(B. Hukum) Waralaba sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.

(B. Hukum)
Waralaba sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
Kata kunci: penjelasan fenomena, teori baru, waralaba, instrumen pengentasan kemiskinan
Imanullah, Moch Najib; Latifah, Emmy
Fakultas Hukum UNS, Penelitian, DP2M DIkti, Hibah Fundamental Lanjutan, 2012
Waralaba merupakan format bisnis dalam pendistribusian dan pemasaran produk. Namun perlu
penjelasan fenomena adanya pemanfaatan dalam hal: investasi, pembiayaan usaha dan transfer
teknologi, serta dampak negative terjadinya pelarian kapital dan pemborosan devisa. Di samping itu saat
ini ada upaya untuk menggunakan waralaba sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan,
sebuah upaya yang bertentangan dengan hakekat waralaba yang dari asalnya, yaitu Amerika Serikat,
merupakan mesin pencetak dan ekspansi kapital. Kajian yang komprehensif dan mendalam terhadap
fenomena tersebut akan melahirkan teori baru tentang waralaba, yaitu teori penggunaan waralaba
sebagai instrumen pengentasan kemiskinan.
Dengan demikian hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi berupa pengayaan materi baru dalam
bidang kewirausahaan, khususnya dalam hal kemitraan, dan ilmu ekonomi (khususnya dalam bidang
pemasaran, distribusi dan sistem bisnis), serta hukum bisnis, yaitu penggunaan hukum sebagai sarana
percepatan pembangunan ekonomi, termasuk upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui, mengeksplorasi, dan menjelaskan fenomena keberhasilan waralaba di Indonesia,
khususnya mengkaji faktor-faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan waralaba sebagai
salah satu instrumen untuk pengentasan kemiskinan. Penjelasan atas fenomena tersebut akan menjadi
dasar diketemukannya teori baru mengenai waralaba, yaitu tidak hanya sebatas sebagai format bisnis

dalam hal distribusi dan pemasaran produk, tetapi juga teori waralaba sebagai instrumen untuk
pengentasan kemiskinan. Teori baru yang ditemukan dalam penelitian ini akan memberikan sumbangan
mendasar pada bidang ilmu, yaitu adanya pengembangan fungsi waralaba dari yang semula hanya
sebagai instrumen kapitalisme sebagai pemupukan dan ekspansi kapital merambah juga ke fungsi
sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka
akan dilakukan identifikasi, inventarisasi, dan analisis terhadap faktor-faktor yang memberikan kontribusi
bagi keberhasilan waralaba di Indonesia sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan, serta
menjelaskan fenomena tersebut. Hal yang sama dilakukan terhadap keefektifan waralaba sebagai
wahana pengentasan kemiskinan, serta faktor-faktor yang menghambatnya.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain dari Pounch (2000). Informan diambil
dengan mempertimbangkan setiap pelaku usaha waralaba dan pihak-pihak terkait dengan
pengembangan usaha waralaba, dan pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab perencanaan dan
pelaksanaan program pengentasan kemiskinan, terwakili. Data dikumpulkan dengan mengunakan
kuesioner dan wawancara, kesahihan data menggunakan triangulasi data dan kritik sumber. Analisis data
dilakukan dengan editing analysis style dari Crabtree (1995).
Pada tahap berikutnya dilakukan konstruksi teori baru, yaitu teori bahwa waralaba merupakan salah satu
instrumen pengentasan kemiskinan di Indonesia. Untuk menguji dan sekaligus memantapkan teori ini
adalah dengan melakukan seminar yang melibatkan: akademisi, praktisi, asosiasi, birokrasi, politikus,
budayawan, tokoh masyarakat, pelaku usaha serta peminat. Agar hasilnya dapat dipertangungjawabkan
secara ilmiah, maka dilakukan diseminasi di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional,


sehingga peneliti lain dapat menumbuhkembangkannya atau menjadi rujukan dalam penelitian terapan.
Implikasi dari penelitian ini adalah terjadinya perubahan teori institusi bisnis, yaitu penggunaan waralaba
sebagai salah satu instrumen untuk pengentasan kemiskinan. Jadi tidak semata-mata hanya untuk
pemupukan dan ekspansi kapital saja.