SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI TANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010.

(1)

SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DINTANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMPEROLEH PERSYARATAN SARJANA PENDIDIKAN

OLEH:

DEWI BR GINTING NIM. 308321014

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Nama Dewi Br Ginting, Nim 308321014. “Sejarah Berkembangnya Agama Islam Di Tanah Karo Sumatera Utara Pada Tahun 1980- 2010: Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana masuknya agama Islam di Tanah Karo. 2. Untuk mengetahui bagaimana berkembangnya agama Islam di Tanah Karo. 3.Untuk mengetahui bagaimana penyebaran agama Islam di Tanah Karo.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei2012 di Kabupaten Karoyang meliputi kecamatan Kabanjahe dan kecamatan Simpang Empat. Peneliian ini menggunakan metode kepustakaan (Liberary rearch) disamping itu punulis juga mengadakan study lapangan (Field rearch) yang relevan dengan objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan teknik wawancara dan studi literature, kemudian analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif.

Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Sejarah perkembangan agama Islam di Tanah Karo mulai terlihat abad XX yang diperkirakan pada tauh 1904 dimulai dengan masuk Islamnya salah seorang masyarakat Karo yang bernama Juan Tarigan yang pensyahadatannya yang dilakukan oeh Ulama Aceh. Selanjutnya pada dekade 1980- 1990 adalah priode puncaknya kegiatan Islam di Tanah Karo. Dimana pada era ini kekompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Karo dan kordinasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim kabupaten Karo, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya. Dan pada tahun 1990- 2005 kegiatan dakwah Islam di Tanah Karo menurun, karena koordinasi dan kerjasama dakwah antara ormas dan lembaga dakwah di Tanah Karo tidak berjalan dengan lancer. Pada tahun 2006- 2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo


(5)

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 6

B. Landasan Teori……….10

C. Kerangka Berfikir ... 17

BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi Penelitian ... 19

C. Informan Penelitian………..20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 20

E. Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV : PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 23

1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo ... 23

2. Keadaan Geografis Kecamatan Kabanjahe………44

3. Keadaan Geografis Kecamatan Simpang Empat………49

B. Latar Belakang Berkembangnya Agama Islam Di Tanah Karo ... 53

1. Sejarah Masuknya Agama Islam Di Tanah Karo ... 53

2. Sejarah Berkembangnya Agama Islam Di Tanah Karo... 62

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

1. Jumlah Penduduk per rumah tangga perkecamatan di Kabupaten

Karo……… ……….. 30

2. Keadaan kelengkapan kepengurusan mesjid dan pelaksanaan sholat Jumat diKabupatenKaro………. 32

3. Peranan mesjid dan pembinaan jamaah di KabupatenKaro……… ……… 36

4. Keadaan personil pembinaan agama/ ustad se- Kabupaten Karo………. 38

5. Peranan ormas Islam/ lembagadakwah dalam pembinaan dakwah……… . .. 40

6. Komposisi penduduk menurut agama di kecamatan Kabanjahe………. … 46

7. Sarana peribadahan di kecamatan Kabanjahe …... 47


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memperbincangkan sejarah itu, tidak akan pernah sampai pada puncak kebenaran. Sebab, sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa lalu,dan supaya bermakna perlu ditafsirkan ulang. Jadi sejarah hanya merupakan sebuah tafsiran. Dan sebuah tafsiran bukanlah sebuah kebenaran yang mutlak, melainkan mendekati sebuah kebenaran. Begitu juga halnya dengan merekontruksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di tanah Karo. Dimana kita ketahui etnis Batak Karo yang mendiami Tanah Karo, terletak di Kabupaten Karo pada dataran tinggi Bukit Barisan.

Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah dikenal sebagai tempat peristirahatan. Dimana objek wisata dikabupaten Karo adalah panorama yang indah, didaerah pegunungan dan diantaranya terdapat: air terjun ,air panas ,dan terdapat kebudayaannya yang unik seperti rumah adat, pakaian adat Karo. Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo adalah suku Karo.

Masyarakat Karo kuat dalam berpegang kepada adat istiadat yang luhur , serta beragama, ini merupakan modal yang dapat bermanfaat dalam proses pembangunan. Sebelum masuknya agama- agama di Tanah Karo yakni: Kristen, Islam, Hindu, Budha, Khatolik. Masyarakat Karo memiliki kepercayaan yang disebut dengan Pemena (percaya kepada roh nenek moyang dan benda – benda gaib yang dianggap memiliki kekuatan). Setelah mengalami perkembangan Tanah Karo sudah terdapat beberapa agama yakni Islam (30,60 %) ,Kristen (59,80 %), Khatolik (20,80 %), Hindu (0,50 %) dan Budha (0,60%). Dimana agama Kristen merupakan agama mayoritas yang diyakini oleh masyarakat Batak Karo.


(8)

Proses masuknya Islam ke tanah Karo, dibutuhkan studi lebih mendalam terutama tentang peninggalan- peninggalan sejarah, sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas tentang proses masuknya Islam tersebut. Penduduk Tanah Karo sebagian memeluk agama Islam, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Islam telah menyebar keberbagai daerah ataupun kawasan di Nusantara tidak terkecuali Tanah Karo.

Dimana masuknya Islam ke Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 (abadXIX) karena jejak ini pertama Islam di Tanah Karo yang dibawa oleh para Ulama Mubaligh yang berasal dari Aceh yang bernama Tengku Datuk. Pada masa itu usaha yang dilakukan belum memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman ke Islaman bagi masyarakat Karo.

Dan pada tahap ini para Ulama mengembangkan Islam dengan cara – cara pengobatan dan ilmu kebatinan. Pendekatan yang dilakukan para ulama dari Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat Karo pada saat itu yang masih menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh nenek moyang) yang cenderung kepada mistik. Namun usaha dan pendekatan ini kurang berhasil untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenarnya kepada masyarakat Karo. Tetapi kita juga dapat melihat dalam dunia pengobatan

tradisional (tabib/ dukun) mengucapkan “Bismilahirrahmanirrohim” (Dengan nama Allah Yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)walaupun tabib tersebut bukanlan beragama Islam. Namun dakwah Islam yang dilakukan para Ulama di tengah-tengah masrakat Karomulai terlihat pada awal abad XX. Hal ini dimulai dengan masuk Islam salah seorang tokoh masyarakat Karo yang bernama Juan Tarigan yang diperkirakan pada tahun 1904, pensyahadatan dilakukan oleh Ulama Aceh yang sebelumnya terjadi dialog panjang antara Juan Tarigan dengan Ulama Aceh tentang agama Islam. Selain dari Juan Tarigan , isteri dan anak beliaupun masuk Islam pada saat itu.Sehingga pada tahun 1906 keluarga Juan Tarigan masuk


(9)

Islam termasuk H.Sulaiman Tarigan, dimana putra beliaulah yang diangkat oleh pemerintah sebagai kepala Jawatan agama pertama di tanah Karo. Dan pada tahun 1930- an Islam semakin berkembang dengan munculnya ormas-ormas Islam di tanah Karo yang memberikan pembinaan agama Islam untuk wilayah Kabanjahe.

Dimana organisasi Muhammadiyah diperkirakan berdiri sejak tahun 1936 yang dibawa oleh Bapak Sujono sebagai pegawai kantor pos Kabanjahe. Selanjutnya pada dekade 1980- 1990 adalah priode puncaknya kegiatan Islam di Tanah Karo. Dimana pada era ini kekompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islamkepada masyarakat Karo dan kordinasi berdakwahpun berjalan dengan baik.Begitu jugahalnya dengan lembaga- lembaga dakwah dari Medan dan berbagai perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Islam di Tanah Karo.

Dan pada tahun 1990- 2005 banyak tokoh- tokoh Islam melihat kegiatan dakwah Islam di Tanah Karo menurun, karena koordinasi dan kerjasama dakwah antara ormas dan lembaga dakwah di Tanah Karo tidak berjalan dengan lancar. Desa- desa binaan selama ini mendapat perhatian dakwah semakin lama tidak diperhatikan lagi.

Ormas dan lembaga dakwah tidak memiliki program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan bagi ummat yang banyak tersebar di desa- desa terpencil. Umat Islam hampir tidak mendapat pembinaan, sehingga koordinasi dakwah yang lemah, akhirnya masing- masing ormas dan lembaga dakwah berjalan dengan sendiri- sendiri.

Namun pada tahun 2006- 2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo.


(10)

Maka dari itu timbul keterkaitan untuk meneliti bagaimanaSejarah berkembangnya agama Islam di Tanah Karo Sumatera Utara tahun 1980- 2010

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakandalam latar belakang, maka dapat di identifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Proses masuknya Islam ke Tanah Karo 2. Berkembangnya Islam di Tanah Karo 3. Bentuk penyebaran Islam di Tanah Karo

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka peneliti membuat perumusan masalah untuk mempermudah beberapa kajian dalam penelitian. Untuk itu permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses masuknya Islam di Tanah Karo? 2. Bagaimana berkembangnya Islam di Tanah Karo? 3. Bagaimana bentuk penyebaran Islam di Tanah Karo? D. Tujuan Penelitian

Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan tertentu,maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana masuknya Islam di Tanah Karo 2. Untuk mengetahui bagaimana berkembangnya Islam di Tanah Karo 3. Untuk mengetahui penyebaran Islam di Tanah Karo


(11)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melakukan penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masuknya agama Islam di Tanah Karo

2. Untuk bahan informasi kepada masyarakat umum tentang sejarah masuk dan berkembangnya agama Islam di Tanah Karo


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Bahwa sejarah masuknya agama Islam di Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 (abadXIX) karena jejak ini pertama Islam di Tanah Karo yang dibawa oleh para Ulama Mubaligh yang berasal dari Aceh yang bernama Tengku Datuk. Pada masa itu usaha yang dilakukan belum memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman ke Islaman bagi masyarakat Karo.

 Dan pada tahap ini para Ulama mengembangkan Islam dengan cara – cara pengobatan dan ilmu kebatinan. Pendekatan yang dilakukan para ulama dari Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat Karo pada saat itu yang masih menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh nenek moyang) yang cenderung kepada mistik. Namun usaha dan pendekatan ini kurang berhasil untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenarnya kepada masyarakat Karo. Tetapi kita juga dapat melihat dalam dunia pengobatan tradisional (tabib/ dukun) mengucapkan “Bismilahirrahmanirrohim” (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) walaupun tabib tersebut bukanlan beragama Islam.

 Namun perkembangan agama Islam di Tanah Karo sudah mulai terlihat dengan cara dakwah yang dilakukan para Ulama di tengah- tengah masrakat Karo mulai terlihat pada awal abad XX. Hal ini dimulai dengan masuk Islam salah seorang tokoh masyarakat


(13)

Karo yang bernama Juan Tarigan yang diperkirakan pada tahun 1904, pensyahadatan dilakukan oleh Ulama Aceh.Pada dekade 1980- 1990 adalah priode puncaknya kegiatan Islam di Tanah Karo. Dimana pada era ini kekompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Karo dan kordinasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim kabupaten Karo, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya. Begitu juga halnya dengan lembaga- lembaga dakwah dari Medan dan berbagai perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Islam di Tanah Karo.

 Pada tahun 2006- 2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo.

B. SARAN

Setelah melihatdari kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran untuk berkembangnya agama Islam di Kabupaten Karo:

 Agar Islam terus berkembang di Kabupaten Karo harus ada kekompakan para tokoh agama dan ormas- ormas lainnya dalam rangka berdakwah memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Islam Kabupaten Karo dengan adanya juga perhatian lembaga- lembaga dakwah dari luar seperti Medan.


(14)

 Ormas dan lembaga dakwah harus memiliki program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan untuk umat yang tersebar ke desa- desa terpencil

 Dan harus adanya pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama untuk membuat pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam Tanah Karo.


(15)

1 DAFTAR PUSTAKA

Arifinsyah. 2010. Peta Dakwah Islam Provinsi Sumatera Utara. Medan. MUI Provinsi Sumatera Utara.

http: // www. membuatblog. web. id/ 2010/ 02/Perkembangan Islam di Indonesia htm. Dikutip Kamis 23Februari 2012 Jam 10.00 Wib.

http:// www, proses penyebaran Islam di Indonesia htm. Dikutip Kamis 23 Februari2012 Jam 10.05 Wib

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-2, Balai Pustaka, Jakarta

Lukitaningsih. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Matardi. 1987, Sejarah Dan Perkembangan Agama Islam Di Tanah Karo Simalem. Kabanjahe.

Nasution , Harun. 1974. Islam Ditijau Dari Berbagai Aspek. J akarta: Universitas Indonesia

Nata Abuddin. 2 007. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sitepu, Sempa. 1996. Pilar Budaya Karo. Medan: Bali Scan

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Tanjung, Erwin,’dkk. 2009. Dakwah Umat Islam Kabupaten Karo. Kabanjahe:

PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo

Tarigan, Saman Dooly,’ dkk. 2003. Madrasah Sirajul Huda Dan Tuan Guru Haji

Sulaiman Tarigan Dalam Peta Perkembangan Islam Tanah Karo. Medan: Juanta Tunasmulia.


(16)

2

Tarigan, Sarjani. 2009. Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya., Medan: Andrianus Ganjangen Sitepu.

Tarigan, Sarjani. 2010. Dinamika Peradatan Karo. Kabanjahe: Sekapur Sirih. Tarigan Azhari. 2007, 1oo Tahun Islam di Tanah Karo Tuan Guru H. Sulaiman

Tarigan Dalam Menyemai Islam di Tanah Karo Melalui Dakwah Kultural, Jakarta: Cipta Genuska Bekerjasama Dengan Yayasan Sirajul Huda.

Yatim , Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.


(1)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melakukan penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masuknya agama Islam di Tanah Karo

2. Untuk bahan informasi kepada masyarakat umum tentang sejarah masuk dan berkembangnya agama Islam di Tanah Karo


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Bahwa sejarah masuknya agama Islam di Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 (abadXIX) karena jejak ini pertama Islam di Tanah Karo yang dibawa oleh para Ulama Mubaligh yang berasal dari Aceh yang bernama Tengku Datuk. Pada masa itu usaha yang dilakukan belum memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman ke Islaman bagi masyarakat Karo.

 Dan pada tahap ini para Ulama mengembangkan Islam dengan cara – cara pengobatan dan ilmu kebatinan. Pendekatan yang dilakukan para ulama dari Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat Karo pada saat itu yang masih menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh nenek moyang) yang cenderung kepada mistik. Namun usaha dan pendekatan ini kurang berhasil untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenarnya kepada masyarakat Karo. Tetapi kita juga dapat melihat dalam dunia pengobatan tradisional (tabib/ dukun) mengucapkan “Bismilahirrahmanirrohim” (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) walaupun tabib tersebut bukanlan beragama Islam.

 Namun perkembangan agama Islam di Tanah Karo sudah mulai terlihat dengan cara dakwah yang dilakukan para Ulama di tengah- tengah masrakat Karo mulai terlihat pada awal abad XX. Hal ini dimulai dengan masuk Islam salah seorang tokoh masyarakat


(3)

Karo yang bernama Juan Tarigan yang diperkirakan pada tahun 1904, pensyahadatan dilakukan oleh Ulama Aceh.Pada dekade 1980- 1990 adalah priode puncaknya kegiatan Islam di Tanah Karo. Dimana pada era ini kekompakan para tokoh agama dan pemimpin ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah dalam memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Karo dan kordinasi berdakwah pun berjalan dengan baik seperti organisasi Nadhdatul Ulama, Yayasan Baitul Makmur Majelis Taklim kabupaten Karo, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya. Begitu juga halnya dengan lembaga- lembaga dakwah dari Medan dan berbagai perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Islam di Tanah Karo.

 Pada tahun 2006- 2010 mulai kembali terlihat semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo.

B. SARAN

Setelah melihatdari kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran untuk berkembangnya agama Islam di Kabupaten Karo:

 Agar Islam terus berkembang di Kabupaten Karo harus ada kekompakan para tokoh agama dan ormas- ormas lainnya dalam rangka berdakwah memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Islam Kabupaten Karo dengan adanya juga perhatian lembaga- lembaga dakwah dari luar seperti Medan.


(4)

 Ormas dan lembaga dakwah harus memiliki program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan untuk umat yang tersebar ke desa- desa terpencil

 Dan harus adanya pertemuan- pertemuan antara tokoh- tokoh agama untuk membuat pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam Tanah Karo.


(5)

1 DAFTAR PUSTAKA

Arifinsyah. 2010. Peta Dakwah Islam Provinsi Sumatera Utara. Medan. MUI Provinsi Sumatera Utara.

http: // www. membuatblog. web. id/ 2010/ 02/Perkembangan Islam di Indonesia htm. Dikutip Kamis 23Februari 2012 Jam 10.00 Wib.

http:// www, proses penyebaran Islam di Indonesia htm. Dikutip Kamis 23 Februari2012 Jam 10.05 Wib

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-2, Balai Pustaka, Jakarta

Lukitaningsih. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Matardi. 1987, Sejarah Dan Perkembangan Agama Islam Di Tanah Karo Simalem. Kabanjahe.

Nasution , Harun. 1974. Islam Ditijau Dari Berbagai Aspek. J akarta: Universitas Indonesia

Nata Abuddin. 2 007. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sitepu, Sempa. 1996. Pilar Budaya Karo. Medan: Bali Scan

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Tanjung, Erwin,’dkk. 2009. Dakwah Umat Islam Kabupaten Karo. Kabanjahe:

PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo

Tarigan, Saman Dooly,’ dkk. 2003. Madrasah Sirajul Huda Dan Tuan Guru Haji

Sulaiman Tarigan Dalam Peta Perkembangan Islam Tanah Karo. Medan: Juanta Tunasmulia.


(6)

2

Tarigan, Sarjani. 2009. Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya., Medan: Andrianus Ganjangen Sitepu.

Tarigan, Sarjani. 2010. Dinamika Peradatan Karo. Kabanjahe: Sekapur Sirih. Tarigan Azhari. 2007, 1oo Tahun Islam di Tanah Karo Tuan Guru H. Sulaiman

Tarigan Dalam Menyemai Islam di Tanah Karo Melalui Dakwah Kultural, Jakarta: Cipta Genuska Bekerjasama Dengan Yayasan Sirajul Huda.

Yatim , Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.