Re-branding Koffie Fabriek Aroma.

(1)

ABSTRAK

Budi Gunawan :

Rancangan Karya Desain

Re-branding Koffie Fabriek Aroma

Saat ini di Indonesia sudah banyak merk-merk kopi yang muncul di pasaran. Penyebabnya adalah karena besarnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi kopi. Di tengah-tengah persaingan ketat saat ini dan banyaknya produk kopi yang beredar di pasaran, perusahaan-perusahaan kopi banyak menggunakan sistem pemasaran modern untuk mempromosikan produknya. Yang dimaksud dengan pemasaran modern diantaranya adalah dengan menciptakan branding, dan membuat strategi penjualan dengan cara mempromosikannya/mengiklankannya agar bisa mencapai target penjualan. Tujuannya adalah agar mereka bisa bertahan dan menang bersaing dengan perusahaan kopi lainnya.

Minum kopi sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala. Pasalnya, Indonesia masa itu merupakan salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi biji kopinya adalah Aceh, Lampung, Medan, Jawa, Ternate, Sulawesi, dan Flores.

Di Bandung tepatnya di jalan Banceuy No.51, terdapat sebuah pabrik sekaligus toko penjual kopi yang bernama “Koffie Fabriek Aroma”. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1930. Keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan ini yaitu mempertahankan nilai-nilai historis dari mulai proses pembuatan kopi sampai dengan bangunannya yang masih mempertahankan gaya art deco. Saat ini nama Koffie Fabriek Aroma semakin tenggelam di


(2)

masyarakat khususnya di kalangan muda. Penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari sang pemilik untuk mempromosikan produknya.

Sangatlah disayangkan jika Koffie Fabriek Aroma pada akhirnya dilupakan masyarakat karena kalah bersaing di pasaran. Dengan melakukan re-branding diharapkan nama Koffie Fabriek Aroma bisa bertahan bahkan lebih dikenal dari produk kopi lainnya yang beredar di pasaran.

Kata Kunci : Re-branding, Perusahaan Kopi, Logo, Packaging, Promosi.


(3)

ABSTRACT

Budi Gunawan :

Design Planning

Re-branding Koffie Fabriek Aroma

At this time in Indonesia there are so many coffee brands in the market. The cause is the high demands to drink coffee. In between today’s high competition of a lot of coffee product in the market, coffee companies used modern marketing system to promote their product. One of the meaning of modern marketing is to create a brand, and strategic marketing with promotion to reach their sales target. The target is to make sure that, they can survive and win in their competition against the other coffee companies.

Drinking coffee are one of an old habit of Indonesian people. Indonesia was one of the best coffee bean producer in the world. Some territory that famous with their product of coffee bean is Aceh, Lampung, Medan, Java, Ternate, Sulawesi, and Flores.

In Banceuy No. 51, Bandung there is factory with a coffee shop named “Koffie Fabriek Aroma”. This factory exist since 1930. Their main selling point is their classic concept from their process of coffee making until their art deco building. Today the name Koffie Fabriek Aroma is getting less known to public especially to younger generation. This condition is caused by their less attention to promote their product.

It is a pity if Koffie Fabriek Aroma is forgotten by public if they are unable to adapt to modern market. With a re-branding the writer hoped that the name can adapt or even becoming more known than other coffee products in the market.

Key Word : Re-branding, Coffee Companies, Logo, Packaging, Promotion.


(4)

7) Para Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu serta bimbingan selama masa perkuliahan.

8) Teman-teman satu jurusan yang telah banyak membantu dan memberikan semangat moril dalam pengerjaan mata kuliah Tugas Akhir ini dari awal sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Tentunya karya tulis ini pun memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca sekalian, dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Bandung, 05-01-2009

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ……….. 1-8

1.1 Permasalahan ……….. 1

1.2 Tujuan Penciptaan Karya ……….. 5

1.3 Manfaat Perancangan ……….. 6

1.4 Metode Perancangan ……....………... ... 7

1.5 Ruang Lingkup Perancangan ……….. 8

BAB 2. LANDASAN PERANCANGAN ……….……….. 9-20 2.1 Kajian Pustaka (Teoritik) ……….….. 9

2.1.1 Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual ……..………. 9

2.1.2 Branding & Re-branding ...……… 10

2.1.3 Kopi ………..……….……… 13

2.1.4 Koffie Fabriek Aroma ……… 17

2.2 Gagasan Awal ……….………….. 19

BAB 3. TINJAUAN FAKTUAL ……….……….……….. 21-23 BAB 4. KONSEP PERANCANGAN ……….……….……….. 24-27 4.1. Object Perancangan ……….………….. 24

4.2. Segmentasi Pasar ……….………….. 25

4.3. Kerangka Berpikir ……….………….. 27


(6)

BAB 5. VISUALISASI KARYA ……….……….……….. 28-49

5.1 Perencanaan Media (Strategi Media) ……… 28

5.2 Strategi Pemilihan Media ……… 29

5.3 Konsep Visual ……… 34

a. Logo ………..……….……… 34

b. Visual Pendukung ……….. 37

c. Spesifikasi Media ……….. 34

BAB 6. KESIMPULAN ……….……….……….. 50-51


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Segmentasi Pasar ……….. 26 Tabel 2. Kerangka Berpikir ……….. 27


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 (Tanaman Kopi) ……… 1

Gambar 1.2 (Biji Kopi) ……… 2

Gambar 1.3 (Mesin Pembuat Kopi) ……… 3

Gambar 1.4 (Gedung Koffie Fabriek Aroma) ………...… 4

Gambar 5.1 (Logo Lama “Koffie Fabriek Aroma”) …………...………… 34

Gambar 5.2 (Proses Re-desain Logo Baru) ……… 34

Gambar 5.3 (Keterangan Logo Baru) ……… 35

Gambar 5.4 (Bingkai Art Deco & Backgroud Kertas Tua) ………… 37

Gambar 5.5 (Tokoh-tokoh Karakter) ……… 37

Gambar 5.6 (Suasana Perkotaan) ………... 38

Gambar 5.7 (Font Pada Media “Bremen Bd Bt”) ……… 38

Gambar 5.8 (Font Pada Media “Asia”) ……… 38

Gambar 5.9 (Stationary) ……… 39

Gambar 5.10 (Packaging) ……… 40

Gambar 5.11 (Shopping Bag) ……… 41

Gambar 5.12 (Poster) ……… 42

Gambar 5.13 (Brosur) ……… 43

Gambar 5.14 (Iklan Majalah) ……… 43

Gambar 5.15 (Web Site (Page 1 “Home”)) ……… 44

Gambar 5.16 (Web Site (Page 1 “Home Tutorial”)) ……… 44

Gambar 5.17 (Web Site (Page 2) ……… 44


(9)

Gambar 5.18 (Web Site (Page 3) ……… 45

Gambar 5.19 (Web Site (Page 4) ……… 45

Gambar 5.20 (Web Site (Page 5) ……… 45

Gambar 5.21 (Stand (Kiosk)) ……… 46

Gambar 5.22 (Seragam Karyawan) ……… 47

Gambar 5.23 (Name Tag) ……… 47

Gambar 5.24 (Gelas Plastik) ……… 48

Gambar 5.25 (Buku Menu) ……… 48

Gambar 5.26 (Pin) ……… 49

Gambar 5.27 (T-shirt (Full Color & Monotone) ……… 49


(10)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN


(11)

Page | 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Permasalahan

Kopi memiliki sejarah yang panjang. Kopi pertama kali ditemukan sekitar abad ke-3, oleh Kaldi seorang penggembala domba di Ethiopia. Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengkilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa

ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan "aksi gila" Kaldi dan kambing-kambingnya. Karena rasa laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya. Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga


(12)

Page | 2

selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya.

Kata kopi sendiri berasal dari kata “Caffa”, yaitu nama suatu kota di Ethiopia, tempat pertama kali ditemukannya kopi. Berbagai mitos dan cerita mengenai kopi beredar di hampir seluruh dunia. Mulai dari kopi yang menjadi komoditi eksklusif kaum

bangsawan, hingga kisah mengenai hak-hak istri di Turki untuk menceraikan suaminya jika mereka melarang istrinya untuk minum kopi.

Sementara itu, di tanah parahyangan sendiri sejarah kopi berawal dari ekspedisi di tahun 1712. Berdasarkan catatan Juliaen de Silva, ekspedisi dilakukan Abraham van Riebeek yang mencoba menanam bibit kopi di daerah selatan Bandung. Dalam perjalanannya, kopi dikembangkan oleh Meneer Andreas, dengan perkebunan meliputi wilayah Jawa Barat selatan.1

Fenomena kopi di Indonesia salah satunya terjadi pada masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, Belanda memonopoli hasil produksi kopi karena harga kopi yang mahal, dan kualitas kopi Indonesia yang baik. Maka dari itu, pemerintah kolonial Belanda melarang masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi kopi. Setelah Indonesia merdeka, kopi banyak dikonsumsi oleh para petani kopi. Konsumsi kopi semakin meningkat di tahun 1990-an. Hal ini terjadi karena mesin kopi mulai masuk ke Indonesia. Pada saat itu,


(13)

mesin-Page | 3

mesin kopi tersebut (coffee machine) lebih banyak digunakan oleh hotel-hotel di Indonesia.

Hingga saat ini, jika orang luar negri datang ke Indonesia, salah satu hal utama yang mereka cari adalah kopinya. Apalagi, pada masa pemerintahan

kolonial Belanda tersebut, biji kopi Jawa sangat terkenal rasa dan kualitasnya di lidah masyarakat Eropa (terutama Belanda).

Seiring dengan perkembangan produk kopi mulai menjamur di mana-mana. Berbagai merek kopi dari dalam maupun luar negri banyak terdengar di pasaran. Sehingga akhirnya bukan hanya kopi (isi produk) saja yang dicari oleh konsumen. Di era globalisasi ini branding bisa menjadi aset terpenting yang dapat memukau konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya perusahaan.

Akan tetapi di era globalisasi ini dimana persaingan semakin ketat Penulis melihat ada nama sebuah produk kopi yang memiliki kualitas dan rasa yang tidak kalah dengan produk lainnya yang terkenal yang mempertahankan nilai-nilai historis pada bangunannya sampai dengan proses pengolahan biji kopi, namun produk kopi ini mulai tenggelam namanya karena kalah bersaing dengan produk kopi lainnya yang lebih memperhatikan pemasaran modern dalam menjual produknya.


(14)

Page | 4

Produk kopi itu bernama Koffie Fabriek Aroma. Pendiri pertamanya yaitu Tan Houw Sian dan diteruskan oleh anaknya sampai sekarang yang bernama Widyapratama.

Koffie Fabriek Aroma telah memiliki image yang kuat. Kualitas dan rasanya telah teruji dan sudah diakui di lidah para konsumennya. Namun seiring dengan perkembangan jaman, dimana produk-produk kopi baru dari dalam maupun luar negri muncul, nama Koffie Fabriek Aroma mulai tenggelam di pasaran Indonesia terutama di wilayah kota Bandung. Penyebab utamanya dikarenakan kurangnya perhatian dari sang pemilik terhadap branding, promosi dan strategi terhadap perusahaan agar Koffie Fabriek Aroma dapat bersaing dengan produk-produk kopi baru yang muncul di pasaran. Padahal Koffie Fabriek Aroma memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk-produk kopi lain yang ada di pasaran. Salah satu strategi untuk memecahkan masalah diatas adalah dengan melakukan re-branding Koffie Fabriek Aroma. Karena dengan re-branding, diharapkan Koffie Fabriek Aroma dapat disejajarkan bahkan lebih bisa diunggulkan dengan produk-produk kopi terkenal lainnya.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :


(15)

Page | 5

Koffie Fabriek Aroma tidak dapat semata mengandalkan nama besarnya di masa lalu, oleh sebab itu re-branding perlu dijalani oleh Koffie Fabriek Aroma agar namanya bisa bertahan dari persaingan pasar modern.

Logo Koffie Fabriek Aroma yang terdiri lebih dari satu harus dibenahi menjadi satu logo yang solid, menarik, dan mudah diingat.

Seiring dengan pergantian generasi, jumlah masyarakat yang mengenal nama Koffie Fabriek Aroma berkurang. Penyebabnya adalah kurangnya keinginan dan kesadaran dari sang pemilik Koffie Fabriek Aroma untuk mempromosikan produknya seperti produk-produk kopi lain yang terkenal. Sehingga generasi baru tidak dapat mengenal Koffie Fabriek Aroma .

Setelah masalah diuraikan maka muncul rumusan masalah yaitu bagaimana melakukan rebranding Koffie Fabriek Aroma tanpa menghilangkan nilai-nilai historis (unggulan) yang telah ada dan agar brand diterima oleh kalangan muda generasi sekarang?

1.2 Tujuan Penciptaan Karya

Judul dan topik yang saya buat untuk mata kuliah Tugas Akhir ini dibuat dengan beberapa tujuan, yaitu :

Mempertahankan Koffie Fabriek Aroma sebagai heritage bagi kota Bandung.

Mengangkat nama Koffie Fabriek Aroma agar tidak tenggelam dari produk-produk kopi terkenal lainnya.


(16)

Page | 6

1.3 Manfaat Perancangan

Banyak sekali produk-produk dari dalam negri yang kurang memperhatikan pemasaran modern dalam memasarkan produknya. Sehingga produk-produk dalam negri kalah bersaing dengan produk import. Salah satu cara yang dilakukan dalam pemasaran modern adalah dengan melakukan tindakan pembrandingan pada perusahaan maupun produknya.

Diharapkan dengan melakukan re-branding pada Koffie Fabriek Aroma maka akan menjadi motivasi untuk perusahaan dalam negri untuk melakukan tindakan branding pada produknya. Sehingga masyarakat tidak memandang sebelah mata produk dalam negri dan pada akhirnya akan memilih produk dalam negri dibandingkan dengan produk import.

Sangatlah disayangkan jika di kedepan harinya nama Koffie Fabriek Aroma menjadi kurang dikenal masyarakat dikarenakan kalah bersaing di pasaran dengan produk-produk kopi lain dari dalam maupun luar negri seperti Kapal Api, ABC, Nescafe, Starbucks, dll. Padahal Koffie Fabriek Aroma memiliki produk kopi yang dapat diunggulkan dari produk kopi lainnya. Karena selain memiliki keunggulan pada produk kopinya, Koffie Fabriek Aroma juga memiliki image yang baik di mata masyarakat pada jamannya dan telah menjadi heritage dari kota Bandung. Dengan melakukan re-branding diharapkan nama Koffie Fabriek Aroma bisa bertahan dan lebih dikenal oleh generasi muda saat ini dari produk kopi lainnya yang beredar di pasaran.


(17)

Page | 7

1.4 Metode Perancangan

Dalam proses perancangan pertama-tama penulis melakukan riset mengenai brand lama dari Koffie Fabriek Aroma seperti sejarah perusahaan, logo perusahaan, sampai dengan kemasan produknya. Setelah data-data terkumpul penulis menemukan beberapa permasalahan untuk dicari solusinya. Sumber data yang penulis pakai dalam proses pemecahan masalahnya adalah melalui data dari hasil wawancara dengan Koffie Fabriek Aroma, wawancara dengan target audience, juga studi literatur dan internet untuk mendapatkan teori - teori yang menunjang pemecahan masalah.

Selanjutnya proses pemecahan masalah dilakukan dengan mendapatkan fakta - fakta perusahaan, wawancara, dan mendapatkan teori - teori tentang Branding, Promosi, Komunikasi, dan lain-lainnya dari perusahaan itu sendiri, orang-orang yang berpengalaman dalam dunia desain grafis, buku - buku dan juga di Internet.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

Observasi : suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan. Ada empat jenis observasi, yaitu observasi tidak berperan, observasi berperan pasif, observasi berperan aktif, dan observasi berperan penuh. Observasi yang dilakukan pada kasus ini adalah observasi berperan pasif, yaitu peneliti mendatangi suatu peristiwa atau tempat, diketahui oleh subjek yang diamati.

Studi kepustakaan : Menganalisis sumber data yang penting, terutama jika sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang


(18)

Page | 8

terjadi di masa lampau, yang sangat berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di masa lampau, yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.

Wawancara terstruktur : Pertanyaan sudah diformulasikan peneliti, responden diharapkan menjawab sesuai kerangka kerja pewawancara. Wawancara tidak terstruktur : Wawancara yang mendalam, dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang “open ended”, dilakukan tidak secara formal terstruktur, tetapi mengarah pada kedalaman informasi.

Kuesioner : Berupa lembaran yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk dibagikan kepada orang-orang sesuai dengan segmen yang telah direncanakan guna mendapatkan fakta yang kuat.

Setelah data-data terkumpul masalah, penulis melakukan langkah-langkah pendesainan awal dari mulai sketsa, pemilihan warna, pemilihan media, sampai dengan promosi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat melakukan pelaksanaan produksi pada re-branding Koffie Fabriek Aroma.

1.5Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan / re-branding akan meliputi :

-) Identitas Visual : re-desain logo, pembuatan stationary -) Re-desain kemasan dan shopping bag

-) Media promosi : Poster, web-site, brosur, pin, iklan di majalah, stand (bilboard, buku menu, seragam pegawai, gelas), t-shirt.


(19)

BAB 6

KESIMPULAN

Inti dari perancangan ini adalah bagaimana membuat re-branding untuk Koffie Fabriek Aroma dengan mempertahankan nilai-nilai sejarahnya yang bisa diterima oleh kalangan muda agar namanya tidak tenggelam di tengah-tengah persaingan produk lain saat ini. Pangsa pasar yang diincar adalah anak muda karena mereka adalah generasi penerus yang bisa menjadi konsumen baru dalam waktu yang lama.

Permasalahan yang ada adalah kurangnya tindakan promosi dan strategi komunikasi visual dari Koffie Fabriek Aroma sehingga lambat laun namanya mulai dilupakan oleh masyarakat dan tenggelam oleh produk-produk lain yang telah menggunakan sistem pemasaran modern pada produknya.

Pemecahan atas masalah ini terletak pada strategi perancangan sistem komunikasi visual yang tepat dan konsisten. Dalam memecahkan masalah, penulis menempatkan diri sebagai perancang dan pengatur sistem komunikasi visual yang ada.

Untuk mengangkat nama Koffie Fabriek Aroma dibutuhkan konsep visual dan strategi komunikasi yang jitu. Sebelumnya Koffie Fabriek Aroma lama memiliki logo lebih dari satu. Sehingga mempersulit seseorang untuk mengenali identitas dari Koffie Fabriek Aroma. Maka dari itu penulis memutuskan untuk mendesain ulang logo yang ada sesuai konsepnya


(20)

sebagai perusahaan kopi berpengalaman yang mempertahankan nilai-nilai sejarah perusahaannya.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

John E .Kennedy – R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communication. (2006). http://www.visitaceh.com

http://www.indonetwork.co.id http://www.barisgratis.com http://www.mustikafm.com http://id.wikipedia.org

http://www.desaingrafisindonesia.com http://www.aiga.com

http://www.barisgratis.com


(1)

Page | 6

1.3 Manfaat Perancangan

Banyak sekali produk-produk dari dalam negri yang kurang memperhatikan pemasaran modern dalam memasarkan produknya. Sehingga produk-produk dalam negri kalah bersaing dengan produk import. Salah satu cara yang dilakukan dalam pemasaran modern adalah dengan melakukan tindakan pembrandingan pada perusahaan maupun produknya.

Diharapkan dengan melakukan re-branding pada Koffie Fabriek Aroma maka akan menjadi motivasi untuk perusahaan dalam negri untuk melakukan tindakan branding pada produknya. Sehingga masyarakat tidak memandang sebelah mata produk dalam negri dan pada akhirnya akan memilih produk dalam negri dibandingkan dengan produk import.

Sangatlah disayangkan jika di kedepan harinya nama Koffie Fabriek Aroma menjadi kurang dikenal masyarakat dikarenakan kalah bersaing di pasaran dengan produk-produk kopi lain dari dalam maupun luar negri seperti Kapal Api, ABC, Nescafe, Starbucks, dll. Padahal Koffie Fabriek Aroma memiliki produk kopi yang dapat diunggulkan dari produk kopi lainnya. Karena selain memiliki keunggulan pada produk kopinya, Koffie Fabriek Aroma juga memiliki image yang baik di mata masyarakat pada jamannya dan telah menjadi heritage dari kota Bandung. Dengan melakukan re-branding diharapkan nama Koffie Fabriek Aroma bisa bertahan dan lebih dikenal oleh generasi muda saat ini dari produk kopi lainnya yang beredar di pasaran.


(2)

Page | 7

1.4 Metode Perancangan

Dalam proses perancangan pertama-tama penulis melakukan riset mengenai brand lama dari Koffie Fabriek Aroma seperti sejarah perusahaan, logo perusahaan, sampai dengan kemasan produknya. Setelah data-data terkumpul penulis menemukan beberapa permasalahan untuk dicari solusinya. Sumber data yang penulis pakai dalam proses pemecahan masalahnya adalah melalui data dari hasil wawancara dengan Koffie Fabriek Aroma, wawancara dengan target audience, juga studi literatur dan internet untuk mendapatkan teori - teori yang menunjang pemecahan masalah.

Selanjutnya proses pemecahan masalah dilakukan dengan mendapatkan fakta - fakta perusahaan, wawancara, dan mendapatkan teori - teori tentang Branding, Promosi, Komunikasi, dan lain-lainnya dari perusahaan itu sendiri, orang-orang yang berpengalaman dalam dunia desain grafis, buku - buku dan juga di Internet.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

Observasi : suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan. Ada empat jenis observasi, yaitu observasi tidak berperan, observasi berperan pasif, observasi berperan aktif, dan observasi berperan penuh. Observasi yang dilakukan pada kasus ini adalah observasi berperan pasif, yaitu peneliti mendatangi suatu peristiwa atau tempat, diketahui oleh subjek yang diamati.

Studi kepustakaan : Menganalisis sumber data yang penting, terutama jika sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang


(3)

Page | 8

terjadi di masa lampau, yang sangat berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di masa lampau, yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.

Wawancara terstruktur : Pertanyaan sudah diformulasikan peneliti, responden diharapkan menjawab sesuai kerangka kerja pewawancara. Wawancara tidak terstruktur : Wawancara yang mendalam, dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang “open ended”, dilakukan tidak secara formal terstruktur, tetapi mengarah pada kedalaman informasi.

Kuesioner : Berupa lembaran yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk dibagikan kepada orang-orang sesuai dengan segmen yang telah direncanakan guna mendapatkan fakta yang kuat.

Setelah data-data terkumpul masalah, penulis melakukan langkah-langkah pendesainan awal dari mulai sketsa, pemilihan warna, pemilihan media, sampai dengan promosi dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat melakukan pelaksanaan produksi pada re-branding Koffie Fabriek Aroma.

1.5Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan / re-branding akan meliputi :

-) Identitas Visual : re-desain logo, pembuatan stationary -) Re-desain kemasan dan shopping bag

-) Media promosi : Poster, web-site, brosur, pin, iklan di majalah, stand (bilboard, buku menu, seragam pegawai, gelas), t-shirt.


(4)

BAB 6

KESIMPULAN

Inti dari perancangan ini adalah bagaimana membuat re-branding untuk Koffie Fabriek Aroma dengan mempertahankan nilai-nilai sejarahnya yang bisa diterima oleh kalangan muda agar namanya tidak tenggelam di tengah-tengah persaingan produk lain saat ini. Pangsa pasar yang diincar adalah anak muda karena mereka adalah generasi penerus yang bisa menjadi konsumen baru dalam waktu yang lama.

Permasalahan yang ada adalah kurangnya tindakan promosi dan strategi komunikasi visual dari Koffie Fabriek Aroma sehingga lambat laun namanya mulai dilupakan oleh masyarakat dan tenggelam oleh produk-produk lain yang telah menggunakan sistem pemasaran modern pada produknya.

Pemecahan atas masalah ini terletak pada strategi perancangan sistem komunikasi visual yang tepat dan konsisten. Dalam memecahkan masalah, penulis menempatkan diri sebagai perancang dan pengatur sistem komunikasi visual yang ada.

Untuk mengangkat nama Koffie Fabriek Aroma dibutuhkan konsep visual dan strategi komunikasi yang jitu. Sebelumnya Koffie Fabriek Aroma lama memiliki logo lebih dari satu. Sehingga mempersulit seseorang untuk mengenali identitas dari Koffie Fabriek Aroma. Maka dari itu penulis memutuskan untuk mendesain ulang logo yang ada sesuai konsepnya


(5)

sebagai perusahaan kopi berpengalaman yang mempertahankan nilai-nilai sejarah perusahaannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

John E .Kennedy – R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communication. (2006).

http://www.visitaceh.com http://www.indonetwork.co.id http://www.barisgratis.com http://www.mustikafm.com http://id.wikipedia.org

http://www.desaingrafisindonesia.com http://www.aiga.com

http://www.barisgratis.com