Peranan Audit Internal dalam Menunjang Pengendalian Pemberian Kredit (Studi Kasus pada BPR X, Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Nowadays, the economic development in the world happens to be very vast, which has the crucial effects for the people in all over the world. Because of that factor, the financial suppliers such as BPR, holds such a very essential roles in economic development of this world. BPR is able to supply the funds to the people through giving credits. Giving credit is an extremely important part for the financial suppliers such as BPR. However, giving the credit can not be separated with the unexpected risks. In other word, giving credits will also bring the associated unexpected risks, for instance the granting credit.

Based upon that view of point, the author made an observation, which title is

‘The Role of Internal Audit In Credit Control.” Author has undergone the observations towards one of the BPR branches in Bandung. The purpose of this observation is to understand and examine the role of internal audit in controlling the supplies of credit. The method of this observation used is descriptive analythical method. In order to obtain the data, the practical or field observation was held, which includes the interview, general observation, questionaire, as well as library research.

By looking upon the observations, the mathematical or calculative result has been gained and showed the results of analytical data from the questionaire, which the extremely adequat role of internal audit is 82.56%. And based on the result of hypothesis testing, the conclusion has been drawn. The conclusion states that there is a relationship between the implementation of adequate internal audit and Credit Control.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan dunia perekonomian saat ini yang begitu pesat, tentunya membawa dampak bagi semua orang. Oleh karena itu adanya lembaga keuangan, seperti BPR mempunyai peranan penting dalam perkembangan dunia perekonomian. BPR dapat menyalurkan dana kepada masyarakat melalui pemberian kredit. Perkreditan merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu lembaga keuangan seperti BPR. Namun, adanya pemberian kredit ini tidak lepas dari adanya risiko yang tidak diinginkan, salah satunya kredit macet. Oleh karena itu diperlukan audit internal yang dilakukan dalam pemberian kredit.

Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, penulis membuat suatu penelitian yang berjudul “Peranan Audit Internal dalam Pengendalian Pemberian Kredit”. Penulis melakukan penelitian pada salah satu BPR yang ada di kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan audit internal dalam pengendalian pemberian kredit. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis deskriptif. Untuk memperoleh data dilakukan penelitian lapangan berupa wawancara, observasi dan kuesioner serta penelitian kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil perhitungan yang menunjukkan hasil analisis data dari kuesioner yaitu Peranan Audit Internal Sangat memadai sebesar 82.56%. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan kesimpulan “Terdapat Hubungan antara Pelaksanaan Audit Internal Yang Memadai dengan Pengendalian Pemberian Kredit.”


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR………. iv

ABSTRACT………..vii

ABSTRAK………. viii

DAFTAR ISI………ix

DAFTAR TABEL……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .1

1.2 Identifikasi Masalah ... .3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... .3

1.4 Kegunaan Penelitian ... .4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Audit ... 6


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit ... 7

2.1.2 Audit Internal ... 7

2.1.2.1 Pengertian Audit Internal ... 7

2.1.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 9

2.1.2.3 Fungsi Audit Internal ... 10

2.1.2.4 Kualifikasi Auditor Internal ... 11

2.1.2.5 Wewenang dan Tanggun Jawab Audit Internal ... 13

2.1.2.6 Program Audit Internal ... 13

2.1.2.7 Tahap-tahap Audit Internal ... 14

2.1.2.8 Laporan Hasil Audit ... 15

2.1.2.9 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit Internal oleh Manajemen ... 16

2.1.2 Pengendalian Internal ... 17

2.1.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 17

2.1.2.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 18

2.1.2.3 Unsur Pengendalian Internal ... 19

2.1.3 Kredit ... 20

2.1.3.1 Pengertian Kredit ... .20

2.1.3.2 Unsur-unsur Kredit ... 21

2.1.3.3 Tujuan dan Fungsi Kredit ... 22

2.1.3.4 Jenis-jenis Kredit ... 24

2.1.3.5 Prinsip-prinsip Kredit ... 26

2.2 Kerangka Pemikiran ... 28


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... ...33

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... ...33

3.1.2 Aktivitas Usaha Perusahaan ... ...36

3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan ... ...42

3.2 Metode Penelitian ... ...52

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data. ... ...52

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... ...53

3.2.3 Penetapan Indikator Variabel ... ...53

3.2.4 Teknik Pengembangan Instrumen ... ...55

3.2.5 Uji Validitas dan Reabilitas ... ...56

3.2.6 Penetapan Hipotesis ... ...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X ... ...60

4.1.1 Prosedur Permohonan Kredit ... ...60

4.1.2 Prosedur Analisis Kredit ... ...63

4.1.3 Prosedur Penolakan Permohonan Kredit………65 4.1.4 Prosedur Persetujuan Kredit...66

4.1.5 Prosedur Pencairan Kredit...66

4.1.6 Prosedur Pelunasan Kredit...68

4.2 Pelaksanaan Audit Internal dalam Pemberian Kredit...69

4.2.1 Kualifikasi Auditor Internal…...69


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.3 Tahap-Tahap Pelaksanaan Audit Internal Kredit...73

4.2.4 Laporan Hasil Audit Internal Kredit...74

4.2.5 Tindak Lanjut Hasil Audit Internal Kredit...75

4.3 Peranan Audit Internal dalam Pengendalian Pemberian Kredit...76

4.3.1 Penerapan Audit Internal untuk Menunjang Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X...81

4.4Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... .82

4.4.1 Analisis Data ... .82

4.4.2 Pengujian Hipotesis ... .94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran...99

DAFTAR PUSTAKA ... 101

LAMPIRAN ... 103


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Indikator Variabel, Skala Pengukuran, dan Instrumen………53

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Rank Spearman………..57

Tabel 3.3 Peranan Audit Internal yang Memadai……….58

Tabel 3.4 Efektivitas pengendalian pemberian kredit………..58

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Independen……….83

Tabel 4.2 Hasil Uji Reabilitas Variabel Independen………85

Tabel 4.3 Hasil Skor Jawaban Responden atas Variabel Independen……….86

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen……….89

Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel Dependen………91

Tabel 4.6 Hasil Skor Jawaban Responden atas Variabel Dependen………..92


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi BPR.X……….103

Lampiran B Kuesioner Variabel Independen……….. 104

Lampiran C Kuesioner Variabel Dependen……… 109

Lampiran D Hasil Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel Independen……….114

Lampiran E Hasil Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel Dependen………....116

Lampiran F Data Hasil Kuesioner Variabel Independen Item Ganjil………..118

Lampiran G Data Hasil Kuesioner Variabel Independen Item Genap……….119

Lampiran H Data Hasil Kuesioner Variabel Dependen Item Ganjil………120

Lampiran I Data Hasil Kuesioner Variabel Dependen Item Genap……….121

Lampiran J Formulir Data Nasabah………. 122


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang tidak menentu saat ini akan membawa banyak dampak bagi seluruh pihak. Selain itu seiring dengan berkembangnya sektor industri secara pesat akan membawa dampak juga bagi perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk memeperluas usahanya.. Namun, kebutuhan penyediaan dana tersebut tidak dapat dipenuhi semuanya oleh perusahaan itu sendiri tapi dibutuhkan juga peranan dari pihak luar perusahaan yaitu bank atau lembaga keuangan lainnya.

Saat ini lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sumber penyedia dana karena adanya keterbatasan dana yang disediakan oleh pemerintah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan suatu lembaga keuangan yang menerima simpanan dana dari masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya. BPR berperan juga sebagai lembaga yang menunjang dan mendukung pelaksanaan dan pembangunan nasional. Penyaluran dana dapat dilakukan salah satunya dengan cara pemberian kredit.

BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998. BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan


(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha dari masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat Sasaran.

Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga. Namun, di dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya BPR harus tetap bisa menjaga perannya sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ada. BPR bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka BPR juga memerlukan audit internal yang baik dan pengendalian dalam pemberian kredit yang efektif sehingga tidak akan timbul atau dapat mencegah terjadinya masalah-masalah yang dapat timbul, seperti kredit bermasalah atau kredit macet. Kredit macet adalah suatu keadaan di mana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya baik pokok pinjaman maupun bunga pinjaman yang telah ditetapkan kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Kredit macet ini terjadi disebabkan karena lemahnya peraturan atau ketentuan yang diberikan oleh pihak bank itu sendiri. Faktor manajemen bank yang kurang baik juga dapat mempengaruhi terjadinya kredit macet. Adanya kredit macet dalam jumlah yang besar akan mempengaruhi aktivitas dan pertumbuhan dari bank itu sendiri.

Kredit macet dalam jumlah yang besar akan berkaitan dengan kredibilitas dari suatu bank tersebut. Untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kredit macet, maka diperlukan adanya audit internal yang memadai dan sistem pemberian kredit yang efektif dengan memperhatikan prinsip-prinsip kredit. Selain itu, BPR


(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha harus menyusun kebijakan dalam pemberian kredit yang jelas dengan dilandasi berbagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan tersebut.

Berdasarkan latar belakang peneltian tersebut, penulis tertarik untuk melaukan penelitian dengan judul “PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN PEMBERIAN KREDIT (STUDI KASUS PADA BPR. X, BANDUNG).”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pemberian kredit pada BPR. X? 2. Bagaimana pelaksanaan audit internal dalam pemberian kredit yang

dilakukan oleh BPR. X?

3. Bagaimana peranan audit internal dalam menunjang pengendalian pemberian kredit pada BPR. X?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pemberian kredit pada BPR. X

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal dalam pemberian kredit yang dilakukan di dalam BPR X.


(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk mengetahui peranan audit internal dalam menunjang pemberian kredit

pada BPR. X.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Bagi penulis :

a. Penelitian ini berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasasan penulis terutama di bidang audit internal serta memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penerapan audit internal di lapangan, khususnya di perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Selain itu untuk menerapkan ilmu yang selam ini penulis dapatkan selama kuliah.

b. Penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata (S-1) di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi pihak perusahaan (BPR. X) :

a. Penelitian ini akan berguna sebagai masukan dan informasi tambahan yang akan bermanfaat bagi perusahaan terutama mengenai penerapan audit internal dalam pemberian kredit.


(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi pihak lain :

a. Sebagai sumber referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian dalam bidang yang sama.


(14)

97 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengeanai Peranan Audit Internal dalam Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X, serta pembahasan yang telah dilakukan penulis disertai data-data dan informasi yang diperoleh maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Audit Internal atas Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X telah memadai, kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil analisis data dari kuesioner yaitu Peranan Audit Internal Sangat memadai sebesar 82.56% dan berdasarkan hal-hal berikut ini :

 Auditor internal pada BPR.X telah independen, hal ini terlihat dari struktur organisai perusahaan bahwa posisi auditor internal terpisah dari bagian lainnya, sehingga auditor internal tidak terlibat langsung dengan aktivitas operasi perusahaan, dan auditor internal bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

 Auditor internal pada BPR.X telah mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai dalam menjalankan pekerjaannya.

 Auditor internal membuat sebuah program audit yang dirancang sebelum melakukan audit, hal ini dilakukan sebagai perencanaan supaya kegiatan audit yang akan dilakukan lebih terarah dan sesuai sasaran.

 Pelaksanaan audit internal pada BPR.X berdasarkan program audit yang telah dirancang sebelumnya.


(15)

BAB V Simpulan dan Saran 98

Universitas Kristen Maranatha  Tahap-tahap pelaksanaan audit internal kredit pada BPR.X cukup memadai.

Pelaksanaan audit internal kredit pada BPR.X terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan Audit, Pengumpulan dan Evaluasi Informasi, Pelaksanaan Audit, dan Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit.

 Laporan audit dibuat setelah audit dilaksanakan, laporan tersebut memuat temuan audit disertai bukti audit, penyebab terjadinya penyimpangan, dampak terjadinya penyimpangan, langkah perbaikan yang telah dilakukan dan rekomendasi.

 Laporan audit internal atas pemberian kredit pada BPR.X cukup memadai, laporan tersebut dibuat oleh auditor internal, yang kemudian pertanggungjawabannya diserahkan kepada dewan direksi. Laporan audit yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) Laporan audit yang dibuat harus dibuat secara tepat, ringkas, dan jelas  Adanya tindak lanjut atas laporan audit yang dilakukan oleh auditor untuk

memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan auditor telah dijalankan.  Pemberian kredit yang dilakukan di BPR.X telah sesuai dengan prosedur

yang telah ditentukan.

 Pemberian kredit pada BPR.X dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kredit 5C.

2. Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit pada BPR.X telah berjalan dengan baik, hal ini berdasarkan hasil kuesioner Pengendalian Pemberian Kredit Sangat Efektif sebesar 82.08 % dan dapat dijelaskan sebagai berikut :


(16)

BAB V Simpulan dan Saran 99

Universitas Kristen Maranatha  BPR.X memiliki staff yang masing-masing kompeten dalam bidang

pekerjaannya.

 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan.

 Adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang untuk setiap dokumen pemberian kredit.

 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada BPR.X telah jelas dan memadai Namun, pelaksanaan audit internal dalam pengendalian pemberian kredit pada BPR.X memiliki beberpa kelemahan yaitu :

 Jumlah auditor internal pada BPR.X terlalu sedikit, sementara BPR.X mempunyai kantor cabang yang cukup banyak.

 Periode pelaksanaan audit internal pada BPR.X belum pasti dilakukan karena masih berdasarkan keputusan Dewan Direksi.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka penulis mencoba untu memberikan saran-saran yang dapat berguna untuk BPR.X :  Jumlah auditor internal sebaiknya ditambah, karena saat ini BPR.X mempunyai

kantor cabang yang cukup banyak sehingga aktivitas perusahaan pun semakin luas.

 Sebaiknya ada periode pelaksanaan audit yang dilakukan secara berkala, karena sampai saat ini belum ada waktu berkala yang pasti dalam pelaksanaan audit.


(17)

BAB V Simpulan dan Saran 100

Universitas Kristen Maranatha  Sebaiknya diadakan inspeksi secara mendadak untuk menilai bagaimana

prosedur kegiatan dan pengendalian perusahaan yang sebenarnya.

 Sebaiknya diadakan pelatihan-pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kompetensi karyawan, terutama pelatihan untuk auditor internal.


(18)

101 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arrens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S., (2008). Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Kedua Belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bodnar, George.H, Hopwood, William.S., (2006). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-9, Pearson Education, New Jersey.

Brink, Victor Z., and Herbert Witt, (1982). Modern Internal Auditing, Fourth Edition, New York: A. Ronald Press Publication

Cashin, James A, (1988). The New Internal Auditing, New York: Mcgraw-Hill.

Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Cetakan ke-8, Penerbit PT.Raja Grafindo, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit

Internal, Cetakan Pertama, Pnerbit Yayasan Pendidikan Audit Internal, Jakarta.

Lawrence B. Sawyer, Martiner A. Dittenhofer, James H. Scheiner, (2005). Internal

Auditing, 1st edition, New York- Prentice-Hall

Mulyadi, (2003). Sistem Akuntansi, Penerbit Badan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Subagyo,dkk, (1998). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kesatu Cetakan Kedua : Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta


(19)

Daftar Pustaka 102

Universitas Kristen Maranatha Tugiman, Hiro, (2002). Standar Profesional Audit Internal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, (2006). Pandangan Baru Internal Auditing, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengeanai Peranan Audit Internal dalam Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X, serta pembahasan yang telah dilakukan penulis disertai data-data dan informasi yang diperoleh maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Audit Internal atas Pengendalian Pemberian Kredit pada BPR.X telah memadai, kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil analisis data dari kuesioner yaitu Peranan Audit Internal Sangat memadai sebesar 82.56% dan berdasarkan hal-hal berikut ini :

 Auditor internal pada BPR.X telah independen, hal ini terlihat dari struktur organisai perusahaan bahwa posisi auditor internal terpisah dari bagian lainnya, sehingga auditor internal tidak terlibat langsung dengan aktivitas operasi perusahaan, dan auditor internal bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

 Auditor internal pada BPR.X telah mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai dalam menjalankan pekerjaannya.

 Auditor internal membuat sebuah program audit yang dirancang sebelum melakukan audit, hal ini dilakukan sebagai perencanaan supaya kegiatan audit yang akan dilakukan lebih terarah dan sesuai sasaran.

 Pelaksanaan audit internal pada BPR.X berdasarkan program audit yang telah dirancang sebelumnya.


(2)

BAB V Simpulan dan Saran 98

Universitas Kristen Maranatha  Tahap-tahap pelaksanaan audit internal kredit pada BPR.X cukup memadai.

Pelaksanaan audit internal kredit pada BPR.X terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan Audit, Pengumpulan dan Evaluasi Informasi, Pelaksanaan Audit, dan Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit.

 Laporan audit dibuat setelah audit dilaksanakan, laporan tersebut memuat temuan audit disertai bukti audit, penyebab terjadinya penyimpangan, dampak terjadinya penyimpangan, langkah perbaikan yang telah dilakukan dan rekomendasi.

 Laporan audit internal atas pemberian kredit pada BPR.X cukup memadai, laporan tersebut dibuat oleh auditor internal, yang kemudian pertanggungjawabannya diserahkan kepada dewan direksi. Laporan audit yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) Laporan audit yang dibuat harus dibuat secara tepat, ringkas, dan jelas  Adanya tindak lanjut atas laporan audit yang dilakukan oleh auditor untuk

memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan auditor telah dijalankan.  Pemberian kredit yang dilakukan di BPR.X telah sesuai dengan prosedur

yang telah ditentukan.

 Pemberian kredit pada BPR.X dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kredit 5C.

2. Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit pada BPR.X telah berjalan dengan baik, hal ini berdasarkan hasil kuesioner Pengendalian Pemberian Kredit Sangat Efektif sebesar 82.08 % dan dapat dijelaskan sebagai berikut :


(3)

 BPR.X memiliki staff yang masing-masing kompeten dalam bidang pekerjaannya.

 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan.

 Adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang untuk setiap dokumen pemberian kredit.

 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada BPR.X telah jelas dan memadai Namun, pelaksanaan audit internal dalam pengendalian pemberian kredit pada BPR.X memiliki beberpa kelemahan yaitu :

 Jumlah auditor internal pada BPR.X terlalu sedikit, sementara BPR.X mempunyai kantor cabang yang cukup banyak.

 Periode pelaksanaan audit internal pada BPR.X belum pasti dilakukan karena masih berdasarkan keputusan Dewan Direksi.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka penulis mencoba untu memberikan saran-saran yang dapat berguna untuk BPR.X :  Jumlah auditor internal sebaiknya ditambah, karena saat ini BPR.X mempunyai

kantor cabang yang cukup banyak sehingga aktivitas perusahaan pun semakin luas.

 Sebaiknya ada periode pelaksanaan audit yang dilakukan secara berkala, karena sampai saat ini belum ada waktu berkala yang pasti dalam pelaksanaan audit.


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 100

Universitas Kristen Maranatha  Sebaiknya diadakan inspeksi secara mendadak untuk menilai bagaimana

prosedur kegiatan dan pengendalian perusahaan yang sebenarnya.

 Sebaiknya diadakan pelatihan-pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kompetensi karyawan, terutama pelatihan untuk auditor internal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arrens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S., (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Kedua Belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bodnar, George.H, Hopwood, William.S., (2006). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-9, Pearson Education, New Jersey.

Brink, Victor Z., and Herbert Witt, (1982). Modern Internal Auditing, Fourth Edition, New York: A. Ronald Press Publication

Cashin, James A, (1988). The New Internal Auditing, New York: Mcgraw-Hill.

Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Cetakan ke-8, Penerbit PT.Raja Grafindo, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Cetakan Pertama, Pnerbit Yayasan Pendidikan Audit Internal, Jakarta.

Lawrence B. Sawyer, Martiner A. Dittenhofer, James H. Scheiner, (2005). Internal Auditing, 1st edition, New York- Prentice-Hall

Mulyadi, (2003). Sistem Akuntansi, Penerbit Badan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Subagyo,dkk, (1998). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kesatu Cetakan Kedua : Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta


(6)

Daftar Pustaka 102

Universitas Kristen Maranatha Tugiman, Hiro, (2002). Standar Profesional Audit Internal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, (2006). Pandangan Baru Internal Auditing, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.