Peran Pengendalian Kualitas Guna Mengurangi Produk Cacat Jam Tangan Kayu (Studi Kasus pada PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung).

(1)

vii

ABSTRAK

Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk menjaga kualitas produk, setiap perusahaan perlu melakukan kegiatan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan supaya produk sesuai dengan standar atau spesifikasi. PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung bergerak dalam bidang industri jam tangan yang menggunakan bahan baku kayu untuk bagian body dan rantai. Produk jam tangan yang dihasilkan menggunakan kayu berjenis maple dan sonokeling. Perusahaan melakukan pengendalian kualias dengan melakukan pemilihan bahan baku dan menginspeksi produk jadi. Permasalahan yang muncul di perusahaan adalah masih adanya produk cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mencegah terjadinya produk cacat maka perusahaan harus melakukan pengendalian di setiap tahap proses produksi, sehingga digunakan peta kendali sebagai alat bantu.

Dilihat dari jumlah produksi setiap bulannya yang selalu tetap dan untuk mengetahui proporsi kerusakan dari produk yang dihasilkan perusahaan, maka peta kendali yang digunakan adalah peta kendali c, namun setelah digunakan peta kendali c tidak ditemukan jumlah produk cacat setiap bulannya yang melebihi batas kendali bawah dan batas kendali atas. Kemudian dibuat diagram pareto untuk menentukan jenis-jenis produk cacat yang paling dominan, yaitu body atau rantai jam retak (53,61%), jarum kotor dan rusak (13,58%), dan mesin mati (11,85%). Setelah jenis cacat yang paling dominan diketahui maka selanjutnya dibuat fish bone chart yang berguna untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan pada produk jam tangan kayu sehingga dapat dicari solusi pemecahan masalahnya.

Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu


(2)

viii

ABSTRACT

Nowday competition in the industry has been very tight, especially the creative industries. So that each company needs to maintain the quality of its products, in order to fulfil the needs and desires of customers. To maintain product quality, every company needs to conduct quality control activities. Quality control is done so that the products conform to standards or specifications. PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung, engaged in manufacturing watches using wood raw material for the body and the strap. The watches produced using various maple wood and rosewood. The company carries out quality control by selection of raw materials and inspecting finished products. The problems that arise in the company is still the existence of a defective product which does not conform to the specifications set by the company. To prevent the occurrence of product defects, the company must conduct control at every stage of the production process, so it is used as a tool of control chart.

Judging from the amount of production each month is always fixed, and to determine the proportion of the damage of the products who produced by the company, then the control chart used is a c-chart, but after use c-chart is not found defective products every month the amount that exceeds the lower control limit and the upper control limit. Pareto diagram is made to determine the types of products most dominant defect, namely the body or the strap clock crack (53.61%), dirty and broken needles (13.58%), and the movement died (11.85%). After the most dominant types of defects known to the hereafter devised a fish bone chart is useful to analyze the factors that cause the occurrence of defects in the products wood watches that can be searched for the problem solving solutions.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

2.1 Manajemen Operasi ... 9


(4)

x

2.3 Kualitas ... 12

2.3.1 Dimensi Kualitas ... 13

2.3.2 Pentingnya Kualitas ... 14

2.4 Pengendalian Kualitas ... 16

2.4.1 Tujuan Pengendalian Kualitas ... 16

2.4.2 Faktor-faktor Pengendalian Kualitas ... 17

2.4.3 Tahap-tahap Pengendalian Kualitas ... 19

2.4.4 Metode Pengendalian Kualitas ... 21

2.4.4.1 Pengendalian Kualitas Secara Statistik ... 21

2.4.4.2 Pengertian Pengendalian Kualitas Secara Statistik ... 22

2.4.4.3 Manfaat Pengendalian Kualitas Statistik ... 23

2.4.5 Alat Bantu Dalam Pengedalian Kualitas ... 24

2.4.5.1 Diagram Pareto ... 24

2.4.5.2 Diagram Sebab Akibat ... 25

2.4.5.3 Lembar Kerja ... 28

2.4.5.4 Diagram Sebar ... 29

2.4.5.5 Diagram Alir ... 29

2.4.5.6 Histogram ... 31

2.4.5.7 Peta Kendali ... 32

2.4.5.7.1 Peta Kendali Variabel ... 33

2.4.5.7.2 Peta Kendali Atribut ... 34


(5)

xi

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 43

3.1 Objek Penelitian ... 43

3.1.1 Struktur Organisasi ... 45

3.1.2 Kegiatan Perusahaan ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 51

3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Pengumpulan Data ... 54

4.2 Peta Kendali c ... 55

4.3 Diagram Pareto ... 58

4.4 Diagram Sebab Akibat ... 60

4.4.1 Diagram Sebab Akibat Untuk Body Atau Rantai Jam Retak ... 62

4.4.2 Diagram Sebab Akibat Untuk Jarum Kotor dan Rusak ... 64

4.4.3 Diagram Sebab Akibat Untuk Mesin Mati ... 66

4.5 Faktor Penyebab Kecacatan Produk Dan Usulan Tindakan Perbaikan ... 67

4.5.1 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Body Atau Rantai Jam Retak ... 67

4.5.2 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Jarum Kotor dan Rusak ... 69

4.5.3 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Mesin Mati ... 69


(6)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Siklus PDCA ... 19

Gambar 2.2 Diagaram Pareto ... 25

Gambar 2.3 Diagram Sebab Akibat ... 27

Gambar 2.4 Lembar Kerja ... 28

Gambar 2.5 Diagram Sebar ... 29

Gambar 2.6 Diagram Alir ... 30

Gambar 2.7 Histogram ... 31

Gambar 2.8 Peta Kendali ... 33

Gambar 2.9 Rerangka Pemikiran ... 42

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 45

Gambar 3.2 Flow Process Chart Jam Tangan Kayu ... 49

Gambar 4.1 Peta kendali c ... 57

Gambar 4.2 Diagram Pareto ... 59

Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Body Atau Rantai Jam Retak ... 62

Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat Jarum Kotor dan Rusak ... 64


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jumlah Produksi Jam Tangan Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya

Bandung Periode Januari-Desember 2014 ... 5 Tabel 4.1 Jumlah Produksi Jam Tangan Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya

Bandung Periode Januari 2014-Maret 2015 ... 54 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan UCL dan LCL Dari Jam Tangan Kayu ... 56 Tabel 4.3 Jenis Cacat, Jumlah Cacat, Persentase Cacat, dan Pesentase

Kumulatif Kecacatan Produk Jam Tangan Kayu ... 58 Tabel 4.4 Faktor Penyebab dan Usulan Untuk Body Atau Rantai Jam Retak ... 68 Tabel 4.5 Faktor Penyebab dan Usulan Untuk Jenis Cacat Jarum Kotor dan

Rusak ... 69 Tabel 4.6 Faktor Penyebab dan Usulan Untuk Jenis Cacat Mesin Mati ... 70


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Munculnya produk-produk baru yang inovatif menjadikan perusahaan sulit untuk memenangkan persaingan. Untuk dapat bertahan dalam persaingan industri ini, maka manajemen dituntut untuk menetapkan kebijakan- kebijakan yang sangat tepat. Dalam dunia bisnis terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis, yaitu faktor internal dan external. Faktor internal meliputi tenaga kerja, peralatan dan mesin, modal, bahan baku, sistem dan manajemen bisnis tersebut. Sedangkan faktor external meliputi supplier, distributor, persaingan dalam industri, kebijakan pemerintah, dll.

Bandung dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa dan merupakan salah satu destinasi wisata favorit khususnya di Jawa Barat, membuat industri-industri di kota Bandung tumbuh dengan cepat. Hampir setiap bulannya muncul bisnis-bisnis baru dengan konsep yang lebih kreatif khususnya dalam industri makanan, fashion, dan hiburan. Persaingan industri sangat ketat mengakibatkan banyak perusahaan melakukan inovasi untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang di tawarkan perusahaan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan kepercayaan konsumen adalah dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Guna mempertahankan kualitas


(10)

2

produk, perusahaan perlu melakukan menejemen kualitas yang baik, mulai dari bahan baku, proses produksi hingga menjadi barang jadi yang siap jual harus sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan perusahaan. Manajemen kualitas yang baik juga dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

“Quality is the ability of a product or service to meet customer needs”

(Heizer dan Render, 2009:300). Artinya kualitas merupakan kemampuan sebuah produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produk-produk yang diproduksi karena dapat meningkatkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Produk-produk dengan kualitas tertentu secara berkelanjutan dapat meningkatkan produktivitas karena berkurangnya pengerjaan ulang, biaya garansi, dan bahan yang terbuang akibat kegagalan. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas baik apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau dapat diterima oleh pelanggan, dan proses yang baik yang dilakukan oleh produsen sebagai batas kontrol.

Perusahaan yang memiliki kualitas produk yang baik memerlukan pengendalian kualitas (Quality Control) yang baik pula. Dr. K. Ishikawa mengungkapkan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana, agar produk yang dihasilkan berkualitas, perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas produksinya.


(11)

3

Statistical Quality Control merupakan salah satu alat yang di gunakan dalam melakukan pengendalian kualitas. Statistical Quality Control adalah suatu teknik statistik umum yang digunakan untuk memastikan serangkaian proses memenuhi standar (Heizer dan Render, 2009:344). Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik bermanfaat untuk mengawasi tingkat efisiensi sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan dengan menolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan mesin sekaligus upaya efisiensi, namun dengan menolak produk berarti bisa juga sebagai alat untuk mengawasi proses produksi sekaligus memperoleh gambaran kesimpulan tentang spesifikasi produk yang dihasilkan secara umum. Bila peta kendali menunjukan tingkat kecacatan produk masih dalam batas toleransi, berarti proses produksinya dapat terus berlangsung (Fakhri, Faiz Al, 2010:5). Alat bantu yang digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas produksi adalah menggunakan peta kendali (control chart). Peta kendali terdiri dari dua jenis yaitu Variable Chart dan Attribute Chart dimana pada penelitian ini peneliti menggunakan Attribute Chart karena karakteristik kualitas yang sulit di ukur, seperti produk rusak dan produk cacat. Peta kendali atribut rusak dibagi menjadi p-Chart dan np-Chart. Sedangkan peta kendali atribut cacat dibagi menjadi u-Chart dan c-Chart.

PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung bergerak dalam bidang industri jam tangan dengan menggunakan bahan baku kayu. Produk jam tangan yang dihasilkan menggunakan kayu berjenis maple dan sonokeling. Pembuatan jam kayu memerlukan kemampuan khusus dan pengalaman yang cukup matang agar jam tangan yang dihasilkan berkualitas maka dari itu diperlukan tenaga kerja yang


(12)

4

terampil dan berpengalaman. Walaupun perusahaan memiliki tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam memproduksi jam, ini tidak serta merta membuat jam yang dihasilkan selalu sesuai dengan spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau dengan kata lain sering terjadi cacat produk seperti bagian rantai dan badan jam yang masih kasar, kaca jam yang lepas, retak pada rantai dan badan jam, proses pemotongan kayu menjadi jam yang kurang presisi, dll. Karena perusahaan sering kali mengalami masalah dalam kualitas produksinya yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan maka perusahaan harus memonitor dan mengevaluasi sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas sehingga dibutuhkan peta kendali untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Peran Pengendalian Kualitas Guna Mengurangi Produk Cacat Jam Tangan Kayu

(Studi Kasus pada PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil pra survey di PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung memperlihatkan adanya produk cacat pada jam tangan kayu seperti yang diperoleh pada tabel berikut:


(13)

5 Tabel 1.1

Jumlah Produksi Jam Tangan Kayu PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung

Periode Januari-Desember 2014 Waktu Produksi Total Produksi

(Pcs)

Produksi cacat (Pcs)

Presentase Produk Cacat (%)

January 400 47 11.75

February 400 50 12.5

March 400 43 10.75

April 400 53 13.25

May 400 57 14.25

June 400 47 11.75

July 400 36 9

August 400 30 7.5

September 400 43 10.75

October 400 40 10

November 400 39 9.75

December 400 41 10.25

Sumber: Bagian Produksi

Berdasarkan uraian di latar belakang dan jumlah produk cacat pada tabel 1 maka permasalahan yang ada dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengendalian kualitas pada produk jam tangan yang sudah dilakukan oleh PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung?

2. Bagaimana penggunaan peta kendali c dapat membantu dalam upaya mengurangi produk cacat?

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat produk di PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung?


(14)

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang ditemukan, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui proses pengendalian kualitas produk jam tangan yang sudah dilakukan oleh PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung.

2. Mengetahui penggunaan peta kendali c dalam upaya mengurangi produk cacat. 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat produk

di PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Penerapan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam praktek yang sebenarnya, khususnya dalam hal pengendalian kualitas.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi alternatif perusahaan dalam kegiatan pengendalian kualitas produksinya, guna mengurangi jumlah produk cacat dalam melakukan aktivitas produksi.

3. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan studi kasus dan acuan bagi mahasiswa dan sebagai bahan referensi.


(15)

7 4. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan di harapkan dapat digunakan sebagai pengambangan ilmu pengetahuan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian yang dilakukan pada PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung ini dibuat dalam bentuk skripsi, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab I meliputi latar belakang yang berisi tentang fenomena yang terjadi di PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung yang mengalami masalah dalam hal pengendalian kualitas produk jamnya. Tujuan penelitian menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan ini dapat menjawab identifikasi masalah. Bab ini juga menjelaskan kegunaan penelitian bagi peneliti, perusahaan, akademisi, dan pihak lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II berisi tentang menguraikan kerangka berpikir serta menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam perusahaan guna mendukung analisa dan pemecahan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN

Bab III berisi tentang menjelaskan metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, serta menjelaskan tentang perusahaan itu sendiri sebagai objek penelitian ini.


(16)

8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi pengumpulan data dari penelitian, yang selanjutnya dijadikan dasar analisa guna memecahkan permasalahan yang ada dengan menggunakan metode- metode dan teori yang sudah ditetapkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V memberikan suatu kesimpulan dari proses penelitian yang selanjutnya dijadikan saran dan masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian kualitas produksi.


(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung merupakan perusahaan pembuat jam tangan dengan berbahan dasar dari kayu sisa dari produksi furniture. Perusahaan ini melakukan pengendalian kualitasnya pada proses pemilihan bahan baku dan hasil jadi dari jam tangan kayu, yaitu adanya bagian body atau jam tangan yang retak, jarum kotor dan rusak, mesin mati, laser grafir miring, list pada kaca tidak pas, dan vinyl retak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Proses pengendalian kualitas pada produk jam tangan kayu yang sudah dilakukan selama ini oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung masih kurang baik, karena masih ditemukan produk cacat dari total produksi 400 unit setiap bulannya sebesar 9% hingga 15,25% setiap bulannya.

2. Berdasarkan penggunaan peta kendali c, maka dapat dilihat tidak ada jumlah produk cacat setiap bulannya yang melebihi dari batas kendali bawah dan batas kendali atas sehingga disimpulkan bahwa cacat-cacat produksi tersebut masih bisa ditoleransi. Namun akan lebih baik bila produk cacat tersebut dapat dihilangkan.

3. Dengan menggunakan diagram pareto, maka dapat diketahui bahwa 79.04% kecacatan pada produksi jam tangan yang terjadi di PT. Matoa Indonesia


(18)

72

Digdaya Bandung pada bulan Januari 2014 hingga bulan Maret 2015 didominasi oleh 3 jensi kecacatan yaitu body atau rantai jam tangan retak sebesar 53.61%, jarum kotor sebesar 13.58% dan mesin mati sebesar 11.85%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan perimbangan bagi PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung dalam upaya meningkatkan kualitas produk jam tangan kayu. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

1. Memberikan pengarahan kepada karyawan apabila tetap melakukan kesalahan maka bisa diberikan peringatan dan apabila karyawan dapat bekerja dengan baik maka dapat diberikan reward berupa bonus.

2. Melakukan maintenance sesudah pemakaian mesin agar kondisi mesin tetap terjaga dengan baik, sehingga tidak akan menghambat ataupun memperlambat proses produksi.

3. Menigkatkan pengendalian kualitas pada proses penyeleksian bahan baku. Bila perlu dibuat divisi khusus dalam melakukan pengendalian kualitas pada proses pemilihan bahan baku.

4.

Membeli mesin diesel generator atau memasang ups agar arus listrik tetap stabil dan terus menyala selama proses produksi berlangsun. Pada bagian perkitan jam tangan seharusnya dipindahkan ke lokasi yang kedap udara dengan menambahkan air conditioner sebagai penyalur udara kedalam ruangan


(19)

73

5. dan fan exhaust sebagai penyedot udara keluar ruangan agar udara didalam ruangan tetap terjaga dengan baik.

6. Bagian produksi bisa mencari alternatif lain dalam pemilihan mesin jam tangan yaitu dengan mengganti mesin jam tangan ke mesin yang memiliki kualitas yang lebih baik lagi.


(20)

74

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). "Manajemen Operasi Dan Produksi". Jakarta : LP FE UI.

Fakhri, Faiz Al. (2010). “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Di PT. Masscom Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik”. Skripsi Manajemen, Program Sarjana Universitas Diponogoro, Semarang.

Gasperz, Vincent. (2005). "Total Quality Management". Jakarta : PT. Gramedia.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behavior, Structure, Processes”. New York:The McGraw Hill Companies, Inc.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2009). “Operations Management”, Ninth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Herjanto, E. (2008). "Manajemen Operasi", edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo Indonesia.

Krajewski L.J. et al. (2010). “Operations Management Processes and Supply

Chain”; Ninth Edition. New Jersey. Prentice Hall. New Jersey.

Levine, D.M. et al. (2009). “Quality Management”. Third Edition. New York. Mcgraw Hill International edition.

Manahan, P. Tampubolon. (2004). "Manajemen Operasional". Jakarta : Ghalia. Montgomery, Douglas C. (2001). "Introduction to Statistical Quality Control". 4th

Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Nazir, Moh. (2009). “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pustaka Utama.

Russell R.S and Taylor B.W. (2009). “Operations Management: Creating Value

Along the Supply Chain”, 7th Edition. Denver. John Wiley and Sons, Inc. Sugiyano. (2012). ”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Sumayang, L., (2007). “Dasar -Dasar Manajemen Produksi dan Operasi”. Jakarta. PT. Salemba Empat Patria.


(1)

7 4. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan di harapkan dapat digunakan sebagai pengambangan ilmu pengetahuan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian yang dilakukan pada PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung ini dibuat dalam bentuk skripsi, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab I meliputi latar belakang yang berisi tentang fenomena yang terjadi di PT.Matoa Indonesia Digdaya Bandung yang mengalami masalah dalam hal pengendalian kualitas produk jamnya. Tujuan penelitian menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan ini dapat menjawab identifikasi masalah. Bab ini juga menjelaskan kegunaan penelitian bagi peneliti, perusahaan, akademisi, dan pihak lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II berisi tentang menguraikan kerangka berpikir serta menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam perusahaan guna mendukung analisa dan pemecahan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN

Bab III berisi tentang menjelaskan metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, serta menjelaskan tentang perusahaan itu sendiri sebagai objek penelitian ini.


(2)

8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi pengumpulan data dari penelitian, yang selanjutnya dijadikan dasar analisa guna memecahkan permasalahan yang ada dengan menggunakan metode- metode dan teori yang sudah ditetapkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V memberikan suatu kesimpulan dari proses penelitian yang selanjutnya dijadikan saran dan masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian kualitas produksi.


(3)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung merupakan perusahaan pembuat jam tangan dengan berbahan dasar dari kayu sisa dari produksi furniture. Perusahaan ini melakukan pengendalian kualitasnya pada proses pemilihan bahan baku dan hasil jadi dari jam tangan kayu, yaitu adanya bagian body atau jam tangan yang retak, jarum kotor dan rusak, mesin mati, laser grafir miring, list pada kaca tidak pas, dan vinyl retak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Proses pengendalian kualitas pada produk jam tangan kayu yang sudah dilakukan selama ini oleh PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung masih kurang baik, karena masih ditemukan produk cacat dari total produksi 400 unit setiap bulannya sebesar 9% hingga 15,25% setiap bulannya.

2. Berdasarkan penggunaan peta kendali c, maka dapat dilihat tidak ada jumlah produk cacat setiap bulannya yang melebihi dari batas kendali bawah dan batas kendali atas sehingga disimpulkan bahwa cacat-cacat produksi tersebut masih bisa ditoleransi. Namun akan lebih baik bila produk cacat tersebut dapat dihilangkan.

3. Dengan menggunakan diagram pareto, maka dapat diketahui bahwa 79.04% kecacatan pada produksi jam tangan yang terjadi di PT. Matoa Indonesia


(4)

72

Digdaya Bandung pada bulan Januari 2014 hingga bulan Maret 2015 didominasi oleh 3 jensi kecacatan yaitu body atau rantai jam tangan retak sebesar 53.61%, jarum kotor sebesar 13.58% dan mesin mati sebesar 11.85%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka ada beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan menjadi bahan perimbangan bagi PT. Matoa Indonesia Digdaya Bandung dalam upaya meningkatkan kualitas produk jam tangan kayu. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

1. Memberikan pengarahan kepada karyawan apabila tetap melakukan kesalahan maka bisa diberikan peringatan dan apabila karyawan dapat bekerja dengan baik maka dapat diberikan reward berupa bonus.

2. Melakukan maintenance sesudah pemakaian mesin agar kondisi mesin tetap terjaga dengan baik, sehingga tidak akan menghambat ataupun memperlambat proses produksi.

3. Menigkatkan pengendalian kualitas pada proses penyeleksian bahan baku. Bila perlu dibuat divisi khusus dalam melakukan pengendalian kualitas pada proses pemilihan bahan baku.

4.

Membeli mesin diesel generator atau memasang ups agar arus listrik tetap stabil dan terus menyala selama proses produksi berlangsun. Pada bagian perkitan jam tangan seharusnya dipindahkan ke lokasi yang kedap udara dengan menambahkan air conditioner sebagai penyalur udara kedalam ruangan


(5)

73

5. dan fan exhaust sebagai penyedot udara keluar ruangan agar udara didalam ruangan tetap terjaga dengan baik.

6. Bagian produksi bisa mencari alternatif lain dalam pemilihan mesin jam tangan yaitu dengan mengganti mesin jam tangan ke mesin yang memiliki kualitas yang lebih baik lagi.


(6)

74

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). "Manajemen Operasi Dan Produksi". Jakarta : LP FE UI.

Fakhri, Faiz Al. (2010). “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Di PT.

Masscom Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan

Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik”. Skripsi Manajemen, Program

Sarjana Universitas Diponogoro, Semarang.

Gasperz, Vincent. (2005). "Total Quality Management". Jakarta : PT. Gramedia.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behavior, Structure, Processes”. New

York:The McGraw Hill Companies, Inc.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2009). “Operations Management”, Ninth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Herjanto, E. (2008). "Manajemen Operasi", edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo Indonesia.

Krajewski L.J. et al. (2010). “Operations Management Processes and Supply

Chain”; Ninth Edition. New Jersey. Prentice Hall. New Jersey.

Levine, D.M. et al. (2009). “Quality Management”. Third Edition. New York.

Mcgraw Hill International edition.

Manahan, P. Tampubolon. (2004). "Manajemen Operasional". Jakarta : Ghalia. Montgomery, Douglas C. (2001). "Introduction to Statistical Quality Control". 4th

Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Nazir, Moh. (2009). “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pustaka

Utama.

Russell R.S and Taylor B.W. (2009). “Operations Management: Creating Value

Along the Supply Chain”, 7th Edition. Denver. John Wiley and Sons, Inc.

Sugiyano. (2012). ”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Sumayang, L., (2007). “Dasar -Dasar Manajemen Produksi dan Operasi”. Jakarta.