Efek Propolis Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Jantan.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK PROPOLIS TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS (Rattus norvegicus L.) GALUR WISTAR JANTAN

Oktaviana Niken Prawitasari, 2010, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr, M.Kes., Pembimbing II : Fen Tih, dr

Globalisasi memicu perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat perkotaan terutama pola makan dalam mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi, protein tinggi, rendah karbohidrat kompleks dan serat sehingga kadar kolesterol darah meningkat. Peningkatan kadar LDL darah merupakan salah satu risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner (PJK).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek propolis dalam menurunkan kadar kolesterol LDL serum tikus galur Wistar jantan, dengan menggunakan disain penelitian prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL).

Dua puluh lima ekor tikus dengan rerata berat 150-200 gram dibagi dalam 5 kelompok. Kontrol negatif diberi diet standar, kontrol diet tanpa propolis diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi, propolis dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 masing-masing diberi propolis sebesar 25 mg/hari, 50 mg/hari, dan 75 mg/hari. Parameter yang diamati adalah penurunan kadar kolesterol LDL serum sebelum dan sesudah perlakuan propolis menggunakan uji t berpasangan. Untuk mengetahui persentase perebedaan penurunan diantara kelompok, data diolah menggunakan one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey LSD dengan tingkat kemaknaan p ≤0,05.

Hasil penelitian menunjukkan pemberian propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum secara bermakna pada kelompok propolis dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Pada kelompok kontrol negatif dan kontrol diet tanpa propolis penurunannya tidak bermakna. Simpulan penelitian ini adalah pemberian propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROPOLIS TOWARDS LDL CHOLESTEROL SERUM LEVEL IN WISTAR MALE RAT (Rattus norvegicus L.)

Oktaviana Niken Prawitasari, 2010, 1st Supervisor : Sylvia Soeng, dr, M.Kes., 2ndSupervisor : Fen Tih, dr, M.Kes.,

Globalization triggered lifestyle changes in urban society, especially the dietary pattern. High consumption of fat and protein, but low consumption of complex carbohydrate and fiber resulted in increased cholesterol blood level. Increased LDL cholesterol is the most important risk factor of atherosclerosis and coronary heart disease (CHD).The aim of this research was to examine the effect of propolis in decreasing LDL cholesterol serum level in Wistar male rats, using prospective laboratory experiment with complete randomized trial design.

Twenty five male rats (150-200 gram) were randomly divided into 5 groups (n=5). Negative control group was fed with standard diet, control diet without propolis group was fed with high cholesterol diet, while the propolis group 1,2, and 3 were also fed with high cholesterol diet and were given propolis 25 mg/day, 50 mg/day, and 75 mg/day respectively. The measured parameter was LDL cholesterol serum level before and after propolis administration, data then were analyzed by paired t-test. Data were also analyzed by One-Way ANOVA continued with Tukey-LSD (p ≤ 0.05) to compare percentage decrease between groups.

The result showed that propolis significantly decreased LDL cholesterol serum level in propolis group 1, 2, and 3. The negative control group and diet control without propolis group showed no significant decreased of LDL cholesterol serum level. As conclusion, propolis decreased LDL cholesterol serum level in Wistar male mice fed with high cholesterol diet.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ... viii

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR GAMBAR ... ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1. Maksud ... 3

1.3.2. Tujuan ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2. Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6


(4)

ix

2.2.1 Metabolisme Lipoprotein ... 11

2.2.2 Jalur Metabolisme Eksogen ... 11

2.2.3 Jalur Metabolisme Endogen ... 12

2.2.4 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 13

2.3 Kolesterol ... 16

2.3.1 Sintesis Kolesterol dan Regulasi ... 16

2.4 Dislipidemia ... 20

2.4.1 Klasifikasi Dislipemia ... 21

2.4.2 Komplikasi Dislipidemia ... 23

2.4.2.1 Penyakit Jantung Koroner (PJK) ... 23

2.5 Penatalaksanaan ... 27

2.5.1 Diet ... 27

2.5.2 Latihan jasmani... 28

2.5.3 Terapi farmakologi ... 28

2.5.3.1 Langkah-langkah pengobatan pada Pasien Dislipidemia dala kaitannya dengan penyakit Jantung Koroner (PJK) ... 28

2.5.3.2 Terapi obat-obatan ... 30

2.5.4 Simvastatin ... 32

2.5.4.1 Cara Kerja ... 32

2.5.4.2 Efek Samping Simvastatin... 33

2.6 Propolis ... 34

2.6.1 Definisi ... 34

2.6.2 Flavonoid ... 35

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian ... 41

3.1.1 Alat Penelitian ... 41

3.1.2 Bahan Penelitian... 41

3.1.3 Subjek Penelitian ... 42

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42


(5)

x

3.2.1 Desain Penelitian ... 42

3.2.2 Variabel Penelitian ... 43

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 43

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 44

3.2.4 Prosedur Kerja ... 44

3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 44

3.2.4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 45

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 46

3.2.5.1 Pengambilan sampel ... 46

3.2.5.2 Pemeriksaan Kolesterol LDL Serum ... 46

3.2.6 Metode Analisis ... 47

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 47

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 48

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Kadar Kolesterol LDL Serum ... 49

4.1.2 Uji Statistik ... 50

4.1.2.1 Uji T Berpasangan ... 50

4.1.2.2 Uji ANAVA ... 54

4.2 Pembahasan ... 56

4.3 Uji hipotesis ... 59

4.3.1 Uji T berpasangan sebelum dan sesudah diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi ... 59

4.3.2 Uji T berpasangan sebelum dan sesudah perlakuan propolis ... 60


(6)

xi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 67


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur dan Fungsi Golongan Utama Partikel Lipoprotein ... 15

Tabel 2.2 Kadar Lipid Serum Normal ... 20

Tabel 2.3 Klasifikasi Eropan Atherosclerosis Society (EAS) ... 21

Tabel 2.4 Klasifikasi National Cholesterol Education Program (NCEP) ... 21

Tabel 2.5 Klasifikasi World Health Organisation (WHO)... 21

Tabel 2.6 Presentase Asupan Kalori per Hari ... 27

Tabel 2.7 Obat penurun Lipid, Jenis, Cara Kerja, Dosis dan Efek Samping ... 30

Tabel 4.1 Kadar Rerata Kolesterol LDL Serum... 49

Tabel 4.2 Persentase perubahan Kadar Kolesterol LDL Serum ... 50

Tabel 4.3 Hasil Uji ANAVA ... 54


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein LDL ... 9

Gambar 2.2 Struktur Lipoprotein HDL ... 10

Gambar 2.3 Jenis Lipoprotein HDL ... 10

Gambar 2.4 Jalur Metabolisme Endogen dan Eksogen ... 13

Gambar 2.5 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 14

Gambar 2.6 Sintesis Kolesterol ... 19

Gambar 2.7 Proses Pembentukkan Plak Ateroma... 26

Gambar 2.8 Penyempitan Lumen Pembuluh Darah oleh kolesterol ... 26

Gambar 2.9 Simvastatin menghambat enzim HMG-koA reduktase ... 33

Gambar 2.10 Klasifikasi Umum Flavonoid ... 36

Gambar 2.11 Klasifikasi Phytochemicals ... 36

Gambar 2.12 Regulasi HMG-KoA Reduktase ... 38

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Kadar Kolesterol LDL serum sebelum dan sesudah perlakuan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi ... 51

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Kadar Kolesterol LDL serum sebelum dan sesudah perlakuan propolis ... 53

Gambar 4.3Grafik Presentase Penurunan kadar kolesterol LDL serum ... 56


(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol LDL serum ... 67 Lampiran 2 Hasil Uji T Berpasangan Terhadap Peningkatan kadar Kolesterol

LDL serum ... 68 Lampiran 3 Hasil Uji T berpasangan Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol

LDL serum ... 70 Lampiran 4Hasil Uji ANAVA Terhadap Persentase Penurunan Kadar

Kolesterol LDL Serum ... 72 Lampiran 5 Gambar Penelitian ... 75


(10)

67 LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUKURAN KADAR KOLESTEROL LDL SERUM

Hari-1 Hari-15 Hari-29

Kontrol Negatif 12

10 4 6 7 17 11 20 11 17 16 13 18 10 10 Kontrol Diet Tanpa Propolis 7 1 11 17 10 26 31 17 35 28 12 27 14 19 27

Propolis Dosis 1 9

4 3 9 7 25 18 25 24 25 22 11 10 18 13

Propolis Dosis 2 4

5 3 9 4 26 26 29 24 25 14 14 14 23 16

Propolis Dosis 3 10

2 6 8 12 31 10 57 29 41 17 7 15 12 7


(11)

68

LAMPIRAN 2

HASIL UJI T BERPASANGAN TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL LDL SERUM

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 KNHari1 7.80000 5 3.193744 1.428286

KNHari15 15.20000 5 4.024922 1.800000

Pair 2 KPHari1 9.20000 5 5.848077 2.615339

KPHari15 27.40000 5 6.730527 3.009983

Pair 3 P1Hari1 6.40000 5 2.792848 1.249000

P1Hari15 23.40000 5 3.049590 1.363818

Pair 4 P2Hari1 5.00000 5 2.345208 1.048809

P2Hari15 26.00000 5 1.870829 .836660

Pair 5 P3Hari1 7.60000 5 3.847077 1.720465

P3Hari15 33.60000 5 17.227884 7.704544

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 KNHari1 &KNHari15 5 -.268 .662

Pair 2 KPHari1 & KPHari15 5 .093 .882

Pair 3 P1Hari1 & P1Hari15 5 .417 .485

Pair 4 P2Hari1 & P2Hari15 5 -.741 .152


(12)

69

Paired Samples Test

Paired Differences t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 KNHari1 - KNHari15 -7.400000 5.770615 2.580698 -14.565165 -.234835 -2.867 4 .046

Pair 2 KPHari1 - KPHari15 -18.200000 8.497058 3.800000 -28.750491 -7.649509 -4.789 4 .009 Pair 3 P1Hari1 - P1Hari15 -17.000000 3.162278 1.414214 -20.926486 -13.073514 -12.021 4 .000 Pair 4 P2Hari1 - P2Hari15 -21.000000 3.937004 1.760682 -25.888436 -16.111564 -11.927 4 .000 Pair 5 P3Hari1 - P3Hari15 -26.000000 15.874508 7.099296 -45.710805 -6.289195 -3.662 4 .022


(13)

70

LAMPIRAN 3

HASIL UJI T-BERPASANGAN TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL SERUM

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 KNHari15 15.20000 5 4.024922 1.800000

KNHari29 13.40000 5 3.577709 1.600000

Pair 2 KPHari15 27.40000 5 6.730527 3.009983

KPHari29 19.80000 5 7.049823 3.152777

Pair 3 P1Hari15 23.40000 5 3.049590 1.363818

P1Hari29 14.80000 5 5.069517 2.267157

Pair 4 P2Hari15 26.00000 5 1.870829 .836660

P2Hari29 16.20000 5 3.898718 1.743560

Pair 5 P3Hari15 33.60000 5 17.227884 7.704544

P3Hari29 11.60000 5 4.560702 2.039608

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 KNHari15 &

KNHari29 5 .635 .249

Pair 2 KPHari15 & KPHari29 5 .503 .388

Pair 3 P1Hari15 & P1Hari29 5 .378 .530

Pair 4 P2Hari15 & P2Hari29 5 -.686 .201


(14)

71

Paired Samples Test

Paired Differences t df

Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 KNHari15 - KNHari29 1.800000 3.271085 1.462874 -2.261589 5.861589 1.230 4 .286

Pair 2 KPHari15 - KPHari29 7.600000 6.877500 3.075711 -.939544 16.139544 2.471 4 .069

Pair 3 P1Hari15 - P1Hari29 8.600000 4.827007 2.158703 2.606479 14.593521 3.984 4 .016

Pair 4 P2Hari15 - P2Hari29 9.800000 5.357238 2.395830 3.148110 16.451890 4.090 4 .015


(15)

72

LAMPIRAN 4

HASIL UJI ANAVA TERHADAP PERSENTASE PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL SERUM

Descriptives

Hasil

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.289 4 20 .882

ANAVA

Hasil

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 6712.511 4 1678.128 5.788 .003

Within Groups 5798.622 20 289.931

Total 12511.13

3 24

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper

Bound

Kontrol Negatif 5 3.72671 12.436025 5.561559 -11.71465 19.16807 -18.182 11.842

Kontrol Positif 5 31.56959 17.700810 7.916043 9.59113 53.54805 12.903 53.846

Propolis 1 5 34.52821 17.826108 7.972078 12.39417 56.66224 12.000 60.000

Propolis 2 5 37.17816 19.122855 8.552001 13.43400 60.92232 4.167 51.724

Propolis 3 5 54.58848 17.269287 7.723060 33.14582 76.03113 30.000 73.684


(16)

73

Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Dependent Variable Hasil

95% Confidence Interval

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

Lower Bound Upper Bound Tukey LSD Kontrol Negatif Kontrol

Positif -27.842880(*) 10.769050 .018 -50.30672 -5.37904

Propolis 1 -30.801495(*) 10.769050 .010 -53.26534 -8.33765

Propolis 2 -33.451451(*) 10.769050 .006 -55.91530 -10.98761

Propolis 3 -50.861766(*) 10.769050 .000 -73.32561 -28.39792

Kontrol

Positif

Kontrol

Negatif 27.842880(*) 10.769050 .018 5.37904 50.30672

Propolis 1 -2.958615 10.769050 .786 -25.42246 19.50523

Propolis 2 -5.608571 10.769050 .608 -28.07241 16.85527

Propolis 3 -23.018886(*) 10.769050 .045 -45.48273 -.55504

Propolis 1 Kontrol

Negatif 30.801495(*) 10.769050 .010 8.33765 53.26534

Kontrol

Positif 2.958615 10.769050 .786 -19.50523 25.42246

Propolis 2 -2.649956 10.769050 .808 -25.11380 19.81389

Propolis 3 -20.060271 10.769050 .077 -42.52412 2.40357

Propolis 2 Kontrol

Negatif 33.451451(*) 10.769050 .006 10.98761 55.91530

Kontrol

Positif 5.608571 10.769050 .608 -16.85527 28.07241

Propolis 1 2.649956 10.769050 .808 -19.81389 25.11380

Propolis 3 -17.410315 10.769050 .122 -39.87416 5.05353

Propolis 3 Kontrol

Negatif 50.861766(*) 10.769050 .000 28.39792 73.32561

Kontrol

Positif 23.018886(*) 10.769050 .045 .55504 45.48273

Propolis 1 20.060271 10.769050 .077 -2.40357 42.52412


(17)

74

Homogeneous Subset

Hasil

Perlakuan N Subset for alpha = .05

1 2

Tukey HSD(a)

Kontrol

Negatif 5 3.72671

Kontrol

Positif 5 31.56959 31.56959

Propolis 1 5 34.52821 34.52821

Propolis 2 5 37.17816

Propolis 3 5 54.58848

Sig. .065 .244

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.


(18)

75

LAMPIRAN 5 Gambar Penelitan

Gambar Lampiran 5.1 Suplemen Propolis


(19)

76

Gambar Lampiran 5.3 Subjek Penelitian


(20)

77

RIWAYAT HIDUP

Nama : Oktaviana Niken Prawitasari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710182

Tempat dan tanggal lahir : Rantepao, 10 Oktober 1989

Alamat : Jalan Sukajaya no 8, Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Kristen Rantepao, Tana Toraja (1994-1995)

SD Kristen Rantepao V, Tana Toraja (1995-2001)

SMP 2 Rantepao, (2001-2004)

SMA Kristen Barana (2004-2007)


(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Departemen Kesehatan RI dan Yayasan Penyakit Jantung mengemukakan bahwa saat ini di Indonesia, penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian. Persentase kematian akibat penyakit jantung koroner sebanyak 53 %. Penyakit jantung koroner antara lain dapat disebabkan oleh hipertensi, diabetes, merokok, kegemukan, stres, kurangnya aktivitas tubuh dan hiperlipidemia (T. Anwar Bahri, 2004).

Kadar kolestrol darah yang lebih dari 300 mg/dL ternyata meningkatkan risiko penyakit jantung empat kali lipat dibandingkan kadar kolesterol yang kurang dari 200 mg/dL. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah peningkatan kadar kolesterol total, low density-lipoprotein (LDL), dan trigliserida serta penurunan kadar high density-density-lipoprotein (HDL) (Homound, 2008).

Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks, 80% kolesterol berasal dari dalam tubuh (dibentuk hati) dan 20% dari asupan makanan (Mayes, 2003). Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol di dalam darah, seperti perubahan gaya hidup yang meliputi pola konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, protein tinggi, rendah serat dan rendah karbohidrat kompleks disertai dengan kebiasaan merokok dan kurang olahraga (Sadoso Sumosardjuno, 2009).

Kolesterol LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar di dalam tubuh, mengandung trigliserida sebanyak 10% dan 50% kolesterol (Adam, 2006). Jumlah kolesterol LDL yang berlebih di dalam darah dapat menyebabkan penimbunan lemak pada pembuluh darah, hal ini disebabkan oleh sifat kolesterol


(22)

2

LDL yang mudah melekat pada dinding pembuluh darah apabila mengalami oksidasi atau dirusak oleh radikal bebas (Nissen et al., 2005)

Penderita dislipidemia perlu mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat. Penanganan bersifat multifaktorial dan diusahakan sedapat mungkin mengurangi penggunaaan obat. Adult Treatment Panel III (ATP III) mengusulkan terapi diet sebagai penatalaksanaan awal, yaitu mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol seperti mengganti telur dengan putih telur saja, memakan makanan tinggi serat yaitu gandum, buah-buahan seperti apel, pisang, berry, sayuran seperti brokoli, kecambah, wortel, dan produk-produk kedelai, mengurangi berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik secara teratur (Grundy, 2002).

Penggunaan obat-obatan direkomendasikan apabila terapi diet tidak berhasil, dan fokus pengobatan terutama terletak pada upaya untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Penurunan kadar kolesterol LDL dapat mengurangi dan menghentikan pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah, memperlebar rongga arteri, mencegah pecahnya plak kolesterol sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung (Knopp, 1999).

Statin adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengontrol profil lipid yang dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan sedikit meningkatkan kolesterol HDL. Penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash, serta yang paling ditakuti yaitu rhabdomyolisis disertai myoglobinuria dan gagal ginjal (Knopp, 1999).

Oleh karena itu diperlukan suplemen yang dapat membantu mengurangi penggunaan obat-obatan tersebut, seperti propolis. Propolis berasal dari resin yang dikumpulkan oleh lebah pekerja khusus yang mencari resin dari daun yang baru tumbuh dan bagian kulit batang pohon tertentu. Resin tersebut dicampur dengan lilin lebah, madu dan enzim sehingga akhirnya menjadi propolis (De Castro, 2001). Propolis mengandung flavonoid yang bekerja seperti statin, sehingga efektif dalam membantu pengobatan dislipidemia (Koshy et al., 2001; Havsteen, 2002).


(23)

3

1.2Identifikasi Masalah

Apakah propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan propolis menurunkan kadar kolesterol LDL.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek propolis dalam menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis :

Menambah pengetahuan mengenai manfaat propolis dalam mengurangi kadar LDL dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Manfaat praktis :

Memberi informasi kepada masyarakat tentang penggunaan propolis sebagai pilihan suplemen yang dapat menurunkan kadar LDL.


(24)

4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kadar kolesterol LDL di dalam darah yang berlebih berpotensi untuk menyebabkan penyakit kardiovaskuler, seperti aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan hipertensi (Homound, 2008).

Propolis atau lem lebah merupakan suatu bahan resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai macam jenis tumbuhan. Propolis telah digunakan secara luas dalam pengobatan sejak dulu, karena mengandung substansi yang mengindikasikan propolis sebagai antiseptik, antifungi, antibakteri, antivirus, anti-inflamasi dan sebagai anti-oksidan (Gonzales et al., 2003; Pietta et al., 2007). Salah satu kandungan senyawa kimia yang penting pada propolis adalah flavonoid (Gonzales et al., 2003).

Flavonoid memiliki banyak manfaat terapi, antara lain efek anti oksidan, Direct radical scavenging, inhibitor interaksi radikal bebas dan nitric oxide, inhibitor xantin oxidase, dan imobilisasi leukosit. Senyawa flavonoid bekerja seperti statin, sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL serta meningkatkan kadar HDL dengan cara menghambat enzim HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol dalam tubuh menurun (Koshy et al., 2001; Havsteen, 2002).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.


(25)

5

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Kadar kolesterol LDL serum diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan dan uji

Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji

beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan


(26)

62 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.

5.2 Simpulan Tambahan

Penurunan kadar kolesterol terbanyak terdapat pada kelompok perlakuan propolis dosis 3

5.3 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

Perlu diteliti lebih lanjut dosis propolis yang paling sesuai untuk menurunkan kadar kolesterol LDL serum.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih banyak. Perlu diteliti lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan subyek penelitian yang tetap diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi selama masa perlakuan propolis.


(27)

63

DAFTAR PUSTAKA

Adam, John M.F. 2006. Dislipidemia dalam : Aru W. Sudoyo, editor : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1926-31. Adam San. 2010. Lipid (lemak)!!.

Http://www.ad4msan.com/2009/05/lipid-lemak.html. 15 September 2010.

Ani Retno Prijanti. 2008. Metabolisme lipid.

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/063949d15164a5681c35970cfe59 9c93e242d563.pdf. 8 September 2010.

Arai Y., Wanatabe S., Kimira M., Shimoi K., Mochizuki R., Kinae N. 2000. Dietary intake of flavonols, flavones and isoflavones by japanese women and the inverse correlation between quercetin intake and plasma ldl cholesterol contrentation. Journal of Nutrition. 130 : 2243-2250.

Ashen, M.D., Blumenthal R.S. 2006. Low ldl cholesterol level. The New England Journal of Medicine. 352(12): 1252-1262.

Aviram M., Fuhrman B. 2003. Effect of flavonoids on the oxidation of lo-density lipoprotein and atherosclerosis In : Catherine A., Evans R., Packer L., editors: Flavonoids in Health and Disease. 2nd ed. New York: Marccel Dekker. p 165-72.

Bambang Kisworo. 2010. Pencegahan penyakit jantung koroner.

http://beritagkmi.com/details.php?module=detail_news&id_berita=147&judul =pencegahan%20%20penyakit%20jantung%20koroner&kategori=kesehatan. 13 September 2010.

Barter P., Gotto A.M., Larosa J.C., Maroni J., Szarek M., Grundy S.C., et al. 2009. Hdl cholesterol, very low level of ldl cholesterol and cardiovascular event. The New England Journal of Medicine. 357(12): 1301-10.

Biocarta. 2001. Low density-lipoprotein (ldl) pathaway during atherogenesis. http://www.biocarta.com/pathfiles/h_LDLpathway.asp. 10 Oktober 2010. Colby, Diane S. 1996. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : EGC. Hal 140. de Cardiologia A.B. 2006. High-density lipoproteins: metabolic, clinical,

epidemiological and therapeutic intervention aspects.


(28)

64

De Castro S.L. 2001. Propolis: biological and Pharmacological activities. therapeutic uses of this bee-product. ARBS Ann Rev Biomed Sci. 3:49-83. Erdman J.W., Balentine D., Arab L., Beecher G., Dwyer J.T., Folts. J. 2005.

Flavonoids and Heart Health: Proceedings of the ILSI North America Flavonoids Workshop.

F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik dalam : Ganiswarna dkk., editor : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. Hal 366-68, 374-76. Gardes P.E. 2008. oxidative strees.

http://www.biomedicale.univ-paris5.fr/umr8601/Research-themes-oxidative-stress.html. 5 Oktober 2010. Geleijnse J.M., Hollman P.C.H. 2008. Flavonoids and cardiovascular health:

which compound, what mechanisms?. American Journal of Clinical Nutrition. 88:12-3.

Gillum R.F., Sempos C.T. 2003. Serum total cholesterol and coronary heart disease in african american women . The Internet Journal of Epidemiology. 1(1)

Gonzales M., Guzman B.,Rudyk R., Romano E., Molina M.A.A. 2003.

Spectrophotometric determination of phenolic compounds in propolis. Latin American Journal. Pharm. 22(3): 243-8.

Grundy S.M., Becker D., Clark L.T., Cooper R.S., Denke M.A., Howard J., et al. 2002. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (ATP III). National Cholesterol Education Program. 02(5215):I-1 – IX-8.

Havsteen B.H. 2002. The biochemistry ad medical significance of the flavonoids. Pharmacology and Theurapeutics. 96 : 67-202.

Hansson G.K. 2005. Inflamation, atherosclerosis, and coronary artery disease. New Englang Journal Medicine. 352: 1685-89.

Homound M.K. 2008. Coronary artery disease.

http://ocw.tufts.edu/data/50/636849.pdf. 13 Oktober 2010.

Rader D.J., Hobbs H.H. 2008. Disorders of lipoprotein metabolism. In : Kasper D.L., Braunwald E., Fauci A.S.,, Hauser S.L., Longo D.L., Jameson J.L., editors : Harrison Principles of Internal Medicine. 17 th ed. New York: Mc Graw Hil. p 2418.


(29)

65

Katan M.B. 1997. Flavonoid and heart disease.The American Jurnal of Clinical Nutrition. 65 : 1542-43

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

King M.W. 2001. Cholesterol and bile metabolism.

http://www.1cro.com/mwking/cholesterol.html. 3 Oktober 2010. Knopp R.H. 1999. Drug treatment of lipid disorder. New England Journal

Medicine. 341(7): 498-511.

Koshy et all. 2001. Flavonoids from Garcinia cambogia lower lipid levels in hypercholesterolemic rats. Food chemistry, 72(2001): 289.

Kwon M.S., Han Z.Z., Park S.Y., Cho Y.S., Lim H., Kim S.D., et al. 2002. Effect of water-extracted propolis on the accumulation of Cholesterol induced by high-cholesterol diet in the rat. Apiacta 3

LIPI. 2009. Kolesterol.

http://www.bit.lipi.go.id/pangan-kesehatan/documents/artikel_kolesterol/kolesterol.pdf. 8 Oktober 2010. Mayes, Peter A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid dalam : Murray et

al, editor : Biokimia Harper. edisi 25. Jakarta : EGC. Hal 254, 260-62. Menge T., Hartung H.P., Stüve Olaf. 2005. The mevalonate cycle and statin

interactions.http://www.nature.com/nrn/journal/v6/n4/fig_tab/nrn1652_F1.htm l#figure-title. 15 September 2010

Nijvelt R.J., Nood. E., Hoorn E., Boelens P.G., Norren K., Leeuwen. P.A.M. 2001. Flavonoid: A review of propable mechanism of action and potential application. The American of Clinical Nutrition. 74(4):418-25.

Nissen S.E., Tuzcu E.M., Scoenhagen P., Tim Crowe B. S., Sasiela W.J., Tsai J., et al. 2005. Statin therapy, ldl cholesterol, c-reactive protein, and coronary artery disease. New England Journal Medicine. 352 (1) : 29-38.

Pereira A.D.S., Bicalho B., Radler F., Neto., 2003. Comparison of propolis from apis mellifera and tertragonisca angustula. Apidologie. 34: 291-298.

Pietta P., Gardana C., Pietta A. 2007. Flavonoids in herbs. Marcel Dekker, Inc. 270 Madison Avenue, New York 10016. 57


(30)

66

Rader D.J., Daugherty A. 2008. Review Article Translating molecular discoveries into new therapies for atherosclerosis.

http://www.nature.com/nature/journal/v451/n7181/full/nature06796.html. 10 Oktober 2010

Riani Hardiningsih, Novik Nurhidayat. 2006. Pengaruh pemberian pakan

hiperkolesterolemia terhadap bobot badan tikus putih wistar yang diberi bakteri asam laktat. Biodiversitas 7(2): 127-30.

Ruotolo G., Howard B.V., Robins. D.C. 2001. Dislipidemia of obesity.

http://www.endotext.org/obesity/obesity10/obesityframe10.htm. 22 Oktober 2010. Sadoso Sumosardjuno. 2009. Aktif bergerak kurangi risiko penyakit jantung

koroner. http://www.DepKes RI.com. 14 Desember 2009.

Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia dalam : H.M. Sjaifoellah Noer : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 edisi 3. Jakarta : FK UI. Hal 714-718.

Steinberg D. 2008. The statin in preventive cardiology. New England Journal Medicine. 359(14): 1426-27

Stryer L. 1996. Metabolisme asam lemak dalam : Sjahbanar Soebianto Zahir, Evi Setiadi : editor : Biokimia. Edisi 4. Jakarta: EGC: Hal 603-650.

T. Bahri Anwar Djohan. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner. e-USU Repository :1-10.

_______. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi. e-USU Repository :1-7. Tobert J.A. 2003. The cholesterol biosynthesis pathway. http://www.biocarta.com

. 15 September 2010.

Vita J.A. 2005. Dietary polyphenols and health: proceedings of the 1st

international conference on polyphenols and health. The American Jurnal of Clinical Nutrition. 81(1) : 292S-97S.


(1)

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Kadar kolesterol LDL serum diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan uji t berpasangan dan uji

Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji

beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan


(2)

62 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa propolis menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi.

5.2 Simpulan Tambahan

Penurunan kadar kolesterol terbanyak terdapat pada kelompok perlakuan propolis dosis 3

5.3 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

Perlu diteliti lebih lanjut dosis propolis yang paling sesuai untuk menurunkan kadar kolesterol LDL serum.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih banyak. Perlu diteliti lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan subyek penelitian yang tetap diberi asupan pakan/diet berkadar kolesterol tinggi selama masa perlakuan propolis.


(3)

63

Adam, John M.F. 2006. Dislipidemia dalam : Aru W. Sudoyo, editor : Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1926-31.

Adam San. 2010. Lipid (lemak)!!. Http://www.ad4msan.com/2009/05/lipid-lemak.html. 15 September 2010.

Ani Retno Prijanti. 2008. Metabolisme lipid.

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/063949d15164a5681c35970cfe59 9c93e242d563.pdf. 8 September 2010.

Arai Y., Wanatabe S., Kimira M., Shimoi K., Mochizuki R., Kinae N. 2000. Dietary intake of flavonols, flavones and isoflavones by japanese women and the inverse correlation between quercetin intake and plasma ldl cholesterol contrentation. Journal of Nutrition. 130 : 2243-2250.

Ashen, M.D., Blumenthal R.S. 2006. Low ldl cholesterol level. The New England

Journal of Medicine. 352(12): 1252-1262.

Aviram M., Fuhrman B. 2003. Effect of flavonoids on the oxidation of lo-density lipoprotein and atherosclerosis In : Catherine A., Evans R., Packer L., editors:

Flavonoids in Health and Disease. 2nd ed. New York: Marccel Dekker. p

165-72.

Bambang Kisworo. 2010. Pencegahan penyakit jantung koroner.

http://beritagkmi.com/details.php?module=detail_news&id_berita=147&judul =pencegahan%20%20penyakit%20jantung%20koroner&kategori=kesehatan. 13 September 2010.

Barter P., Gotto A.M., Larosa J.C., Maroni J., Szarek M., Grundy S.C., et al. 2009. Hdl cholesterol, very low level of ldl cholesterol and cardiovascular event. The New England Journal of Medicine. 357(12): 1301-10.

Biocarta. 2001. Low density-lipoprotein (ldl) pathaway during atherogenesis. http://www.biocarta.com/pathfiles/h_LDLpathway.asp. 10 Oktober 2010. Colby, Diane S. 1996. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : EGC. Hal 140. de Cardiologia A.B. 2006. High-density lipoproteins: metabolic, clinical,

epidemiological and therapeutic intervention aspects.


(4)

64

De Castro S.L. 2001. Propolis: biological and Pharmacological activities. therapeutic uses of this bee-product. ARBS Ann Rev Biomed Sci. 3:49-83. Erdman J.W., Balentine D., Arab L., Beecher G., Dwyer J.T., Folts. J. 2005.

Flavonoids and Heart Health: Proceedings of the ILSI North America Flavonoids Workshop.

F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik dalam : Ganiswarna dkk., editor : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. Hal 366-68, 374-76. Gardes P.E. 2008. oxidative strees.

http://www.biomedicale.univ-paris5.fr/umr8601/Research-themes-oxidative-stress.html. 5 Oktober 2010. Geleijnse J.M., Hollman P.C.H. 2008. Flavonoids and cardiovascular health:

which compound, what mechanisms?. American Journal of Clinical

Nutrition. 88:12-3.

Gillum R.F., Sempos C.T. 2003. Serum total cholesterol and coronary heart disease in african american women . The Internet Journal of Epidemiology. 1(1)

Gonzales M., Guzman B.,Rudyk R., Romano E., Molina M.A.A. 2003.

Spectrophotometric determination of phenolic compounds in propolis. Latin

American Journal. Pharm. 22(3): 243-8.

Grundy S.M., Becker D., Clark L.T., Cooper R.S., Denke M.A., Howard J., et al. 2002. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (ATP III). National Cholesterol Education Program. 02(5215):I-1 – IX-8.

Havsteen B.H. 2002. The biochemistry ad medical significance of the flavonoids. Pharmacology and Theurapeutics. 96 : 67-202.

Hansson G.K. 2005. Inflamation, atherosclerosis, and coronary artery disease.

New Englang Journal Medicine. 352: 1685-89.

Homound M.K. 2008. Coronary artery disease.

http://ocw.tufts.edu/data/50/636849.pdf. 13 Oktober 2010.

Rader D.J., Hobbs H.H. 2008. Disorders of lipoprotein metabolism. In : Kasper D.L., Braunwald E., Fauci A.S.,, Hauser S.L., Longo D.L., Jameson J.L., editors : Harrison Principles of Internal Medicine. 17 th ed. New York: Mc Graw Hil. p 2418.


(5)

Katan M.B. 1997. Flavonoid and heart disease.The American Jurnal of Clinical Nutrition. 65 : 1542-43

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

King M.W. 2001. Cholesterol and bile metabolism.

http://www.1cro.com/mwking/cholesterol.html. 3 Oktober 2010. Knopp R.H. 1999. Drug treatment of lipid disorder. New England Journal

Medicine. 341(7): 498-511.

Koshy et all. 2001. Flavonoids from Garcinia cambogia lower lipid levels in hypercholesterolemic rats. Food chemistry, 72(2001): 289.

Kwon M.S., Han Z.Z., Park S.Y., Cho Y.S., Lim H., Kim S.D., et al. 2002. Effect of water-extracted propolis on the accumulation of Cholesterol induced by high-cholesterol diet in the rat. Apiacta 3

LIPI. 2009. Kolesterol.

http://www.bit.lipi.go.id/pangan-kesehatan/documents/artikel_kolesterol/kolesterol.pdf. 8 Oktober 2010. Mayes, Peter A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid dalam : Murray et

al, editor : Biokimia Harper. edisi 25. Jakarta : EGC. Hal 254, 260-62. Menge T., Hartung H.P., Stüve Olaf. 2005. The mevalonate cycle and statin

interactions.http://www.nature.com/nrn/journal/v6/n4/fig_tab/nrn1652_F1.htm

l#figure-title. 15 September 2010

Nijvelt R.J., Nood. E., Hoorn E., Boelens P.G., Norren K., Leeuwen. P.A.M. 2001. Flavonoid: A review of propable mechanism of action and potential application. The American of Clinical Nutrition. 74(4):418-25.

Nissen S.E., Tuzcu E.M., Scoenhagen P., Tim Crowe B. S., Sasiela W.J., Tsai J.,

et al. 2005. Statin therapy, ldl cholesterol, c-reactive protein, and coronary

artery disease. New England Journal Medicine. 352 (1) : 29-38.

Pereira A.D.S., Bicalho B., Radler F., Neto., 2003. Comparison of propolis from apis mellifera and tertragonisca angustula. Apidologie. 34: 291-298.

Pietta P., Gardana C., Pietta A. 2007. Flavonoids in herbs. Marcel Dekker, Inc. 270 Madison Avenue, New York 10016. 57


(6)

66

Rader D.J., Daugherty A. 2008. Review Article Translating molecular discoveries

into new therapies for atherosclerosis.

http://www.nature.com/nature/journal/v451/n7181/full/nature06796.html. 10 Oktober 2010

Riani Hardiningsih, Novik Nurhidayat. 2006. Pengaruh pemberian pakan

hiperkolesterolemia terhadap bobot badan tikus putih wistar yang diberi bakteri asam laktat. Biodiversitas 7(2): 127-30.

Ruotolo G., Howard B.V., Robins. D.C. 2001. Dislipidemia of obesity.

http://www.endotext.org/obesity/obesity10/obesityframe10.htm. 22 Oktober 2010. Sadoso Sumosardjuno. 2009. Aktif bergerak kurangi risiko penyakit jantung

koroner. http://www.DepKes RI.com. 14 Desember 2009.

Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia dalam : H.M. Sjaifoellah Noer : Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 edisi 3. Jakarta : FK UI. Hal 714-718.

Steinberg D. 2008. The statin in preventive cardiology. New England Journal

Medicine. 359(14): 1426-27

Stryer L. 1996. Metabolisme asam lemak dalam : Sjahbanar Soebianto Zahir, Evi Setiadi : editor : Biokimia. Edisi 4. Jakarta: EGC: Hal 603-650.

T. Bahri Anwar Djohan. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner. e-USU Repository :1-10.

_______. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi. e-USU Repository :1-7. Tobert J.A. 2003. The cholesterol biosynthesis pathway. http://www.biocarta.com

. 15 September 2010.

Vita J.A. 2005. Dietary polyphenols and health: proceedings of the 1st

international conference on polyphenols and health. The American Jurnal of Clinical Nutrition. 81(1) : 292S-97S.