Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu dengan Metode Probabilistik di PT. Matoa Indonesia Digdaya.

(1)

ABSTRAK

PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna memperlancar proses produksi agar produk dapat diberikan tepat waktu kepada konsumen, perusahaan harus mengendalikan persediaan bahan baku kayu.

Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kayu yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel. Bila perusahaan menggunakan pengendalian persediaan dengan metode probabilistic demand konstan dan lead time variabel, total cost yang harus ditanggung adalah sebesar Rp. 202.626.344,8,-. Hal ini menjadikan adanya penghematan pengeluaran sebesar Rp.13.728.440,3,- (Rp. 216.354.785,1 - Rp. 202.626.344,8) atau sebesar 3,27% setiap tahun.

Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik


(2)

ABSTRACT

PT. Matoa Indonesia Digdaya engages in manufacturing the products produced in the form of watches timber. The main raw material used is wood that has been unused leftovers. In order to facilitate the production process so that products can be supplied on time to the customer, the company should control the supply of wood raw material.

Alternative wood raw material inventory control company can do is by probabilistic methods demand constant and variable lead time. When companies use inventory control with probabilistic methods demand constant and variable lead time, the total cost to be borne is Rp. 202,626,344.8, -. This makes the expenditure savings amounting Rp.13.728.440,3, - (Rp. 216,354,785.1 - Rp. 202,626,344.8) or by 3.27% each year.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Kegunaan Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ... 7

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 7

2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ... 8

2.3 Pengertian Persediaan ... 10


(4)

2.3.2 Jenis-jenis Persediaan ... 13

2.3.3 Biaya-biaya Persediaan ... 16

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan ... 17

2.5 Pengendalian Persediaan ... 19

2.5.1 Tujuan Pengendalian Persediaan ... 20

2.5.2 Klasifikasi Sistem Pengendalian Persediaan ... 21

2.5.3 Model Pengendalian Persediaan ... 22

2.5.3.1 Model Deterministik ... 23

2.5.3.2 Model Probabilistik ... 26

2.5.3.3 Persediaan Pengaman ... 28

2.5.3.4 Reorder Point ... 30

2.6 Peramalan ... 31

2.6.1 Teknik Peramalan ... 32

2.6.2 Analisis Kesalahan Peramalan ... 35

2.7 Kerangka Berpikir ... 36

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 40

3.1 Metode Penelitian ... 40

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.3 Teknik Analisis Data ... 41

3.4 Objek Penelitian ... 46

3.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 48

3.4.2 Proses Produksi ... 50

3.4.3 Kegiatan Lain Perusahaan ... 52


(5)

4.1 Tujuan Perusahaan Melakukan Pengendalian Persediaan Bahan Baku

... 54

4.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan Perusahaan untuk Melakukan Pengendalian Persediaan Bahan Baku... 54

4.3 Pengendalian Persediaan yang dilakukan Perusahaan Selama Ini ... 55

4.4 Data Terkumpul ... 56

4.5 Pengolahan Data ... 58

4.5.1 Biaya Simpan ... 58

4.5.2 Biaya Bahan Baku ... 60

4.5.3 Biaya Pesan ... 60

4.5.4 Peramalan Penggunaan Bahan Baku ... 61

4.5.5 Reorder Point ... 77

4.5.6 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ... 78

4.5.7 EOQ ... 78

4.5.8 Total Biaya Persediaan ... 79

4.5.9 Perhitungan Biaya Persediaan dengan Kebijakan Perusahaan .. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Economic Order of Quantity………24

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir………...39

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan……….………..50

Gambar 3.2 Flow Process Chart Jam Tangan Kayu……….……..52


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pembelian dan Penggunaan Bahan Baku Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya Tahun 2013-2014………..57 Tabel 4.2 Peramalan Bahan Baku Kayu Single Moving Average (3 Bulanan)

Periode 2013-2014………..62

Tabel 4.3 Peramalan Bahan Baku Kayu Single Exponential Smoothing α = 0,1

Periode 2013-2014………..64

Tabel 4.4 Peramalan Bahan Baku Kayu Single Exponential Smoothing α = 0,5

periode 2013-2014………..65

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Analisis Kesalahan Peramalan Single Moving Average (3 Bulanan)………...67

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Analisis Kesalahan Peramalan Single Exponential Smoothing α = 0,1………...70

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Analisis Kesalahan Peramalan Single Exponential Smoothing α = 0,1………...73

Tabel 4.8 Analisis Kesalahan Peramalan………75

Tabel 4.9 Peramalan Penggunaan Bahan Baku Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya Periode 2015……….76 Tabel 4.10 Data Lead Time Bahan Baku Kayu Periode 2013-2014……….77


(8)

Tabel 4.11 Pembelian dan Penggunaan Bahan Baku Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya Tahun 2015………...80


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang memudahkan masyarakat luas mendapatkan informasi terkini, mendorong masyarakat menjadi lebih peka terhadap perubahan mode dan juga perubahan gaya hidup. Hal tersebut membuka peluang bisnis bagi para pengusaha di seluruh dunia termasuk juga pengusaha di Indonesia untuk terjun ke dalam bisnis fashion.

Menjamurnya bisnis fashion membuat persaingan menjadi semakin ketat, para pelaku industri fashion dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan maksimal. Oleh karena itu, para pengusaha saling berlomba untuk mengembangkan produk dan juga pelayanannya secara optimal. Salah satu cara perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, yaitu dengan mempersiapkan produk agar selalu tersedia di saat ada permintaan dari konsumen.

Kesiapan produk yang akan diantarkan pada konsumen secara langsung dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku yang siap di proses. Kelancaran proses produksi sangat dipengaruhi oleh kecukupan bahan baku. Kecukupan bahan baku mencakup kuantitas dan juga kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Mustahil proses produksi akan berjalan lancar jika bahan baku tidak memenuhi kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.


(10)

Pengelolaan persediaan bahan baku di sebuah perusahaan dipengaruhi oleh berapa banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang telah direncanakan, kapan perusahaan harus memesan kembali bahan baku tersebut dan juga ketepatan waktu datangnya bahan baku tersebut sampai di gudang persediaan.

Apabila proses produksi dapat berjalan lancar dan dimulai pada waktu yang telah direncanakan, maka proses produksi juga akan selesai tepat pada waktu yang telah dijadwalkan. Dengan begitu perusahaan dapat mengantarkan produknya kepada konsumen sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan dan konsumen pun akan merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajibannya untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Hal inilah yang menjadikan sebuah perusahaan dapat terus bertahan dan berkelanjutan.

Keinginan untuk dapat terus bertahan dan berkelanjutan juga merupakan sesuatu yang diharapkan oleh PT. Matoa Indonesia. PT. Matoa Indonesia Digdaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis fashion khususnya jam tangan. PT. Matoa Indonesia Digdaya memproduksi jam tangan yang berbahan dasar dari kayu lokal Indonesia. Konsep dari produk yang diproduksi PT. Matoa Indonesia Digdaya adalah produk yang ramah lingkungan atau biasa disebut Eco Product. Hal ini mempengaruhi standar kualitas kayu yang dibutuhkan sebagai bahan utama produk jam tangan Matoa.

Spesifikasi yang dibutuhkan adalah kayu harus berasal dari kayu sisa yang tidak terpakai dari industri furniture, kayu tersebut harus 80% tidak terdapat mata kayu dan kayu tersebut harus kayu yang berasal dari kayu lokal Indonesia karena kualitasnya lebih bagus daripada kayu yang di impor dari luar negeri. Dikarenakan


(11)

bahan baku yang diperlukan oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya memiliki spesifikasi-spesifikasi tertentu, hal ini membuat perusahaan sering kali mendapatkan hambatan dalam memperoleh bahan baku yang sesuai dengan kuantitas dan juga kualitas yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Selama ini PT. Matoa Indonesia Digdaya mengelola persediaan bahan baku dengan melakukan pemesanan dengan tidak terjadwal secara pasti, dimana PT. Matoa Indonesia Digdaya akan melakukan pemesanan kepada pemasok jika bahan baku sudah hampir habis. PT. Matoa Indonesia Digdaya membeli bahan baku kayu dari pemasok yang berada di Cirebon dengan jumlah pemesanan yang selalu sama yaitu, 200 m3. Dengan adanya hambatan-hambatan yang dialami perusahaan dalam mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan standar perusahaan, hal tersebut menyebabkan perusahaan harus melakukan pemesanan tambahan setiap bulannya yang dimana, akan menyebabkan terhambatnya proses produksi karena adanya lead time pengiriman dan juga kehabisan persediaan bahan baku.

Terhambatnya proses produksi menyebabkan perusahaan mengalami stockout dan loss sales, maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam hal finansial dan juga kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini akan menyebabkan perusahaan tidak dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu, untuk mencapai laba maksimal dan mencapai customer satisfaction yang telah ditargetkan.

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh perusahaan penghasil jam tangan kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya maka dapat disimpulkan bahwa, perusahaan membutuhkan adanya pengendalian persediaan bahan baku dengan metode yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini akan dibuat sebagai karya ilmiah


(12)

atau skripsi yang berjudul: “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu dengan Metode Probabilistik di PT. Matoa Indonesia Digdaya”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang maka permasalahan yang ada dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Matoa Indonesia Digdaya selama ini?

2. Metode pengendalian persediaan bahan baku seperti apa yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan hasil analisa klasifikasi ABC, telah diketahui bahwa bahan baku kelas A adalah bahan baku kayu dengan total penggunaan persediaan sebesar 15% dan total penggunaan uang sebesar 73%. Maka, batasan permasalahan pada penelitian ini adalah memfokuskan pada pengelolaan persediaan bahan baku kayu saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian latar belakang dan juga identifikasi masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Matoa Indonesia Digdaya selama ini.

2. Menganalisis dan menetapkan metode pengendalian persediaan bahan baku yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya.


(13)

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai saran alternatif kepada pihak manajemen PT. Matoa Indonesia Digdaya dalam mengelola persediaan secara efektif dan efisien.

2. Bagi Pembaca

Sebagai tambahan informasi mengenai pengendalian persediaan bahan baku terutama dalam perusahaan manufaktur.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan dengan membandingkan antara yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyaataan yang ada di lapangan.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada PT.Matoa Indonesia Digdaya ini dibuat dalam bentuk skripsi, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I meliputi latar belakang yang berisi tentang fenomena yang terjadi di PT. Matoa Indonesia Digdaya yang mengalami masalah dalam hal pengendalian persediaan bahan baku, tujuan penelitian, identifikasi masalah, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.


(14)

BAB II berisi tentang menguraikan kerangka berpikir serta menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan kerangka berpikir dalam menyelesaikan permasalahan yang teridentifikasi.

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

BAB III berisi tentang metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta menjelaskan PT. Matoa Indonesia Digdaya sebagai objek penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV berisi tentang pembahasan dan analisis dari data yang telah terkumpul.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V memberikan suatu kesimpulan dari hasil pembahasan dan maemberikan saran atau masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa: 1. PT. Matoa Indonesia Digdaya merupakan perusahaan pembuat jam

tangan kayu yang berbahan dasar kayu sisa dari produksi furniture. PT. Matoa Indonesia Digdaya selama ini mengelola persediaan bahan baku dengan melakukan pemesanan dengan tidak terjadwal. Perusahaan akan melakukan pemesanan kepada pemasok jika bahan baku sudah habis. PT. Matoa Indonesia Digdaya membeli bahan baku kayu dari pemasok yang berada di Cirebon dengan jumlah pemesanan yang selalu sama yaitu, 200 m3. Namun pada setiap pemesanan yang dilakukan perusahaan tidak selalu mendapatkan bahan baku kayu yang sesuai dengan kebutuhan sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan pemesanan tambahan yang menyebabkan pengeluaran biaya pesan menjadi lebih besar serta terhambatnya proses produksi karena adanya resiko kehabisan persediaan bahan baku. Berdasarkan kebijakan perusahaan, total cost persediaan bahan baku kayu yang harus ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp. 216.354.785,1,-.

2. Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kayu yang dapat dilakukan oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya adalah dengan menggunakan metode probabilistik. Mengingat kenyataan bahwa


(16)

kebutuhan bahan baku kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya sudah tertentu (demand konstan), sementara tenggang waktu diantara pemesanan hingga penerimaan bahan baku kayu di perusahaan tidak selalu sama waktunya maka, alternatif probabilistik yang digunakan adalah demand konstan dan lead time variabel. Apabila perusahaan menerapkan pengendalian persediaan bahan baku kayu dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel, maka total cost yang harus ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp. 202.626.344,8,-; EOQ sebesar 203 m3 dengan perhitungan rata-rata lead time 9 hari.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode probabilistik dan kebijakan perusahaan, diperoleh bahwa total biaya persediaan dengan menggunakan metode probabilistik lebih rendah dibandingkan dengan total biaya persediaan menurut kebijakan perusahaan. Total biaya persediaan dengan metode probabilistik adalah Rp. 202.626.344,8,- dan total biaya persediaan dengan kebijakan perusahaan adalah Rp. 216.354.785,1,- selisih biaya antara metode probabilistik dan metode kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.13.728.440,3,- atau 3,27%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Matoa Indonesia Digdaya dalam upaya meningkatkan proses produksi yang efektif serta menekan total biaya persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan setiap tahunnya agar lebih efisien. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:


(17)

1. Perusahaan disarankan mengendalikan persediaan bahan baku kayu dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel. Apabila metode ini diterapkan maka, perusahaan akan memperoleh penghematan sebesar Rp.13.728.440,3,- (Rp. 216.354.785,1 - Rp. 202.626.344,8) atau sebsar 3,27% dengan total kayu yang diperoleh lebih banyak sebesar 3 m3 (203 m3 – 200 m3).

2. Perusahaan sebaiknya menugaskan satu atau dua orang untuk memeriksa persediaan guna menetapkan pemesanan yang harus dilakukan pada saat persediaan mencapai ROP (100 m3).

3. Perusahaan sebaiknya mencari pemasok bahan baku kayu lain guna mengantisipasi adanya hambatan dari pemasok utama dalam mengirim bahan baku kayu tepat waktu, kualitas maupun kuantitas.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). "Manajemen Operasi Dan Produksi". Jakarta: LP FE UI. Chase, R.B., Jacobs, F.R., dan Aquilano, N.J. 2006. Operation Management. 11th

edition. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

Christine. 2005. Penentuan Jumlah Pemesanan Ekonomis dan Tingkat Reorder Point Menggunakan Metode Probabilistik untuk Bahan Baku Kain.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behavior, Structure, Processes”. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

Gonzales, J. L & Gonzales, D. 2010. Analysis of an Economic Order Quantity and Reorder Point Inventory Control Model for Company XYZ.

Hadiyanto, Heru S. 2006. Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Mencapai Efisiensi Biaya pada Perusahaan Sohun Rajawali di Purwokerto. Heizer, Jay & Render, Barry. 2013. Operations Management-Manajemen Operasi.

Edisi 11. Jakarta, Salemba Empat.

Heizer, Jay & Render, Barry. 2010. Operations Management-Manajemen Operasi. Edisi 10 Buku 2. Jakarta, Salemba Empat.

Herjanto, E. (2008). "Manajemen Operasi", edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo Indonesia.

Indrajit, R.E dan Djokopranoto, Richardus. 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta, Grasindo.

Kumar, S. Anirl and Suresh. 2009. New Age – Operations Management. New Delhi: New Age International Publisher.

Meredith Jack R. & Shafer, Scott M. 2011. Operations Management. Asia, John Wiley & Sons.

Nazir, Moch. 2005. Metode Penelitian. Bogor, Ghalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Edisi 6. Jakarta, Rajawali Pers.


(19)

Ruauw, E. 2011. Pengendalian Persediaan Bahan Baku (contoh pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado).

Schroeder. 2003. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. Edisi 2. Singapore, McGraw-Hill.

Stevenson, William J. 1999. Production Operations Management. Edisi 6. United States of America, McGraw-Hill.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Suyadi Prawirosentono. 2001. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Tanoman, Taunomo. 2006. Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Terhadap Tingkat Profitabilitas di PT. Warna Asli Indah Tekstil Bandung. Wendiluto. 2005. Pengendalian Persediaan Kayu Borneo dalam Upaya


(1)

BAB II berisi tentang menguraikan kerangka berpikir serta menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan kerangka berpikir dalam menyelesaikan permasalahan yang teridentifikasi.

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

BAB III berisi tentang metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta menjelaskan PT. Matoa Indonesia Digdaya sebagai objek penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV berisi tentang pembahasan dan analisis dari data yang telah terkumpul.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V memberikan suatu kesimpulan dari hasil pembahasan dan maemberikan saran atau masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa: 1. PT. Matoa Indonesia Digdaya merupakan perusahaan pembuat jam

tangan kayu yang berbahan dasar kayu sisa dari produksi furniture. PT. Matoa Indonesia Digdaya selama ini mengelola persediaan bahan baku dengan melakukan pemesanan dengan tidak terjadwal. Perusahaan akan melakukan pemesanan kepada pemasok jika bahan baku sudah habis. PT. Matoa Indonesia Digdaya membeli bahan baku kayu dari pemasok yang berada di Cirebon dengan jumlah pemesanan yang selalu sama yaitu, 200 m3. Namun pada setiap pemesanan yang dilakukan perusahaan tidak selalu mendapatkan bahan baku kayu yang sesuai dengan kebutuhan sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan pemesanan tambahan yang menyebabkan pengeluaran biaya pesan menjadi lebih besar serta terhambatnya proses produksi karena adanya resiko kehabisan persediaan bahan baku. Berdasarkan kebijakan perusahaan, total cost persediaan bahan baku kayu yang harus ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp. 216.354.785,1,-.

2. Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kayu yang dapat dilakukan oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya adalah dengan menggunakan metode probabilistik. Mengingat kenyataan bahwa


(3)

kebutuhan bahan baku kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya sudah tertentu (demand konstan), sementara tenggang waktu diantara pemesanan hingga penerimaan bahan baku kayu di perusahaan tidak selalu sama waktunya maka, alternatif probabilistik yang digunakan adalah demand konstan dan lead time variabel. Apabila perusahaan menerapkan pengendalian persediaan bahan baku kayu dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel, maka total cost yang harus ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp. 202.626.344,8,-; EOQ sebesar 203 m3 dengan perhitungan rata-rata lead time 9 hari.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode probabilistik dan kebijakan perusahaan, diperoleh bahwa total biaya persediaan dengan menggunakan metode probabilistik lebih rendah dibandingkan dengan total biaya persediaan menurut kebijakan perusahaan. Total biaya persediaan dengan metode probabilistik adalah Rp. 202.626.344,8,- dan total biaya persediaan dengan kebijakan perusahaan adalah Rp. 216.354.785,1,- selisih biaya antara metode probabilistik dan metode kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.13.728.440,3,- atau 3,27%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Matoa Indonesia Digdaya dalam upaya meningkatkan proses produksi yang efektif serta menekan total biaya persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan setiap tahunnya agar lebih efisien.


(4)

1. Perusahaan disarankan mengendalikan persediaan bahan baku kayu dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel. Apabila metode ini diterapkan maka, perusahaan akan memperoleh penghematan sebesar Rp.13.728.440,3,- (Rp. 216.354.785,1 - Rp. 202.626.344,8) atau sebsar 3,27% dengan total kayu yang diperoleh lebih banyak sebesar 3 m3 (203 m3– 200 m3).

2. Perusahaan sebaiknya menugaskan satu atau dua orang untuk memeriksa persediaan guna menetapkan pemesanan yang harus dilakukan pada saat persediaan mencapai ROP (100 m3).

3. Perusahaan sebaiknya mencari pemasok bahan baku kayu lain guna mengantisipasi adanya hambatan dari pemasok utama dalam mengirim bahan baku kayu tepat waktu, kualitas maupun kuantitas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). "Manajemen Operasi Dan Produksi". Jakarta: LP FE UI. Chase, R.B., Jacobs, F.R., dan Aquilano, N.J. 2006. Operation Management. 11th

edition. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

Christine. 2005. Penentuan Jumlah Pemesanan Ekonomis dan Tingkat Reorder Point Menggunakan Metode Probabilistik untuk Bahan Baku Kain.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behavior, Structure, Processes”. New York: The McGraw Hill Companies, Inc.

Gonzales, J. L & Gonzales, D. 2010. Analysis of an Economic Order Quantity and Reorder Point Inventory Control Model for Company XYZ.

Hadiyanto, Heru S. 2006. Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Mencapai Efisiensi Biaya pada Perusahaan Sohun Rajawali di Purwokerto. Heizer, Jay & Render, Barry. 2013. Operations Management-Manajemen Operasi.

Edisi 11. Jakarta, Salemba Empat.

Heizer, Jay & Render, Barry. 2010. Operations Management-Manajemen Operasi. Edisi 10 Buku 2. Jakarta, Salemba Empat.

Herjanto, E. (2008). "Manajemen Operasi", edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo Indonesia.

Indrajit, R.E dan Djokopranoto, Richardus. 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta, Grasindo.

Kumar, S. Anirl and Suresh. 2009. New Age – Operations Management. New Delhi: New Age International Publisher.

Meredith Jack R. & Shafer, Scott M. 2011. Operations Management. Asia, John Wiley & Sons.

Nazir, Moch. 2005. Metode Penelitian. Bogor, Ghalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Edisi 6. Jakarta, Rajawali Pers.


(6)

Ruauw, E. 2011. Pengendalian Persediaan Bahan Baku (contoh pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado).

Schroeder. 2003. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. Edisi 2. Singapore, McGraw-Hill.

Stevenson, William J. 1999. Production Operations Management. Edisi 6. United States of America, McGraw-Hill.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Suyadi Prawirosentono. 2001. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Tanoman, Taunomo. 2006. Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Terhadap Tingkat Profitabilitas di PT. Warna Asli Indah Tekstil Bandung. Wendiluto. 2005. Pengendalian Persediaan Kayu Borneo dalam Upaya