MANFAAT PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PADA KEMAMPUAN UJI PERFORMAN ITIK.
MANFAAT PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PADA KEMAMPUAN UJI PERFORMAN ITIK
(Studi Deskriptif Pada Peserta Didik Di SMK Negeri 2 Subang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Teknologi Agroindustri
Oleh :
TRI RATNA ANGGARA 0811702
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012
(2)
LEMBAR PENGESAHAN TRI RATNA ANGGARA
MANFAAT PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PADA KEMAMPUAN UJI PERFORMAN ITIK
(Studi Deskriptif Pada Peserta Didik Di SMK Negeri 2 Subang)
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dra. As as Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002
Pembimbing II
Dra. Tati Abas, M.Si NIP. 195630201 198603 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pend. Teknologi Agroindustri FPTK UPI
Dr. Sri Handayani, MPd. NIP. 19660930 199703 2 001
(3)
PERNYATAAN
Saya mengatakan bahwa skripsi yang berjudul "Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik" (Studi Deskriptif Pada Peserta Didik Di SMK Negeri 2 Subang) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan cara dan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2012 Yang membuat pernyataan,
(4)
ABSTRAK
MANFAAT PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PADA KEMAMPUAN UJI PERFORMAN ITIK
(Studi Deskriptif Pada Peserta Didik Di SMK Negeri 2 Subang)
Tri Ratna Anggara (0811702)
Penelitian mengkaji manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik peserta didik SMK Negeri 2 Subang. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik sebagai bekal kesiapan bekerja di sub sektor peternakan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan XII tahun pelajaran 2010-2011 dan 2011-2012 program keahlian APTR SMK Negeri 2 Subang dengan sampel sebanyak 99 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket kemampuan uji performan itik dengan skala likert. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa praktikum memberikan manfaat berupa pemahaman pada kemampuan uji performan itik yaitu meliputi pemahaman dalam memilih ternak yang baik dan sehat di tinjau dari bagian luar dan dalam tubuh itik. Secara umum manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik tersebut sangat bermanfaat.
(5)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK. ... iv
KATA PENGANTAR. ... vi
DAFTAR ISI. ... viii
DAFTAR TABEL. ... ix
DAFTAR GAMBAR. ... x
DAFTAR LAMPIRAN. ... xi
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Penelitian. ... 1
B. Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah. ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian. ... 5
E. Manfaat Penelitian. ... 6
F. Sistematika Penulisan. ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8
A. Tinjauan Pembelajaran Anatomi Dan Fisiologi Ternak... 8
B. Materi anatomi dan fisiologi ternak ... . 9
C. Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada KemampuanUji Performan Itik ... . 13
D. Kerangka Pemikiran. ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 21
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 21
B. Pendekatan Penelitian ... 22
C. Metodologi Penelitian ... 22
D. Definisi Operasional... 23
E. Instrumen Penelitian... 24
F. Pengembangan Instrumen ... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ... 29
H. Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ... 33
A. Pemaparan Data. ... 33
(6)
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 52
A. Kesimpulan Hasil Penelitian ... 52
B. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
(7)
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1. Sifat Kualitatif Tubuh Itik ... 16
3.1 Sampel Penelitian. ... 22
3.3 Kriteria Validitas. ... 28
3.3 Kriteria Realibilitas. ... 29
4.1 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Pengujian Sifat Kualitatif Tubuh Ternak Itik. ... 34
4.2 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Penimbangan Tubuh Ternak Itik. ... 36
4.3 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Pengukuran Tubuh Ternak Itik ... 38
4.4 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Penilaian Organ Luar Tubuh Luar Ternak Itik. ... 40
4.5 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Penilaian Organ Dalam Tubuh Ternak Itik. ... 43
(8)
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Skema Kerangka Berfikir ... 19 4.1 Diagram Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada
Pengujian Sifat Kualitatif Tubuh Ternak Itik ... 35 4.2 Diagram Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada
Penimbangan Tubuh Ternak Itik. ... 37 4.3 Diagram Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada
Pengukuran Tubuh Ternak Itik ... 39 4.4 Diagram Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada
Penilaian Organ Luar Tubuh Ternak Itik. ... 41 4.5 Diagram Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada
(9)
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum Anatomi Dan Fisiologi
Ternak. ... 57
2. Kisi-Kisi Penelitian ... 73
3. Instrumen Penelitian... 75
4. Lembar Validasi Pakar ... 81
5. Uji Validitas Butir Angket. ... 85
6. Uji Realibilitas Butir Angket. ... 89
7. Surat-Surat ... 90
8. Contoh Jawaban Yang Diisi Kuesioner ... 93
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rendahnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia berdampak buruk terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, di sisi lain SDM merupakan dua pilar pokok dalam pembangunan semua sektor yaitu pengembangan sistem dan usaha, terutama sektor pertanian dalam sistem perekonomian yang secara keseluruhan bertujuan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri. Pembangunan sub sektor peternakan adalah bagian dari pembangunan sektor pertanian yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional. Kebijaksanaan pembangunan sub sektor peternakan dalam pembangunan nasional diarahkan kepada peningkatan usaha diversifikasi yang membutuhkan SDM dengan kualitas tinggi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan yang sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 2 yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan di atas dapat direalisasikan melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. Satuan pendidikan formal yang bertujuan
(11)
2
menyiapkan lulusanya terutama untuk memiliki keunggulan sesuai dengan keahlianya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 18 dan pasal 15 bahwa, "Satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama dalam bidang pekerjaan tertentu".
Salah satu SMK yang memiliki tujuan mempersiapkan peserta didik dalam bidang pertanian adalah SMK Negeri 2 Subang. Dalam pencapaian pengembangannya, SMK Negeri 2 subang menyiapkan 10 program studi keahlian, salah satu keahlianya yaitu Agribisnis Produksi Ternak (APTR). Program studi keahlian APTR bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, serta jiwa wirausaha dalam bidang peternakan, dengan sistem pembelajaran berbasis produksi, kompetensi pembelajarannya disesuaikan dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan. (silabus SMK negeri 2 subang, 2011: 26)
Untuk mencapai tujuan program studi keahlian tersebut, APTR memiliki beberapa mata diklat yang harus dimiliki peserta didik salah satunya adalah mata diklat anatomi dan fisiologi itik. Kajian pembelajaran mengidentifikasi anatomi dan fisiologi itik meliputi mengidentifikasi organ luar dan organ dalam tubuh itik. Mata diklat ini diberikan pada kelas X semester dua dan diharapkan melalui mata diklat ini peserta didik dapat mempraktekan pengujian performan itik.
Kompetensi anatomi dan fisiologi ternak disajikan dalam 70% praktikum dengan tujuan memperkuat teori yang diperoleh. Tujuan dari pembelajaran
(12)
3
mengidentifikasi anatomi dan fisiologi itik adalah mengetahui mutu genetik dan fungsi organ penyusun tubuh unggas tersebut. namun, tujuan tersebut akan tercapai apabila proses pembelajaran anatomi dan fisiologi itik tersebut berjalan dengan baik.
Pembelajaran anatomi dan fisiologi itik sangat bermanfaat dalam memberikan bekal bagi peserta didik yang ingin melanjutkan usaha dalam bidang beternak itik. Proses pembelajaran yang sungguh-sungguh akan membuat diri seorang berubah dalam hal pengetahuan, sikap, dan tingkah laku khususnya pada kompetensi anatomi dan fisiologi itik dalam membekali kemampuan uji performan itik.
Berdasarkan studi pendahuluan dengan pedoman wawancara yang penulis lakukan terhadap peserta didik SMK Negeri 2 Subang program studi APTR tahun ajaran 2011-2012 tentang kesiapan bekerja di sub sektor peternakan, dalam pembelajaran mata diklat anatomi dan fisiologi ternak pada uji performan itik. Sebagian besar peserta didik (70%) menyatakan memperoleh manfaat dari pembelajaran anatomi dan fisiologi ternak pada uji performan itik sehingga memiliki kesiapan bekerja pada sub sektor peternakan dan sisanya (30%) menyatakan kurang mendapatkan manfaat dari praktikum tersebut.
Beranjak dari data studi pendahuluan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk menindaklanjuti melalui penelitian tentang bagaimana gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik sebagai upaya memperjelas pemahaman penguasaan keilmuan dan kemampuan peserta didik yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada uji performan itik
(13)
4
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini untuk lebih terarah pada permasalahan yang akan diteliti. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang meliputi :
1. Pengujian sifat kualitatif dari tubuh itik 2. Pengujian sifat kuantitaif dari tubuh itik.
C. Pembatasan Masalah
Luasnya permasalahan yang dibahas agar penelitian ini lebih terarah maka perlu adanya pembatasan masalah, dengan demikian masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Peserta didik tingkat XI dan XII program APTR SMK Negeri 2 Subang tahun pelajaran 2010-2011 dan 2011-2012 yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus praktikum anatomi dan fisiologi ternak.
2. Salah satu kompetensi yang diungkap dalam penelitian ini adalah kompetensi anatomi dan fisiologi ternak khususnya itik.
3. Manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang meliputi penilaian sifat kualitatif dan kuantitatif tubuh ternak.
(14)
5
D. Rumusan Masalah
Identifikasi dan batasan masalah di atas menjadi sebuah dasar dalam merumuskan masalah penelitian, rumusan masalah tersebut dimaksud untuk memperjelas masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik di SMK Negeri 2 Subang sebagai bekal kesiapan bekerja di sub sektor peternakan
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pegangan yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukan serta merupakan patokan untuk mengetahui sejauh mana tujuan ini telah dicapai. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik di SMK Negeri 2 Subang sebagai bekal kesiapan bekerja di sub sektor peternakan. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memperoleh data tentang gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang meliputi:
a. Penilaian sifat kualitatif tubuh itik b. Penilaian sifat kuantitatif tubuh itik
(15)
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
1. SMK Negeri 2 Subang
Dapat memberikan masukan pada pihak SMK, khususnya SMK Negeri 2 Subang tentang gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan guna perbaikan dan pencarian alternatif pembelajaran praktikum yang sesuai untuk pengembangan kemampuan uji performan itik.
2. Peserta didik
Dapat dijadikan motivasi bagi peserta didik untuk menambah wawasan pada kemampuan uji performan terutama itik, sebagai bekal kerja pada sub sektor peternakan.
3. Peneliti
Peneliti, memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang manfaat praktikum ternak pada kemampuan uji performan itik peserta didik.
G. Sistematika Penulisan
Struktur organisasi skripsi yang dipergunakan dalam penulisan kaya ilmiah ini berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2012, sebagai berikut:
(16)
7
BAB I pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II kajian pustaka, berisi tentang tinjauan hakikat pembelajaran anatomi dan fisiologi ternak, materi anatomi dan fisiologi ternak itik, praktikum, dan kemampuan uji performan itik.
BAB III metodologi penelitian, berisi tentang lokasi, populasi, dan subjek penelitian, desain penelitian, metodologi penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV hasil dan pembahasan, berisi tentang pemaparan data, dan pembahasan. BAB V kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran. Daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.
(17)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang 41212. Alasan dari pemilihan lokasi penelitian ini karena penulis merasa tertarik pada anatomi dan fisiologi ternak dan penulis kenal baik dengan salah satu pengajar sehingga diharapkan memperoleh kemudahan dalam pengumpulan data penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik program keahlian agribisnis produksi ternak (APTR) tingkat XI dan XII SMK Negeri 2 Subang yang telah mengikuti praktikum anatomi dan fisiologi ternak.
2. Subjek Penelitian a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan sumber data untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Populasi menurut Sangadji (2012:186) bahwa :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bisa berupa manusia, tumbuhan, hewan, produk, bahan dokumen. populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi pun bukan sekedar jumlah pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek.
(18)
21
Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan XII tahun pelajaran 2010-2011 dan 2011-2012 program keahlian APTR SMK Negeri 2 Subang yang mengikuti mata diklat anatomi dan fisiologi ternak unggas sebanyak 216 peserta didik yang tersebar dalam 6 kelas, yaitu kelas XI-A1= 17 peserta didik, XI-A2 = 15 peserta didik, XI-A3 = 15 peserta didik, XII-A1 = 9 peserta didik, XII-A2 = 33 peserta didik, XII-A3 = 19 peserta didik.
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam sampling probabilitas dengan bentuk sampling Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampling berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria untuk penelitian ini adalah peserta didik yang telah mengikuti seluruh rangkain praktikum anatomi dan fisiologi ternak, khusunya ternak itik. Untuk memperkecil tingkat kesalahan pada proses pengambilan data maka penelitian menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5%. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang digunakan:
Keterangan: n = sampel N = populasi
(19)
22
Berdasarkan rumus diatas maka, jumlah sampel dari setiap kelas seperti tampak pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Penyebaran Sampel Penelitian
No Kelas Populasi Sampel
1 XI-A1 17 15
2 XI-A2 15 14
3 XI-A3 15 14
4 XII-A1 9 9
5 XII-A2 33 30
6 XII-A3 19 17
Jumlah 216 99
Sumber : SMK Negeri 2 Subang,(2012)
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik (Sangadji, 2012:26). Pencatatan data dan pengolahan hasil penelitian yang didapatkan terkumpul secara nyata dalam bentuk angka, sehingga memudahkan proses analisis dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan statistik.
(20)
23
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan didalam kegiatan penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan maksud mengarahkan peneliti pada tujuan yang efektif.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang dan sedang berlangsung, serta berpusat pada masalah yang aktual. Metode tersebut sesuai dengan pendapat Sangadji (2012:21) yaitu "metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi".
Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dengan memusatkan perhatian pada sejumlah informasi yang aktual pada saat penelitian dilakukan, dengan cara mengungkapkan manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang harus dimiliki peserta didik agar dapat memilih bibit yang baik dan sehat sehingga peserta didik siap bekerja pada sektor peternakan.
D. Definisi Operasional
Guna menghindari kesalahpahaman pengertian antara penulis dengan pembaca tentang istilah yang terdapat dalam judul penelitian : "Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik", dalam
(21)
24
penelitian ini maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat adalah "guna, faedah" (Poerwadaminta, 1996:626)
2. Praktikum adalah kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik dalam melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan teori yang dipelajari memang memiliki kebenaran. (Soeparno P, 2007:77)
3. Anatomi Dan Fisiologi Ternak adalah "salah satu materi mata diklat dasar kompetensi mata diklat yang dipelajari pada kelas X di SMK Negeri 2 Subang". (silabus SMK Negeri 2 Subang).
4. Kemampuan adalah kesanggupan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah. (Wahanlaba, 2012).
5. Uji performan itik adalah pengujian untuk memilih bibit itik berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran, penimbangan dan penilaian tubuh ternak. (Deptan, 2012).
Pengertian manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik dalam penelitian ini, yaitu guna atau faedah yang diperoleh dari kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik dalam melakukan percobaan untuk membuktikan teori yang dipelajari dalam mata diklat anatomi dan fisiologi ternak pada kesanggupan pengujian untuk memilih ternak bibit itik berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran, penimbangan dan penilaian tubuh ternak.
(22)
25
E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen
Instrumen atau disebut juga angket dalam sebuah penelitian digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Angket adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam atau maupun sosial yang diamati. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pernyataan yang dirancang dalam bentuk skala likert yang disebarkan kepada responden untuk memperoleh data mengenai manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik.
2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak dikembangkan oleh peneliti berdasarkan praktikum yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini, angket disusun dalam bentuk Skala Likert. Pada pengolahan nilai pemberian skor akan bergantung kepada jawaban yang dipilih responden dan sifat pernyataan pada angket. Pernyataan-pernyataan dalam angket dikembangkan berdasarkan kisi-kisi penelitian yang dijabarkan dari definisi indikator variable penelitian. (kisi-kisi instrumen selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3).
3. Penyusunan Butir
Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan yang merujuk pada indikator yang tidak terlepas dari definisi oprasional variable yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat,
(23)
26
disusun dalam bentuk angket yang dapat mengungkap informasi yang diperlukan dari subjek penelitian guna mencapai tujuan dari penelitian.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket tertutup. Menurut Sangadji (2012:193) angket atau kuesioner tertutup adalah kuesioner ini sudah menyediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih".
F. Pengembangan Instrumen Penelitian
Angket sebagai alat pengumpul data yang akan dipergunakan, ditimbang melalui beberapa tahap pengujian, yaitu:
a. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum di uji cobakan, angket yang telah disusun dinilai oleh pakar, yaitu dua orang bidang produktif dan satu guru Bahasa Indonesia. Pembagian tugas masing-masing sebagi berikut: (1) Dua guru bidang produktif meneliti kesesuaian butir pertanyaan dengan kisi-kisi; (2) Guru bidang Bahasa Indonesia meneliti tata bahasa dan penulisan butir pertanyaan dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Bila terdapat butir pertanyaan yang tidak sesuai, maka butir pertanyaan itu akan direvisi. (Lembar uji kelayakan instrumen selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 4).
b. Uji Coba Dengan Built-In Try Out
Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) alat ukur yang telah disusun dan akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun uji coba secara built-in yaitu angket
(24)
27
disebarkan kepada 30 peserta didik dalam sekolah yang sama (di luar sampel). Kemudian dilakukan analisa ketepatan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) data hasil coba untuk menentukan keandalan instrumen penelitian.
c. Uji Validitas
Merupakan penganalisaan suatu instrument penelitian yang hendak diukur, sehingga dapat tercapai prinsip suatu tes yaitu valid dan tidak universal. Agar tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan menggunakan tes yang telah valid untuk bidang ini. Untuk menguji validitas alat ukur maka harus dihitung korelasinya, yaitu dengan menggunakan Korelasi Product Moment dengan angka kasar :
√( ) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi (korelasi validitas) n = Jumlah Subjek
X = Skor setiap butir soal
∑X2 = Jumlah kuadrat skor setiap butir soal ∑Y = Jumlah skor total
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total
(25)
28
Tabel 3.2 Kriteria Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validasi
0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
Jika r hitung > r tabel, maka item soal tersebut valid, dan pada keadaan lain, item soal tersebut tidak valid. Setelah didapat nilai rxy, selanjutnya diuji tingkat
signifikansinya dengan rumus
t =
√√ , dengan taraf signifikansi 0.05 dan derajat
kebebasan n. Hasil perhitungan menunjukan bahwa dari 44 butir angket uji coba, 34 butir angket uji coba dinyatakan valid dan sembilan butir angket uji coba lainya dinyatakan tidak valid yaitu nomor 2, 16, 17, 18, 19, 20, 34, 35, 40 dan 42. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5)
d. Reliabilitas
Pengujian tes yang penting lainnya adalah reliabilitas. Reliabilitas merupakan konsistensi atau keajegan (Sangadji, 2012:127). Suatu instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi menunjukan pengaruh pada kesalahan tes semakin berkurang. Rumus yang digunakan adalah dengan spearmen brown yaitu,
r
11=
, selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan
(26)
29
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Derajat Reliablitas r11< 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r11< 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11< 0,70 Sedang
0,70 ≤ r11< 0,90 Tinggi
0,90 ≤ r11< 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus spearmen brown didapat
r
11 = 0,92maka dapat dikatakan bahwa tes memiliki reliabilitas sangat tinggi. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6).G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Menurut Sangadji (2012:47) "Teknik kuesioner atau angket adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau banyak responden". Langkah pertama yang harus ditempuh dalam mengumpulkan data yaitu membuat instrumen penelitian meliputi: menentukan alat pengumpul data dan menentukan pertanyaan, langkah selanjutnya adalah memeperbanyak, menyebarkan dan pengumpulan.
1. Membuat Instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan berbentuk angket. Pertanyaan yang dibuat didalam angket menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dibuat responden sesuai dengan tujuan.
(27)
30
2. Penyebaran Dan Pengumpulan Istrumen
Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak, kemudian disebarkan kepada seluruh responden sejumlah 99 orang yang telah ditetapkan.
H. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji statistik sederhana yaitu berupa presentase dari jawaban hasil angket yang disebarkan kepada responden. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data, yaitu:
1. Menyiapkan Data
Burhan dalam Sangadji (2012: 200) Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian ini, pengolahan data dilaksanakan melalui tahap memeriksa, proses pemberian identitas, dan proses pembeberan.
2. Pengkodean
Setelah tahap editing selesai, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasikan data melalui tahap koding. Maksudnya, data yang telah diedit diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
3. Analisis Dan Penafsiran Data
Setelah dilakukan tabulasi, langkah berikutnya adalah menafsirkan hasil penemuan dan pengolahan data. Karena riset pada dasarnya bermaksud menarik
(28)
31
kesimpulan dari data yang dikumpulkan, maka perlu melakukan perhitungan terhadap data agar jelas sifat-sifat yang dimilikinya.
a. Tabulasi Data (Proses Pembeberan)
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui gambaran mengenai frekuensi jawaban responden. Jawaban responden hanya menjawab salah satu alternatif jawaban.
b. Verifikasi Data
Verifikasi data adalah melakukan pemeriksaan hasil-hasil yang telah diperoleh dari suatu survei melalui penyelidikan dari sumber kesalahan yang mungkin ada di dalam riset.
c. Presentase Data
Pengolahan data dalam penelitian yaitu dengan menghitung presentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden pada setiap item berbeda. Rumus statistik sederhana menggunakan presentase yang digunakan mengacu pada pendapat Muhammad Ali (1985: 184), sebagai berikut:
P = f x 100% n Keterangan:
P = Presentase (jawaban yang dicari) f = frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden
(29)
32
Penafsiran data yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang diajukan. Penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada kriterian batasan presentase yang dikemukakan oleh Mochamad Ali (1985: 184) "Kriteria penafsiraan data penelitian setelah data dipresentasikan, kemudian dianalisis dengan menggunakan batasan-batasan", yaitu:
100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian Besar 51% - 75% = Lebih Dari Setengah 50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang Dari Setengahnya 1% - 25% = Sebagian Kecil
0% = Tidak Seorangpun
(30)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh penulis mengenai gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada pengujian sifat
kualitatif tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik lebih memahami warna bulu yang baik dan sehat berupa kepala dan leher dan sayap, serta warna shank itik.
2. Gambaran praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik ditinjau dari pengujian sifat kuatitatif tubuh itik meliputi penimbangan, pengukuran, dan penilaian tubuh itik sebagai berikut:
a. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penimbangan tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik lebih memahami berat ideal tubuh dan organ pangkreas itik jantan pada uji performan itik.
b. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada pengukuran tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik menyatakan lebih memahami penggunaan alat ukur berupa meteran dan mampu mengukur panjang dan lebar tubuh itik pada saat melakukan uji performan itik.
c. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penilaian organ luar tubuh ternak itik, seluruh peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri bulu itik jantan yang baik dan sehat.
(31)
53
d. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penilaian organ dalam tubuh itik, kurang dari setengah peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri testis dan mulut itik jantan yang baik dan sehat.
B. Saran
1. Guru Mata diklat
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan masukan untuk perbaikan pembelajaran mata diklat anatomi dan fisiologi ternak itik, terutama pada pelaksanaan praktikum uji performan itik. Pada praktikum ini seyogyanya guru menggunakan media realia, sehingga peserta didik merasakan manfaat dari praktikum tersebut pada kemampuan uji performan itik.
2. Peserta Didik
Mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan kurang dari setengah peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri testis dan mulut itik jantan yang baik, sementara kemampuan tersebut harus dimiliki peserta didik dalam melakukan pengujian bagian dalam tubuh itik. Penulis menyarankan agar peserta didik lebih meningkatkan pemahaman dengan cara lebih banyak membaca buku atau sumber pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap mata diklat anatomi dan fisiologi ternak, khususnya pengetahuan tentang organ dalam tubuh itik. Sehingga, tujuan dan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan optimal.
(32)
54
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang peneliti lakukan mengenai manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang diperoleh dari peserta didik, berada dalam lingkup yang terbatas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada yang berminat untuk menindaklanjuti penelitian ini khusunya pada pelaksanaan pengujian performan itik berdasarkan pemahaman peserta didik dari manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak.
(33)
55
Tri Ratna Anggara, 2013
DAFTAR PUSTAKA
A.Pribadi , Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta: Dian Rakyat
Anni. (2007). Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw untuk meningkat- Kan Penguasaan Operasi Pecahan Di SDN Paseh Kabupaten Sumed.ang [Online].Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/. [9 Agustus 2012]
Ali, M. (1985). Penelitian pprosedur dan Strategi. Bandung: PT. Sinar Biru
Deptan. (2012). Pedoman pelaksanan Uji Performa sapi potong 2012. [online]. Tersedia http://www.deptan.go.id/pedum2012/peternakan/5.13.2.%20 pedoman%20pelk%20uji%20performan%20sapi%20potong.pdf. [9 Agustus
2012]
Jasin, M. (1987). Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Kant, G.C., R. K. Carr. (2011). Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill Companies Inc
Kardong, K.V. (2002). Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. North America: McGraw-Hill. Companies, Inc
.
Lytle, Charles, John R. Meyer (I). ( 2005). General Biology. New York: Mc Graw Hill Higher Education.
Nana, S. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Remaja
Nuryati. (2011). Dasar-dasar Budidaya Ternak Unggas. Cianjur: Kementerian Pendidikan Nasional
(34)
56
Tri Ratna Anggara, 2013
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Poerwadarminta. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Radiopoetro, Suharno, S.D.Tanjung, S.H.Suntoro, H.S.D.Tanjung, A.Muljo. (1991). Zoologi. Jakarta : Erlangga
Radiopoetro. (1996). Biologi. Jakarta : Erlangga
Sangadji, M.E. dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi
SMK Negeri 2 Subang. (2011). Silabus Dasar kompetensi Kejuruan Agribisnis Produksi Ternak. Subang: (Tidak Diterbitkan)
Syamsudin- Makmun, A (2003). Psikologi kependidikan. Jakarta: Rosada
Soeparno. ( 2007). Nilai-nilai Kearifan Budaya [Online]. Tersedia www.google.com. [22 oktober 2012].
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (2003) yogyakarta : media abadi
Wahanlaba. (2012). Kemampuan Siswa. [Online]. Tersedia: id.shvoong.com. [22 oktober 2012].
Winkel, W.S. (2005). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Zumrotun dan Sunarno. (2011). Anatomi Dan Fisiologi Ternak Unggas. Cianjur: Kementerian Pendidikan Nasional
(1)
32
Tri Ratna Anggara, 2013
Penafsiran data yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang diajukan. Penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada kriterian batasan presentase yang dikemukakan oleh Mochamad Ali (1985: 184) "Kriteria penafsiraan data penelitian setelah data dipresentasikan, kemudian dianalisis dengan menggunakan batasan-batasan", yaitu:
100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian Besar 51% - 75% = Lebih Dari Setengah 50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang Dari Setengahnya 1% - 25% = Sebagian Kecil
0% = Tidak Seorangpun
(2)
Tri Ratna Anggara, 2013
Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh penulis mengenai gambaran manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada pengujian sifat
kualitatif tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik lebih memahami warna bulu yang baik dan sehat berupa kepala dan leher dan sayap, serta warna shank itik.
2. Gambaran praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik ditinjau dari pengujian sifat kuatitatif tubuh itik meliputi penimbangan, pengukuran, dan penilaian tubuh itik sebagai berikut:
a. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penimbangan tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik lebih memahami berat ideal tubuh dan organ pangkreas itik jantan pada uji performan itik.
b. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada pengukuran tubuh ternak itik, sebagian besar peserta didik menyatakan lebih memahami penggunaan alat ukur berupa meteran dan mampu mengukur panjang dan lebar tubuh itik pada saat melakukan uji performan itik.
c. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penilaian organ luar tubuh ternak itik, seluruh peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri bulu itik jantan yang baik dan sehat.
(3)
53
Tri Ratna Anggara, 2013
d. Praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada penilaian organ dalam tubuh itik, kurang dari setengah peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri testis dan mulut itik jantan yang baik dan sehat.
B. Saran
1. Guru Mata diklat
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan masukan untuk perbaikan pembelajaran mata diklat anatomi dan fisiologi ternak itik, terutama pada pelaksanaan praktikum uji performan itik. Pada praktikum ini seyogyanya guru menggunakan media realia, sehingga peserta didik merasakan manfaat dari praktikum tersebut pada kemampuan uji performan itik.
2. Peserta Didik
Mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan kurang dari setengah peserta didik menyatakan lebih memahami ciri-ciri testis dan mulut itik jantan yang baik, sementara kemampuan tersebut harus dimiliki peserta didik dalam melakukan pengujian bagian dalam tubuh itik. Penulis menyarankan agar peserta didik lebih meningkatkan pemahaman dengan cara lebih banyak membaca buku atau sumber pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap mata diklat anatomi dan fisiologi ternak, khususnya pengetahuan tentang organ dalam tubuh itik. Sehingga, tujuan dan manfaat dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan optimal.
(4)
Tri Ratna Anggara, 2013
Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang peneliti lakukan mengenai manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji performan itik yang diperoleh dari peserta didik, berada dalam lingkup yang terbatas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada yang berminat untuk menindaklanjuti penelitian ini khusunya pada pelaksanaan pengujian performan itik berdasarkan pemahaman peserta didik dari manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak.
(5)
55
Tri Ratna Anggara, 2013
Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik
DAFTAR PUSTAKA
A.Pribadi , Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta: Dian Rakyat
Anni. (2007). Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw untuk meningkat- Kan Penguasaan Operasi Pecahan Di SDN Paseh Kabupaten Sumed.ang [Online].Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/. [9 Agustus 2012]
Ali, M. (1985). Penelitian pprosedur dan Strategi. Bandung: PT. Sinar Biru
Deptan. (2012). Pedoman pelaksanan Uji Performa sapi potong 2012. [online]. Tersedia http://www.deptan.go.id/pedum2012/peternakan/5.13.2.%20 pedoman%20pelk%20uji%20performan%20sapi%20potong.pdf. [9 Agustus 2012]
Jasin, M. (1987). Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Kant, G.C., R. K. Carr. (2011). Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill Companies Inc
Kardong, K.V. (2002). Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. North America: McGraw-Hill. Companies, Inc
.
Lytle, Charles, John R. Meyer (I). ( 2005). General Biology. New York: Mc Graw Hill Higher Education.
Nana, S. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Remaja
Nuryati. (2011). Dasar-dasar Budidaya Ternak Unggas. Cianjur: Kementerian Pendidikan Nasional
(6)
Tri Ratna Anggara, 2013
Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Poerwadarminta. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Radiopoetro, Suharno, S.D.Tanjung, S.H.Suntoro, H.S.D.Tanjung, A.Muljo. (1991). Zoologi. Jakarta : Erlangga
Radiopoetro. (1996). Biologi. Jakarta : Erlangga
Sangadji, M.E. dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi
SMK Negeri 2 Subang. (2011). Silabus Dasar kompetensi Kejuruan Agribisnis Produksi Ternak. Subang: (Tidak Diterbitkan)
Syamsudin- Makmun, A (2003). Psikologi kependidikan. Jakarta: Rosada
Soeparno. ( 2007). Nilai-nilai Kearifan Budaya [Online]. Tersedia www.google.com. [22 oktober 2012].
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (2003) yogyakarta : media abadi
Wahanlaba. (2012). Kemampuan Siswa. [Online]. Tersedia: id.shvoong.com. [22 oktober 2012].
Winkel, W.S. (2005). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Zumrotun dan Sunarno. (2011). Anatomi Dan Fisiologi Ternak Unggas. Cianjur: Kementerian Pendidikan Nasional