PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI
KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS
PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA
KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HOTDIANA TAMBUNAN
2113111037
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi ini telah dikerjakan secara maksimal, tetapi kemungkinan kesalahan dan kekurangan masih terdapat dalam Skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan segala saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini.
Banyak dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan motivasi yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu rasa hormat dan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universias Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,
4. S. Fahmi Dahlimunte, S.Si., S.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Ita Khairani S.Pd., M. Hum., Dosen Pembimbing Akademik, 7. Dr. Wisman Hadi, M. Hum., Dosen Pengarah,
8. seluruh Dosen dan Pegawai di lingkungan Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Medan,
(7)
iii
9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha Serta Guru-Guru SMA Negeri 20 Medan yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian,
10.teristimewa untuk Ayahanda J. Tambunan dan Ibunda tercinta L. Sihombing yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis. 11.keluarga dan orang terkasih yang telah memberikan dukungan dan
semangat,
12.sahabat terbaik penulis Adelita Purba, Evi Lubis, Arlili Purba, dan Lastri Saragih, Engelina Manullang yang telah menjadi teman setia untuk berbagi suka maupun duka selama perkuliahan dan kepada teman regular B Pend. Bahasa Indonesia 2011, serta teman-teman seperjuangan jurusan Pend. Bahasa Indonesia 2011.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya pada kita semua. Akhir kata penulis berharap, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua yang memerlukannya.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
Hotdiana Tambunan NIM 2113111037
(8)
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I Pendahuluan ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
1. Manfaat Teoretis ... 8
2. Manfaat Praktis ... 8
BAB II Kerangka Teoretis, Kerangka Konseptual, dan Hipotesis Penelitian ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 10
a. Teks Prosedur Kompleks ... 10
b. Tujuan Teks Prosedur Kompleks ... 13
c. Struktur Teks Prosedur Kompleks ... 13
d. Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 17
e. Contoh Teks Prosedur Kompleks ... 18
(9)
v
a. Langkah-langkah Penulisan Teks Prosedur
Kompleks ... 23
B. Kerangka Konseptual ... 24
C. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III Metodologi Penelitian ... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 26
1. Lokasi Penelitian ... 26
2. Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 26
1. Populasi Penelitian ... 26
2. Sampel Penelitian ... 27
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28
D. Paradigma Penelitian ... 29
E. Metode Penelitian ... 30
F. Instrumen Penelitian ... 31
G. Pengolahan Data ... 41
H. Teknik Analisis Data ... 41
I. Pengujian Hipotesis ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
1. Pemahaman Struktur Teks (X1) ... 50
2. Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks (X2) ... 52
3. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) .... 53
4. Uji Korelasi Sederhana antara Variabel Pemahaman Struktur Teks (X1) dengan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y)... 55
5. Uji Korelasi Sederhana antara Variabel Pemahaman Ciri Kebahasaan (X2) dengan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) ... 58
(10)
vi
6. Uji Korelasi Ganda antara Variabel Penguasaan Struktur (X1) dan Penguasaan Ciri Kebahasaan (X2) dengan
Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) .... 65
B. Pembahasan Hasil penelitian ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67
A. Simpulan ... 67
B. Saran ... 69
(11)
vii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 27
Tabel 3.2 Indikator Penilaian Pemahaman Struktur Teks ... 31
Tabel 3.3 Indikator Penilaian Pemahaman Ciri Kebahasaan ... 32
Tabel 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 32
Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 36
Tabel 3.6 Tabel Interpretasi Nilai r ... 39
Tabel 3.7 Tabel Indeks Kesukaran ... 39
Tabel 3.8 Tabel Daya Pembeda ... 40
Tabel 3.9 Analisi Varians untuk Uji Kelinieran Regresi ... 48
Tabel 4.1 Data Tes Pemahaman Struktur Teks (X1) ... 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Struktur (X1) ... 51
Tabel 4.3 Data Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks (X2) ... 52
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pemahaman Ciri Kebahasaan (X2) ... 53
Tabel 4.5 Data Tes Kemampuam Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) ... 54
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks (Y) ... 55
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pemahaman Struktur (X1) dan Kemampuan Menulis (Y) ... 56
Tabel 4.8 Ringkasan Anava Y atas X1 ... 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pemahaman Ciri Kebahasaan (X2) dan Kemampuan Menulis (Y) ... 58
Tabel 4.10 Ringkasan Anava Y atas X2 ... 59
(12)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Uji Coba Tes Pemahaman Struktur Teks Prosedur
Kompleks ... 72
Lampiran 2 Uji Coba Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 79
Lampiran 3 Tes Pemahaman Struktur Teks Prosedur Kompleks Kompleks ... 86
Lampiran 4 Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 90
Lampiran 5 Tes Kemampuan Menullis Teks Prosedur ... 95
Lampiran 6 Data Variabel ... 96
Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi ... 98
Lampiran 8 Pengujian Normalitas Data ... 100
Lampiran 9 Persamaan Regresi Sederhana Y atas X1 ... 105
Lampiran 10 Persamaan Regresi Sederhana Y atas X2 ... 110
Lampiran 11 Perhitung Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 dengan Y ... 115
Lampiran 12 Korelasi Sederhana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ... 117
Lampiran 13 Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian .. 120
Lampiran 14 Korelasi Ganda antara Variabel X1 dan X2 terhadap Y ... 122
Lampiran 15 Perhitungan Determinasi ... 123
Lampiran 16 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment ... 125
Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 126
Lampiran 18 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 127
Lampiran 19 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 128
Lampiran 20 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 129
Lampiran 21 Lembar Kerja Siswa ... 131
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan mengikuti pembelajaran tersebut, maka siswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dan dapat berfungsi sebagai sarana aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya tertentu. Bahasa yang dimiliki manusia mengikuti alur perkembangan manusia tersebut. Adanya perubahan cara hidup, budaya, gejala sosial, bahkan pola pikir manusia dapat mengakibatkan bahasa itu senantiasa berkembang. Demikian juga kurikulum yang digunakan dalam pendidikan memiliki perkembangan. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada Kurikulum 2013 pelajaran Bahasa Indonesia memiliki perubahan. Pada kurikulum ini peserta didik dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
Penerapan Kurikulum 2013 di beberapa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) pada tahun pembelajaran 2014/2015 sudah diberhentikan. Pemberhentian kurikulum tersebut dikarenakan adanya masalah yang muncul ketika menerapkan kurikulum 2013. Namun, setelah melakukan observasi ke beberapa sekolah ternyata masih ada beberapa sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013 salah satunya adalah SMA Negeri 20 Medan. Sehingga penulis memilih sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian yang nantinya akan dilaksanakan.
(14)
2
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yakni pendekatan pembelajaran dengan langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memperlihatkan bahwa siswa yang lebih berperan aktif, dimana siswa diberi kesempatan untuk memproses perolehan pengetahuannya secara mandiri. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator yang memudahkan atau membantu siswa mencapai perolehannya.
Selain pendekatan saintifik pembelajaran bahasa diselenggarakan dengan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan menalar dalam bentuk lisan dan tertulis. Pendekatan berbasis teks lebih menguatkan siswa pada kegiatan menulis. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Eka (2014) dalam jurnalnya mengatakan pembelajaran berbasis teks ini membawa dan melatih mental anak sesuai dengan perkembangannya. Pembelajaran ini juga melatih anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan melatih anak untuk berpikir kritis sesuai dengan apa yang ada dalam kehidupan nyata. Selain itu, siswa akan belajar dengan mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013 terdapat beberapa teks yang dipelajar oleh kelas X SMA/SMK, yaitu teks laporan hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negoisasi. Dalam hal ini penulis memilih salah satu teks untuk diteliti, yaitu teks prosedur kompleks. Dengan kompetensi dasar ”Memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.”
(15)
3
Teks prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan suatu langkah-langkah atau cara dalam melaksanakan suatu hal. Teks ini bertujuan untuk memudahkan pembaca memahami hal yang belum dipahaminya. Contohnya, ketika hendak mengurus kartu pelajar, seseorang harus mengikuti prosedur yang berlaku. Kompleksnya sebuah prosedur dikarenakan oleh langkah-langkah harus dilakukan dengan rinci tanpa melangkahi tahapan-tahapan yang telah ditetapkan. Apabila dalam menyelesaikan sebuah peristiwa tidak mengikuti tahapannya, maka teks tersebut belum dapat dikatakan kompleks. Pada pembelajaran teks prosedur kompleks, siswa dituntut untuk memahami isi, struktur, dan kaidah kebahasaan teks prosedur kompleks kemudian siswa harus mampu memproduksi teks prosedur kompleks secara mandiri. Kegiatan memproduksi teks prosedur kompleks sama halnya dengan menulis teks prosedur kompleks.
Menulis erat kaitannya dengan berpikir karena menulis bukan hanya sekedar berbahasa, namun menulis dapat digunakan sebagai wadah dalam menuangkan hasil pikiran. Semakin banyak menulis maka siswa akan semakin terlatih untuk berpikir dan bernalar. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum menguasai keterampilan menulis, mereka beranggapan bahwa kegiatan menulis membutuhkan pikiran, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh. Seperti pengalaman yang penulis temukan ketika sedang melakukan praktik pengalaman lapangan, banyak siswa yang belum mampu menuliskan sebuah teks prosedur kompleks. Permasalahan yang tampak ketika siswa ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang memahami isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yang telah
(16)
4
dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih rendah.
Pernyataan diatas didukung oleh hasil penelitian Ratna Dewi (2014) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014” bahwa kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri Air Putih masih rendah. Nilai yang diperoleh siswa belum mencapai KKM, nilai KKM pada standar kompetensi di sekolah tersebut adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata siswa kelas X Tahun pembelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran bahsa Indonesia untuk materi menulis adalah 64,8. Menurut guru hal itu dikarenakan materi tersebut merupakan hal yang baru sehingga siswa masih sulit untuk memahaminya. Siswa juga belum mampu mengaktualisasikan idenya ke dalam teks prosedur kompleks dengan baik. Lemahnya kemampuan menulis siswa tidak hanya terkait dengan strategi dan model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Berbagai kondisi yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis teks teks prosedur kompleks, diantaranya adalah pemahaman struktur dan ciri kebahasaan yang masih rendah. Rendahnya pemahaman mengenai struktur dan ciri kebahasaaan teks dikarenakan oleh materi tersebut masih baru diterapkan. Siswa masih banyak
(17)
5
yang bingung bahkan tidak mengerti dengan struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gede (2015) dalam jurnalnya bahwa pemahaman siswa tentang materi teks prosedur kompleks masih rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa sekolah di Gianyar belum menyadari pentingnya materi pembelajaran teks prosedur kompleks.
Adapun pemahaman struktur pada teks prosedur kompleks yaitu siswa mampu memahami tujuan dan langkah-langkah teks. Siswa dikatakan mampu memahami struktur teks apabila siswa tersebut dapat memaparkan tujuan dan langkah-langkah dalam melakukan suatu kegiatan. Sementara pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yaitu siswa mampu memahami penggunaan kalimat efektif, menghindari kalimat redundan, menghindari kalimat ambigu, dan menggunakan makna lugas (denotatif). Apabila salah satu dari ciri kebahasaan tersebut belum dipahami oleh siswa, maka siswa belum mampu untuk membuat sebuah teks prosedur kompleks dengan baik. Oleh karena itu pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks memegang peranan penting dalam menulis teks prosedur kompleks.
Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
(18)
6
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas terdapat sejumlah masalah yang muncul berkaitan dengan kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa di sekolah. Masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran berbasis teks masih baru sehingga siswa kurang memahami materi yang diberikan guru.
2. Guru kurang memahami kurikulum 2013 sehingga tidak maksimal dalam mengajar.
3. Siswa belum menguasai pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks dalam menuliskan teks prosedur kompleks.
4. Siswa belum mampu menulis teks prosedur kompleks.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup masalah yang diuraikan pada identifikasi masalah, perlu dilakukan pembatasan masalah agar cakupan penelitian tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
(19)
7
1. Bagaimana pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
3. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
4. Apakah ada pengaruh pemahaman struktur teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
5. Apakah ada pengaruh pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
6. Apakah ada pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini dirumuskan yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA N 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA N 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
(20)
8
3. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA N 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
4. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman struktur teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
5. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
6. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis teks prosedur kompleks melalui pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk pihak yang terkait, antara lain sebagai berikut.
(21)
9
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan untuk memperkuat pemikiran atau pemahaman, dan dapat juga sebagai landasan untuk dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Khususnya yang berhubungan dengan kemampuan menulis teks prosedur kompleks.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam memberikan pembelajaran pada siswa. Guru dapat memilih dan menentukan cara yang cocok dalam mengajarkan materi teks prosedur kompleks.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang bermakna serta memperluas wawasan dalam mengaplikasikan konsep pembelajaran ketika telah mengajar di sekolah.
(22)
67 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori cukup. Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman struktur teks prosedur kompleks (X1) sebesar 71,28 dengan nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 55. Adapun persentase peringkat nilai dan data pemahaman struktur teks prosedur siswa adalah 3 siswa (8,57%) yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki nilai dalam kategori baik, 12 siswa (34,29%) yang memiliki nilai dalam kategori cukup, 6 siswa (17,14%) yang memiliki nilai dalam kategori kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori cukup, tetapi masih ada 6 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang, dimana ada 4 siswa lemah pada pemahaman judul dan 1 siswa lemah pada pemahaman tujuan dan 1 siswa lagi lemah pada pemahaman alat/bahan.
2. Pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik. Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) sebesar 76,71 dengan nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 60. Adapun persentase peringkat nilai dan data pemahaman struktur teks prosedur siswa adalah 7 siswa
(23)
68
(20%) yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 18 siswa (51,43%) yang memiliki nilai dalam kategori baik, 9 siswa (25,71%) yang memiliki nilai dalam kategori cukup, 1 siswa (2,86%) yang memiliki nilai dalam kategori kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori baik, tetapi masih ada 1 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang, dimana kelemahan siswa terdapat pada pemahaman ciri kebahasaan pada bagian menghindari kalimat ambigu.
3. Kemampuaan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik. Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur kompleks (Y) sebesar 82,28 dengan nilai tertingi 95 dan nilai terendah 70. Adapun persentase peringkat nilai dan data pemahaman struktur teks prosedur siswa adalah 18 siswa (51,42%) yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki nilai dalam kategori baik, 3 siswa (8,57%) yang memiliki nilai dalam kategori cukup.
4. Dari hasil uji regresi dan korelasi antara variabel pemahaman struktur teks prosedur kompleks (X1) dengan variabel kemampuan menulis teks prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan sumbangan sebesar 62,56% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain. 5. Dari hasil uji korelasi antara variabel pemahaman ciri kebahasaan teks
prosedur kompleks (X2) dengan variabel kemampuan menulis teks prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan sumbangan sebesar 60,52% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain.
(24)
69
6. Sedangkan jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi ganda antara variabel pemahaman struktur teks prosedur kompleks (X1) dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel kemampuan menulis teks prosedur kompleks (Y) dengan harga Ry1,2 > Rtabel (0,884 > 0,349) dan sumbangan sebesar 61,30% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain. B. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan maka yang menjadi saran peneliti adalah:
1. Kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penguasaan struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yang dimiliki siswa.
2. Hendaknya guru bahasa Indonesia lebih memperhatikan siswa untuk meningkatkan penguasaan aspek struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks agar kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks semakin baik.
3. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik agar kemampuan menulis teks prosedur kompleks semakin dapat ditingkatkan dan tetap memperhatikan perkembangan teori-teori dalam menulis teks prosedur kompleks.
(25)
70
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Unimed
Eka, dkk. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), Vol.1. No. 1 Mei 2014. FKIP Lampung
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Gede, dkk. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Vol. 3. No. 1 Tahun 2015. Undiksha
Keraf, Gorys.1984. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rokhmatarofi, Novala. 2014. Pembelajaran Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X MIA Dan X IS Sma Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Lampung
Sembiring, Eka. 2014. Pengaruh Penguasaan Kosakata dan struktur Kalimat terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VII SMP
(26)
71
Swasta Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Unimed
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta
Priyanti, Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Wibowo, Wahyu. 2001. Manajeman Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
(1)
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan untuk memperkuat pemikiran
atau pemahaman, dan dapat juga sebagai landasan untuk dapat dikembangkan
pada penelitian selanjutnya. Khususnya yang berhubungan dengan
kemampuan menulis teks prosedur kompleks.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam memberikan
pembelajaran pada siswa. Guru dapat memilih dan menentukan cara yang
cocok dalam mengajarkan materi teks prosedur kompleks.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang bermakna serta
memperluas wawasan dalam mengaplikasikan konsep pembelajaran ketika
(2)
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri
20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori cukup.
Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman struktur teks
prosedur kompleks (X1) sebesar 71,28 dengan nilai tertinggi sebesar 90
dan nilai terendah 55. Adapun persentase peringkat nilai dan data
pemahaman struktur teks prosedur siswa adalah 3 siswa (8,57%) yang
memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki
nilai dalam kategori baik, 12 siswa (34,29%) yang memiliki nilai dalam
kategori cukup, 6 siswa (17,14%) yang memiliki nilai dalam kategori
kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori cukup, tetapi
masih ada 6 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang, dimana ada
4 siswa lemah pada pemahaman judul dan 1 siswa lemah pada pemahaman
tujuan dan 1 siswa lagi lemah pada pemahaman alat/bahan.
2. Pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori
baik. Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman ciri
kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) sebesar 76,71 dengan nilai
tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 60. Adapun persentase peringkat
(3)
(20%) yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 18 siswa (51,43%)
yang memiliki nilai dalam kategori baik, 9 siswa (25,71%) yang memiliki
nilai dalam kategori cukup, 1 siswa (2,86%) yang memiliki nilai dalam
kategori kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori baik,
tetapi masih ada 1 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang,
dimana kelemahan siswa terdapat pada pemahaman ciri kebahasaan pada
bagian menghindari kalimat ambigu.
3. Kemampuaan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri
20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik. Hasil
ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur
kompleks (Y) sebesar 82,28 dengan nilai tertingi 95 dan nilai terendah 70.
Adapun persentase peringkat nilai dan data pemahaman struktur teks
prosedur siswa adalah 18 siswa (51,42%) yang memiliki nilai dalam
kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki nilai dalam kategori
baik, 3 siswa (8,57%) yang memiliki nilai dalam kategori cukup.
4. Dari hasil uji regresi dan korelasi antara variabel pemahaman struktur teks
prosedur kompleks (X1) dengan variabel kemampuan menulis teks
prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan
sumbangan sebesar 62,56% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain.
5. Dari hasil uji korelasi antara variabel pemahaman ciri kebahasaan teks
prosedur kompleks (X2) dengan variabel kemampuan menulis teks
prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan
(4)
69
6. Sedangkan jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi ganda antara
variabel pemahaman struktur teks prosedur kompleks (X1) dan ciri
kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan dengan variabel kemampuan menulis teks
prosedur kompleks (Y) dengan harga Ry1,2 > Rtabel (0,884 > 0,349) dan
sumbangan sebesar 61,30% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan maka yang menjadi
saran peneliti adalah:
1. Kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks perlu
ditingkatkan lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
penguasaan struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yang
dimiliki siswa.
2. Hendaknya guru bahasa Indonesia lebih memperhatikan siswa untuk
meningkatkan penguasaan aspek struktur dan ciri kebahasaan teks
prosedur kompleks agar kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur
kompleks semakin baik.
3. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil penelitian yang
lebih baik agar kemampuan menulis teks prosedur kompleks semakin
dapat ditingkatkan dan tetap memperhatikan perkembangan teori-teori
(5)
70
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Unimed
Eka, dkk. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), Vol.1. No. 1 Mei 2014. FKIP Lampung
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Gede, dkk. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Vol. 3. No. 1 Tahun 2015. Undiksha
Keraf, Gorys.1984. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rokhmatarofi, Novala. 2014. Pembelajaran Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X MIA Dan X IS Sma Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Lampung
Sembiring, Eka. 2014. Pengaruh Penguasaan Kosakata dan struktur Kalimat terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VII SMP
(6)
71
Swasta Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Unimed
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta
Priyanti, Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Wibowo, Wahyu. 2001. Manajeman Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama