Waralaba Sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.

Waralaba Sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
Moch Najib Imanullah, Emmy Latifah
Waralaba merupakan format bisnis dalam pendistribusian dan pemasaran produk. Namun perlu
penjelasan fenomena adanya pemanfaatan dalam hal: investasi, pembiayaan usaha dan transfer
teknologi, serta dampak negatif terjadinya pelarian kapital dan pemborosan devisa. Di samping
itu saat ini ada upaya untuk menggunakan waralaba sebagai salah satu instrumen pengentasan
kemiskinan, sebuah upaya yang bertentangan dengan hakekat waralaba yang dari asalnya, yaitu
Amerika Serikat, merupakan mesin pencetak dan ekspansi kapital. Kajian yang komprehensif
dan mendalam terhadap fenomena tersebut akan melahirkan teori baru tentang waralaba, yaitu
teori penggunaan waralaba sebagai instrumen pengentasan kemiskinan.
Dengan demikian hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi berupa pengayaan materi
baru dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam hal kemitraan, dan ilmu ekonomi
(khususnya dalam bidang pemasaran, distribusi dan sistem bisnis), serta hukum bisnis, yaitu
penggunaan hukum sebagai sarana percepatan pembangunan ekonomi, termasuk upaya
pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengeksplorasi, dan
menjelaskan fenomena keberhasilan waralaba di Indonesia, khususnya mengkaji faktor-faktor
yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan waralaba sebagai salah satu instrumen untuk
pengentasan kemiskinan. Penjelasan atas fenomena tersebut akan menjadi dasar
diketemukannya teori baru mengenai waralaba, yaitu tidak hanya sebatas sebagai format bisnis
dalam hal distribusi dan pemasaran produk, tetapi juga teori waralaba sebagai instrumen untuk
pengentasan kemiskinan. Teori baru yang ditemukan dalam penelitian ini akan memberikan

sumbangan mendasar pada bidang ilmu, yaitu adanya pengembangan fungsi waralaba dari yang
semula hanya sebagai instrumen kapitalisme sebagai pemupukan dan ekspansi kapital
merambah juga ke fungsi sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan. Untuk
mencapai tujuan penelitian tersebut, maka akan dilakukan identifikasi, inventarisasi, dan
analisis terhadap faktor-faktor yang memberikan kontribusi bagi keberhasilan waralaba di
Indonesia sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan, serta menjelaskan fenomena
tersebut. Hal yang sama dilakukan terhadap keefektifan waralaba sebagai wahana pengentasan
kemiskinan, serta faktor-faktor yang menghambatnya.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain dari Pounch (2000). Informan
diambil dengan mempertimbangkan setiap pelaku usaha waralaba dan pihak-pihak terkait
dengan pengembangan usaha waralaba, dan pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab
perencanaan dan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan, terwakili. Data dikumpulkan
dengan mengunakan kuesioner dan wawancara, kesahihan data menggunakan triangulasi data
dan kritik sumber. Analisis data dilakukan dengan editing analysis style dari Crabtree (1995).
Pada tahap berikutnya dilakukan konstruksi teori baru, yaitu teori bahwa waralaba merupakan
salah satu instrumen pengentasan kemiskinan di Indonesia. Untuk menguji dan sekaligus
memantapkan teori ini adalah dengan melakukan seminar yang melibatkan: akademisi, praktisi,
asosiasi, birokrasi, politikus, budayawan, tokoh masyarakat, pelaku usaha serta peminat. Agar

hasilnya dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah, maka dilakukan diseminasi di jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal internasional, sehingga peneliti lain dapat
menumbuhkembangkannya atau menjadi rujukan dalam penelitian terapan. Implikasi dari
penelitian ini adalah terjadinya perubahan teori institusi bisnis, yaitu penggunaan waralaba
sebagai salah satu instrumen untuk pengentasan kemiskinan. Jadi tidak semata-mata hanya
untuk pemupukan dan ekspansi capital saja.
Kata kunci: penjelasan fenomena, teori baru, waralaba, instrumen pengentasan kemiskinan.