Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6 -12 Bulan terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sukawarna.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

Lisa Olivia, 2015; Pembimbing I : drg. Donny Pangemanan, SKM. Pembimbing II : dr. Winsa Husin, M. Sc., M.Kes

Pemberian ASI eksklusif memiliki banyak manfaat bagi bayi maupun bagi ibu. Meski demikian, angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Beberapa faktor utama yang memengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sukawarna.

Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional, melalui wawancara dengan instrumen kuosioner kepada 42 orang ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan-12 bulan di Kelurahan Sukawarna Bandung pada bulan Agustus-Oktober 2015.

Dari 42 orang responden yang menjadi peserta survei, dapat dikategorikan untuk variabel pengetahuan sebanyak 95.24% responden termasuk dalam kategori cukup, untuk variabel sikap sebanyak 100% responden termasuk dalam kategori cukup, dan untuk variabel perilaku sebanyak 11.90% responden termasuk dalam kategori cukup. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna terhadap pemberian ASI eksklusif sudah baik, tetapi perilaku pemberian ASI eksklusifnya masih kurang baik.

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, ASI eksklusif


(2)

v ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOUR ON MOTHER OF 6-12 MONTHS OLD BABY ABOUT EXCLUSIVE

BREASTFEEDING AT KELURAHAN SUKAWARNA

Lisa Olivia, 2015; 1st Tutor : drg. Donny Pangemanan, SKM. 2nd Tutor : dr. Winsa Husin, M. Sc., M.Kes Exclusive breastfeeding has many benefits for the babies and for the mothers. However, the percentage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low. Few of the factors that influence the behaviour of exclusive breastfeeding is the knowledge and the attitude of the mother about exclusive breastfeeding.

The purpose of this research is to give information about the description of knowledge, attitude, and behaviour on mother of 6-12 months old baby about exclusive breastfeeding at Kelurahan Sukawarna.

The method used in this research was known as survey-descriptive with cross-sectional plan. Data were collected by interview using questionnaire to 42 mothers of 6-12 months old baby at Kelurahan Sukawarna on August-October 2015.

The result of this research showed that from 42 respondents, 95.24% of them have a good knowledge, 100% of them have a good attitude, and 11.90% of them have a good behaviour about exclusive breastfeeding.

Based on the result of this research, it can be concluded that the knowledge and the attitude of the respondents about exclusive breastfeeding are good, but the behavior of the respondents about exclusive breastfeeding is still less than satisfactory.

Keywords : knowledge, attitude, behaviour, exclusive breastfeeding


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Akademis... ... 3

1.4.2. Manfaat Praktis... ... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Perilaku Kesehatan ... 5

2.1.1. Pengetahuan ... 5

2.1.2.Sikap ... 7

2.1.3. Perilaku... ... 8

2.2. Anatomi Payudara ... 9

2.3. Fisiologi Pengeluaran Air Susu Ibu ... 10

2.4. Mekanisme Menyusui ... 12


(4)

ix

2.5. Konsep ASI ... 13

2.5.1. Definisi ASI dan ASI eksklusif ... 13

2.5.2. Jenis ASI ... 14

2.5.3. Pola menyusui ... 18

2.5.4. Manfaat ASI ... 18

2.6. Sepuluh Langkah menuju Keberhasilan Menyusui... 20

2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Metode Penelitian ... 25

3.2. Rancangan Penelitian ... 25

3.3.Pengumpulan Data ... 25

3.3.1. Sumber Data ... 25

3.3.2. Populasi ... 25

3.3.3. Sampel ... 26

3.3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4.Definisi Operasional ... 26

3.4.1. Data Pribadi Responden ... 26

3.4.2. Pengetahuan ... 26

3.4.3. Sikap ... 26

3.4.4. Perilaku ... 26

3.5. Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1. Karakteristik Responden ... 28

4.1. Distribusi Responden Menurut Usia ... 28

4.2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Formal Terakhir ... 28

4.3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ... 29

4.4. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak yang Dimiliki ... 29

4.5. Distribusi Responden Menurut Usia Anak Bungsu ... 29

4.2. Pengetahuan Responden... 30


(5)

x

4.6. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Anak Bungsu ... 30 4.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tahu Tidaknya Maksud ASI Eksklusif ... 30 4.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian ASI

Eksklusif ... 31 4.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penting Tidaknya ASI Eksklusif Bagi Bayi Usia 0-6 Bulan ... 31 4.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alasan Pentingnya ASI Eksklusif ... 32 4.11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tahu Tidaknya

Kolustrum ... 32 4.12. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Kolustrum 33 4.13. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Baik Tidaknya

Kolustrum ... 33 4.14. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alasan Baiknya

Kolustrum ... 34 4.15. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Apakah ASI lebih baik dibandingkan Susu Formula ... 34 4.16. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Perbandingan Kejadian Bayi Sakit antara Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif dan yang

Tidak Mendapat ASI Eksklusif ... 35 4.17. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Frekuensi Menyusui Seorang Ibu dalam Satu Hari ... 36 4.18. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Batas Usia Bayi dalam Pemberian ASI setelah Pemberian ASI Eksklusif ... 36 4.19. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Usia Bayi yang Tepat untuk Diberikan MP-ASI ... 37 4.20. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Bermanfaat atau

Tidaknya Menyusui bagi Ibu ... 37 4.21. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Menyusui Bagi Ibu ... 38


(6)

xi

4.22. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Sumber Pengetahuan

Responden Tentang ASI Eksklusif ... 38

4.3. Sikap Responden ... 39

4.23. Distribusi Pengetahuan Responden ... 39

4.24. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden dengan Pemberian ASI Eksklusif ... 39

4.25. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden dengan Anjuran Pemerintah Pemberian ASI hingga Bayi Berusia Dua Tahun ... 40

4.26. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden bahwa Petumbuhan dan Perkembangan Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Lebih Baik dibanding yang Tidak Mendapat ASI Eksklusif ... 40

4.27. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden bahwa Semua Ibu Harus Memberi ASI Eksklusif ... 40

4.28. Distribusi Sikap Responden tentang Alasan Responden Setuju bahwa Semua Ibu Harus Memberi ASI Eksklusif ... 41

4.29. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden bahwa Pemberian ASI Eksklusif Lebih Penting Dibanding Pekerjaan... 41

4.30. Distribusi Sikap Responden ... 41

4.4. Perilaku Responden ... 42

4.31. Distribusi Perilaku Responden tentang Pemberian ASI ... 42

4.32. Distribusi Perilaku Responden tentang Usia Bayi Saat Diberi ASI Terakhir Kali ... 42

4.33. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Susu Formula Saat Usia Bayi Responden Kurang dari Enam Bulan ... 42

4.34. Distribusi Perilaku Responden menurut Alasan Pemberian Susu Formula Saat Bayi Responden Kurang dari Enam Bulan ... 43

4.35. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Air Putih Saat Usia Bayi Kurang dari Enam Bulan ... 43


(7)

xii

4.36. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Kolustrum ... 44

4.37. Distribusi Perilaku Responden menurut Cukup atau Tidaknya Produksi ASI Responden ... 44

4.38. Distribusi Perilaku Responden menurut Ada atau Tidaknya Usaha Responden untuk Memperlancar Produksi ASI ... 45

4.39. Distribusi Perilaku Responden menurut Cara yang Dilakukan Responden untuk Memperlancar Produksi ASI ... 45

4.40. Distribusi Perilaku Responden menurut Usia Bayi saat Pertama Kali Diberikan MP-ASI ... 46

4.41. Distribusi Perilaku Responden ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1. Simpulan ... 47

5.2. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52

RIWAYAT HIDUP ... 70


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Usia ... 28

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Formal Terakhir ... 28

Tabel 4.3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan... 29

Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak yang Dimiliki ... 29

Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Usia Anak Bungsu ... 29

Tabel 4.6. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Anak Bungsu ... 30

Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tahu Tidaknya Maksud ASI Eksklusif ... 30

Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian ASI Eksklusif ... 31

Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penting Tidaknya ASI Eksklusif Bagi Bayi Usia 0-6 Bulan ... 31

Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alasan Pentingnya ASI Eksklusif ... 32

Tabel 4.11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tahu Tidaknya Kolustrum ... 32

Tabel 4.12. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Kolustrum 33 Tabel 4.13. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Baik Tidaknya Kolustrum ... 33

Tabel 4.14. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alasan Baiknya Kolustrum ... 34

Tabel 4.15. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Apakah ASI lebih baik dibandingkan Susu Formula ... 34

Tabel 4.16. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Perbandingan Kejadian Bayi Sakit antara Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif dan yang Tidak Mendapat ASI Eksklusif ... 35

Tabel 4.17. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Frekuensi Menyusui Seorang Ibu dalam Satu Hari ... 36 Tabel 4.18. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Batas Usia Bayi dalam


(9)

xiv

Pemberian ASI setelah Pemberian ASI Eksklusif ... 36 Tabel 4.19. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Usia Bayi yang Tepat

untuk Diberikan MP-ASI ... 37 Tabel 4.20. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Bermanfaat atau

Tidaknya Menyusui bagi Ibu ... 37 Tabel 4.21. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Menyusui Bagi

Ibu ... 38 Tabel 4.22. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Sumber Pengetahuan

Responden Tentang ASI Eksklusif ... 38 Tabel 4.23. Distribusi Pengetahuan Responden ... 39 Tabel 4.24. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden

dengan Pemberian ASI Eksklusif ... 39 Tabel 4.25. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden

dengan Anjuran Pemerintah Pemberian ASI hingga Bayi Berusia Dua Tahun ... 40 Tabel 4.26. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden

bahwa Petumbuhan dan Perkembangan Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Lebih Baik dibanding yang Tidak Mendapat ASI

Eksklusif ... 40 Tabel 4.27. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden

bahwa Semua Ibu Harus Memberi ASI Eksklusif ... 40 Tabel 4.28. Distribusi Sikap Responden tentang Alasan Responden Setuju bahwa

Semua Ibu Harus Memberi ASI Eksklusif ... 41 Tabel 4.29. Distribusi Sikap Responden tentang Setuju Tidaknya Responden

bahwa Pemberian ASI Eksklusif Lebih Penting Dibanding

Pekerjaan... 41 Tabel 4.30. Distribusi Sikap Responden ... 41 Tabel 4.31. Distribusi Perilaku Responden tentang Pemberian ASI ... 42 Tabel 4.32. Distribusi Perilaku Responden tentang Usia Bayi Saat Diberi ASI

Terakhir Kali ... 42 Tabel 4.33. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Susu Formula


(10)

xv

Saat Usia Bayi Responden Kurang dari Enam Bulan ... 42 Tabel 4.34. Distribusi Perilaku Responden menurut Alasan Pemberian Susu

Formula Saat Bayi Responden Kurang dari Enam Bulan ... 43 Tabel 4.35. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Air Putih Saat

Usia Bayi Kurang dari Enam Bulan ... 43 Tabel 4.36. Distribusi Perilaku Responden menurut Pemberian Kolustrum ... 44 Tabel 4.37. Distribusi Perilaku Responden menurut Cukup atau Tidaknya

Produksi ASI Responden ... 44 Tabel 4.38. Distribusi Perilaku Responden menurut Ada atau Tidaknya Usaha

Responden untuk Memperlancar Produksi ASI ... 45 Tabel 4.39. Distribusi Perilaku Responden menurut Cara yang Dilakukan

Responden untuk Memperlancar Produksi ASI ... 45 Tabel 4.40. Distribusi Perilaku Responden menurut Usia Bayi saat Pertama Kali

Diberikan MP-ASI ... 46 Tabel 4.41. Distribusi Perilaku Responden ... 46


(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian ... 52

Lampiran 2. Informed Consent ... 53

Lampiran 3. Kuesioner ... 55

Lampiran 4. Hasil Kuosioner Karakteristik Responden ... 62

Lampiran 5. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden ... 64

Lampiran 6. Hasil Kuesioner Sikap Responden ... 66

Lampiran 7. Hasil Kuesioner Perilaku Responden ... 68


(12)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Anatomi Payudara ... 10

2.2. Refleks Prolaktin ... 11

2.3. Refleks “Let Down” ... 12

2.4. Refleks Menghisap ... 13


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. ASI merupakan makanan tunggal paling sempurna bagi bayi hingga usia 6 bulan (Soetjiningsih, 2006).

Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI memberikan zat-zat kekebalan yang belum dapat dibuat oleh bayi tersebut sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit terutama pada awal kehidupannya. Komponen zat anti infeksi yang banyak dalam ASI akan melindungi bayi dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan antigen lainnya (Rahmadhani, 2013).

Dalam rangka menurunkan angka morbiditas dan mortalitas anak, UNICEF

(United Nation’s Children’s Fund) dan WHO (World Health Organization)

menganjurkan program ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2013). Beberapa regulasi ditetapkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Regulasi yang diterbitkan pemerintah terkait dengan program Peningkatan Pemberian ASI (PPASI) di antaranya Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam pasal 128 dan 129.

Pada Pekan ASI sedunia tahun 2010, Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, juga mengajak seluruh fasilitas kesehatan untuk menerapkan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (Depkes, 2010). Walaupun regulasi dan program telah ditetapkan oleh pemerintah, namun cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target WHO


(14)

2

yaitu sebesar 50%. Hasil RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif bayi sampai 6 bulan sebesar 30.2% (RISKESDAS, 2013). Pada tahun 2013, di Jawa Barat jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif sebanyak 33,7%, dimana masih sangat jauh dibandingkan dengan target yaitu 75% (Depkes, 2013).

Rendahnya angka pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain kurangnya pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi (Baskoro, 2008) dan kurang baiknya sikap ibu mengenai pemberian ASI eksklusif (Wowor, 2013). Melihat rendahnya pemberian ASI eksklusif di provinsi Jawa Barat, penulis tertarik untuk mengetahui tentang “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan terhadap Pemberian Asi Eksklusif di Kelurahan Sukawarna”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu:

Bagaimakah gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan terhadap pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sukawarna?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan terhadap pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sukawarna periode Agustus-Oktober 2015.


(15)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat akademik

Menambah wawasan penulis dan mahasiswa Fakultas Kedokteran lainnya mengenai pemberian ASI eksklusif.

1.4.2. Manfaat praktis

Memberi informasi bagi masyarakat, terutama kalangan ibu hamil dan menyusui, mengenai pemberian ASI eksklusif.

1.5 Kerangka Pemikiran

Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan masyarakat, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan, dan keturunan.

Berdasarkan teori di atas, faktor-faktor yang memengaruhi pemberian ASI ekslusif adalah lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi dua kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya ketersediaan ruangan khusus menyusui di tempat umum. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antara manusia dengan manusia lainnya, seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Perilaku merupakan faktor kedua yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena sehat/tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lainnya yang melekat pada dirinya.


(16)

4

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pencegahan terhadap penyakit dan pengobatan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat dipengaruhi oleh lokasi, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi, dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasiitas dalam memeroleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu snediri apakah sesuai dengan kebutuhan masyrakat yang memerlukannya.

Sedangkan faktor genetik merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Dalam hal pemberian ASI eksklusif, faktor ini kurang berperan.

Keempat faktor di atas merupakan faktor-faktor yang saling menunjang dan saling memengaruhi satu dengan lainnya, sehingga berdampak terhadap status kesehatan, yang dalam penelitian ini adalah hal pemberian ASI eksklusif.


(17)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian di Kelurahan Sukawarna Bandung didapatkan :

 Sebanyak 95.24% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori pengetahuan mengenai pemberian ASI eksklusif.

 Sebanyak 100% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori sikap mengenai pemberian ASI eksklusif.

 Sebanyak 11.90% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori perilaku mengenai pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, dan sikap ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna sudah baik, tetapi perilaku pemberian ASI eksklusifnya masih kurang baik.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya digunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan melakukan uji statistik sehingga dapat mengkaji hal-hal yang belum dibahas dalam penelitian ini.

2. Bagi para ibu

 Menyadari betul bahwa menyusui adalah setiap bayi berhak mendapatkan ASI sejak dilahirkan selama enam bulan.


(18)

48

 Mencari informasi tentang ASI eksklusif kepada sumber yang tepat, sehingga terhindar dari mitos-mitos yang salah.

3. Bagi petugas kesehatan

 Memberikan pengajaran terutama bagi tenaga kesehatan yang bertanggung jawab langsung untuk melayani ibu hamil dan menyusui. Petugas kesehatan harus mengerti definisi dari ASI eksklusif, aspek gizi dan manfaat dari ASI, dan cara-cara untuk mengatasi kesulitan dalam menyusui.

 Memberikan penjelasan tentang manfaat dan penatalaksanaan menyusui juga bahaya bila tidak menyusui kepada ibu hamil, suami, dan keluarga. Hal ini dapat dilakukan saat kunjungan prenatal, masa persalinan, dan masa nifas.

 Menggencarkan kampanye tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan melarang promosi susu formula ataupun dot di fasilitas pelayanan kesehatan.


(19)

49

Daftar Pustaka

(2013). RISKESDAS. Departemen Kesehatan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Afifah, D. (2007). Faktor yang Berperan dalam Keagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Skripsi Program Sarjana FK Universitas Diponegoro.

Arora, S., Mc Junkin, C., Wehrer, J., & Kuhn, P. (2000). Major Factors Influencing Breastfeeding Rates: Mother's Perception of Father's Attitude and Milk Supply. Pediatrics, 106, 67.

Baskoro, A. (2008). Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media. Chua, S. (1994). Influence of breastfeeding and nipple stimulation on postpartum

uterine activity. Br J Obstet Gynaecol, 101, 804-805.

Depkes. (2010, Agustus 8). Menkes Mengajak Seluruh Fasilitas Kesehatan Terapkan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Retrieved Juli 25, 2015, from Depkes: http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=1167

Depkes. (2013, Agustus 1-7). InfoDatin Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Retrieved

Februari 4, 2015, from Depkes:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf

Gwinn, M. (1990). Pregnancy, Breastfeeding and Oral Contraceptives and The Risk of Epithelial Ovarian Cancer. J Clin Epidemiol, 559-568.

Higgins, B. (2000). Puerto Rican Cultural Beliefs: Influence on Infant Feeding Practices in Western New York. J Transcult Nurs, 19-30.

Indonesia, M. N. (2010). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia No 3 Tahun 2010. Jakarta.

International, W. (2013). Lactation Mangement Self-Study Modules (Vol. 4). Vermont: Wellstart International.

Libbus , K., Bush, T., & Hockman, N. (1997). Breastfeeding Beliefs of Low-income Primigravidae. Int J Nurs Stud, 144-150.


(20)

50

Mc Cann, M., Baydar, N., & Williams, R. (2007). Breastfeeding Attitudes and Reported Problems in A National Sample of WIC Participants. J Hum Lact, 23, 314-324.

Mc Intyre, E., Turnbull, D., & Hiller J.E. (1999). Breastfeeding in Public Places. J Hum Lact, 131-135.

Mozingo , J., Davis, M., Droppleman , P., & Meredith, A. (2005). Women's Experiences with Short-Term Breastfeeding. MCN Am J Matern Child Nurs, 120-126.

Nasional, D. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. NG, P. (1999). Slow Weight Gain and Low Milk Supply in the Breastfeeding Dyad.

Clin Perinatol, 399-430.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Petterson, B. (1986). Menstruation span a time limited risk factor for endometrial

carcinoma. Acta Obstst Gyneocol Scand, 64, 247-55.

Pisacane, A., Continisio, G., Aldinucci, M., D' Amora, S., & Continisio , P. (2005). A Controlled Trial of the Father's Role in Breastfeeding Promotion. Pediatrics, 494-498.

Powers, N. (1999). Slow Weight Gain and Low Milk Supply in the Breastfeeding Dyad. Clin Perinatol, 399-430.

Purwanti. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung: Cendekia.

Rahmadhani, E. P., Lubis, G., & Edison. (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 62.

RI, D. K. (2008). Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 Bulan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Roesli, U. (2000). Mengenal ASI Ekslusif. Niaga Swadaya.


(21)

51

Rojjanasrirat, W. (2004). Working Women's Breastfeeding Experiences. MCN Am J Matern Child Nurs, 222-227.

Rosenblatt, K. (1995). Prolonged lactation and endometrial cancer. Int J Epidemiol, 24, 449-503.

Services, U. D. (2011). The Surgeon General’s Call to Action to Support

Breastfeeding. Washington DC: U.S. Department of Health and Human Services.

Siregar, A. (2004). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu Melahirkan. USU Digital Library, 13-15.

Soetjiningsih. (2006). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: ECG. WHO. (2009). Infant and Young Child Feeding. France: WHO Press.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Indonesia: Elsevier. Wowor, M., Laoh, J. M., & Pangemanan, H. D. (2013, Agustus). Hubungan

Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado. EjurnalKeperawatan, 1(1), 6.

Zheng, T. (2001). Lactation and breast cancer: case control study in Connecticut. Br J Cancer, 84, 1472-76.


(1)

4

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pencegahan terhadap penyakit dan pengobatan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat dipengaruhi oleh lokasi, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi, dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasiitas dalam memeroleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu snediri apakah sesuai dengan kebutuhan masyrakat yang memerlukannya.

Sedangkan faktor genetik merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Dalam hal pemberian ASI eksklusif, faktor ini kurang berperan.

Keempat faktor di atas merupakan faktor-faktor yang saling menunjang dan saling memengaruhi satu dengan lainnya, sehingga berdampak terhadap status kesehatan, yang dalam penelitian ini adalah hal pemberian ASI eksklusif.


(2)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian di Kelurahan Sukawarna Bandung didapatkan :

 Sebanyak 95.24% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori pengetahuan mengenai pemberian ASI eksklusif.

 Sebanyak 100% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori sikap mengenai pemberian ASI eksklusif.

 Sebanyak 11.90% ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna mendapat hasil baik untuk kategori perilaku mengenai pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, dan sikap ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sukawarna sudah baik, tetapi perilaku pemberian ASI eksklusifnya masih kurang baik.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya digunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan melakukan uji statistik sehingga dapat mengkaji hal-hal yang belum dibahas dalam penelitian ini.

2. Bagi para ibu

 Menyadari betul bahwa menyusui adalah setiap bayi berhak mendapatkan ASI sejak dilahirkan selama enam bulan.


(3)

48

 Mencari informasi tentang ASI eksklusif kepada sumber yang tepat, sehingga terhindar dari mitos-mitos yang salah.

3. Bagi petugas kesehatan

 Memberikan pengajaran terutama bagi tenaga kesehatan yang bertanggung jawab langsung untuk melayani ibu hamil dan menyusui. Petugas kesehatan harus mengerti definisi dari ASI eksklusif, aspek gizi dan manfaat dari ASI, dan cara-cara untuk mengatasi kesulitan dalam menyusui.

 Memberikan penjelasan tentang manfaat dan penatalaksanaan menyusui juga bahaya bila tidak menyusui kepada ibu hamil, suami, dan keluarga. Hal ini dapat dilakukan saat kunjungan prenatal, masa persalinan, dan masa nifas.

 Menggencarkan kampanye tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan melarang promosi susu formula ataupun dot di fasilitas pelayanan kesehatan.


(4)

49

Daftar Pustaka

(2013). RISKESDAS. Departemen Kesehatan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Afifah, D. (2007). Faktor yang Berperan dalam Keagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Skripsi Program Sarjana FK Universitas Diponegoro.

Arora, S., Mc Junkin, C., Wehrer, J., & Kuhn, P. (2000). Major Factors Influencing Breastfeeding Rates: Mother's Perception of Father's Attitude and Milk Supply. Pediatrics, 106, 67.

Baskoro, A. (2008). Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media.

Chua, S. (1994). Influence of breastfeeding and nipple stimulation on postpartum uterine activity. Br J Obstet Gynaecol, 101, 804-805.

Depkes. (2010, Agustus 8). Menkes Mengajak Seluruh Fasilitas Kesehatan Terapkan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Retrieved Juli 25, 2015, from Depkes: http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=1167

Depkes. (2013, Agustus 1-7). InfoDatin Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Retrieved

Februari 4, 2015, from Depkes:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf

Gwinn, M. (1990). Pregnancy, Breastfeeding and Oral Contraceptives and The Risk of Epithelial Ovarian Cancer. J Clin Epidemiol, 559-568.

Higgins, B. (2000). Puerto Rican Cultural Beliefs: Influence on Infant Feeding Practices in Western New York. J Transcult Nurs, 19-30.

Indonesia, M. N. (2010). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia No 3 Tahun 2010. Jakarta.

International, W. (2013). Lactation Mangement Self-Study Modules (Vol. 4). Vermont: Wellstart International.

Libbus , K., Bush, T., & Hockman, N. (1997). Breastfeeding Beliefs of Low-income Primigravidae. Int J Nurs Stud, 144-150.


(5)

50

Mc Cann, M., Baydar, N., & Williams, R. (2007). Breastfeeding Attitudes and Reported Problems in A National Sample of WIC Participants. J Hum Lact, 23, 314-324.

Mc Intyre, E., Turnbull, D., & Hiller J.E. (1999). Breastfeeding in Public Places. J Hum Lact, 131-135.

Mozingo , J., Davis, M., Droppleman , P., & Meredith, A. (2005). Women's Experiences with Short-Term Breastfeeding. MCN Am J Matern Child Nurs, 120-126.

Nasional, D. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

NG, P. (1999). Slow Weight Gain and Low Milk Supply in the Breastfeeding Dyad.

Clin Perinatol, 399-430.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Petterson, B. (1986). Menstruation span a time limited risk factor for endometrial carcinoma. Acta Obstst Gyneocol Scand, 64, 247-55.

Pisacane, A., Continisio, G., Aldinucci, M., D' Amora, S., & Continisio , P. (2005). A Controlled Trial of the Father's Role in Breastfeeding Promotion. Pediatrics, 494-498.

Powers, N. (1999). Slow Weight Gain and Low Milk Supply in the Breastfeeding Dyad. Clin Perinatol, 399-430.

Purwanti. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung: Cendekia.

Rahmadhani, E. P., Lubis, G., & Edison. (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 62.

RI, D. K. (2008). Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 Bulan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Roesli, U. (2000). Mengenal ASI Ekslusif. Niaga Swadaya.


(6)

51

Rojjanasrirat, W. (2004). Working Women's Breastfeeding Experiences. MCN Am J Matern Child Nurs, 222-227.

Rosenblatt, K. (1995). Prolonged lactation and endometrial cancer. Int J Epidemiol, 24, 449-503.

Services, U. D. (2011). The Surgeon General’s Call to Action to Support

Breastfeeding. Washington DC: U.S. Department of Health and Human Services.

Siregar, A. (2004). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu Melahirkan. USU Digital Library, 13-15.

Soetjiningsih. (2006). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: ECG.

WHO. (2009). Infant and Young Child Feeding. France: WHO Press.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Indonesia: Elsevier.

Wowor, M., Laoh, J. M., & Pangemanan, H. D. (2013, Agustus). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado. EjurnalKeperawatan, 1(1), 6.

Zheng, T. (2001). Lactation and breast cancer: case control study in Connecticut. Br J Cancer, 84, 1472-76.


Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Pemberian ASI Eksklusif Dikalangan Ibu Hamil Di Padang Bulan Tahun 2012

0 61 84

Pengaruh Sikap Ibu Menyusui tentang Kebijakan ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2010

2 47 94

Gambaran Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja di Kecamatan Porsea

3 56 78

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang bekerja terhadap pemberian ASI ekslusif pada bayi di posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

1 10 78

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu Dengan perilaku pemberian asi eksklusif

2 8 75

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI PEMBERIAN ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI KELURAHAN SEMANGGI, Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Asi Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Ko

0 2 16

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Yang Memiliki Balita Terhadap Penyakit Diare Di RW.03 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung Tahun 2007.

3 14 27

View of HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

0 2 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG MEMILIKI BAYI BERUMUR 0- 4 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 14