PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI KECAMATANBERASTAGI KABUPATEN KARO MASA ORDE BARU (1980-2010).

(1)

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI KECAMATAN

BERASTAGI KABUPATEN KARO MASA

ORDE BARU (1980-2010)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Muna Muzdalifah

NIM. 3103121055

JURUSAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

LEMBAR PERSETIJJIIAN PEMBIMBING

Skripsi ini D iajukan O lch M una M uzdalifah, Nim. 3103121055 Program S -l Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Ncgcri M edan

Telah Diperiksa Dan Disctujui Scbagai Salah Satu Syarat Untuk M em perolch G clar Saijana Pendidikan

D isetujui Oleh K etua Jurusan

M edan, Septem ber 2014 D osen Pem bim bing Skripsi

Dra. Lukitaninesih. M.Hum NIP. 19640406 199003 2 003

DraTPoniritk^Vl-Si


(4)

**

I

?

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

SkripsiOleh M una Muzdalifah, NIM3103121055 TelahDipertahankan Di DepanTim Penguji

PadaTanggal05 September2014

Tim Penguji :

Drs. Ponirin, M.Si DosenPembimbing

Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd DosenPenguji

Dr. Phil Ichwan Azhari, MS DosenPenguji

Dra. Lukita Ningsih, M.Hum DosenPenguji

DisetujuiDan DisahkanPadaTanggal05 September 2014 PanitiaUjian

itu Dekan

ljjj

Fakultas

llmu Sosial

ri Medan

9003

]

003

Sekretaris:

ketuaJurusan pend. Sejarah UniversirasNegeri Medan

Dra. Lukitaningsih, M.Hum NIP. 19640406 199003 2 003


(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda langan di bawah ini :

N am a : M una M uzdalifah

NIM : 3103121055

Jurusan : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Ilmu Sosial

M enyalakan dengan sebenam ya bahw a skripsi yang saya tulis ini benar-benar m crupakan hasil karya scndiri; bukan m erupakan pengam bilalihan lulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

A pabila kcm udian han tcrbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi. maka saya bersedia m encrima sanksi atas pcrbuatan tersebut

M edan, Septem ber 2014

y ^ g m cm buat pem yataan

M una M uzdalifah NIM. 3103121055


(6)

ABSTRAK

Muna Muzdalifah, NIM : 3103121055, Perkembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Masa Orde Baru (1980-2010). Skripsi jurusan Sejarah program studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Bagaimana perkembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi Kab. Karo. Mengetahui usaha apa saja yang dilakukan para pendakwah yang ada di Berastagi menggembangkan islam. Mengetahui organisasi-organisasi Islam yang ada di Berastagi.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan melakukan tekhnik sejarah lisan (oral history). Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara kepada tokoh masyarakat dan penduduk sekitar lokasi penelitian.

Dan dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwasanya orang pertama yang memeluk agama Islam di Tanah Karo adalah Juan Taringan kemudian beliau wafat dan digantikan oleh putranya Sulaiman Taringan yang meneruskan perjuangan ayahnya untuk mengembangkan dan menyebarkan Islam di Tanahkaro termasuk wilayah Berastagi.

Sulaiman Tarigan belajar memperdalam agama Islam ke luar daerah dan kemudian mengajarkannya kepada masyarakat Tigaberingin. Sulaiman Tarigan mendirikan pengajian Tigaberingin yang awalnya jamaahnya hanya dari kalangan keluarga sendiri. Sulaiman Tarigan terus mengembangkan pengajian tigaberingin hingga berkembang sampai pesat. Menurut informan salah satu jamaah tigaberingin yang membawa Islam masuk ke Berastagi melalui jalan dakwah.

Memasuki masa orde baru Islam di Berastagi mulai berkembang pesat hal ini ditandai dengan bermunculan ormas–ormas yang bekerja sama membangun pengajian dan sekolah–sekolah Islam. Jumlah umat Islam di Berastagi setiap tahunnya semakin meningkat, hal ini dapat dibuktikan dengan bermunculan dai–dai muda di Berastagi.


(7)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Konseptual ... 6

1. Berkembangnya Islam ... 6

2. Pemerintahan Orde Baru... ... 14

B. Kerangka Berfikir... 15

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Metode Penelitian... 16

B. Lokasi Penelitian ... 17

C. Sumber Data ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 19

E. Tekhnik Analisis Data ... 20

BAB 1V. PEMBAHASAN... . 22

A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian ... 22

B. Sejarah Masuknya Agama Islam di Kecamatan Berastagi... 34


(8)

v

D. Upaya Penyebaran Yang dilakukan Para Ulama di Kecamatan

Berastagi... 47

E. Bagimana Perkembangan Islam di Kecamatan Berastagi... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN

- Peta Kabupaten Karo - Pedoman Wawancara - Narasumber


(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel l. Luas Wilayah Menurut Kelurahan Di Kecamatan Berastagi

... ... 26

Tabel 2. Tinggi Wilayah kecamatan Berastagi... 26

Tabel 3. Banyaknya Lingkungan Dusun, Rukun Warga dan Rukun Tetangga... 27

Tabel 4. Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa / Kelurahan ... 28

Tabel 5. Bayaknya Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata anggota Rumah Tangga... 29

Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kecamatan Berastagi ... 30

Tabel 7. Banyaknya Tenaga Kerja... 32

Tabel 8. Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2010 Di KecamatanBerastagi ... 33

Tabel 9. Sarana Kesehatan di Kec. Berastagi... 34

Tabel 10. Tenaga Kesehatan... 35

Tabel 11. Sarana Peribadahan Di Kecamatan Berastagi ... 36

Tabel 12. Jumlah Agama Islam di Kecamatan Berastagi... 49

Tabel 13. Jumlah Masjid dan Mushola di Kec Berastagi ... 50

Tabel 14. Data Mesjid, Mushollah, Sarana Pendidikan Agama Islam Dan Tanah Wakaf... 53


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membicarakan sejarah tidak akan pernah sampai pada puncak kebenaran, sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa lalu, dan supaya bermakna perlu ditafsirkan ulang. Jadi sejarah hanya merupakan sebuah tafsiran. Dan sebuah tafsiran bukanlah kebenaran yang mutlak melainkan mendekati sebuah kebenaran. Begitu juga halnya dengan merekontruksi sejarah perkembangan Islam di kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Dimana kita ketahui agam Kristen adalah agama mayoritas masyarakat Berastagi.

Berastagi merupakan salah satu wilayah Tanah Karo, provinsi Sumatra Utara. Wilayah Berastagi terdiri dari 5 desa dan 4 kelurahan.Secara geografis, Kota ini berada di dataran tinggi atau sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (dpl) yang mana masih satu kawasan dengan deretan panjang Bukit Barisan. Kota yang sehari-hari bersuhu udara antara 17 hingga 19 derajat celcius ini terletak sekitar 10 km dari Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo, ke arah utara. Sementara, jika dari ibukota Provinsi Sumatra Utara, Medan, Kota Berastagi terletak 78 km di sebelah selatannya. Dan dari Medan, Kota Berastagi yang berada di dataran tinggi.


(11)

2

Batas-batas wilayah berastagi:

• Sebelah Utara : Kabupaten Deli Serdang

• Sebelah Selatan : Kecamatan Kabanjahe

• Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat

• Sebelah Timur : Kecamatan Tigapanah dan Barusjahe Topografi Kecamatan Berastagi datar sampai dengan berombak 65%, berombak sampai dengan berbukit 22%, berbukit sampai dengan bergunung 13% dengan tingkat kesuburan tanahnya sedang sampai dengan tinggi didukung lagi dengan curah hujan rata-rata 2.100 sampai dengan 3.200 mm pertahun.

Kecamatan Berastagi sebagai salah satu wilayah pemerintahan yang terdiri dari 6 (enam) desa dan 4 (empat) kelurahan yang dimukimi oleh penduduk kecamatan Berastagi dengan jumlah 46.686 mayoritas penduduknya adalah suku karo 75% dan selebihnya suku Batak toba, Nias, Jawa, Aceh, Padang, Melayu, Simalungun, pakpak, Dairi dan lain-lain.

Masuknya Islam ke Berastagi di awali dengan masuknya salah satu tokoh masyarakat Karo yang memeluk agama Islam, yaitu Juan Taringan beserta keluarga dan putra beliau yaitu H. Sulaiman Taringan, Pensyahadatan dilakukan oleh para ulama Aceh. Setelah memperdalam Islam keluarga Juan Taringan menyebarkan Islam ke seluruh Tanah Karo termasuk ke Kecamatan Berastagi melalui jalan dakwah namun perkembangan islam belum memperoleh hasil yang memuaskan.

Kondisi masyarakat Di Berastagi mayoritas memeluk agama Kristen akan tetapi hubungan agama Kristen dan Islam di Berastagi baik saling menghormati


(12)

3

hal ini dilihat dari hubungan silaturahmi yang baik. Islam mulai bertambah dikarnakan banyaknya pendatang-pendatang dari luar daerah yang beragama Islam yang juga membantu dalam hal pengembangan agama Islam di Berastagi.

Memasuki masa Orde Baru Islam mulai berkembang di Berastagi, dikatakan mulai berkembang dikarnakan pada era ini bermunculan tokoh-tokoh pemuka agama yang memberikan ajaran-ajaran agama Islam kepada masyarakat Berastagi, Meskipun kurangnya perhatian dari pemerintah, Akan tetapi para pemuka agama Islam di Berastagi tidak patah semangat dalam menggembangkan agama Islam di Berastagi.Selanjutnya perkembangan Islam semangkin terlihat dengan munculnya ormas-ormas Islam di Berastagi. Memasuki masa Orde Baru kekompakan para tokoh agama dan para pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah, selain membentuk ormas-ormas dan lembaga dakwah muncul ide dari para tokoh agama untuk mempererat tali silaturahmi dengan membentuk perkumpulan seperti perwiridan/pengajian kaum bapak, Ibu serta anak Remaja. Juga membentuk taman belajar pembacaan Al-Qur’an.

Para tokoh agama tidak pernah lelah untuk mengembangkan agama Islam di Berastagi, pemerhati Ormas-ormas Islam , kelompok-kelompok peduli dakwah dari luar daerah juga memberikan dan mencurahkan pemikiran, tenaga maupun materi dalam rangka memberikan pembinaan dakwah islam di tengah-tengah masyarakat Berastagi, Pengiriman da’i atau tenaga mubaligh dari berbagai organisasi dan kelompok silih berganti sampai sekarang. Para ulama atau


(13)

4

pendakwah sering datang ke desa-desa untuk melakukan pembinaan terhadap kader-kader untuk dijadikan da’i di desa masing-masing.

Hambatan-hambatan yang dialami para ulama dalam pengembangan agama Islam adalah kurangnya kesadaran dan minat masyarakat untuk memperdalam ilmu agama. Hal ini yang melatarbelakangi penulis tertarik untuk membahas perkembangan agama islam di Berastagi, Hal ini sangat menarik untuk di bahas melihat bertambahnya penganut agama Islam di Berastagi dari Tahun ke Tahun.

Maka dari itu yang mau dibahas penulis disini adalah bagaimana Perkembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi Kabupataen Karo Masa Orde Baru (1980--2010).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat di identifikasi adalah :

1. Masuknya Islam di Kecamatan Berastagi

2. Perkembangan agama Islam di Kecamatan Berastagi

3. Upaya-upaya yang dilakukan para ulama dalam mengembangkan agama Islam di Kecamatan Berastagi


(14)

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari deskripsi singkat pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, dengan mengacu pada judul penelitian ini maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana masuknya agama Islam ke Kecamatan Berastagi? 2. Perkembangan agama islam di Kecamatan Berastagi?

3. Bagaimana upaya-upaya penyebaran yang dilakukan para ulama dalam perkembangan agama islam?

4. Bagaimana Perkembangan Agama Islam di Berastagi?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh Gambaran bagaimana awal masuknya agama Islam di Kecamatan Berastagi.

2. Memperoleh gambaran tentang bagaimana perkembangan islam di kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

3. Memperoleh gambaran upaya-upaya apa saja yang yang dilakukan para ulama dalam erkembangan agama Islam.

4. Memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan pemuka Agama dan Jamaahnya terhadap penyiaran dan pengembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi.


(15)

6

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Melalui penelitian ini, penulis berharap sipembaca nantinya dapat memahami bagaimana proses pengislaman pada masyarakat Berastagi 2. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai penyebaran

Islam di Tanah Karo, Khususnya kecamatan Berastagi.

3. Menjadi penelitian studi selanjutnya bagi peneliti yang ingin mempertajam dan mengkaji permasalahan yang sama.

4. Menambah referensi perpustakaanj, terutama bagi jurusan Pendidikan Sejarah Unimed, Medan.


(16)

(17)

(18)

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah di kemukakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwasanya sejarah masuknya agama Islam Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 (abad XIX) karena jejak ini pertama islam di Tanah karo yang di bawa oleh para ulama Mubaligh yang berasal dari Aceh yang Bernama Tengku Datuk yang pada Masa itu belum memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman ke Islaman bagi Masyarakat Karo.

Dalam tahap ini para ulama menggembangkan islam dengan cara-cara pengobatan dan ilmu kebatinan. Pendekatan yang dilakukan para ulama dari Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat karo yang pada saat itu masih menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh nenek moyang). Namun usaha ini kurang berhasil.

2. Masuknya Islam di Berastagi dimulai dengan masuknya salah satu tokoh masyarakat Karo yang Bernama Juan Tarigan yang diperkirakan pada tahun 1904, pensyahadatannya dilakukan oleh Ulama Aceh. Juan Taringan wafat pada tahun 1905 dan dimakamkan di Tigaberingin di puncak diatas Lau belgap. Dan setelah Juan Tarigan Wafat anaknya lah yang meneruskan penyebaran agama Islam di Tanah Karo yaitu H. Sulaiman Taringan

3. Sulaiman Tarigan menggelar Pengajian dirumahnya di Tigaberingin. Pada awalnya kegiatan pengajian yang dilakukan Sulaiman Taringan hanya di ikuti oleh anggota keluarga Muslim yang paling awal. Sehingga seiring dengan berjalannya waktu


(20)

jamaah pengajian Tigaberingin terus bertambah dan jamaah pengajian Tigaberingin lah yang membawa Islam masuk Ke Kecamatan Berastagi dengan cara berdakwah. 4. Pada dekade 1980-1990 adalah periode dimana kegiatan Islam di kecamatan Berastagi

meningkat pada era ini kekeompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas-ormas sangat tinggi dalam berdakwah, memberikan penerangan ke seluruh desa yang ada di kecamatan Berastagi, para pendakwah ulama atau pun ustad dan ustazah secara bergantian memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Berastagi. dan koordinasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim, Muhammadiyah, dan organisasi lainya. Begitu juga halnya dengan lembaga-lembaga dakwah dari Medan dan berbagi perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Islam di Tanah Karo termasuk Kecamatan Berastagi.

5. pada tahun 1990-2005 banyak tokoh-tokoh Islam melihat kegiatan Dakwah Islam di Tanah Karo menurun, karena koordinasi dan kerjasama dakwah antara ormas dan lembaga dakwah di Tanah Karo tidak berjalan dengan lancar, dampaknya juga terlihat pada wilayah Berastagi yang yang kegiatan dakwahnya menurun akibat kurangnya kerja sama lembaga dakwah dan Ormas-ormas islam, sehingga menurunlah kegiatan dakwah yang biasanya dilakukan seminggu dua kali menjadi seminggu sekali. Desa-desa binaan yang ada di kecamatan Berastagi yang selama ini mendapatkan perhatian dakwah semakin lama tidak di perhatikan lagi.

6. Namun pada tahun 2006-2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan-pertemuan anatara tokoh-tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah


(21)

upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo termasuk wilayah Berastagi.

7. penyebaran terjadi karena adanya kekompakan antara ormas-ormas untuk memberikan pembinaan ke desa-desa, para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Karo dan koordiasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim Kabupaten KAro, Muhammadiyah, Alwasliyah di kecamatan berastagi

8. Bukti peninggalan masuknya Islam di Kecamatan Berastagi adalah Masjid Raya yang di bangun pada tahun 1928. Masjid ini dibangun pada tahun 1928.

9. Para pendakwah sangat antusias menggembangkan Islam di Kecamatan Berastagi. dengan mendirikan pengajian-pengajian rutin dan mengirimkan dai-dai masa depan.

B. Saran

Setelah melihat kesimpulan yang ada di atas, maka penulis memberikan saran untuk perkembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi.

1. Agar Agama Islam terus berkembang di kecamatan Berastagi harus dan sangat penting adanya kekompakan para tokoh agama dan ormas-ormas lainnya dalam rangka Berdakwah memberikan penerangan Islam ke pada seluruh masuarakat yang ada di Kecamatan Berastagi.

2. Ormas Islam dan lembaga Dakwah harus memiliki Program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan untuk umat yang tersebar ke Desa-desa terpencil.

3. Dan harus adanya pertemuan-pertemuan antara tokoh-tokoh agama untuk membuat pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Kecamatan Berastagi


(22)

4. Juga sangat penting perhatian dari lembaga-lembaga dakwah dari luar seperti dari Medan agar agama islam terus berkembang.

5. Kaum Remaja Harus memiliki Program keagamaan yang jelas mengingat kaum muda zaman sekarang sangat tidak perduli dengan kegiatan keagamaan seperti dalam kegiatan pengajian Remaja para kaum muda membuat lomba atau kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam seperti lomba tabuh beduk buat kalangan remaja. 6. Memberikan kesadaran kepada orang tua agar dari kecil menanamkan ajaran agama


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Thaba, 1996.Islam dan Negara Politik Orde Baru. Gema Insani Press, Jakarta. Ana Yuliana, 2009. Mengenal Agama-Agama. Multi Kreasi Satudelapan,

Jakarta Barat

Badri Yatim, M.A. 2010.Sejarah Peradaban Islam. PT. RajaGrafindo Persada Jakarta. Badan Pusat Statistik Kab. Karo 2010

Dedi Supriyadi. 2008.Sejarah Peradaban Islam. CV Pustaka Setia, Bandung.

Erwin Tanjung, dkk. 2009.Profil Dakwah Ummat Islam. Pd Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo.

Helius Sjamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah. Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Lukita ningsih. 2013. Buku Pedoman Penulisan Sripsi Dan Proposal Penelitian Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan

Moesliem abdurrahman. 2003. Islam Pribumi. Penerbit Erlangga, Jakarta Sarjani Taringan. 2008. Dinamika orang karo budaya dan modernisasi Sugiono, 2009.MetodePenelitianPendidikan CV. Alfabeta.Bandung.


(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah di kemukakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwasanya sejarah masuknya agama Islam Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 (abad XIX) karena jejak ini pertama islam di Tanah karo yang di bawa oleh para ulama Mubaligh yang berasal dari Aceh yang Bernama Tengku Datuk yang pada Masa itu belum memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman ke Islaman bagi Masyarakat Karo.

Dalam tahap ini para ulama menggembangkan islam dengan cara-cara pengobatan dan ilmu kebatinan. Pendekatan yang dilakukan para ulama dari Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat karo yang pada saat itu masih menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh nenek moyang). Namun usaha ini kurang berhasil.

2. Masuknya Islam di Berastagi dimulai dengan masuknya salah satu tokoh masyarakat Karo yang Bernama Juan Tarigan yang diperkirakan pada tahun 1904, pensyahadatannya dilakukan oleh Ulama Aceh. Juan Taringan wafat pada tahun 1905 dan dimakamkan di Tigaberingin di puncak diatas Lau belgap. Dan setelah Juan Tarigan Wafat anaknya lah yang meneruskan penyebaran agama Islam di Tanah Karo yaitu H. Sulaiman Taringan

3. Sulaiman Tarigan menggelar Pengajian dirumahnya di Tigaberingin. Pada awalnya kegiatan pengajian yang dilakukan Sulaiman Taringan hanya di ikuti oleh anggota keluarga Muslim yang paling awal. Sehingga seiring dengan berjalannya waktu


(3)

jamaah pengajian Tigaberingin terus bertambah dan jamaah pengajian Tigaberingin lah yang membawa Islam masuk Ke Kecamatan Berastagi dengan cara berdakwah. 4. Pada dekade 1980-1990 adalah periode dimana kegiatan Islam di kecamatan Berastagi

meningkat pada era ini kekeompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas-ormas sangat tinggi dalam berdakwah, memberikan penerangan ke seluruh desa yang ada di kecamatan Berastagi, para pendakwah ulama atau pun ustad dan ustazah secara bergantian memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Berastagi. dan koordinasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim, Muhammadiyah, dan organisasi lainya. Begitu juga halnya dengan lembaga-lembaga dakwah dari Medan dan berbagi perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Islam di Tanah Karo termasuk Kecamatan Berastagi.

5. pada tahun 1990-2005 banyak tokoh-tokoh Islam melihat kegiatan Dakwah Islam di Tanah Karo menurun, karena koordinasi dan kerjasama dakwah antara ormas dan lembaga dakwah di Tanah Karo tidak berjalan dengan lancar, dampaknya juga terlihat pada wilayah Berastagi yang yang kegiatan dakwahnya menurun akibat kurangnya kerja sama lembaga dakwah dan Ormas-ormas islam, sehingga menurunlah kegiatan dakwah yang biasanya dilakukan seminggu dua kali menjadi seminggu sekali. Desa-desa binaan yang ada di kecamatan Berastagi yang selama ini mendapatkan perhatian dakwah semakin lama tidak di perhatikan lagi.

6. Namun pada tahun 2006-2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan-pertemuan anatara tokoh-tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah


(4)

upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo termasuk wilayah Berastagi.

7. penyebaran terjadi karena adanya kekompakan antara ormas-ormas untuk memberikan pembinaan ke desa-desa, para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Karo dan koordiasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim Kabupaten KAro, Muhammadiyah, Alwasliyah di kecamatan berastagi

8. Bukti peninggalan masuknya Islam di Kecamatan Berastagi adalah Masjid Raya yang di bangun pada tahun 1928. Masjid ini dibangun pada tahun 1928.

9. Para pendakwah sangat antusias menggembangkan Islam di Kecamatan Berastagi. dengan mendirikan pengajian-pengajian rutin dan mengirimkan dai-dai masa depan.

B. Saran

Setelah melihat kesimpulan yang ada di atas, maka penulis memberikan saran untuk perkembangan Agama Islam di Kecamatan Berastagi.

1. Agar Agama Islam terus berkembang di kecamatan Berastagi harus dan sangat penting adanya kekompakan para tokoh agama dan ormas-ormas lainnya dalam rangka Berdakwah memberikan penerangan Islam ke pada seluruh masuarakat yang ada di Kecamatan Berastagi.

2. Ormas Islam dan lembaga Dakwah harus memiliki Program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan untuk umat yang tersebar ke Desa-desa terpencil.

3. Dan harus adanya pertemuan-pertemuan antara tokoh-tokoh agama untuk membuat pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Kecamatan Berastagi


(5)

4. Juga sangat penting perhatian dari lembaga-lembaga dakwah dari luar seperti dari Medan agar agama islam terus berkembang.

5. Kaum Remaja Harus memiliki Program keagamaan yang jelas mengingat kaum muda zaman sekarang sangat tidak perduli dengan kegiatan keagamaan seperti dalam kegiatan pengajian Remaja para kaum muda membuat lomba atau kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam seperti lomba tabuh beduk buat kalangan remaja. 6. Memberikan kesadaran kepada orang tua agar dari kecil menanamkan ajaran agama


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Thaba, 1996.Islam dan Negara Politik Orde Baru. Gema Insani Press, Jakarta. Ana Yuliana, 2009. Mengenal Agama-Agama. Multi Kreasi Satudelapan,

Jakarta Barat

Badri Yatim, M.A. 2010.Sejarah Peradaban Islam. PT. RajaGrafindo Persada Jakarta. Badan Pusat Statistik Kab. Karo 2010

Dedi Supriyadi. 2008.Sejarah Peradaban Islam. CV Pustaka Setia, Bandung.

Erwin Tanjung, dkk. 2009.Profil Dakwah Ummat Islam. Pd Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo.

Helius Sjamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah. Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Lukita ningsih. 2013. Buku Pedoman Penulisan Sripsi Dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan

Moesliem abdurrahman. 2003. Islam Pribumi. Penerbit Erlangga, Jakarta Sarjani Taringan. 2008. Dinamika orang karo budaya dan modernisasi Sugiono, 2009.MetodePenelitianPendidikan CV. Alfabeta.Bandung.