Fisiologi dan Manfaat Hiperbarik.

(1)

ABSTRAK

FISIOLOGI DAN MANFAAT HIPERBARIK (STUDI PUSTAKA)

Lydia, 2006 Pembimbing I : Voltiano F.Dh, dr.Sp.R.

Pembimbing II : Pinandojo Djojosoewarno, dr.Drs.AIF.

Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan terapi melaju pesat, para ilmuwan kedokteran selalu berusaha mencari solusi terbaik demi peningkatan kesehatan dan kualitas hidup insan manusia. Seorang dokter dituntut sekaligus ditantang untuk terus mengaktualisasikan dirinya dengan mengikuti penemuan-penemuan terbaru dalam bidang kesehatan sehingga dokter tersebut mampu menolong pasien seoptimal mungkin.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperkenalkan dasar-dasar terapi hiperbarik sebagai suatu terapi yang masih terus dikembangkan sekaligus memperdalam pengetahuan tentang manfaat yang dapat diperoleh dari terapi tersebut.

Karya tulis ilmiah ini dimulai dari pengenalan definisi dan sejarah kemudian dilanjutkan dengan cara kerja terapi hiperbarik dalam tubuh manusia dan yang terakhir adalah manfaat apa saja yang didapatkan pada terapi ini.

Kesimpulan karya tulis ini antara lain: terapi hiperbarik adalah terapi yang menggunakan tekanan yang lebih besar dari satu atmosfer absolut (atm abs) dengan atau tanpa penyaluran oksigen murni (100%). Terapi hiperbarik dapat menambah jumlah oksigen terlarut dalam darah sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakit. Terapi hiperbarik banyak digunakan untuk kasus stroke, luka yang sukar sembuh, dan tuli mendadak.


(2)

ABSTRACT

HYPERBARIC PHYSIOLOGY AND USE

Lydia, 2006 Tutor I : Voltiano F.Dh, dr.Sp.R.

Tutor II : Pinandojo Djojosoewarno,dr.Drs.AIF.

The dynamic improvement of medical treatment and therapy has been improving rapidly. For a purpose of better health and quality of life of human being, medical science always try to find the best possible solution. Therefore a doctor is required and challenged to be able to continually keep him or herself informed about newest medical invention thus enable him/her to help his/her patient optimally.

The aim for this paper is to introduce the basic of hyperbaric therapy as a continually improving therapy as well as to deepen the knowledge of the benefit that could be obtained from the therapy.

This scientific report starts with an introduction, definition, and history and then followed by how hyperbaric therapy works inside the body of human being; and, lastly, the benefit obtained from this therapy.

The conclusions drawn from this paper are hyperbaric therapy is a therapy which use the pressure above one atmosphere absolute (atm abs) with or without distribution pure oxygen (100%). Hyperbaric therapy can increase the amount of oxygen within the blood thus helping the healing process from a disease. Hyperbaric therapy is commonly used for stroke, delayed wound healing, and sudden deafness.


(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan... 2

1.4Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5Metodologi ... 3

1.6Lokasi dan Waktu ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi... 4

2.2 Sejarah Terapi Hiperbarik ... 4

2.3 Hyperbaric Chambers, Peralatan, Teknik, Keamanan, dan Penyebaran ... 6

2.3.1 Hyperbaric Chamber ... 6

2.3.2 Peralatan... 12

2.3.3 Teknik ... 14

2.3.4 Keamanan... 15

2.3.5 Penyebaran Fasilitas Terapi Hiperbarik di Indonesia ... 17


(4)

2.3.6 Negara Yang Memiliki Fasilitas Terapi Hiperbarik... 18

2.4 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Tubuh Manusia... 19

2.4.1 Pendahuluan ... 19

2.4.2 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Sistem Kardiovaskular ... 28

2.4.3 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Mikrosirkulasi ... 28

2.4.4 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Eritropoesis... 29

2.4.5 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Pernafasan ... 29

2.4.6 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Sistem Syaraf... 29

2.4.7 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Mata... 30

2.4.8 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Endokrin ... 30

2.4.9 Efek Terapi Hiperbarik Oksigen Terhadap Enzim... 31

2.5 Indikasi dan Dosis Terapi Hiperbarik Oksigen (HBO)... 32

2.5.1 Indikasi Terapi Hiperbarik Oksigen (HBO)... 32

2.5.2 Dosis Terapi Hiperbarik Oksigen ... 34

2.6 Kontraindikasi dan Komplikasi Terapi Hiperbarik Oksigen ... 35

2.6.1 Kontraindikasi ... 35

2.6.2 Komplikasi ... 37

BAB III PEMBAHASAN ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN... 57


(5)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 2.1 Monoplace chamber... 7

Gambar 2.2 Duoplace chamber ... 9

Gambar 2.3 Multiplace chamber... 9

Gambar 2.4 Chamber untuk anak ... 10

Gambar 2.5 Kerudung oksigen (oxygen hood) ... 10

Gambar 2.6 Mobile multiple chamber ... 11

Gambar 2.7 Portable chamber... 12

Gambar 2.8 Kompresor... 14

Gambar 2.9 Alat Monitoring... 16


(6)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan tipe Reneau dan tipe Sygma II ... 9

Tabel 2.2 Nilai maksimum komposisi yang direkomendasikan dalam... 17

udara chamber Tabel 2.3 Tekanan oksigen ideal alveoli... 26

Tabel 2.4 Efek tekanan pada kadar oksigen dalam arteriol ... 27

Tabel 2.5 Dosis dan indikasinya ... 34

Tabel 3.1 Keuntungan dan kerugian monoplace chamber... 45


(7)

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK Halaman Grafik 2.1 Peningkatan jumlah oksigen terlarut dalam ... 27

plasma seiring dengan peningkatan tekanan


(8)

DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM Halaman Diagram 2.1 Jalur perjalanan oksigen masuk ke dalam sel tubuh ... 20


(9)

57

LAMPIRAN

Rumah Sakit Angkatan Laut Minto Hardjo berada di Jakarta, tepatnya di jalan Bendungan Hilir no. 17. Rumah Sakit Angkatan Laut Minto Hardjo atau disingkat menjadi RSAL Minto Hardjo adalah rumah sakit angkatan laut kelas B yang memiliki banyak bagian. Diantaranya adalah:

• Penyakit Dalam • Bedah Umum • Bedah Plastik • Orthopedi • Urologi • Syaraf

• Obstetri dan Ginekologi • Anak

• Jiwa

• Kulit Kelamin • THT • Jantung • Mata • Radiologi • Anestesi • Paru-paru • Patologi Klinik • Patologi Anatomi • Akupuntur • Orthodonti • Periorthodonti • Bedah Mulut • Gigi

• KUBT*

*KUBT = Kamar Udara Bertekanan Tinggi (fasilitas terapi hiperbarik)

• RSAL Minto Hardjo mempunyai 282 tempat tidur. Karena mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, RSAL Minto Hardjo menjadi rumah sakit rujukan untuk angkatan laut. Walaupun berstatus rumah sakit angkatan laut tapi RSAL Minto Hardjo juga menerima pasien umum.

• Pelayanan terapi hiperbarik oksigen Rumah Sakit Minto Hardjo dimulai pada pk. 07.30 sampai dengan pk. 15.00 dari hari Senin sampai hari Jumat kecuali hari libur nasional.

Pada tahun 1969, RSAL Minto Hardjo memiliki chamber pertama yang bernama Kurimoto. Chamber ini digunakan untuk tes bagi calon penyelam.


(10)

58

Pada tahun 1978, RSAL Minto Hardjo memiliki chamber Oceanering yang digunakan untuk terapi di bidang militer.

Sekarang terdapat 4 buah multiplace chamber tetapi yang digunakan terapi hanya 2 buah, sisanya masih dalam tahap persiapan. Multiplace chamber tersebut ada yang memiliki AC (air conditioner) dan ada yang tanpa AC (air conditioner). Chamber dengan fasilitas AC bernama Ambalat dan yang non- AC bernama Rote Island.

• Dokter yang bekerja di bagian terapi hiperbarik berjumlah 6 orang. Sebagian telah bergelar S2 hiperbarik, sisanya masih dalam pendidikan spesialisasi.

• Rata-rata jumlah kunjungan per hari adalah 72-78 orang. Pasien berasal dari seluruh Indonesia terutama Jakarta.

• Harga sekali terapi adalah 180 ribu Rupiah.

• Penyakit yang sering diterapi dengan terapi hiperbarik oksigen di Rumah Sakit Minto Hardjo diantaranya: stroke, sudden deafness, gangrene akibat diabetes melitus, luka bekas operasi, luka yang sulit sembuh, ulkus yang sulit sembuh, fraktur terbuka, fraktur yang sulit sembuh, luka bakar, vertigo, autis, decompression sickness. Jumlah kasus dari masing-masing penyakit di atas berubah dari waktu ke waktu.

• Selain untuk terapi berbagai penyakit, fasilitas hiperbarik juga digunakan dalam bidang angkatan laut seperti: tes ketahanan tekanan pada anggota baru angkatan laut, tes ketahanan tekanan secara rutin pada anggota lama angkatan laut, dan tes ketahanan tekanan pada awak kapal selam.

• Fasilitas hiperbarik juga digunakan untuk kebugaran tubuh. Pasien dapat melakukan aktivitas fisik sewaktu di dalam chamber yang diberi tekanan hiperbarik.


(11)

RIWAYAT HIDUP

1. UMUM

Nama : Lydia

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta / 18 Juni 1984

Alamat : Sukadamai II no. 4, Bandung

Agama : Kristen Protestan

Nama ayah : Djoko Soesanto

Nama ibu : Mela Herawati Sutanto

2. PENDIDIKAN

Tahun 1990 lulus TK Kemurnian, Jakarta Tahun 1993 lulus SD Kristen Paulus, Bandung Tahun 1999 lulus SLTP Santo Aloysius I, Bandung Tahun 2002 lulus SMU Santo Aloysius I, Bandung


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran menghasilkan sejumlah metode-metode baru dalam upaya penyembuhan penyakit. Salah satu diantaranya adalah terapi hiperbarik.

Sejarah awal terapi hiperbarik berkaitan dengan dunia penyelaman (diving), seperti diketahui bahwa manusia telah mengenal aktivitas menyelam sejak jaman dahulu, oleh karena itu konsep pemikiran terapi hiperbarik oksigen dapat dikatakan sudah memiliki usia yang tua.

Hiperbarik berasal dari kata hyper berarti tinggi, bar berarti tekanan. Dengan kata lain terapi hiperbarik adalah terapi dengan menggunakan tekanan yang tinggi. Pada awalnya terapi hiperbarik hanya digunakan untuk mengobati decompression sickness, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan tekanan lingkungan secara mendadak sehingga menimbulkan sejumlah gelembung nitrogen dalam cairan tubuh baik dalam sel maupun di luar sel, dan hal ini dapat menimbulkan kerusakan di setiap organ dalam tubuh, dari derajat ringan sampai berat bergantung pada jumlah dan ukuran gelembung yang terbentuk. Seiring dengan berjalannya waktu, terapi hiperbarik berkembang fungsinya untuk terapi bermacam-macam penyakit, beberapa diantaranya: stroke, multiple sclerosis, cerebral edema, keracunan karbon monoksida dan sianida, trauma kepala tertutup, gas ganggrene, peripheral neuropathy, osteomyelitis, sindroma kompartemen, diabetic neuropathy, migraine, myocardial infarction. (Jain, 1990; Guyton dan Hall, 1997)


(13)

2

terapi hiperbarik. Hal ini yang menggugah hati penulis untuk mengetahui lebih lanjut dan memberi informasi tentang cara kerja dan manfaat terapi hiperbarik.

1.2 Identifikasi Masalah

• Apakah terapi hiperbarik ?

• Bagaimana efek terapi hiperbarik terhadap tubuh manusia ?

• Terapi hiperbarik sering digunakan untuk terapi penyakit apa saja ? 1.3 Maksud dan Tujuan

• Maksud penulisan studi pustaka ini adalah untuk:

o Memperkenalkan terapi hiperbarik kepada mahasiswa kedokteran, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

o Mengetahui efek terapi hiperbarik terhadap tubuh manusia.

o Mengetahui penyakit-penyakit yang sering diterapi dengan menggunakan terapi hiperbarik.

• Tujuan penulisan studi pustaka ini adalah untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang terapi hiperbarik.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Akademis

• Memperkenalkan dan menambah wawasan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha tentang terapi hiperbarik. Manfaat Praktis

• Memperluas pengetahuan masyarakat akan terapi hiperbarik.


(14)

3

1.5 Metodologi

• Penulisan ini dibuat secara studi pustaka. 1.6 Lokasi dan Waktu

• Lokasi studi pustaka : Kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung Rumah Sakit Angkatan Laut Minto Hardjo Jakarta • Waktu studi pustaka : Maret 2005 – Februari 2006


(15)

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2005. Hyperbaric chambers. http://comunity.e-baptisthealth.com/services/hyperbaric-oxygen-therapy.html, August 19th, 2005.

Andrade Jr D.R., Souza R.B., Santos S.A. 1992. Oxygen free radical and pulmonary diseases. http://www.scielo.br/scielo.php/pid=S1806-37132005000100011&script=sci arttext&tlng=en. June 15th, 2005

Campbell E. 2003. Diving medicine online. http://www.scuba-doc.com/, July 14 , 2005.

th

Diveline Medical. 2005. 2 persons chamber. http://www.diveline.co.uk/Hyperbaric/hyperbaric/. August 19th, 2005.

Grim P.S., Gottlieb L.J. 1990. Hyperbaric oxygen therapy. The Journal of the American Medical Association, 16(263): 2216-5

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Prinsip-prinsip fisis pertukaran gas; difusi oksigen dan karbon dioksida melalui membran pernapasan. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p. 628

__ 1997. Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida di dalam darah dan cairan tubuh. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p. 651

_ 1997. Fisiologi penyelaman di laut dalam dan keadaan hiperbarik. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p. 694-6

Hamilton R.W., Sheffield P.J. 1997. Hyperbaric chamber safety. In Davis J.C, Hunt T.R.: Hyperbaric oxygen therapy. Bethesda: Undersea and Hyperbaric Medical Society. p. 47-60

Houssay B.A. 1955. Tranpor of oxygen by the blood. Human physiology. 2nd.ed. London: Mc Graw-Hill Company, Inc. p. 265.

HyperTec Inc. 2004. Hyperbaric chambers. http://www.usedhbot.com/. August 19th, 2005.


(16)

55

Interstate Design Industries. 2002. Hyperbaric oxygen therapy. http://interstatedesignind.com/index.cfm/id=50, January9th, 2006.

Jain K.K. 1990. The history of hyperbaric medicine. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p.3-9

_ 1990. Physical, physiological, and biochemical aspects of hyperbaric oxygenation. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 11-4, 18-23

_ 1990. Oxygen toxicity. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 61-73

_ 1990. Hyperbaric chambers, equipment, technique, and safety. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 77-92

_ 1990. Indication, contraindications, and complication of hyperbaric oxygen therapy. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 98-100

_ 1990. Hyperbaric oxygen therapy in hematology and immunization. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 309-13

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and endocrinology. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 331-2

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and ophtalmology. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 377-9

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and ophthalmology. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 379-80

Kamus kedokteran Dorland. 2002. Edisi 29. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 1040


(17)

56

Martin L. 1987. Structure and function. In Dennis Carson: Pulmonary physiology in clinical practice. Toronto: The C. V. Mosby Company. p. 31

Montgomery D.L., Delaney J.S. 2001. How can HBO contribute to treatment. The physician & Sportsmedicine, 3(29):1-2

Neusmeister M. 2004. Hyperbaric oxygen therapy. http://www.emedicine.com/plastic/topic/526.htm., July 13th, 2005.

Perlmutter D. 2004. Hyperbaric oxygen. http://www.inutritionals.com/healthyliving/hyperbaric.shtml, July 13th, 2005.

Pittsburgh Hyperbaric Institute. 2004. HBO Physiology. http://www.pittsburghhyperbaric.com/. July 13th, 2005.

Professional Hyperbaric Associates Inc. 2005. Frequently asked question. http://www.prohbo.com/FAQ.htm#4, July 14 , 2005.th

Rancho Mirage Hyperbarics. 2003. What is Hyperbaric oxygen therapy?. http://www.ranchomiragehyperbarics,com/inex.html/, July13th, 2005.

Tampa Hyperbaric Enterprise Inc. 2004. Monoplace hyperbaric oxygen therapy chamber with cost saving mask system. http://www.oxytank.com/babies.jpg, July 13th, 2005.

Underwood. 2003. All About Hyperbaric. http://www.wcmc.com/trauma/pdf/hbo.pdf#search='Delivery%20Systems%20Wh at%20are%20the%20Beneficial%20Mechanisms?', July13th, 2005.

Universita Degli Studi diPalermo. 2004. Chambers. http://www.unipa.it/~ccare/hbo.htm, July13th, 2005.

West J.B. 2005. Diffusion – How gas gets to the alveoli. In Betty Sun: Respiratory physiology: the essentials. 7th ed. Tokyo: Lippincott Williams & Wilkins. p. 26

_ 2005. Appendix. In Betty Sun: Respiratory physiology: the essentials. 7th ed. Tokyo: Lippincott Williams & Wilkins. p. 168


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran menghasilkan sejumlah metode-metode baru dalam upaya penyembuhan penyakit. Salah satu diantaranya adalah terapi hiperbarik.

Sejarah awal terapi hiperbarik berkaitan dengan dunia penyelaman (diving), seperti diketahui bahwa manusia telah mengenal aktivitas menyelam sejak jaman dahulu, oleh karena itu konsep pemikiran terapi hiperbarik oksigen dapat dikatakan sudah memiliki usia yang tua.

Hiperbarik berasal dari kata hyper berarti tinggi, bar berarti tekanan. Dengan kata lain terapi hiperbarik adalah terapi dengan menggunakan tekanan yang tinggi. Pada awalnya terapi hiperbarik hanya digunakan untuk mengobati decompression

sickness, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan tekanan

lingkungan secara mendadak sehingga menimbulkan sejumlah gelembung nitrogen dalam cairan tubuh baik dalam sel maupun di luar sel, dan hal ini dapat menimbulkan kerusakan di setiap organ dalam tubuh, dari derajat ringan sampai berat bergantung pada jumlah dan ukuran gelembung yang terbentuk. Seiring dengan berjalannya waktu, terapi hiperbarik berkembang fungsinya untuk terapi bermacam-macam penyakit, beberapa diantaranya: stroke, multiple sclerosis,

cerebral edema, keracunan karbon monoksida dan sianida, trauma kepala tertutup, gas ganggrene, peripheral neuropathy, osteomyelitis, sindroma kompartemen, diabetic neuropathy, migraine, myocardial infarction. (Jain, 1990; Guyton dan

Hall, 1997)

Mengetahui besarnya manfaat terapi hiperbarik dalam penyembuhan penyakit di atas, sudah selayaknya terapi hiperbarik dijadikan salah satu terapi pengobatan baru yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ironisnya, masih banyak tenaga kesehatan khususnya di bidang kedokteran belum mengenal dan mengerti manfaat


(2)

terapi hiperbarik. Hal ini yang menggugah hati penulis untuk mengetahui lebih lanjut dan memberi informasi tentang cara kerja dan manfaat terapi hiperbarik.

1.2 Identifikasi Masalah

• Apakah terapi hiperbarik ?

• Bagaimana efek terapi hiperbarik terhadap tubuh manusia ?

• Terapi hiperbarik sering digunakan untuk terapi penyakit apa saja ? 1.3 Maksud dan Tujuan

• Maksud penulisan studi pustaka ini adalah untuk:

o Memperkenalkan terapi hiperbarik kepada mahasiswa kedokteran, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

o Mengetahui efek terapi hiperbarik terhadap tubuh manusia.

o Mengetahui penyakit-penyakit yang sering diterapi dengan menggunakan terapi hiperbarik.

• Tujuan penulisan studi pustaka ini adalah untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang terapi hiperbarik.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Akademis

• Memperkenalkan dan menambah wawasan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha tentang terapi hiperbarik. Manfaat Praktis

• Memperluas pengetahuan masyarakat akan terapi hiperbarik.


(3)

1.5 Metodologi

• Penulisan ini dibuat secara studi pustaka. 1.6 Lokasi dan Waktu

• Lokasi studi pustaka : Kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung Rumah Sakit Angkatan Laut Minto Hardjo Jakarta • Waktu studi pustaka : Maret 2005 – Februari 2006


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2005. Hyperbaric chambers. http://comunity.e-baptisthealth.com/services/hyperbaric-oxygen-therapy.html, August 19th, 2005.

Andrade Jr D.R., Souza R.B., Santos S.A. 1992. Oxygen free radical and pulmonary

diseases.

http://www.scielo.br/scielo.php/pid=S1806-37132005000100011&script=sci arttext&tlng=en. June 15th, 2005

Campbell E. 2003. Diving medicine online. http://www.scuba-doc.com/, July 14 , 2005.

th

Diveline Medical. 2005. 2 persons chamber. http://www.diveline.co.uk/Hyperbaric/hyperbaric/. August 19th, 2005.

Grim P.S., Gottlieb L.J. 1990. Hyperbaric oxygen therapy. The Journal of the

American Medical Association, 16(263): 2216-5

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Prinsip-prinsip fisis pertukaran gas; difusi oksigen dan karbon dioksida melalui membran pernapasan. Dalam Irawati Setiawan: Buku

ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p.

628

__ 1997. Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida di dalam darah dan cairan tubuh. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p. 651

_ 1997. Fisiologi penyelaman di laut dalam dan keadaan hiperbarik. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. p. 694-6

Hamilton R.W., Sheffield P.J. 1997. Hyperbaric chamber safety. In Davis J.C, Hunt T.R.: Hyperbaric oxygen therapy. Bethesda: Undersea and Hyperbaric Medical Society. p. 47-60

Houssay B.A. 1955. Tranpor of oxygen by the blood. Human physiology. 2nd.ed. London: Mc Graw-Hill Company, Inc. p. 265.

HyperTec Inc. 2004. Hyperbaric chambers. http://www.usedhbot.com/. August 19th, 2005.


(5)

Interstate Design Industries. 2002. Hyperbaric oxygen therapy. http://interstatedesignind.com/index.cfm/id=50, January9th, 2006.

Jain K.K. 1990. The history of hyperbaric medicine. Textbook of hyperbaric

medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p.3-9

_ 1990. Physical, physiological, and biochemical aspects of hyperbaric oxygenation. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 11-4, 18-23

_ 1990. Oxygen toxicity. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 61-73

_ 1990. Hyperbaric chambers, equipment, technique, and safety. Textbook of

hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 77-92

_ 1990. Indication, contraindications, and complication of hyperbaric oxygen therapy. Textbook of hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 98-100

_ 1990. Hyperbaric oxygen therapy in hematology and immunization. Textbook of

hyperbaric medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 309-13

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and endocrinology. Textbook of hyperbaric

medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 331-2

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and ophtalmology. Textbook of hyperbaric

medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 377-9

_ 1990. Hyperbaric oxygenation and ophthalmology. Textbook of hyperbaric

medicine. New York: Hogrefe & Huber Publishers. p. 379-80

Kamus kedokteran Dorland. 2002. Edisi 29. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 1040

Kesmarc LLC. 2004. Hyperbaric oxygen therapy. http://www.kesmarc.com/images/pic_hbot.jpg, January9th, 2006.

Kindwall, E.P. 1993. Hyperbaric oxygen: More indications than many doctors


(6)

Martin L. 1987. Structure and function. In Dennis Carson: Pulmonary physiology in

clinical practice. Toronto: The C. V. Mosby Company. p. 31

Montgomery D.L., Delaney J.S. 2001. How can HBO contribute to treatment. The

physician & Sportsmedicine, 3(29):1-2

Neusmeister M. 2004. Hyperbaric oxygen therapy. http://www.emedicine.com/plastic/topic/526.htm., July 13th, 2005.

Perlmutter D. 2004. Hyperbaric oxygen. http://www.inutritionals.com/healthyliving/hyperbaric.shtml, July 13th, 2005.

Pittsburgh Hyperbaric Institute. 2004. HBO Physiology. http://www.pittsburghhyperbaric.com/. July 13th, 2005.

Professional Hyperbaric Associates Inc. 2005. Frequently asked question. http://www.prohbo.com/FAQ.htm#4, July 14 , 2005.th

Rancho Mirage Hyperbarics. 2003. What is Hyperbaric oxygen therapy?. http://www.ranchomiragehyperbarics,com/inex.html/, July13th, 2005.

Tampa Hyperbaric Enterprise Inc. 2004. Monoplace hyperbaric oxygen therapy

chamber with cost saving mask system. http://www.oxytank.com/babies.jpg, July

13th, 2005.

Underwood. 2003. All About Hyperbaric. http://www.wcmc.com/trauma/pdf/hbo.pdf#search='Delivery%20Systems%20Wh at%20are%20the%20Beneficial%20Mechanisms?', July13th, 2005.

Universita Degli Studi diPalermo. 2004. Chambers. http://www.unipa.it/~ccare/hbo.htm, July13th, 2005.

West J.B. 2005. Diffusion – How gas gets to the alveoli. In Betty Sun: Respiratory

physiology: the essentials. 7th ed. Tokyo: Lippincott Williams & Wilkins. p. 26

_ 2005. Appendix. In Betty Sun: Respiratory physiology: the essentials. 7th ed. Tokyo: Lippincott Williams & Wilkins. p. 168