BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang kurang baik saat ini berdampak pada

  lesunya iklim dunia usaha yang mengakibatkan banyak perusahaan harus melakukan upaya perampingan atau konsolidasi lainnya sebagai upaya penghematan keuangan. Adapun upaya penghematan keuangan tersebut maka dalam dunia usaha sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang efektif dan efisien guna mempertahan hidup dan pertumbuhan perekonomian perusahaan. Perusahaan juga harus mampu membangun dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan dalam bidang-bidang tertentu sehingga menciptakan suatu manajemen yang baik.

  Salah satu faktor penting dalam menopang eksistensi perusahaan dalam memajukan kualitas dan manajemen kinerja adalah penguasaan kompetensi yang dimililiki oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dalam organisasi/perusahaan yang mempunyai peranan penting, dimana maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran yang dijalankan oleh orang-orang di dalamnya.

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta sebagai salah satu perusahaan milik daerah yang bergerak dibidang penyediaan air bersih, dalam beberapa tahun ini telah melakukan pembenahan khususnya di bidang sumber daya manusianya, antara lain dengan memperbaiki prosedur dan aturan kerja yang diberlakukan untuk semua karyawan. Menurut pimpinan PDAM Surakarta upaya yang harus dilakukan salah satuya dengan mempertahankan stabilitas perusahaan. Sejalan dengan adanya upaya tersebut, pembenahan di bidang sumber daya manusia khususnya dan perekonomian perusahaan terus dilakukan, karena karyawan dan perekonomian yang ada dalam perusahaan merupakan sumber daya dan sumber pendapatan yang paling utama bagi perusahaan. Upaya ini menunjukkan bahwa maju mundurnya perusahaan sangat bergantung pada peran, sikap, dan keseriusan karyawan saat bekerja yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian perusahaan.

  Untuk mencapai hal itu PDAM Surakarta harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan memungkinkan karyawan mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki secara optimal. Sebagai perusahaan penyediaan air bersih, PDAM Surakarta harus memiliki manajemen yang baik dan tangguh sehingga dapat melihat dan menggunakan kinerja yang ada serta dapat mengidentifikasi masalah dan menyeleksi serta mengimplementasikannya dengan tepat.

  Dalam meningkatkan kinerja karyawannya PDAM Surakarta menempuh beberapa cara misalnya melalui pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, pendidikan, dan pelatihan. Dewasa ini, semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Sistem kompensasi yang memadai, terutama pengaruhnya terhadap kinerja karyawan seharusnya dimiliki oleh suatu unit bisnis dengan ketidakpastian lingkungan yang lebih tinggi. Kompensasi yang memadai diharapkan mampu memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dan berupaya mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih baik.

  Menurut Leklikwati (2005) kompensasi dapat diartikan sebagai, “Sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka” (hlm. 112). Kompensasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kompensasi finansial seperti upah, gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain, dan kompensasi non finansial seperti promosi, penghargaan dan lain-lain. Menurut Hasibuan (2002) kompensasi adalah, “Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan” (Dito, 2010: 3). Apabila dalam pemberian kompensasi yang berupa kompensasi finansial dan nonfinansial tidak diadminitrasikan secara tepat, maka perusahaan bisa kehilangan para karyawannya dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Bahkan para karyawan juga akan merasa tidak puas terhadap perusahaan, apabila kompensasi yang diberikan kepada karyawan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan sehingga dapat menurunkan kualitas kinerja karyawan tersebut (Haris, 2011). Oleh karena itu maka diperlukan suatu tujuan pemberian kompensasi yang sesuai, dimana ukuran sesuai yang dimaksud adalah kompensasi yang diberikan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kompensasi diberikan bertujuan untuk memotivasi karyawan agar lebih giat bekerja, dan pemberian kompensasi bisa membuat karyawan disiplin saat bekerja.

  Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna meningkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan juga harus memperhatikan faktor motivasi. Kurangnya motivasi kerja internal dari karyawan dan pimpinan perusahaan akan menghambat kinerja yang diciptakan oleh karyawan dan juga membuat suasana kerja tidak kondusif. Karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara maksimum salah satunya ditentukan oleh motivasi, yang mendorong karyawan itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan dalam setiap harinya sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Setiap karyawan belum tentu bersedia mengerahkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang mau menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja. Untuk menumbuhkan motivasi kerja dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu komunikasi yang intensif antara karyawan dengan pimpinan maupun antar sesama karyawan. Hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk membangun semangat dan kualitas kerja yang baik.

  Arrizal (1999) berpendapat bahwa “Orang-orang biasanya termotivasi atau terdorong untuk bekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang mereka rasa nantinya hasil yang diperoleh adalah suatu imbalan dari perusahaan” (Dito, 2010: 4). Berdasarkan pada hukum motivasi kerja itu maka, untuk memotivasi kerja seorang pegawai diperlukan dua syarat mutlak yaitu kemampuan kerja dan kemauan kerja. Motivasi menurut Hariandja (2002) diartikan sebagai, “Faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah” (Dito, 2010: 4). Pemahaman terhadap motivasi karyawan akan sangat penting kaitannya dengan pencapaian tujuan, yaitu prestasi kerja atau kinerja dan efisiensi.

  Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena apabila kinerja karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan bisa dikatakan perusahaan diambang kebangkrutan. Dengan kinerja karyawan yang baik diharapkan perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain sehingga dapat diakui bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang berkualitas. Kinerja karyawan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kompensasi dan motivasi kerja, karena dengan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan, semangat, kemauan, dan ketelitian karyawan pada saat bekerja akan lebih maksimal, fokus, dan disiplin. Sedangkan motivasi kerja memberikan semangat kepada karyawan untuk lebih cepat, tepat, dan lebih baik dalam menyelesaikan suatu tugas maupun pekerjaannya. Melalui motivasi kerja inilah karyawan perusahaan akan mempunyai prestasi kerja atau kinerja yang tinggi. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Gomes (1995) yang mengatakan bahwa kinerja karyawan itu berkaitan erat dengan dua faktor utama yaitu:

  1. Kesediaan atau motivasi seseorang untuk bekerja yang menimbulkan usaha karyawan.

  2. Kemampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan (Sudarsono, 2008: 147). Kinerja dapat diartikan sebagai hasil usaha seseorang yang dicapai dengan kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Swasto (1996) mengemukakan bahwa “Kinerja merupakan pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur” (Sudarsono, 2008: 147). Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Artinya apabila perilaku seseorang memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar atau kriteria yang dibakukan perusahaan, maka kinerjanya tergolong baik, dan jika sebaliknya berarti kinerjanya buruk. Atau dengan kata lain, penetapan standar diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja karyawan sesuai dengan sasaran yang diharapkan sekaligus juga melihat besarnya penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil pekerjaan secara aktual dengan hasil yang diharapkan.

  Oleh karena itu, faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kualitas kinerja karyawan antara lain adalah adanya suatu pemberian kompensasi dan motivasi kerja karyawan yang berasal dari suatu perusahaan. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya, dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya sehingga kinerja meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk (air bersih) dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidup dan kesejahteraan karyawannya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya.

  Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan pentingnya kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan alasan tersebut maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Kompensasi dan

  

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Surakarta

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

  1. Adakah pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta?

  2. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta?

  3. Adakah pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

  1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta dan jikalau ada, menghitung serta menganalisis seberapa besar pengaruhnya.

  2. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta dan jikalau ada, menghitung serta menganalisis seberapa besar pengaruhnya.

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surakarta dan jikalau ada, menghitung serta menganalisis seberapa besar pengaruhnya.

D. Manfaat Penelitian

  Dari hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan peneliti memperoleh dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

  a. Diharapkan dapat menambah khasanah tentang teori pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

  b. Dapat menjadi bahan kajian penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang teori yang terkait dengan konsep yang ada dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta Menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya kompensasi dan motivasi kerja sehingga dapat mendorong dan menghasilkan kinerja karyawan yang berkualitas.

  b. Bagi Pembaca Kalangan Umum Memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam hal kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan, dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah yang sejenis serta acuan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut.

  c. Bagi Mahasiswa Melalui penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang ada atau tidaknya pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan dan sebagai materi alternatif dalam suatu pembelajaran. d. Bagi Pendidik Melalui penelitian ini diharapkan pendidik dapat memanfaatkannya sebagai bahan ajar tambahan dan materi pendukung dalam mengajar, tetapi manfaat yang paling penting adalah sebagai pengantar dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang ekonomi/akuntansi.