KAJIAN KONSEP TRI HITA KARANA PADA LEMBAGA SUBAK SEBAGAI SUMBERDAYA BUDAYA DI BALI (Kasus Subak Juwuk Manis dan Subak Temesi di Kabupaten Gianyar).

:qg

SOCA

o

9(3) :378-384

l4t1-7i77

ISSN:

KAJIAN KONSEP TRI HITA KARANA PADA LEMBAGA SUBAK SEBAGAI
SIIMBERDAYA BTIDAYA DI BALI
(stuai SubakJuwuk Manis dan subak Temesi di Kabupaten Gianyar)
I NYOMAN
PS.

GEDE USTRIYANA DAN NI WAYAN PUTU ARTINI

Agribisnis, Fakultas pertanian, tJniuersitas {Jdagana, Bali


Email : komingbudi@y ahoo. com dan artini_so sek@y ahoo. com

ABSTRACT
Baii has m{rI traditional institutions which plal important role in regional development.
Subalq one of such
institutionq.is heritage of cultural sources corrrirrc"d asin important Baliriese rutto.
r.i mi,
aiHKi
as a way of live and Hi{u
"itl, since most of the
of society. The existence of Subak is very importi"t
rural
]:li$g"
gopyunity T B"li incl rded in the system and earntom agricultural sectoi. tn ^tfre recent years, the system of
Subak seemed to be neglected. Tli Hita Karana and-Sub1! philosophy
.rot
*y*or" when iirdustrial
"r"
culture

"ppli"Jindultry.
lists,lnany people come to Bali and.agricultural land converted to touriim
The aim of this study is to evaluate the impleirentation and sustainabfity of Thi Hii"
concept values at
Subab using Participatory Ruyl Appraisal (PRA) method and inverse matrix to analysis
the data input.
,"U"f.
areas were selected purgosrvSf in Gianyar Regency representing.tourism and
agricultural activitils i"rp"oir"fy.
The result of study found that Tri Hita Kaiana'rrahies ,r" rttl implementea"*i *rtri"ed.
ln tourism area,
SubakJuwuk Manis iras 82.52o/o transfer capabiliry *hil" ,a i;brk rJ*.ri, ir,
area, only has 7g.g3o/o
of it' This indicates that tourism activities do not grve any negative impact on the
"gri*lirral
sustainability of
ffii,

rL*;


r"r*"

r*"

fi

values.

f**"

Key words : Tri Hita Karanq subak, cultural resources

ABSTRAI(
Bali memiliki berbagai macam.lembaga tradisional yang memainkan peranan
penting dalam pembangunan
daerah' subak adalah salah satu dari leribagal"r.r_*"il*g *:lln+g"^*"";
["d"r yang diyakini sebagai
pilar budava
konsJp rri,ltuta ikrina
#a"fr arl,-a;i*i

11s1ar\at
agama Hindu' Keberadaan subak iangat p9"u1s karenasebagian
besar ko.rrirrit",
g"li
-"ry"odt p"au.J* a "r"r,
terhimpun dalam lembaga tradisionall"tt"b,rt dL memiliki .iat p".r."harian
utama Ji s"kto, pertanian. Dalam
tahun-tahun terakhir ini sistem. subak tampaknya tgrlupa\an. tio.,i"p
THK dan filosofi J"r.i"-p"r."y"

(Tfrnt$'s;, i"r'"ti

l*_j:lq*

Ja"r.
diterapkan ketika keb.eradaan budaya industri'mulai 6erkemb".,g,
ilrrryrk d;i"t"rrg yang datng ke Bali dan
sernakin banyaknya al,h fungqi tahan pertanian ke non-p"rt""iro
Tujuan dari penelitian ini;dalah untuk mengevaluasiienerapAd*
keberlangsungan konsep THKpada subak,

mengqta\al metode PRA dan inveise matrilis. Dua lokas_i y!"k dipilihiecara
sengaja di Kabupaten
Gianyar yaitu SubakJuwuk Manis mewfili
p"''*i1* a* subak Tem'esi

1*g*

g::f!

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai

THi(

masih diterapkan

J*

oleh niiai transfer sebesar 82.5 2o/o padaSubakJuwuk Manis
bahwa pengembangan daerah pailwisata tidik rnemb"rik*


nilai-nilai THK.

;;"klt;i;;Gffi;

Jr*t.,"p ;;;Gung.

Hal ini ditunjukkan

is.sgx pada subak Temesi. Hal ini menuniukkan
d"-pak iegatif pad; k;L-;;il;";;*

n"""ril*

Kata kunci: Tri Hita Karana, subak, sumberdaya budaya

PENDAHULUAN
rala1ee.r1gng

Keberadaan subak sangat penting karena sebagian


,

i":'f,'*"#TliilT:il;:*"tffff:]iT ,1xil,'kl

Bali adalah sebuah pulau yang memiliki sumberdaya b".m"t'a p".rcaharian
utam?di seltor pertanian. sebagai
alam yang relatif terbatas, trrio., kaya kepemilikan upayaanisipasiterhrdapk"kha*atiilrlil*ilrir";a

*T.b:rdy,

budaya. Bali memiliki banyak lemb_aga
tradisional yang secara nyata. telah berperanan
pembangunmr YmH merupakan'r'rarisan sumberdaya
bYd"y" Bali yaitu eksistensisistem subak, yT$

d{ain

pilar keb-udayaan
::!"ry
Hita Karana (rur)


dan dijiwai 6l"h

378
.r."q_.*,&**

*

-

9ly"t1*
rri

Bali dengan falsafah"hidup

"g"*a

Hindu.

siniizu-b"rd"yrt;iq:"B.rrlrsebut,makapemerintah

Kabupaten Gianyar sejak dini telah merumuskan
visi dan misi untuk keberlanjutan pembangunan di

Dokumen yang terkait

Tantangan dalam Melestarikan Sistem Subak sebagai Warisan Budaya Dunia di Bali.

0 2 10

Keberlangsungan Kelembagaan di Subak yang Mengalami Alih Fungsi Lahan (Kasus Subak Padang Tegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar).

5 14 56

Strategi Pengembangan Subak Menjadi Lembaga Berorientasi Agribisnis di Kabupaten Badung (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal).

1 8 38

Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

0 1 15

Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia: Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

0 4 12

Penguatan Eksistensi Subak Melalui Pendekatan Ipteks dengan Dilandasi Nilai-nilai Tri Hita Karana.

0 0 12

Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

0 0 14

this PDF file PENERAPAN TRI HITA KARANA PADA SUBAK KELAWANAN, DESA BLAHBATUHECAMATAN BLAHBATUHABUPATEN GIANYAR | Utari | dwijenAgro 1 SM

0 0 8

this PDF file PENERAPAN TRI HITA KARANA PADA SUBAK KELAWANAN, DESA BLAHBATUHECAMATAN BLAHBATUHABUPATEN GIANYAR | Utari | dwijenAgro 1 SM

0 0 8

Keywords: Tri Hita Karana, Coffee Farm Sustainability, Abian Subak Group. 1. PENDAHULUAN - IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA DALAM MENJAGA KEBERLANJUTAN PERTANIAN KOPI PADA SUBAK ABIAN TRI GUNA KARYA KINTAMANI BANGLI

1 2 13