"Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Jurusan ‘X’ Angkatan 2013 Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ".

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA

JURUSAN “X” ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI

DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Nyi Raden Mutiara Rai ., 2016, Pembimbing 1 : Budi Widyarto., dr., MH Pembimbing 2 : Heddy Herdiman., dr., M.Kes

Dengan meningkatnya teknologi, remaja dapat mencari informasi dari berbagai media seperti internet dan televisi tetapi, informasi dari sumber tersebut seringkali kurang lengkap atau kurang tepat. Dampak dari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual sangat menghawatirkan, seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan terjangkit infeksi menular seksual.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan bahan penelitian kuesisoner mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual. Populasi untuk penelitian ini adalah mahasiswa jurusan X angkatan 2013 di Universitas Kristen Maranatha dengan sampel sebanyak 172 orang yang dihitung menggunakan rumus slovin dan diambil dengan cara convenience sample.

Hasil dari penelitian ini mendapatkan 13,95% responden mempunyai pengetahuan yang baik, sebesar 93.60% responden memiliki perilaku yang baik, dan sebesar 94.77% responden memiliki sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual.

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan reproduksi, infeksi menular seksual, mahasiswa


(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOUR IN “X” MAJOR STUDENTS OF CLASS 2013 RELATED TO REPRODUCTIVE

HEALTH AND SEXUALLY TRANSMITTED DISEASES

Nyi Raden Mutiara Rai., 2016, 1st Tutor : Budi Widyarto, dr., MH

2nd Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes

With advance technology evolution, young people could find any information from a lot of media, like television and internet but sometimes the information was either not right or not enough. The impact of lacking enough knowledge can cause some horrible result like unwanted pregnancy and having sexualy transmitted diseases.

The purpose of this study is to describe the knowledge, attitude and behavior of students about health reproduction and sexually transmitted diseases.

This study is a descriptive study and uses quesionaire about reproductive health and sexually transmitted diseases as a study instrument. The population for this study is X major students of 2013 class with the sample of 172 people, counted with the slovin

equation and used the convenience sample as the sampling technique.

The result of this study shows that 13,95% respondent have sufficient knowledge, about 93.60% respondent have a good behavior and 94.77% respondent have a good attitude on resproductive health and sexually transmitted diseases

Key words: knowledge, attitude, behavior, reproductive health, sexually transmitted diseases, colledge students


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ...4

1.5 Landasan Teori ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Reproduksi ... ... 6

2.1.1 Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... 6

2.1.2 Fisiologi Sistem Reproduksi Pria ... 12


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita ... 17

2.2 Infeksi Menular Seksual ... 19

2.2.1 Gonore ... 22

2.2.2 Sifilis ... 23

2.2.3 Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ... 25

2.2.4 Hepatitis B ... 26

2.3 Pengetahuan ... 28

2.4 Sikap ... 29

2.5 Perilaku ... 30

2.6 Pendidikan Seksual ... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian dan Subjek Penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Prosedur Penelitian ... 33

3.4 Metodelogi Penelitian ... 33

3.5 Populasi dan Sampel ... 34

3.6 Analisis Univariat ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengetahuan Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 37

4.2 Sikap Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 46

4.3 Perilaku Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN ... 73 RIWAYAT HIDUP ... 70


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Infeksi Menular Seksual Menurut Etiologi...…20 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 36 Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Responden ... 37 Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang

Adanya Masa Subur Diantar Siklus Menstruasi Dimana

Seorang Perempuan Dapat Hamil Setelah Berhubungan Seksual ... 37 Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Seorang

Perempuan Yang Sudah Menstruasi Dapat Hamil Setelah

Melakukan Hubungan Seksual Untuk Pertama Kalinya ... 38 Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Berhubungan

Seksual Di Usia Dini Dapat Mengganggu Kesehatan

Organ Reproduksi ... 39 Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah

Masturbasi Dapat Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan ... 39 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda

Ketahui Tentang Kondom ... 40 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda

Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi (KB) ... 41 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda

Ketahui Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) ... 42 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja

Gejala Dari Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 43 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Bagaimana

Cara Penularan Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 43 Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Bagaimana


(7)

Universitas Kristen Maranatha Cara Mencegah Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 44 Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja Infeksi

Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 45 Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja Komplikasi

Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 45 Tabel 4.15 Tingkat Sikap Responden ... 46 Tabel 4.16 Distribusi Respon Terhadap Abstinence (Tidak Berhubungan

Seksual Sebelum Menikah) ... 47 Tabel 4. 17 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Melakukan Hubungan

Seksual Pada Usia Dini Tidak Apa-Apa ... 48 Tabel 4.18 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Ada Edukasi Dini

Tentang Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 48 Tabel 4.19 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Seseorang Yang Aktif

Berhubungan Seksual Perlu Cek Rutin Ke Dokter... 49 Tabel 4.20 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Hubungan Seksual

Usia Dini Dapat Berdampak Buruk Untuk Masa Depan ... 49 Tabel 4.21 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Vaksinasi Sebagai

Pencegah Infeksi Menular Seksual ... 50 Tabel 4.22 Distribusi Respon Terhadap Penggunaan Kondom Sebagai Alat

Pencegahan Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual ... 51 Tabel 4.23 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Alat Kontrasepsi

Tidak Perlu Digunakan Untuk Remaja Yang Aktif

Berhubungan Seksual ... 51 Tabel 4.24 Distribusi Respon Terhadap Orang Tua Ikut Andil Dalam

Mendidik Anaknya Tentang Kesehatan Reproduksi dan

Infeksi Menular Seksual. ... 52 Tabel 4.25 Tingkat Perilaku Responden ... 52


(8)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4. 26 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah

Menonton/membaca Porno ... 53 Tabel 4. 27 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah

Melakukan Hubungan Seksual ... 53 Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah

Periksa/cek Kesehatan Organ Reproduksi ... 54 Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Bila Anda Curiga

Terkena Penyakit Infeksi Menular Seksual, Apa Yang Akan

Anda Lakukan ... 55 Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Sebelum Anda

Melakukan Hubungan Seksual, Anda Membersihkan Organ

Reproduksi Anda ... 55 Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Kapan Pertama

Kali Anda Berhubungan Seksual ... 56 Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Alasan Anda

Berhubungan Seksual Untuk Pertama Kalinya ... 56 Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Sebelumnya

Anda Memastikan Pasangan Anda Bebas Dari Infeksi

Menular Seksual ... 57 Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda

Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual ... 58 Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda

Berganti-ganti Pasangan Seksual ... 58


(9)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Lapisan Testis dan Funikulus Spermatikus. ... 7

2.2 Bagian-Bagian Dari Testis dan Epididimis ... 8

2.3 Menunjukkan Duktus Deferens dan Vesika Seminalis ... 9

2.4 Struktur Penis ... 11

2.5 Organ Genitalia Interna Wanita ... 16

2.6 Bagian-Bagian Vulva ... 17

2.7 Jumlah Kasus Gonore, Sifilis dan Chlamydia Secara Global ... 21

2.8 Perjalanan Penyakit Hepatitis Akut ... 27


(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Etik ... 63


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pandangan bahwa hubungan seksual adalah tabu, membuat remaja enggan berdiskusi tentang kesehatan reproduksinya dengan orang lain. Menurut WHO remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-19 tahun, menurut Permenkes RI nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 tahun sedangakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Kurangnya informasi tentang pendidikan seksual atau sex education membuat remaja penasaran dan mereka akan melakukan eksplorasi sendiri. Dengan meningkatnya teknologi, kaum remaja dapat mencari informasi dari berbagai media seperti internet dan televisi tetapi, informasi dari sumber tersebut seringkali kurang lengkap atau kurang tepat dan seringkali mengakibatkan dampak yang buruk. Remaja juga seringkali mudah meniru atau melakukan hal-hal yang mereka lihat terutama bila teman teman disekitarnya melakukan hal yang sama.

Negara kita dominan menggunakan program abstinence-only sex education dengan tujuan positif yaitu program yang mengajarkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Sayangnya, program ini tidak efektif dalam mengurangi perilaku seksual yang berbahaya pada remaja. Program abstinence-only sex education merenggut hak seseorang untuk mendapatkan edukasi dan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS) yang menjadi aspek penting untuk masa depan. Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi and infeksi menular seksual lebih baik dimulai dari rumah yaitu oleh orang tua kepada anaknya yang dapat membuat anak tersebut merasa aman untuk membicarakan hal tersebut.


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha Dampak dari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat mengkhawatirkan, contohnya seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan terkena infeksi mennular seksual (IMS). Hal ini cukup berbahaya karena hamil pada usia dini akan mengganggu perkembangan organ reproduksi, belum lagi dengan adanya tekanan dari lingkungan sosial. Kehamilan yang tidak diinginkan juga mengarah kepada tindakan aborsi dan pernikahan remaja. Kedua hal tersebut dapat berdampak buruk bagi masa depan seseorang. Menurut Riset Kesehtan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di Indonesia masih didapatkan kehamilan di usia muda (< 15 tahun) meskipun dengan proporsi yang sangat kecil (0.02%) serta kehamilan di usia 15-19 tahun sekitar 1.97%, lalu dikatakan oleh United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA, 2010), Indonesia merupakan Negara ke-37 dengan presentase pernikahan muda tertinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah kamboja.

Risiko lain dari kurang baiknya pengetahuan dalam kesehatan resproduksi adalah terjangkit infeksi menular seksual (IMS), infeksi menular seksual merupakan masalah yang sudah mendunia. Menurut WHO tahun 2016, sebanyak 357 juta orang terinfeksi salah satu dari IMS seperti gonore, chlamydia, trokomoniasis dan sifilis. WHO juga memperkirakan bahwa sebanyak 500 juta orang menderita virus herpes simplex dan mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena HIV (Human Immunodeficiency Virus). Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015, kasus HIV meningkat secara signifikan pada tahun 2013-2014. Berdasarkan data Kemenkes RI, seluruh provinsi di pulau Jawa, Bali, dan Papua mempunyai jumlah kasus HIV lebih dari 440 kasus dengan jumlah terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Secara kumulatif sampai tahun 2014 kasus HIV ada sebanyak 65.790 kasus. Menurut persentase kasus baru tahun 2014, kasus terbanyak ada di usia antara 20-29 tahun (32.2%) dan jumlah penderita laki-laki 1.8 kali lebih banyak dari perempuan.

Berdasarkan hal-hal di atas, dan dengan adanya beberapa perbedaan dari gaya hidup seperti pergaulan, perilaku, dan cara pandang. Maka peneliti memutuskan untuk


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha membuat gambaran akan pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS).

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa mengenai kesehatan reproduksi dan IMS

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran serta tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 UK. Maranatha mengenai kesehatan reproduksi dan IMS.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami lebih bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 Universitas Kristen (UK) Maranatha dalam hal mendasar seperti kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS) yang merupakan salah satu aspek penting dalam membangun masa depan.


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa jurusan ‘X’ angkatan 2013 UK. Maranatha mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS). Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti-peneliti selanjutnya sebagai referensi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan gambaran kepada pihak UK. Maranatha tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 terhadap kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual sehingga dapat meningkatkan usaha untuk meningkatkan pendidikan mahasiswa UK. Maranatha.

1.5 Landasan Teori

Negara kita dominan menggunakan program abstinence-only sex education dengan tujuan positif yaitu program yang mengajarkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Sayangnya, program ini tidak efektif dalam mengurangi perilaku seksual yang berbahaya pada remaja. Perilaku seksual yang berbahaya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan terkena Infeksi Menular Seksual (IMS). Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang cara penularannya terutama melalui hubungan seksual termasuk genito-genital, oro-genital dan ano-genital sehingga kelainan yang timbul tidak terbatas di bagian genital saja tetapi di ekstra genital juga.


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015, kasus HIV meningkat secara signifikan pada tahun 2013-2014. Berdasarkan data Kemenkes RI, seluruh provinsi di pulau Jawa, Bali, dan Papua mempunyai jumlah kasus HIV lebih dari 440 kasus dengan jumlah terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat dan menurut Riset Kesehtan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di Indonesia masih didapatkan kehamilan di usia muda (< 15 tahun) meskipun dengan proporsi yang sangat kecil dan pada daerah pedesaan lebih banyak diabandingkan di perkotaan.

Dengan kurangnya edukasi seksual yang komprehensif, perilaku berbahaya akan terus meningkat. Menurut UNESCO atau United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization, pendidikan seksual komprehensif merupakan edukasi seksual yang mengajarkan tentang seksualitas dan hubungan romantis sesuai dengan usia, menggunakan pendekatan sesuai budaya dengan memberikan informasi yang akurat, realistik dan tidak menghakimi. Tujuan dari pendidikan seksual yang komprehensif adalah untuk memastikan orang muda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan hidup yang luas agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam hubungan romantis dan seksual.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Desilianty sari (2011) pada mahasiswa program studi pendidikan kedokteran Universitas Tanjungpura ditemukan sebanyak 94% mahasiswa mempunyai pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS, sebanyak 86,7% mempunyai sikap yang baik mengenai HIV/AIDS dan sebanyak 80% memiliki perilaku yang baik mengenai HIV/AIDS

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nas lokbere dan teman-teman (2013) kepada mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, didapatkan sebanyak 94,28% mahasiswa mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, sebanyak 64,8% mempunyai sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi dan sebanyak 37,14% mahasiswa mempunyai perilaku yang baik mengenai kesehatan reproduksi. Lalu menurut penelitian yang dilakukan oleh Otto magai dan teman-teman (2015) kepada mahasiswa fakultas peternakan Universitas Sam Ratulangi dengan hasil sebanyak 50% responden


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha memiliki pengetahuan yang baik dan sebanyak 50% responden memiliki pengatahuan yang kuranga baik mengenai kesehatan reproduksi, lalu sebanyak 55,3% responden memiliki sikap yang baik atau cenderung menghindari hubungan seksual pranikah dan sebanyak 44,1% responden memiliki perilaku seksual berisiko dan 55,9% responden memiliki perilaku tidak berisiko. Dari hasil penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku mahasiswa fakultas peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, namun tidak ada hubungan antara sikap kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah.


(17)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

 Pengetahuan dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan

infeksi menular seksual sebanyak 13,95% memiliki pengetahuan baik, sebanyak 79,07% memiliki pengetahuan cukup baik dan 6,98% memiliki pengetahuan yang kurang baik.

 Sikap dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi

menular seksual sebanyak 94,77% memiliki sikap baik dan sebanyak 5,23% memiliki sikap cukup baik.

 Perilaku dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi

menular seksual sebanyak 93,60% memiliki perilaku baik, sebanyak 2,91% memiliki perilaku cukup baik dan 3,49% memiliki perilaku yang kurang baik.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah:

 Penelitian selanjutnya mungkin dapat melakuakn perbandingan dengan karakteristik responden seperti usia, tingkat pendidikan dan lain-lain.

 Meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi dan penyuluhan tentang dampak dari infeksi menular seksual pada mahasiswa UK. Maranatha.


(18)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN

PERILAKU MAHASISWA JURUSAN

‘X’

ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN

REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR

SEKSUAL

Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Nyi Raden Mutiara Rai Purwhanata

1310187

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA JURUSAN ‘X’ ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Budi Widyarto L, dr., MH., selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan, nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. 2. Heddy Herdiman, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing kedua yang telah

bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan, nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. 3. Cindra Paskaria, dr., MKM sebagai dosen yang bersedia meluangkan waktu

dalam memberi bimbingan dalam perhitungan statistik karya tulis ilmiah ini. 4. Kedua orang tua saya, Rina Miranita dan Cipta Purwhana serta kedua kakak

perempuan saya, Marla Meta Purwhita dan Mega Purwhanisa yang selalu memberikan doa, serta motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Teman-teman terdekat saya Evelyn Nathania, Dhara Alifa, Dinar Sarayini,

Amelinda Nathania, Traxie Tanzil, Hyacintha Idelia, dan Nathania Gracia yang telah membantu saya selama ini dan selalu memberi dukungan dan semangat.


(20)

Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran. Penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Bandung, Januari 2017


(21)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Adler, M. et al., 2004. ABC of Sexually Transmitted Infections ,

Advocates for Youth, 2009. Comprehensive Sex Education: Research and Results. , pp.1–4.

Badan Pusat Statistik et al., 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Sdki, p.16.

Drake, R.L., Vogl, W. & Mitchell, A.W.M., 2014. Gray’s anatomy for students, Dyson, S.P., 2010. Parents and Sex Education. Journal of Educational Sociology, 8(6),

p.381.

Jennifer Rider et al, 2015. Ejaculation frequency and risk of prostate cancer: updated results from the Health Professionals Follow-up Study,

Kaufman, M., 2011. Sex Education: What Children Should Learn and When.

Kelly, J., 2013. Condoms and STDs. British journal of hospital medicine, 56, p.370. Kementerian Kesehatan RI, 2015. Sexual Health Reproductiv; Situasi kesehatan

Reproduksi remaja. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp.1– 8.

Kumar, V. et al., 2015. Robbins and Cotran pathologic basis of disease,

Lembahmanah, L., 2009. Analisis Faktor Pendidikan Pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim Dengan Pendekatan “SEE and TREAT”: Untuk Deteksi Lesi Prekanker Dan Pengoatan Dengan Terapi Beku.

Linuwih, S., Bramono, K. & Indriatmi, W., 2016. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Magai, O. et al., 2015. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU


(22)

Universitas Kristen Maranatha SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO.

Moore, Keith L, Anne M.R.Agus, dan Arthur F. Dalley, 2013. Moore Essential Clinical Anatomy,

Nadya, S., Utami, S. & Natalia, K.P., 2014. GAMBARAN PENGETAHUAN , SIKAP , DAN PERILAKU SISWA-SISWI SMA SEKS BEBAS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL.

Notoatmodjo, S. (2007). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurlaili, N., 2011. Pendidikan Seks Pada Anak. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama

dan Gender. Available at:

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/487.

Nurmansyah, M.I., 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. , 1, p.160. Sherwood, L., 2012. Fundamentals of human physiology, Belmont, CA: Brooks/Cole

Cengage Learning.

Smith, R.P. et al., 2011. The Netter collection of medical illustrations. Volume 1,

Volume 1,. Available at:

http://www.clinicalkey.com/dura/browse/bookChapter/3-s2.0-C20090358511. Sobotta, J. et al., 2013. Sobotta atlas of human anatomy. Volume 2, Volume 2,.

Available at: https://www.clinicalkey.com/dura/browse/bookChapter/3-s2.0-C20130046919.

Stephens, J.W. et al., 2010. U S. Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2010., Available at: http://w.

Tortora, G.J. & Derrickson, B., 2011. Principles of anatomy and physiology, Hoboken, N.J.: Wiley.


(23)

Universitas Kristen Maranatha UN, 2015. Comprehensive Sexuality Education.

WHO, 2007. Global Strategy for the Prevention and Control of Sexually Transmitted Infections: 2006–2015, Breaking the chain of transmission. Geneva, Switzerland,

p.1. Available at:

http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:GLOBAL+ST RATEGY+FOR+THE+PREVENTION+AND+CONTROL+OF+SEXUALLY+ TRANSMITTED+INFECTIONS:+2006?2015#0\nhttp://scholar.google.com/sch olar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Global+strategy+for+the+prevention+.


(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN

PERILAKU MAHASISWA JURUSAN

‘X’

ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN

REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR

SEKSUAL

Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Nyi Raden Mutiara Rai Purwhanata

1310187

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA JURUSAN ‘X’ ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Budi Widyarto L, dr., MH., selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan, nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. 2. Heddy Herdiman, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing kedua yang telah

bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan, nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. 3. Cindra Paskaria, dr., MKM sebagai dosen yang bersedia meluangkan waktu

dalam memberi bimbingan dalam perhitungan statistik karya tulis ilmiah ini. 4. Kedua orang tua saya, Rina Miranita dan Cipta Purwhana serta kedua kakak

perempuan saya, Marla Meta Purwhita dan Mega Purwhanisa yang selalu memberikan doa, serta motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Teman-teman terdekat saya Evelyn Nathania, Dhara Alifa, Dinar Sarayini,

Amelinda Nathania, Traxie Tanzil, Hyacintha Idelia, dan Nathania Gracia yang telah membantu saya selama ini dan selalu memberi dukungan dan semangat.


(3)

Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran. Penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Bandung, Januari 2017


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adler, M. et al., 2004. ABC of Sexually Transmitted Infections ,

Advocates for Youth, 2009. Comprehensive Sex Education: Research and Results. , pp.1–4.

Badan Pusat Statistik et al., 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.

Sdki, p.16.

Drake, R.L., Vogl, W. & Mitchell, A.W.M., 2014. Gray’s anatomy for students, Dyson, S.P., 2010. Parents and Sex Education. Journal of Educational Sociology, 8(6),

p.381.

Jennifer Rider et al, 2015. Ejaculation frequency and risk of prostate cancer: updated

results from the Health Professionals Follow-up Study,

Kaufman, M., 2011. Sex Education: What Children Should Learn and When.

Kelly, J., 2013. Condoms and STDs. British journal of hospital medicine, 56, p.370. Kementerian Kesehatan RI, 2015. Sexual Health Reproductiv; Situasi kesehatan

Reproduksi remaja. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp.1– 8.

Kumar, V. et al., 2015. Robbins and Cotran pathologic basis of disease,

Lembahmanah, L., 2009. Analisis Faktor Pendidikan Pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim Dengan Pendekatan “SEE and TREAT”: Untuk Deteksi Lesi Prekanker Dan Pengoatan Dengan Terapi Beku.

Linuwih, S., Bramono, K. & Indriatmi, W., 2016. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Magai, O. et al., 2015. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU


(5)

Universitas Kristen Maranatha

SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO.

Moore, Keith L, Anne M.R.Agus, dan Arthur F. Dalley, 2013. Moore Essential

Clinical Anatomy,

Nadya, S., Utami, S. & Natalia, K.P., 2014. GAMBARAN PENGETAHUAN , SIKAP , DAN PERILAKU SISWA-SISWI SMA SEKS BEBAS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL.

Notoatmodjo, S. (2007). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurlaili, N., 2011. Pendidikan Seks Pada Anak. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama

dan Gender. Available at: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/487.

Nurmansyah, M.I., 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. , 1, p.160. Sherwood, L., 2012. Fundamentals of human physiology, Belmont, CA: Brooks/Cole

Cengage Learning.

Smith, R.P. et al., 2011. The Netter collection of medical illustrations. Volume 1,

Volume 1,. Available at:

http://www.clinicalkey.com/dura/browse/bookChapter/3-s2.0-C20090358511. Sobotta, J. et al., 2013. Sobotta atlas of human anatomy. Volume 2, Volume 2,.

Available at: https://www.clinicalkey.com/dura/browse/bookChapter/3-s2.0-C20130046919.

Stephens, J.W. et al., 2010. U S. Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use,

2010., Available at: http://w.

Tortora, G.J. & Derrickson, B., 2011. Principles of anatomy and physiology, Hoboken, N.J.: Wiley.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

UN, 2015. Comprehensive Sexuality Education.

WHO, 2007. Global Strategy for the Prevention and Control of Sexually Transmitted Infections: 2006–2015, Breaking the chain of transmission. Geneva, Switzerland,

p.1. Available at:

http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:GLOBAL+ST RATEGY+FOR+THE+PREVENTION+AND+CONTROL+OF+SEXUALLY+ TRANSMITTED+INFECTIONS:+2006?2015#0\nhttp://scholar.google.com/sch olar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Global+strategy+for+the+prevention+.