PERBEDAAN HASIL PENGERITINGAN RAMBUTMENGGUNAKAN KOSMETIK GOOD DENGAN KOSMETIK PUTRI PADA RAMBUT KERING.
PERBEDAAN HASIL PENGERITINGAN RAMBUT
MENGGUNAKAN DUA KOSMETIK
PADA RAMBUT KERING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
WIDA MARIA PASARIBU NIM. 509344036
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.
3. Ibu Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Tata Rias Fakultas Teknik UNIMED.
5. Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya memberikan banyak saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan skripsi ini.
6. Narasumber (Ibu Dra. Lina Pangaribuan M.Pd, Ibu Dra. Marnala Tobing M.Pd dan Ibu Dra. Farihah M.Pd) yang sudah banyak memberikan masukan yang bersifat membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.
(7)
7. Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh Dosen di Jurusan PKK khususnya Prodi Tata Rias yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Unimed.
8. Secara khusus orang tua Penulis, Ayahanda (M.Pasaribu) dan Ibunda (K.Parapat). Terimakasih buat semua dukungan yang di berikan. Kasih sayang yang tiada batasnya serta dukungun doa yang tak pernah putus. Kepercayaan padaku menguatkanku untuk melakukan yang terbaik. Sungguh, sangat mencintai kalian. Semoga Tuhan memberkati.
9. Kakak, Abang dan Adik yang kusayangi (Derwan Elias Pasaribu/Elena Kristina Hutauruk, Laurentius Grogius Pasaribu/Martini Hutabarat, Desmauli Elia Rinta Pasaribu A.Md dan Sariadi Pasaribu), Evalinda Parapat, Santa Monica, Jubelium Pasaribu dan Daniel Pasaribu yang selalu memberikan doa dan memberikan motivasi, dari awal kuliah sampai menyelesaikan studi di UNIMED.
10. Yang kusayangi para sahabat ku yang tidak bisa terlupakan NiQiWiTiSi, slalu memberikan waktunya dan memberi motivasi, meluangkan banyak waktu dalam menyelesaikan skripsi ini (Appiriku Sri Seza Manik, Lise Indriani Lubis dan Erdina Hutagalung), Mishatoy, beb (kurnia andro sembiring), Deddy Daenk, Kiky Lutpaok yang memberi semangat disetiap perkuliahan.
11. Dan teman – teman seperjuangan yang membantu kelancaran penelitian (Windy dan Silvy), Toman, Gita, Nova, Nia, Marely, Silvi, Resty Lunak, ela, dian, tiwi, iin, Ade Berliana Nababan S.Pd, Kak Mey Alsih Sihombing S.Pd, para mahasiswa Tata Rias angkatan 2009.
(8)
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan. Terima kasih dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.
Medan, Januari 2014 Penulis,
Wida M Pasaribu 509344036
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………. 10
A. Kerangka Teoritis... 10
1. Hasil Pengeritingan Rambut ... 10
a. Pengertian Hasil Pengeritingan Rambut... 12
b. Jenis Rambut... 21
2. Kosmetik Pengeritingan Rambut ... 24
B. Kerangka Konseptual ... 28
C. Hipotesis Penelitin... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31
A. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 31
B. Subjek Penelitian ... 31
C. Metode Penelitian ... 31
D. Variabel Penelitian... 31
E. Desain Penelitian... 32
F. Defenisi Operasional... 33
G. Prosedur Penelitian... 33
H. Instrument Penelitian ... 38
I. Uji Kesepakatan ... 40
J. Teknik Analisa Data... 43
K. Pengujian Hipotesis... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 47
(10)
1. Uji Normalitas ... 50
2. Uji Homogenitas ... 50
C. Pengujian Hipotesis... 51
D. Temuan Penelitian... 53
E. Pembahasan Penelitian... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 56
B. Implikasi ... 57
C. Saran... 57
(11)
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
1. Salon-salon yang menggunakan Kosmetik Pengeritingan
Rambut Merk Good dan Putri... 5
2. Proses Pengeritingan Rambut Desain (stick/batang) ... 16
3. Rancangan penelitian data faktorial 2x2 ... 32
4. Lembar Pengamatan Kisi-kisi Instrumen ... 38
5. Ringkasan Hasil Uji Kesepakatan... 41
6. Ringkasan Anava ... 42
7. Uji Liliefors ... 43
8. Skor Hasil Pengeritingan Rambut Menggunakan Kosmetik Good dengan Kosmetik Putri ... 47
9. Ringkasan Hasil Perhitungan Anava... 51
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pengeritingan Selang-Seling ... 13
2. Pengeritingan Vertikal ... 14
3. Pengeritingan Zig-Zaq ... 14
4. Pengeritingan Berganda... 14
5. Pengeritingan Batu Bata ... 15
6. Pengeritingan Batang/Stick... 15
7. Pengeritingan dekat Tengkuk... 16
8. Skema Prosedur Pengeritingan ... 35
9. Proses Pengeritingan ... 35
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Pengamatan ... 59
2. Uji Kesepakatan Pengamat dan Ringkasan Anava ... 60
3. Analisis Varians dengan menggunakan tabel penolong seperti tabel Ringkasan Anava ... 64
4. Data Penilaian Hasil Pengeritingan Rambut Menggunakan Kosmetik Good dengan Kosmetik Putri Pada Rambut Kering... 65
5. Uji Normalitas Data Penelitian ... 66
6. Uji Homogenitas ... 71
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi menarik seperti mengubah rambut keriting menjadi lurus(rebonding), memangkas rambut sesuai perkembangan trend, mewarnai rambut dan mengubah rambut lurus menjadi gelombang (pengeritingan rambut). Pengeritingan pada dasarnya dapat dibedakan dalam keriting dasar dan keriting disain, dalam keriting disain pembuatan keriting bertujuan menunjang terciptanya disain penataan yang telah ditentukan. Pengeritingan rambut merupakan tindakan mengubah rambut lurus menjadi ikal atau keriting dimana dalam prosesnya terdapat hal-hal dan prosedur yang harus diperhatikan untuk menghindari adanya kegagalan dalam pengeritingan rambut, seperti
(15)
2
olah, kekuatan larutan pengeritingan, suhu umumnya atau temperatur olah dan sebagainya (Kusumadewi, 1999).
Pengeritingan rambut sudah dapat diasumsikan sebagai suatu trend yang telah merasuk menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup seseorang. Bahkan tidak sedikit diantara individu tersebut yang memang sengaja melakukan pengeritingan rambut mereka sebagai sarana mengaktualisasikan karakter atau pribadi, selain itu pengeritingan rambut di jaman sekarang sudah bukan milik kaum hawa dengan alasan fashion semata, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan hidup bagi setiap kalangan.
Berbagai mode keriting rambut yang sangat digemari dewasa ini, menghendaki terbentuknya hasil akhir dengan volume rambut yang besar dengan ombak dan ikal yang jelas. Untuk dapat mencapai bentuk-bentuk keriting demikian dikembangkan pelbagai teknik keriting disain yaitu : pengeritingan selang-seling, pengeritingan vertikal, pengeritingan zig-zag, pengeritingan berganda, pengeritingan batu bata, pengeritingan dekat tengkuk, dan pengeritingan batang/stick (Kusumadewi, 1999)
Berbagai mode pengeritingan desain dari beberapa teknik keriting desain yang digunakan yaitu teknik pengeritingan batang/stick, dimana hasil pengeritingan batang/stick membentuk volume rambut yang mengembang dengan tetap mempertahankan pola guntingan rambut. Pengeritingan batang/stick digunakan karena pengeritingannya tidak semua dilakukan pada batang rambut (dari ujung hingga ke pangkal rambut), penggulungan dalam pengeritingan batang/stick dilakukan hingga batas bahu (keriting gantung).
(16)
3
Ketepatan waktu olah dalam proses pengeritingan sangat menentukan berhasil tidaknya pengeritingan. Karena pada hakekatnya waktu olah yang menentukan berapa banyak ikatan disulfida rambut yang dikehendaki untuk dipatahkan dan juga jumlah ikatan disulfida yang nantinya dikehendaki dapat tersambung kembali. Jika waktu olah terlalu lama, rambut akan menjadi sangat keriting, sebaliknya jika waktu olah terlampau singkat ikatan disulfida yang dipatahkan akan menjadi terlampau sedikit untuk dapat mengubah bentuk rambut menjadi keriting.
Kesalahan dalam menentukan kekuatan larutan pengeriting yang harus digunakan bagi tekstur rambut tertentu dan juga sering menjadi faktor penyebab kegagalan dalam pengeritingan. Dalam hubungan dengan kekuatan larutan pengeriting ini, Jhon Breck, salah seorang produsen obat keriting terbesar di Amerika Serikat membedakan produksinya dalam tiga tingkat kekuatan untuk tiga jenis rambut pada umumnya. Untuk rambut pelawan atau resistant hair dibutuhkan larutan pengeriting yang mengandung asam tioglikolat 7,24%. Untuk rambut sangat porus, atau yang telah mengalami proses pemudaan warna, perubahan warna yang terlampau sering, penyasakan yang kerap dan sebagainya, dibutuhkan larutan pengeriting dengan asam tioglikolat 4,07% saja. Sedangkan larutan pengeriting untuk rambut normal hanya mengandung asam tioglikolat sebanyak 6,83%, dari angka presentasi di atas ternyata kekuatan larutan pengeriting rambut pelawan adalah kira-kira dua kali kekuatan rambut sangat porus (Rostamailis, 2008)
(17)
4
obat lebih meresap karena jenis rambut kering mengandung sedikit Hidro(air) yang sifatnya sangat aktif mengubah ikatan disulfide rambut yang teratur menjadi posisi baru yang tidak teratur dengan memakai solution sebagai proses pematahan dan larutan netralizer sebagai proses penyambungan kembali ikatan yang baru (Rostamailis, 2008)
Seperti yang dijelaskan diatas disebutkan kesalahan dalam menentukan kekuatan larutan(obat) pengeriting yang harus digunakan bagi tekstur rambut tertentu juga sering menjadi faktor penyebab kegagalan dalam pengeritingan. Berbagai macam produk pengeritingan rambut yang disediakan dipasaran dan banyak dipakai di salon-salon kecantikan maupun secara individu. Adapun merk tersebut adalah Good, Putri, Wella, Makarizo, Begin, Lo”real paris dll. Merk tersebut tidak semua dipakai di salon-salon kecantikan, dengan hasil wawancara yang dilakukan bahwa sebagian besar salon-salon kecantikan menggunakan kosmetik Good, dari hasil wawancara tersebut penggunaan kosmetik Good lebih diminati salon-salon kecantikan dibanding merk yang lain.
Berdasarkan observasi langsung 15 salon tempat pelatihan kerja lapangan industri (PKLI) mahasiswa Pend.Tata Rias 2012-2013 diperoleh data dalam pemakaian produk pengeritingan rambut seperti kosmetik Merk Good digunakan di 12 salon (Desi, DNP, Feby, Febry, Felecia, Lena, Lily, Petra, Riris, Standly, The Queen dan Uli), kosmetik Merk Putri digunakan di 5 salon (Feby, Lena, Petra, Shangrila dan Uli), kosmetik Merk Wella digunakan di 7 salon(Desi, Feby, Keke, Petra, Riris, Shangrila dan The Queen), kosmetik Merk Makarizo digunakan di 5 salon(DNP, Felecia, Shangrila, Toni dan Uli),
(18)
5
kosmetik Merk Lo’real dugunakan di 4 salon(DNP. Keke, Stanly dan Toni), dapat disimpulkan bahwa sebagian besar salon kecantikan menggunakan kosmetik Merk Good, karena kosmetik merk Good harganya tidak terlalu mahal(standart), ada disetiap toko penjualan alat-alat kecantikan dan hasil pengeritingan baik(sesuai dengan furuf “S”). Dari hasil observasi tersebut penggunaan kosmetik Good lebih diminati salon-salon kecantikan dibanding merk yang lain.
Berdasarkan latar belakang diatas sebagian besar salon-salon kecantikan menggunakan kosmetik merk Good, maka pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik merk Good dengan membandingkan kosmetik yang setara dengan kosmetik Good tersebut seperti kosmetik merk Putri dengan harga yang tidak jauh berbeda. Dengan demikian penulis ingin mengeksperimenkan tentang “Perbedaan Hasil Pengeritingan Rambut Menggunakan Dua Kosmetik Pada Rambut Kering”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil pengeritingan rambut normal dengan menggunakan kosmetik Good ?
(19)
6
3. Bagaimana hasil pengeritingan rambut kering dengan menggunakan kosmetik Good ?
4. Bagaimana hasil pengeritingan rambut kering dengan menggunakan kosmetik Putri ?
5. Bagaimana teknik pengeritingan rambut yang dilakukan ? 6. Mengapa salon kecantikan menggunakan kosmetik Good ? 7. Mengapa salon kecantikan menggunakan kosmetik Putri ?
8. Bagaimanakah perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada rambut kering ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi luang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu serta tenaga, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini :
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis rambut kering.
2. Kosmetik yang digunakan yaitu kosmetik Good dan kosmetik Putri.
3. Pengeritingan rambut yang dilakukan adalah pengeritingan rambut desain dengan teknik batang/stick.
4. Waktu pengeritingan rambut dilakukan dengan waktu yang sama (25 menit solution, 20 menit netralisir).
(20)
7
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil keriting rambut dengan menggunakan kosmetik Good pada rambut kering ?
2. Bagaimanakah hasil keriting rambut dengan menggunakan kosmetik Putri pada rambut kering ?
3. Bagaimana perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada rambut kering ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebbagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan
kosmetik Good
2. Untuk mengetahui hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan kosmetik Putri
3. Untuk mengetahui bagaimanakah perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada jenis rambut kering.
(21)
8
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diharapkan berguna untuk :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik yang berbeda pada jenis rambut yang sama.
2. Membuktikan perbedaan hasil pengeritingan rambut yang lebih baik dengan menggunakan kosmetik yang harganya terjangkau dengan kualitas yang baik sehingga dapat diterapkan dalam lapangan pekerjaan.
(22)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit adalah sesuai dengan huruf “S”, elastisitas rambut (daya lentur) baik dan tidak mengalami porositas rambut (keriting halus).
2. Hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit adalah sangat sesuai dengan huruf “S”, elastisitas rambut(daya lentur) sangat baik dan sangat tidak mengalami porositas rambut (keriting halus).
3. Ada perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri dengan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit. F hitung 4.29 > F tabel 4.26 (5%) (hipotesis diterima)
(23)
2
B. IMPLIKASI
Ada perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri dengan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 20 menit. Fhitung 4.29 > Ftabel 4.26(5%) (hipotesis diterima). Hal Ini memberikan indikasi bahwa hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit tidak jauh berbeda dengan menggunakan kosmetik putri yang hasil pengeritingannya sesuai huruf “S”, elatisitas rambut(daya lentur)baik dan tidak mengalami porositas, hal ini dapat dilihat pada skor-skor grafik hasil pengeritingan pada bab IV.
C. SARAN
1. Sebaiknya siswa, mahasiswa, beauticient jurusan tata rias dalam melaksanakan pengeritingan rambut lebih baik menggunakan kosmetik good.
2. Dalam melakukan pengeritingan rambut pada pengaplikasian solution(step I) setiap 10 menit sekali dilakukan pengecekan pada rambut.
3. Pada pengeritingan jenis rambut kering jumlah waktu untuk menghasilkan keriting yang baik tidak boleh terlalu lama, karena pada jenis rambut kering untuk peresapan kosmetik cepat meresap.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Andrean Johnny. 2005. Gaya Rambut Keriting. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Chitrawati. 1987. Dasar-dasar Tata Rias Rambut. Jakarta: Karya Utama. Dedy Sugono.2008. Pengertian Hasil. Diakses tanggal 29 Juli 2013
http://artikata.com
Kusumadewi dkk. 1999. Seni dan Tata Kecantikan Rambut Modern. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.
Munandar. 2009. Pengertian hasil. Diakses tanggal 29 Juli 2013 http://artikata.com
Reni. 2013. Penyebab Rambut Kering. Diakses tanggal 10 Januari 2014 http://penyebabrambutkering.com
Rostamailis dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Depdiknas Jakarta
Silitonga, Pasarmaulim. 2011. Metode penelitian pendidikan. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 1989.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana. 2002.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Tranggono. 1992. Ilmu Perawatan Kecantikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
(1)
6
3. Bagaimana hasil pengeritingan rambut kering dengan menggunakan kosmetik Good ?
4. Bagaimana hasil pengeritingan rambut kering dengan menggunakan kosmetik Putri ?
5. Bagaimana teknik pengeritingan rambut yang dilakukan ? 6. Mengapa salon kecantikan menggunakan kosmetik Good ? 7. Mengapa salon kecantikan menggunakan kosmetik Putri ?
8. Bagaimanakah perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada rambut kering ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi luang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu serta tenaga, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini :
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis rambut kering.
2. Kosmetik yang digunakan yaitu kosmetik Good dan kosmetik Putri.
3. Pengeritingan rambut yang dilakukan adalah pengeritingan rambut desain dengan teknik batang/stick.
4. Waktu pengeritingan rambut dilakukan dengan waktu yang sama (25 menit solution, 20 menit netralisir).
(2)
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil keriting rambut dengan menggunakan kosmetik Good pada rambut kering ?
2. Bagaimanakah hasil keriting rambut dengan menggunakan kosmetik Putri pada rambut kering ?
3. Bagaimana perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada rambut kering ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebbagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan
kosmetik Good
2. Untuk mengetahui hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan kosmetik Putri
3. Untuk mengetahui bagaimanakah perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan kosmetik Putri pada jenis rambut kering.
(3)
8
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diharapkan berguna untuk :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik yang berbeda pada jenis rambut yang sama.
2. Membuktikan perbedaan hasil pengeritingan rambut yang lebih baik dengan menggunakan kosmetik yang harganya terjangkau dengan kualitas yang baik sehingga dapat diterapkan dalam lapangan pekerjaan.
(4)
1 A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit adalah sesuai dengan huruf “S”, elastisitas rambut (daya lentur) baik dan tidak mengalami porositas rambut (keriting halus).
2. Hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit adalah sangat sesuai dengan huruf “S”, elastisitas rambut(daya lentur) sangat baik dan sangat tidak mengalami porositas rambut (keriting halus).
3. Ada perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri dengan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit. F hitung 4.29 > F tabel 4.26 (5%) (hipotesis
(5)
2
B. IMPLIKASI
Ada perbedaan hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Putri dengan kosmetik Good pada jenis rambut kering dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 20 menit. Fhitung 4.29 > Ftabel 4.26(5%)
(hipotesis diterima). Hal Ini memberikan indikasi bahwa hasil pengeritingan rambut menggunakan kosmetik Good dengan pengaplikasian solution 80% 25 menit, netralizer 80% 20 menit tidak jauh berbeda dengan menggunakan kosmetik putri yang hasil pengeritingannya sesuai huruf “S”, elatisitas rambut(daya lentur)baik dan tidak mengalami porositas, hal ini dapat dilihat pada skor-skor grafik hasil pengeritingan pada bab IV.
C. SARAN
1. Sebaiknya siswa, mahasiswa, beauticient jurusan tata rias dalam melaksanakan pengeritingan rambut lebih baik menggunakan kosmetik good.
2. Dalam melakukan pengeritingan rambut pada pengaplikasian solution(step I) setiap 10 menit sekali dilakukan pengecekan pada rambut.
3. Pada pengeritingan jenis rambut kering jumlah waktu untuk menghasilkan keriting yang baik tidak boleh terlalu lama, karena pada jenis rambut kering untuk peresapan kosmetik cepat meresap.
(6)
1
Andrean Johnny. 2005. Gaya Rambut Keriting. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Chitrawati. 1987. Dasar-dasar Tata Rias Rambut. Jakarta: Karya Utama. Dedy Sugono.2008. Pengertian Hasil. Diakses tanggal 29 Juli 2013
http://artikata.com
Kusumadewi dkk. 1999. Seni dan Tata Kecantikan Rambut Modern. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.
Munandar. 2009. Pengertian hasil. Diakses tanggal 29 Juli 2013 http://artikata.com
Reni. 2013. Penyebab Rambut Kering. Diakses tanggal 10 Januari 2014 http://penyebabrambutkering.com
Rostamailis dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Depdiknas Jakarta
Silitonga, Pasarmaulim. 2011. Metode penelitian pendidikan. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 1989.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana. 2002.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Tranggono. 1992. Ilmu Perawatan Kecantikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta : PT Bumi Aksara. Wasitaatmadja. 1997. Pengertian Kosmetik. Diakses tanggal 4 november