Evaluasi Sistem Pengendalian Internal atas Prosedur Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR "X" cabang Bandung).
i
ABSTRAK
Salah satu sektor yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi adalah keberadaan sektor perbankan yang memiliki fungsi utama sebagai suatu wahana yang dapat menyediakan dana investasi bagi pembangunan nasional dengan kemampuannya untuk mengumpulkan dan menghimpun dana dari masyarakat melalui tabungan, deposito dan giro yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Dari sekian banyak produk yang ditawarkan oleh bank, yang paling penting dan berpengaruh terhadap perkembangan pertumbuhan bank adalah jasa pemberian kredit. Kredit merupakan salah satu produk bank yang mengandung risiko kegagalan, tetapi juga yang banyak dicari oleh masyarakat (nasabah).
Semakin tajamnya persaingan antar bank untuk memberikan jasa kredit kepada masyarakat, maka masalah terberat yang dihadapi oleh pihak bank adalah tindakan untuk meminimalisasi risiko kegagalan yang menempel pada jasa kredit tersebut. Maka mendesak bagi bank untuk memiliki sistem pengendalian internal yang baik dalam mengelola pemberian jasa kredit.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal atas Prosedur
Pemberian Kredit “ pada salah satu cabang PT. BPR “X” yang berlokasi
di Jalan Setiabudi, Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis, dengan tujuan untuk menggambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu fakta, peristiwa dan gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, mengedarkan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian yang selanjutnya membuat kesimpulan dan rekomendasi.
Hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai sistem pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit yang dilakukan PT. BPR “X”, menunjukan bahwa PT. BPR “X” telah menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai atas prosedur pemberian kredit yang dilakukannya sebagai upaya untuk mengurangi risiko kegagalan dan menjaga asset perusahaan.
Melalui pembahasan lebih lanjut yang penulis lakukan terhadap hasil penelitian pada PT. BPR “X“, maka penulis dapat menarik suatu simpulan bahwa penting bagi perusahaan yang memberikan jasa penyaluran kredit untuk memiliki sistem pengendalian yang baik, karena semakin baik sistem pengendalian yang dilakukan maka kelangsungan hidup perusahaan akan semakin terjamin.
(2)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal atas Prosedur Pemberian Kredit “.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akademik dalam program pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada Mama dan Papa yang selama ini selalu mendukung, membiayai, mendidik dan mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang. Skripsi ini adalah pembuktian bahwa apa yang penulis jalani selama ini bukan tanpa tanggung jawab, karena penulis dapat memenuhi janji untuk menyelesaikan studi S1 dalam 3,5 tahun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Tan Kwang En, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan kesabarannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan nasehat dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
(3)
iii
2. Bapak Tedy Wahyusaputra, S.E,. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
3. Ibu Ita Salsalina Lingga, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
4. Ibu Elyzabeth I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Ibu Nunik Lestari Dewi, S.E selaku dosen wali.
6. Bapak , selaku pimpinan PT. BPR “X” cabang Bandung, beserta seluruh staf dan karyawannya.
7. Seluruh Staf Administrasi, Perpustakaan dan Karyawan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.
8. Untuk sahabat terbaik yang selalu memberikan dukungan terbaiknya; Indah Nathalia Panjaitan (Boruu, yang selalu setia berbagi, ‘bersama qta bisa’), Arsheilla Amara (Arcel, udah ya jangan rebutan Edward Cullen lagi, kamu Emmet aja yaa !!), Fanny Kania Dewi (Anyi, Ratu Bodor sedunia).
9. Untuk Riyadi Rangga Saputra (thanx buat semua ya gie, some motion that I’ve done is b’coz of u !!), anak – anak Shiver lainnya Boim, Arie dan Alive (thanx buat semangatnya, nti ngumpul lagi yaa !!), juga untuk orang – orang yang datang dan pergi “with or without my wish” selama ini (thanx untuk suka dukanya, I learn some from that).
(4)
iv
10. Teman terbaik Asri dan Stephanie (keep in touch ya girls, semoga setiap mimpi dan harapan kita menjadi kenyataan, amin), juga teman – teman seperjuangan angkatan 2005 (goodluck untuk semua yaa !! )
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis selama menuntut ilmu dan menyusun skripsi ini ( Thanx for all and GBU..!! ).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu adanya tanggapan dan saran sangatlah penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan maupun rekan – rekan mahasiswa yang membutuhkan.
Bandung, Januari 2009 Penulis
(5)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... V BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kagunaan Penelitian ... 6
1.5 Rerengka Pemikiran ... 6
1.6 Metode Penelitian... 10
1.7 Lokasi Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Bank ... 12
2.1.1 Pengertian Bank ... 12
2.1.2 Jenis-Jenis Bank di Indoensia ... 13
2.2 Kredit ... 16
2.2.1 Pengertian Kredit ... 16
2.2.2 Tujuan Kredit ... 18
(6)
vi
2.2.4 Unsur-unsur Kredit ... 20
2.2.5 Jenis-jenis Kredit ... 22
2.2.6 Azas dan Prinsip Pemberian Kredit ... 26
2.3 Prosedur Umum Pemberian Kredit ... 29
2.3.1 Persiapan Kredit ... 30
2.3.2 Analisis Kredit ... 31
2.3.3 Keputusan Kredit ... 32
2.3.4 Pelaksanaan Kredit ... 34
2.3.5 Supervisi dan Pembinaan Debitur ... 34
2.4 Pengertian Intern ... 35
2.4.1 Pengertian ... 35
2.4.2 Komponen Pengendalian Intern ... 35
2.4.3 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 41
BAB III METODA DAN OBJEK PENELITIAN ... 43
3.1 Metoda Penelitian... 43
3.1.1 Sumber Data ... 43
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.2 Objek Penelitian ... 45
3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45
3.2.2 Struktur Organisasi ... 46
(7)
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Prosedur Pembahasan Pemberian Kredit ... 51
4.1.1.1 Proses Pengajuan Kredit ... 52
4.1.1.2 Proses Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Kredit ... 53
4.1.1.3 Proses Penentuan Kelayakan Pemberian Kredit ... 53
4.1.1.4 Proses Administrasi Kredit ... 54
4.1.1.5 Proses Pencairan Kredit ... 54
4.1.1.6 Flowchart Proses Pencairan Kredit PT. BPR “X” ... 55
4.1.1.7 Flowchart Proses Pemeriksaan Data ... 56
4.1.1.8 Flowchart Proses Analisis Kredit ... 57
4.1.1.9 Flowchart Proses Administrasi Kredit ... 58
4.1.1.10 Flowchart Proses Pembuatan Tabungan ... 59
4.1.1.11 Flowchart Proses Persetujuan Pengajuan Kredit ... 60
4.1.1.12 Flowchart Proses Pembuatan Buku Tabungan dan Bukti Penarikan ... 61
4.1.2 Prosedur Pembahasan Alir Dokumen Rekomendasi Pemberian Kredit ... 61
(8)
viii
4.1.2.1 Flowchart Proses Pemeriksaan
Data Nasabah ... 62
4.1.2.2 Flowchart Rekomendasi Administrasi Kredit ... 63
4.1.2.3 Flowchart Rekomendasi Proses Pembuatan Tabungan ... 64
4.1.2.4 Flowchart Rekomendasi Proses Persetujuan Pengajuan Kredit ... 65
4.1.2.5 Flowchart Rekomendasi Proses Pembuatan Buku Tabungan dan Bukti Penarikan ... 66
4.2 Pembahasan ... 67
4.2.1 Pengendalian Internal Pemberian Kredit ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1 Simpulan ... 70
5.2 Kelemahan ... 71
5.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa setelah mengalami perubahan dari “Rumah Tangga Alamiah” (naturalwirtschaft) yang bergerak menuju “Rumah Tangga Uang” (goldenwirtschaft), maka sistem perekonomian akhirnya mencapai apa yang disebut “Rumah Tangga Kredit” (creditwirtschaft) dimana dalam perekonomian seperti itu kredit akan mengambil alih sebagian fungsi uang karena hampir segala hal dilakukan dengan kredit. (Komaruddin, 2001).
Maka dengan demikian, keberadaan bank merupakan hal yang penting dalam dunia usaha karena bank merupakan suatu perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki fungsi utama yaitu sebagai perantara antara masyarakat kelebihan dana dengan masyarakat kekurangan dana, maka usaha pokok yang dilaksanakan bank adalah kegiatan – kegiatan pada sektor perkreditan atau penyaluran dana. Sehingga secara otomatis pendapatan bank terbesar berasal dari sektor perkreditannya. Semakin tinggi volume perkreditannya, maka
(10)
2
semakin besar pula kemungkinan suatu bank untuk memperoleh laba atau profit. Dan sama seperti badan usaha lainnya, tujuan utama didirikannya suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas maksimum, maka dari itu diperlukan pengelolaan perbankan secara professional terutama di sektor perkreditannya. Dengan dilakukannya pengelolaan kredit yang baik, diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan profitabilitas bank, yang juga akan menunjukan kinerja baik perbankan. Dalam hal ini diperlukan suatu manajemen kredit yang merupakan yang merupakan pengelolaan kredit yang baik mulai dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit, sampai pada pengendalian dan pengawasan kredit macet. (Kasmir, 2002)
Sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, ditegaskan bahwa “kredit yang diberikan bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat”. Jika resiko tersebut terjadi akan mengakibatkan kredit tidak dapat ditagih dan mengakibatkan kerugian yang harus ditanggung oleh bank. Kemungkinan suatu kredit mengalami kemacetan akan selalu ada dan hal ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, namun dapat diminimalisasi atau dapat juga dilakukan penyelamatan agar kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar. (Kasmir, 2002)
(11)
3
Sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 27/ 162/ KEP/ DIR tertanggal 31 Maret 2005, bahwa manajemen perkreditan dalam struktur organisasi suatu bank mencakup prinsip kehati – hatian dalam pemberian kredit, organisasi dan pejabat yang berhak memberikan kredit, proses dan prosedur dalam pemberian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengendalian dan pengawasan kredit, serta penyelesaian kredit bermasalah. (Kuncoro, 2006)
Dalam melakukan aktivitasnya, manajemen perusahaan memerlukan alat bantu yang dapat memudahkannya untuk mengelola perusahaan. Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen untuk mempermudah aktivitasnya adalah penerapan sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sebagai suatu bangunan sistem informasi, sistem akuntansi memiliki enam blok bangunan yaitu; blok masukan, model, keluaran, teknologi, basis data dan pengendalian. Blok pengendalian merupakan perlindungan terhadap semua sistem informasi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, kecurangan, kesalahan, ketidakefisienan ataupun hal lainnya yang mengakibatkan terciptanya informasi yang menyesatkan bagi manajemen maupun pengguna lainnya. (Mulyadi, 2001)
Pengendalian internal merupakan bagian integral dari suatu sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu
(12)
4
proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen dan personel lain dalam perusahaan, yang di desain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian. Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu; (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI, 2001 : SA 319.2)
Dengan demikian adanya sistem pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh suatu bank, tetap tidak dapat menghilangkan adanya resiko kredit bermasalah (kredit macet), melainkan hanya salah satu upaya bank untuk meminimalisasi terjadinya kredit bermasalah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai : “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT”.
1.2 Identifikasi Masalah
Kegiatan pemberian kredit pada masyarakat merupakan sumber pendapatan yang berupa bunga yang terbesar bagi suatu bank. Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan kredit kepada para calon debitur harus dilakukan secara cermat dan teliti. Kredit yang diberikan pada debitur yang tidak dapat bersikap kooperatif dengan bank untuk melunasi pinjamannya, berpotensi menjadi kredit bermasalah (kredit
(13)
5
macet). Dengan demikian aktivitas pengendalian sangat diperlukan dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit, dan jika hal tersebut telah dapat dijalankan dengan baik maka pemberian kredit dapat menjadi lebih efektif dan kredit bermasalah dapat dihindari.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis mengidentifikasi pokok pembahasan masalah adalah sebagai berikut :
Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit pada PT. BPR “X“ cabang Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalahan tersebut di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR “X” cabang Bandung sebagai bahan penulisan laporan tugas akhir. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah PT. BPR “X” tersebut telah melakukan sistem pengendalian internal yang memadai atas prosedur pemberian kredit yang dilakukannya.
(14)
6
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi: • Bagi penulis
Diharapkan untuk dapat mengetahui lebih jauh peranan system pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit perbankan, khususnya yang dilakukan oleh PT. BPR “X” cabang Bandung.
• Bagi perusahaan
Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merancang suatu pengendalian internal yang memadai pada prosedur pemberian kredit.
• Bagi peneliti lain
Diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih mendalam, serta memberikan solusi yang tepat pada pokok permasalahan yang diteliti.
1.5 Rerangka Pemikiran
Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, bahwa hidup atau matinya suatu bank bisa bermula dari kredit yang disalurkannya kepada masyarakat. Manajemen perkreditan bank adalah suatu hal yang penting untuk mengoptimalkan kinerja bank untuk memaksimalkan profit atas sektor perkreditannya. Dengan
(15)
7
kata lain manajemen perkreditan perbankan adalah manajemen piutang pada perusahaan umum. Agar kredit yang diberikan oleh bank dapat mencapai hasil dan sasaran yang diinginkan, perlu diadakan pengelolaan yang baik terhadap piutang atau kreditnya. Dari semua fungsi manajemen dalam perbankan, fungsi yang dilakukan sepenuhnya adalah pengendalian (pengawasan).
Walaupun krisis yang terjadi di Amerika sedikit banyak telah mempengaruhi perekonomian Indonesia, dimana tingkat suku bunga pinjaman/ kredit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun berdasarkan hasil survey perbankan pada triwulan – III tahun 2008 permintaan terhadap kredit baru mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, peningkatan tersebut didominasi oleh kredit modal kerja diikuti kredit konsumsi untuk pembelian kendaraan bermotor. (Bank Indonesia, 2008)
Gejolak suku bunga dan inflasi menjadi dua faktor penting yang mempengaruhi aktivitas penyaluran kredit. Keduanya tidak hanya mendorong suku bunga kredit, tapi juga membuat risiko kredit macet menjadi besar. Tetapi dalam kondisi seperti ini, kegiatan kredit perbankan harus tetap berlangsung.
Sistem informasi akuntansi keuangan menghasilkan informasi tentang prestasi perusahaan untuk digunakan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya informasi ini disajikan dalam
(16)
8
bentuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan keuangan tersebut harus berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (generally accepted accounting principles/ GAAP) atau di Indonesia dikenal sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen selain menghasilkan informasi keuangan, juga menghasilkan laporan-laporan, dan analisis-analisis yang lain, yang disusun sesuai dengan kebutuhan internal perusahaan.
Setiap sistem, termasuk sistem informasi akuntansi, memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta pengendalian operasi. Pengendalian di dalam suatu perusahaan dikenal dengan pengendalian internal. COSO report (1992:3) dan oleh IAI diadopsi kedalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengemukakan pengertian pengendalian internal sebagai berikut:
“Internal control is a process, affected by entity’s board of directors, management and other personel, designed to provide reasonable. assurance regarding the achievement of objectifes in the following catagories: reliability of financial reporting, compliance with aplicable laws and regulation, and effectiveness and efficiency of operation”.
Agar pihak manajemen perusahaan mempunyai keyakinan yang memadai bahwa pengendalian internal perusahaan telah berjalan efektif dan efisien sebagaimana mestinya, maka perlu dilakukan
(17)
9
suatu penilaian dan evaluasi yang dikenal dengan kegiatan pemeriksaan (audit). Hal ini dikemukakan oleh Wilkinson dkk. (1996), sebagai berikut :
“Audits are examination perform to assess an evaluate an activity or object, such as wether the internal control implemented in to the accounting information system (AIS) are working as prescribed by management or wether the information processing function needs improvement”.
Seperti halnya PT. BPR “X” yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat, meski tergolong sebgai perusahaan yang baru tumbuh dan berkembang, kini memiliki tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi dengan jumlah nasabah tabungan seperti layaknya bank umum dan yang tentunya jumlah tersebut melebihi BPR lainnya. (Info Bank, Des 2008)
Uraian diatas menunjukkan bahwa pengelolaan pemberian perkreditan yang baik dapat mencegah timbulnya kredit bermasalah. Hal ini penting, karena jika kredit yang diberikan macet merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Pengelolaan bank profesional melalui peningkatan kualitas pengelolaan kredit sudah menjadi sebuah tuntutan yang harus dipenuhi. Hal ini terkait dengan efektifitas kinerja suatu bank, karena dengan semakin efektif suatu operasi bank, maka akan semakin tinggi pula profitabilitasnya.
(18)
10
1.6 Metoda Penelitian
Metoda penelitian yang penulis gunakan adalah metoda deskriptif analitis. Metoda deskriptif analitis adalah suatu metoda penelitian dengan mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, dan berdasarkan data – data tersebut disusun suatu gambaran yang sistematis dan akurat mengenai obek penelitia yang kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi. (Sekaran, 2003)
Tujuannya untuk menggambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu fakta, peristiwa dan gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, mengedarkan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian yang selanjutnya membuat kesimpulan dan rekomendasi.
Penulis mengumpulkan data dan informasi dari teori maupun praktek yang sesuai dan mendukung penelitian skripsi ini, melalui : 1 Penelitian kepustakaan
Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari literatur – literatur, catatan – catatan kuliah dan sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2 Penelitian lapangan
Merupakan suatu cara memperoleh data secara primer dengan mengadakan peninjauan langsung ke perusahaan yang diteliti.
(19)
11
Prosedur – prosedur yang digunakan untuk memperoleh data primer tersebut adalah :
• Observasi
Penulis melakukan peninjauan dan pengamatan secara langsung atas kegiatan – kegiatan di perusahaan yang berkaitan dengan topik penelitian.
• Wawancara
Penulis melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak- pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data dan informasi berkaitan dengan topik penelitian
• Dokumentasi
Pengumpulan dan penelitian dokumen – dokumen perusahaan yang diperlukan sehubungan dengan topik penelitian.
1.7 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan sebagai tujuan untuk dilakukannya evaluasi sistem pengendalian internal atas pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat yaitu di salah satu unit cabang Bandung PT. BPR “X” yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Bandung. Waktu penelitian mulai dilakukan bulan Januari sampai dengan selesai.
(20)
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit yang diterapkan PT. BPR “X” dalam meminimalisasi risiko terjadinya kredit bermasalah, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) PT. BPR “X” telah memiliki prosedur pemberian kredit yang memadai berdasarkan kepada prinsip kehati – hatian yang melandasi jasa kredit perbankan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan PT. BPR “X” terdiri dari 5 proses, yaitu; (1) proses pengajuan kredit, (2) proses pemeriksaan kelengkapan dokumen kredit, (3) proses kelayakan pemberian kredit, (4) proses administrasi kredit, dan (5) proses pencairan kredit. Dimana setiap proses tersebut ditangani oleh bagian – bagian yang berbeda yang telah diklasifikasikan sesuai fungsinya dalam struktur organisasi perusahaan.
2) Sistem pengendalian internal yang diterapkan PT. BPR “X” telah memenuhi 5 komponen pengendalian internal yang memadai, yaitu; (1) telah memiliki lingkungan pengendalian yang memadai, (2) telah melakukan penilaian risiko atas pemberian kredit dengan baik
(21)
71
dalam setiap proses, (3) telah melaksanakan aktivitas pengendalian yang memadai seperti pemisahan fungsi dan tugas sehingga prosedur dan aktivitas otorisasi berjalan sesuai harapan perusahaan, dan pengendalian atas dokumen dan catatan perusahaan, (4) memiliki arus informasi dan komunikasi yang baik antara bagian perusahaan, dan (5) pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk menilai kualitas kinerja perusahaan.
5.2 Kelemahan
Dari hasil penelitian ini, penulis juga menemukan kelemahan yang terdapat dalam PT. BPR “X” yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit. Kelemahan tersebut terletak pada pemisahan fungsi yang tadinya bertujuan untuk meningkatkan pengendalian namun justru memicu resiko terjadinya ”human error” terhadap dokumen calon debitur yang akan diproses. Yaitu fungsi bagian reviewer dan administrator.
5.3 Saran
Berdasarkan kelemahan yang penulis temukan dalam penelitian mengenai sistem pengendalian atas prosedur pemberian kredit pada PT. BPR “X”, penulis ingin memberikan saran dengan maksud agar pengendalian internal atas pemberian kredit yang diterapkan perusahaan dapat menjadi lebih baik lagi.
(22)
72
Saran yang penulis berikan adalah agar PT. BPR “X” bahwa bagian reviewer dan administrator di hapus saja dari aliran fungsi pencairan kredit karena fungsinya hanya memindahkan dokumen dari bagian counter sales/ marketing ke bagian analis kredit. Dengan kata lain, fungsinya kurang signifikan dalam prosedur pemberian kredit ini dan menurut penulis tanpa adanya bagian ini – pun sistem pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit d PT. BPR ”X” ini akan semakin baik karena adanya pengurangan resiko hilangnya dokumen karena tercecer.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin. A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. “ Auditing and Assurance Service ”, Edisi 11. New Jersey : Prentice Hall. 2006. Bank Indonesia website official, 2008 : Survey Perbankan 2008,
www.bankindonesia.com.
Firdaus, H. Rachmat dan Ariyanti, Maya., “ Manajemen Perkreditan Bank Umum “, Edisi Pertama, Bandung : Alfabeta, 2003.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat, 2001.
Info Bank ( Jakarta ), Edisi Desember 2008, hal 41.
Kasmir, “ Dasar – Dasar Perbankan ”. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2002.
Kuncoro, Mudrajat S., “Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta : BPFE. 2006.
Mulyadi, “Sistem Akuntansi”, Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat. 2001.
Sandydipoetra, Komaruddin, “Manajemen Perbankan”. Edisi Pertama. Bandung : Kappa – Nigma. 2001.
(24)
Sekaran, Uma., “Research Methods for Bussiness : A Skill Building Approach”, 4th ed. United States : John Wiley and Sons, Inc. 2003.
Suyatno, Thomas., H.A Chalik, Sukada Made, C. Tinon Yunianti, T. Marala Djuhaepah, “ Dasar – dasar Perbankan “, Edisi ketiga, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Tuanakotta, Theodorus M., “ Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik “, Edisi ketiga, Jakarta : Lembaga Penerbit FE – UI, 1992. Tjukria P., “ Audit Intern Bank “ . Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat,
1999.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998, Pokok – Pokok Perbankan, Jakarta : Sinar Grafika.
Wilkinson, Joseph W., “Accounting Information System Essential Concept and Application”, 4th ed. United States : John Wiley and Sons, Inc. 2000.
(1)
Prosedur – prosedur yang digunakan untuk memperoleh data primer tersebut adalah :
• Observasi
Penulis melakukan peninjauan dan pengamatan secara langsung atas kegiatan – kegiatan di perusahaan yang berkaitan dengan topik penelitian.
• Wawancara
Penulis melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak- pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data dan informasi berkaitan dengan topik penelitian
• Dokumentasi
Pengumpulan dan penelitian dokumen – dokumen perusahaan yang diperlukan sehubungan dengan topik penelitian.
1.7 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan sebagai tujuan untuk dilakukannya evaluasi sistem pengendalian internal atas pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat yaitu di salah satu unit cabang Bandung PT. BPR “X” yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Bandung. Waktu penelitian mulai dilakukan bulan Januari sampai dengan selesai.
(2)
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit yang diterapkan PT. BPR “X” dalam meminimalisasi risiko terjadinya kredit bermasalah, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) PT. BPR “X” telah memiliki prosedur pemberian kredit yang memadai berdasarkan kepada prinsip kehati – hatian yang melandasi jasa kredit perbankan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan PT. BPR “X” terdiri dari 5 proses, yaitu; (1) proses pengajuan kredit, (2) proses pemeriksaan kelengkapan dokumen kredit, (3) proses kelayakan pemberian kredit, (4) proses administrasi kredit, dan (5) proses pencairan kredit. Dimana setiap proses tersebut ditangani oleh bagian – bagian yang berbeda yang telah diklasifikasikan sesuai fungsinya dalam struktur organisasi perusahaan.
2) Sistem pengendalian internal yang diterapkan PT. BPR “X” telah memenuhi 5 komponen pengendalian internal yang memadai, yaitu; (1) telah memiliki lingkungan pengendalian yang memadai, (2) telah melakukan penilaian risiko atas pemberian kredit dengan baik
(3)
dalam setiap proses, (3) telah melaksanakan aktivitas pengendalian yang memadai seperti pemisahan fungsi dan tugas sehingga prosedur dan aktivitas otorisasi berjalan sesuai harapan perusahaan, dan pengendalian atas dokumen dan catatan perusahaan, (4) memiliki arus informasi dan komunikasi yang baik antara bagian perusahaan, dan (5) pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk menilai kualitas kinerja perusahaan.
5.2 Kelemahan
Dari hasil penelitian ini, penulis juga menemukan kelemahan yang terdapat dalam PT. BPR “X” yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit. Kelemahan tersebut terletak pada pemisahan fungsi yang tadinya bertujuan untuk meningkatkan pengendalian namun justru memicu resiko terjadinya ”human error” terhadap dokumen calon debitur yang akan diproses. Yaitu fungsi bagian reviewer dan administrator.
5.3 Saran
Berdasarkan kelemahan yang penulis temukan dalam penelitian mengenai sistem pengendalian atas prosedur pemberian kredit pada PT. BPR “X”, penulis ingin memberikan saran dengan maksud agar pengendalian internal atas pemberian kredit yang diterapkan perusahaan dapat menjadi lebih baik lagi.
(4)
72
Saran yang penulis berikan adalah agar PT. BPR “X” bahwa bagian reviewer dan administrator di hapus saja dari aliran fungsi pencairan kredit karena fungsinya hanya memindahkan dokumen dari bagian counter sales/ marketing ke bagian analis kredit. Dengan kata lain, fungsinya kurang signifikan dalam prosedur pemberian kredit ini dan menurut penulis tanpa adanya bagian ini – pun sistem pengendalian intern pada prosedur pemberian kredit d PT. BPR ”X” ini akan semakin baik karena adanya pengurangan resiko hilangnya dokumen karena tercecer.
(5)
Arens, Alvin. A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. “ Auditing and
Assurance Service ”, Edisi 11. New Jersey : Prentice Hall. 2006.
Bank Indonesia website official, 2008 : Survey Perbankan 2008, www.bankindonesia.com.
Firdaus, H. Rachmat dan Ariyanti, Maya., “ Manajemen Perkreditan Bank
Umum “, Edisi Pertama, Bandung : Alfabeta, 2003.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat, 2001.
Info Bank ( Jakarta ), Edisi Desember 2008, hal 41.
Kasmir, “ Dasar – Dasar Perbankan ”. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2002.
Kuncoro, Mudrajat S., “Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta : BPFE. 2006.
Mulyadi, “Sistem Akuntansi”, Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat. 2001.
Sandydipoetra, Komaruddin, “Manajemen Perbankan”. Edisi Pertama. Bandung : Kappa – Nigma. 2001.
(6)
Sekaran, Uma., “Research Methods for Bussiness : A Skill Building
Approach”, 4th ed. United States : John Wiley and Sons, Inc.
2003.
Suyatno, Thomas., H.A Chalik, Sukada Made, C. Tinon Yunianti, T. Marala Djuhaepah, “ Dasar – dasar Perbankan “, Edisi ketiga, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Tuanakotta, Theodorus M., “ Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik “, Edisi ketiga, Jakarta : Lembaga Penerbit FE – UI, 1992.
Tjukria P., “ Audit Intern Bank “ . Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat, 1999.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998, Pokok – Pokok Perbankan, Jakarta : Sinar Grafika.
Wilkinson, Joseph W., “Accounting Information System Essential Concept
and Application”, 4th ed. United States : John Wiley and Sons,
Inc. 2000.