PERANAN DEWAN PERS DALAM PENYELESAIAN KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK DI MEDIA MASSA ELEKTRONIK DIHUBUNGKAN DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT.

ABSTRAK
Peranan Dewan Pers dalam Penyelesaian Kasus Pencemaran Nama
Baik di Media Massa Elektronik dihubungkan dengan Perundangundangan Terkait

Ganis Ginanjar Yudhistira
110110110006

Dalam perkembangan media informasi terkini, Media Massa menjadi
bagian penting dari gaya hidup masyarakat saat ini. Namun tidak jarang isi
dari Media Massa, khususnya Media Massa Elektronik menyinggung
martabat seseorang atau kelompok. Kasus pencemaran nama baik adalah
kasus yang paling sering terjadi terkait hal tersebut. penelitian ini dilakukan
untuk menganalisa peranan Dewan Pers dalam menangani kasus
pencemaran nama baik di media massa. Penulis mengidentifikasikan
masalah dalam tulisan sebagai berikut: Bagaimana peranan Dewan Pers
dalam proses penyelesaian kasus pencemaran nama baik di Media Massa
Elektronik dari sudut pandang KUHP, Undang-Undang Nomor 40 Tahun
1999 Tentang Pers, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Bagaimana upaya Dewan Pers
dalam menyelesaikan kasus pencemaran nama baik di media massa
Elektronik terhadap proses hukum sesuai hukum positif di Indonesia.

Adapun penulis menggunakan metode penelitian dengan spesifikasi
Deskriptif Analitis melalui pendekatan Yuridis Normatif. Penulis
mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data langsung dilapangan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui
berbagai sumber seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, surat kabar, dan
sumber yang berasal dari media elektronik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan Dewan Pers dalam
menyelesaikan kasus pencemaran nama baik di media massa adalah
sebagai lembaga etik independen yang berperan sebagai lembaga mediasi.
Selain itu Dewan Pers juga merancang instrument hukum dalam bentuk
Nota Kesepahaman dan pedoman-pedoman terkait pemberitaan Pers.
Adapun penulis memberikan saran berupa Revisi UU Pers, dan juga
penambahan upaya antisipatif dalam bidang lain selain penyelesaian
perkara pers.