PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER BELANDA.

(1)

PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG

MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER

BELANDA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yosi Mardiana Eka P Siahaan NIM 3103321060

Ekstensi 2010

Program Studi Pendidikan Sejarah

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Yosi Mardiana Eka Pratiwi Siahaan. NIM. 3103321060. Skripsi. Peranan Kadet Brastagi Dalam Perang Medan Area Untuk Mempertahankan Kemerdekaan Pada Agresi Militer Belanda. FIS. Universitas Negeri Medan. Medan 2014

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peranan kadet brastagi dalam perang medan area yang bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer belanda. Penelitian ini merupakan penelitian Histories dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan data-data, penulis melakuan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku, dokumen, dan sejenisnya.

Selain itu untuk mendukung data penulis juga melakukan penelitian lapangan (Field Research) dengan observasi, wawancara dan data dokumentasi yang berhubungan dengan Kadet Brastagi yang mengambil peranan penting dalam perang medan area pada agresi militer Belanda.

Dalam menganalisis data penulis melakukan langkah-langkah dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan serta membandingkannya dengan buku-buku yang lain yang diperoleh dari hasil observasi dilapangan dan wawancara. Kemudian mengklasifikasikan atau mengelompokkan data berdasarkan analisis data yang terkandung dalam masalah itu sendiri, terakhir menarik kesimpulan dari berbagai data yang dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan.

Keberadaan Kadet Brastagi sangat berperan penting dalam perjuangan perang Medan Area dalam mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Dalam melawan serangan Belanda, para Kadet Brastagi berperan sebagai komando-komando kecil dalam sektor. Saat menjadi pimpinan pasukan, para Kadet Brastagi berperan dalam membagi ilmu tentang teknik perang dan menyusun strategi yang tepat agar dapat melumpuhkan musuh.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih setianya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER BELANDA”.

Sebelumnya penulis ingin mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (Nelson Siahaan) dan Ibunda tercinta (D. Berlian Pasaribu) yang selalu setia mendorong,mendidik, menasehati dan membantu penulis dengan sabar dalam segala hal. Membantu dalam doa maupun materi dalam penyelesaian skripsi dan dalam banyak hal lainnya. Kalau ada ucapan diatas terimaksih itulah yang akan saya ucapkan kepada Superhero (Orangtua). Tapi hanya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dapat saya ucapkan.Semoga Bapak/Ibu sehat selalu dan panjang umur dan selalu dalam lindungan Tuhan.

Dalam melaksanakan penelitian ini maupun dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih pada:

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(4)

2. Bapak Drs. Restu M.S, selaku Dekan dan seluruh citivas akademik Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

3. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan masukan, dan pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala arahan dan bimbingan Ibu akan saya ingat hingga saya terjun di dunia pekerjaan. Sekali lagi terimaksih, Ibu.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Sejarah. Terimakasih Pak, atas dukungan dan waktunya untuk membimbing saya selama perkuliahan. Semua ilmu yang Bapak beri pada saya akan saya ingat dan akan saya teruskan kepada generasi selanjutnya.

5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Ahli Pembanding Utama skripsi penulis yang telah banyak memberikan saran, kritik, dan masukan yang membangun pengetahuan dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segalanya Pak.

6. Ibu Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Dosen Pembanding Bebas yang sudah banyak juga memberikan masukan dan saran bagi penulis agar penulisan skripsi ini baik dan selesai dengan nilai yang baik. Dengan kelembutan Ibu mengajarkan saya sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih Ibu.


(5)

7. Terkhusus buat Abangda Ramadhan Julianto. Makasih ya Bang Madan atas bantuannya selama aku menjadi mahasiswa. Semua nasehat Abang pasti akan kuingat.

8. Terkhusus buat seluruh staf jurusan Pendidikan Sejarah Unimed dan terkhusus buat Buk Minah makasih atas segala bantuannya.

9. Adik saya Kharisma Maria Dwi Handayani Siahaan terimakasih adikku 10.Keluarga besar Oppung Pasaribu Waldemar, terimakasih atas doa dan

dukungannya.

11.Keluarga besar Oppung Marojahan Siahaan, terimaksih atas doa dan dukungannya.

12.Kelas Ekstensi 2010 pasukan ESJA, terimakasih telah manjadi bagian pendewasaan saya. Baik suka dan duka sudah kita rasakan, terimakasih pasukan ESJA. Dan Untuk Komting Esja Sahatma Arefa Wardi Sinaga (Terimakasih sudah menjadi Komting yang baik sekaligus sahabat yang baik juga selama perkuliahan).

13.Sahabat-sahabat ku Rita Haryani (makasih ya udah membantu aku selama perkuliahan, nemani aku, jadi tempat curhat aku, memberikan aku solusi, selalu pengertian, mengajari aku selama ini, tempat aku berantam juga), Sherli Vani Sibuea (makasih ya udah membantu aku selama perkuliahan, nemani aku, udah mau menyediakan kosmu untuk tempat istirahat, dan jadi tempat curhat aku, memberikan aku solusi, dan selalu mau nemani aku tiap kali pengen beli sesuatu), Hasnaini Rosanda (makasih ya udah membantu aku selama perkuliahan, nemani aku, udah


(6)

mau menyediakan kosmu untuk tempat istirahat, jadi tempat curhat aku, memberikan aku solusi, udah mau nemani aku penelitian kerumah narasumber yang meskipun sempat kesasar dikit), Astuti Mendriani (makasih ya udah membantu aku selama perkuliahan, nemani aku, mengajari aku, dan jadi tempat curhat aku). Kalian itu sudah jadi bagian dalam cerita hidupku, bersama kalian aku tidak merasa kesepian selama menjalani perkuliahan ini.

14.Buat Rut Topanta Kaban (terimakasih sudah membantu ku ya baik itu selama perkuliahan, pada saat aku seminar proposal, dan menemani aku peneletian juga meskipun sempat dilempar-lempar kita), Azlisa Helmi, (terimakasih sudah membantu ku ya baik itu selama perkuliahan, dan masukan atas skripsi ku, dan juga atas bantuan pada saat aku seminar proposal), Maria Debora dan Fahrunisya (terimakasih sudah membantu ku ya baik itu selama perkuliahan, dan juga atas bantuannya pada saat aku seminar proposal). Terimakasih atas semuanya sahabat-sahabatku. Kalianlah sumber semangatku selama perkuliahan ini. Karna kalian juga lah saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

15.Buat teman satu PS ku Idawati Lumban Gaol makasih ya udah mau menyemangati aku selama pembuatan skripsi saat aku hampir menyerah, yang selalu menasehati ku untuk jangan lelet, makasih udah mau menemani aku penelitian juga,

16.Buat teman satu kamar ku di PPL Farida Simorangkir (makasih karna udah mau jadi tempat curhat aku, memberi aku solusi dan memberi


(7)

bantuannya), Listiyanti (makasih atas sarannya ya buk BP), Eka Br. Parangin-angin (makasih udah jadi teman satu kamar dan teman piket yang pengertian dan menyenangkan). Terimakasih buat pengalaman yang begitu berharga buat aku ya.

17.Terkhusus buat Tulangku Ari Pasaribu (makasih ya Lang atas semuanya, pasti akan selalu ku ingat semua nasehatmu Lang).

18.Terkhusus seniorku Kak Vika Ginting, Bang Zaldi, Bang Leo Sihotang, Kak Dian makasih ya kakak dan abangku atas segalanya, biarlah Tuhan yang membalasnya.

19.PPL-T SMA AKP Galang masa-masa pendewasaanku menjadi lebih indah. Terimakasih semuanya.

20.Dan semuanya yang telah membantu saya terimakasih.

Skripsi ini bisa terselaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan kepada teman-teman dan pihak yang tidak bisa sebutkan satu-persatu namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermamfaat bagi semua pembaca.

Medan, Maret 2014

Yosi M E P. Siahaan 3103321060


(8)

DAFTAR ISI ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….... 1

B. Identifikasi Masalah ………... 4

C. Pembatasan Masalah ………... 4

D. Rumusan Masalah ………... 4

E. Tujuan Penelitian ………... 4

F. Manfaat Penelitian ………... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A.Kerangka Konseptual ………... 6

a. Konsep Peranan ………... 6

b. Konsep Kadet Brastagi ... 7

c. Konsep Perang Medan Area .………... 8

d. Mempertahankan Kemerdekaan ... 10

e. Konsep Agresi Militer Belanda .………... 11

B. Kerangka Berpikir ………... 14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ……… 16

B.Lokasi Penelitian ……….. 17

C.Sumber Data ………. 17

D.Teknik Pengumpulan Data ………. 18


(9)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian ………... 20

4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis ………... 20

4.1.2 Sejarah Awal Kota Medan ………... 22

4.2. Situasi Pada Awal Kemerdekaan ……….... 23

4.2.1. Sekitar Proklamasi Kemerdekaan ……… 23

4.2.2. Pembentukan TKR ……… 25

4.2.3. Pembentukan Laskar Rakyat ……… 27

4.2.4. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia ……… 30

4.3. Sejarah Sekolah Kadet Brastagi ……….. 34

4.3.1. Latar Belakang Berdirinya Sekolah Kadet Brastagi …...... 34

4.3.2. Pelaksaan Pendidikan Sekolah Kadet Brastagi ………. 37

4.3.3. Peranan Kadet Brastagi Dalam Perang Medan Area Untuk Mempertahankan Kemerdekaan Pada Agresi Militer Belanda ………. 42

4.4.1 Peranan Kadet Brastagi Dalam Menghadapi Revolusi Sosial di Wingfoot ………… 42

4.4.2 Perjuangan Kadet Bastagi Dalam Perang Medan Area ……… 45

4.4.3 Perjuangan Melawan Agresi Milter Belanda I …… 50


(10)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan ………. 65 1.2. Saran ……… 66 DAFTAR PUSTAKA


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tanggal 15 Agustus 1945 Tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera mempersiapkan segala sesuatu yang penting untuk secepatnya memproklamirkan kemerdekaannya. Segera setelah semua persiapan tersedia maka, Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Setelah Tentara Sekutu mendengar bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, Indonesia telah diduduki oleh tentara Sekutu. Hal tersebut berarti mereka ingin mengembalikan kedudukan Belanda dan ingin mengembalikan penjajahan di bumi Indonesia. Perselisihan antara Indonesia dan Belanda ini adalah satu masalah yang sangat prinsipil, karena menyangkut soal kemerdekaan. Tapi, meskipun demikian tetap diadakan pendekatan dan perundingan, yang akhirnya melahirkan persetujuan pada tanggal 25 Maret 1947 “Persetujuan Linggar Jati”.

Namun pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melanggar perjanjian tersebut dengan melancarkan Agresi Militer-Inya. Serangan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dengan menggunakan senjata yang modern. Salah satu wilayah yang tidak lepas dari perhatian Belanda dalam melancarkan serangannya adalah wilayah Sumatera bagian utara yang Ibu


(12)

Kotanya adalah Medan. Di Medan serangan Belanda dilakukan diseluruh font Medan Area. Untuk menghadapi serangan Belanda tersebut, maka seluruh pasukan tentara bersatu, termasuk salah satunya adalah para Kadet Brastagi.

Menurut Kartodirdjo, dkk (1976:49) Aksi Agresi Militer Belanda yang pertama ini mendapat perhatian dari dunia. Pada tanggal 30 Juli 1947 Pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar pembicaraan Dewan Keamanan. Dengan cepat Dewan Keamanan memerintah kepada kedua Negara untuk segera menghentikan peperangan dan kemudian mengadakan perundingan. Kemudian menurut Sinuhaji(:139) kedua belah pihak bertemu kembali diatas kapal Renville untuk menandatangani persetujuan gencatan senjata yang disetuji bersama pada tanggal 17 Januari 1948. Perjanjian tersebut dijalanankan pada tanggal 6 Februari 1948.

Menurut H.R Sjahnan (1982:5) Belanda kembali melanggar perjanjian tersebut dan kembali melancarkan agresi yang kedua pada tanggal 18 Desember 1948, dengan tiba-tiba menyerang Jogyakarta, dan kemudian ke daerah Sumatera Utara dengan menyerbu kearah Asahan, Labuhan Batu, Dairi dan Tapanuli. Untuk menghadapi serangan tersebut, bagi pasukan kita tidak ada alternatif lain selain melakukan perlawanan dengan cara bergerilya. Para alumni kadet ikut juga berjuang melawan serangan yang dilakukan oleh Belanda tersebut.

Begitu besarnya keinginan Belanda untuk kembali menjajah bumi Indonesia. Agresi yang dilancarkannya sebanyak dua kali merupakan upaya


(13)

yang dilakukan untuk dapat mengusai Indonesia. Mendengar bahwa Belanda datang kembali dan menyerang beberapa daerah di Indonesia para pejuang tidak hanya berdiam saja, tapi mereka dengan gagah berani maju melawan berbagai macam serangan yang dilakukan oleh pihak Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebagai warga Negara yang baik sudah seharusnya kita mencintai Negara kita sendiri salah satu wujud bahwa kita mencintai Negara adalah dengan menghargai seluruh jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Tapi, kenyataan yang terjadi saat ini adalah banyak generasi muda yang tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan. Begitu banyak pahlawan yang berjuang untuk melawan penjajah termasuk salah satunya adalah Kadet Brastagi.

Untuk menambah wawasan para generasi muda tentang para pejuang dan mengetahui bagaimana keberadaan alumni Kadet Brastagi dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang khususnya berjuang di daerah Sumatera Utara, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul “PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER BELANDA”.


(14)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian berikut :

1. Latar belakang berdirinya KADET BRASTAGI

2. Peranan Kadet Brastagi dalam perang Medan Area untuk mempertahankan kemerdekaan pada Agresi Militer Belanda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera Utara? 2. Bagaimana peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area

untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitaian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.


(15)

E. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.

2. Sebagai perbandingan bagi mahasiswa pendidikan sejarah maupun bagi jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk menghasilkan keputusan yang sempurna.

3. Dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat di dalam pengetahuan tentang peran Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kadet Brastagi adalah para perwira yang sangat pemberani, berwibawa, disiplin dan sangat disegani oleh pejuang-pejuang lain yang juga turut mempertahankan kemerdekaan RI.

2. Kepemimpinan dan keberanian yang dilakukan oleh para Kadet Brastagi juga perlu kita apresiasi. Bagaimana mereka dengan berani memeri ilmu pengetahuan kepada pasukan bersenjata dibawah bendera Laskar Rakyatnya. Kecintaan yang kuat kepada negara untuk mempertahankan kemerdekaan menjadi panutan yang paling penting dari semua perjuangan yang dilakukan Para Kadet Brastagi.

3. Sekolah Militer yang di adakan di Brastagi dilaksanakan karena dirasa pada saat itu diperlukan adanya tambahan pasukan yang terlatih di bidang militer yang mampu mengatasi medan peperangan untuk melawan serangan musuh dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

4. Para alumni Kadet Brastagi yang telah mendapat pendidikan kilat langsung mendapat tugas mulia. Dalam mengemban tugasnya mereka dikirim ke beberapa daerah yang membutuhkan pasukan tambahan. Mereka di tempatkan sebagai komandan kecil yang


(17)

bertugas untuk melatih pasukan bawahannya untuk lebih menguasai medan peperangan dan juga sebagai pemimpin pasukan yang bertugas mengendalikan pasukan dalam melakukan penyerangan.

5. Mereka merupakan sosok pemimpin yang selalu bekerja keras, disiplin dan selalu rendah hati. Mereka tidak pernah menyombongkan diri, dan juga selalu merasa perjuangan yang dilakukannya adalah berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh sosok seperti mereka sangat jarang ditemui sekarang ini.


(18)

1.2.Saran

Didalam melakukan penelitian ada beberapa masalah yang dihadapi, maka peneliti mengambil saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dan teliti tentang Kadet Brastagi. Masih banyak hal yang perlu diteliti dari para Kadet Brastagi dan perjuangan-perjuangan lainnya dalam pertempuran Medan Area.

2. Sebagai generasi muda yang akan menjadi pemimpin nantinya, Kadet Brastagi layak untuk dijadikan contoh. Banyak nilai-nilai dan gaya kepemimpinan yang dapat diikuti dari beliau. Kecintaan terhadap tanah air menjadi modal awal dalam perjuangannya mempertahanan kemerdekaan RI.

3. Mengajak masyarakat luas untuk lebih mengenal dan mencintai Kadet Brastagi dan pahlawanan lokal lainnya. Sebab dalam kenyataannya banyak pahlawan lokal kita yang telah berjuang baik dalam perang Medan Area maupun dalam perang lain seiring berjalannya terlupakan oleh zaman. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

Mengajak pemimpin-pemimpin yang berkuasa di kursi pemerintahan untuk lebih peka lagi terhadap mereka pejuang-pejuang lokal dan para kaum veteran. Berikan perhatian kepada mereka. Jangan sampai mereka terlupakan ditelan zaman.


(1)

yang dilakukan untuk dapat mengusai Indonesia. Mendengar bahwa Belanda datang kembali dan menyerang beberapa daerah di Indonesia para pejuang tidak hanya berdiam saja, tapi mereka dengan gagah berani maju melawan berbagai macam serangan yang dilakukan oleh pihak Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebagai warga Negara yang baik sudah seharusnya kita mencintai Negara kita sendiri salah satu wujud bahwa kita mencintai Negara adalah dengan menghargai seluruh jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Tapi, kenyataan yang terjadi saat ini adalah banyak generasi muda yang tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan. Begitu banyak pahlawan yang berjuang untuk melawan penjajah termasuk salah satunya adalah Kadet Brastagi.

Untuk menambah wawasan para generasi muda tentang para pejuang dan mengetahui bagaimana keberadaan alumni Kadet Brastagi dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang khususnya berjuang di daerah Sumatera Utara, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul “PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian berikut :

1. Latar belakang berdirinya KADET BRASTAGI

2. Peranan Kadet Brastagi dalam perang Medan Area untuk mempertahankan kemerdekaan pada Agresi Militer Belanda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera Utara? 2. Bagaimana peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area

untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitaian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.


(3)

E. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.

2. Sebagai perbandingan bagi mahasiswa pendidikan sejarah maupun bagi jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk menghasilkan keputusan yang sempurna.

3. Dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat di dalam pengetahuan tentang peran Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kadet Brastagi adalah para perwira yang sangat pemberani, berwibawa, disiplin dan sangat disegani oleh pejuang-pejuang lain yang juga turut mempertahankan kemerdekaan RI.

2. Kepemimpinan dan keberanian yang dilakukan oleh para Kadet Brastagi juga perlu kita apresiasi. Bagaimana mereka dengan berani memeri ilmu pengetahuan kepada pasukan bersenjata dibawah bendera Laskar Rakyatnya. Kecintaan yang kuat kepada negara untuk mempertahankan kemerdekaan menjadi panutan yang paling penting dari semua perjuangan yang dilakukan Para Kadet Brastagi.

3. Sekolah Militer yang di adakan di Brastagi dilaksanakan karena dirasa pada saat itu diperlukan adanya tambahan pasukan yang terlatih di bidang militer yang mampu mengatasi medan peperangan untuk melawan serangan musuh dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

4. Para alumni Kadet Brastagi yang telah mendapat pendidikan kilat langsung mendapat tugas mulia. Dalam mengemban tugasnya mereka dikirim ke beberapa daerah yang membutuhkan pasukan tambahan. Mereka di tempatkan sebagai komandan kecil yang


(5)

bertugas untuk melatih pasukan bawahannya untuk lebih menguasai medan peperangan dan juga sebagai pemimpin pasukan yang bertugas mengendalikan pasukan dalam melakukan penyerangan.

5. Mereka merupakan sosok pemimpin yang selalu bekerja keras, disiplin dan selalu rendah hati. Mereka tidak pernah menyombongkan diri, dan juga selalu merasa perjuangan yang dilakukannya adalah berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh sosok seperti mereka sangat jarang ditemui sekarang ini.


(6)

1.2.Saran

Didalam melakukan penelitian ada beberapa masalah yang dihadapi, maka peneliti mengambil saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dan teliti tentang Kadet Brastagi. Masih banyak hal yang perlu diteliti dari para Kadet Brastagi dan perjuangan-perjuangan lainnya dalam pertempuran Medan Area.

2. Sebagai generasi muda yang akan menjadi pemimpin nantinya, Kadet Brastagi layak untuk dijadikan contoh. Banyak nilai-nilai dan gaya kepemimpinan yang dapat diikuti dari beliau. Kecintaan terhadap tanah air menjadi modal awal dalam perjuangannya mempertahanan kemerdekaan RI.

3. Mengajak masyarakat luas untuk lebih mengenal dan mencintai Kadet Brastagi dan pahlawanan lokal lainnya. Sebab dalam kenyataannya banyak pahlawan lokal kita yang telah berjuang baik dalam perang Medan Area maupun dalam perang lain seiring berjalannya terlupakan oleh zaman. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

Mengajak pemimpin-pemimpin yang berkuasa di kursi pemerintahan untuk lebih peka lagi terhadap mereka pejuang-pejuang lokal dan para kaum veteran. Berikan perhatian kepada mereka. Jangan sampai mereka terlupakan ditelan zaman.