PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGAHADAPI BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA.

PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN
WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR
DI KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Geografi

Disusun oleh:
AHMAD MAHBUB NUR RAHMAN
A 6100 900 30

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA
JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR

DI KOTA SURAKARTA

Ahmad Mahbub Nur Rahman, A 6100 900 30, Jurusan Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran atau tindakan apa saja yang
dilakukan oleh Aparatur Kelurahan di daerah Joyotakan dalam menghadapi banjir, juga untuk
mengetahui apa saja kesiap-siagaan yang dilakukan oleh warga Joyotakan dalam menghadapi
bencana banjir Joyotakan. Metode penelitian ini adalah kualitatif, yaitu menggunakan
wawancara dan pengamatan secara langsung daerah penelitian. Fenomena alam banjir di
Joyotakan tahun 2007 silam, menjadi salah satu bencana alam yang besar yang melanda
daerah tersebut, setelah sebelumnya terjadi di tahun 1966. Hasil yang diperoleh dari
penelitian tentang peran aparatur dalam menghadapi bencana dapat ditunjukkan dengan
adanya Tim Desa Siaga (TDS), TIM SAR, membangun talut, meminta bantuan PEMKOT,
memenuhi kebutuhan dasar ketika bencana, dan adanya pelatihan bencana. Sedangkan untuk
kesiap-siagaan warga dapat ditunjukkan dengan mereka yang mengetahui tempat-tempat
evakuasi dan jalur-jalur evakuasi.


Kata kunci: Peran Aparatur Kelurahan, Kesiap-siagaan warga, Bencana Banjir

xiii

berada diutara dan selatan Joyotakan, serta

PENDAHULUAN

penduduk yang bermukim disekitarnya
Permasalahan

sungai

oleh

merupakan

fenomena


yang

memiliki

penduduk, terjadi pula didaerah pinggiran

hubungan yang erat satu sama lain.

Kota

Hubungan antara sungai yang mengepung

Surakarta,

tepatnya

didaerah

Joyotakan. Melihat dari segi lokasinya,


daerah

Joyotakan

kerawanan daerah Joyotakan untuk terjadi

memiliki
bencana

merupakan
kerawanan
banjir,

daerah
untuk

karena

yang


terjadinya

daerah

Joyotakan

adalah

tentang

bencana banjir.

yang

berlokasi di tepi sungai Bengawan Solo.

Berdasarkan penjelasan yang telah

Dan pemikiran tersebut terbukti dengan


dijelaskan sebelumnya, maka perlu adanya

riwayat daerah Joyotakan yang memang

suatu kajian tentang peran apa saja yang

pernah terjadi bencana banjir, setidaknya

telah dan harus dilakukan oleh Aparatur

banjir pernah tiga kali melanda daerah ini,

Kelurahan Joyotakan, dan kesiap-siagaan

yakni pada tahun 1966, 2007, dan 2010,

dari

dan bukan tidak mungkin banjir akan


menghadiri dan mengatasi permasalahan

kembali

tahun-tahun

banjir yang menghantui Joyotakan, agar

mendatang, apabila tidak ada tindakan

bencana banjir tidak terjadi lagi di

yang benar dari Pemerintah, Aparatur

kemudian hari.

terulang

di


warga

Joyotakan

sendiri

dalam

Kelurahan, dan juga warga setempat dalam
pencegahannya.

Dengan munculnya permasalahan
yang demikian, maka penelitian dengan

Kehidupan penduduk yang tinggal

judul

“PERAN


APARATUR

disekitar sungai menarik untuk diteliti

KELURAHAN DAN KESIAP-SIGAAN

lebih dalam. Keberadaan sungai yang

WARGA

JOYOTAKAN

DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI

penelitian. Subyek penelitian ini adalah

SURAKARTA”, dirasa perlu untuk dapat


peneliti sendiri, yang obyeknya adalah

member masukan yang berarti, yang

Aparatur Kelurahan dan warga Joyotakan.

mungkin bisa menjadi pertimbangan untuk
Pemerintah tentang penataan tata kota

HASIL DAN PEMBAHASAN

yang harus dilakukan oleh Pemerintah,
Aparatur Kelurahan dan warga Joyotakan

Joyotakan merupakan salah satu

sendiri dalam menghadapi bencana banjir

Kelurahan yang ada di Kota Surakarta,


agar bencana banjir serupa tidak terjadi

yang terletak di bagian selatan, dengan

lagi di tahun-tahun mendatang.

batasan wilayah disebelah utara adalah
Kelurahan Danukusuman, sebelah timur
adalah Desa Kodoakan Kecamatan Grogol

METODE PENELITIAN

Kabupaten Sukoharjo, sebelah selatan
Metode yang digunakan dalam

adalah

Desa

Madegondo

Kecamatan

penelitian di Joyotakan adalah kualitatif,

Grogol Kabupaten Sukoharjo, sebelah

yakni melalui survey lapangan, observasi,

barat adalah Desa Kwarasan Kecamatan

wawancara, dan dokumentasi.

Grogol Kabupaten Sukoharjo.

strategi

Luas wilayah Joyotakan adalah

penelitiannya meliputi: Data primer yang

45,9 Ha, yang mayoritas penggunaan

diperoleh langsung di lapangan terhadap

lahannya digunakan untuk pemukiman

obyek penelitian, yang meliputi aktivitas

dengan total luasnya 3,49 Ha, dengan

manusia, dan data sekunder yang diperoleh

1.663 buah rumah permanen, dan 22 buah

dari foto, pustaka, baik berupa peta, yang

rumah non-permanen, pertokoan seluas 46

berhubungan

m², dan perkuburan seluas 9.752 m².

Adapun

jenis

langsung

dan

dengan

tujuan

Secara

administratif,

Joyotakan

Dengan sex ratio sebagai berikut:

terbagi menjadi 6 RW dan 32 RT, dengan

SR =

pembagian RW 1 terdiri dari 4 RT, RW 2
=
terdiri dari 5 RT, RW 3 terdiri dari 5 RT,
= 101.
RW 4 terdiri dari 3 RT, RW 5 terdiri dari 8
Keterangan:
RT, RW 6 terdiri dari 7 RT.
SR = Sex Ratio
M = Male (Laki-laki)
Jumlah

penduduk

Joyotakan
F = Female (Perempuan)

berdasarkan Buku Laporan Monografi
Kelurahan Joyotakan bulan Januari 2014
Dan dependensi rationya adalah
adalah sebagai berikut:
DR =
Umur

Laki- Perempuan Jumlah
laki

0-4

799

=

=
581

1.380
=50,8

5-9

441

340

781
= 51.

10-14

348

506

854
Keterangan:

15-19

660

626

1.286
DR = Dependensi Ratio.

20-24

570

626

1.196

25-29

485

521

1.006

30-39

484

475

959

40-49

413

427

840

50-59

301

350

651

3

0

3

4.504

4.452

8.956

 60
jumlah

Jadi, setiap 100 orang kelompok
penduduk produktif harus menanggung 51
kelompok yang tidak produktif, berarti
Joyotakan memiliki beban ketergantungan
yang tinggi.

Dari data penduduk Kelurahan

Dari

hasil

wawancara

dengan

Joyotakan tersebut, maka dapat diketahui

warga, dapat diketahui bahwa ketinggian

bahwa pertumbuhan penduduk Joyotakan

banjir di Joyotakan adalah sebagai berikut:

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Daerah

Dalam meter

PT = P0 + (B-D) + (IM – OM)

RT 1 RW 1

2,3

= 8956 + (17 – 6) + (13 – 4)

RT 2 RW 1

1,5

= 8956 + (11) + (9)

RT 3 RW 1

75 cm

= 8956 + 20

RT 4 RW 1

1,5

= 8976.

RT 1 RW 2

2

Keterangan:

RT 2 RW 2

2

PT = Banyaknya penduduk pada tahun

RT 3 RW 2

1,5

akhir.

RT 4 RW 2

1,5

P0 = Banyaknya penduduk pada akhir

RT 5 RW 2

2

tahun.

RT 1 RW 3

2

B = Banyaknya kelahiran.

RT 2 RW 3

2

RT 3 RW 3

2

RT 4 RW 3

2

RT 5 RW 3

2

RT 1 RW 4

3

RT 2 RW 4

2

RT 3 RW 4

3

RT 1 RW 5

2

RT 2 RW 5

2

RT 3 RW 5

3

D = Banyaknya kematian.
IM = Banyaknya imigran mauk.
OM = Banyaknya imigran keluar.

Jadi, pada bulan Januari 2015,
jumlah penduduk Kelurahan Joyotakan
adalah 8.976 jiwa.

Berdasarkan

pada

indikator-

RT 4 RW 5

2

RT 5 RW 5

2,5

RT 6 RW 5

3

dengan

RT 7 RW 5

2

Joyotakan dan para warga Joyotakan,

RT 8 RW 5

3

maka dapat diketahui bahwa:

RT 1 RW 6

2

1. Aparatur Kelurahan.

RT 2 RW 6

1,8

a. Manajemen perlindungan.

RT 3 RW 6

2

Aparatur

RT 4 RW 6

2

mempunyai

RT 5 RW 6

3

mengenai manajemen perlindungan

RT 6 RW 6

2,5

untuk warga-warganya, ini dapat

RT 7 RW 6

2

dilihat dari Aparatur Kelurahan

indikator tersebut dan hasil wawancara
Aparatur-Aparatur

Kelurahan

Kelurahan

peran

yang

baik

yang membangun tanggul sungai
Sutton

dan

Tierney

(2006)

mengemukakan indikator kesiap-siagaan
secara umum adalah kegiatan :
1. Manajemen perlindungan.
2. Koordinasi antar lembaga pengambil
keputusan.
3. Sumber daya mendukung.
4. Perlindungan keselamatan hidup.
5. Perlindungan terhadap properti.
6. Inisiatif untuk melakukan perlindungan
diri sendiri.

atau talut, membentuk Desa Siaga,
membentuk TIM SAR dan Karang
Taruna untuk membantu proses
evakuasi,

penanganan

korban

bencana dan lain-lain, juga dengan
dipasangnya sirine dan TMA di
pintu

air

sungai,

untuk

memberitahu warga tentang waktu
darurat banjir.

b. Koordinasi antar lembaga pengambil
keputusan.

mengahdapi

bencana

banjir

di

Joyotakan.

Aparatur

Kelurahan

d. Perlindungan keselamatan hidup

mempunyai peran yang baik tentang

Aparatur

Kelurahan

koordinasi antar lembaga pengambil

mempunyai peran yang baik tentang

keputusan,

adalah

perlindungan keselamatan hidup bagi

Pemeritah Kota (PEMKOT). Dapat

warga-warga Joyotakan, yaitu dengan

dilihat dari sikap atau tindakan yang

adanya TIM SAR yang membantu

dilakukan Aparatur Kelurahan melalui

mengevakuasi korban bencana untuk

PEMKOT dengan membangun talut

dibawa

untuk

Aparatur Kelurahan juga mencukupi

dalam

hal

mencegah

ini

air

masuk

perkampungan

ke

ke

tempat

evakuasi,

warga-warga

kebutuhan

Joyotakan, atau mencegah terjadinya

Joyotakan

bencana banjir di Joyotakan.

evakuasi) ketika terjadi bencana.

c. Sumber daya mendukung.
Aparatur

dasar

dan

warga-warga

dipenampungan

(tempat

e. Perlindungan terhadap properti
Kelurahan

Aparatur

Kelurahan

mempunyai peran yang baik tentang

mempunyai peran yang baik tentang

dukungan

perlindungan terhadap properti. Hal ini

sumber

menghadapi

daya

di

ditunjukkan dengan sikap dari semua

Joyotakan, hal ini dapat dilihat dari

organisasi, baik itu Polisi, PKK,

adanya anggaran dana bencana dari

Karang Taruna, dan lain-lain yang

berbagai instansi, yaitu PEMKOT,

turun

TIM

mengevakuasi,

SAR,

bencana

dalam

Karang

banjir

Taruna,

BAKORNAS, PKK, PMI, Kecamatan

keamanan

dan Kelurahan Joyotakan sendiri untuk

banjir.

membantu,
dan

ketika

baik

itu

juga

menjaga

terjadi

bencana

f. Inisiatif

untuk

melakukan

perlindungan diri sendiri.
Aparatur
mempunyai

Koordinasi antar lembaga pengambil
keputusan.

Kelurahan

peran

b.

Joyotakan

baik

mempunyai kesiap-siagaan yang baik

tentang inisiatif untuk melakukan

dalam koordinasi dengan lembaga

perlindungan diri sendiri, yaitu

pengambil

dengan

ditunjukkan

mengadakan

yang

Warga-warga

sosialisasi

keputusan.
dengan

Hal
akses

ini
yang

pelatihan simulasi bencana banjir,

digunakan untuk menyelamatkan diri

mendirikan

tenda-tenda

dalam keadaan darurat. TIM SAR dan

membangun

TNI terjun langsung ke rumah-rumah

tempat-tempat evakuasi dan posko-

warga untuk mengangkut wrga-warga

posko bencana.

yang terjebak di dalam rumah untuk

pengungsian,

dan

2. Warga.

diselamatkan

a. Manajemen perlindungan.
Warga-warga

menuju

ke

tempat

evakausi, menggunakan perahu karet

Joyotakan

dan pelampung. Contoh lain adalah

mempunyai kesiap-siagaan yang

mengenai sumber informasi bencana,

buruk

warga mendapatkan sumber informasi

tentang

manajemen

perlindungan. Hal ini ditunjukkan

bencana

dengan tidakadanya alokasi dana di

dipasang oleh Pemerintah di pintu air

masing-masing

atau

sungai, sebagai alat pemberitahuan

keluarga di Joyotakan, sebagai

bagi warga ketika situasi aman dan

perantara untuk membeli alat-alat

darurat bencana banjir.

rumah

yang dibutuhkan ketika terjadi
bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan.

dari

alarm

sirine

yang

c. Sumber daya mendukung.

harta benda melalui kebersamaan dan

Sumber daya yang mendukung
warga-warga Joyotakan sangatlah baik,
hal

ini

ditunjukkan

dari

adanya

pemenuhan kebutuhan dasar untuk

kebersatuan RT.
f.

Inisiatif untuk melakukan perlindungan
diri sendiri.
Kesiap-siagaan

warga

warga-warga Joyotakan yang berada

Joyotakan

dipenampungan ketika terjadi bencana

perlindungan diri sendiri tergolong

banjir.

baik, karena warga-warga Joyotakan

d. Perlindungan keselamatan hidup.
Kesiap-siagaan
Joyotakan

tentang

mempunyai

tentang

kotak

inisiatif

P3K

untuk

warga

pengobatan ringan, dan juga rata-rata

perlindungan

mempunyai rumah berlantai 2, yang

keselamatan hidup sangatlah baik,

digunakan

untuk

tempat

singgah

karena

Joyotakan

sementara

keika

banjir,

sambil

mengetahui lokasi keberadaan tempat-

menunggu

bantuan

tempat

membantu menuju ke tempat evakuasi.

warga-warga

evakuasi,

sehingga

warga-

warga Joyotakan bisa langsung cepat

Mayoritas

menyelamatkan

mempunyai

bencana

banjir,

diri

ketika

dengan

terjadi

warga
perahu

dating

untuk

Joyotakan

juga

karet

untuk

langsung

membawa mereka ke tempat evakuasi,

menuju ke tempat-tempat evakuasi

ada juga yang menggunakan patahan

terdekat.

pohon pisang (debog) sebagai alat

e. Perlindungan terhadap properti
Adanya kesiap-siagaan warga
Joyotakan

tentang

perlindungan

terhadap property, yaitu penyelamatan

pengangkut (transportasi) menuju ke
tempat evakuasi.

Berikut adalah yang dilakukan

c.

Sikap RW

Aparatur Kelurahan dan warga Joyotakan

Mengalokasikan

dana

untuk

dalam 3 tahapan banjir, yaitu:

menghadapi bencana banjir, misalnya

1. Antisipasi sebelum banjir

untuk

a. Aparatur Kelurahan.

peralatan

untuk

mengungsi, makanan di pengungsian,

Peran Aparatur Kelurahan
dalam

membeli

mengantisipasi

mengalokasikan dana melalui swadaya

sebelum

banjir terjadi di Joyotakan adalah
dengan memasang TMA (Tanda

masyarakat.
2.

Ketika banjir
a. Aparatur Kelurahan.

Meter Air) di pintu air sungai,

Peran aparatur Kelurahan

sebagai alat pemberitahuan kepada

Joyotakan ketika terjadi banjir

masyarakat tentang ketinggian air

adalah mengevakuasi warga-warga

sungai, dan akan berbunyi apabila

Joyotakan ke tempat evakuasi,

ketinggian

yaitu di Masjid An-Ni’mah, Kantor

air

sungai

telah

melewati batas aman banjir.

Kelurahan, ataupun di Jalan Raya

b. Warga.

Jati Agung, dengan menggunakan
Warga-warga

dapat

dikatakan

Joyotakan

sangat

lemah

pelampung dan kapal karet, juga
memenuhi kebutuhan dasar ketika

dalam

mengantisipasi

bencana

banjir.

Ditemukan

ketika

memberikan makanan dan pakaian

penelitian, warga-warga joyotakan

yang layak kepada para korban

tidak

mengantisipasi

bencana banjir.

banjir,

karena

datangnya

warga-warga

Joyotakan tidak memiliki peralatan
untuk menghadapi bencana banjir.

terjadi

bencana,

yaitu

dengan

b. Warga.

c. Sikap RW
Kesiap-siagaan

warga

Mengkoordinir

warga

ketika terjadi banjir adalah dengan

membersihan

mengungsi ke tempat pengungsian.

dengan kerja bakti, dan membantu

c. Sikap RW

Joyotakan

pembangunan tanggul yang jebol

Memenuhi kebutuhan dasar
dengan

Kota

peralatan

selimut,

karena terjangan air banjir.

dan

makanan.

KESIMPULAN

3. Setelah banjir.
a. Aparatur Kelurahan.

Berdasarkan

indikator

yang

Peran aparatur Kelurahan

dikemukakan oleh Sutton dan Tierney

Joyotakan setelah terjadi banjir

(2006), maka dapat disimpulkan sebagai

adalah

berikut :

membangun

kembali

tanggul sungai yang jebol karena
terjangan air banjir sungai.

1.

Aparatur Kelurahan.
a. Aparatur Kelurahan mempunyai

b. Warga.

peran
Kesiap-siagaan

mayoritas

yang

baik

mengenai

manajemen perlindungan, karena

warga Joyotakan dapat dikatakan

adanya

buruk,

terjadi

sungai atau talut, membentuk Desa

warga-warga

Siaga, membentuk TIM SAR dan

Joyotakan “hanya” membersihkan

Karang Taruna untuk membantu

tempat

tanpa

proses

banjir

korban bencana dan lain-lain.

bencana

karena

setelah

banjir,

tinggal,

mengantisipasi
serupa terjadi lagi.

apabila

pembangunan

evakuasi,

tanggul

penanganan

b. Aparatur Kelurahan mempunyai
peran yang baik tentang koordinasi

antar lembaga pengambil keputusan,

tempat

dalam hal ini adalah Pemeritah Kota

Kelurahan juga mencukupi kebutuhan

(PEMKOT), karena adanya tindakan

dasar

yang dilakukan Aparatur Kelurahan

dipenampungan

melalui PEMKOT dengan membangun

ketika terjadi bencana.

talut untuk mencegah air masuk ke
perkampungan

e.

warga-warga

evakuasi,

dan

Aparatur

warga-warga

Joyotakan

(tempat

evakuasi)

Aparatur Kelurahan mempunyai peran
yang

baik

tentang

perlindungan

Joyotakan, atau mencegah terjadinya

terhadap property, dengan sikap dari

bencana banjir di Joyotakan.

semua organisasi, baik itu Polisi, PKK,

c. Aparatur Kelurahan mempunyai peran

Karang Taruna, dan lain-lain yang

yang baik tentang dukungan sumber

turun

daya

mengevakuasi,

dalam

menghadapi

bencana

membantu,
dan

baik
juga

itu

menjaga

banjir di Joyotakan, dengan adanya

keamanan, baik jiwa dan harta ketika

anggaran dana bencana dari berbagai

terjadi bencana banjir.

instansi, yaitu PEMKOT, TIM SAR,

f.

Aparatur Kelurahan mempunyai peran

Karang Taruna, BAKORNAS, PKK,

yang baik tentang inisiatif untuk

PMI,

Kelurahan

melakukan perlindungan diri sendiri,

Joyotakan sendiri untuk mengahdapi

yaitu dengan mengadakan sosialisasi

bencana banjir di Joyotakan.

pelatihan simulasi bencana banjir,

Kecamatan

dan

d. Aparatur Kelurahan mempunyai peran
yang

baik

tentang

mendirikan tenda-tenda pengungsian,

perlindungan

dan

keselamatan hidup bagi warga-warga
Joyotakan, yaitu dengan adanya TIM
SAR yang membantu mengevakuasi
korban bencana untuk dibawa ke

membangun

tempat-tempat

evakuasi dan posko-posko bencana
2.

Warga.
a. Warga-warga

Joyotakan

mempunyai kesiap-siagaan yang

buruk

tentang

manajemen

bencana dari alarm sirine yang

perlindungan, karena tidakadanya

dipasang oleh Pemerintah di pintu

alokasi dana di masing-masing

air

rumah atau keluarga di Joyotakan,

pemberitahuan bagi warga ketika

sebagai perantara untuk membeli

situasi aman dan darurat bencana

alat-alat yang dibutuhkan ketika

banjir.

terjadi bencana sebagai bentuk
kesiap-siagaan.

sungai,

sebagai

alat

c. Sumber daya yang mendukung
warga-warga Joyotakan sangatlah

b. Warga-warga

Joyotakan

baik,

karena adanya pemenuhan

mempunyai kesiap-siagaan yang

kebutuhan dasar untuk warga-

baik

warga

dalam

koordinasi

dengan

Joyotakan

lembaga pengambil keputusan. Hal

dipenampungan

ini ditunjukkan dengan akses yang

bencana banjir.

yang

berada

ketika

terjadi

digunakan untuk menyelamatkan

d. Kesiap-siagaan warga Joyotakan

diri dalam keadaan darurat, yaitu

tentang perlindungan keselamatan

dengan TIM SAR dan TNI yang

hidup

terjun langsung ke rumah-rumah

warga-warga

warga untuk mengangkut wrga-

mengetahui

warga yang terjebak di dalam

tempat-tempat evakuasi, sehingga

rumah untuk diselamatkan menuju

warga-warga

ke tempat evakausi, menggunakan

langsung cepat menyelamatkan diri

perahu karet dan pelampung, juga

ketika

contoh

dengan

lain

informasi
mendapatkan

mengenai

sumber

bencana,

warga

sumber

informasi

sangatlah

baik,

karena

Joyotakan
lokasi

terjadi

keberadaan

Joyotakan

bencana

langsung

bisa

banjir,

menuju

tempat-tempat evakuasi terdekat.

ke

e. Kesiap-siagaan

warga

Joyotakan

DAFTAR PUSTAKA
Khalid, Syaiful.2013, ”Pengantar

tentang perlindungan terhadap property
adalah

baik,

karena

adanya

Geografi-Pemahaman Paradigma Geografi
Gresik,

UPT

Penerbitan

kebersamaan dan kebersatuan RT yang

Sejati”,

saling membantu.

Percetakan UNS (UNS Press).

f. Kesiap-siagaan
tentang

warga

inisiatif

Joyotakan

perlindungan

diri

sendiri tergolong baik, karena warga-

Internet, (tugas-pokok-dan-fungsiperangkat.html)
Internet,

:

(Sumber

warga Joyotakan mempunyai kotak

http://www.artikata.com/arti-319371-

P3K untuk pengobatan ringan, dan

aparatur.html)

juga

rata-rata

mempunyai

rumah

berlantai 2, yang digunakan untuk
tempat singgah sementara keika banjir,
sambil

menunggu

bantuan

dating

untuk membantu menuju ke tempat
evakuasi. Mayoritas warga Joyotakan

dan

Internet,

(Sumber

Internet:

http://piba.tdmrc.org/content/kesiapsiagaan
Artikel,

(Sumber

artikel

:

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/0
1/pengertian-warga-negara)
Internet,

(Sumber

internet

:

juga mempunyai perahu karet untuk

http://hellahandira.blogspot.com/2011/02/p

membawa mereka ke tempat evakuasi,

engertian-warga.html)

ada juga yang menggunakan patahan

Internet,

pohon pisang (debog) sebagai alat

(http://www.artikata.com/arti-364828-

pengangkut (transportasi) menuju ke

menghadapi.html)

tempat evakuasi.

Internet,

(Sumber

:

http://www.bnpb.go.id/page/read/5/definisidan-jenis-bencana)

Suseno, Frans Magni.1987, “Etika
Politik;

Prinsip-prinsip

Moral

Dasar

Kenegaraan Modern”, Jakarta, Gramedia.
Widjaja,

A.W,

“Etika

1991,

Pemerintahan”,Jakarta, Bumi Aksara.
Tjokowinoto,

Moeljarto,

2001,

(Edit), Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
(Sumber:

http://wazni.staff.unri.ac.id/etikabirokrasi-dalam-pemerintahan/)
Artikel,

(Sumber:

BNPB

dan

Bakornas Penanggulangan Bencana dan
Pengungsi)
Internet,

(Sumber

Internet:

http://jogja.tribunews,com/2012/08/01/tips
-mitigas-bencana-banjir)
Daldjoeni,

1982,

“Pengantar

Geografi”, Bandung, Penerbit Alumni.
Drs.
2014,“Pengantar

Marhadi
Geografi

Ida

Bagoes,

2003,

“Demografi Umum”, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Indikator dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat di Permukiman Padat

“Birokrasi dalam Polemik”, Arif, Syaiful

Internet,

Mantra,

S.K.,M.Si,
Regional”,

Yogyakarta, Penerbit Ombak.
Buku Profil Kelurahan Joyotakan.

Penduduk dalam Antisipasi berbagai Fase
Bencana Banjir

Dokumen yang terkait

PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGAHADAPI BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN PERAN APARATUR KELURAHAN DAN KESIAP-SIAGAAN WARGA JOYOTAKAN DALAM MENGAHADAPI BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA.

0 2 14

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KELURAHAN JOYOTAKAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMK Muhammadiyah 1 Kelurahan Joyotakan Kota Surakarta.

0 2 19

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI, SURAKARTA Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

0 1 15

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Peran Pemerintah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

0 2 12

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN Kesiapsiagaan Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Islam Bakti 1 Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Islam Bakti 1 Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 1 7

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN Kesiapsiagaan Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Islam Bakti 1 Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 1 12

SKRIPSI Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 0 13

peningkatan kesiap siagaan bencana tsunami berbasis budaya iptek

0 0 17