Efek Propolis Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Pada Tikus Galur Wistar Jantan Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak.
iv
ABSTRAK
EFEK PROPOLIS TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS GALUR WISTAR JANTAN
YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK
Hiro Salomo Mangape, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes
Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Adanya pergeseran gaya hidup, khususnya dalam hal pola makan, mengakibatkan terjadi penyakit degeneratif, seperti Dislipidemia. Dislipidemia dapat dikontrol dengan obat antihiperlipidemia namun memiliki dampak efek samping, sehingga dibutuhkan pengobatan supplemen yaitu propolis yang mengandung flavonoid yang dipercaya bermanfaat dalam membantu menurunkan kadar trigliserida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efek propolis terhadap penurunan kadar trigliserida pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
Metode penelitian ini adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Subyek penelitian menggunakan tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi secara acak dalam 5 kelompok (n=5) yaitu kelompok kontrol negatif (Diet standar + akuades), kontrol diet tinggi lemak, dan kelompok perlakuan propolis 25mg, 50mg, dan 75mg. Data yang diukur adalah rerata persentase penurunan kadar trigliserida. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan uji Tukey LSD dengan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan propolis 50mg dan 75mg memiliki perbedaan persentase penurunan kadar trigliserida yang sangat bermakna dibandingkan kelompok kontrol diet tinggi lemak dan kelompok propolis 25mg (p=0,000), dan berbeda bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan 3 kelompok perlakuan propolis.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa propolis menurunkan kadar trigliserida pada tikus galur wistar jantan yang diinduksi diit tinggi lemak.
(2)
v ABSTRACT
THE EFFECT OF PROPOLIS TOWARDS DECREASING LEVEL OF TRIGLYCERIDES IN
MALE WISTAR RATS INDUCED BY FATTY DIET Hiro Salomo Mangape, 2010. 1st Tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes
2nd Tutor : Fen Tih, dr., M.Kes
The mortality rate of cardiovascular disease in Indonesia has increased very
significantly. The change of lifestyle, particularly in diet pattern, increases the degenerative disease, such as Dyslipidemia. Dyslipidemia can be controlled with medication but has some side effects, therefore required supplemental treatment, such as propolis. Propolis contains of flavonoids that is believed useful in reducing triglycerides level. The purpose of this study was to know the effects of propolis on decreasing triglyceride levels in male Wistar rat strain induced by fatty diet.
The study was a prospective experimental research laboratory which is comparative with the completely randomized design using 25 male Wistar rats (Rattus norvegicus) which divided into 5 groups (n=5): the negative control (standard diet + aquadest), fatty diet control, and 3 groups treatment with propolis 25mg, 50mg, and 75mg. The data measured was the mean percentage reduction of triglyceride level. Data was analyzed using one way ANOVA, followed by Tukey LSD
test with α = 0.05.
The results showed that propolis 50mg and 75mg were very significantly different in mean percentage reduction of triglycerides level compared with the fatty diet control and propolis 25mg (p=0.000), and there was also significantly different between the negative control group with the 3 groups of propolis.
As a conclusion propolis reduced triglycerides level in male wistar rat induced by fatty diet.
(3)
viii DAFTAR ISI
JUDUL DALAM ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademik ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Rumusan Hipotesis... 5
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6
2.1.1 Pengertian ... 6
(4)
ix
2.1.3 Lipoprotein ... 8
2.1.4 Trigliserida ... 10
2.1.4.1 Sintesis Trigliserida ... 12
2.1.4.2 Metabolisme Trigliserida ... 13
2.2 Dislipidemia ... 15
2.2.1 Klasifikasi Dislipidemia ... 16
2.2.2 Kriteria Diagnostik dan Pemeriksaan Laboratorium Dislipidemia ... 11
2.2.3 Peranan Dislipidemia dalam Aterosklerosis dan Penyakit Jantung Koroner ... 21
2.2.3.1 Aterosklerosis ... 21
2.2.3.2 Penyakit Jantung Koroner ... 23
2.2.4 Pengelolaan Dislipidemia... 27
2.3 Propolis ... 30
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 34
3.1.1 Bahan Penelitian... 34
3.1.2 Alat Penelitian ... 34
3.1.3 Subjek Penelitian ... 35
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
3.2 Metode Penelitian... 35
3.2.1 Desain Penelitian ... 35
3.2.2 Variabel Penelitian ... 36
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 36
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 36
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 37
3.3 Prosedur Kerja ... 37
3.3.1 Persiapan Hewan Coba ... 37
(5)
x
3.3.2.1 Pembuatan Infusa Kayu Manis ... 41
3.3.2.2 Metode Penarikan Sampel... 41
3.3.2.3 Persiapan Hewan Coba ... 42
3.3.3 Cara Pemeriksaan ... 39
3.3.3.1 Pengambilan Sampel Darah ... 39
3.3.3.2 Pemeriksaan Kadar Trigliserida ... 39
3.3.4 Metode Analisis ... 40
3.3.4.1 Hipotesis Statistik... 40
3.3.4.2 Kriteria Uji ... 40
3.3.4.2 Aspek Etik ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.2 Pembahasan ... 44
4.3 Uji Hipotesis... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 46
5.2 Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
LAMPIRAN ... 50
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kadar Lipid Serum ... 15
Tabel 2.2 Klasifikasi WHO untuk Dislipidemia ... 16
Tabel 2.3 Klasifikasi EAS untuk Dislipidemia ... 18
Tabel 2.4 Klasifikasi Dislipidemia Sekunder ... 19
Tabel 2.5 Hubungan Kadar Lipid dengan Risiko PJK ... 20
Tabel 2.6 Faktor Risiko Penyakit jantung Koroner... 25
Tabel 2.7 Komposisi Terapi Dietuntuk Dislipidemia ... 27
Tabel 2.8 Mekanisme Kerja Obat Dislipidemia ... 29
Tabel 2.9 Komposisi Propolis ... 31
Tabel 4.1 Persentase Penurunan Kadar Trigliserida pada Setiap Kelompok ... 41
Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA Kadar Trigliserida Antar Kelompok Perlakuan ... 42
(7)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein ... 8
Gambar 2.2 Struktur Kimia Trigliserida ... 11
Gambar 2.3 Metabolisme Lemak Jalur Eksogen dan Endogen ... 14
Gambar 2.4 Infiltrasi Lipid dengan Luka Endotel ... 23
Gambar 2.5 Potongan Melintang Arteri ... 25
Gambar 2.6 Potongan Melintang Arteri yang Diperbesar ... 26
Gambar 2.7 Otot Jantung yang Mati Akibat Penyumbatan Arteri Koronaria (Infark Miokard) ... 27
Gambar 2.8 Propolis dalam Sarang Lebah ... 30
Gambar 2.9 Klasifikasi Phytochemical dan Turunannya ... 33
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian ... 51 Lampiran 2 Kadar Trigliserida Serum Awal dan Akhir Pemberian Propolis ... 52 Lampiran 3 Hasil Analisis Rerata Penurunan Kadar Trigliserida menggunakan
Analisis Varian (ANAVA) satu arah ... 53 Lampiran 4 Hasil Analisis Rerata Penurunan Kadar Trigliserida menggunakan
(9)
50
Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian
Kandang tikus Propolis dalam kemasan & sudah digerus
Timbangan Elektronik cara pemberian dengan sonde Alat sentrifugasi
Spektrofotometer untuk mengukur kadar trigliserida
(10)
51
Lampiran 2. Kadar Trigliserida Serum Awal dan Akhir Pemberian Propolis
Kelompok
(Tikus) Hari ke-15 Hari ke-29
Kontrol Negatif
1-a 55 60
1-b 46 50
1-c 70 71
1-d 80 81
1-e 53 58
Kontrol Diet Tinggi Lemak
2-a 108 137
2-b 102 163
2-c 103 122
2-d 36 81
2-e 45 83
Propolis 25 mg
3-a 74 89
3-b 83 104
3-c 61 109
3-d 40 74
3-e 75 119
Propolis 50 mg
4-a 65 42
4-b 77 65
4-c 362 74
4-d 80 76
4-e 142 86
Propolis 75 mg
5-a 152 116
5-b 54 51
5-c 182 41
5-d 113 56
(11)
52
Lampiran 3. Hasil Analisis Rerata Penurunan Kadar Trigliserida menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu arah
Oneway
Descriptives Hasil
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper Bound
KN 5 -5.98000 4.244066 1.898004 -11.24970 -.71030 -9.430 -1.250 KP 5 -62.90800 43.604462 19.500508 -117.05009 -8.76591 -125.000 -18.450 P25 5 -53.58600 29.803317 13.328449 -90.59171 -16.58029 -85.000 -20.270 P50 5 40.99200 23.468424 10.495398 11.85210 70.13190 15.580 79.560 P75 5 45.93200 31.009706 13.867962 7.42836 84.43564 5.560 77.470 Total 25 -7.11000 53.731475 10.746295 -29.28926 15.06926 -125.000 79.560
Test of Homogeneity of Variances Hasil
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.016 4 20 .042
ANOVA Hasil
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 52009.842 4 13002.461 15.049 .000
Within Groups 17279.871 20 863.994
(12)
53
Lampiran 4. Hasil Analisis Rerata Penurunan Kadar Trigliserida menggunakan Uji Beda Rata-rata Tukey LSD
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil
LSD
(I) (J)
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Upper Bound Lower Bound
KN KP 56.928000(*) 18.590251 .006 18.14942 95.70658
P25 47.606000(*) 18.590251 .019 8.82742 86.38458
P50 -46.972000(*) 18.590251 .020 -85.75058 -8.19342
P75 -51.912000(*) 18.590251 .011 -90.69058 -13.13342
KP KN -56.928000(*) 18.590251 .006 -95.70658 -18.14942
P25 -9.322000 18.590251 .622 -48.10058 29.45658 P50 -103.900000(*) 18.590251 .000 -142.67858 -65.12142 P75 -108.840000(*) 18.590251 .000 -147.61858 -70.06142
P25 KN -47.606000(*) 18.590251 .019 -86.38458 -8.82742
KP 9.322000 18.590251 .622 -29.45658 48.10058
P50 -94.578000(*) 18.590251 .000 -133.35658 -55.79942 P75 -99.518000(*) 18.590251 .000 -138.29658 -60.73942
P50 KN 46.972000(*) 18.590251 .020 8.19342 85.75058
KP 103.900000(*) 18.590251 .000 65.12142 142.67858
P25 94.578000(*) 18.590251 .000 55.79942 133.35658
P75 -4.940000 18.590251 .793 -43.71858 33.83858
P75 KN 51.912000(*) 18.590251 .011 13.13342 90.69058
KP 108.840000(*) 18.590251 .000 70.06142 147.61858
P25 99.518000(*) 18.590251 .000 60.73942 138.29658
P50 4.940000 18.590251 .793 -33.83858 43.71858
(13)
54
RIWAYAT HIDUP
Nama : Hiro Salomo Mangape
NRP : 0710186
Agama : Kristen Protestan
Tempat / Tanggal lahir : Hiroshima, 25 Agustus 1980
Alamat : Pondok Hijau Indah Tahap IV jl. Edelweis
no.18 Kel.Ciwaruga Kec.Parongpong Kab. Bandung Barat – 40559
Riwayat Pendidikan :
- SD Santo Yakobus Makassar (1986-1990)
- SD Kristen Gamaliel Makassar (1990-1992)
- SLTP Kristen Gamaliel Makassar (1992-1995)
- SMU Negeri 2 Makassar (1995-1998)
- Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya (1999-2003)
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Saat ini penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan jumlah penderita terus bertambah. WHO memperkirakan penyakit kardiovaskular akan menjadi penyebab utama kasus kematian di seluruh dunia pada tahun 2020. Dalam 20 tahun saja, insiden penyakit jantung koroner meningkat tiga kali lipat, akibat perubahan drastis pada lingkungan dan gaya hidup (Maryono, 2007). Pergeseran gaya hidup, khususnya dalam hal pola makan, mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah terjadi penyakit degeneratif, seperti dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolestrol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL. Kondisi ini bila berkelanjutan akan memicu terjadinya aterosklerosis, yaitu hilangnya elastisitas disertai penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri. Aterosklerosis menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner. Dislipidemia dapat dikontrol dengan diet, olahraga, dan obat penurun kadar lipid darah atau antihiperlipidemia, seperti golongan fibrat untuk hipertrigliseridemia. Namun obat antihiperlipidemia yang beredar di masyarakat, jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan efek samping, sehingga masyarakat mencari pengobatan alternatif yang lebih murah dan alamiah sehingga dibutuhkan pengobatan suplemen (Franz, 2008).
(15)
2
Salah satu pengobatan suplemen adalah propolis, berupa sejenis resin yang dikumpulkan oleh lebah madu untuk menambal sarangnya, berfungsi untuk melindungi koloni dari unsur-unsur seperti terpaan hujan dan musim dingin, disebut sebagai bee glue (Franz, 2008). Propolis yang dikumpulkan lebah berasal dari substrat getah tumbuhan conifer (golongan pinus) lalu dicampur dengan enzim yang terkandung dalam air liur lebah. Dalam propolis terdapat berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, salah satu adalah senyawa alkaloid khususnya flavonoid yang meliputi hampir 50% dari komposisi propolis. Flavonoid merupakan zat yang paling efektif menurunkan kadar trigliserida karena meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase. Penelitian padaekstrak brinjal (Solanum Melongena) pada
hewan tikus menunjukkan efek penurunan trigliserida melalui mekanisme peningkatan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas (Sudheesh et al., 2001; Nafisah Ayu Fithriani, 2010). Penelitian – penelitian mengenai efek flavonoid yang telah dilakukan antara lain: Penelitian pada teh hijau menunjukkan penurunan lipid postprandial pada subjek hiperkolesterolemia melalui mekanisme penurunan sekresi ApoB100 (Basu and Lucas, 2005); Penelitian pada ekstrak biji anggur merah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol, kolesterol LDL, dan Trigliserida, juga sedikit meningkatkan kadar HDL dengan mekanisme yang masih belum diketahui dengan jelas (Bas et al, 2005); Penelitian pada ekstrak buah pare (Momordica charantia) menunjukkan efek
penurunan kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL pada tikus galur wistar jantan (Senanayake et al, 2004; Cornelis, 2009). Berdasarkan efek farmakologis flavonoid pada penelitian yang telah dilakukan dan belum ada penelitian tentang efek propolis dalam menurunkan kadar trigliserida, maka peneliti tertarik untuk meneliti propolis sebagai bahan berkhasiat untuk salah satu pengobatan alternatif dalam mengobati penyakit dislipidemia, khususnya hipertrigliseridemia.
(16)
3
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasikan masalah :
Apakah propolis menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
1.3 Maksud danTujuan Penelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh propolis dalam menurunkan kadar trigliserida serum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek propolis terhadap penurunan kadar trigliserida pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan dalam mengembangkan pengobatan suplemen, khususnya efek propolis terhadap penurunan kadar trigliserida serum.
1.4.2 Manfaat Praktis
Propolis diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam pengobatan hiperlipidemia setelah dilakukan uji toksisitas dan uji klinik.
(17)
4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Rumusan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Trigliserida (triasilgliserol) atau yang disebut lemak netral, adalah lemak utama dalam makanan manusia yang digunakan oleh tubuh untuk penyediaan energi bagi proses metabolisme. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air
(H2O). Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan masalah
jangka panjang (Mike Laker, 2006). Trigliserida cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan lemak, serta gaya hidup sehat yang diabaikan. Tidak diragukan, peningkatan trigliserida berpotensi menyebabkan penyakit hipertrigliserida sehingga berisiko pada perkembangan penyakit jantung koroner.
Propolis adalah sejenis resin yang karena bentuknya lengket seperti lem, disebut sebagai bee glue. Komposisi kimia propolis terdiri atas flavonoid yang meliputi hampir 50%, asam kafeat, asam ferulat, dan mineral dalam jumlah kecil (Franz, 2008). Flavonoid merupakan zat yang paling efektif menurunkan kadar trigliserida dengan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang kerjanya memecah trigliserida. Melalui metabolisme lemak baik melalui jalur eksogen maupun endogen, trigliserida mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (Free Fatty Acid), sehingga kadar trigliserida serum akan menurun (Sudheesh et al., 2001; Nafisah Ayu Fithriani, 2010). Flavonoid juga dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah dengan menghambat atau menghalangi reaksi oksidasi dari kolesterol sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis (Atik Nurwahyuni, 2006).
(18)
5
1.5.2 Rumusan Hipotesis
Propolis menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Kadar trigliserida serum diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
(19)
46 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Propolis menurunkan kadar trigliserida pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari propolis bagi kesehatan.
2. Diperlukan uji klinis umtuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek propolis dalam menurunkan kadar trigliserida.
(20)
47
DAFTAR PUSTAKA
Adam, John MF. 2006. Dislipidemia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi-4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI. Hal 1926-1954
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum
Atik Nurwahyunani. 2006. “Efek Ekstrak Daun Sambung Nyawa Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL Darah Tikus Diabetik Akibat Induksi Streptozotocin”. Semarang: http://www.indoskripsi.com. 10 April 2010
Bas, J.M.D., Larrea, J.F., Blay, M., Ardevol, A., Salvado, M.J., Arola, L., et al. Grape seed procyanidins improve atherosclerotic risk index and induce liver CYP7A1 and SHP expression in healthy rats. FASEB Journal express article. 2005; 1-24
Basu, A., Lucas, E.A., Mechanisms and Effects of Green Tea on Cardiovascular Health. Interscience Journals Nutrition Reviews. 2005; 30:345
Cornelis Adimunca, Olwin Nainggolan. Efek Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Profil Lemak Serum Tikus Putih Jantan Strain Wistar Derived LMR. Cermin Dunia Kedokteran 168/vol.36 no.2/Maret - April 2009
Dimas Tri Anantyo. Efek Minyak Atsiri dari Bawang Putih (Allium sativum) terhadap
Persentase Jumlah Neutrofil Tikus Wistar yang Diberi Diet Kuning Telur.
http://eprints.undip.ac.id/7592/1/Dimas_Tri_Anantyo.pdf. 4 September 2010. Djadjat Tisnadjaja. 2006. Memahami hubungan angkak dan kolesterol. Dalam: Bebas
kolesterol dan demam berdarah dengan angkak. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hal. 5-16, 25-51, 75-79.
F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi dan terapi
FK-UI. Edisi-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 371-379
(21)
48
Franz J.B. 2008. Sehat dengan Terapi lebah (Apitherapy). PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta. Hal 1-54
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1041
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Pembentukan Trigliserida dan Karbohidrat. Dalam:
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal. 1083-1084
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Kolesterol. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1087
Katzung, Bertram G. Agents Used in Hyperlipidemia, Basic and Clinical Pharmacology, 10th edition. McGraw Hill. 2007: 560-572
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 6-7.
Maryono D. 2007. Mencegah timbulnya Penyakit Jantung dan Stroke. http://www.medicastore.com. 20 Juli 2007
Mayes PA. Lipid transport and storage Harper’s Bio chemistry, 22nd Ed. Prentice-Hall International Inc, 2000: 234-60
Mike Laker. 2006. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical Association. Hal 16-18
Nafisah Ayu Fithriani. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (allium
ascalonicum) terhadap kadar trigliserida Serum tikus wistar hiperlipidemia.
Program pendidikan sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id/23665/. 4 September 2010. Senanayake, G.V., Maruyama, M., Sakono, M., Fukuda, N., Morishita, T., Yukizaki,
C., et al. The effects of Bitter Melon (Momordica charantia L.) extract on serum and liver lipid parameters in hamsters fed cholesterol-free and cholesterol-enriched diets. J nutr Sci Vitaminol (Tokyo). 2004; 50:4253-7
(22)
49
Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: FK-UI. Hal. 714-723
Sovia Lenny. 2006. Senyawa Flavonoida, fenil propanoida, dan Alkaloida. Departemen Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. http://www.library.usu.ac.id. 10 April 2010. Sudheesh, S., Presannakumar, G., Vijayakumar, S., Vijayalakshmi, N. R.
Hypolipidemic effect of flavonoids from Solanum Melongena. Plant Foods for Human Nutrition. 2001: 321–330
T. Bahri Anwar. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. http://www.library.usu.ac.id. 10 April 2010.
Tony Chandra. Perbedaan profil lipid remaja Dengan orang tua berpenyakit jantung
Koroner dan bukan jantung koroner. Program pascasarjana magister ilmu
Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan anak Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
(1)
1.5 Kerangka Pemikiran dan Rumusan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Trigliserida (triasilgliserol) atau yang disebut lemak netral, adalah lemak utama dalam makanan manusia yang digunakan oleh tubuh untuk penyediaan energi bagi proses metabolisme. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan masalah jangka panjang (Mike Laker, 2006). Trigliserida cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan lemak, serta gaya hidup sehat yang diabaikan. Tidak diragukan, peningkatan trigliserida berpotensi menyebabkan penyakit hipertrigliserida sehingga berisiko pada perkembangan penyakit jantung koroner.
Propolis adalah sejenis resin yang karena bentuknya lengket seperti lem, disebut sebagai bee glue. Komposisi kimia propolis terdiri atas flavonoid yang meliputi hampir 50%, asam kafeat, asam ferulat, dan mineral dalam jumlah kecil (Franz, 2008). Flavonoid merupakan zat yang paling efektif menurunkan kadar trigliserida dengan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang kerjanya memecah trigliserida. Melalui metabolisme lemak baik melalui jalur eksogen maupun endogen, trigliserida mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (Free Fatty Acid), sehingga kadar trigliserida serum akan menurun (Sudheesh et al., 2001; Nafisah Ayu Fithriani, 2010). Flavonoid juga dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah dengan menghambat atau menghalangi reaksi oksidasi dari kolesterol sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis (Atik Nurwahyuni, 2006).
(2)
1.5.2 Rumusan Hipotesis
Propolis menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Kadar trigliserida serum diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
(3)
46
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Propolis menurunkan kadar trigliserida pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diet tinggi lemak.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari propolis bagi kesehatan.
2. Diperlukan uji klinis umtuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek propolis dalam menurunkan kadar trigliserida.
(4)
47
DAFTAR PUSTAKA
Adam, John MF. 2006. Dislipidemia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi-4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI. Hal 1926-1954
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum
Atik Nurwahyunani. 2006. “Efek Ekstrak Daun Sambung Nyawa Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL Darah Tikus Diabetik Akibat Induksi
Streptozotocin”. Semarang: http://www.indoskripsi.com. 10 April 2010
Bas, J.M.D., Larrea, J.F., Blay, M., Ardevol, A., Salvado, M.J., Arola, L., et al. Grape seed procyanidins improve atherosclerotic risk index and induce liver CYP7A1 and SHP expression in healthy rats. FASEB Journal express article. 2005; 1-24
Basu, A., Lucas, E.A., Mechanisms and Effects of Green Tea on Cardiovascular Health. Interscience Journals Nutrition Reviews. 2005; 30:345
Cornelis Adimunca, Olwin Nainggolan. Efek Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Profil Lemak Serum Tikus Putih Jantan Strain Wistar Derived LMR. Cermin Dunia Kedokteran 168/vol.36 no.2/Maret - April 2009
Dimas Tri Anantyo. Efek Minyak Atsiri dari Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Persentase Jumlah Neutrofil Tikus Wistar yang Diberi Diet Kuning Telur. http://eprints.undip.ac.id/7592/1/Dimas_Tri_Anantyo.pdf. 4 September 2010.
Djadjat Tisnadjaja. 2006. Memahami hubungan angkak dan kolesterol. Dalam: Bebas kolesterol dan demam berdarah dengan angkak. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 5-16, 25-51, 75-79.
F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi dan terapi FK-UI. Edisi-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 371-379
(5)
Franz J.B. 2008. Sehat dengan Terapi lebah (Apitherapy). PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta. Hal 1-54
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1041 Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Pembentukan Trigliserida dan Karbohidrat. Dalam:
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1083-1084
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Kolesterol. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1087
Katzung, Bertram G. Agents Used in Hyperlipidemia, Basic and Clinical Pharmacology, 10th edition. McGraw Hill. 2007: 560-572
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 6-7.
Maryono D. 2007. Mencegah timbulnya Penyakit Jantung dan Stroke. http://www.medicastore.com. 20 Juli 2007
Mayes PA. Lipid transport and storage Harper’s Bio chemistry, 22nd Ed. Prentice-Hall International Inc, 2000: 234-60
Mike Laker. 2006. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical Association. Hal 16-18
Nafisah Ayu Fithriani. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (allium ascalonicum) terhadap kadar trigliserida Serum tikus wistar hiperlipidemia. Program pendidikan sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id/23665/. 4 September 2010.
Senanayake, G.V., Maruyama, M., Sakono, M., Fukuda, N., Morishita, T., Yukizaki, C., et al. The effects of Bitter Melon (Momordica charantia L.) extract on serum and liver lipid parameters in hamsters fed cholesterol-free and cholesterol-enriched diets. J nutr Sci Vitaminol (Tokyo). 2004; 50:4253-7
(6)
Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: FK-UI. Hal. 714-723
Sovia Lenny. 2006. Senyawa Flavonoida, fenil propanoida, dan Alkaloida. Departemen Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. http://www.library.usu.ac.id. 10 April 2010.
Sudheesh, S., Presannakumar, G., Vijayakumar, S., Vijayalakshmi, N. R. Hypolipidemic effect of flavonoids from Solanum Melongena. Plant Foods for Human Nutrition. 2001: 321–330
T. Bahri Anwar. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. http://www.library.usu.ac.id. 10 April 2010.
Tony Chandra. Perbedaan profil lipid remaja Dengan orang tua berpenyakit jantung Koroner dan bukan jantung koroner. Program pascasarjana magister ilmu Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan anak Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.