PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN APRIASI SENI MUSIK TERHADAP HASIL BELAJAR HARMONI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 11 MEDAN.

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Selama proses
penulisan tesis ini banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan pembimbing dan motivasi dari keluarga serta rekan-rekan mahasiswa
Pascasrujana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini,
ucapan terimakasih disampaikan kepada:
Bapak Pro£ Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di
Program Pascasarjana Unimed dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang, Direktur
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan administrasi
di Program Pascasrujana Unimed.
Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Muhammad Badiran, M.Pd, dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd, sebagai
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Bapak Pro£ Dr. Harun


Sitompul, M.Pd, Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D dan Bapak Dr. Nooryan
Bahari, M.Sn, sebagai narasumber yang telah memberikan masukan demi
kesempwnaan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak

Pro£ Dr.

Muhammad Badiran M.Pd., Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak

iii

Dr. Sabat Siagian, M.Pd., Sekretaris Program

Studi Teknologi Pendidikan atas

segala motivasi dan bantuan kepada penulis berupa layanan perkuliahan dan
administrasinya.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu dosen
Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasmjana Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti

perkuliahan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada rekan mahasiswa
Pascasatjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan sebagai ternan yang telah
banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Ucapan terimkasih teristimewa disampaikan kepada Ayahanda Aim. M. Basri
Rais dan Ibunda Almh. Hj. Salbiah Noor dan kepada Suami Drs. Rudi Pranoto dan
Ananda tercinta Raisha Ghadati Raudina dan Razif lchwan Fahrazi yang telah
memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan penulisan
tesis ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat bennanfaat bagi pendldikan di masa kini ·
dan yang akan datang.

Medan,

April 2009

Penulis,

UYUNI WIDIASTUTI
Nim.061188230044


iv

ABSTRACT

Uyuni Widiastuti. 061188230044. The Effect of Instructional Strategy and
Appreciation of Art on The Students' Achievement of Art at SMKN 11 Medan.
Thesis: Post Graduate Program of State University ofMedan. 2009.

This research is aimed at finding out: (1) the different between the Hannony
of the students' learning achievement that taught by the discovery
and
constructivism learning strategies, (2) the different of the students' harmony learning
that have the ability of art music high appreciation and the students have the ability
low are music appreciation, and (3) the interaction between instructional strategies
and the ability are music appreciation in the effect of the hannony learning
achievement.
The population of this research was XI SMKN 11 Medan that consist of four
classes .with all students are 11 0 students. The chosen classes that be the group of
discovery learning is XI A class that consist of 25 students and XI B class that

consist of 22 students as constructivism learning class. The ·instrument used to
measure the learning achievement was a essay test of 15 items. The obtain data of the
ability of appreciation in· art music that used questionnaire that consist of 19 items.
The normality test used Liliefors arid the homogeneity tes was Bartlett test. The data
analysis technique was Analysis of Variance (ANAVA) with two-way at the level of
significance a = 0.05 followed by Scheffe test.
The research findings were: (1) there are the different between the learning
achievement of Harmony between the stUdents that taught by using discovery and
constructivism strategies, where the average the students' learning achievement
taught with discovery strategy was X= 68.56, which was lower than the average the
students' learning achievement taught with constructivism strategy, which was X=
70.77, with Fcoum = 29.498 > Ftabte = 4.06 (2) the are different the harmony learning
achievement that have the ability in high art music appreciation and the students have
the low art mruiic appreciation, where. The average the students' learning
achievement with high art music appreciation was X= 73.11, which was higher than
the students' learning achievement with low art music appreciation X= 66.53, with
Fcoum = 9.20 > Ftable = 4.06 (3) there was an interaction between instructional strategy
and the art music appreciation to the hannony learning achievement with with FCOID\t
11.39 > ftable= 4.06.
Based on the data analysis, it can be concluded that students with high art

music appreciation characteristics should be best taught with constructivism strategy
while studenets with low art music appreciation with discovery strategy. The
implication of this research is the application learning strategy can be adapted by the
students characteristic.

ABSTRAK

Uyuni Widiastuti. 061188230044
Pengarub Strategi Pembelajaran Dan
Kemampuan Apresiasi Seni Musik Terbadap Hasil Belajar Harmoni Siswa
Sekolab Menengab Kejuruan (SMK) Negeri 11 Medan. Tesis: Program Pasca
Srujana Universitas Negeri Medan. 2009.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) perbedaan
basil belajar barmoni antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
discovery dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme, (2)
perbedaan basil belajar barmoni siswa yang mempunyai kemampuan apresiasi seni
musik tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan apresiasi seni musik rendah,
dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan apresiasi seni musik
dalam mempengaruhi basil belajar barmoni.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 11 Medan
yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya adalah 11 0 siswa. Kelas
yang terpilib sebagai kelompok pembelajaran discovery adalah kelas XI D terdiri
dari 25 siswa dan Kelas XI C terdiri dari 22 siswa sebagai kelas pembelajaran
konstruktivisme. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes
berbentuk essai sebanyak 15 soal. Untuk mendapatkan data kemampuan apresiasi
seni musik digunakan angket yang· berjumlah 19 pernyataan. Untuk menguji
normalitas data digunakan uji Liliefors sedangkan untuk menguji bomogenitas data
digunakan uji Fisher dan Uji Bartlett. Data dianalisis dengan analisis varians
(ANAVA) dua jalur pada taraf signifikansi a = 0,05 kemudian dilanjutkan dengan
uji Scbeffe.
Hasil penelitian adalah: (I) terdapat perbedaan basil belajar barmoni antara
siswa yang diajar dengan strategi pembelajarail discovery dan siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran konstruktivisme, dimana mta-rata basil belajar barmoru
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran discovery adalah X = 68,56
sedangkan mta-mta basil belajar harmoru siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran konstruktivisme adalah X= 70,77, dengan Fhitung = 29,49 > Ftabet =
4,06, (2) terdapat perbedaan basil belajar Harmoru siswa yang mempunyai
kemampuan apresiasi seni musik tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan
apresiasi seru musik rendah, dimana rata-rata basil belajar barmoni siswa dengan

kemampuan apresiasi seni musik tinggi adalah X= 73,11 lebih tinggi daripada basil
belajar barmoni siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah X= 66,53,
dengan Fhitung = 9,20 > Ftabel = 4,06, dan (3) terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan apresiasi seni musik terhadap basil belajar barmoni
dengan Fhitung = 11,39 > Ftabel = 4,06.
Berdasarkan basil analisis data disimpulkan bahwa untuk siswa yang dengan
karakteristik kemampuan apresiasi seni musik tinggi lebih tepat digunakan strategi
pembelajaran konstruktivisme sedangkan siswa dengan kemampuan apresiasi seni
musik rendah lebih tepat digunakan strategi pembelajaran discovery. Implikasi
penelitian ini adalah penerapan strategi ·pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik siswa.

ii

··:·-;i7'"""

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pendidikan yang diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan baik yang
formal maupun tidak formal, telah menjadi kebutuhan dunia pendidikan secara
substansial termasuk dengan pendidikan seni, hanya saja porsi pengajaran dari masingmasing ilmu itu tidak sama. Hal ini berarti bahwa melalui pendidikan seni, kebutuhan
peserta didik terhadap pengakuan harga dirilberprestasi, aktualisasi diri, mengetahui arti
seni, dan rasa keindahan, dapat diwadahi di dunia pendidikan.
Pendidikan seni memiliki sifat multilingual,multidimensional, dan multikultural.
Multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan
berbagai cara dan media, seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai
perpaduannya, Multidimensional adalah mengembangkan potensi yang meliputi
persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan produktivitas dalam
menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri, dengan
c~a

memadukan secara

harmonis unsur-unsur logika, kinestika, etika, dan estetika. Sifat multikultural
mengandung makna bahwa pendidikan seni dapat menumbuhkembangkan kesadaran
dan kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya nusantara dan mancanegara
sebagai wujud pembentukan dari sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab,
serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.


Pendidikan seni tingkat sekolah menengah yang ada di kota Medan terdapat di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 (dahwu Sekolah Menengah Musik). Sejak
didirikan SMKN 11 ini eksis di jalur musik klasik barat, namun sejak tahun 1999 mulai

menyesuaikan kurikulumnya dengan mengadopsi perkembangan musik non klasik
barat. Musik non klasik barat mencakup jenis musik pop, rock, jazz, country, dangdut,
dan berbagai jenis musik barat IainDya. Terobosan ini tentu merupakan salah satu
kebijakan dalam upaya membuka diri dengan perkembangan zaman, hal ini dapat
diketahui bahwa selera musik di luar musik klasik barat berkembang dengan sangat
pesat.
Pengembangan penyelenggaraan sistem pendidikan di lingkungan SMK Negeri
11 saat ini mencakup dua komponen utama dalam satu kesatuan sistem yaitu
pengembangan program keahlian seni musik dan pengembangan kurikulum. Arab
pengembangan tersebut bersandar pada landasan atau arah yang telah dirumuskan dalam
tujuan, Visi serta Misi SMK Negeri 11 yaitu: Teladan dalam perilaku dan unggul dalam
prestasi.
SMK Negeri 11 bernaung di bawah Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan.
Secara umum Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tujuan untuk membentuk
manusia yang bermoral Pancasila dan berfungsi untuk mempersiapkan tenaga kerja

yang terampil, terlatih, dan terdidik. Sejalan dengan tujuan dari Sekolah Menengah
Kejuruan, SMK Negeri 11 juga mempunyai tujuan yaitu untuk membentuk lulusan
menjadi tenaga kerja dalam bidang musik yang mampu bekerja mandiri, memiliki
pengetahuan, menguasai keterampilan dan sikap profesional serta memiliki kemampuan
dalam mengembangkan seni musik. Bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh tamatan
SMK Negeri 11 di antaranya adalah: sebagai seniman musik, Korps musik di TNI atau
Polri, penata musik (komposer), pengelola pementasan musik dan usaha lainnya yang
berhubungan dengan musik. Pendidik seni (guru) yang berada di SMK Negeri 11
berusaha memberikan materi teori musik dan praktek musik yang baik untuk dapat

2

merangsang siswa dalam melatih keterampilan bermain musik agar dapat bekerja secara
mandiri yang relevan dengan kebutuhan di lapangan. Guna mencapai tingkat pennainan
musik yang baik pada siswa. maka dibutuhkan latihan yang teratur dengan
mengaplikasikan pelajaran yang sangat berhubungan di antaranya pelajaran teori musik,
solfegio dan harmoni yang memiliki korelasi yang sangat signifikan terhadap praktek
instrumen.
Penerimaan siswa SMK Negeri 11 dilakukan bersamaan dengan seleksi
penerimaan siswa baru pada awal tahun ajaran baru. Adapun yang menjadi acuan pada

seleksi penerimaan siswa baru adalah: (1) perangkingan Nilai Ebtanas Murni (NEM);
(2) kelas yang dipilih (klasik dan non klasik), kelas klasik dan kelas non klasik
mendapatkan mata pelajaran teori yang sama. yang membedakannya hanya pada jenis
instrumen yang dipilih (kelas klasik memilih jenis instrumen yang digunakan pada
musik klasik, dan kelas non klasik memilih jenis instrument pada band); (3) tes
musikalitas (untuk menilai kemampuan musikalitas calon siswa) dan; (4) pemilihan
instrumen musik (disesuaikan dengan kondisi fisik dari calon siswa).
Ada beberapa mata pelajaran yang menjadi mata pelajaran utama dari SMK
Negeri 11, di antaranya adalah harmoni. Mata pelajaran ini merupakan salah satu mata
pelajaran yang ada di dalam kurikulurn SMK Negeri 11 yang diberikan pada siswa
kelas XI. Materi pelajaran yang harus dipaharni untuk dapat melanjutkan mata pelajaran
harmoni adalah seluruh materi yang dipelajari dalarn teori musik yang didapat di kelas

X. karena dasar dari mata pelajaran harmoni adalah teori musik khususnya dalam pokok
bahasan tangga nada. interval dan akord. Tujuan dari mata pelajaran harmoni adalah
sebagai dasar dalam mengaransemen atau mengubah suatu lagu menjadi 4 suara yaitu

3

suara sopran dan alto (untuk suara wanita), tenor dan bas (untuk suara pria) dengan
mengikuti peraturan-peraturan yang digunakan dalam mengaransemen lagu.
Faktor yang sangat mempengaruhi terhambatnya mata pelajaran hannoni

di

SMK Negeri 11 adalah masih kurang pahamnya siswa dalam mata pelajaran teori musik
khususnya dalam pokok bahasan interval dan akord karena kedua pokok bahasan ini
sangat penting untuk mendukung pelajaran harmoni. Bahkan beberapa siswa yang
sudah duduk di kelas XI masih ada juga yang belum bisa membaca notasi musik,
menempatkan tanda kunci G dan F, nilai nada, dan lain sebagainya, sehingga
menghambat pemberian materi harmoni karena semua ini merupakan dasar dalam
membuat aransemen lagu. Hal ini bisa teJjadi mungkin karena guru kurang bervariasi
atau tidak tepat dalam men~guak

strategi pembelajaran sehingga siswa susah

memahami dan sulit mengingat pelajaran. Selain itu kurang dimanfaatkannya piano dan
vokal sebagai media pembelajaran, karena dari kedua media pembelajaran ini akan
membantu dalam mendengarkan lagu yang diaransem.en.
Gambaran terhambatnya mata pelajaran hannoni di lapangan menunjukkan
bahwa proses pembelajaran harmoni yang ada di SMK Negeri 11 cenderung kurang
terealisasi dengan baik; Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran mata pelajaran
harmoni yang dilakukan selama ini dengan menggunakan strategi pembelajaran
konvensional yang hanya memuat uraian, contoh dan latihan (UCL). Strategi
pembelajaran ini digunakan guru dalam menjelaskan satu materi kemudian membuatkan
contoh dan akhimya memberikan soal sebagai latihan dari materi yang baru saja
diberikan. Hasil pengeJjaan soal yang dibuat siswa hanya diperiksa begitu saja sesuai
dengan peraturan yang berlaku, sehingga siswa tidak dapat mengetahui suara yang

4

sesungguhnya

yang

dapat

diperdengarkan

melalui

media

piano

atau

vokal

(dinyanyikan), siswa hanya tabu kesalahan-kesalahan menurut hukum.
Mungkin akan berbeda bila pembelajaran harmoni dilakukan dengan strategi
pembelajaran

discovery

dan

strategi

pembelajaran

konstruktivisme.

Strategi

pembelajaran discovery merupakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada
siswa melalui partisipasi aktif dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
agar mereka mendapat pengalaman. Pemberian materi dimulai dengan pemberian
contoh atau kasus diikuti dengan latihan memecahkan kasus dan diakhiri dengan uraian
atau generalisasi dari isi pelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran konstruktivisme
merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara membangun dan
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasakan pengalaman.
Pemberian materi dimulai dengan memberikan uraian tentang pengertian suatu konsep,
prinsip atau prosedur, diikuti dengan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
dan diakhiri dengan latihan untuk menguasainya. Konsep belajar yang digunakan dalam
strategi pembelajaran konstruktivisme bertujuan memotivasi siswa untuk memahami
makna dan menemukan materi pelajaran yang akan dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki
pengetahuan!keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu
permasalahan/konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
Sesuai dengan tujuan harmoni yaitu sebagai dasar dalam mengaransemen atau
mengubah lagu, maka lagu yang dihasilkan harus melalui pendptaan alunan melodi
yang tidak lepas dari pertimbangan rasa karena dalam seni rasa lebih berperan daripada
rasio. Bahkan terdapat komponen seni yang tidak dapat dikerjakan dengan perhitungan
rasional misalnya harmoni karena hal ini hanya dapat dirasakan. Persoalan seni dengan

5

nilai-nilai yang terkandung di dalam seni musik disebut dengan kegiatan apresiasi seni
musik.
Apresiasi seni musik merupakan penghayatan dan pangbargaan pada seni musik
serta pada senimannya. Apresiasi seni musik yang diartikan sebagai penghayatan dan
penghargaan terbadap seni niusik sebenamya menunjukkan suatu rangkaian proses
kegiatan yang dilakukan oleb seseorang dengan sadar dan tanpa prasangka. Apresiasi
seni musik lahir dari upaya memahami suatu karya seni musik. Siswa yang berupaya
memahami musik yang didengarnya akan memperoleh suatu bentuk penghargaan atau
penilaian yang subjektif sifatnya, artinya tidak dapat disamaratakan antara kemampuan
apresiasi seni musik individu dengan yang lainnya, karena pengalaman. pengetahuan
dan wawasan sangat mempengaruhi apresiasinya terbadap seni musik.
Berdasarkan uraian di atas sangat menarik bagi peneliti untuk melihat
bagaimana pengaruh strategi pembelajaran · dim kemampuan apresiasi seni niusik
terhadap basil belajar harmoni di SMK Negeri 11.

B. ldentif"tkasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di·atas, maka dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut: (1) apakah lulusan SMK Negeri 11 sudah dapat
mengaransemen lagu? (2) apakah lulusan SMK Negeri 11 sudah siap pakai sebagai
seniman di lapangan? (3) apakah media pembelajaran piano dan vokal sangat
mendukung pembelajaran harmoni? (4) apakah guru kurang bervariasi dalam
menggunakan metode mengajar? (5) apakah penerapan strategi pembelajaran discovery
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian basil belajar? (6) apakah penerapan strategi
pembelajaran konstruktivisme mempunyai pengaruh terhadap pencapaian basil belajar?

6

(7) apakah kedua strategi pembelajaran cocok bagi siswa yang mempunyai apresiasi
seni musik yang berbeda? (8) apakah kemampuan apresiasi seni musik yang berbeda

akan mendapatkan basil belajar yang berbeda pula jika digunakan dengan strategi
pembelajaran yang berbeda? (9) apakah ada bubungan antara pengaruh strategi
pembelajaran dan kemampuan apresiasi seni musik terbadap basil belajar barmoni? (1 0)
apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan apresiasi seni musik
terbadap basil belajar barmoni ?

C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang diidentifikasi perlu dibatasi sebingga penelitian ini
terarah, efektif, efesien dan memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan keefektifan dua strategi pembelajaran yang digunakan
untuk mengajar harmoni yaitu strategi pembelajaran discovery dan strategi
pembelajaran konstruktivisme. Perbandingan strategi ini dilihat dari basil belajar siswa
dalam mata pelajaran barmoni di SMK Negeri 11. Selain strategi pembelajaran sebagai
variabel bebas utama, diperhitungkan juga adanya kemampuan apresiasi seni musik
terbadap basil belajar barmoni. Kemampuan apresiasi seni musik dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu kemampuan apresisi seni musik tinggi dan kemampuan apresiasi seni
musik rendah. Jadi penelitian ini banya terbatas pada strategi pembelajaran, kemampuan
apresiasi seni musik dan basil belajar barmoni.

7

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan basil belajar barmoni yang diajar dengan

strategi

pembelajaran discovery dengan siswa yang diajar · dengan strategi pembelajaran
konstruktivisme ?
2. Apakah terdapat perbedaan basil belajar barmoni antara siswa yang mempunyai
kemampuan apresiasi seni musik tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan
apresiasi seni musik rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan apresiasi
seni musik dalam mempengaruhi basil belajar barmoni?

E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini berrujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
strategi pembelajaran da:n kemampuan apresiasi seni musik

terhadap basil belajar

barmoni, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan basil belajar barmoni antara siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran discovery dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
konstruktivisme.
2. Perbedaan basil belajar barmoni antara siswa yang mempunyai kemampuan
apresiasi seni musik tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan. apresiasi seni
musik rendah.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan
dalam mempengaruhi basil belajar barmoni.

8

kemampuan apresiasi seni musik

F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini· diharapkan dapat bennanfaat secara
teoretis dan praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah: untuk memperkaya dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran dan hubungannya dengan
kemampuan apresiasi seni musik.

Sumbangan pemikiran dan bahan acuan

diperuntukkan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti
selanjutnya, yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang basil penerapan
strategi pembelajaran serta pengaruhnya terbadap basil belajar harmoni.
Sedangkan manfaat praktis terbadap basil penelitian ini adalah: sebagai bahan
pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran konstruktivisme,
sehingga guru dapat merancang suatu pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar
akan lebib baik jika siswa dapat mengkaitkan pengetahuan yang akan diterimanya
dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya, sehingga dapat meningkatkan basil belajar
hannoni yang lebib aktif, apresiatif, menarik, dan menyenangkan.

9

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari basil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
Pertama, terdapat perbedaan rata-rata basil belajar harmoni antara siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery dengan siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran konstruktivisme. Rata-rata basil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran konstruktivisme lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata basil belajar hannoni siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran discovery. Strategi pembelajaran konstruktivisme lebih efektif diterapkan
dalam

~mbelajrn

barmoni guna meningkatkan basil belajar barmoni siswa tanpa

memperhatikan adanya perbedaan kemampuan apresiasi seni musik.
Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar harmoni antara siswa yang mempunyai

kemampuan apresiasi seni musik tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan apresiasi
seni musik rendah. Rata-rata basil bel ajar harmoni siswa dengan ke.mampuan apresiasi seni
musik tinggi secara keseluruhan baik yang dibelajarkan strategi pembelajaran discovery
dan strategi pembelajaran konstruktivisme lebih tinggi dari pada rata-rata basil belajar
hannoni siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah.
Ketiga, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan apresiasi

seni musik siswa yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar harmoni.

93

Perbedaan pengaruh tersebut adalah: (a) basil belajar hannoni siswa dengan kemampuan
apresiasi seni musik tinggi lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme
daripada diajar dengan strategi pembelajaran discovery, (b) basil belajar barmoni siswa
dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi lebih baik diajar dengan strategi
pembelajaran discovery daripada siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah,
(c) basil belajar barmoni siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi lebih baik
diajar dengan strategi pembelajaran discovery daripada siswa dengan kemampuan apresiasi
seni musik rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme, (d) basil
belajar barmoni siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme lebih baik
diajar daripada strategi pembelajaran discovery dengan siswa kemampuan apresiasi seni
musik rendah, (e) basil belajar barmoni siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik
tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme lebih baik daripada siswa
dengan kemampuan apresiasi seni musik rendab, dan (f) basil belajar harmoni siswa dengan
kemampuan apresiasi seni musik rendah lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran
discovery daripada dengan strategi pembelajaran konstruktivisme.

B. Implikasi
Pertama, basil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukk.an adanya pengaruh

strategi pembelajaran

terhadap basil belajar dalam bidang studi harmoni. Hal ini

memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar harmoni. Hal ini dapat
dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring

94

keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Konsekuensinya apabila
strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa
secara rata-rata basil belajar harmoni siswa SMK Negeri 11 Medan lebih tinggi dengan
menggunakan strategi pernbelajaran konstruktivisme dari pada strategi pembelajaran
discovery. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran konstruktivisme lebih efektif
untuk meningkatkan basil belajar harmoni, karena dalam pembelajaran yang menerapkan
strategi pembelajaran konstruktivisme, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri
ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah
dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Kekhasan dari strategi pembelajaran
konstruktivisme adalah pada kegiatan menampilkan sesuatu yang konkrit yang dapat
dilihat, didengar dan dirasakan siswa sehingga dapat mengalami proses pernbelajaran
secara maksimal.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap basil
belajar harmoni berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran
konstruktivisme. Menggunakan strategi pembelajaran konstruktivisme diharapkan guru
dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap
pembelajaran harmoni dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajaran
konstruktivisme maka guru harus terlebih dahulu dituntut memahami tahapan-tahapan yang
terdapat dalam strategi pembelajaran konstruktivisme.

95

Kedua, basil penelitian juga menunjukkan babwa kemampuan apresiasi seni musik

berpengarub terhadap basil belajar hannoni. Siswa dengan kemampuan apresiasi seni
musik tinggi secara rata-rata mempunyai basil belajar hannoni lebih tinggi atau unggul
dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah. Pernyataan
tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan apresiasi seni musik
signifikan memberikan pengafl.Jh dalam meningkatkan basil belajar harmoni siswa.
Kemampuan apresiasi seni musik yang dipilah atas kemampuan apresiasi seni musik tinggi
dan kemampuan apresiasi seni musik rendah ditentukan dari basil skor basil angket
kemampuan apresiasi seni musik yang peneliti rancang. Siswa dengan kemampuan
apresiasi seni musik tinggi akan lebih mudah mengolah dan mengemukakan ide dan
pemikirannya yang ada dibenaknya dalam memahami materi harmoni. Konsekuensinya
apabila siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi tentu akan maksimal pula
pencapaian basil belajar hannoni, sebaliknya siswa dengan kemampuan apresiasi seni
musik rendah maka tingkat pencapaian belajamya kurang maksimal khususnya pada materi
harmoni.
Konsekuensi logis dari perbedaan kemampuan apresiasi seni musik siswa
berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran barmoni untuk melakukan identifikasi
dan prediksi didalam menentukan kemampuan apresiasi seni musik siswa. Apabila
kemampuan apresiasi seni musik dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan
rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik siswa, disamping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain
misalnya untuk siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi dijadikan tutor

96

sebaya kepada teman-temannya agar tetjalin komunikasi dan saling ketergantungan positif
diantara mereka. Siswa diharapkan secara bersama-sama dalam komunitasnya mampu
membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya
dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh basil belajar harmoni yang lebih
baik.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek kemampuan apresiasi seni
musik

mengisyaratkan

guru

dalam

memilih

strategi

pembelajaran

harus

mempertimbangkan faktor kemampuan apresiasi · seni musik siswa. Sebagaimana dipahami
bahwa kemampuan apresiasi seni musik yang berbeda di antara siswa berkaitan dengan
reaksi positif atau negatif yang akan dilakukan siswa dalam merespon suatu ide, gagasan
atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan efektif atau tidak tergantung dari karakteristik siswa dalam hal ini
kemampuan apresiasi seni musik.
Perbedaan kemampuan apresiasi seni musik berimplikasi kepada guru di dalam
memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa Bagi siswa
dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi hal tersebut tidaklah menjadi sebuah
kesulitan bagi guru dalam niotivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa,
tetapi bagi siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah maka guru perlu
memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu didalam memberikan motivasi,
membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Perbedaan kemampuan apresiasi seni
musik ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan dan mengarahkan dengan

97

membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas dimana siswa dengan
kemampuan apresiasi seni musik tinggi saling memberikan bantuan kepada siswa dengan
kemampuan apresiasi seni musik rendab, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi
siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah dapat terbantu dalam memahami
materi pelajaran barmoni.
Ketiga, basil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran

dan kemampuan apresiasi seni musik terbadap basil belajar barmoni. Interaksi tersebut
terindikasi dari siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik rendah lebib tepat diajar
dengan strategi pembelajaran discovery, sedangkan bagi siswa dengan kemampuan
apresiasi seni musik tinggi lebib tepat diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
konstruktivisme. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan basil
belajar harmoni dipengarubi oleb strategi pembelajaran yang diterapkan oleb guru dan
kemampuan apresiasi seni musik yang dimiliki siswa. Antara guru dan siswa mempunyai
peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan basil belajar barmoni itu sendiri,
sebingga dengan demikian untuk mencapai basil belajar yang maksimal maka kedua
variabel tersebut yaitu strategi

p~mbelajrn

dan kemampuan apresiasi seni musik menjadi

dua hal yang tak dapat dipisahkan.
Implikasi dari interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan apresiasi seni musik
kepada guru dan siswa. Kepada guru, agar dapat memahami da'n tentunya melaksanakan
dengan baik penerapan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa
dan karakteristik materi ajar,sedangkan kepada siswa agar selalu berupaya meningkatkan
kemampuan apresiasi seni musiknya dengan selalu mengasab kepekaan seninya.

98

Hasil penelitian berimplikasi kepada penyelenggara atau lembaga pendidikan.
Untuk menerapkan strategi pembelajaran khususnya strategi pembelajaran konstruktivisme
pada pembelajaran harmoni didukung dengan ketersediaan alat-alat atau media
pembelajaran yang cukup memadai, untuk itu ketersediaan alat-alat atau media
pembelajaran

yang dipergunakan

dalam

pembelajaran

menjadi

tanggung jawab

penyelenggara atau lembaga secara umum dan guru secara khusus. Untuk itu diharapkan
penyelenggara atau lembaga menyediakannya ketercukupan media atau alat pelajaran yang
dibutuhkan agar basil bel ajar dapat diperoleh secara maksimal.
Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi kepada Diknas Kota Medan agar
melakukan pelatihan kepada guru-guru khususnya pelatihan tentang strategi pembelajaran.
Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat lebih bervariatif,
bermakna dan menarik minat siswa untuk belajar. Hal ini menjadi penting dilakukan karena
guru perlu mendapat pembinaan dari Diknas Kota Medan tentang perkembangan terkini
dalam dunia pendidikan.
Hasil penelitian ini juga _memberikan implikasi kepada penulis/pengarang buku
harmoni dan penerbit buku agar kiranya dapat menyajikan strategi pembelajaran yang
variatif. Berdasarkan kajian yang ditemukan pada penelitian ini pembelajaran harmoni
yang terlihat pada buku-buku teks pelajaran yang digunakan masih didominasi dengan
buku-buku teks pelajaran yang menerapkan pembelajaran konvensional.

C. Saran-Saran
I. Kepada guru agar memperhatikan strategi pembelajaran yang diterapkan yakni pada
siswa dengan kemampuan apresiasi seni musik tinggi lebih baik diajar dengan

99

strategi pembelajaran konstruktivisme, sedangkan bagi siswa dengan kemampuan
apresiasi seni musik rendah lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran
discovery daripada strategi pembelajaran konstruktivisme.
2. Kepada pihak penyelenggara pendidikan di SMK Negeri II Medan agar dapat
mensupport guru dalam melaksanakan pembelajaran variatif yang disesuaikan
dengan karakteristik kemampuan apresiasi seni musik siswa dan mensupport dalam
penyediaan media dan alat pelajaran.
3. Kepada pihak penulis buku materi ajar bidang studi harmoni agar mencantumkan
strategi pembelajaran variatif, hal ini dilakukan untuk mengadopsi karakteristik
siswa yang beragam.
4. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tenutng strategi pembelajaran
yang diterapkan dalam seni hendaknya memperluas jumlah sampel dan menambah
variabel-variabel yang dikontrol sehingga diperoleh pengetahuan yang Iebih luas
lagi mengenai strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam bidang seni.

100

DAFTAR PUSTAKA

Ary, D. Jacobs, & L.C.Razavieh. A. 1982. Pengantar Pene/itian dalam Pendidikon.
(Penerjemah Furchan,A). Surabaya: Usaha Nasional
Abruscato, Joseph. 1995. Teaching Children Science A Discovery Approach. University of
Vermont
Ami en, M. 1998. Mengajarkon llmu Pengetahuan A/am (IPA) dengan Menggunakon
Metode Discovery. Jakarta: P2LP Depdikbud
A.A.M, Djelantik. 1999. Estetiko Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI
Asmawi, Zainul, 2001. Penilaian Hasi/ Be/ajar. Jakarta : PEKERTI
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikon. Jakarta : Bumi Aksara
Bruner, J .S. ~ 968. Toward A Theory ofInstructional. New York: Norton
Butterworth, Anna. 1999. Harmony in Practice. The Associated Board of the Royal
Schools of Music
Banoe Pono. 2003, Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yogyakarta: Kanisius
Badiran, Muhamad. 2003. Berpikir lnduktif dan Keunggulannya Dalam Visualisasi
Karya Seni Rupa,. Jumal Tabularasa, Volume 01, No. 01 Juli 2003. Medan PPs
Unimed
..
------,---,---· 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Sebagai Usaha
Meningkatlcan Mutu Proses Be/ajar Mengajar Seni Rupa : Makalah Penelitian
Unimed Medan
Budiningsih Asri. 2005. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakart: Pustaka Pel ajar
Campbell, D.T. Stanley, J.C. 1966. Eksperimental and Quasi Eksperimental Design for
Research. USA: Rand Me Nally & Company Chicago
C.Seels, Barbara. 1995. Instructional Design
Educational Technology Publication.

101

Fundamental.

New Jersey:

USA

Dahar, Ratna Willis. 1989. Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Gmmedia
Don Michael Randel. 1986. Araransemen The New Harvard Dictionary Of Music London:
The Belnap Pres Of Harvard University
Feldman, E.B. 1981. Varieties of Visual Experience. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall
Gagne. 1966. Learning by Discovery: A Critical Appraisal Rand Me. Nally. Chicago,
Illionis
Gagne, N.L dan David C. Berliner. 1984. Education Psycologys. Chicago: Rand MCNally
College Publishing Company
Guming, Libertus. 2006. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap
Hasil Belajar Fisika SMP Swasta Teladan Medan. Tesis. Pascasrujana Unimed
Hillgard.E. Rand Bower G. H. 1966. Theories of Learning. New York:Appleton Century
Crofts
Hardjana, Suka 1983. Estetilw Musik. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Hindemith, Paul. 1993. A Concentrated Course in Traditional Harmony: Schott Music
Corporation
Hamalik, Oemar. 1993. Perencanaan Pengajaran
Bandung: Cipta Aditya Bakti

berdasarlwn pendelwtan system

Harahap, Mahyuddin. 1995. Cara Mengajar dengan Basil yang Baik. Bandung:
Diponegoro
Hendra, Surya. 2007. Peranan Guru dalam Pendidilwn, http:// www.pak guruonline.com.
15/04/2007
Kemp, J.E. 1985. The Instructional Design Process. New York: Harper and Row
Lebow David. 1993. Contructivist Values for Instructional System Design. Five Principles
Toward a New Mindset. Educational Technology Reseach and Developmen.
Mulcom, Boyd. 1980 Arransement The New Grove Dictionary of Music and Musicians,
London: Macmillan Publishers
Merrill, M.D. 1991. Contructitivism and Instructional Design. Educational Technology
Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidilwn. Jakarta: Rineka Cipta

102

Mudjiono dan Dimyati. 1999. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Mack,Dieter. 2001,. Pendidikan Musik. Bandung: UPI dan MSPI
Medsker L. Karen and Kristina M. Holdsworth. 2001. Models and Strategies for Training
Design: USA
Milyartini, Rita. 2002. Strategi Pembelajaran kesenian dan Keterampilan, Jakarta: Pusat
Penerbitan UT
Meier, Dave. 2005. The Acce/eraed learning, Bandung: Mizan Pustaka
Nasution. S. 1987. Berbagai Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara
Nursiah, Sitti. 2005. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan
Teori Konstruktivisme. Jumal Ilmu Kependidikan Volume 2, No 2 September 2005.
Sulawesi Selatan : LPMP
Piaget.J. 1971. Psychology and Epistemology. New York: The Viking Press
_ _ _ 1973. To Understand is to Invent. New York: Grossman
Primadi. 1995. Proses Apresiasi, Proses Kreasi, Proses Be/ajar. Bandung: ITB
Plomp. Tjeerd. 1996. International Encyclopedia of Educational Technology. University o
Twente, The Netherlands
Paul, S. 1996. Konstruktivisme dan Dampaknya Terhadap Pendidikan. Jakarta: Kompas
Prasetya Irawan, Suciati. 2001. Teori Be/ajar dan Motivasi. Jakarta: PEKERTI
Pasaribu, Tiur. 2007. Apresiasi Sebagai Salah Satu Upaya Mengatasi Problematika
Pembelajaran Seni Musik di SMP Swasta Methodist I Medan. Skripsi. Universitas
HKBP Nomensen
Smith, B.O.l971. Aesthetic and Criticism in Art Education. Chicago,IL: Rand MeN ally
and Company
·
Sutopo, HB. 1987. Kritik Seni Sebagai Metode Pendidikan Apresiasi. Makalah Temu
Wicara Guru Seni Rupa SMTA dan Seniman Surakarta
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Edisi ke-5 . Jakarta: Tarsito

103