Evaluasi Arus Kas Kontraktor Dengan Sistem Angsuran Pembayaran Berdasarkan Prestasi Kerja.

(1)

iii

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM

ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI

KERJA

Yohanes Poerwadi NRP : 0021030

Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto , Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Perkiraan biaya dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, dn lain-lain. Agar proyek dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana dan biaya yang minimal perlu dibuat perkiraan arus kas secara terinci, agar tercipta keseimbangan arus kas masuk dan arus kas keluar.

Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas arus kas kontraktor sepanjang siklus proyek pengembangan RSU Bungsu yang berlokasi di Jln. Veteran No 6, Bandung. Lamanya proyek berjalan adalah 6 bulan dan masa pemeliharaan 3. Data-data mengenai prestasi kerja, dokumen kontrak, dan lain-lain diperoleh dari kontraktor.

Dari hasil analisis diperoleh arus dana proyek rencana mengalami defisit pada minggu ke 1 dan minggu ke 13 yaitu sebesar Rp. 15.159.312 dan Rp 74.849.102, sedangkan pada kenyataan di lapangan, proyek hanya mengalami defisit pada minggu ke 1 yaitu sebesar Rp. 18.191.174, hal ini disebabkan karena kontraktor melakukan pekerjaan tambah sehingga kontraktor dapat menerima pembayaran angsuran ke 2 pada minggu ke 12, walaupun pada minggu sebelumnya baru tercapai prestasi sebesar 41,13%. Proyek ini juga mengalami keterlambatan selama 3 minggu. Penyelesaian proyek sebesar 75% menurut rencana seharusnya terjadi pada minggu ke 16, tetapi pada kenyataannya di lapangan proyek dapat mencapai penyelesaian sebesar 75% pada minggu ke 19.

Agar proyek dapat berjalan lancar dan sesuai rencana, kontraktor perlu memperhatikan waktu dimana arus dana mencapai titik terendah, sehingga kontraktor dapat mengantisipasi periode tersebut dengan melakukan peminjaman dari bank (sumber keuangan lain) atau penangguhan pembayaran kepada supplier.


(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……… i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ……….…… ii

ABSTRAK ………... iii

PRAKATA ………... iv

DAFTAR ISI ……….…... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………... ix

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR TABEL ……….….. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………...xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ………...……….….. 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ………..…... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Komponen Dokumen Kontrak ………..….. 4

2.2 Bagan Balok……… ……….. 9

2.2.1 Menyusun Bagan Balok ……….. ……….….…... 9

2.2.2 Keuntungan dan Kerugian Bagan Balok ………..12

2.3 Teknik dan Metode Pengendalian………….………....……12


(3)

vii

2.3.2 Grafik S……….13

2.3.3 Konsep Nilai Hasil………15

2.4 Anggaran Biaya ……….…. 16

2.4.1 Biaya Bahan/ Material ………. 17

2.4.2 Biaya Tenaga Kerja ………..17

2.4.3 Biaya Peralatan ……… 18

2.4.4 Biaya Lain-Lain….……….. 19

2.5 Sistem dan Cara - CaraPembayaran………. 21

2.6 Aliran Kas ( Cash Flow )……….………..……….…. 24

2.6.1 Sasaran Analisis Kelayakan Finansial………..25

2.6.2 Arus Masuk dan Arus Kelua……….26

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Data Umum Proyek………..………...28

3.2 Data Teknis Proyek………...29

3.3 Anggaran Biaya……….29

3.4 Cara Pembayaran………..30

BAB 4 ANALISIS BIAYA 4.1 Bagan Balok Rencana dan Kenyataan ……….... 34

4.2 Indeks Kinerja Jadwal…………...………. 38

4.3 Varian Jadwal………... ………...…….….….. 42

4.4 Rencana Alokasi Biaya ………..………...……….. 44

4.5 Analisis Rencana Arus Dana Proyek ………...…………...46

4.6 Kenyataan Alokasi Biaya ……….49


(4)

viii BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………. 54

5.2 Saran ………55


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Prestasi Kemajuan Proyek di Lapangan ……….……... 33

Tabel 4.1 Indeks Kinerja Jadwal………...40

Tabel 4.2 Analisis Varian Jadwal………..……….43

Tabel 4.3 Rencana Alokasi Biaya………..45

Tabel 4.4 Rencana Arus Dana Proyek………...47

Tabel 4.5 Kenyataan Alokasi Biaya ………..50


(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Balok dengan Balok Menerus ………. 11

Gambar 2.2 Bagan Balok dengan Balok Tidak Menerus………. 11

Gambar 2.3 Alternatif Bagan Balok dengan Balok Tidak Menerus…………. 12

Gambar 2.4 Kurva S……….. 14

Gambar 2.5 Kurva Fleksibilitas Pendanaan ………..27

Gambar 3.1 Bagan Balok……….. 31

Gambar 3.2 Kurva S………. 32

Gambar 4.1 Bagan Balok Rencana dan Kenyataan………...37

Gambar 4.2 Cash Flow ..……….………...48


(7)

ix

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

% = persen & = dan

ACWP = Actual Cost of Work Performed Ass = Ascesoris

BCWP = Budgeted Cost of Work Performed BCWS = Budgeted Cost of Work Scheduled Lamp = Lampiran

Pas = Pasangan

PWSP = Perkiraan Waktu Selesai Proyek Rp. = rupiah

SPI = Scheduled Permormance Index SV = Scheduled Varians


(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan

proyek. Perkiraan biaya dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang

diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya digunakan untuk

merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja,

pelayanan maupun waktu. Bagi pemilik, angka yang menunjukkan jumlah


(9)

2 investasi. Untuk kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh antara lain

tergantung kepada seberapa jauh kecakapannya membuat perkiraan arus kas.

Dengan membuat perkiraan arus kas yang baik kontraktor dapat

mengetahui kondisi keuangannya sepanjang siklus proyek, jadwal pembayaran,

pengeluaran dan saat cashflow kritis, sehingga kontraktor dapat mengetahui

apakah dana yang dibutuhkan tersedia atau tidak. Perkiraan arus kas yang baik

juga akan membuat keseimbangan antar arus kas masuk dan arus kas keluar.

Dengan demikian proyek dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk mengevaluasi dan

menganalisis arus kas kontraktor rencana dan kenyataan sepanjang proyek dengan

sistem termin pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam Tugas Akhir ini akan digunakan batasan-batasan sebagai berikut :

• Data yang digunakan adalah data proyek pengembangan bangunan RSU Bungsu di Jalan Veteran No. 6, Bandung

• Kontrak yang digunakan adalah kontrak lump sum dengan sistem angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

• Pajak tidak diperhitungkan karena merupakan proyek sosial

1.4 Sistematika Pembahasan


(10)

3 Bab 1 Pendahuluan

Disini akan dijelaskan tentang latar belakang yang mendasari penyusunan

Tugas Akhir ini, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan dan

sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjuan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan dokumen

kontrak, bagan balok, arus kas, dan angsuran pembayaran berdasarkan

prestasi kerja.

Bab 3 Studi Kasus

Merupakan kumpulan data-data yang membahas tentang dokumen

kontrak yang memuat ketentuan pembayaran dengan sistem angsuran

pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

Bab 4 Analisis Biaya

Bab ini berisi tentang perencanaan biaya yang dikeluarkan setiap satuan

waktu, arus kas, dan angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran terhadap


(11)

54

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, maka pada bab terakhir ini akan ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proyek mengalami keterlambatan selama 3 minggu dari rencana. Hal ini disebabkan karena kinerja kontraktor yang kurang baik mulai dari minggu ke 13, dimana banyak pekerjaan yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana sehingga tidak tercapai prestasi yang direncanakan.


(12)

55

2. Pada minggu ke 1 net cash kontraktor menunjukkan angka negatif sebsar – Rp. 18.191.174, sehingga kontraktor harus menggunakan dana sendiri atau melakukan pinjaman dengan bank atau sumber keuangan lain.

3. Pembayaran termin ke 2 menurut rencana akan diterima kontraktor pada minggu ke 14 atau 1 minggu setelah pekerjaan tercapai 50 %, tetapi pada kenyataan di lapangan kontraktor dapat menerima pembayaran termin ke 2 pada minggu ke 12 atau 1 minggu setelah pekerjaan baru mencapai prestasi pekerjaan 41,13%, hal ini disebabkan pada periode tersebut kontraktor melakukan pekerjaan tambah yang tidak terdapat dalam dokumen kontrak. Berdasarkan kesepakatan pelaksana, kontraktor dan pemilik maka kontraktor dapat menerima pembayaran termin ke 2 pada minggu ke 12.

4. Akibat pembayaran termin ke 2 yang lebih awal dari rencana, maka arus dana kontraktor tidak mengalami defisit pada minggu ke 13 seperti yang telah direncanakan.

5. Pada periode minggu 1 hingga minggu ke 12 di lapangan kontraktor memerlukan banyak pengeluaran dibandingkan dengan rencana, hal ini disebabkan karena kemajuan di lapangan lebih cepat daripada rencana. Kontraktor perlu memperhatikan hal tersebut sehingga arus kas kontraktor masih dapat dikendalikan dengan baik.

5.2 Saran

Ada beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :


(13)

56

1. Untuk memenuhi rencana penyelesaian yang telah ditentukan kontraktor dapat mengejar prestasi yang tertinggal dengan menambah tenaga kerja seperti pada pekerjaan plesteran ,cat dan laburan, atau kontraktor dapat memberikan kerja lembur.

2. Sebaiknya kontraktor memperhatikan net cash yang menunjukkan angka negatif yaitu pada minggu 1, sehingga kontraktor dapat mengantisipasi periode tersebut dengan cara menyediakan dana sendiri atau meminjam pada bank ( sumberk keuangan lain ) .

3. Sebaiknya kontraktor memperhatikan bagan balok dan kurva S yang telah dibuat.

4. Disarankan agar kontraktor menyimpan catatan mengenai data-data dan biaya-biaya proyek terdahulu sehingga apabila dilakukan analisa selanjutnya, akan lebih mendekati kepada kebenaran.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

1. Dipohusodo, Istimawan (1996), Manajemen Proyek & Konstruksi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

2. Adianto, Yohanes L. D. (2004). Modul Pelatihan Manajemen Proyek, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

3. Tanubrata, Maksum, Diktat Kuliah Manajemen Konstruksi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

4. Soeharto, Iman (1997), Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai


(1)

investasi. Untuk kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh antara lain tergantung kepada seberapa jauh kecakapannya membuat perkiraan arus kas.

Dengan membuat perkiraan arus kas yang baik kontraktor dapat mengetahui kondisi keuangannya sepanjang siklus proyek, jadwal pembayaran, pengeluaran dan saat cashflow kritis, sehingga kontraktor dapat mengetahui apakah dana yang dibutuhkan tersedia atau tidak. Perkiraan arus kas yang baik juga akan membuat keseimbangan antar arus kas masuk dan arus kas keluar. Dengan demikian proyek dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk mengevaluasi dan menganalisis arus kas kontraktor rencana dan kenyataan sepanjang proyek dengan sistem termin pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam Tugas Akhir ini akan digunakan batasan-batasan sebagai berikut : • Data yang digunakan adalah data proyek pengembangan bangunan RSU

Bungsu di Jalan Veteran No. 6, Bandung

• Kontrak yang digunakan adalah kontrak lump sum dengan sistem angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

• Pajak tidak diperhitungkan karena merupakan proyek sosial


(2)

Bab 1 Pendahuluan

Disini akan dijelaskan tentang latar belakang yang mendasari penyusunan Tugas Akhir ini, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjuan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan dokumen kontrak, bagan balok, arus kas, dan angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

Bab 3 Studi Kasus

Merupakan kumpulan data-data yang membahas tentang dokumen kontrak yang memuat ketentuan pembayaran dengan sistem angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja.

Bab 4 Analisis Biaya

Bab ini berisi tentang perencanaan biaya yang dikeluarkan setiap satuan waktu, arus kas, dan angsuran pembayaran berdasarkan prestasi kerja. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran terhadap analisa yang telah dilakukan.


(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, maka pada bab terakhir ini akan ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proyek mengalami keterlambatan selama 3 minggu dari rencana. Hal ini disebabkan karena kinerja kontraktor yang kurang baik mulai dari minggu ke 13, dimana banyak pekerjaan yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana sehingga tidak tercapai prestasi yang direncanakan.


(4)

2. Pada minggu ke 1 net cash kontraktor menunjukkan angka negatif sebsar – Rp. 18.191.174, sehingga kontraktor harus menggunakan dana sendiri atau melakukan pinjaman dengan bank atau sumber keuangan lain.

3. Pembayaran termin ke 2 menurut rencana akan diterima kontraktor pada minggu ke 14 atau 1 minggu setelah pekerjaan tercapai 50 %, tetapi pada kenyataan di lapangan kontraktor dapat menerima pembayaran termin ke 2 pada minggu ke 12 atau 1 minggu setelah pekerjaan baru mencapai prestasi pekerjaan 41,13%, hal ini disebabkan pada periode tersebut kontraktor melakukan pekerjaan tambah yang tidak terdapat dalam dokumen kontrak. Berdasarkan kesepakatan pelaksana, kontraktor dan pemilik maka kontraktor dapat menerima pembayaran termin ke 2 pada minggu ke 12.

4. Akibat pembayaran termin ke 2 yang lebih awal dari rencana, maka arus dana kontraktor tidak mengalami defisit pada minggu ke 13 seperti yang telah direncanakan.

5. Pada periode minggu 1 hingga minggu ke 12 di lapangan kontraktor memerlukan banyak pengeluaran dibandingkan dengan rencana, hal ini disebabkan karena kemajuan di lapangan lebih cepat daripada rencana. Kontraktor perlu memperhatikan hal tersebut sehingga arus kas kontraktor masih dapat dikendalikan dengan baik.

5.2 Saran

Ada beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :


(5)

1. Untuk memenuhi rencana penyelesaian yang telah ditentukan kontraktor dapat mengejar prestasi yang tertinggal dengan menambah tenaga kerja seperti pada pekerjaan plesteran ,cat dan laburan, atau kontraktor dapat memberikan kerja lembur.

2. Sebaiknya kontraktor memperhatikan net cash yang menunjukkan angka negatif yaitu pada minggu 1, sehingga kontraktor dapat mengantisipasi periode tersebut dengan cara menyediakan dana sendiri atau meminjam pada bank ( sumberk keuangan lain ) .

3. Sebaiknya kontraktor memperhatikan bagan balok dan kurva S yang telah dibuat.

4. Disarankan agar kontraktor menyimpan catatan mengenai data-data dan biaya-biaya proyek terdahulu sehingga apabila dilakukan analisa selanjutnya, akan lebih mendekati kepada kebenaran.


(6)

1. Dipohusodo, Istimawan (1996), Manajemen Proyek & Konstruksi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

2. Adianto, Yohanes L. D. (2004). Modul Pelatihan Manajemen Proyek, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

3. Tanubrata, Maksum, Diktat Kuliah Manajemen Konstruksi, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

4. Soeharto, Iman (1997), Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai