Aplikasi remote mikrotik berbasis Java untuk keperluan setting hotspot.

(1)

ABSTRAKSI

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menghadirkan hotspot area adalah

setting hotspot. Dalam penelitian ini akan dipilih mikrotik sebagai router. Pada kenyatanyaannya, tidak semua orang yang menjadi operator atau admin hotspot

memiliki pengetahuan untuk setting hotspot mikrotik sehingga diperlukan aplikasi untuk remote mikrotik. Namun pada aplikasi yang sudah ada, operator masih harus memiliki kompentensi untuk melakukan konfigurasi hotspot seperti konfigurasi ip address, ip pool, dhcp, firewall, dan routing. Oleh karena itu skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan aplikasi remote mikrotik yang dilengkapi dengan kemampuan setting hotspot otomatis dan menyediakan menu manajemen user

sederhana yang berupa tambah dan hapus untuk profile kuota dan user. Sehingga

admin/operator hanya diharuskan memiliki kompetensi untuk dapat membuat profile

kuota dan menambahkan user.

Aplikasi ini dirancang dengan pemodelan berorientasi obyek. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA, library API, dan library

commons.net. Library commons.net digunakan untuk menjalankan FTP dengan

JAVA .

Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi baru sudah dapat berjalan dengan baik untuk melakukan remote mikrotik, ditandai dengan kemampuanya untuk mengirim

command dan menerima reply sebagai konfirmasi hasil eksekusi command di router mikrotik. Aplikasi ini sudah dapat melakukan setting hotspot secara otomatis saat digunakan pertama kali. Aplikasi ini sudah dapat melakukan manajemen user dan

profile. Melalui aplikasi ini, Admin hotspot dapat memberikan limit-time kepada user hotspot.

Kata Kunci: Setting Hotspot, Mikrotik, Remote Mikrotik, Manajemen User dan Profile xii


(2)

ABSTRACT

The first step that must be done to present hotspot area is setting hotspot. In this research, mikrotik selected as the router. In fact, not everyone who becomes a hotspot operator or administrator has enough knowledge to setting mikrotik hotspot, so they need an application to remote mikrotik. In an existing application to remote mikrotik, the operator still must have the competence to perform the configuration hotspot such as IP address configuration, IP pool, dhcp, firewall, and routing. Therefore, this thesis is made with the purpose for creating java-based remote mikrotik application that comes with the ability to settings mikrotik hotspot automatically and provides a simple user management menu to add and delete quota profile and user. So the admin or operator is only required to have the competence to be able to create a quota profile and add user.

This application is designed with object-oriented modeling. The application is built using the JAVA programming language, API libraries, and libraries commons.net. Library commons.net used to run FTP with JAVA.

Based on test results, the new application has to run well to remote mikrotik. That is characterized by its ability to send commands and receive a reply to confirm the results of the execution of the command in mikrotik router. This application has been able to set the hotspot automatically when first used. This application has been able to perform user and profile management. Through this application, Admin hotspot can give time limit to user hotspot.

Keywords: Setting Hotspot, Mikrotik, Remote Mikrotik, User and Profile Management


(3)

i

APLIKASI REMOTE MIKROTIK BERBASIS JAVA

UNTUK KEPERLUAN SETTING HOTSPOT

HALAMAN JUDUL

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

JUVENTUS ROBING PALIMIRMANTO NIM: 075314039

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ii

JAVA-BASED REMOTE MIKROTIK APPLICATION

FOR THE PURPOSES OF SETTING HOTSPOT

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirement To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering Department

By:

JUVENTUS ROBING PALIMIRMANTO NIM : 075314039

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2014


(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Allah Bapa, Allah Putra dalam Yesus Kristus, dan Allah Roh Kudus sumber kekuatan dan penghiburan dalam setiap perjalanan hidupku.

Almarhum Bapak, Ibu, mbak Widi, mbak Hening, mas Hedi, dan keluarga besar yang selalu mendukung dan selalu memberikan perhatian, dorongan dan pengorbanan yang kuat.

Teman – teman dekat saya yang sudah meluangkan waktu, memberikan semangat dan menyumbang pikiran untuk membantu saya dalam menyelelesaikan skripsi

ini.

Teman – teman Teknik Informatika Angkatan 2007, terima kasih atas kenangan dan semua yang telah kalian berikan untuk saya.


(10)

viii

HALAMAN MOTO

Jawab Yesus kepadanya, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu,

dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah :

kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah

tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

(Matius 22: 37-40)

Tapi apapun yang terjadi akan kujalani akan kuhadapi dengan segenap hati walau ku terluka memang ku terluka tak pernah ku lari dari semua ini.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Hotel Berbasis Web dengan Menerapkan Manajemen Transaksi.”

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang terlibat dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, baik dalam hal bimbingan, perhatian, dukungan, semangat, kritik dan saran yang bermanfaat dan membangun. Ucapan terima kasih tersebut saya persembahkan kepada :

1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Santa Dharma.

3. Bapak B. Herry Suharto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih banyak atas masukan, dukungan dan kesabaran dalam membimbing menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Henricus Agung Hernawan S.T., M.Kom. dan Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi S.T., M.T. , selaku dosen penguji.

5. (Alm)Bapak, ibu, mbak Widi, mbak Hening, mas Hedi terimakasih atas dukungan , kasih-sayang dan semangat tiada henti sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Andrias Pratiwi yang selalu setia menemani, memberikan masukan, dan menjadi teman berbagi.

7. Andreas Caesario E. B., Antonius Doni O., Paul Sule Ujan, Yosep Patah Nugroho, Angela Merici Sarwinda, ESCAPE band, M.A.P. band, Majesti band, teman kos Pak Bani paingan, teman kos Pak Triyono krodan, atas masukan, dukungan, semangat, dan segala bantuan. Terimakasih untuk setiap doa dan kehadiran kalian dalam hidup saya, terlebih ketika saya kehilangan gairah untuk menyelesaikan skripsi ini.


(12)

x

8. Teman – teman Jurusan Teknik Informatika Angkatan 2007, dan seluruh pihak yang telah membantu saya baik langsung maupun tidak langsung. Terima kasih atas dukungan, saran dan semangat yang diberikan. Saya menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan, dengan tujuan pengembangan sistem agar lebih baik pada masa yang akan datang

Akhir kata, diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperluas wawasan, dan dapat berguna bagi pihak pengguna umum maupun mahasiswa di bidang Teknik Informatika itu sendiri

Yogyakarta, 28 Oktober 2014


(13)

xi

ABSTRAKSI

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menghadirkan hotspot area

adalah setting hotspot. Dalam penelitian ini akan dipilih mikrotik sebagai router.

Pada kenyatanyaannya, tidak semua orang yang menjadi operator atau admin hotspot memiliki pengetahuan untuk setting hotspot mikrotik sehingga diperlukan aplikasi untuk remote mikrotik. Namun pada aplikasi yang sudah ada, operator masih harus memiliki kompentensi untuk melakukan konfigurasi hotspot seperti konfigurasi ip address, ip pool, dhcp, firewall, dan routing. Oleh karena itu skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan aplikasi remote mikrotik yang dilengkapi dengan kemampuan setting hotspot otomatis dan menyediakan menu manajemen user sederhana yang berupa tambah dan hapus untuk profile kuota dan

user. Sehingga admin/operator hanya diharuskan memiliki kompetensi untuk dapat membuat profile kuota dan menambahkan user.

Aplikasi ini dirancang dengan pemodelan berorientasi obyek. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA, library API, dan

library commons.net. Library commons.net digunakan untuk menjalankan FTP

dengan JAVA .

Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi baru sudah dapat berjalan dengan baik untuk melakukan remote mikrotik, ditandai dengan kemampuanya untuk mengirim command dan menerima reply sebagai konfirmasi hasil eksekusi

command di router mikrotik. Aplikasi ini sudah dapat melakukan setting hotspot

secara otomatis saat digunakan pertama kali. Aplikasi ini sudah dapat melakukan manajemen user dan profile. Melalui aplikasi ini, Admin hotspot dapat memberikan limit-time kepada user hotspot.

Kata Kunci: Setting Hotspot, Mikrotik, Remote Mikrotik, Manajemen User dan Profile


(14)

xii

ABSTRACT

The first step that must be done to present hotspot area is setting hotspot. In this research, mikrotik selected as the router. In fact, not everyone who becomes a hotspot operator or administrator has enough knowledge to setting mikrotik hotspot, so they need an application to remote mikrotik. In an existing application to remote mikrotik, the operator still must have the competence to perform the configuration hotspot such as IP address configuration, IP pool, dhcp, firewall, and routing. Therefore, this thesis is made with the purpose for creating java-based remote mikrotik application that comes with the ability to settings mikrotik hotspot automatically and provides a simple user management menu to add and delete quota profile and user. So the admin or operator is only required to have the competence to be able to create a quota profile and add user.

This application is designed with object-oriented modeling. The application is built using the JAVA programming language, API libraries, and libraries commons.net. Library commons.net used to run FTP with JAVA.

Based on test results, the new application has to run well to remote mikrotik. That is characterized by its ability to send commands and receive a reply to confirm the results of the execution of the command in mikrotik router. This application has been able to set the hotspot automatically when first used. This application has been able to perform user and profile management. Through this application, Admin hotspot can give time limit to user hotspot.

Keywords: Setting Hotspot, Mikrotik, Remote Mikrotik, User and Profile Management


(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAKSI ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Authentication, Authorization, Accounting (AAA) ... 6

2.2 Pemrograman Java ... 8


(16)

xiv

2.4.2.1. Fitur-Fitur Mikrotik ... 10

2.4.2.2. Setting Hotspot Mikrotik ... 12

2.4 MikrotikAPI ... 18

a) Protocol ... 18

b) API Words ... 19

c) Command Word ... 20

d) Attribute Word ... 20

e) API attribute word ... 20

f) QueryWord ... 21

g) Reply Word ... 21

h) API sentences ... 21

i) Tags ... 22

j) Deskripsi Command ... 23

k) Queries ... 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 26

3.1 Analisis Kebutuhan ... 26

3.1.1 Kebutuhan Fungsional ... 26

3.1.2 Kebutuhan Non Fungsional... 26

3.2 Analisa dan Desain Sistem ... 27

3.2.1 Gambaran Umum Sistem ... 27

3.2.2 Model Use case ... 28

3.2.3 Diagram Sequence ... 35

3.2.4 Diagram Kelas ... 52

3.2.5 Desain Antar Muka ... 52


(17)

xv

4.1. Login ... 56

4.2. Setting Hotspot ... 58

4.3. Lihat daftar user aktif ... 64

4.4. Mengubah Password Admin ... 65

4.5. Manajemen Kuota ... 66

4.6. Manajemen User ... 69

4.7. Setting Gateway ... 71

BAB V ANALISA HASIL ... 76

5.1. Pengujian ... 76

5.1.1. Pengujian Terintegrasi ... 76

5.1.2. Pengujian Hasil Konfigurasi Hotspot... 82

5.2. Analisa Hasil ... 88

BAB VI PENUTUP ... 89

6.1 Kesimpulan ... 89

6.2 Kritik dan Saran ... 89


(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Pengkodean Panjang Kata... 19

Tabel 2.2 Tabel Deskripsi Query ... 25

Tabel 3.1 Kebututuhan Fungsional ... 26

Tabel 3.2 Narasi use caselogin... 29

Tabel 3.3 Narasi use case setting hotspot ... 29

Tabel 3.4Narasi use case lihat user aktif ... 30

Tabel 3.5 Narasi use case setting gateway ... 31

Tabel 3.6 Narasi use caseubah passwordadmin ... 31

Tabel 3.7 Narasi use casetambah user profile ... 32

Tabel 3.8 Narasi use case hapus user profile ... 33

Tabel 3.9 Narasi use case tambah kamar ... 33

Tabel 3.10 Narasi use case tambah user ... 33

Tabel 3.11 narasi use case hapus user ... 34

Tabel 3.12 Narasi use case lihat daftar user ... 34

Tabel 3.13 Daftar Kelas Dalam Use case Login ... 35

Tabel 3.14 Daftar Kelas Dalam Use case Setting Hotspot ... 36

Tabel 3.15 Daftar Kelas Dalam Use case Lihat User Aktif ... 37

Tabel 3.16 Daftar Kelas dalam use case Setting Gateway ... 39

Tabel 3.17 Daftar Kelas use case Ubah PasswordAdmin ... 40

Tabel 3.18 Daftar Kelas use case Tambah User Profile ... 42

Tabel 3.19 Daftar Kelas use case Hapus User Profile ... 43

Tabel 3.20 Daftar Kelas use case Lihat Daftar User Profile ... 44

Tabel 3.21 Daftar Kelas use case Tambah User ... 45

Tabel 3.22 Daftar Kelas use case Hapus User ... 47

Tabel 3.23 Daftar Kelas use case Lihat Daftar User ... 49

Tabel 5.1 Pengujian Use case Login ... 76

Tabel 5.2 Pengujian Use case Setting Hotspot... 78

Tabel 5.3 Pengujian Use case Lihat User Aktif ... 78


(19)

xvii

Tabel 5.5 Pengujian Use case Ubah Password Admin ... 80

Tabel 5.6 Pengujian Use case Tambah User Profile ... 80

Tabel 5.7 Pengujian Use case Hapus User Profile ... 81

Tabel 5.8 Pengujian Use case Lihat Daftar User Profile ... 81

Tabel 5.9 Pengujian Use case Tambah User ... 81

Tabel 5.10 Pengujian Use case Hapus User ... 82


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem ... 27

Gambar 3.2 Use case Diagram... 28

Gambar 3.3 Diagram Sequence login... 36

Gambar 3.4 Diagram Sequence Setting Hotspot ... 37

Gambar 3.5Diagram Sequence Lihat User Aktif ... 39

Gambar 3.6 Diagram Sequence Setting Gateway ... 40

Gambar 3.7 Diagram Sequence Ubah Password Admin ... 42

Gambar 3.8 Diagram Sequence Tambah User Profile ... 43

Gambar 3.9 Diagram Sequence Hapus User Profile ... 44

Gambar 3.10 Diagram Sequence Lihat User Profile ... 45

Gambar 3.11 Diagram Sequence Tambah User ... 47

Gambar 3.12 Diagram SequenceHapus User ... 49

Gambar 3.13 Diagram Sequence Lihat User... 51

Gambar 3.14 Diagram Kelas ... 52

Gambar 3.15 Desain Form Login ... 52

Gambar 3.16 Desain Panel Hotspot Monitoring ... 53

Gambar 3.17 Desain Panel Quota Management... 53

Gambar 3.18 Desain Panel User Management ... 54

Gambar 3.19 Desain Panel Setting Gateway ... 54

Gambar 3.20 Desain Form Add Profile ... 55

Gambar 3.21 Desain Form Add User ... 55

Gambar 4.1Form Login ... 56

Gambar 4.2 Konfirmasi Login Sukses ... 56

Gambar 4.3 Default Konfigurasi Router Dilihat Dengan Winbox ... 60

Gambar 4.4 Pesan Untuk Meneruskan Kofigurasi Hotspot ... 60

Gambar 4.5 Pesan Setting Hostspot berhasil... 61

Gambar 4.6 Kondisi Saat Router Reboot ... 61

Gambar 4.7Login Hotspot Dengan UserDefault ... 62


(21)

xix

Gambar 4.9Login Setelah Setting Hotspot ... 64

Gambar 4.10 Daftar User Aktif di Panel Hotspot Monitoring ... 64

Gambar 4.11Form Ubah Password Admin ... 65

Gambar 4.12 Pesan Ubah Password Berhasil ... 65

Gambar 4.13 Daftar Profile di Panel Quota Management ... 66

Gambar 4.14FormAddProfile ... 66

Gambar 4.15 Pesan Tambah Profile Sukses ... 67

Gambar 4.16 Daftar Profile Setelah Ditambah ... 67

Gambar 4.17 Hapus Profile... 68

Gambar 4.18Form Add User ... 69

Gambar 4.19 Pesan Tambah User Sukses ... 69

Gambar 4.20 Daftar User Setelah Berhasil Tambah User ... 70

Gambar 4.21 Hapus User ... 71

Gambar 4.22Kondisi Awal Sebelum Gateway Ditambah... 71

Gambar 4.23Form Submit Gateway ... 72

Gambar 4.24 Pesan Berhasil Setting Gateway ... 72

Gambar 4.25 Kondisi Setelah Gateway Ditambah ... 73

Gambar 4.26UserHotspot Menngakses Gateway dan Google ... 74

Gambar 4.27Trace Route ke DNS Google ... 75

Gambar 5.1 Menambah Profile ... 83

Gambar 5.2 Menambah User ... 84

Gambar 5.3Setting Gateway... 85

Gambar 5.4 Daftar User ... 85

Gambar 5.5 Mengakses google ... 86

Gambar 5.6 Halaman LoginHotspot ... 86

Gambar 5.7Login Hotspot ... 87

Gambar 5.8Status User Hotspot Aktif ... 87


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan bertambahnya kebutuhan internet, semakin meningkat pula kebutuhan hotspot di berbagai tempat. Hotspot adalah sebuah titi memancarkan koneksi jaringan atau internet melalui frekuensi terten apabila ditangkap oleh perangkat penerima pada sebuah komputer akan memungkinkan komputer tersebut terhubungkan ke jaringan atau internet.

Hotspot biasanya dipancarkan oleh sebuah perangkat wifi (Wireless Fidelity)

perangkat tersebut. Beberapa tempat yang seringkali membutuhkan adanya

hotspot antara lain kafe kecil atau besar, rumah makan, hotel, kantor, sekolah, universitas bahkan di beberapa taman kota.

Pada saat ini sudah banyak perangkat router yang juga memiliki fungsi sebagai access point. Dalam penelitian ini akan dipilih mikrotik sebagai router.

Mikrotik menggunakan sistem operasi berbasis menggunakan Core Linux. Mikrotik RouterOS™ adalah salah satu sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi

routernetwork yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk

ipnetwork dan jaringan wireless, yang cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menghadirkan hotspotarea

adalah setting hotspot.Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang menjadi operator atau admin hotspot di tempat-tempat umum tersebut memiliki pengetahuan untuk setting hotspot mikrotik. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak memiliki latar belakang IT atau masih awam mengenai teknologi informasi.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu melakukan remote mikrotik untuk keperluan setting hotspot tanpa harus


(23)

mengingat perintah-perintah secara manual jika menggunakan command line interface.

Saat ini sudah ada aplikasi untuk remote mikrotik, namun yang menjadi pembeda adalah, aplikasi ini akan menonjolkan kemampuannya dalam melakukan setting hotspot secara otomatis saat dijalankan pertama kali. Sehingga operator atau admin tidak perlu memiliki kompetensi konfigurasi hotspot pada router mikrotik. Operator hanya diharuskan memiliki kompetensi untuk dapat membuat profile kuota dan menambahkan user. Pada aplikasi yang sudah ada sebelumnya, operator yang menjalankannya harus memiliki kompentensi untuk melakukan konfigurasi hotspot seperti konfigurasi ip address, ip pool, dhcp, firewall, dan routing.

Aplikasi menyediakan menu manajemen user yang sederhana, berupa penambahan dan penghapusan user hotspot serta memberikan profile kuota waktu yang bisa dipilih atau dapat membuat sendiri sesuai kebutuhan pengguna. Jika pada router yang dijadikan gateway tidak memiliki dhcp server, admin dapat memberikan alamat gateway secara statis melalui aplikasi, ini bersifat optional

karena apabila gateway memiliki dhcp server admin tidak perlu melakukannya. Aplikasi ini akan dibuat dengan berbasis java. Kelebihan dari aplikasi berbasis java adalah kemampuannya untuk dapat dijalankan di berbagai platform

atau sistem operasi komputer.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana membuat aplikasi remote mikrotik yang dilengkapi dengan kemampuan setting hotspot otomatis dan menyediakan menu manajemen user

sederhana yang berupa tambah dan hapus untuk profile kuota dan user. Sehingga

admin/operator hanya diharuskan memiliki kompetensi untuk dapat membuat

profile kuota dan menambahkan user.

1.3Tujuan Penelitian

Membuat aplikasi remote mikrotik yang dilengkapi dengan kemampuan

setting hotspot otomatis dan menyediakan menu manajemen user sederhana yang berupa tambah dan hapus untuk profile kuota dan user. Sehingga admin/operator


(24)

hanya diharuskan memiliki kompetensi untuk dapat membuat profile kuota dan menambahkan user.

1.4Batasan Masalah

1. Aplikasi yang dibangun ini terbatas pada kemampuannya untuk melakukan setting hotspot dan manajemen user.

2. Aplikasi tidak secara otomatis generate profile kuota dan user dalam jumlah tertentu.

3. Aplikasi ini hanya diperuntukkan untuk setting router mikrotik dan hanya menyediakan setting hotspot untuk 5 ethernet dan 1 wireless.

4. Konfigurasi hotspot pada aplikasi ini bersifat permanen.

5. Pada pembangunan aplikasi ini terbatas untuk router board 951-2n yang mempunyai 5 ethernet dan 1 wireless LAN.

6. Aplikasi ini akan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman

JAVA, library API, dan library commons.net. Library commons.net digunakan untuk menjalankan FTP dengan JAVA .

1.5Metodologi Penelitian

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan studi tentang pustaka yang berkaitan dengan Mikrotik dan Java Programming.

2. Tahap Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah Requirement Prototype Model (McLeod dan Schell (2007))

a) Analisis kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan. b) Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang


(25)

c) Menyesuaikan prototype dengan keinginan user, pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem.

d) Membuat sistem baru, pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk membuat sistem baru.

e) Melakukan testing sistem, pengguna atau pemilik sistem melakukan uji coba terhadap sistem yang dikembangkan

f) Menyesuaikan dengan keinginan user, sistem disesuaikan dengan keinginan user dan kebutuhan sistem, jika sudah sesuai sistem siap digunakan.

g) Menggunakan sistem.

1.6Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diungkapkan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustakamenjelaskan tentang teori-teori yang bersangkutan dan yang mendukung yang diperlukan sesuai masalah yang terjadi.

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Membahas langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian serta proses analisa dari langkah-langkah tersebut yang kemudian dilakukan perancangan sistem.

Bab IV IMPLEMENTASI

Pada bagian ini akan membahas tentang implementasi program sesuai dengan tujuan awal penelitian.

Bab VANALISA HASIL

Pada bagian ini akan menganalisa hasil yang telah didapatkan selama proses implementasi program, dimana dalam bagian ini meliputi tentang analisa hasil perangkat lunak serta kesesuaiannya dengan rumusan


(26)

masalah.

Bab VI PENUTUP

Pada bagian penutup ini akan membahas tentang kesimpulan dan juga saran-saran yang didapat selama penyelesaian skripsi ini.


(27)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Authentication, Authorization, Accounting (AAA)

AAA adalah sebuah model akses jaringan yang memisahkan tiga macam fungsi kontrol, yaitu Authentication, Authorization, dan Accounting, untuk diproses secara independen.

a. Authentication

Menurut kamus, kata "Authentic" mengacu pada sesuatu yang tidak salah, atau imitasi palsu, tapi layak diterima sebagai kebenaran atau fakta. Dari zaman peradaban awal, di mana orang telah menjalankan 26 mil hanya untuk menyampaikan pesan dan kemudian jatuh dan mati, pada hari ini ketika informasi dapat melakukan perjalanan di seluruh dunia dalam sepersekian menit dengan mouse klik, bukti keaslian adalah hal pertama penerima dari pemeriksaan pesan.

Otentikasi terdiri dari dua tindakan: pertama, tindakan memberikan bukti keaslian untuk Informasi yang disampaikan atau disimpan, dan kedua, tindakan verifikasi bukti keaslian untuk informasi yang sedang diterima atau diambil.

Pada jaman dahulu, sang Kaisar akan menggunakan segel pribadinya pada surat-suratnya untuk memberikan jaminan bagi keaslian surat. Surat tersebut kemudian bisa dibawa oleh utusan, yang identitasnya tidak penting. Pemimpin lokal akan mengenali segel kaisar dan keaslian surat kepercayaan. Dia akan membuka segel, membaca surat itu, memulai serangan atau memungut pajak sesuai surat itu. Pada zaman pengiriman informasi secara digital, bukti pengiriman keaslian sama pentingnya tapi menimbulkan tantangan tersendiri.

Contoh pengiriman pesan di atas menyajikan salah satu jenis masalah otentikasi dimana keaslian informasi penting, sedangkan identitas utusan tidak. Namun, dalam sebagian besar kasus, identitas orang yang kita hadapi merupakan faktor penting dalam bagaimana kita menangani interaksi itu. Ketika kita pergi ke bank kita harus menunjukkan identifikasi untuk membuktikan identitas


(28)

kita.Pada awalnya, masalah Identifikasi tampaknya tidak berhubungan dengan otentikasi. Namun, ketika orang berpikir tentang kemungkinan seseorang berbohong tentang identitasnya atau hak istimewa, verifikasi keaslian dari identitas saat ini menjadi masalah otentikasi juga. Menyatakan nama biasanya tidak cukup untuk identifikasi, namun harus dengan menunjukkan semacam identifikasi yang dikeluarkan oleh otoritas yang terpercaya. Tindakan memberikan bukti dan memverifikasi keaslian identifikasi adalah dua tindakan yang menjadi bagian dari otentikasi.

Sehingga pada saat ini otentikasi bisa dibagi ke dalam dua tidakan yaitu memberikan integritas informasi dan verifikasi identitas. Otentiikasi adalah salah satu mekanisme keamanan yang paling mendasar yang diperlukan untuk menyediakan akses kepada pengguna jaringan dan klien.

b. Authorization

Otorisasi didefinisikan sebagai tindakan untuk menentukan apakah suatu keistimewaan tertentu dapat diberikan kepada pemilik credential/bukti tertentu. Hak istimewa dapat berupa hak akses ke sumber daya, seperti link komunikasi, database informasi, mesin komputasi, atau banyak hal lain yang dimiliki oleh penyedia jaringan atau jasa. pemilik credential dapat berupa perangkat atau pengguna.

Perbedaan otorisasi dan otentikasi dapat dijelaskan dengan contoh berikut.Contoh komersial di mana otorisasi penting adalah jaringan yang menyediakan layanan kepada pengguna yang telah membeli kartu pra-bayar. Seorang pengguna ponsel membeli pra-bayar yang memungkinkan dia untuk membuat panggilan telepon selama tiga jam. Setiap kali pengguna tersebut melakukan permintaan untuk membuat panggilan telepon, jaringan harus memeriksa untuk melihat apakah ada kredit yang tersisa pada kartu pengguna sebelum mengizinkan pengguna untuk terhubung.

Dari contoh tersebut diketahui pengguna tidak hanya diperiksa secara otentikasi dimana pengguna sudah terubukti sebagai pelanggan kartu prabayar aktif. Namun, pengguna juga diperiksa secara otorisasi terkait hak layanan yang


(29)

melekat pada profil pengguna dan history pemakai oleh pengguna sehingga dapat ditentukan layanan/kewenangan yang masih dapat diberikan kepada pengguna.

c. Accounting

Final dari "A" di "AAA" adalah untuk Akuntansi. Meskipun sebagian besar insinyur percaya istilah akuntansi dan penagihan memiliki arti yang sama, akuntansi lebih dari sekedar pelacakan kepada pengguna terhadap total jumlah menit panggilan telepon atau paket data. Namun secara umum, akuntansi berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang konsumsi sumber daya tertentu pada semua atau bagian tertentu dari jaringan.Informasi ini umumnya disebut sebagai data akuntansi atau metrik akuntansi. Biasanya, perangkat jaringan yang menyediakan layanan untuk pengguna mengumpulkan informasi tentang konsumsi sumber daya pengguna sesuai dengan kebutuhan akuntansi. Data akuntansi yang dikumpulkan oleh perangkat jaringan ini kemudian dibawa oleh protokol akuntansi ke entitas manajemen yang bertanggung jawab untuk di lakukan proses akuntansi selanjutnya sesuai kebutuhan. Sehingga didapatkan hasil yang diperlukan untuk menentukan kebijakan selanjutnya yang dapat dikaitkan dengan otentikasi dan otorisasi.

2.2Pemrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model obyek yang lebih sederhana. Aplikasi-aplikasi berbasis Java umumnya dikompilasi ke dalam p-code(bytecode) dan dapat dijalankan di berbagai mesin Virtual Java. Berikut ini adalah beberapa Kelebihan Java:

a) Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa

platform

jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat


(30)

dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows.

Platform yang didukung sampai saat ini adalah

setiap sistem operasi

menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs

Java) untuk meninterpretasikan byte code tersebut.

b) Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) c) Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan

library

pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

d) Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrogra menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna

Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke

Java. Universitas-universitas

dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

e)

memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).

Dalam penyelesaian penelitian ini, akan dibagi kelas-kelas objek seperti konsep penyelesaian bahasa pemrograman Java.


(31)

2.3Mikrotik routerOS

Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan ''wireless''. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikrotikrouterOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai networkrouter. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox).Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan

routermikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai.

File image Mikrotik RouterOS bisa diundug dari website resmi Mikrotik, [http://www.mikrotik.com www.mikrotik.com]. Namun, fileimage ini merupakan versi ''trial'' Mikrotik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara ''full time'', anda harus membeli ''lisensi key'' dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.

2.4.2.1. Fitur-Fitur Mikrotik

Address List : Pengelompokan IPAddress berdasarkan nama

Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.

Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka

ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.


(32)

Data RateManagement : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,

PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.

Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan

MAC,IPaddress, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti

ICMP, TCP Flags dan MSS.

Hotspot :Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung

limit data rate, SSL ,HTTPS.

IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsimenggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protocol.

M3P :Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

MNDP :MikrotikDiscovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).

Monitoring /Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

NTP :NetworkTime Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan sistem GPS.

Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE;

kompresi untuk PPoE; limit data rate.

Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;

transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;


(33)

Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.

Simple Tunnel :Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau

annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

UPnP :Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan

wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

VoIP :Mendukung aplikasi voice over IP.

VRRP :Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

WinBox :Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi

MikrotikRouterOS.

2.4.2.2. Setting Hotspot Mikrotik

1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Karena kita akan membuat

hotspotvia wifi maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan

wlan1. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode AP Bridge, isikan SSID dengan namahotspot anda.


(34)

2. Beri IPaddress interface wlan1, misalnya 192.168.100.1/24 [admin@Mikrotik] >ipaddress addaddress= 192.168.100.1/24

interface=wlan1


(35)

3. Sekarang kita mulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita menggunakan wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP -->Hotspot -->Hotspot Setup

4. Pilih Hotspo tInterface :wlan1 --> klik Next

5. Selanjutnya mengisikan IP address dari wlan1 dan centang Masquerade Network. Klik Next


(36)

6. Menentukan range IPaddress yang akan diberikan ke user (DHCP Server), misal : 192.168.100.10-192.168.100.254. Jadi userakan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP Server antara range IP tersebut.

7. Memilih SSL certificate.Pilih none saja, klik Next.


(37)

9. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server Google : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Klik Next.

10. Memasukkan namaDNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan mengguakan IPaddress dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.

11. Hotspot sudah berhasil dibuat. Silakan anda coba koneksikan laptop anda ke


(38)

12. Buka browser dan akses web sembarang, misalnya mikrotikindo.blogspot.com maka anda akan dialihkan ke halaman login hotspot mikrotik.

13. Silakan coba login dengan username :admin dan password : kosong. 14. Jika berhasil login berarti Hotspot sudah beres.

15. Untuk mengedit dan menambahkan user silakan masuk ke menu IP -->Hotspot --> klik tab Users


(39)

2.4MikrotikAPI

Application Programmable Interface (API) memungkinkan pengguna untuk membuat solusi perangkat lunak kustom untuk berkomunikasi dengan

RouterOS untuk mengumpulkan informasi, mengatur konfigurasi dan mengelola

router.API erat mengikuti sintaks dari antarmuka baris perintah (CLI). Hal ini dapat digunakan untuk membuat diterjemahkan atau konfigurasi kustom alat untuk membantu kemudahan penggunaan menjalankan dan mengelola router

dengan RouterOS. Secara default API menggunakan port # 8728 dan layanan dinonaktifkan.

a) Protocol

Komunikasi dengan router dilakukan dengan mengirimkan kalimat ke

router dan menerima satu atau lebih kalimat balasan. Kalimat adalah urutan kata-kata diakhiri dengan nol panjang kata-kata. Kata adalah bagian dari kalimat dikodekan dalam cara tertentu - panjang dikodekan dan data. Komunikasi terjadi dengan


(40)

mengirimkan kalimat ke router dan menerima balasan kalimat.Setiap kalimat yang dikirim ke router menggunakan API harus berisi perintah sebagai kata pertama diikuti oleh kata-kata tanpa urutan tertentu, akhir kalimat ditandai dengan nol panjang kata. Ketika router menerima kalimat penuh (kata perintah, tidak ada kata-kata atau atribut lainnya dan nol panjang kata) itu dievaluasi dan dieksekusi, kemudian membalas terbentuk dan kembali.

b) API Words

Kata-kata merupakan bagian dari kalimat. Setiap kata harus dikodekan dalam cara tertentu - panjang kata diikuti dengan konten kata. Panjang kata harus diberikan sebagai hitungan byte yang akan dikirim.

Panjang kata dikodekan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Pengkodean Panjang Kata

Nilai panjang # Byte Encoding

0 <= len <= 0x7F 1 len, byte terendah

0x80 <= len <= 0x3FFF 2 len | 0x8000, dua byte rendah 0x4000 <= len <= 0x1FFFFF 3 len | 0xC00000, tiga byte rendah 0x200000 <= len <= 0xFFFFFFF 4 len | 0xE0000000

len> = 0x10000000 5 0xF0 dan len sebagai empat byte

Setiap kata dikodekan sebagai panjang, diikuti oleh banyak byte konten.Kata-kata dikelompokkan ke dalam kalimat. Akhir kalimat diakhiri dengan nol panjang kata.Skema memungkinkan encoding panjang hingga

0x7FFFFFFFFF, hanya empat panjang byte didukung. Bytes dari len dikirim paling signifikan pertama (urutan jaringan). Jika byte pertama kata adalah> = 0xF8, maka itu adalah kontrol byte disediakan. Setelah menerima diketahui control byte API klien tidak dapat melanjutkan, karena tidak dapat tahu bagaimana menafsirkan byte berikut. Saat ini kontrol byte tidak digunakan;

Dalam kata-kata umum dapat digambarkan seperti ini <<kata panjang dikodekan><konten kata>>konten Word dapat dipisahkan dalam 5 bagia


(41)

c) Command Word

Kata pertama dalam kalimat harus berupa perintah diikuti dengan kata-kata atribut dan nol panjang kata-kata atau mengakhiri kata-kata. Nama kata-kata perintah harus dimulai dengan '/'. Nama perintah erat mengikuti CLI, dengan ruang diganti dengan '/'.Ada perintah yang khusus untuk API.

Struktur kata perintah dalam urutan yang ketat:  encoded length

content prefix /

CLI converted command API perintah khusus:

getall login cancel

Command contoh kata concent:

/login

/ip/address/getall

/user/active/listen

/interface/vlan/remove /system/reboot

d) Attribute Word

Setiap kata perintah memiliki daftar sendiri kata-kata atribut tergantung pada konten.Struktur kata atribut terdiri dari 5 bagian dalam urutan ini:

encoded length

content prefix equals sigh - =

attribute name

separating equals sign - =

value of attribute if there is one. It is possible that attribute does not have a value

Contoh tanpa encoded length prefix:

=address=10.0.0.1

=name=iu=c3Eeg

=disable-running-check=yes

e) API attribute word


(42)

 encoded length

 content prefix with dot .

 attribute name

name postfixed with equals =sign

 attribute value

f) QueryWord

Senteces dapat memiliki parameter permintaan tambahan yang membatasi ruang lingkup mereka. Mereka dijelaskan secara rinci Contoh kalimat menggunakan kata permintaan atribut:

/ Interface / print ? Type = eter ? Type = vlan ? # |!

g) Reply Word

Hal ini dikirim hanya oleh router. Hal ini hanya dikirim untuk menanggapi kalimat penuh yang dikirim oleh klien.

- Kata pertama yg dimulai dengan '!';

- Setiap kalimat yang dikirim menghasilkan setidaknya satu jawaban (jika sambungan tidak dapat dihentikan);

- Balasan terakhir untuk setiap kalimat adalah jawaban yang memiliki kata pertama !done;

- Kesalahan dan kondisi yang luar biasa dimulai dengan !trap;

- Balasan data dimulai dengan !re

- Jika sambungan API ditutup, RouterOS mengirimkan !fatal beserta alasan sebagai balasan dan kemudian menutup koneksi;

h) API sentences

- API sentences adalah objek utama dari komunikasi menggunakan API. - Kalimat kosong diabaikan.

- Kalimat diproses setelah menerima nol panjang kata.

- Ada batas pada jumlah dan ukuran kalimat klien dapat mengirim sebelum telah login.


(43)

- Urutan kata atribut tidak boleh diandalkan. Sebagai ketertiban dan count

adalah diubah oleh atribut .proplist.

- Struktur kalimat adalah sebagai berikut: - Kata pertama harus berisi kata perintah;

- Harus berisi nol panjang kata untuk mengakhiri kalimat;

- Dapat berisi tidak ada atau beberapa kata atribut. Tidak ada urutan tertentu apa atribut kata harus dikirim dalam kalimat, urutan tidak penting untuk kata-kata atribut;

- Dapat berisi tidak ada atau beberapa kata query. Urutan kata permintaan dalam kalimat penting.

/login

!done

=ret=ebddd18303a54111e2dea05a92ab46b4 /login

=name=admin

=response=001ea726ed53ae38520c8334f82d44c9f2 !done

Pertama, klien mengirimkan perintah /login.

Balas mengandung argument =ret=challenge.

Klien mengirimkan perintah kedua /login, dengan = name = username dan = =response=response.

Jika kasus mengandung kesalahan, balasan berisi =ret=error message. Dalam kasus berhasil login klien dapat mulai untuk mengeluarkan perintah.

i) Tags

Hal ini dimungkinkan untuk menjalankan beberapa perintah secara bersamaan, tanpa menunggu sebelumnya untuk menyelesaikan. Jika API klien melakukan hal ini dan perlu untuk membedakan respon perintah, dapat menggunakan 'tag' parameter API dalam kalimat perintah.

Jika Anda termasuk 'tag' parameter dengan nilai non-kosong di perintah kalimat, kemudian 'tag' parameter dengan nilai yang sama persis akan dimasukkan dalam semua tanggapan yang dihasilkan oleh perintah ini.


(44)

Jika Anda tidak menyertakan 'tag' parameter atau nilai kosong, maka semua tanggapan untuk perintah ini tidak akan memiliki 'tag' parameter.

j) Deskripsi Command

/cancel

 Argumen optional: =tag=tag of command to cancel,, tanpa itu membatalkan semua perintah berjalan

 Tidak bisa membatalkan sendiri

 semua perintah dibatalkan akan interruped dan menghasilkan tanggapan menghasilkan '!trap' dan '!done'

 Harap dicatat bahwa perintah /cancel adalah terpisah dan dapat memiliki keunikannya sendiri. parameter 'tag', yang tidak terkait dengan argumen '= tag' perintah ini

listen

 perintah listen dapat digunakan ketika konsol perintah print tersedia, tetapi tidak memiliki efek yang diharapkan di mana-mana (yaitu mungkin tidak bekerja)

 Kalimat !re yang dihasilkan sebagai sesuatu perubahan khususnya item daftar

 ketika item dihapus atau lenyap suatu cara lain, kalimat '!re' mencakup nilai '= .dead = yes'

 Perintah ini bukan perintah akhir. Untuk menghentikannya gunakan perintah /cancel.

getAll

 Perintah GetAll tersedia ketika konsol perintah print tersedia.Sejak versi

3.21 GetAll adalah alias untuk print.

 balasan berisi properti=.id=Item internal number.


(45)

Perintah API print berbeda dari rekan konsolnya:

Argument where tidak didukung. Produk yang dapat disaring menggunakan kata-kata query (lihat di bawah).

Argument .proplist adalah daftar dipisahkan koma nama properti yang harus dimasukkan untuk item dikembalikan.

o item yang dikembalikan mungkin memiliki sifat tambahan. o urutan properti kembali tidak didefinisikan.

o jika daftar berisi entri ganda, penanganan entri tersebut tidak didefinisikan.

o jika propery hadir dalam .proplist, tapi absen dari item, maka item yang tidak memiliki nilai properti (? nama akan mengevaluasi ke false untuk item itu).

o jika.proplist tidak ada, semua properti termasuk seperti yang

diminta oleh perintah print, bahkan mereka yang memiliki waktu akses yang lambat (seperti isi file dan counter kinerja).Dengan demikian penggunaan .proplist dianjurkan.Kelalaian .proplist

mungkin memiliki hukuman kinerja yang tinggi if =detail= argument is set.

k) Queries

Perintah print menerima kata-kata query yang ditetapkan kalimat balasan.Fitur ini tersedia sejak RouterOS 3.21.

 Kata Query dimulai dengan '?'.

 Urutan kata permintaan yang signifikan. Query dievaluasi mulai dari kata pertama.

 Permintaan dievaluasi untuk setiap item dalam daftar. Jika pertanyaan berhasil, item diproses, jika query gagal, item diabaikan.

Query dievaluasi dengan menggunakan setumpuk nilai boolean. Awalnya tumpukan berisi jumlah tak terbatas nilai 'true'. Pada akhir evaluasi, jika tumpukan berisi setidaknya satu nilai 'false' nilai, permintaan gagal.


(46)

Tabel 2.2 Tabel Deskripsi Query

Query Desciption

?name keluar 'true' jika item memiliki nilai nama properti, 'false' jika sebaliknya.

?-name keluar 'true' jika item tidak memiliki nilai nama properti, 'false' jika sebaliknya.

?name=x ?=name=x

keluar 'true' jika nama properti memiliki nilai sama dengan x, 'false' jika sebaliknya.

?<name=x keluar 'true' jika nama properti memiliki nilai kurang dari x, 'false' jika sebaliknya.

?>name=x keluar 'true' jika nama properti memiliki nilai lebih besar dari x,

'false' jika sebaliknya.

?#operations berlaku operasi untuk nilai-nilai dalam stack. operasi string dievaluasi kiri ke kanan.

urutan angka desimal yang diikuti oleh karakter atau akhir kata lain ditafsirkan sebagai indeks stack.nilai atas memiliki indeks 0.

Indeks yang diikuti oleh karakter mendorong salinan nilai pada indeks itu.

Indeks yang diikuti akhir kata menggantikan semua nilai dengan nilai pada indeks itu.

! Karakter menggantikan nilai atas dengan sebaliknya. & Muncul dua nilai dan mendorong hasil logis 'dan' operasi. | Muncul dua nilai dan mendorong hasil logis 'atau' operasi. .Setelah indeks tidak terjadiapa-apa.


(47)

26

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1Analisis Kebutuhan

Aplikasi yang akan dibangun diharapkan nantinya dapat digunakan untuk membantu orang yang awam dengan teknologi informasidalam melakukan setting hotspot dan manajemen user hotspot. Pengguna membutuhkan aplikasi yang dapat melakukan setting hotspot secara otomatis dan membutuhkan menu untuk menambah, mengubah, dan menghapus user hotspot.

Berikut ini adalah rincian kebutuhan fungsional dan non fungsional aplikasi:

3.1.1 Kebutuhan Fungsional

Tabel 3.1 Kebututuhan Fungsional

Kebutuhan Fungsional Keterangan

Login Menghubungkan dengan router mikrotik, mengaktifkan API dan setting hotspot.

Mengatur IP Gateway internet Mengisi atau mengubah IP gateway internet. Melihat user aktif Melihat user yang sedang terkoneksi.

Manajemen kuota Menambahdan menghapus kuota waktu. Manajemen user hotspot Menambah dan menghapus user hotspot. Melihat daftar user Melihat keseluruhan yang terdaftar.

3.1.2 Kebutuhan Non Fungsional a. Performansi

Aplikasi ini dalam kondisi siap dijalankan selama 24 jam jika komputer dalam kondisi hidup dan terhubung dengan router mikrotik. b. Kebutuhan adaptasi lokal

Aplikasi membutuhkan file konfigurasi untuk router mikrotik yang nantinya dikirim secara FTP.


(48)

3.2Analisa dan Desain Sistem

3.2.1 Gambaran Umum Sistem

Pada aplikasi yang akan dibangun ini nantinya admin hotspot akan dimudahkan dalam setting hotspot. Admin hanya perlu login dengan mengisikan ip default mikrotik, port dan username untuk setting hotspot

.Sedangkan untuk manajemen user bisa dilakukan setelah login berhasil. Berikut ini adalah gambaran umum sistem yang digambarkan dalam bentuk flowchart. Flowchart dibawah ini menggambarkan proses dari awal hingga menu manajemen user bisa digunakan.

. Username dan password Login Username password sesuai Mulai

Jika belum ada setting hotspot Menampilkan Menu Manajemen hotspot YA TIDAK TIDAK YA Selesai Cek username dan

password Menghubungkan dengan router Upload file konfigurasi hotspot Manajemen hotspot Restore Konfigurasi hotspot


(49)

3.2.2 Model Use case

3.2.2.1. Aktor

Hanya ada satu jenis aktor dalam aplikasi ini. Aktor tersebut adalah seseorang yang diberi wewenang sebagai admin untuk melakukan setting hotspot dan manajemen user hotspot. Aktor ini berhak mengakses seluruh menu aplikasi.

3.2.2.2. Use case Diagram

Manajemen Kuota

Lihat User aktif

Setting gateway Lihat daftar user profile Setting Hotspot Tambah user profile Hapus user profile Login <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> admin <<include>> Manajemen User Tambah user Hapus user Lihat daftar User <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> <<depends on>> Ubah password Admin <<depends on>>

Gambar 3.2 Use case Diagram

3.2.2.3.Narasi Use Case

Skenario Use case merupakan deskripsi dari interaksi antara aktor atau pengguna terhadap system.

1. Login Use case : Login

Pre kondisi : sistem sudah berjalan (running) Actor : admin

Deskripsi : use case ini menggambarkan verifikasi admin untuk bisa masuk ke halaman utama aplikasi dan menandakan bahwa aplikasi sudah terhubung dengan router.


(50)

Tabel 3.2 Narasi use caselogin

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor mengisikan username dan

password.

2. Aktor klik tombol login

3. Sistem melakukan pengecekkan

username dan password ke router

melalui port API. Username dan

password benar.

4. Menampilkan Pesan bahwa login

berhasil

5. Cek Sudah ada konfigurasi atau belum.

Jika belum : include use case: setting hotspot

6. Menampilkan halaman utama manajemen user

Skenario Alternatif 1

5. Sistem melakukan pengecekkan

username dan password ke router

melalui port API. Username dan atau

password salah.

6. Sistem menampilkan pesan login

gagal.

2. SettingHotspot Use case :setting hotspot

Pre kondisi :sistem berada di dalam rangkaian proses login Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses setting hotspot

Tabel 3.3 Narasi use case setting hotspot


(51)

1. Aktor klik tombol oke di message dialog login success

2. Cek Sudah ada konfigurasi atau belum. Belum ada konfigurasi hotspot. 3. Aktor klik tombol oke di message

dialog setting hotspot

4. Sistem melakukan upload file

konfigurasi dengan FTP

5. Sistem merestore konfigurasi

hotspot

6. Sistem menampilkan message dialog setting hotspot berhasil.

7. Aktor klik tombol oke di message dialog sukses setting hotspot

8. Sistem berhenti (System exit).

3. Lihat User Aktif

Use case :lihat user aktif

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses melihat daftar user yang yang sedang aktif

Tabel 3.4Narasi use case lihat user aktif

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel monitoring hotspot

2. Sistem menampilkan daftar user

yang aktif table monitoring hotspot

Skenario Alternatif

1. aktor klik tombol refresh di panel monitoring hotspot

2. Sistem menampilkan daftar user

yang aktif


(52)

Use case :setting gateway

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses setting gateway untuk keperluan terhubung internet.

Tabel 3.5 Narasi use case setting gateway

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel setting gateway

2. Sistem akan menampilkan form setting gateway

3. Aktor mengisikan ip gateway dan klik submit

4. Submit sukses, menampilkan pesan sukses

5. Sistem sistem menambahakannya ke router dan menghubungkannya ke internet

Skenario Alternatif

3. Aktor mengisikan ip gateway dan klik submit

4. Submit gagal, menampilkan pesan gagal submit

5. Ubah Password Admin Use case :ubah password admin

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi

Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses mengubah passwordadmin

Tabel 3.6 Narasi use caseubah passwordadmin

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel monitoring hotspot

2.Menampilkann Form monitoring hotspot

3. Aktor klik tombol ChangePassword

4. Menampilkan form untuk mengubah

password


(53)

password baru, dan confirm new password, kemudian klik tombol

change

6. Sistem melakukan check apakah

password lama benar dan password

baru dengan confirm new password

sesuai.

7. Jika data sesuai, sistem mengganti

password lama dengan password baru dan menampilkan pesan sukses.

Jika data tidak sesuai, menampilkan pesan gagal.

6. Tambah User Profile Use case :tambah user profile

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses penambahan user profile baru.

Tabel 3.7 Narasi use casetambah user profile

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel quota management

2.Menampilkann Form quota management

3. Aktor klik tombol “Addprofile

4. Menampilkan form untuk menambah

profile

5. Aktor mengisi form untuk menambah profile

6. Sistem akan menyimpan data ke dalam file.

Jika berhasil, menampilkan pesan sukses. Jika gagal, menampilkan pesan gagal.

7. Hapus User Profile Use case :hapus user profile


(54)

Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses penghapusandata tipe kamar

Tabel 3.8 Narasi use case hapus user profile

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel quota management

2.Menampilkann Form quota management

3. Aktor klik salah satu list user profile

4. Aktor klik tombol delete

5. Sistem akan menghapus data. Jika berhasil, menampilkan pesan sukses. Jika gagal, menampilkan pesan gagal.

8. Lihat Daftar User Profile Use case :lihat daftar user profile

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses untuk melihat daftar user profile

Tabel 3.9 Narasi use case tambah kamar

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel quota management

2. Menampilkann Form quota management beserta daftar user profile

9. Tambah User Use case :tambah user

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses menambah user pemakai hotspot

Tabel 3.10 Narasi use case tambah user

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel user management


(55)

3. Aktor klik tombol “Add User

4. Menampilkan form untuk menambah user

5. Aktor mengisi form untuk menambah user

6. Sistem akan menyimpan data ke router. Jika berhasil, menampilkan pesan sukses. Jika gagal, menampilkan pesan gagal.

10.Hapus User Use case :hapus user

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses penghapusandata user

Tabel 3.11 narasi use case hapus user

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel user management

2.Menampilkann Form user management beserta daftar user

3. Aktor klik salah satu list user profile

4. Aktor klik tombol delete user

5. Sistem akan menghapus data. Jika berhasil, menampilkan pesan sukses. Jika gagal, menampilkan pesan gagal.

11.Lihat Daftar User Use case :lihat daftar user

Pre kondisi :sistem berada di halaman menu utama aplikasi Actor :admin

Deskripsi :use case ini menggambarkan proses melihat daftar user

Tabel 3.12 Narasi use case lihat daftar user

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Aktor klik panel user management

2. Menampilkann Form user management beserta daftar user.


(56)

3.2.3 Diagram Sequence

3.2.3.1. Login

Tabel 3.13 Daftar Kelas Dalam Use case Login

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 LoginFrame Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan halaman login

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat oleh user dari view dan melakukan update terhadap

komponen Model

menggunakan data yang dimasukkan oleh user.

3 APIConn Entity/Model Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat dari kelas

Controlleruntuk terhubung ke

router. Untuk mengirim

command, set datacommand,

hasher md5, mengaktifkan

listener data dari router

5 Readcommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai

listener command ke router

6 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai

setcommand sehingga

command bisa dijalankan di

router

7 Hasher Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk enkripsi password login ke


(57)

8 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke router.

Gambar Proses login dalam diagram sequence di berikut ini adalah gambar proses login saat sudah terjadi konfigurasi. Jika belum terdapat konfigurasi, maka

setelah controller menerima pesan dari Data receiver setting hotspot is exist system akan menampilkan message dialog untuk setting hotspot. Gambaran dari proses setting hotspot akan diperlihatkan dalam diagram sequencesettinghotspot.

Gambar 3.3 Diagram Sequence login

3.2.3.2. Setting Hotspot

Tabel 3.14 Daftar Kelas Dalam Use case Setting Hotspot

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang


(58)

dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. 3 FTPUploadFile Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk

melakukan upload file

konfigurasi ke router.

Gambar 3.4 Diagram Sequence Setting Hotspot 3.2.3.3. Diagram Sequence Lihat User Aktif

Tabel 3.15 Daftar Kelas Dalam Use case Lihat User Aktif

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel Hotspot Monitoring.

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang


(59)

dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. 3 APIConn Entity/Model Kelas ini berfungsi sebagai

penampungan events yang dibuat dari kelas Controller

untuk terhubung ke router. Untuk mengirim command, set

data command, hasher md5, mengaktifkan listener data dari

router.

4 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai set command sehingga command

bisa dijalankan di router. Dalam case ini digunakan untuk set command untuk print user active.

5 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke


(60)

Gambar 3.5Diagram Sequence Lihat User Aktif 3.2.3.4. Diagram Sequence Setting Gateway

Tabel 3.16 Daftar Kelas dalam use case Setting Gateway

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel Hotspot Monitoring.

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. 3 APIConn Entity/Model Kelas ini berfungsi sebagai

penampungan events yang dibuat dari kelas Controller

untuk terhubung ke router. Untuk mengirim command, set data command, hasher md5,


(61)

mengaktifkan listener data dari

router.

4 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai set command sehingga command

bisa dijalankan di router. Dalam case ini digunakan untuk set command add/edit gateway. 5 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk

menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke

router.

Gambar 3.6 Diagram Sequence Setting Gateway

3.2.3.5. Diagram Sequence Ubah Password

Tabel 3.17 Daftar Kelas use case Ubah PasswordAdmin

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari


(62)

panel-panel termasuk juga panel Hotspot Monitoring.

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. 3 APIConn Entity/Model Kelas ini berfungsi sebagai

penampungan events yang dibuat dari kelas

Controlleruntuk terhubung ke

router. Untuk mengirim

command, set datacommand, hasher md5, mengaktifkan

listener data dari router.

4 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai

setcommand sehingga command

bisa dijalankan di router. Dalam case ini digunakan untuk

setcommand untuk ubahpassword.

5 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke


(63)

Gambar 3.7 Diagram Sequence Ubah Password Admin

3.2.3.6. Diagram Sequence Tambah User Profile

Tabel 3.18 Daftar Kelas use case Tambah User Profile

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel Quota Management.

2 AddProfileForm Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman form

untuk menambah data profile

baru.

3 Profile Entity/Model Kelas ini berfungsi untuk membaca, menyimpan, dan menghapus data dari atau ke

file. Dalam case ini ke


(64)

Gambar 3.8 Diagram Sequence Tambah User Profile

3.2.3.7. Diagram Sequence hapus User Profile

Tabel 3.19 Daftar Kelas use case Hapus User Profile

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel Quota Management. Panel Quota management berisi tabel daftar profile.

2 Profile Entity/Model Kelas ini berfungsi untuk membaca, menyimpan, dan menghapus data dari atau ke

file. Dalam case ini ke


(65)

Gambar 3.9 Diagram Sequence Hapus User Profile 3.2.3.8. Diagram SequenceLihat Daftar User Profile

Tabel 3.20 Daftar Kelas use case Lihat Daftar User Profile

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga

panelQuotaManagement.

PanelQuotamanagement berisi tabel daftar profile.

2 Profile Entity/Model Kelas ini berfungsi untuk membaca, menyimpan, dan menghapus data dari atau ke

file. Dalam case ini ke file


(66)

Gambar 3.10 Diagram Sequence Lihat User Profile

3.2.3.9. Diagram Sequence Tambah User

Tabel 3.21 Daftar Kelas use case Tambah User

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel User Management.

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user. 3. Profile Entity/Model Kelas ini berfungsi untuk

membaca, menyimpan, dan menghapus data dari atau ke

file. Dalam case ini ke file user.txt


(67)

penampungan events yang dibuat dari kelas Controller

untuk terhubung ke router. Untuk mengirim command, set

datacommand, hasher md5, mengaktifkan listener data dari

router.

4 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai set command sehingga command

bisa dijalankan di router. Dalam case ini digunakan untuk set command add user.

5 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke


(68)

Gambar 3.11 Diagram Sequence Tambah User 3.2.3.10. Diagram Sequence Hapus User

Tabel 3.22 Daftar Kelas use case Hapus User

No Nama Kelas Tipe Deskripsi

1 MonitoringHotspot Boundary /Interface

Kelas ini berfungsi untuk menampilkan Halaman untuk manajemen user, terdiri dari

panel-panel termasuk juga panel User Management. Panel User Management berisi tabel daftar

user.

2 Controller Controller Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user.


(69)

3. Profile Entity/Model Kelas ini berfungsi untuk membaca, menyimpan, dan menghapus data dari atau ke

file. Dalam case ini ke file user.txt

3 APIConn Entity/Model Kelas ini berfungsi sebagai penampungan events yang dibuat dari kelas Controller

untuk terhubung ke router. Untuk mengirim command, set

datacommand, hasher md5,

mengaktifkan listener data dari

router.

4 WriteCommand Entity /Model Kelas ini berfungsi sebagai set command sehingga command

bisa dijalankan di router. Dalam case ini digunakan untuk set command removeuser.

5 Datareceiver Entity /Model Kelas ini berfungsi untuk menerima Pesan balasan dari

command yang telah dikirim ke


(1)

Gambar 5.5 Mengakses google


(2)

87

Gambar 5.7Login Hotspot

Gambar 5.8Status User Hotspot Aktif

5. User hotspot login kembali setelah kuota habis

Skenario terakhir, dilakukan untuk menguji apakah pemberian kuota sudah berjalan sebagaimana mestinya sesuai setting yang sudah dilakukan.Dalam pengujian ini user diberikan waktu selama 3 menit dan setelah waktu habis ternyata user hotspot tidak bisa

login lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

Gambar 5.9 Gagal Login Setelah Kuota Habis

5.2.Analisa Hasil

1. Pada pengujian terintegritas, semua use case dapat berfungsi sesuai dengan skenario yang telah dirancang.

2. Aplikasi ini sudah dapat melakukan setting hotspot dengan terlebih dulu terhubung dengan router, melakukan upload konfigurasi dan kemudian

restore.

3. Aplikasi ini sudah dapat melakukan manajemen user dan profile.

a. Access point/wireless dapat memberikan ip kepada komputer user

b. Memunculkan halaman login pada browser sebagai tanda user

harus melakukan autentikasi untuk melalui jalur yang melewati


(4)

89

BAB VI

PENUTUP

Pada bab akhir ini dibahas kesimpulan dan saran dari hal-hal yang berkaitan dengan hasil pembuatan program.

6.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, tujuan dari pembuatan aplikasi sudah bisa dicapai: 1. Aplikasi ini sudah dapat melakukan remote mikrotik, ditandai dengan

kemampuanya untuk mengirim command dan menerima reply sebagai konfirmasi hasil eksekusi command di router mikrotik.

2. Aplikasi ini sudah dapat melakukan setting hotspot secara otomatis saat digunakan pertama kali. Aplikasi ini berhasil melakukan upload file

konfigurasi hotspot melalui FTP dan mengeksekusinya.

3. Aplikasi ini sudah dapat melakukan manajemen user dan profile. Melalui aplikasi ini, Admin hotspot dapat memberikan limit-time kepada user hotspot.

6.2 Kritik dan Saran

1. Program masih tidak stabil dalam mengirim command dengan

sendCommand(). Sehingga terkadang harus berulang dalam menekan

button dan panel untuk mengirim command.

2. Untuk penambahan user dengan jumlah yang banyak dalam waktu tertentu sistem ini tidak menyediakan fungsi generate user dan password secara otomatis, untuk pengembangan aplikasi selanjutnya bisa ditambahkan fungsi tersebut

3. Pada sistem ini saat user sudah kehabisan kuota, data user masih tersimpan baik di router maupun di file. Dalam pengembangan aplikasi bisa ditambahkan fungsi untuk menghapus user secara otomatis jika kuota sudah habis agar tidak terjadi penumpukan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

4. Belum ada sinkronisasi antara data dalam router dengan file. Sehingga misalnya ada data user yang dihapus melalui aplikasi remote lain (winbox, webfig, ssh, telnet) file yang berisi data user tidak akan terupdate.


(6)

91

DAFTAR PUSTAKA

[1] Herlambang, M.L dan Catur,L.(2008).Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan menggunakan MikrotikRouterOS™.Penerbit Andi. Yogyakarta, Indonesia.

[2] Nugroho, Adi. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Penerbit Andi. Yogyakarta, Indonesia.

[3] Whitten, Jeffrey L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, Kevin C., 2005, Metode Desain & Analisis Sistem, edisi 6, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

[4]

[5]

[6]

[7]

[8] http://wiki.mikrotik.com/wiki/API_in_Java

[9] http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-hotspot-mikrotik-seting-dasar-mikrotik.html

[10] Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan MikrotikRouterOS™

.ANDI Publisher : Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI