Pengaruh kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada Materi Optika Geometri. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman
pada materi optika geometri, 2) mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap
hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri, 3) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA
3, dan X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016.
Pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket kesiapan
belajar, tes hasil belajar fisika siswa dan wawancara. Analisa data menggunakan
korelasi pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) Tidak ada pengaruh antara
kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) Ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
Kata kunci: korelasi, kecerdasan emosional, kesiapan belajar, hasil belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. The Effect of Emotional Intelligence and
Learning Readiness on Student’s Learning Outcomes in Physics Grade X MIA
of SMA N 1 Prambanan Sleman in Geometry Optics Material. A Thesis,
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural
Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The purposes of this research are: 1) to find out the effect of emotional
intelligence on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) to find out the effect of
learning readiness on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA
N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) to find out the effect of
emotional intelligence on students learning readiness grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material.
The subjects of this research were students grade X MIA 1, X MIA 2, X
MIA 3, and X MIA 4 of SMA N 1 Prambanan Sleman academic year 2015/2016.
To collect the data, the researcher used questionnaires on emotional intelligence
and learning readiness, student’s test results in Pysics and interview. The data
were analyzed by using Pearson Correlation.
The results of the research were: 1) There was no effect between emotional
intelligence and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) There was no effect between
learning readiness and students learning outcomes in Physics grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) There was an effect
between emotional intelligence and students learning readiness grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material.
Keywords: correlation, emotional intelligence, learning readiness, learning
outcomes of Physics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN
PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Ririn Meilita Mardisiwi
NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN
PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Ririn Meilita Mardisiwi
NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk :
Alloh SWT yang selalu ada mendampingi di setiap langkah dan usahaku
Kedua orang tuaku Bapak Mardadi dan Ibu Suci Rahayu yang selalu memberikan
cinta, kasih sayang, perhatian dan doa
Keluarga besar yang ada di ponorogo yang selalu mendukung dan mendoakan
Sahabat-sahabatku pendidikan fisika 2012 yang telah memberikan semangat,
dorongan, motivasi, dan pengalaman yang luar biasa
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kualitas bukanlah suatu kebetulan, kualitas selalu berasal
dari usaha yang cerdas”. (John Ruskin)
“(yaitu)orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan
saja mereka bertawakal”. ( Q.S Al- Hahl 42)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada Materi Optika Geometri. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman
pada materi optika geometri, 2) mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap
hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri, 3) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA
3, dan X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016.
Pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket kesiapan
belajar, tes hasil belajar fisika siswa dan wawancara. Analisa data menggunakan
korelasi pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) Tidak ada pengaruh antara
kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) Ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
Kata kunci: korelasi, kecerdasan emosional, kesiapan belajar, hasil belajar fisika.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. The Effect of Emotional Intelligence and
Learning Readiness on Student’s Learning Outcomes in Physics Grade X MIA
of SMA N 1 Prambanan Sleman in Geometry Optics Material. A Thesis,
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural
Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The purposes of this research are: 1) to find out the effect of emotional
intelligence on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) to find out the effect of
learning readiness on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA
N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) to find out the effect of
emotional intelligence on students learning readiness grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material.
The subjects of this research were students grade X MIA 1, X MIA 2, X
MIA 3, and X MIA 4 of SMA N 1 Prambanan Sleman academic year 2015/2016.
To collect the data, the researcher used questionnaires on emotional intelligence
and learning readiness, student’s test results in Pysics and interview. The data
were analyzed by using Pearson Correlation.
The results of the research were: 1) There was no effect between emotional
intelligence and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) There was no effect between
learning readiness and students learning outcomes in Physics grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) There was an effect
between emotional intelligence and students learning readiness grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material.
Keywords: correlation, emotional intelligence, learning readiness, learning
outcomes of Physics.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Alloh SWT, berkah limpahan
rahmat dan karunianya yang luar biasa, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman Pada Materi
Optika Geometri”.
Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini,
tidak lepas dari bimbingan, dukungan, peran serta doa dari pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Alloh SWT yang selalu memberikan rahmat, berkat serta hidayahnya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika.
5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan fisika yang
dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis.
7. Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Prambanan Sleman Drs. Tri Sugiharto,
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Sugiarto S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 1
Prambanan
Sleman,
atas
bantuannya
selama
proses
penelitian
berlangsung.
9. Siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman atas
kerjasama dan partisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan.
10. Kedua orang tua yang penulis cintai dan banggakan, Bapak Mardadi dan
Ibu Suci Rahayu yang senantiasa mendoakan, mendukung, memberikan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat tercinta Adventa Eklesiawati, Regina Risa Dewi, Selpa
Wiwit K, Rahman Bangun Suprayogi dan Sri Mulyani Arum Sari yang
telah membantu, memberikan dukungan, motivasi dan saran kepada
penulis selama menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Fisika 2012 yang telah
memberikan semangat, dukungan, dan pengalaman luar biasa kepada
penulis.
13. Teman-teman kos Griya Amada: Ria, Yanti, Rita, yang sudah telah
membantu peneliti sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................
vi
HALAMAN LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
4
C. Batasan Masalah................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................
8
A. Kecerdasan Emosional ......................................................................
8
B. Kesiapan Belajar ...............................................................................
16
C. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................
22
D. Penelitian Yang Relevan ...................................................................
33
E. Kerangka Berpikir .............................................................................
34
F. Hipotesis............................................................................................
37
G. Materi Optika Geometri ....................................................................
37
H. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa .................................................................................................
58
I. Hubungan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa ..
59
J. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Kesiapan Belajar
Siswa .................................................................................................
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................
62
A. Jenis Penelitian ..................................................................................
62
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..........................................................
62
C. Sampel ...............................................................................................
63
D. Instrumen Penelitian..........................................................................
63
E. Uji Validitas Instrumen .....................................................................
83
F. Metode Analisis Data ........................................................................
83
G. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................
90
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
93
A. Data ...................................................................................................
93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Data .....................................................................................
101
C. Pembahasan .......................................................................................
124
D. Keterbatasan penelitian .....................................................................
131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
132
A. Kesimpulan .......................................................................................
132
B. Saran ..................................................................................................
132
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
134
LAMPIRAN ..................................................................................................
137
LAMPIRAN A ..............................................................................................
138
LAMPIRAN B ..............................................................................................
142
LAMPIRAN C ..............................................................................................
171
LAMPIRAN D ..............................................................................................
235
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ............................................
64
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional ...................................
66
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar .............................................
67
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara ...............................................
68
Tabel 3.5 Tes Berdasarkan Kriteria Belajar Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
74
Tabel 3.6 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif
( Angket Kecerdasan Emosional)...............................................
84
Tabel 3.7 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif
( Angket Kesiapan Belajar) ........................................................
85
Tabel 3.8
Kategorisasi Kecerdasan Emosional ..........................................
86
Tabel 3.9
Kategorisasi Tingkat Kesiapan Belajar ......................................
87
Tabel 4.1
Proses Pelaksanaa Penelitian .....................................................
93
Tabel 4.2 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 1 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
97
Tabel 4.3 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan HasilBelajar Siswa Kelas X MIA2 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
Tabel 4.4 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
xvi
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
99
Tabel 4.5 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 4 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
100
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ........
102
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1 ..................
102
Tabel 4.8
Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 1 ..........
103
Tabel 4.9 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 1 ...............
104
Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 .......
106
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 .................
107
Tabel 4.12 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 2 ..........
107
Tabel 4.13 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 2 ..............
108
Tabel 4.14 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 .......
111
Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 .................
111
Tabel 4.16 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 3 ..........
112
Tabel 4.17 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 3 ..............
113
Tabel 4.18 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ......
115
Tabel 4.19 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 ................
116
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 4 .........
117
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 4 ..............
118
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Untuk Semua Kelas
X MIA .....................................................................................
121
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Semua Siswa Kelas
X MIA ......................................................................................
xviii
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................
xix
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A. BUKTI ADMINISTRATIF PENELITIAN ..................
138
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Dari Kampus ........................................
139
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Dari BAPPEDA ...................................
140
Lampiran A.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .....................
141
LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENELITIAN ........................................
142
Lampiran B.1 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional...
143
Lampiran B.2 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar ............
146
Lampiran B.3 Angket Kecerdasan Emosional .............................................
149
Lampiran B.4 Angket Kesiapan Belajar ......................................................
152
Lampiran B.5 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri
154
Lampiran B.6 Soal Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri ...................
165
LAMPIRAN C. DATA PENELITIAN......................................................
171
Lampiran C.1 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ..
172
Lampiran C.2 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 ..
174
Lampiran C.3 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 ..
176
Lampiran C.4 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ..
177
Lampiran C.5 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1............
179
Lampiran C.6 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2............
181
Lampiran C.7 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3............
183
Lampiran C.8 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4............
184
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.9 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 1 ....................................................................
186
Lampiran C.10 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 2 ....................................................................
188
Lampiran C.11 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 3 .....................................................................
190
Lampiran C.12 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 4 ....................................................................
191
Lampiran C.13 Deskripsi Hasil Wawancara .................................................
193
Lampiran C.14 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 1 ...................
226
Lampiran C.15 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 2 ...................
228
Lampiran C.16 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 3 ...................
230
Lampiran C.17 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 4 ...................
232
Lampiran C.18 Daftar Hadir Tes Wawancara...............................................
234
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN ...................................
235
Lampiran D.1 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kecerdasan Emosional .....
236
Lampiran D.2 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kesiapan Belajar ..............
240
Lampiran D.3 Contoh Tes Hasil Belajar Siswa ...........................................
244
Lampiran D.4 Dokumentasi Pengambilan Data...........................................
256
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melakukan
aktivitas belajar dan mengajar. Dalam aktivitas belajar mengajar ini terdapat
interaksi yang terjalin yaitu guru dan murid. Kedua aktivitas ini merupakan
aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Penentuan
aktivitas belajar mengajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan komponen
yang mendukung. Keberhasilan aktivitas ini dapat diukur melalui kegiatan
evaluasi yang merupakan penentu hasil belajar siswa.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa itu terbagi
menjadi dua (Muhibbin syah, 2013: 145) yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal diantaranya yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan. Sedangkan dilihat dari segi faktor eksternal yaitu
faktor keluarga, sekolah dan lingkungan. Salah satu faktor yang berpengaruh
yaitu intelegensi atau tingkat kecerdasan. Tingkat kecerdasan setiap manusia
berbeda-beda. Sehingga hasil yang didapatkan juga berbeda-beda. Tingkat
kecerdasan itu memiliki tiga komponen yaitu kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual. Ketiga tingkat kecerdasan ini harus berjalan
seimbang satu sama lainnya. Faktor diatas merupakan salah satu faktor
keberhasilan
prestasi
siswa.
1
Dari
ketiga
tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kecerdasan tersebut, salah satu tingkat kecerdasan yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu kecerdasan emosional. Hal ini dapat dilihat pada kondisi
setiap siswa yang berbeda-beda terutama dalam menghadapi masalah. Siswa
dalam kesehariannya pasti rentang terhadap masalah, baik masalah yang
datang dari luar maupun dari dalam. Dalam masalah-masalah itulah yang
hampir secara keseluruhan mempengaruhi emosi dan pikiran seseorang. Siswa
merupakan salah satu subjek yang paling gampang putus asa ketika
menghadapi masalah. Siswa yang memiliki masalah, pasti memiliki masalah
dengan emosinya. Siswa belum tentu mampu mengendalikan emosinya
dengan baik, sehingga menyebabkan pengaruh terhadap hasil belajarnya.
Siswa yang mampu mengendalikan emosinya berarti siswa itu memiliki
kecerdasan emosional yang baik. Sehingga ketika dihadapkan pada situasi
sekolah, siswa akan lebih siap untuk menghadapi kegiatan pembelajaran
dengan baik. Siswa yang memiliki kesiapan tersendiri, ketika sedang
menghadapi pembelajaran di sekolah, maka siswa tersebut akan mampu
memahami pelajaran yang sedang diajarkan. Namun setiap siswa memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat siswa memiliki
kesiapan terhadap pembelajaran yang bervariasi.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan yaitu kelas X MIA 1,X MIA
2, X MIA 3, X MIA 4 di SMA N 1 Prambanan Sleman, sebagian besar hasil
belajar fisika siswa tidak memenuhi KKM. Sebagian besar siswa, nilainya
masih dibawah KKM yaitu 75. Hal ini diketahui dari hasil rekap nilai guru
fisika yang menyatakan bahwa hampir 70% hasil belajar siswanya masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
rendah yaitu dibawah KKM. Berdasarkan fakta itu, kemungkinan yang
mempengaruhi hasil belajarnya yaitu mengenai pengendalian emosi pada diri
siswa dan kesiapan belajarnya. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari
pembahasan diatas banyak faktor yang mempengaruhinya, disini peneliti akan
melihat dari segi integelensi dan kesiapan siswa. Segi intelegensi tidak dilihat
dari kecerdasan intelektualnya, melainkan dilihat dari segi kecerdasan
emosioanal. Selain kecerdasan emosional, peneliti juga akan meneliti dari segi
kesiapan belajar siswa. Peneliti tertarik untuk meneliti hal itu dikarenakan
faktor kecerdasan emosional yang memiliki pengaruh besar pada hasil belajar
siswa. Seperti yang dikatakan oleh Goleman yaitu kecerdasan umum sematamata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20%
saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut dengan kecerdasan
emosional. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maka
siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Seseorang
yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi, memiliki kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri, memiliki daya tahan untuk menghadapi rintangan,
tidak memiliki rasa cepat puas, mengatur suasana hati, memiliki rasa empati
dan mengendalikan emosinya sehingga mampu mengendalikan kecemasan
yang ada pada dirinya agar tidak menganggu kemampuan berpikir. Sedangkan
untuk kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
(Slameto, 2013:113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam proses belajar, kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan
dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan lebih berhasil jika
dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan atau kesiapan individu.
Karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah minat
dan kebutuhan anak. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah
kemungkinan
faktor
kecerdasan
emosional
dan
kesiapan
belajar
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa di SMA N 1 Prambanan Sleman.
Sehingga penelitian yang dilakukan yaitu dengan judul PENGARUH
KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS X MIA SMA N 1
PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri?
2. Bagaimana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa
kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri?
3. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka
diperlukan suatu batasan masalah. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 yang ada di
SMA N 1 Prambanan Sleman. Penelitian ini dilakukan untuk semua kelas
X yang terdiri dari 4 kelas yaitu X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X
MIA 4 dengan jumlah total siswa 112.
2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Materi pokok
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah optika
geometri. Kompetensi Dasarnya yaitu 3.9 Menganalisis cara kerja alat
optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh
cermin dan lensa dan 4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik
dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin
dan lensa.
b. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional yang diukur dalam penelitian ini diberikan
pada saat mengikuti pembelajaran
pada materi optika geometri.
Kecerdasan emosional ini mencakup mengenali emosi diri sendiri,
mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Pengukuran
kecerdasan emosional dilakukan dengan menggunakan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar yang diukur pada penelitian ini yaitu kesiapan
belajar siswa saat mengikuti pembelajaran pada materi optika
geometri. Kesiapan belajar siswa mencakup kondisi fisik, kondisi
mental, kondisi emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
serta keterampilan dan pengetahuan. Pengukuran kesiapan belajar
dilakukan dengan menggunakan angket.
d. Hasil belajar fisika
Hasil belajar yang digunakan peneliti yaitu aspek kognitif. Aspek
kognitif diukur dari pemberian tes tulis pada akhir setelah materi
optika geometri selesai.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil siswa fisika
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
3. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai
calon pendidik terutama mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada
hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
a. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan intelegensinya.
b. Siswa memiliki kesiapan yang matang dalam proses belajar.
c. Siswa termotivasi untuk lebih giat belajar.
3. Bagi guru
a. Sebagai tambahan referensi guru terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b. Guru dapat lebih memperhatikan mengenai kecerdasan emosional dan
kesiapan belajar siswa.
c. Sebagai pengetahuan guru untuk menghadapi kondisi siswa yang
berbeda-beda dan tidak selalu sama, terutama dalam kemampuan
intelegensi dan kesiapan belajar.
4. Bagi sekolah
a. Adanya strategi untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar
yang disesuaikan dengan kondisi siswa.
b.
Adanya kemauan untuk memberikan fasilitas-fasilitas belajar yang
memadai demi mewujudkan siswa yang tidak hanya berprestasi
dibidang akademis melainkan juga non-akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecerdasan Emosional
1. Emosi
a. Pengertian emosi
Dalam kehidupan sehari-hari kata emosi bukan menjadi kata
yang asing lagi bagi manusia. Kata emosi sering dilontarkan bahkan
dialami oleh sebagian besar manusia. Sebagian manusia sering
beranggapan bahwa emosi merupakan perasaan marah, jengkel, kasar
terhadap situasi tertentu. Kata „emosi‟ berasal dari bahasa latin
„emovere‟ yang artinya „ bergerak ke luar‟. Menurut Surya (2013:71)
maksud setiap emosi adalah untuk menggerakkan individu untuk
menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhannya, serta menghindari
sesuatu yang merugikan dan pencabutan kebutuhan. Namun ada
beberapa ahli yang berpendapat mengenai definisi emosi. Menurut
Goleman, 1999 (Dalam Khodijah, 2014:137) Emosi merupakan suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Sedangkan menurut William James (Dalam Khodijah,
2014:137) emosi merupakan keadaan budi rohani yang menampakkan
dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. Banyak
pengertian-pengertian emosi yang diutarakan oleh beberapa ahli.
Namun telah disepakati bahwa keadaan emosi adalah suatu reaksi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam
serta diikuti dengan perasaan yang kuat.
b. Fungsi emosi
Emosi tidak lagi dipandang sebagai penghambat dalam
kehidupan, melainkan sebagai sumber kecerdasan, kepekaan, berperan
menghidupkan perkembangan dan penalaran yang baik. Namun fungsi
emosi tidak hanya itu saja, melainkan ada beberapa fungsi emosi
lainnya yaitu (Khodijah, 2014:138):
1) Sebagai energizer yaitu pembangkit energi yang memberikan
kegairahan dalam hidup.
2) Sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi memberikan
kekuatan pada manusia untuk membela dan mempertahankan diri
terhadap gangguan atau rintangan.
3) Sebagai pembawa pesan. Emosi memberitahu bagaimana keadaan
orang-orang yang berada di sekitar, terutama orang-orang terdekat
yang dicintai dan disayangi, sehingga dapat memahami dan
melakukan sesuatu tepat dengan kondisi tersebut.
2. Kecerdasan Emosional
a. Pengertian Kecerdasan Emosional
Pada masa lalu hingga sekarang kecerdasan sering diartikan
sebagai suatu keunggulan intelektual dan diyakini sebagai sumber
keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Kecerdasan tidak hanya terbatas pada keunggulan intelektual akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tetapi ada aspek non-intelektual yaitu emosi, sosial dan spiritual.
Menurut Goleman 1995 ( Dalam Surya, 2013:76) menyebutkan bahwa
kecerdasan emosional sebagai sumber keunggulan seseorang. Goleman
mengembangkan konsep emosi sebagai suatu sumber daya internal
dalam diri seseorang yang mendorong untuk berperilaku dalam rangka
untuk memperoleh kelangsungan hidup. Pada manusia, emosi itu
dikembangkan dengan menggunakan kekuatan akalnya sehingga
menghasilkan perilaku yang berupa pikiran emosional disamping
pikiran rasional. Dengan masuknya unsur kecerdasan dalam kawasan
individu, maka perilakunya akan lebih terkendali. Sebaliknya jika
kehidupan emosi yang kurang disertai aspek kecerdasan hanya akan
menghasilkan perilaku yang dikendalikan oleh hawa nafsu. Dengan
konsep ini kecerdasan emosional merupakan keterpaduan antara unsur
emosi dan rasio dalam keseluruhan perilaku individu yang akan
mengendalikannya ke arah yang lebih bermakna dalam kelangsungan
hidupnya. Dalam pendidikan, kecerdasan emosional mempunyai
peranan yang besar dalam mencapai hasil pendidikan secara lebih
bermakna. Hal ini mengandung makna bahwa kecerdasan intelektual
saja belum memberikan jaminan penuh bagi pencapaian kesuksesan
dalam pendidikan, akan tetapi perlu didukung oleh kecerdasan
emosioanal. Goleman juga mengatakan bahwa kecerdasan umum
semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang
sebanyak 20% saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan kecerdasan emosional. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan
emosi yang sehat, kecerdasan saja tidak akan menghasilkan seorang
yang sukses hidupnya di massa yang akan datang (Goleman, 1999
dalam Khodijah, 2013:145). Dengan kecerdasan emosional yang
tinggi, seseorang akan mampu mengendalikan potensi intelektualnya
dalam pendidikan sehingga terwujud dalam sukses yang bermakna.
Menurut Savoley dan Mayer ( Dalam Mujib dan Mudzakir ,2002
Dalam Khodijah, 2013:145) kecerdasan emosional adalah kemampuan
mengenali emosi diri sendiri ,mengelola dan mengekspresikan emosi
diri sendiri dengan tepat, memotivasi diri sendiri, mengenali orang lain
dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan
seseorang dalam mengenali, mengelola, memotivasi emosinya secara
sehat terutama dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional
Menurut Mustaqim
(2001:154) menggambarkan beberapa
ciri
kecerdasan emosional yang terdapat pada diri seseorang yaitu:
1) Kesadaran diri
Kesadaran diri memiliki kemampuan untuk mengenali emosi
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri
sendiri, dan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Pengaturan diri
Pengaturan diri meliputi mengendalikan diri yaitu mengelola emosi
dan desakan hati yang merusak, sifat dapat dipercaya: memelihara
norma kejujuran dan integritas, kehati-hatian bertanggungjawab
atas kinerja pribadi, adaptabilitas keluwesan dalam menghadapi
perubahan, dan inovasi: mudah menerima dan terbuka terhadap
gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
3) Motivasi
Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan
menuntun menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan
bertindak secara efektif. Kecenderungan emosi yang mengantar
pencapaian
sasaran
yaitu
dorongan
prestasi,
komitmen:
kemampuan menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok, inisiatif:
kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, optimisme: kegigihan
dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan
kegagalan.
4) Empati
Empati merupakan kemampuan yang dapat merasakan apa yang
sedang dirasakan orang lain atau kesadaran terhadap perasaan,
kebutuhan dan kepeentingan orang lain. Kemampuan ini meliputi
a) memahami orang lain, b) merasakan perkembangan kebutuhan
orang lain, c) mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi
kebutuhan orang lain, d) menumbuhkan peluang melalui pergaulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan orang lain, e) mampu membaca arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
5) Keterampilan sosial
Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang
lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial.
Dalam berinteraksi dengan orang lain keterampilan ini dapat
dipergunakan
untuk
mempengaruhi
dan
memimpin,
bermusyarawah, dan menyelesaikan perselisihan serta untuk
bekerja sama dan bekerja dalam tim.
Menurut Salovey ( Dalam Goleman, 1996: 58) ciri-ciri kecerdasan
emosional yang terdapat pada seseorang yaitu:
1) Mengenali emosi diri
Kesadaran diri merupakan mengenali perasaan sewaktu perasaan
itu terjadi. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke
waktu merupakan hal penting bagi
wawasan psikologi dan
pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan diri
yang sesungguhnya membuat diri sendiri berada dalam kekuasaan
perasaan. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam
mengenali emosi diri diantaranya yaitu perbaikan dalam mengenali
dan merasakan emosinya sendiri, lebih mampu memahami
penyebab perasaan yang timbul, dan mengenali perbedaan
perasaan dengan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Mengelola emosi diri
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas
adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang–
orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi ini akan
terus menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara
mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat
dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupannya. Menurut
Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam mengelola emosi diri
diantaranya yaitu toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi dan
pengelolaan amarah, lebih mampu mengungkapkan amarah dengan
tepat, berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri, perasaan
yang lebih positif tentang diri sendiri, sekolah dan keluarga, dan
lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa.
3) Memotivasi diri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang
sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, memotivasi
diri, menguasai diri sendiri dan berkreasi. Menurut Goleman
(1996:404) yang termasuk ke dalam memotivasi diri diantaranya
yaitu lebih bertanggung jawab, lebih mampu memusatkan
perhatian pada tugas yang dikerjakan dan menaruh perhatian, lebih
menguasai diri dan nilai-nilai pada tes prestasi meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Mengenali emosi orang lain
Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri
emosional merupakan keterampilan bergaul. Orang yang empatik
lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi
yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki
orang lain. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam
mengenali emosi orang lain diantaranya yaitu lebih mampu
menerima sudut pandang orang lain, memperbaiki empati dan
kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan lebih baik dalam
mendengarkan orang lain.
5) Membina hubungan
Seni membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan
mengelola emosi orang lain. Orang-orang yang memiliki
keterampilan ini akan sukses dalam bidang apa saja yang
mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Menurut
Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam membina hubungan
orang
lain
diantaranya
yaitu
meningkatkan
kemampuan
menganalisa dan memahami hubungan, lebih baik dalam
menyelesaikan pertikaian dan merundingkan persengketaan, lebih
baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan,
lebih tegas dan terampil dalam komunikasi, mudah bergaul,
menaruh perhatian dan tenggang rasa, suka berbagi rasa, bekerja
sama dan suka menolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman, 1999( Dalam Ifham dan Helmi, 2002:96 ) ada
dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor
internal dan eksternal.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri
individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang.
Otak emosional dipengaruhi oleh keadaan amigdala, neokorteks,
sistem limbik, lobus prefrontal dan hal-hal lain yang berada pada
otak emosional.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap.
Pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara perorangan,
secara kelompok, antara individu mempengaruhi kelompok atau
sebaliknya juga dapat bersifat langsung yaitu melalui perantara
misalnya media massa baik cetak maupun elektronik.
B. Kesiapan Belajar
1. Pengertian Kesiapan
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya
siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
situasi. (Slameto, 2013:113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam proses belajar, kesiapan ini timbul dari dalam diri seseorang
dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan sesuatu. Kesiapan sangat menentukan
keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan
lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
individu, karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan
masalah minat dan kebutuhan anak dalam belajar. Menurut Slameto
(2013:59) kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya
akan lebih baik.
Menurut Thorndike (Dalam Surya, 2013:135 ) salah satu hukum
pembelajaran yaitu hukum kesiapan. Hukum Kesiapan menyatakan bahwa
hubungan antara rangsangan dengan perilaku akan menjadi lebih kokoh
apabila disertai dengan kesiapan. Sedangkan Thorndike (Dalam Slameto,
2013:114) juga menyatakan bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar
berikutnya. Pengertian kesiapan juga didefinisikan oleh Nasution
(2010:179) bahwa kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi kegiatan belajar
itu sendiri. Tanpa adanya kesiapan belajar, maka kegiatan belajar tidak
dapat berjalan. Kondisi belajar itu terdiri atas perhatian, motivasi, dan
perkembangan kesiapan.
Kesiapan merupakan tingkatan tertentu, dimana seseorang individu
(dari setiap usia) siap untuk melakukan pembelajaran bahan tertentu. ( EM
Lewit, LS Baker - The future of children, 1995). Kesiapan akan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang akan dan sedang dia
lakukan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah kondisi yang
dipersiapkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan dimana siswa mampu
memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
2. Prinsip-Prinsip Kesiapan
Menurut Slameto (2013:115) prinsip-prinsip kesiapan yaitu semua
aspek perkembangan saling pengaruh mempengaruhi, kematangan jasmani
dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman,
pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan, dan kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam
periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
3. Aspek-Aspek Kesiapan
Aspek kesiapan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Kematangan
Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Kematangan
belum berarti apabila anak dapat melaksanakan kegiatan secara terusmenerus. Sehingga perlu latihan-latihan dan pelajaran. Siswa yang
sudah matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum
belajar. Belajarnya akan lebih berhasil apabila siswa sudah matang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Kecerdasan
Perkembangan kecerdasan menurut Jean Piaget (Dalam Susanto,
2013:115) yaitu sebagai berikut:
1) Sensori motor periode (0-2 tahun)
Anak pada usia ini banyak bereaksi reflek. Reflek hasil reaksi itu
belom terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensorimotor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks.
2) Preoperational periode (2-7 tahun)
Pada usia ini anak sudah dapat mempelajari nama-nama dari objek
yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa, dan ditandai
dengan memperoleh pengetahuan, kecakapan yang didapat belum
tetap. Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang
dipikirkan, dan memandang dunia berdasarkan pengalamannya
sendiri.
3) Concrete operation (7-11 tahun)
Pikiran anak sudah bisa stabil pada usia ini. Anak mulai dapat
berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari
perbuatan yang yang akan dilakukannya.
4) Formal operation(lebih dari 11 tahun)
Kecakapan anak tidak lagi tidak lagi terbatas pada objek-objek
yang kongkret, dapat memikirkan kemungkinan-
ABSTRAK
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada Materi Optika Geometri. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman
pada materi optika geometri, 2) mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap
hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri, 3) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA
3, dan X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016.
Pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket kesiapan
belajar, tes hasil belajar fisika siswa dan wawancara. Analisa data menggunakan
korelasi pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) Tidak ada pengaruh antara
kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) Ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
Kata kunci: korelasi, kecerdasan emosional, kesiapan belajar, hasil belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. The Effect of Emotional Intelligence and
Learning Readiness on Student’s Learning Outcomes in Physics Grade X MIA
of SMA N 1 Prambanan Sleman in Geometry Optics Material. A Thesis,
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural
Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The purposes of this research are: 1) to find out the effect of emotional
intelligence on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) to find out the effect of
learning readiness on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA
N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) to find out the effect of
emotional intelligence on students learning readiness grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material.
The subjects of this research were students grade X MIA 1, X MIA 2, X
MIA 3, and X MIA 4 of SMA N 1 Prambanan Sleman academic year 2015/2016.
To collect the data, the researcher used questionnaires on emotional intelligence
and learning readiness, student’s test results in Pysics and interview. The data
were analyzed by using Pearson Correlation.
The results of the research were: 1) There was no effect between emotional
intelligence and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) There was no effect between
learning readiness and students learning outcomes in Physics grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) There was an effect
between emotional intelligence and students learning readiness grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material.
Keywords: correlation, emotional intelligence, learning readiness, learning
outcomes of Physics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN
PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Ririn Meilita Mardisiwi
NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN
PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Ririn Meilita Mardisiwi
NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk :
Alloh SWT yang selalu ada mendampingi di setiap langkah dan usahaku
Kedua orang tuaku Bapak Mardadi dan Ibu Suci Rahayu yang selalu memberikan
cinta, kasih sayang, perhatian dan doa
Keluarga besar yang ada di ponorogo yang selalu mendukung dan mendoakan
Sahabat-sahabatku pendidikan fisika 2012 yang telah memberikan semangat,
dorongan, motivasi, dan pengalaman yang luar biasa
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kualitas bukanlah suatu kebetulan, kualitas selalu berasal
dari usaha yang cerdas”. (John Ruskin)
“(yaitu)orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan
saja mereka bertawakal”. ( Q.S Al- Hahl 42)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada Materi Optika Geometri. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman
pada materi optika geometri, 2) mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap
hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri, 3) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA
3, dan X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016.
Pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket kesiapan
belajar, tes hasil belajar fisika siswa dan wawancara. Analisa data menggunakan
korelasi pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) Tidak ada pengaruh antara
kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) Ada pengaruh antara
kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1
Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
Kata kunci: korelasi, kecerdasan emosional, kesiapan belajar, hasil belajar fisika.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. The Effect of Emotional Intelligence and
Learning Readiness on Student’s Learning Outcomes in Physics Grade X MIA
of SMA N 1 Prambanan Sleman in Geometry Optics Material. A Thesis,
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural
Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The purposes of this research are: 1) to find out the effect of emotional
intelligence on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) to find out the effect of
learning readiness on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA
N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) to find out the effect of
emotional intelligence on students learning readiness grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material.
The subjects of this research were students grade X MIA 1, X MIA 2, X
MIA 3, and X MIA 4 of SMA N 1 Prambanan Sleman academic year 2015/2016.
To collect the data, the researcher used questionnaires on emotional intelligence
and learning readiness, student’s test results in Pysics and interview. The data
were analyzed by using Pearson Correlation.
The results of the research were: 1) There was no effect between emotional
intelligence and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1
Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) There was no effect between
learning readiness and students learning outcomes in Physics grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) There was an effect
between emotional intelligence and students learning readiness grade X MIA of
SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material.
Keywords: correlation, emotional intelligence, learning readiness, learning
outcomes of Physics.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Alloh SWT, berkah limpahan
rahmat dan karunianya yang luar biasa, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman Pada Materi
Optika Geometri”.
Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini,
tidak lepas dari bimbingan, dukungan, peran serta doa dari pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Alloh SWT yang selalu memberikan rahmat, berkat serta hidayahnya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika.
5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan fisika yang
dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis.
7. Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Prambanan Sleman Drs. Tri Sugiharto,
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Sugiarto S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 1
Prambanan
Sleman,
atas
bantuannya
selama
proses
penelitian
berlangsung.
9. Siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman atas
kerjasama dan partisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan.
10. Kedua orang tua yang penulis cintai dan banggakan, Bapak Mardadi dan
Ibu Suci Rahayu yang senantiasa mendoakan, mendukung, memberikan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat tercinta Adventa Eklesiawati, Regina Risa Dewi, Selpa
Wiwit K, Rahman Bangun Suprayogi dan Sri Mulyani Arum Sari yang
telah membantu, memberikan dukungan, motivasi dan saran kepada
penulis selama menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Fisika 2012 yang telah
memberikan semangat, dukungan, dan pengalaman luar biasa kepada
penulis.
13. Teman-teman kos Griya Amada: Ria, Yanti, Rita, yang sudah telah
membantu peneliti sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................
vi
HALAMAN LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
4
C. Batasan Masalah................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................
8
A. Kecerdasan Emosional ......................................................................
8
B. Kesiapan Belajar ...............................................................................
16
C. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................
22
D. Penelitian Yang Relevan ...................................................................
33
E. Kerangka Berpikir .............................................................................
34
F. Hipotesis............................................................................................
37
G. Materi Optika Geometri ....................................................................
37
H. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa .................................................................................................
58
I. Hubungan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa ..
59
J. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Kesiapan Belajar
Siswa .................................................................................................
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................
62
A. Jenis Penelitian ..................................................................................
62
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..........................................................
62
C. Sampel ...............................................................................................
63
D. Instrumen Penelitian..........................................................................
63
E. Uji Validitas Instrumen .....................................................................
83
F. Metode Analisis Data ........................................................................
83
G. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................
90
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
93
A. Data ...................................................................................................
93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Data .....................................................................................
101
C. Pembahasan .......................................................................................
124
D. Keterbatasan penelitian .....................................................................
131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
132
A. Kesimpulan .......................................................................................
132
B. Saran ..................................................................................................
132
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
134
LAMPIRAN ..................................................................................................
137
LAMPIRAN A ..............................................................................................
138
LAMPIRAN B ..............................................................................................
142
LAMPIRAN C ..............................................................................................
171
LAMPIRAN D ..............................................................................................
235
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ............................................
64
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional ...................................
66
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar .............................................
67
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara ...............................................
68
Tabel 3.5 Tes Berdasarkan Kriteria Belajar Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
74
Tabel 3.6 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif
( Angket Kecerdasan Emosional)...............................................
84
Tabel 3.7 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif
( Angket Kesiapan Belajar) ........................................................
85
Tabel 3.8
Kategorisasi Kecerdasan Emosional ..........................................
86
Tabel 3.9
Kategorisasi Tingkat Kesiapan Belajar ......................................
87
Tabel 4.1
Proses Pelaksanaa Penelitian .....................................................
93
Tabel 4.2 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 1 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
97
Tabel 4.3 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan HasilBelajar Siswa Kelas X MIA2 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
Tabel 4.4 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
xvi
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
99
Tabel 4.5 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 4 Pada Materi Optika
Geometri ......................................................................................
100
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ........
102
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1 ..................
102
Tabel 4.8
Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 1 ..........
103
Tabel 4.9 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 1 ...............
104
Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 .......
106
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 .................
107
Tabel 4.12 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 2 ..........
107
Tabel 4.13 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 2 ..............
108
Tabel 4.14 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 .......
111
Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 .................
111
Tabel 4.16 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 3 ..........
112
Tabel 4.17 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 3 ..............
113
Tabel 4.18 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ......
115
Tabel 4.19 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 ................
116
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 4 .........
117
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 4 ..............
118
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Untuk Semua Kelas
X MIA .....................................................................................
121
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Semua Siswa Kelas
X MIA ......................................................................................
xviii
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................
xix
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A. BUKTI ADMINISTRATIF PENELITIAN ..................
138
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Dari Kampus ........................................
139
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Dari BAPPEDA ...................................
140
Lampiran A.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .....................
141
LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENELITIAN ........................................
142
Lampiran B.1 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional...
143
Lampiran B.2 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar ............
146
Lampiran B.3 Angket Kecerdasan Emosional .............................................
149
Lampiran B.4 Angket Kesiapan Belajar ......................................................
152
Lampiran B.5 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri
154
Lampiran B.6 Soal Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri ...................
165
LAMPIRAN C. DATA PENELITIAN......................................................
171
Lampiran C.1 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ..
172
Lampiran C.2 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 ..
174
Lampiran C.3 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 ..
176
Lampiran C.4 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ..
177
Lampiran C.5 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1............
179
Lampiran C.6 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2............
181
Lampiran C.7 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3............
183
Lampiran C.8 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4............
184
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.9 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 1 ....................................................................
186
Lampiran C.10 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 2 ....................................................................
188
Lampiran C.11 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 3 .....................................................................
190
Lampiran C.12 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri
Kelas X MIA 4 ....................................................................
191
Lampiran C.13 Deskripsi Hasil Wawancara .................................................
193
Lampiran C.14 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 1 ...................
226
Lampiran C.15 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 2 ...................
228
Lampiran C.16 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 3 ...................
230
Lampiran C.17 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 4 ...................
232
Lampiran C.18 Daftar Hadir Tes Wawancara...............................................
234
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN ...................................
235
Lampiran D.1 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kecerdasan Emosional .....
236
Lampiran D.2 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kesiapan Belajar ..............
240
Lampiran D.3 Contoh Tes Hasil Belajar Siswa ...........................................
244
Lampiran D.4 Dokumentasi Pengambilan Data...........................................
256
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melakukan
aktivitas belajar dan mengajar. Dalam aktivitas belajar mengajar ini terdapat
interaksi yang terjalin yaitu guru dan murid. Kedua aktivitas ini merupakan
aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Penentuan
aktivitas belajar mengajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan komponen
yang mendukung. Keberhasilan aktivitas ini dapat diukur melalui kegiatan
evaluasi yang merupakan penentu hasil belajar siswa.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa itu terbagi
menjadi dua (Muhibbin syah, 2013: 145) yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal diantaranya yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan. Sedangkan dilihat dari segi faktor eksternal yaitu
faktor keluarga, sekolah dan lingkungan. Salah satu faktor yang berpengaruh
yaitu intelegensi atau tingkat kecerdasan. Tingkat kecerdasan setiap manusia
berbeda-beda. Sehingga hasil yang didapatkan juga berbeda-beda. Tingkat
kecerdasan itu memiliki tiga komponen yaitu kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual. Ketiga tingkat kecerdasan ini harus berjalan
seimbang satu sama lainnya. Faktor diatas merupakan salah satu faktor
keberhasilan
prestasi
siswa.
1
Dari
ketiga
tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kecerdasan tersebut, salah satu tingkat kecerdasan yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu kecerdasan emosional. Hal ini dapat dilihat pada kondisi
setiap siswa yang berbeda-beda terutama dalam menghadapi masalah. Siswa
dalam kesehariannya pasti rentang terhadap masalah, baik masalah yang
datang dari luar maupun dari dalam. Dalam masalah-masalah itulah yang
hampir secara keseluruhan mempengaruhi emosi dan pikiran seseorang. Siswa
merupakan salah satu subjek yang paling gampang putus asa ketika
menghadapi masalah. Siswa yang memiliki masalah, pasti memiliki masalah
dengan emosinya. Siswa belum tentu mampu mengendalikan emosinya
dengan baik, sehingga menyebabkan pengaruh terhadap hasil belajarnya.
Siswa yang mampu mengendalikan emosinya berarti siswa itu memiliki
kecerdasan emosional yang baik. Sehingga ketika dihadapkan pada situasi
sekolah, siswa akan lebih siap untuk menghadapi kegiatan pembelajaran
dengan baik. Siswa yang memiliki kesiapan tersendiri, ketika sedang
menghadapi pembelajaran di sekolah, maka siswa tersebut akan mampu
memahami pelajaran yang sedang diajarkan. Namun setiap siswa memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat siswa memiliki
kesiapan terhadap pembelajaran yang bervariasi.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan yaitu kelas X MIA 1,X MIA
2, X MIA 3, X MIA 4 di SMA N 1 Prambanan Sleman, sebagian besar hasil
belajar fisika siswa tidak memenuhi KKM. Sebagian besar siswa, nilainya
masih dibawah KKM yaitu 75. Hal ini diketahui dari hasil rekap nilai guru
fisika yang menyatakan bahwa hampir 70% hasil belajar siswanya masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
rendah yaitu dibawah KKM. Berdasarkan fakta itu, kemungkinan yang
mempengaruhi hasil belajarnya yaitu mengenai pengendalian emosi pada diri
siswa dan kesiapan belajarnya. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari
pembahasan diatas banyak faktor yang mempengaruhinya, disini peneliti akan
melihat dari segi integelensi dan kesiapan siswa. Segi intelegensi tidak dilihat
dari kecerdasan intelektualnya, melainkan dilihat dari segi kecerdasan
emosioanal. Selain kecerdasan emosional, peneliti juga akan meneliti dari segi
kesiapan belajar siswa. Peneliti tertarik untuk meneliti hal itu dikarenakan
faktor kecerdasan emosional yang memiliki pengaruh besar pada hasil belajar
siswa. Seperti yang dikatakan oleh Goleman yaitu kecerdasan umum sematamata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20%
saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut dengan kecerdasan
emosional. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maka
siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Seseorang
yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi, memiliki kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri, memiliki daya tahan untuk menghadapi rintangan,
tidak memiliki rasa cepat puas, mengatur suasana hati, memiliki rasa empati
dan mengendalikan emosinya sehingga mampu mengendalikan kecemasan
yang ada pada dirinya agar tidak menganggu kemampuan berpikir. Sedangkan
untuk kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
(Slameto, 2013:113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam proses belajar, kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan
dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan lebih berhasil jika
dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan atau kesiapan individu.
Karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah minat
dan kebutuhan anak. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah
kemungkinan
faktor
kecerdasan
emosional
dan
kesiapan
belajar
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa di SMA N 1 Prambanan Sleman.
Sehingga penelitian yang dilakukan yaitu dengan judul PENGARUH
KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS X MIA SMA N 1
PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri?
2. Bagaimana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa
kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri?
3. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka
diperlukan suatu batasan masalah. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 yang ada di
SMA N 1 Prambanan Sleman. Penelitian ini dilakukan untuk semua kelas
X yang terdiri dari 4 kelas yaitu X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X
MIA 4 dengan jumlah total siswa 112.
2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Materi pokok
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah optika
geometri. Kompetensi Dasarnya yaitu 3.9 Menganalisis cara kerja alat
optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh
cermin dan lensa dan 4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik
dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin
dan lensa.
b. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional yang diukur dalam penelitian ini diberikan
pada saat mengikuti pembelajaran
pada materi optika geometri.
Kecerdasan emosional ini mencakup mengenali emosi diri sendiri,
mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Pengukuran
kecerdasan emosional dilakukan dengan menggunakan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar yang diukur pada penelitian ini yaitu kesiapan
belajar siswa saat mengikuti pembelajaran pada materi optika
geometri. Kesiapan belajar siswa mencakup kondisi fisik, kondisi
mental, kondisi emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
serta keterampilan dan pengetahuan. Pengukuran kesiapan belajar
dilakukan dengan menggunakan angket.
d. Hasil belajar fisika
Hasil belajar yang digunakan peneliti yaitu aspek kognitif. Aspek
kognitif diukur dari pemberian tes tulis pada akhir setelah materi
optika geometri selesai.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil siswa fisika
siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika
geometri.
3. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan
belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi
optika geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai
calon pendidik terutama mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada
hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
a. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan intelegensinya.
b. Siswa memiliki kesiapan yang matang dalam proses belajar.
c. Siswa termotivasi untuk lebih giat belajar.
3. Bagi guru
a. Sebagai tambahan referensi guru terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b. Guru dapat lebih memperhatikan mengenai kecerdasan emosional dan
kesiapan belajar siswa.
c. Sebagai pengetahuan guru untuk menghadapi kondisi siswa yang
berbeda-beda dan tidak selalu sama, terutama dalam kemampuan
intelegensi dan kesiapan belajar.
4. Bagi sekolah
a. Adanya strategi untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar
yang disesuaikan dengan kondisi siswa.
b.
Adanya kemauan untuk memberikan fasilitas-fasilitas belajar yang
memadai demi mewujudkan siswa yang tidak hanya berprestasi
dibidang akademis melainkan juga non-akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecerdasan Emosional
1. Emosi
a. Pengertian emosi
Dalam kehidupan sehari-hari kata emosi bukan menjadi kata
yang asing lagi bagi manusia. Kata emosi sering dilontarkan bahkan
dialami oleh sebagian besar manusia. Sebagian manusia sering
beranggapan bahwa emosi merupakan perasaan marah, jengkel, kasar
terhadap situasi tertentu. Kata „emosi‟ berasal dari bahasa latin
„emovere‟ yang artinya „ bergerak ke luar‟. Menurut Surya (2013:71)
maksud setiap emosi adalah untuk menggerakkan individu untuk
menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhannya, serta menghindari
sesuatu yang merugikan dan pencabutan kebutuhan. Namun ada
beberapa ahli yang berpendapat mengenai definisi emosi. Menurut
Goleman, 1999 (Dalam Khodijah, 2014:137) Emosi merupakan suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Sedangkan menurut William James (Dalam Khodijah,
2014:137) emosi merupakan keadaan budi rohani yang menampakkan
dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. Banyak
pengertian-pengertian emosi yang diutarakan oleh beberapa ahli.
Namun telah disepakati bahwa keadaan emosi adalah suatu reaksi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam
serta diikuti dengan perasaan yang kuat.
b. Fungsi emosi
Emosi tidak lagi dipandang sebagai penghambat dalam
kehidupan, melainkan sebagai sumber kecerdasan, kepekaan, berperan
menghidupkan perkembangan dan penalaran yang baik. Namun fungsi
emosi tidak hanya itu saja, melainkan ada beberapa fungsi emosi
lainnya yaitu (Khodijah, 2014:138):
1) Sebagai energizer yaitu pembangkit energi yang memberikan
kegairahan dalam hidup.
2) Sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi memberikan
kekuatan pada manusia untuk membela dan mempertahankan diri
terhadap gangguan atau rintangan.
3) Sebagai pembawa pesan. Emosi memberitahu bagaimana keadaan
orang-orang yang berada di sekitar, terutama orang-orang terdekat
yang dicintai dan disayangi, sehingga dapat memahami dan
melakukan sesuatu tepat dengan kondisi tersebut.
2. Kecerdasan Emosional
a. Pengertian Kecerdasan Emosional
Pada masa lalu hingga sekarang kecerdasan sering diartikan
sebagai suatu keunggulan intelektual dan diyakini sebagai sumber
keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Kecerdasan tidak hanya terbatas pada keunggulan intelektual akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tetapi ada aspek non-intelektual yaitu emosi, sosial dan spiritual.
Menurut Goleman 1995 ( Dalam Surya, 2013:76) menyebutkan bahwa
kecerdasan emosional sebagai sumber keunggulan seseorang. Goleman
mengembangkan konsep emosi sebagai suatu sumber daya internal
dalam diri seseorang yang mendorong untuk berperilaku dalam rangka
untuk memperoleh kelangsungan hidup. Pada manusia, emosi itu
dikembangkan dengan menggunakan kekuatan akalnya sehingga
menghasilkan perilaku yang berupa pikiran emosional disamping
pikiran rasional. Dengan masuknya unsur kecerdasan dalam kawasan
individu, maka perilakunya akan lebih terkendali. Sebaliknya jika
kehidupan emosi yang kurang disertai aspek kecerdasan hanya akan
menghasilkan perilaku yang dikendalikan oleh hawa nafsu. Dengan
konsep ini kecerdasan emosional merupakan keterpaduan antara unsur
emosi dan rasio dalam keseluruhan perilaku individu yang akan
mengendalikannya ke arah yang lebih bermakna dalam kelangsungan
hidupnya. Dalam pendidikan, kecerdasan emosional mempunyai
peranan yang besar dalam mencapai hasil pendidikan secara lebih
bermakna. Hal ini mengandung makna bahwa kecerdasan intelektual
saja belum memberikan jaminan penuh bagi pencapaian kesuksesan
dalam pendidikan, akan tetapi perlu didukung oleh kecerdasan
emosioanal. Goleman juga mengatakan bahwa kecerdasan umum
semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang
sebanyak 20% saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan kecerdasan emosional. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan
emosi yang sehat, kecerdasan saja tidak akan menghasilkan seorang
yang sukses hidupnya di massa yang akan datang (Goleman, 1999
dalam Khodijah, 2013:145). Dengan kecerdasan emosional yang
tinggi, seseorang akan mampu mengendalikan potensi intelektualnya
dalam pendidikan sehingga terwujud dalam sukses yang bermakna.
Menurut Savoley dan Mayer ( Dalam Mujib dan Mudzakir ,2002
Dalam Khodijah, 2013:145) kecerdasan emosional adalah kemampuan
mengenali emosi diri sendiri ,mengelola dan mengekspresikan emosi
diri sendiri dengan tepat, memotivasi diri sendiri, mengenali orang lain
dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan
seseorang dalam mengenali, mengelola, memotivasi emosinya secara
sehat terutama dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional
Menurut Mustaqim
(2001:154) menggambarkan beberapa
ciri
kecerdasan emosional yang terdapat pada diri seseorang yaitu:
1) Kesadaran diri
Kesadaran diri memiliki kemampuan untuk mengenali emosi
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri
sendiri, dan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Pengaturan diri
Pengaturan diri meliputi mengendalikan diri yaitu mengelola emosi
dan desakan hati yang merusak, sifat dapat dipercaya: memelihara
norma kejujuran dan integritas, kehati-hatian bertanggungjawab
atas kinerja pribadi, adaptabilitas keluwesan dalam menghadapi
perubahan, dan inovasi: mudah menerima dan terbuka terhadap
gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
3) Motivasi
Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan
menuntun menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan
bertindak secara efektif. Kecenderungan emosi yang mengantar
pencapaian
sasaran
yaitu
dorongan
prestasi,
komitmen:
kemampuan menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok, inisiatif:
kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, optimisme: kegigihan
dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan
kegagalan.
4) Empati
Empati merupakan kemampuan yang dapat merasakan apa yang
sedang dirasakan orang lain atau kesadaran terhadap perasaan,
kebutuhan dan kepeentingan orang lain. Kemampuan ini meliputi
a) memahami orang lain, b) merasakan perkembangan kebutuhan
orang lain, c) mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi
kebutuhan orang lain, d) menumbuhkan peluang melalui pergaulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan orang lain, e) mampu membaca arus emosi sebuah
kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
5) Keterampilan sosial
Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang
lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial.
Dalam berinteraksi dengan orang lain keterampilan ini dapat
dipergunakan
untuk
mempengaruhi
dan
memimpin,
bermusyarawah, dan menyelesaikan perselisihan serta untuk
bekerja sama dan bekerja dalam tim.
Menurut Salovey ( Dalam Goleman, 1996: 58) ciri-ciri kecerdasan
emosional yang terdapat pada seseorang yaitu:
1) Mengenali emosi diri
Kesadaran diri merupakan mengenali perasaan sewaktu perasaan
itu terjadi. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke
waktu merupakan hal penting bagi
wawasan psikologi dan
pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan diri
yang sesungguhnya membuat diri sendiri berada dalam kekuasaan
perasaan. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam
mengenali emosi diri diantaranya yaitu perbaikan dalam mengenali
dan merasakan emosinya sendiri, lebih mampu memahami
penyebab perasaan yang timbul, dan mengenali perbedaan
perasaan dengan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Mengelola emosi diri
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas
adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang–
orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi ini akan
terus menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara
mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat
dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupannya. Menurut
Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam mengelola emosi diri
diantaranya yaitu toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi dan
pengelolaan amarah, lebih mampu mengungkapkan amarah dengan
tepat, berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri, perasaan
yang lebih positif tentang diri sendiri, sekolah dan keluarga, dan
lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa.
3) Memotivasi diri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang
sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, memotivasi
diri, menguasai diri sendiri dan berkreasi. Menurut Goleman
(1996:404) yang termasuk ke dalam memotivasi diri diantaranya
yaitu lebih bertanggung jawab, lebih mampu memusatkan
perhatian pada tugas yang dikerjakan dan menaruh perhatian, lebih
menguasai diri dan nilai-nilai pada tes prestasi meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Mengenali emosi orang lain
Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri
emosional merupakan keterampilan bergaul. Orang yang empatik
lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi
yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki
orang lain. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam
mengenali emosi orang lain diantaranya yaitu lebih mampu
menerima sudut pandang orang lain, memperbaiki empati dan
kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan lebih baik dalam
mendengarkan orang lain.
5) Membina hubungan
Seni membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan
mengelola emosi orang lain. Orang-orang yang memiliki
keterampilan ini akan sukses dalam bidang apa saja yang
mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Menurut
Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam membina hubungan
orang
lain
diantaranya
yaitu
meningkatkan
kemampuan
menganalisa dan memahami hubungan, lebih baik dalam
menyelesaikan pertikaian dan merundingkan persengketaan, lebih
baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan,
lebih tegas dan terampil dalam komunikasi, mudah bergaul,
menaruh perhatian dan tenggang rasa, suka berbagi rasa, bekerja
sama dan suka menolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman, 1999( Dalam Ifham dan Helmi, 2002:96 ) ada
dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor
internal dan eksternal.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri
individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang.
Otak emosional dipengaruhi oleh keadaan amigdala, neokorteks,
sistem limbik, lobus prefrontal dan hal-hal lain yang berada pada
otak emosional.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap.
Pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara perorangan,
secara kelompok, antara individu mempengaruhi kelompok atau
sebaliknya juga dapat bersifat langsung yaitu melalui perantara
misalnya media massa baik cetak maupun elektronik.
B. Kesiapan Belajar
1. Pengertian Kesiapan
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya
siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
situasi. (Slameto, 2013:113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam proses belajar, kesiapan ini timbul dari dalam diri seseorang
dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan sesuatu. Kesiapan sangat menentukan
keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan
lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
individu, karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan
masalah minat dan kebutuhan anak dalam belajar. Menurut Slameto
(2013:59) kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya
akan lebih baik.
Menurut Thorndike (Dalam Surya, 2013:135 ) salah satu hukum
pembelajaran yaitu hukum kesiapan. Hukum Kesiapan menyatakan bahwa
hubungan antara rangsangan dengan perilaku akan menjadi lebih kokoh
apabila disertai dengan kesiapan. Sedangkan Thorndike (Dalam Slameto,
2013:114) juga menyatakan bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar
berikutnya. Pengertian kesiapan juga didefinisikan oleh Nasution
(2010:179) bahwa kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi kegiatan belajar
itu sendiri. Tanpa adanya kesiapan belajar, maka kegiatan belajar tidak
dapat berjalan. Kondisi belajar itu terdiri atas perhatian, motivasi, dan
perkembangan kesiapan.
Kesiapan merupakan tingkatan tertentu, dimana seseorang individu
(dari setiap usia) siap untuk melakukan pembelajaran bahan tertentu. ( EM
Lewit, LS Baker - The future of children, 1995). Kesiapan akan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang akan dan sedang dia
lakukan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah kondisi yang
dipersiapkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan dimana siswa mampu
memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
2. Prinsip-Prinsip Kesiapan
Menurut Slameto (2013:115) prinsip-prinsip kesiapan yaitu semua
aspek perkembangan saling pengaruh mempengaruhi, kematangan jasmani
dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman,
pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan, dan kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam
periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
3. Aspek-Aspek Kesiapan
Aspek kesiapan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Kematangan
Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Kematangan
belum berarti apabila anak dapat melaksanakan kegiatan secara terusmenerus. Sehingga perlu latihan-latihan dan pelajaran. Siswa yang
sudah matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum
belajar. Belajarnya akan lebih berhasil apabila siswa sudah matang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Kecerdasan
Perkembangan kecerdasan menurut Jean Piaget (Dalam Susanto,
2013:115) yaitu sebagai berikut:
1) Sensori motor periode (0-2 tahun)
Anak pada usia ini banyak bereaksi reflek. Reflek hasil reaksi itu
belom terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensorimotor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks.
2) Preoperational periode (2-7 tahun)
Pada usia ini anak sudah dapat mempelajari nama-nama dari objek
yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa, dan ditandai
dengan memperoleh pengetahuan, kecakapan yang didapat belum
tetap. Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang
dipikirkan, dan memandang dunia berdasarkan pengalamannya
sendiri.
3) Concrete operation (7-11 tahun)
Pikiran anak sudah bisa stabil pada usia ini. Anak mulai dapat
berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari
perbuatan yang yang akan dilakukannya.
4) Formal operation(lebih dari 11 tahun)
Kecakapan anak tidak lagi tidak lagi terbatas pada objek-objek
yang kongkret, dapat memikirkan kemungkinan-