Kampanye Konservasi Air Menggunakan Biopori di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang wajib diperhatikan dan dilindungi oleh semua umat manusia, tidak terkecuali oleh masyarakat kota Bandung. Keberadaan air yang semakin sulit diperoleh dan dikendalikan, dapat menyebabkan berbagai macam bencana, seperti kekurangan air bersih, banjir dan longsor. Saat ini, masyarakat kota Bandung belum menyadari sepenuhnya manfaat konservasi terhadap air. Masyarakat kota Bandung yang terdiri dari berbagai kelas sosial perlu diberi suatu pengarahan dan informasi sesuai dengan target audience-nya.

Tujuan kampanye konservasi air ini adalah untuk member informasi yang dibutuhkan masyarakat mengenai kondisi air di kota Bandung, sehingga mereka memahami apa yang saat ini sedang terjadi di kota Bandung dan memberi solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan Jawa Barat perlu mendukung dan membantu dari segi dana dan fasilitas, dalam rangkaian kegiatan kampanye konservasi air ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Melalui rangkaian kegiatan kampanye konservasi air ini, diharapkan masyarakat kota Bandung dapat ikut proaktif sehingga dapat mencegah bencana yang akan terjadi/ Selain itu, diharapkan masyarakat kota Bandung semakin menyadari betapa pentingnya air bagi kehidupan umat manusia.

Dilihat dari kelas sosial masyarakat kota Bandung yang beragam, maka kampanye konservasi air akan dilakukan selama lima tahun dengan tahapan dan pendekatan yang berbeda untuk masing-masing target sehingga efektif. Tahap awal yang akan dilakukan dalam kegiatan kampanye ini adalah dengan membuat biopori atau lubang resapan di setiap rumah, khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah. Biopori dinilai sebagai suatu solusi untuk mengatasi bencana yang mudah, murah dan memiliki banyak manfaat. Dengan manfaat tersebut, diharapkan target audience merasa tertarik untuk membuat biopori dengan cara yang menyenangkan.

 

    


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………..…… i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ……….….. ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ……… iii

ABSTRAK ……….... iv

KATA PENGANTAR ….……….…..….…. v

DAFTAR ISI ……….……... vii

DAFTAR GAMBAR ……….... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...……….…..……...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………... 3

1.2.1 Permasalahan ……….………...… 3

1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan ……….3

1.3 Tujuan Perancangan ….………... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ..…….……….………. 4

1.5 Skema Perancangan ……….………….….. 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kampanye ……….. 7

2.2 Pengertian Komunikasi ………...………. 7

2.3 Jenis-jenis Kampanye ……….. 8

2.4 Tahapan Kampanye ………. 9

2.5 Persuasi Titik Tolak Berkampanye ………... 9

2.6 Teori Kampanye ………. 10

2.7 Strategi Komunikasi dalam Kampanye ……….. 11

2.8 Materi dan Isi Program Kampanye ………...…. 13

2.9 Media ……….. 14

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta …………...………...……….. 16


(3)

3.1.1 Profil dan Kegiatan K3A……….……… 16

3.1.2 Kegiatan K3A ………. 17

3.1.3 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis ………. 20

3.1.4 Data Permasalahan ……….. 21

3.1.4.1 Merambatnya Pemukiman Penduduk ke Kawasan Konservasi Air.. 21

3.1.4.2 Kota Bandung Mengalami Krisis Air Bersih ……….... 24

3.1.4.3 Bencana Banjir dan Longsor di Kota Bandung ……….... 28

3.1.5 Konservasi Air ………..……….. 30

3.1.6 Memanfaatkan Lubang Resapan atau Biopori ……….…... 32

3.1.7 Profil Dinas Kehutanan ………... 33

3.1.7.1 Program Kerja Dinas Kehutanan ……….. 33

3.1.7.2 Tugas Pokok dan Fungsi ………... 34

3.1.7.3 Visi dan Misi Dinas Kehutanan Jawa Barat …….…………...……. 34

3.1.8 Kota Bandung ………. 36

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan ………... 36

3.2.1 Segmentasi ……….. 37

3.2.2 Targeting Kampanye Tahun Pertama ………. 37

3.2.3 Targeting Kampanye Tahun Kedua .………..…………. 39

3.2.4 Targeting Kampanye Tahun Ketiga ……… 39

3.2.5 Targeting Kampanye Tahun Keempat ……… 40

3.2.6 Targeting Kampanye Tahun Kelima ……….……….. 40

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……….………….. 42

4.2 Konsep Kreatif ………... 43

4.2.1 Gaya Gambar ……….. 44

4.2.2 Layout ……….…… 45

4.2.3 Tipografi ………. 45

4.2.4 Warna ………. 46

4.3 Konsep Media ……… 46

4.4 Strategi Media ……… 46

4.5 Timeline ……….. 52

    


(4)

4.6 Hasil Karya ………. 52

4.6.1 Logo ……… 52

4.6.2 Poster ………..…… 53

4.6.3 Stiker ………...… 54

4.6.4 Alat Peraga ……….. 55

4.6.5 Merchandise Gayung dan Ember yang Ditempel Stiker ………. 55

4.6.6 Ambience Media di jendela ………..….……….. 56

4.6.7 Spanduk ……….………. 57

4.6.8 Brosur ……….………. 58

4.6.9 Ambience Media ……….……….……… 59

4.6.10 Graffiti di Tembok Gang ……….…. 61

4.6.11 Kaos ……….. 62

4.6.12 Baligo ………...………. 63

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ………. 65

5.2 Saran ………...……… 66

CURRICULUM VITAE ……… xii

DAFTAR PUSTAKA ……… xiii


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Poster Kampanye Konservasi Air ……… 20

Gambar 3.2 Poster Kampanye Konservasi Air ……… 20

Gambar 3.3 Poster Kampanye Konservasi Air ……… 21

Gambar 3.4 Poster Kampanye Konservasi Air ……… 21

Gambar 3.5 Grafik Air Tanah ……….. 28

Gambar 4.1 Timeline ……….... 52

Gambar 4.2 Logo ………. 53

Gambar 4.3 Poster ………... 54

Gambar 4.4 Aplikasi Poster ……….. 54

Gambar 4.5 Sticker ………...……… 54

Gambar 4.6 Alat Peraga ………... 55

Gambar 4.7 Stiker pada Ember ……… 56

Gambar 4.8 Stiker pada Gayung ……….……. 56

Gambar 4.9 Ambience Media di Jendela ………. 56

Gambar 4.10 Ambience Media di Jendela ………. 57

Gambar 4.11 Spanduk ……….... 57

Gambar 4.12 Aplikasi Spanduk ………. 58

Gambar 4.13 Cover Depan Brosur ……… 58

Gambar 4.14 Cover Belakang Brosur ……… 58

Gambar 4.15 Isi Brosur ……….. 59

Gambar 4.16 Ambience Media di Pasar ………. 59

Gambar 4.17 Ambience Media di Dalam Angkot ……….………. 60

Gambar 4.18 Ambience Media di Luar Angkot ………. 60

Gambar 4.19 Ambience Media di Becak ………....……… 60

Gambar 4.20 Ambience Media di Tempat Sampah ……… 60

Gambar 4.21 Ambience Media di Pos Kamling ……….……. 61

Gambar 4.22 Ambience Media di Warung ……….………….…… 61

Gambar 4.23 Ambience Media di Bus Kota ………..……. 61

Gambar 4.24 Graffiti di Tembok Gang (depan) ………. 62

    


(6)

    

Gambar 4.25 Graffiti di Tembok Gang (samping) ………. 62

Gambar 4.26 Kaos ……….. 63

Gambar 4.27 Baligo ……… 64

Gambar 4.28 Aplikasi Baligo ………. 64

Gambar 4.29 Tabel Budgeting ……… 65


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan gempa bumi melanda hampir sebagian besar kota di Indonesia. Bencana alam tersebut diperkirakan akan terus berlangsung selama tahun 2010. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jakarta dan Bandung masih harus waspada terhadap terjangan banjir karena curah hujan diperkirakan baru berhenti sekitar akhir Mei 2010. Perubahan cuaca ekstrim tersebut dikarenakan oleh pemanasan global, sehingga curah hujan di kota Bandung semakin meningkat dan jangka waktu semakin panjang setiap tahunnya. Curah hujan yang tinggi sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif terhadap suatu daerah. Curah hujan yang tinggi juga dapat membantu cadangan air tanah, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi tidak demikian dengan kota Bandung pada tahun 2010.

Memasuki tahun 2010, Bandung harus bersiap diri menghadapi berbagai ancaman. Tidak hanya bencana banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi tetapi juga kota Bandung akan kekurangan air bersih. Berdasarkan data yang diperoleh dari K3A (Kelompok Kerja Komunikasi Air), walaupun kota Bandung didukung oleh curah hujan yang tinggi yaitu antara 2000 sampai 3800 mm/ tahun, namun saat ini kondisi air sangat memprihatinkan. Semakin parah dengan persoalan yang dihadapi kota Bandung yaitu buruknya manajemen air tanah, dimana menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan ditandai dengan cadangan air tanah telah berkurang disertai menurunnya permukaan air tanah sekitar 0,42 m tiap tahun.

Manajemen air tanah yang dimaksud adalah kualitas dan kuantitas air tanah yang tidak teratur akibat aktivitas manusia, sehingga cakupan pelayanan air bersih baru mencapai


(8)

53% dari total jumlah penduduk kota Bandung dengan pelayanan enam puluh liter/ orang setiap hari. Artinya masih 1.254.036 jiwa masyarakat kota Bandung belum mendapatkan distribusi air bersih. Dari data yang telah dikemukakan, hal tersebut berarti pada tahun 2010 kebutuhan air tidak mencukupi bagi sebagian besar masyarakat sehingga Kota Bandung akan mengalami kelangkaan air bersih yang sangat parah terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.

Kota Bandung memiliki curah hujan yang tinggi, sehingga seharusnya cadangan air tanah semakin meningkat setiap tahunnya. Tercatat hingga November 2009, curah hujan di kota Bandung mencapai 234,5 mm per jam. Hal tersebut seharusnya dapat berdampak positif terhadap cadangan air tanah namun berbanding terbalik, bahkan curah hujan yang tinggi mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Bencana banjir dan longsor, serta permukaan air tanah yang semakin menurun di kota Bandung sebenarnya diakibatkan oleh masyarakat sendiri. Sebagian besar masyarakat Kota Bandung belum memahami dan menyadari pentingnya konservasi terhadap air. Lahan konservasi air di kota Bandung, seperti hutan lindung semakin menghilang akibat pemukiman penduduk serta maraknya pembangunan industri, mall dan jalan raya di atas lahan tersebut sehingga mengurangi area penyerapan air hujan.

Kenyataan tersebut mengisyaratkan bahwa apabila tidak diimbangi dengan peran serta masyarakat, kota Bandung di masa yang akan datang akan mengalami kelangkaan air dan banjir yang lebih parah. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandung untuk peduli terhadap air dan lingkungan. Untuk menyadarkan masyarakat kota Bandung akan bahaya yang mengancam di tahun 2010, maka dibutuhkan suatu gerakan atau tindakan melalui kampanye konservasi air di kota Bandung. Kampanye akan dilakukan secara berkesinambungan dalam jangka waktu lima tahun, dengan target audience dan komunikasi yang berbeda.

Dengan menjadikan kampanye sebagai sarana informasi dalam bentuk visual, diharapkan masyarakat kota Bandung dapat ikut berpartisipasi dalam gerakan konservasi


(9)

terhadap air. Selain itu, kampanye tersebut dimaksudkan agar masyarakat kota Bandung memahami dan menyadari dampak negatif secara langsung bagi kota Bandung, sehingga masyarakat merasa tergerak untuk berpartisipasi dan mendukung gerakan tersebut.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana agar masyarakat kota Bandung menyadari betapa pentingnya konservasi terhadap air?

2. Bagaimana cara membuat kampanye yang efektif, sehingga sesuai dengan target audience?

3. Bagaimana agar masyarakat kota Bandung merasa tergerak untuk proaktif dalam kegiatan kampanye konservasi air?

1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan

Area yang akan dikerjakan meliputi wilayah kota Bandung, dengan jangka waktu lima tahun ke depan. Kampanye yang dilakukan terbagi dalam lima tahap dengan titik berat target audience dan cara komunikasi yang berbeda untuk masing-masing tahun, berdasarkan kesesuaian pekerjaan, kelas sosial dan tingkat pendidikan. Batas pengerjaan untuk Tugas Akhir yang meliputi konsep dan visual akan difokuskan pada tahun pertama saja.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kondisi kota Bandung saat ini dan di masa yang akan datang, sehingga masyarakat menyadari bahwa sekarang sudah saatnya untuk bertindak.


(10)

2. Memberi informasi melalui media yang tepat terhadap target audience mengenai konservasi air, sehingga efektif.

3. Melalui komunikasi yang tepat sasaran dengan target audience, sehingga masyarakat menjadikan kegiatan kampanye sebagai suatu kesadaran dan merasa perlu untuk dilakukan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi langsung

2. Observasi tidak langsung 3. Wawancara terstruktur

4. Studi pustaka (buku, koran, internet)

1. Observasi langsung

Observasi langsung menurut Moh. Nazir (1985 : 212) adalah sebagai berikut:

“Observasi langsung yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.”

Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan dengan melihat secara langsung keadaan/ situasi yang sebenarnya terhadap salah satu kawasan konservasi air di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Juanda, serta lingkungan sekitar masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dengan observasi langsung, penulis dapat melihat secara langsung permasalahan di lapangan dan mendapatkan data premier yang diperlukan.

2. Observasi tidak langsung


(11)

“Observasi tidak langsung adalah pengambilan data dengan cara pengamat mengamati kejadian secara tidak langsung, seperti lewat rekaman atau foto yang dibuat oleh orang lain.”

Observasi tidak langsung dilakukan dengan mendapatkan data sekunder dari lembaga atau pihak yang terkait, seperti K3A (Kelompok Kerja Komunikasi Air) yang melakukan penelitian/ riset terhadap cadangan air tanah di kota Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat.

3. Wawancara terstruktur

Wawancara menurut buku Pengantar Statistika karangan Usman Husaini tahun 2003 adalah sebagai berikut:

“Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.”

“Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya, termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.”

Wawancara yang dilakukan terhadap narasumber bersifat terstruktur. Narasumber yang diwawancara untuk mendapatkan data yaitu beberapa staff K3A, Taman Hutan Raya Juanda, Dinas Kehutanan Bandung, dan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Wawancara terhadap berbagai narasumber dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi lingkungan, bencana yang seringkali terjadi dan cadangan air di kota Bandung saat ini.

4. Studi pustaka


(12)

“Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.”

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dengan melalui berbagai macam media termasuk media elektronik dan media cetak. Media cetak meliputi buku mengenai teori yang berkaitan dengan kampanye dan periklanan, serta koran sebagai sumber yang bertindak sebagai pendukung data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Adapun media elektronik berupa artikel online dalam situs www.pikiranrakyat.com untuk menunjang penelitian yang sedang dilakukan.


(13)

1.5 Skema Perancangan


(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Air merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Oleh karena itu, air patut dilestarikan dan dilindungi agar keberadaannya memberi pengaruh yang positif bagi umat manusia. Bencana yang belakangan ini terjadi di kota Bandung, seperti bencana banjir, longsor dan kekurangan air bersih merupakan akibat pengaruh negatif dari air. Semua bencana tersebut tidak lebih dikarenakan masyarakat kota Bandung sendiri yang sering mengeksploitasi alam. Kawasan resapan air semakin sempit akibat pembangunan pemukiman mewah, industri dan mall. Daerah resapan air yang semakin sempit menyebabkan bencana yang semakin parah di kota Bandung, khususnya pada tahun 2010.

Untuk mengatasi bencana tersebut maka dibutuhkan suatu solusi dan tindakan untuk mencegahnya. Salah satu solusi yang tepat adalah dengan melakukan kampanye konservasi air. Kampanye dilakukan dengan jangka waktu lima tahun, sehingga tujuan akhir dapat dicapai secara maksimal. Melalui kampanye ini, masyarakat kota Bandung akan diberi informasi mengenai kondisi kota Bandung saat ini, serta pemecahannya. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat biopori, sumur resapan dan menanam pohon.

Kampanye ini bertujuan menanamkan pikiran dalam benak masyarakat kota Bandung bahwa tindakan untuk melestarikan air bukan hal sulit. Melalui tindakan yang mudah, murah, menyenangkan, serta memiliki banyak manfaat, mereka dapat berpartisipasi dan proaktif dalam kampanye ini. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari kampanye konservasi air adalah masyarakat kota Bandung menyadari dan memahami betapa pentingnya konservasi terhadap air dan lingkungan, sehingga masyarakat dapat merubah perilaku mereka.


(15)

5.2 Saran

4.2.1 Bagi diri sendiri

Bagi diri sendiri, dengan melalui berbagai proses Tugas Akhir ini maka diharapkan: • Lebih mampu mengembangkan dan menggali ide, konsep dan visual secara

mendalam sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang maksimal.

• Lebih dapat membagi waktu sehingga dapat menyiapkan diri dalam menghadapi deadline.

4.2.2 Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan Universitas Kristen Maranatha dapat menyediakan fasilitas yang menunjang dan program studi yang lebih baik bagi para mahasiswa di masa yang akan datang, sehingga mahasiswa dapat menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi dunia kerja.

4.2.3 Bagi masyarakat kota Bandung

• Diharapkan masyarakat kota Bandung dapat lebih peduli terhadap air dan lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah berbagai macam bencana yang seringkali terjadi.

• Diharapkan masyarakat kota Bandung dapat proaktif dalam kegiatan kampanye konservasi air sehingga bermanfaat bagi orang banyak.

4.2.4 Bagi pemerintah daerah

• Diharapkan pemerintah dapat menunjang fasilitas rangkaian kegiatan kampanye konservasi air di kota Bandung dengan sebaik-baiknya.

• Pemerintah sebaiknya tidak memberi ijin kepada siapa pun yang ingin mengeksploitasi lahan resapan air.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Nazir, Muhammad, 1985, Metode Penelitian. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia.

Ruslan, Rosady, 1997, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan; Lubis, Hary, 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. C.V Andi Offset.

Wells, William; Burnett, John, 1995, Advertising Principles and Practice.

Website :

- http://www.komunikasiair.org/profil.htm, 15 Februari 2010 - http://www.komunikasiair.org/publikasi.htm, 15 Februari 2010 - http://www.komunikasiair.org/artikel.htm, 15 Februari 2010

- http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=340&idMe nu=368, 25 Maret 2010

- http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=340&idMe nu=420, 25 Maret 2010

- http://sma.labschool.upi.edu/V1/index.php/artikel/105-kerusakan-lahan-di-kawasan-bandung-utara, 10 Februari 2010

- http://organisasi.org/pengertian-biopori-cara-membuat-lubang-resapan-biopori-air-lrb-pada-lingkungan-sekitar-kita, 10 Februari 2010

- http://www.biopori.com/resapan_biopori.php, 10 Februari 2010

Kamus Online :

http://www.invisibleman0595.co.cc/2009/08/situs-kamus-bahasa-sunda-online-basa.html


(1)

“Observasi tidak langsung adalah pengambilan data dengan cara pengamat mengamati kejadian secara tidak langsung, seperti lewat rekaman atau foto yang dibuat oleh orang lain.”

Observasi tidak langsung dilakukan dengan mendapatkan data sekunder dari lembaga atau pihak yang terkait, seperti K3A (Kelompok Kerja Komunikasi Air) yang melakukan penelitian/ riset terhadap cadangan air tanah di kota Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat.

3. Wawancara terstruktur

Wawancara menurut buku Pengantar Statistika karangan Usman Husaini tahun 2003 adalah sebagai berikut:

“Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.”

“Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya, termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.”

Wawancara yang dilakukan terhadap narasumber bersifat terstruktur. Narasumber yang diwawancara untuk mendapatkan data yaitu beberapa staff K3A, Taman Hutan Raya Juanda, Dinas Kehutanan Bandung, dan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Wawancara terhadap berbagai narasumber dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi lingkungan, bencana yang seringkali terjadi dan cadangan air di kota Bandung saat ini.

4. Studi pustaka


(2)

“Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.”

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dengan melalui berbagai macam media termasuk media elektronik dan media cetak. Media cetak meliputi buku mengenai teori yang berkaitan dengan kampanye dan periklanan, serta koran sebagai sumber yang bertindak sebagai pendukung data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Adapun media elektronik berupa artikel online dalam situs www.pikiranrakyat.com untuk menunjang penelitian yang sedang dilakukan.


(3)

1.5 Skema Perancangan


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Air merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Oleh karena itu, air patut dilestarikan dan dilindungi agar keberadaannya memberi pengaruh yang positif bagi umat manusia. Bencana yang belakangan ini terjadi di kota Bandung, seperti bencana banjir, longsor dan kekurangan air bersih merupakan akibat pengaruh negatif dari air. Semua bencana tersebut tidak lebih dikarenakan masyarakat kota Bandung sendiri yang sering mengeksploitasi alam. Kawasan resapan air semakin sempit akibat pembangunan pemukiman mewah, industri dan mall. Daerah resapan air yang semakin sempit menyebabkan bencana yang semakin parah di kota Bandung, khususnya pada tahun 2010.

Untuk mengatasi bencana tersebut maka dibutuhkan suatu solusi dan tindakan untuk mencegahnya. Salah satu solusi yang tepat adalah dengan melakukan kampanye konservasi air. Kampanye dilakukan dengan jangka waktu lima tahun, sehingga tujuan akhir dapat dicapai secara maksimal. Melalui kampanye ini, masyarakat kota Bandung akan diberi informasi mengenai kondisi kota Bandung saat ini, serta pemecahannya. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat biopori, sumur resapan dan menanam pohon.

Kampanye ini bertujuan menanamkan pikiran dalam benak masyarakat kota Bandung bahwa tindakan untuk melestarikan air bukan hal sulit. Melalui tindakan yang mudah, murah, menyenangkan, serta memiliki banyak manfaat, mereka dapat berpartisipasi dan proaktif dalam kampanye ini. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari kampanye konservasi air adalah masyarakat kota Bandung menyadari dan memahami betapa pentingnya konservasi terhadap air dan lingkungan, sehingga masyarakat dapat merubah perilaku mereka.


(5)

5.2 Saran

4.2.1 Bagi diri sendiri

Bagi diri sendiri, dengan melalui berbagai proses Tugas Akhir ini maka diharapkan: • Lebih mampu mengembangkan dan menggali ide, konsep dan visual secara

mendalam sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang maksimal.

• Lebih dapat membagi waktu sehingga dapat menyiapkan diri dalam menghadapi deadline.

4.2.2 Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan Universitas Kristen Maranatha dapat menyediakan fasilitas yang menunjang dan program studi yang lebih baik bagi para mahasiswa di masa yang akan datang, sehingga mahasiswa dapat menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi dunia kerja.

4.2.3 Bagi masyarakat kota Bandung

• Diharapkan masyarakat kota Bandung dapat lebih peduli terhadap air dan lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah berbagai macam bencana yang seringkali terjadi.

• Diharapkan masyarakat kota Bandung dapat proaktif dalam kegiatan kampanye konservasi air sehingga bermanfaat bagi orang banyak.

4.2.4 Bagi pemerintah daerah

• Diharapkan pemerintah dapat menunjang fasilitas rangkaian kegiatan kampanye konservasi air di kota Bandung dengan sebaik-baiknya.

• Pemerintah sebaiknya tidak memberi ijin kepada siapa pun yang ingin mengeksploitasi lahan resapan air.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Nazir, Muhammad, 1985, Metode Penelitian. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia.

Ruslan, Rosady, 1997, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan; Lubis, Hary, 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta. C.V Andi Offset.

Wells, William; Burnett, John, 1995, Advertising Principles and Practice.

Website :

- http://www.komunikasiair.org/profil.htm, 15 Februari 2010 - http://www.komunikasiair.org/publikasi.htm, 15 Februari 2010 - http://www.komunikasiair.org/artikel.htm, 15 Februari 2010

- http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=340&idMe nu=368, 25 Maret 2010

- http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=340&idMe nu=420, 25 Maret 2010

- http://sma.labschool.upi.edu/V1/index.php/artikel/105-kerusakan-lahan-di-kawasan-bandung-utara, 10 Februari 2010

- http://organisasi.org/pengertian-biopori-cara-membuat-lubang-resapan-biopori-air-lrb-pada-lingkungan-sekitar-kita, 10 Februari 2010

- http://www.biopori.com/resapan_biopori.php, 10 Februari 2010

Kamus Online :

http://www.invisibleman0595.co.cc/2009/08/situs-kamus-bahasa-sunda-online-basa.html