ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS GURU SMPN DI KOTA BINJAI.

(1)

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DAN

HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN

KONEKSI MATEMATIS GURU SMPN

DI KOTA BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH

USNIDAR NASUTION NIM :8126172039

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Usnidar Nasution. Analisis Kompetensi Guru Matematika dan Hubungannya dengan Kemampuan Koneksi Matematis Guru SMPN di Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial profesional guru terhadap nilai UKG ; (2) Pengaruh kompetensi pedagogis guru terhadap nilai UKG ; (3) Pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap nilai UKG; (4) Pengaruh kompetensi sosial guru terhadap nilai UKG; (5) Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap nilai UKG; (6) Pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan nilai UKG terhadap kemampuan koneksi; (7) Pengaruh kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi; (8) Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kemampuan koneksi; (9) Pengaruh nilai UKG guru terhadap kemampuan koneksi ; (10) Peningkatan hasil workshop guru matematika di SMPN 3 Binjai. Penelitian ini merupakan eksperimen semu. Populasi penelitian adalah seluruh guru matematika SMPN Kota Binjai. Sampelnya terdiri dari 5 sekolah yang dipilih secara random yaitu SMPN 2, SMPN 3, SMPN 9, SMPN 10 dan SMPN 11 Kota Binjai. Instrumen yang digunakan terdiri dari angket kompetensi kepribadian, angket kompetensi sosial, tes kompetensi profesional dan tes kemampuan koneksi. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,932, 0,943, 0,709 dan 0,440 berturut-turut untuk angket kompetensi kepribadian, angket kompetensi sosial, tes kompetensi profesional dan tes kemampuan koneksi. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik Inferensial. Analisis statistik data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional guru matematika secara simultan dan signifikan terhadap nilai UKG guru adalah 75,86% (2) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap nilai UKG adalah 8,35%; (3) Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG adalah 6,76%; (4) Besarnya pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG adalah 4,22%; (5) Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG adalah 9,49%; (6) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan nilai UKG secara simultan dan signifikan terhadap kemampuan koneksi sebesar 79,03% ; (7) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 5,20%; (8) Besarnya pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan koneksi adalah 60,68%; (9) Besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi melalui nilai UKG adalah 22,50%; Nilai rata-rata peserta workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian dari tahap I ke tahap II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 30,5.

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Kemampuan Koneksi Matematis dan Path Analysis


(7)

ABSTRACT

Usnidar Nasution. Analysis of the competence of teachers of mathematics and its relationship with math teachers SMP connection capability in the town of Binjai. Tesis. Medan: Master in State University of Medan.

This study aims to determine : (1) The great influence of pedagogis competence, personality, social, professional teacher assessment; (2) The great influence of pedagogis competency of teachers of UKG; (3) The great influence of personality on the competence of UKG; (4)The great influence of social competence of teacher’s of UKG; (5) The great influence of teacher professional competency of UKG; (6) The great influence of pedagogis compentence, professional competence and value UKG of ability connection; (7) The great influence of the competence of pedagogis connection; (8) The great influence of the ability of the teacher’s professional ability connection; (9) The great influence of the teacher’s ability of UKG value connectionl; (10) The great improvements workshop for the teachers of mathematics in Senior High School Binjai. This research is quasi experiment. The population of the research was the whole mathematics teacher in SMPN in Binjai. The writer take selected example from the five schools chosen at random is SMPN 2, SMPN 3, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 11 Binjai City. The instrument used consisted of personality competency question form, social competence question form, the best of professional competence and test connection capabilities. The instrument is declared to have qualified the validity coefficient of reliability 0,932, 0,943, 0,709, dan 0,440 consecutive to the personality competence question form, social competence question form, the test of professional competence and test connection capabilities. In study, data were analyzed using descriptive statistics analysis and statistical analysis of inferensial. Statistical analysis of the data done path analysis. The result show that: (1) The great influence of pendagogis, personality, social,

and math teacher’s professional competencies simultaneously and siqnificantly to the

value of UKG teacher is 75,86 %; (2) The great influence of pendagogis competence math teacher value of UKG is 8,35%; (3) The great influence of personality on the competence of UKG is 6,76; (4)The great influence of social competence of teacher’s of

UKG is 4,22%; (5) The great influence of teacher professional competency of UKG is 9,49%; (6) The great influence of pendagogis compentence and the value of UKG simultaneously and significantly to the ability of connection of 79,03%; (7) The great influence of the competence of pendagogis math teacher to the ability connection math teacher SMPN in Binjai City is 5,20%; (8) The great influence value of UKG math teacher of the ability connection is 60,68%; (9) The magnitude of the impact is not direct connection capabilities of pedagogis competence through value UKG is 22,50%’; (10) The average value of syllabus preparation of workshop participants , lesson plan, media,teori, and assessment instruments from stage 1 to stage 2 took place a fairly significant increase of 30,5.

Keywords: Teacher Competence, The Ability Math Connection, and Path Analysis.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul : ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS GURU SMPN KOTA BINJAI dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED sekaligus pembimbing I yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku pembimbing II di tengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan dan selalu mampu memberikan motivasi bagi penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Prof. Hasratuddin, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED

4. Bapak Dr. Dapot Tua Manullang, M.si. selaku staf Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberikan semangat dan membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.


(9)

5. Bapak Prof. Sahat Saragih, M. Pd., Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M. Pd., Bapak Dr Edi Surya, M. Si selaku narasumber yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun untuk menjadikan tesis ini menjadi lebih baik. 6. Bapak Prof. Dr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana UNIMED.

7. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana UNIMED.

8. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., Bapak Deni Haris, S. Si, M. Pd., Ibu Sri Wahyuni, M. Pd., Bapak Drs. Marudut Simanullang., Ibu Rosnani, S. Pd selaku validator yang banyak memberikan masukan dan bimbingan.

9. Bapak Wagiman, S.Pd. MM selaku Kepala SMPN 2 Binjai., Bapak Drs. Sofyan, M. Pd selaku Kepala SMPN 3 Binjai., Bapak Drs. Edi Saputra selaku Kepala SMPN 9 Binjai., Bapak Gunawan, S. Pd selaku Kepala SMPN 10 Binjai., Bapak Widiatmoko, S. Pd selaku Kepala SMPN 11 Binjai beserta guru-guru matematika di kelima sekolah di atas yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Suami tercinta Elri Safri Harahap, SE beserta ananda Nurul Fathya Hrp, Najla Nada Hrp dan Aisya Putri Hrp yang senantiasa memberikan motivasi, do’a dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai dengan selesai.


(10)

11. Sahabat seperjuangan angkatan XXI Prodi Matematika (terkhusus kelas B-2 eksekutif) yang telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan Bapak/Ibu serta Saudara/I, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Semoga tesisi ini dapat bermanfaat bagi guru matematika dan perkembangan dunia pendidikan khususnya matematika. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, April 2015 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR GAMBAR... .... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 10

1.3.Pembatasan Masalah ... 10

1.4.Rumusan Masalah ... 10

1.5.Tujuan Penelitian ... 12

1.6.Manfaat Penelitian ... 13

1.7.Definisi Operasional ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Tentang Guru ... 17

2.1.2 Tugas Guru ... 19

2.1.2 Peranan Guru ... 22

2.1.3 Syarat menjadi Guru ... 25

2.2. Kompetensi Guru ... 27

2.2.1 Kompetensi Pedagogik ... 36

2.2.2 Kompetensi Kepribadian ... 42

2.2.3 Kompetensi Sosial ... 48

2.2.4 Kompetensi Profesional ... 50

2.2.5 Kompetensi Guru Matematika ... 53

2.3. Peningkatan Kompetensi Guru ... 56

2.4. Kemampuan Koneksi Matematis ... 59


(12)

2.6. Keterampilan Dasar Mengajar Guru ... 68

2.7. Uji Kompetensi Guru ... 73

2.8. Perangkat Pembelajaran... 76

2.9. Workshop ... 78

2.10. Penelitian yang Relevan ... 79

2.9. Kerangka Konseptual ... 81

2.10. Hipotesis Penelitian ... 86

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 88

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 88

3.3. Populasi dan Sampel ... 88

3.4. Desain Penelitian ... 89

3.5. Variabel Penelitian ... 92

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 100

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 101

3.8. Teknik Analisis Data ... 103

3.9. Hipotesis Statistik ... 107

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 109

4.1.1 Data Kompetensi Pedagogik... 109

4.1.2 Data Kompetensi Kepribadian... 110

4.1.3 Data Kompetensi Sosial ... 110

4.1.4 Data Kompetensi Profesional ... 111

4.1.5 Data UKG ... ... 112

4.1.6 Data Nilai Koneksi ... 113

4.1.7 Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik ... 114

4.1.8 Uji Normalitas Kompetensi Kepribadian ... 115

4.1.9 Uji Normalitas Kompetensi Sosial ... 115

4.1.10 Uji Normalitas Kompetensi Profesional ... 115


(13)

4.1.12 Uji Normalitas kemampuan Koneksi ... 116

4.1.13 Uji Homogenitas ... 116

4.1.14 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Pedagogik ... 117

4.1.15 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Kepribadian... 118

4.1.16 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Sosial ... 118

4.1.17 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Profesional ... 118

4.1.18 Uji Linieritas Koneksi atas Kompetensi Pedagogik ... 119

4.1.19 Uji Linieritas Koneksi atas Kompetensi Profesional ... 119

4.1.20 Uji Linieritas Koneksi atas Nilai UKG ... 120

4.1.21 Analisis Jalur Sub-struktur 1 ... 120

4.1.22 Analisis Jalur Sub-struktur 2 ... 122

4.1.23 Pengujian Kesesuaian Model ... 125

4.1.24 Memaknai Hasil Analisis Jalur ... 125

4.1.25 Hasil Workshop ... 127

4.2. Pembahasan ... 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 139

5.2. Saran ... 140


(14)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Distribusi Populasi Penelitian ... 61

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik ... 65

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Kepribadian ... 67

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Sosial ... 68


(15)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar-1.1 : Alternatif Jawaban Soal Koneksi ... 8

Gambar-2.1 : Kerangka Konseptual... 87

Gambar-3.1 : Diagram Desain Penelitian... 89

Gambar-4.1 : Diagram Nilai Kompetensi Pedagogik... 106

Gambar-4.2 : Diagram Nilai Kompetensi Kepribadian... 107

Gambar-4.3 : Diagram Nilai kompetensi Sosial... 108

Gambar-4.4 : Diagram Nilai kompetensi Profesional... 109

Gambar-4.5 : Diagram Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)... 110

Gambar-4.6 : Diagram Nilai Koneksi Guru... 111


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya. Bila setiap individu telah berkembang kompetensinya maka akan terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas dalam masyarakat.

Kegiatan pendidikan berlangsung terus menerus baik secara formal maupun informal. Dimulai dari rumah tangga, sekolah dan juga masyarakat. Semua upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik itu pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana sekolah serta peningkatan kualitas tenaga kependidikan. Semua ini diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang kompeten dibidangnya dan menjadi sumber daya manusia yang unggul.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan ini maka salah satu unsur yang memegang peranan penting adalah tenaga pendidikan atau guru yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah sebagai tenaga pendidik, pengajar serta pelatih. Untuk menghadapi tantangan zaman dalam era globalisasi serta percepatan informasi dan teknologi maka seorang guru dituntut untuk profesional serta kompeten dibidangnya.


(17)

2

Tanggung jawab guru yang besar ini perlu dihargai semua pihak terutama lembaga pendidikan untuk meningkatkan kompetensi guru, karena hal ini berimbas pada kualitas anak didik yang diasuhnya. Semakin baik kompetensi seorang guru maka semakin meningkat pula prestasi anak didiknya. Proses belajar mengajar di kelas sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing anak murid di kelas tersebut. Guru yang baik adalah guru yang mengerti tentang keadaan anak didiknya, menguasai dan melaksanakan berbagai metode mengajar sesuai dengan karakteristik anak didiknya serta memiliki kepribadian yang dapat menjadi tauladan anak didiknya.

Banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini diantaranya adalah masalah kualifikasi pendidikan guru yang belum sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, metode mengajar yang efektif, manajemen sekolah, sarana prasarana sekolah, kurikulum yang digunakan sebagai acuan serta keikutsertaan masyarakat dalam dunia pendidikan.

Dari berbagai masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini yang terpenting untuk dibenahi adalah masalah kualitas guru. Sebab seorang guru bersentuhan langsung dengan murid-murid di kelas sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum di sekolah. Menurut hasil penelitian Balitbang Depdiknas tahun 2009 (dalam Musfah, 2011:5) ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 29,33 persen guru yang tidak layak mengajar. Hal ini disebabkan karena pendidikan guru tersebut tidak memenuhi persyaratan atau tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Hal ini menunjukkan masih perlunya peningkatan kompetensi seorang guru sesuai dengan kebutuhan saat ini.


(18)

3

Realitas menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia masih memprihatinkan. Input guru di Indonesia masih rendah. Data Balitbang Depdiknas 1999 (dalam Kunandar, 2010:41) menunjukkan dari peserta tes calon PNS guru setelah dilakukan tes bidang studi ternyata rata-rata skor tes seleksinya sangat rendah. Untuk calon guru bidang studi matematika ketika di tes materi matematika dari 7.863 calon guru matematika rata-rata skornya hanya 27,67 dari skor maksimal 100 yang diharapkan. Sungguh suatu fakta yang sangat memprihatinkan bagi kita semua khususnya dunia pendidikan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 : “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah.” Sedangkan dalam Permen Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa : “Kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1).” (BSNP, 2007c:6 dalam Musfah:4). Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa: “Guru harus menguasai empat kompetensi utama yaitu pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Keempat kompetensi ini terintegrasi dalam kinerja guru.” (BSNP,2007c:8dalam Musfah:4).

Pengamatan penulis di sekolah tempat penulis mengajar menunjukkan bahwa lebih dari 50% guru belum siap untuk mengembangkan silabus dan bahan ajar sesuai dengan karakteristik peserta didiknya, menganggap tugas mengajar adalah sekedar pelaksanaan kewajiban untuk mendapatkan gaji tanpa


(19)

4

memperhatikan kualitas anak didik yang dihasilkannya, bertahan pada pola-pola pengajaran yang konvensional tanpa mengindahkan perkembangan strategi dan pendekatan pembelajaran yang ada, kepribadiannya masih labil sehingga sulit untuk menjadi menjadi panutan peserta didiknya, penguasaan terhadap materi ajar masih dangkal. Pola pikir seperti ini bukan masanya lagi untuk dipertahankan oleh seorang guru yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik yang profesional.

Hasil supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan tiap awal semester ke kelas-kelas menunjukkan bahwa banyak guru yang belum siap mengajar diantaranya guru belum tepat waktu memasuki kelas, tidak membuat rancangan pembelajaran, tidak membawa rencana pelaksanaan pengajaran di kelas, belum sesuainya rencana dengan pelaksanaan pengajaran di kelas, pelaksanaan pengajaran secara konvensional yang berpusat pada guru, belum menguasai materi ajar yang disampaikan dan lain sebagainya (hasil wawancara dengan kepala sekolah).

Untuk meningkatkan hasil/mutu lulusan peserta didk di sekolah maka sudah seharusnya seorang guru meningkatkan kualitas dirinya agar sesuai dengan tuntutan kurikulum yang selalu berkembang. Seorang guru harus mampu mengembangkan dan menyebarluaskan kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya melalui pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Pemerintah telah menyelenggarakan program peningkatan mutu guru agar menjadi guru yang profesional melalui sertifikasi pendidik. Namun dalam kenyataannya program tersebut yang dilaksanakan melalui penilaian fortopolio


(20)

5

dan PLPG belum meningkatkan kompetensi guru secara signifikan. Hasil tes yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang-Kemdiknas dalam studinya tahun 2010 mengenai guru yang telah menerima sertifikasi melalui PLPG, terbukti masih mencatat pemilikan kompetensi yang kurang memadai (Agung:12). Oleh karena itu perlu adanya usaha yang terus menerus untuk merencanakan, melaksanakan serta mengontrol upaya-upaya peningkatan kompetensi guru tersebut baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan, pihak sekolah maupun pemerintah. Sehingga program yang dilaksanakan benar-benar efektif dalam meningkatkan kompetensi seorang guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi matematis anak didiknya.

Fenomena yang ada di tempat penulis bertugas adalah semua guru matematikanya telah berpendidikan S-1 tapi sebagian guru melanjutkan studi kesarjanaannya karena kebutuhan untuk sertifikasi guru. Jika ada yang guru yang melanjutkan studinya kejenjang S-2 tapi tidak sesuai dengan bidang studi yang diampunya, misalnya guru matematika melanjutkan S-2 ke jurusan manajemen. Hal ini dilakukan karena tuntutan karir bukan kemauan untuk mengembangkan serta meningkatkan kompetensi dirinya.

Pada saat Pemerintah mengadakan Ujian Kompetensi Guru (UKG) pada tahun 2012 tidak ada yang guru matematika di SMP Negeri 3 yang mencapai batas kelulusan sebesar 70% atau nilai 70. Ujian yang diadakan secara online ini hanya menghasilkan rata-rata nilai 45 dari 11 orang guru yang mengikuti ujian. Sedangkan untuk Kotamadya Binjai masih di bawah 10 orang guru matematika yang mencapai kelulusan nilai 70. Ada 100 soal yang diujikan terdiri dari 70%


(21)

6

materi kompetensi profesional dan 30% materi kompetensi pedagogik. Sungguh memprihatinkan dibandingkan daerah-daerah lain terutama di pulau Jawa.

Tanggung jawab yang masih rendah dalam penyusunan program pengajaran ditunjukkan dengan adanya guru yang belum mampu menyusun sendiri program pembelajaran, program tahunan, program semester dan sebagainya. Perkembangan teknologi seperti komputer, internet, serta soft ware khusus untuk matematika masih banyak guru yang tidak tahu serta tidak mampu menggunakannya dalam menunjang kegiatan pembelajaran, masih rendahnya minat guru untuk membuat alat peraga/ media pembelajaran. Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran masih adanya guru yang mencatat saja tanpa menerangkan materi ajar serta pelaksanaan pengajaran tidak sesuai dengan program yang disusun sebelumnya.

Kurangnya minat untuk mengembangkan diri menjadi guru yang profesional ditandai dengan tidak adanya penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru sehingga pangkat guru bertahan di IV A. Hal ini terlihat di lapangan tempat peneliti bertugas dari 13 orang guru matematika yang ada maka 8 orang memiliki pangkat IV A yang sudah di atas 5 tahun, sedangkan sisanya adalah guru-guru baru yang pangkatnya masih rendah . Padahal jika guru tersebut rajin menulis atau membuat PTK maka pangkatnya bisa lebih tinggi dari pangkat yang ada selama ini. Selain itu PTK dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan berbagai upaya perbaikan yang dilakukan terus menerus dan bekerja sama dengan rekan-rekan sejawat. Kurangnya kolaborasi sesama guru matematika baik itu dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) khusus matematika maupun dalam


(22)

7

keseharian untuk mendiskusikan masalah-masalah yang ada dalam pengajaran matematika.

Dari hasil penelitian Anik Kurniawati (2013) yang berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru matematika SMP Negeri di Malang” dikatakan bahwa ada beberapa aspek pedagogik yang perlu ditingkatkan antara lain: 1). memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk kepentingan pembelajaran, 2). memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, 3). Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sedangkan untuk kompetensi profesional diperoleh data yang kurang pada aspek : 1). Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan, 2). Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Dari uraian di atas maka diasumsikan bahwa peningkatan kompetensi seorang guru akan meningkatkan prestasi matematikanya dalam hal ini khusus untuk kemampuan koneksi matematikanya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian secara ilmiah untuk menjelaskan hubungan kompetensi guru matematika se-Kota Binjai dihubungkan dengan penggunaan koneksi matematis guru. Setelah itu dilakukan analisis dari indikator-indikator yang ada pada setiap kompetensinya.

Koneksi merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran matematika, karena matematika bermakna bila dihubungkan dengan disiplin ilmu lain serta dengan kehidupan sehari-hari . Tanpa itu semua maka matematika hanya tinggal rumus-rumus yang membingungkan serta membosankan bagi siswa. Agar dapat mengantarkan siswa mencapai kemampuan matematika yang maksimal, guru


(23)

8

harus memiliki keterampilan untuk mengembangkan kemampuan koneksi dalam pembelajaran matematika di kelas.

Pada kenyataannya di sekolah tempat peneliti mengajar, seorang guru matematika ketika memberikan pelajaran jarang sekali menghubungkan materi yang dipelajari tersebut dengan disiplin ilmu lain apalagi terhadap kehidupan sehari-hari . Salah satu contohnya adalah hasil pengerjaan salah seorang guru sebagai berikut :

Gambar 1.1 Alternatif jawaban soal koneksi matematis

Dari hasil pengerjaan di atas dapat kita lihat bahwa guru tersebut tidak mengetahui koneksi soal keliling segitiga dengan mata pelajaran lain dalam hal ini fisika yaitu hubungan antara jarak, kecepatan dan waktu. Seharusnya untuk menghitung kecepatan digunakan rumus jarak : waktu dengan memperhatikan satuan yang digunakan.


(24)

9

Menurut penelitian Marlin, dkk dengan judul “Kesulitan koneksi matematis siswa dalam penyelesaian soal pada materi lingkaran di SMP” menyatakan bahwa siswa masih kesulitan dalam pengerjaan soal-soal koneksi matematis khususnya pada materi lingkaran. Guru jarang membahas soal-soal koneksi terutama yang menyangkut kehidupan sehari-hari, sehingga siswa jenuh dan bosan belajar matematika.

Akibatnya materi matematika yang diajarkan seorang guru terasa kering dan mengambang tanpa aplikasi dengan dunia nyata yang menyebabkan pelajaran matematika itu membosankan. Inilah salah satu penyebab kurangnya/rendahnya minat siswa untuk belajar matematika yang pada gilirannya akan menurunkan prestasi belajar matematikanya. Berbagai penelitian juga menunjukkkan bahwa kemampuan matematika siswa khususnya di SMP Negeri masih rendah dan masih jauh dari yang diharapkan.

Untuk menghubungkan fenomena di atas akan dilakukan analisis kritis terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi kemampuan koneksi matematika guru yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial serta kompetensi profesional guru matematika dan sebagai variabel antaranya adalah nilai uji kompetensi guru. Jika hubungan variabel-variabel di atas teruji maka dapat digunakan untuk menjelaskan dan menemukan alternatif jawaban terhadap fenomena kompetensi guru matematika. Berdasarkan pemikiran ini direncanakan suatu penelitian yang berjudul “Analisis Kompetensi Guru Matematika dan Hubungannya dengan Kemampuan Koneksi Matematis Guru Di KotaBinjai”.


(25)

10

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu : (1) kompetensi pedagogis guru masih rendah (2) kompetensi kepribadian guru yang belum dapat menjadi teladan (3) kompetensi sosial guru yang masih rendah (4) kompetensi profesional guru yang masih rendah (5) kemampuan koneksi matematis guru yang masih kurang (6) kompetensi pedagogis dan profesional guru dalam hal keterampilan mengajar di kelas masih kurang/rendah (7) penggunaan koneksi matematis yang masih jarang (8) pembuatan perangkat pembelajaran yang masih rendah.

1.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, banyak hal yang dapat mempengaruhi kemampuan koneksi matematika guru. Karena keterbatasan yang ada pada penulis maka penelitian ini akan dibatasi pada kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru matematika SMP Negeri di Kota Binjai. Setelah itu dilakukan workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas , maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :


(26)

11

1. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?

2. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?

3. Seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?

4. Seberapa besar pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?

5. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?

6. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan nilai UKG terhadap kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?

7. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?

8. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?

9. Seberapa besar pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?

10. Seberapa besar peningkatan hasil workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai sebelum dan setelah diadakan workshop ?


(27)

12

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ialah untuk mengetahui :

1. Besar pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai

2. Besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai

3. Besar pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai

4. Besar pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai

5. Besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG matematika SMPN di Kota Binjai

6. Besar pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan nilai UKG terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai

7. Besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap kemampuan koneksi matematis guru matematika SMPN di Kot Binjai

8. Besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap kemampuan koneksi matematis guru matematika SMPN di Kota Binjai

9. Besar pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap penggunaan koneksi matematis guru matematika SMPN di Kota Binjai

10. Besar peningkatan hasil workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penelitian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai sebelum dan setelah diadakan workshop


(28)

13

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan serta memperluas wawasan khususnya mengenai peningkatan penggunaan kemampuan koneksi matematika guru melalui peningkatan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru matematika pada setiap tingkatan lembaga pendidikan khususnya di SMP Negeri. Selain itu untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan guru matematika dalam hal keterampilan mengajar di kelas.

2. Manfaat secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan :

a. Dapat menjadi acuan bagi penulis dalam melaksanakan tugas sehari-hari di lembaga pendidikan SMP Negeri 3 Kota Binjai

b. Dapat menjadi acuan bagi guru-guru matematika yang ada di Kota Binjai dalam rangka meningkatkan kompetensi guru matematika khususnya dalam kompetensi yang masih rendah/kurang

c. Dapat menjadi masukan bagi lembaga yang terkait khususnya Dinas Pendidikan agar menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan kompetensi guru matematika khususnya di SMP Negeri Kota Binjai


(29)

14

d. Dapat menjadi masukan bagi Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan sebagai lembaga penghasil guru untuk meningkatkan kompetensi calon guru yang didiknya khususnya dalam bidang yang masih kurang/rendah

e. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain agar dapat dikembangkan dengan variabel-variabel yang berbeda

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka akan dijelaskan definisi operasional setiap variabel sebagai berikut :

a. Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan seorang guru dalam mengajar dan mendidik peserta didiknya di dalam maupun di luar kelas yang meliputi : memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.

b. Kompetensi Kepribadian Guru

Kompetensi kepribadian guru adalah kepribadian seorang guru yang dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didiknya yang terdiri dari : kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa serta berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan.


(30)

15

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial guru adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : mampu berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional guru merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

e. Nilai UKG

Nilai UKG adalah hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan pada tahun 2012. UKG ini dilaksanakan secara on line di seluruh Indonesia, berfungsi untuk mengetahui tingkat kompetensi guru yang ada. Nilai UKG ini di dapat melalui studi dokumentasi di Dinas Pendidikan Kota Binjai.

f. Koneksi Matematis

Koneksi matematis guru adalah kemampuan seorang guru untuk menghubungkan antar topik dalam matematika, menghubungkan materi matematika dengan bidang studi lain serta menghubungkan materi matematika dengan kehidupan sehari-hari atau dunia nyata.


(31)

16

g. Workshop

Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran dalam hal ini kegiatan menyusun silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan instrumen penilaian.


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “analisis kompetensi guru matematika dan hubungannya dengan penggunaan koneksi matematis guru di kota Binjai” maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yaitu :

1. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional guru matematika secara simultan dan signifikan terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 84,46% dan sisanya 15,54% merupakan pengaruh dari variabel lain

2. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 14,36%

3. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 3,69%

4. Besarnya pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 15,92%

5. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 19,89%

6. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan nilai UKG secara simultan dan signifikan terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai sebesar 92% sedangkan selebihnya 8% merupakan pengaruh variabel lain.


(33)

143

7. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 17,22%. 8. Besarnya pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan

koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 35,05%.

9. Besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi melalui nilai UKG adalah 22,40%

10. Nilai rata-rata peserta workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 30,5.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang (30%) dari jumlah guru matematika yang ada di Kota Binjai. Untuk itu sangat baik menambah sampel dari penelitian ini sehingga menghasilkan data yang lebih banyak.

2. Menambah peserta dari workshop untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian.


(34)

144

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. 2012. Menghasilkan Guru Kompeten & Profesional.Jakarta : Bee Media Indonesia

Aqib, Z. 2013. Model-model, Media dan Strategi pembelajaran Kontekstual. Bandung : Yrama Widya

Armanto, D. 2010. Pembelajaran Matematika Berkualitas? Revolusi Kompetensi Guru!. Jurnal Mathematics Paedagogic. Vol. I. No.1, September 2010. ISSN : 2087-1783

Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Kencana Danim, S dan Khairil. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung : Alfabeta

Echols, J dan Shadily, H. 2005. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia PustakaUtama

Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Kurniawati, A.2013. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru matematika SM Negeri di Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol.1No.1, Januari 2013. ISSN : 2337-7623

Marlin, dkk. 2014. Kesulitan Koneksi Matematis Siswa dalam Penyelesaian Soal Pada Materi Lingkaran di SMP. Vol.3, No.1, 2014.

Musfah, J. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihandan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana

National Council of Teachers of Mathematics, 2000. Principles and standards for School Maathematics. Reston. Va. NCTM

Riduwan dan Kuncoro, E. 2012. Cara menggunakan dan Memaknai Path Analysis. Bandung : Alfabeta

Roosilawati (2013). Karakteristik kemampuan Bernalar dan Memecahkan Masalah Peserta Diklat Peningkatan Kompetensi guru Kelas SD. Semarang : LPMP jawa Tengah

Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan


(35)

145

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada Sabri, A. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Jakarta :

Quantum Teaching

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sanjaya, W. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Rajawali Pers

Sarwono, J. 2012. Path Analysis. Jakarta : Elex Media Komputindo Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugimun. (2007). Analisis Pengembangan Kompetensi Guru Matematika

SMP/MTs di Kabupaten Nunukan. Tesis. Malang : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sulistyaningsih, dkk. Model Pembelajaran Kooperatif type CIRC dengan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik. Vol.1, No.2, Januari 2012. Unnes Journal of mathematics

Education Research. ISSN : 2252-6455

Tim Instruktur PLPG.2008. Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).Modul.Medan

Yasin, A.F (2011). Pengembangan kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah. Jurnal El Qudwah- volume 1 nomor 5 edisi April 2011


(1)

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial guru adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : mampu berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional guru merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

e. Nilai UKG

Nilai UKG adalah hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan pada tahun 2012. UKG ini dilaksanakan secara on line di seluruh Indonesia, berfungsi untuk mengetahui tingkat kompetensi guru yang ada. Nilai UKG ini di dapat melalui studi dokumentasi di Dinas Pendidikan Kota Binjai.

f. Koneksi Matematis

Koneksi matematis guru adalah kemampuan seorang guru untuk menghubungkan antar topik dalam matematika, menghubungkan materi matematika dengan bidang studi lain serta menghubungkan materi matematika dengan kehidupan sehari-hari atau dunia nyata.


(2)

g. Workshop

Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran dalam hal ini kegiatan menyusun silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan instrumen penilaian.


(3)

142

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “analisis kompetensi guru matematika dan hubungannya dengan penggunaan koneksi matematis guru di kota Binjai” maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yaitu :

1. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional guru matematika secara simultan dan signifikan terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 84,46% dan sisanya 15,54% merupakan pengaruh dari variabel lain

2. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 14,36%

3. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 3,69%

4. Besarnya pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 15,92%

5. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 19,89%

6. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan nilai UKG secara simultan dan signifikan terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai sebesar 92% sedangkan selebihnya 8% merupakan pengaruh variabel lain.


(4)

7. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 17,22%. 8. Besarnya pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan

koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 35,05%.

9. Besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi melalui nilai UKG adalah 22,40%

10. Nilai rata-rata peserta workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 30,5.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang (30%) dari jumlah guru matematika yang ada di Kota Binjai. Untuk itu sangat baik menambah sampel dari penelitian ini sehingga menghasilkan data yang lebih banyak.

2. Menambah peserta dari workshop untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. 2012. Menghasilkan Guru Kompeten & Profesional.Jakarta : Bee Media Indonesia

Aqib, Z. 2013. Model-model, Media dan Strategi pembelajaran Kontekstual. Bandung : Yrama Widya

Armanto, D. 2010. Pembelajaran Matematika Berkualitas? Revolusi Kompetensi Guru!. Jurnal Mathematics Paedagogic. Vol. I. No.1, September 2010. ISSN : 2087-1783

Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Kencana Danim, S dan Khairil. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung : Alfabeta

Echols, J dan Shadily, H. 2005. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia PustakaUtama

Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Kurniawati, A.2013. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru matematika SM Negeri di Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol.1No.1, Januari 2013. ISSN : 2337-7623

Marlin, dkk. 2014. Kesulitan Koneksi Matematis Siswa dalam Penyelesaian Soal Pada Materi Lingkaran di SMP. Vol.3, No.1, 2014.

Musfah, J. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihandan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana

National Council of Teachers of Mathematics, 2000. Principles and standards for School Maathematics. Reston. Va. NCTM

Riduwan dan Kuncoro, E. 2012. Cara menggunakan dan Memaknai Path Analysis. Bandung : Alfabeta

Roosilawati (2013). Karakteristik kemampuan Bernalar dan Memecahkan Masalah Peserta Diklat Peningkatan Kompetensi guru Kelas SD. Semarang : LPMP jawa Tengah

Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan


(6)

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada Sabri, A. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Jakarta :

Quantum Teaching

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sanjaya, W. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Rajawali Pers

Sarwono, J. 2012. Path Analysis. Jakarta : Elex Media Komputindo Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugimun. (2007). Analisis Pengembangan Kompetensi Guru Matematika

SMP/MTs di Kabupaten Nunukan. Tesis. Malang : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sulistyaningsih, dkk. Model Pembelajaran Kooperatif type CIRC dengan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik. Vol.1, No.2, Januari 2012. Unnes Journal of mathematics

Education Research. ISSN : 2252-6455

Tim Instruktur PLPG.2008. Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).Modul.Medan

Yasin, A.F (2011). Pengembangan kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah. Jurnal El Qudwah- volume 1 nomor 5 edisi April 2011