PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK TENTANG KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG PADA SISWA KELAS VII SMP MASEHI BERASTAGI T.P. 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK

TENTANG KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG

PADA SISWA KELAS VII SMP MASEHI

BERASTAGI T.P. 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

EVI SUSANTI BR GINTING

NIM 2103111023

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Cerpen tentang Korban Erupsi Gunung Sinabung pada Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III, dan seluruh Staf Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, dan sekaligus sebagai Dosen Pengarah.

6. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Penasehat Akademik. 8. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pengarah.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

10.Kepala Sekolah SMP Masehi Berastagi, Sabaria Br Barus, S.Pd., beserta seluruh guru SMP Masehi Berastagi.

11.Keluargaku yang hangat, Bapakku Senina Ginting, S.Pd. terima kasih untuk prinsip dan perhatian yang banyak membelajarkanku dan Ibuku Liberti Br Barus, S.Pd., terima kasih untuk doa yang senantiasa mengiringi langkahku. Terpujilah Tuhan yang memberiku kesempatan menjadi satu dari anak-anak bapak dan mamak. Adikku Bifrenta Ginting dan Else Prentika Br Ginting yang selalu memberi semangat dan kesan indah lewat setiap suasana, beserta seluruh keluarga besar Ginting dan Barus mergana.


(3)

iii

12.KK Alga Tellas (K’Lela, Florenta, Lea, Ira, Vera, Widya), terima kasih telah menjadi sahabatku disetiap rangkaian suasana dan waktu. KK Akwilla (Desy, Clara, Alibasa, Marta, Feby, Melva, Eva, Pitha), KK Permata (Dede, Theo). Sadoku (Yusnita, Kiki, Kak Iko). Terima kasih telah menjadi tim doaku, adik-adikku dan sahabat yang baik.

13.Pengurus UKMKP UP-FBS 2012 (Kak Indah, Kak Arta, Kak Duma, Kak Bella, Harnio), UP-FBS 2014 (Ria, Wira, Lisbet, Maria, Eko), Kartini tiga masa (Kak Mory, Kak Meni, Kak Nurdiana) dan pengurus UKMKP 2014. Terima kasih mendukung mengingatkanku tetap mengandalkan Tuhan pemilik segalanya juga untuk seluruh komponen pelayanan se-UKMKP.

14.Teman-teman seperjuangan Reguler A dan seluruh Angkatan 2010 yang saling membantu dan menyemangatiku. Sahabat-sahabat yang lebih dari seorang saudara (3GLJ: Kala, Masita; Selis: Lia, Sony, Ivo, Susan; Sineku Lea Kakk dan Adek kembar, Thong Fhang: Florenta, Lea, Ira, Vera, Widya, Beatriz, Helvita dan Wenny) dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Medan, September 2014 Penulis,

Evi Susanti Br Ginting NIM. 2103111023


(4)

i

ABSTRAK

Evi Susanti Br Ginting, NIM 2103111023, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek tentang Korban Erupsi Gunung Sinabung pada Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan menulis cerita pendek tentang korban erupsi Gunung Sinabung pada siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi sebanyak 213 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 40 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre test post test design. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis cerpen. Nilai rata-rata setelah perlakuan (post test) adalah 72,07, sedangkan nilai sebelum perlakuan (pre test) adalah 66,85. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis cerpen siswa setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan.

Pengujian hipotesis thitung = 3,07 kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5 % = 2,02. Karena thitung = 3,07 ˃ ttabel = 2,02 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek mempengaruhi kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.


(5)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ...i

KATA PENGANTAR ... ...ii

DAFTAR ISI ... ...iv

DAFTAR TABEL ... ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ...viii

DAFTAR GAMBAR . ...ix

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGA KONSEPTUAL,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Kemampuan Menulis Cerpen ... 10

a. Pengertian cerita pendek ... 10

b. Langkah-langkah menulis cerpen ... 11

c. Struktur cerita pendek ... 15

d. Ciri kebahasaan cerita pendek ... 24

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 30

a. Pengertian model pembelajaran berbasis proyek ... 30

b. Karakteristik model pembelajaran berbasis proyek ... 33

c. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek ... 34

d. Prosedur/desain pembelajaran berbasis proyek ... 36

e. Pedoman pembimbingan pembelajaran berbasis proyek ... 39

f. Kelebihan pembelajaran berbasis proyek ... 40


(6)

v

B. Kerangka Konseptual ... 44

C. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel ... 47

1. Populasi ... 47

2. Sampel ... 48

C. Metode dan Desain Penelitian ... 49

1. Metode Penelitian... 49

2. Desain Penelitian ... 50

D. Definisi Operasional Variabel ... 51

E. Instrument Penelitian ... 51

F. Jalannya Eksperimen ... 55

G. Organisasi Pengolahan Data ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Hasil Penelitian ... 65

B. Analisis Data ... 69

1. Analisis Data Pre Test ... 69

2. Analisis Data Post Test ... 71

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 74

1. Uji Normalitas Hasil Pre Test ... 74

2. Uji Normalitas Hasil Post Test ... 76

3. Uji Homogenitas Data ... 78

D. Uji Hipotesis ... 79

E. Temuan Penelitian ... 80


(7)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Simpulan ... 89

B. Saran ... 89


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Desain Pembelajaran Berbasis Proyek... 36

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Populasi Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015... 48

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test Post-test Design... 50

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Cerita Pendek... 53

Tabel 3.4 Jalannya Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Dengan Model Pembelajarana Berbasis Proyek... 58

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Data Pre Test... 65

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Data Post Test... 67

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre Test ... 69

Tabel 4.4 Identifikasi Kecendrungan Hasil Pre Test... 70

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post Test ... 71

Tabel 4.6 Identifikasi Kecendrungan Hasil Post Test ... 73

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre Test... 74


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Langkah- langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek...55 Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Hasil Pre test Menulis Cerpen...71 Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Hasil Post test Menulis Cerpen...73


(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Silabus ... 93

Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 95

Lampiran III Tes Tertulis Pre test Menulis Cerpen ... 110

Lampiran IV Tes Tertulis Post test Menulis Cerpen ... 111

Lampiran V Contoh Analisis Cerpen Proses Pembelajaran ... 112

Lampiran VI Cerpen Korban Erupsi Gunung Sinabung ... 119

Lampiran VII Sampel Nilai Pre Test Siswa ... 121

Lampiran VIII Sampel Nilai Post Test Siswa ... 123

Lampiran IX Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 125

Lampiran X Nuklian Tabel Nilai “t” untuk berbagai df... 126

Lampiran XI Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 127


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 mencanangkan pelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Teks dapat diperinci ke dalam jenis-jenis, seperti deskripsi, penceritaan (recount), prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat dikelompokkan dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Sesuai dengan kurikulum 2013 setiap bab pembahasan akan merinci pembelajaran teks, salah satunya adalah teks cerita pendek. Teks cerita pendek masuk dalam kategori teks jenis sastra. Siswa diharapkan dapat memahami struktur teks cerita pendek yang terdiri atas bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks cerita pendek yang dijadikan model, Kemendikbud (2013:4).

Cerita pendek adalah cerita berbentuk prosa yang reatif pendek, Sumarjo (1997:30). Cerita tersebut adalah ekspresi yang menggunakan kata-kata atas suatu kejadian atau peristiwa yang dialami manusia dan bisa pula murni dari hasil imajinasi seseorang. Pada dasarnya cerita fiksi tersebut adalah cerita yang berawal dari kejadian – kejadian dalam kehidupan nyata. Setiap hari siswa memiliki cerita yang menarik, tetapi mereka hanya melisankan saja tanpa berpikir untuk menulis, bahkan kejadian yang begitu penting seperti erupsi Gunung Sinabung yang mereka alami sendiri. Alangkah sayangnya jika setiap pengalamannya dan kejadian itu tidak dituliskan dalam bentuk cerpen, karya yang berharga. Bud


(12)

2

Gardner berkata “Ketika kamu berbicara, kata-katamu hanya bergaung ke

seberang ruangan atau sepanjang koridor. Tetapi ketika kamu menulis kata-katamu bergaung sepanjang zaman” (dalam Yuliarti 2008:45). Ditegah zaman sekarang yang kemajuan generasinya dapat dilihat melalui perkembangan kemauan dan kualitas menulisnya, siswa dituntut tidak hanya melisankan pengalaman berharganya, menuliskan sebagai saksi gambaran zaman yang dilaluinya sekaligus berkontribusi menjadi suatu sastra tulis daerah tersebut.

Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. (Kemendikbud 2013:80). Oleh karena itu kegiatan menulis cerpen penting sebagai suatu bentuk penerapan kurikulum 2013 serta pendekatan scientific (ilmiah) dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pelajar yang produktif, kreatif dan berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia dan sesuai dengan yang termuat dalam kurikulum 2013 KI 4 dan KD 4.2 yakni menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Kenyataan yang ditemukan masih banyak siswa yang tidak mampu menulis cerpen. Pengalaman penulis saat PPL-T menemukan kegiatan menulis tidak diimbangi dengan praktik dan lebih berpusat pada hasil bukan pada proses menulis serta hasilnya yang tidak dipublikasikan bahkan tidak diapresiasi.


(13)

3

Pengamatan penulis juga menyimpulkan siswa sulit dalam menemukan ide, menggambarkan alur, latar dan penokohan serta aspek kebahasaan. Motivasi menurun dan merasa tidak berbakat, serta dalam pembelajaran sastra lebih mengkaji unsur intrinsik suatu karya sastra, bukan cara menuliskan karya sastra yang baik. Selain itu, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk menulis cerita pendek.

Hayati (2011:2-3) merincikan kelemahan menulis cerita pendek yang ditemukan saat melakukan studi pendahuluan pada siswa kelas VII C SMP N. 1 Kawalu. Kelemahan berupa pembelajaran menulis yang lebih banyak disajikan dalam bentuk teori, sehingga siswa sulit menuangkan ide, mengekspresikan gagasan, pendapat dan pengalaman menjadi suatu rangkaian berbahasa tulis yang teratur, sistematis, dan logis. Guru juga kurang kreatif dalam memilih bahan ajar, metode dan media pembelajaran, serta kurang mempertimbangkan masalah kebutuhan, minat dan perhatian siswa serta lingkungan kehidupan siswa. Sejalan dengan pernyataan di atas, Fadillah saat melakukan studi pendahuluan pada siswa kelas VII SMP Al-Husainiyyah Kota Bandung menyimpulkan bahwa kelemahan menulis cerita pendek terletak pada kurang bervariasinya guru dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran serta metode yang digunakan belum tepat, (2011:2). Kelemahan terletak pada metode pembelajaran oleh guru juga ditemukan oleh Suryati (2012:1) yang melakukan studi pendahuluan pada siswa kelas VII SMP YPI Sukaweing Garut, hal ini terlihat pada rendahnya nilai rata-rata hasil tes awal.


(14)

4

Siswa SMP termasuk dalam perkembangan tahap operasional formal yaitu menyadari bahwa remaja bukan pemikir operasional yang sempurna, cara belajar lebih kepada mengajukan sebuah persoalan dan sarankan beberapa cara untuk mengatasinya, pilih problem tertentu dan ajak remaja untuk menyusun hipotesis tentang cara memecahkannya. Pilih problem tertentu yang sudah dikenal oleh kelas dan ajukan pertanyaan yang berkaitan dengannya. Arahkan siswa untuk mendiskusikan kesimpulannya terlebih dahulu, buat sebuah proyek dan investigasi untuk dilaksanakan siswa, dorong siswa untuk menyusun penjelasan hierarkis dan akui bahwa dengan menggunakan pemikiran operasional memberikan mereka banyak keahlian dan pengalaman, Milfayetty dkk (2011:19). Tentunya kegiatan pembelajaran yang dituntut adalah pembelajaran yang membiarkan siswa untuk lebih aktif dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhannya dan kondisi di sekitarnya.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kemampuan berpikir siswa dan memiliki jangka waktu dalam pencapaiannya. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri Thomas dkk (dalam Wena 2011:144). Gaer (dalam Wena 2011:145) juga berpendapat bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif dan lebih menekanan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan kompleks.


(15)

5

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran kontekstual yang berlandaskan konstruktivisme yang merupakan pembaruan terhadap pembelajaran tradisional selama ini yang lebih bercorak behaviorisme/ strukturalisme, Ditjen Dikdasmen (dalam Komalasari 2011:18).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik meneliti bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan menulis cerita pendek. Dalam hal ini penulis menetapkan judul; Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek tentang Korban Erupsi Gunung Sinabung pada Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut :

1. kemampuan siswa menulis cerpen masih rendah, seperti kesulitan dalam menemukan, menggambarkan alur, setting dan penokohan serta aspek kebahasaan.

2. karya yang dihasilkan kurang diapresiasi atau tidak dipublikasikan.

3. pembelajaran menulis sastra cenderung disajikan dalam bentuk teori dan cenderung membahas unsur-unsur sastra.


(16)

6

5. metode dan langkah-langkah pembelajaran belum tepat. 6. media pembelajaran menulis cerpen kurang kreatif.

7. model pembelajaran kurang tepat dengan materi menulis cerita pendek.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang diidentifikasi di atas terlalu luas untuk diteliti serta keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada. Perlu diadakan pembatasan masalah baik dari segi cakupan maupun yang menjadi objek dari penelitian itu sendiri agar dapat menghasilkan pembahasan yang lebih dalam. Oleh karena itu, masalah yang diteliti terbatas pada model pembelajaran yang digunakan agar efektif untuk mengatasi masalah menulis cerpen. Peneliti menyarankan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek diterapkan dalam kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas VII.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. bagaimanakah kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis proyek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015?


(17)

7

2. bagaimanakah kemampuan menulis cerpen setelah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015?

3. adakah pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis proyek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

2. untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen setelah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

3. untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat.


(18)

8

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan adalah dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bahasa Indonesia dalam penerapan model pembelajaran sesuai dengan tawaran kurikulum 2013 khususnya aspek model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan pengalaman belajar menulis cerpen melalui pengerjaan proyek mereka sendiri. 2) Memotivasi siswa agar suka menulis sastra yang berangkat dari

cerita-cerita menarik mereka yang biasanya hanya dilisankan saja.

3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan model pembelajaran berbasis proyek.

b. Bagi Guru

1) Mampu meningkatkan kinerja guru.

2) Memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif. 3) Menggambarkan penerapan model pembelajaran tawaran kurikulum

2013.

4) Mengatasi permasalahan pembelajaran menulis cerpen. c. Bagi Peneliti

1) Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti. 2) Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh.


(19)

9

d. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai gambaran dan masukan pengembangan proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara khusus dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis proyek dalam upaya peningkatan mutu dan prestasi siswa.

e. Bagi Pembaca

1) Memperoleh pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan dalam penerapan model pembelajaran alternatif yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.


(20)

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek tentang Korban Erupsi Gunung Sinabung pada Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 tergolong kategori cukup dengan nilai rata-rata 66,85. 2. Kemampuan menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek pada siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata 72,07.

3. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas kelas VII SMP Masehi Berastagi, dapat diberikan saran sebagai berikut.

1. Hasil belajar siswa dalam menulis cerita pendek meningkat dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, guru bidang studi bahasa Indonesia disarankan menerapkan model ini untuk menyampaikan materi tersebut.


(21)

90

2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, guru bidang studi bahasa Indonesia disarankan untuk merencanakan penerapan model ini di awal semester walaupun teks cerpen akan dibahas diakhir semester.

3. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat dilakukan terhadap lebih dari satu materi pelajaran dalam satu proyek yang sama.

4. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek menempatkan guru sebagai motivator dan pemerhati proses belajar siswa. Oleh karena itu, guru tetap menjaga agar tetap memandirikan siswa dalam proses mengerjakan proyek. 5. Perlu diperhatikan perkembangan model pembelajaran lain untuk


(22)

91

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti,dkk. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimin. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Elbow, Peter. 1998. Writing With Power Techniques for Mastering The Writting Process. New York: Oxford University Press.

Fadillah, Rizal Fadlal. 2012. Pembelajaran Menulis Kreatif Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual di Siswa Kelas VII SMP Al-Husainiyyah Kota Bandung. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: STKIP Silliwangi.

Foss, Patrick, dkk. 2012. Project-Based Learning Activities fot Short-Term Intensive English Program. Oregon: Nortwest Regional Educational Laboratoty.

Hayati, Yati. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII C Semester 1 SMP Negeri 1 Kawali dengan Menggunakan Metode Conference Writting Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak diterbitkan). Galuh: Universitas Galuh.

Jihad, Asep, Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kemendikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Grafindo.

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2013a. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2013b. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan:Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kosasih, H.E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.


(23)

92

Mursini. 2010. Bimbingan Apresiasi Sastra Anak. Medan: Usu Press.

Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung: Cipta Pustaka.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta.

Oktavianti, Luh Putri. 2009. Penerapan Pembelajaran Model Moody dengan Memanfaatkan Hikayat Bayan Budiman untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 2 Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan).Singaraja: Undiksha.

Sanjaya,Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana.

Sayuti, Suminto A. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia. Suriyani, Siska, dkk. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Latihan

Terbimbing Siswa Kelas X.2 SMAN 6 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri A 1-76.

Suryati. 2012. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Quantum Learning Siswa di Kelas VII SMP YPI Suukawening Garut Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: STKIP Silliwangi.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wardiah, Ernawati. 2010. EYD & Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.

Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yuliarti, Nurheti. 2008. Menjadi Penulis Profesional Kiat Jitu Menembus Media Massa dan Penerbitan. Yogyakarta: Media Pressindo.


(1)

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan adalah dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bahasa Indonesia dalam penerapan model pembelajaran sesuai dengan tawaran kurikulum 2013 khususnya aspek model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan pengalaman belajar menulis cerpen melalui pengerjaan proyek mereka sendiri. 2) Memotivasi siswa agar suka menulis sastra yang berangkat dari

cerita-cerita menarik mereka yang biasanya hanya dilisankan saja.

3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan model pembelajaran berbasis proyek.

b. Bagi Guru

1) Mampu meningkatkan kinerja guru.

2) Memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif. 3) Menggambarkan penerapan model pembelajaran tawaran kurikulum

2013.

4) Mengatasi permasalahan pembelajaran menulis cerpen. c. Bagi Peneliti

1) Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti. 2) Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh.


(2)

9

d. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai gambaran dan masukan pengembangan proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara khusus dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis proyek dalam upaya peningkatan mutu dan prestasi siswa.

e. Bagi Pembaca

1) Memperoleh pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan dalam penerapan model pembelajaran alternatif yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.


(3)

89 A.Simpulan

Berdasarkan analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek tentang Korban Erupsi Gunung Sinabung pada Siswa Kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 tergolong kategori cukup dengan nilai rata-rata 66,85. 2. Kemampuan menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran

berbasis proyek pada siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015 tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata 72,07.

3. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas VII SMP Masehi Berastagi T.P. 2014/2015.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas kelas VII SMP Masehi Berastagi, dapat diberikan saran sebagai berikut.

1. Hasil belajar siswa dalam menulis cerita pendek meningkat dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, guru bidang studi bahasa Indonesia disarankan menerapkan model ini untuk menyampaikan materi tersebut.


(4)

90

2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, guru bidang studi bahasa Indonesia disarankan untuk merencanakan penerapan model ini di awal semester walaupun teks cerpen akan dibahas diakhir semester.

3. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat dilakukan terhadap lebih dari satu materi pelajaran dalam satu proyek yang sama.

4. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek menempatkan guru sebagai motivator dan pemerhati proses belajar siswa. Oleh karena itu, guru tetap menjaga agar tetap memandirikan siswa dalam proses mengerjakan proyek. 5. Perlu diperhatikan perkembangan model pembelajaran lain untuk


(5)

91 Jakarta: Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimin. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Elbow, Peter. 1998. Writing With Power Techniques for Mastering The Writting Process. New York: Oxford University Press.

Fadillah, Rizal Fadlal. 2012. Pembelajaran Menulis Kreatif Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual di Siswa Kelas VII SMP Al-Husainiyyah Kota Bandung. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: STKIP Silliwangi.

Foss, Patrick, dkk. 2012. Project-Based Learning Activities fot Short-Term Intensive English Program. Oregon: Nortwest Regional Educational Laboratoty.

Hayati, Yati. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII C Semester 1 SMP Negeri 1 Kawali dengan Menggunakan Metode Conference Writting Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak diterbitkan). Galuh: Universitas Galuh.

Jihad, Asep, Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kemendikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Grafindo.

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2013a. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2013b. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan:Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kosasih, H.E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.


(6)

92

Mursini. 2010. Bimbingan Apresiasi Sastra Anak. Medan: Usu Press.

Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung: Cipta Pustaka.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta.

Oktavianti, Luh Putri. 2009. Penerapan Pembelajaran Model Moody dengan Memanfaatkan Hikayat Bayan Budiman untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 2 Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan).Singaraja: Undiksha.

Sanjaya,Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana.

Sayuti, Suminto A. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia. Suriyani, Siska, dkk. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Latihan

Terbimbing Siswa Kelas X.2 SMAN 6 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri A 1-76.

Suryati. 2012. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Quantum Learning Siswa di Kelas VII SMP YPI Suukawening Garut Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: STKIP Silliwangi.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wardiah, Ernawati. 2010. EYD & Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.

Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.