, dan 4) pengetahuan tentang ilmu kepemimpinan. Namun yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana sistem perekrutan kepala sekolah. Sebab kepala sekolah adalah pemimpin yang ditunjuk bukan dipilih. Oleh sebab itu proses dan sistem perekrutan kepala sekolah menjadi faktor yang sangat dominan untuk menentukan kualitas kepala sekolah dalam memimpin sekolah.
(14)
3
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah semestinya : (1) memiliki nilai pengabdian pada kepentingan sekolah, (2) menjamin keselamatan, kebaikan dan kesejahteraan bagi para guru dan pegawai, (3) menjadi pengikat dan pemersatu bagi seluruh warga sekolah dan (4) sebagai penggerak pada setiap kegiatan sekolah (Kartono, 2001:96). Lebih lanjut Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional menegaskan bahwa Kepala Sekolah sebagai pimpinan disekolah memiliki peran dan fungsi sebagai : (1) Edukator (pendidik), (2) manajer (pengelola), (3) Administrasi (pelaksana administrasi), (4). Supervisor (penyelia), (5) Leader (pemimpin), (6) Inovator (pembaharu), 7 (Motivator (pemberi semangat).
Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai manajer disekolah, itu artinya kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajemen. Manajemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia (George. R. Terry, 1977:7). Berdasarkan definisi manajemen diatas dapat dikatakan bahwa kepala sekolah harus mampu menggerakkan dan menggunakan segala kekuatan di dalam sekolah demi untuk mencapai tujuan sekolah. Kemampuan untuk menggerakkan orang dan kekuatan yang ada, bukanlah datang sendiri, kemampuan tersebut harus dipelajari.
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah semestinya memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. kemampuan manajerial kepala sekolah menjadi unsur terpenting dalam menciptakan ketenangan, menggerakkan, mengatur, pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu tinggi di sekolah (Kartono, 2001:168). Manajemen dapat disebut pula sebagai
(15)
pengendalian suatu usaha yang meliputi: 1) proses pendelegasian wewenang kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan dan 2) proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber materil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.
Kemampuan manajerial ini tidaklah dapat dengan sendirinya. Hal ini harus dipelajari. Dengan demikian apakah kepala sekolah yang memimpin sekolah memiliki kemampuan manajerial yang baik, atau tidak memiliki kemampuan sama sekali. Bila kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah memiliki kemapuan manajerial yang baik, maka akan tercapailah tujuan yang diharapkan. Namun bila tidak, maka tujuan untuk memajukan pendidikan di sekolah hanyalah “angan-angan” belaka dan akan tetap menjadi wacana tertulis yang tidak bisa diaplikasikan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Anderson (2000) bahwa mutu pendidikan itu ditentukan oleh 4 unsur besar yaitu 1) siswa, 2) guru, 3) manajemen dan 4) pembiayaan. Kalau dilihat dari pernyataan di atas, jelaslah bahwa unsur manajemen dan pembiayaan berada pada wilayah kepala sekolah. Itu berarti 50% keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kepala sekolah yang mengelola dana dan mengelola sekolah. Sedangkan unsur guru hanya seperempatnya saja atau 25%.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP 6 Percut Sei Tuan, bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah melakukan teguran terhadap guru-guru yang tidak disiplin, melakukan pengoreksian terhadap kegiatan dan laporan yang dilakukan oleh guru, memberi arahan pada guru, serta dalam mengelola sekolah, sering melibatkan orangtua siswa dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan-keputusan yang strategis yang berhubungan
(16)
5
dengan kemajuan sekolah. Sekolah tersebut juga telah memperoleh beberapa penghargaan dibidang pendidikan. Penulis juga merupakan Ketua Komite Sekolah di sekolah tersebut sehingga penulis tertarik ingin mengetahui Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik fokus pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah
C. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini dapat dikembangkan sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah yang dipimpinnya ?.
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka dapatlah ditentukan tujuan dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Tipe kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut.
(17)
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka dapatlah ditentukan manfaat dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
a. Manfaat Praktis
1. agar kepala sekolah menerapkan pola kepemimpinan yang tepat terhadap sekolah yang dipimpinnya
2. agar kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang mampu dalam menggerakkan seluruh anggota yang ada di sekolah.
b. Manfaat Teoritis
1. menambah khasanah pengetahuan tentang tipe kepemimpinan kepala sekolah
2. sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih mendalam mengenai tipe kepemimpinan kepala sekolah.
(18)
97 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepala sekolah SMP 6 Percut dalam memimpin sekolah menerapkan 3 tipe kepemimpinan yaitu :
1. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut, ramah tamah
2. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir, memiliki keterlibatan.
3. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat ditimbulkan dari penjelasan diatas adalah :
(19)
2. Para guru menjadi lebih akrab dengan kepala sekolah 3. Para guru menjadi tertolong dalam urusan administrasi 4. Para guru menjadi bersifat ramah-tamah
5. Para guru menjadi tertib administrasi
6. Para guru menjadi terlihat dalam berbagai kegiatan sekolah 7. Para guru menjadi tekun dalam bekerja
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapatlah di buat saran dalam penelitian ini. Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar kepala sekolah : 1. bersifat lembut, mempermudah urusan bawahan, dan tidak sombong
2. bersifat membina bawahan, bermoral tinggi, memiliki keterlibatan dan luwes 3. bersifat loyal pada atasan, tidak merasa benar sendiri, patuh pada aturan dan
cermat
4. bersifat cermat, terbuka, ramah, kreatif, memotivasi dan berpandangan luas agar para bawahan dapat bekerja dengan baik sehingga akan tercapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
(20)
99
DAFTAR PUSTAKA
Dubren, J.A. 2005. The Complete Ideal’s Guides Leadership. Jakarta: Prenada Media.
Huberman & Miles. 1984. Qualitative Data Analysis. California : Sage. Kamars, Dachnel, 2005. Administrasi Pendidikan. Padang Suryani Indah.
Kartini Kartono, Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri, Rajawali, Jakarta, 1981.
Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Komariah, Aan. 2008. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara. Manullang, B. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medan: Unimed Press.
Moleong, Lexy. J. 2000. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng, 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin. Mulyasa, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Sagala, Saiful. 2007, Managemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Salusu. 2005. Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: Grasindo. Siagian, S.P.2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta. Bumi Aksara.
Stogdill. R.M. A.1974 Hand book of Leadership : A Survey of Theory and Research, Mc. Millan Publ. Co. Inc.,
Taylor, Frederich,W.1974. Scientific Administration, Harper and Bros, New York. Taylor, Bogdan, Biklen, 2000. Scientific Manajemen. New York : Harper &
Brothers.
Tead Ordway.1951. The Art of Administration, Mc Graw Hill Book Co. Inc.New York.
(21)
Terry, G.R. 1977. Principle of Management.Illinois: Richard D. Irwin, Inc Homewood.
Terry, G.R. 2006. Prinsip-Prinsip Management. Jakarta: Bumi Aksara. Terry.G.R. 1977. Principle of Management. Illinois : Ridhard D. Irwin Inc. Yuki, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi Jakarta: Indeks.
Wahjosumijo, 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
(1)
5
dengan kemajuan sekolah. Sekolah tersebut juga telah memperoleh beberapa penghargaan dibidang pendidikan. Penulis juga merupakan Ketua Komite Sekolah di sekolah tersebut sehingga penulis tertarik ingin mengetahui Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik fokus pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah
C. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini dapat dikembangkan sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah yang dipimpinnya ?.
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka dapatlah ditentukan tujuan dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Tipe kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut.
(2)
6 E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka dapatlah ditentukan manfaat dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
a. Manfaat Praktis
1. agar kepala sekolah menerapkan pola kepemimpinan yang tepat terhadap sekolah yang dipimpinnya
2. agar kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang mampu dalam menggerakkan seluruh anggota yang ada di sekolah.
b. Manfaat Teoritis
1. menambah khasanah pengetahuan tentang tipe kepemimpinan kepala sekolah
2. sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih mendalam mengenai tipe kepemimpinan kepala sekolah.
(3)
97 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepala sekolah SMP 6 Percut dalam memimpin sekolah menerapkan 3 tipe kepemimpinan yaitu :
1. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut, ramah tamah
2. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir, memiliki keterlibatan.
3. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat ditimbulkan dari penjelasan diatas adalah :
(4)
98
2. Para guru menjadi lebih akrab dengan kepala sekolah 3. Para guru menjadi tertolong dalam urusan administrasi 4. Para guru menjadi bersifat ramah-tamah
5. Para guru menjadi tertib administrasi
6. Para guru menjadi terlihat dalam berbagai kegiatan sekolah 7. Para guru menjadi tekun dalam bekerja
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapatlah di buat saran dalam penelitian ini. Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar kepala sekolah : 1. bersifat lembut, mempermudah urusan bawahan, dan tidak sombong
2. bersifat membina bawahan, bermoral tinggi, memiliki keterlibatan dan luwes 3. bersifat loyal pada atasan, tidak merasa benar sendiri, patuh pada aturan dan
cermat
4. bersifat cermat, terbuka, ramah, kreatif, memotivasi dan berpandangan luas agar para bawahan dapat bekerja dengan baik sehingga akan tercapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
(5)
99
DAFTAR PUSTAKA
Dubren, J.A. 2005. The Complete Ideal’s Guides Leadership. Jakarta: Prenada Media.
Huberman & Miles. 1984. Qualitative Data Analysis. California : Sage. Kamars, Dachnel, 2005. Administrasi Pendidikan. Padang Suryani Indah.
Kartini Kartono, Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri, Rajawali, Jakarta, 1981.
Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Komariah, Aan. 2008. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara. Manullang, B. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medan: Unimed Press.
Moleong, Lexy. J. 2000. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng, 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin. Mulyasa, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Sagala, Saiful. 2007, Managemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Salusu. 2005. Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: Grasindo. Siagian, S.P.2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta. Bumi Aksara.
Stogdill. R.M. A.1974 Hand book of Leadership : A Survey of Theory and Research, Mc. Millan Publ. Co. Inc.,
Taylor, Frederich,W.1974. Scientific Administration, Harper and Bros, New York. Taylor, Bogdan, Biklen, 2000. Scientific Manajemen. New York : Harper &
Brothers.
Tead Ordway.1951. The Art of Administration, Mc Graw Hill Book Co. Inc.New York.
(6)
100
Terry, G.R. 1977. Principle of Management.Illinois: Richard D. Irwin, Inc Homewood.
Terry, G.R. 2006. Prinsip-Prinsip Management. Jakarta: Bumi Aksara. Terry.G.R. 1977. Principle of Management. Illinois : Ridhard D. Irwin Inc. Yuki, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi Jakarta: Indeks.
Wahjosumijo, 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.