KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA.

(1)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

oleh

Adi Darma Indra NIM 1100513

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHAUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Oleh:

Adi Darma Indra

1100513

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan

© Adi Darma Indra 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN ADI DARMA INDRA

1100513

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof.Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. NIP. 19590714 198601 1 001

Pembimbing II

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 2001 12 2 001

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


(4)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed.

NIP 19630820 198803 1 001 Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Mei 2015

Tempat : Gedung M. Nu’man Sumantri, FPIPS UPI

Panitia Ujian terdiri atas

1. Ketua :

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si. NIP. 19620316 198803 1 003 3.2

Dr. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si. NIP. 19750414 200501 1 001 3.3


(5)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Syaifullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721112 199903 1 001


(6)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ADI DARMA INDRA (1100513), KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh melemahnya perkembangan pemikiran dan gagasan yang dihasilkan oleh tokoh bangsa mengenai konsep nasionalisme dan demokrasi. Nasionalisme dan demokrasi merupakan aspek penting dalam pembangunan sebuah bangsa. Salah satu tokoh nasional yang memberikan sumbangsih secacara pemikiran tentang nasionalisme dan demokrasi yang sesuai diterapkan di Indonesia adalah Ir. Sukarno. Sebagai bapak bangsa, beliau melahirkan pemikiran yang dikenal dengan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Grand Theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Lanur (1983, hlm. 3) yang menyatakan bahwa pemikiran manusia pada hakekatnya mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran dan di dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran bentuk (formal) untuk dapat berpikir logis. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperdalam pemikiran bapak bangsa Indonesia yaitu Ir. Sukarno mengenai sosio-nasionalisme & sosio-demokrasi. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode historis. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur murni, karena permasalahan yang dikaji berasal dari masa lampau yang berbeda zaman dan hanya dapat diteliti melalui literatur yang relevan.Penelitian ini antara lain terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Temuan penelitian ini adalah (1) Sukarno melahirkan pemikiran sosio-nasionalisme & sosio-demokrasi dilatarbelakangi oleh kehidupan pribadi dan kondisi masyarakat sekitarnya. (2) Pokok-pokok pemikiran tentang nasionalisme & sosio-demokrasi adalah nasionalisme yang menghapuskan penindasan dan penghisapan manusia maupun bangsa. Dan demokrasi yang mencakup keseimbangan antara politik dan ekonomi sebuah bangsa. (3) pemikiran sosio-nasionalisme & sosio-demokrasi perlu dikaji secara mendalam di era kontekstual sebagai upaya pengembalian hakekat nasionalisme dan demokrasi yang sesuai dengan kondisi dan situasi bangsa Indonesia. Di era modern, penjajahan yang terjadi tidak lagi berupa fisik memakai senjata dan pendudukan paksa, melainkan dengan cara-cara tersembunyi melakukan eksploitasi dan intervensi di bidang politik, ekonomi, dan budaya bangsa Indonesia.


(7)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ADI DARMA INDRA (1100513) RESEARCH ON IR. SUKARNO'S THOUGHT CONCERNING SOCIO-NATIONALISM AND SOCIO-DEMOCRATIC

This research is motivated by the weakening of the development of thinking and ideas generated by the national leader concerning the concept of nationalism and democracy. Nationalism and democracy are the important aspects in country's development. One of the national leaders who contribute on nationalism and democracy ideas that implemented in Indonesia is Ir. Sukarno. As the father of the nation, he sparks thoughts known as socio-nationalism and socio-democratic. Grand Theory that is used in this research is Lanur's theory (1983, p. 3) which states that human thought is essentially seeking and trying to obtain the truth and in the process it must be consider truth in the formal form in regards to think logic. The purpose of this study is to extend Ir. Sukarno's thought on socio-nationalism and socio-democratic. This study uses qualitative research design with historical method. Researcher uses fine literature due to research problem that is happened in the past, therefore the data collection observed through the relevant literature. This study consists of heuristics, verification, interpretation, and historiography. Furthermore, the findings are (1) Sukarno sparks thought on socio-nationalism and socio-democratic motivated by personal life and surrounding environment. (2) Principles thinking on socio-nationalism and socio-democratic is the nationalism that is eliminated oppression and exploitation of man and nation. And democracy which includes a balance between politics and economics of a nation. (3) Thought on socio-nationalism and socio-democracy needs an extension study in the contextual era as an effort to return the essence of nationalism and democracy in accordance with the conditions and the situation of the Indonesian nation. In the modern era, the colonization that is occurred is no longer in the form of physical wear guns and forced occupation, but in the ways hidden exploitation and intervention in politics, economics, and culture of Indonesia.


(8)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A.Konsep Dasar Pemikiran ... 10

1. Pengertian Pemikiran ... 10

2. Proses Pemikiran Filsafat ... 12

3. Pengertian Revitalisasi Pemikiran ... 15

4. Hambatan Revitalisasi Pemikiran ... 16

B. Hakekat Nasionalisme ... 17

1. Konsep Nasionalisme ... 17

2. Pengertian Nasionalisme ... 21

3. Sejarah Nasionalisme ... 29


(9)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hakekat Demokrasi ... 39

1. Konsep Demokrasi ... 39

2. Pengertian Demokrasi ... 41

3. Sejarah Perkembangan Demokrasi... 46

4.Model-Model Demokrasi ... 51

D. Penelitian Terdahulu ... 55

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

A. Pendekatan Penelitian ... 57

B. Metode Penelitian ... 59

C. Subjek Penelitian ... 63

D. Definisi Operasional ... 63

E. Teknik Pengumpulan Data ... 65

F. Persiapan Penelitian ... 66

G. Tahap Pelaksanaan Penelitian... 67

H. Tahap Analisis Data ... 74

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 77

A. Gambaran Umum Ir. Sukarno ... 77

1. Profil Tokoh Sukarno ... 77

2. Corak Pemikiran Sukarno ... 87

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 90

1. Riwayat Kehidupan Sukarno yang Melatarbelakangi Lahirnya Pemikiran Sosio-Nasionalisme dan Sosio Demokrasi... ... 90

2. Pokok-Pokok Pemikiran Ir. Sukarno Mengenai Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi Indonesia ... 104

3. Revitalisasi Pemikiran Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi: Analisa Reflektif Kontekstual ... ... 121


(10)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Riwayat Kehidupan Sukarno yang Melatarbelakangi

Lahirnya Pemikiran Sosio-Nasionalisme dan

Sosio Demokrasi... ... 124

2. Pokok-Pokok Pemikiran Ir. Sukarno Mengenai Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi Indonesia ... 136

3. Revitalisasi Pemikiran Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi: Analisa Reflektif Kontekstual ... ... 149

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi ... 157

A. Simpulan ... 157


(11)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita yang dimiliki warga negara. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut maka perlu didukung dengan sistem pemerintahan yang memadai dan relevan untuk menjalankan roda pemerintahan.

Paham nasionalisme merupakan hal mendasar dalam pembangunan sebuah negara. Disadari atau tidak, dalam pembangunan nasional, nasionalisme merupakan sebuah cara ideal bagi suatu bangsa untuk memajukan dan melahirkan potensi yang ada di suatu negara. Beragam cara dilakukan untuk mecapai tujuan negara melalui paham nasionalisme, salah satunya adalah dengan ditujukannya perilaku politik masyarakat yang dapat memberikan sumbangsih bagi negara baik secara pemikiran, moral, maupun tindakan.

Secara umum nasionalisme bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan kedaulatan yang sudah dimiliki oleh negara. Negara merdeka haruslah memiliki kedaulatan yang kokoh baik kedalam maupun keluar dengan cara menumbuhkan kecintaan terhadap tanah airnya. Dengan demikian, maka kedaulatan sebuah bangsa akan berdiri tegak dan berjalan sesuai dengan cita-cita nasional.

Ide mengenai paham nasionalisme muncul ketika adanya kesamaan perasaan dan tindakan dalam mewujudkan keinginan dari suatu bangsa. Nasionalisme dapat lahir bahkan sebelum negara itu sendiri muncul. Perjuangan bersama memperkuat adanya rasa cinta terhadap tanah air. Negara terjajah di era kolonialisme memiliki rasa kebangsaan yang kuat karena berupaya mempersatukan bangsanya untuk melawan ketidak adilan dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa penjajah.


(12)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nasionalisme berkembang sesuai dengan latar belakang kebudayaan, sistem politik, dan ekonomi sebuah negara. Tidak selamanya konsep nasionalisme yang berkembang di suatu negara dapat diterapkan secara utuh di satu negara yang lain karena adanya beberapa perbedaan yang terjadi sesuai dengan perkembangan masing-masing negara.

Begitupula dengan demokrasi, demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak warga negara untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara baik secara langsung maupun tidak langsung, sesuai dengan arah dan tujuan suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia arah dan tujuan tersebut termaktub dalam sebuah Ideologi, yaitu Ideologi Pancasila.

Demokrasi diberlakukan pada suatu negara untuk menciptakan sebuah budaya politik yang menitik beratkan pada kontribusi masyarakat secara penuh. Demokrasi memiliki berbagai jenis dan metodenya masing-masing. Walaupun pada hakikatnya demokrasi adalah pemerintahan yang didaulat oleh rakyat dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, namun memiliki cara yang berbeda seperti demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer, demokrasi ekonomi, dan demokrasi kerakyatan.

Landasan filosofis mengenai sistem demokrasi termaktub dalam Pancasila, sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan Perwakilan.” Sedangkan dalam Undang-Undang Dasar

1945 pasal 1 ayat (2) menyatakan “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Sehingga jelas bahwa negara Indonesia merupakan negara yang menjalankan sistem pemerintahan demokrasi.

Pada realitanya paham nasionalisme di Indonesia belum menghasilkan sesuatu yang berdampak besar bagi bangsa Indonesia. Nasionalisme belum mencapai titik yang maksimal dalam penyelenggaran roda pemerintahan. Nasionalisme seharusnya dapat direalisasikan secara kongkrit melalui perilaku dan moral positif dalam proses pembangunan yang dilakukan di Indonesia.

Sistem pemerintahan demokrasi yang dijalankan di Indonesia pun seolah hanya sebagai cita-cita belaka, namun belum berdampak kongkrit pada


(13)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesejahteraan masyarakat. Kesenjangan ekonomi dan konflik politik yang berimbas pada masyarakat masih sering terjadi dalam perjalanan pemerintahan Indonesia. Produk perundang-undangan yang dibentuk legislatif sebagian besar sudah bertujuan untuk menjamin kedaulatan rakyat namun belum secara optimal dirasakan oleh masyarakat. Seharusnya sistem demokrasi mendapatkan ruang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Banyak pemikir-pemikir bangsa yang telah merumuskan secara bersama mengenai dasar negara Indonesia, konsep negara Indonesia dan konsep nasionalisme dan demokrasi yang akan dijalankan di Indonesia. Namun pemikiran-pemikiran tersebut tidak ditelaah secara mendalam oleh masyarakat bahkan lembaga-lembaga yang menanganinya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Tan Malaka yang memiliki konsep republik bagi negara Indonesia. Pemikiran beliau adalah pemikiran yang dapat dikaji di era kontemporer namun perilaku melek sejarah atau upaya pencarian yang dilakukan masih dinilai kurang. Selain itu ada pula Moh. Hatta yang banyak memberikan kontribusi pemikiran mengenai ekonomi Indonesia. Begitupula Sutan Sjahrir yang secara mendalam menggagas beberapa konsep mengenai permasalahan sosial yang ada di Indonesia. Pemikiran-pemikiran bapak bangsa tersebut masih belum diminati oleh khalayak ramai sehingga tidak banyak gagasan baru yang dapat diterapkan dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Selain tokoh-tokoh tersebut, bangsa Indonesia memiliki seorang pemikir, politisi dan pemimpin besar yang menciptakan berbagai pemikiran mengenai Indonesia terutama mengenai nasionalisme dan demokrasi. Salah satu tokoh nasional yang memiliki peran penting dalam pengembangan konsep nasionalisme dan demokrasi di Indonesia adalah Ir. Sukarno. Nama Sukarno sangat sulit dilepaskan dari pentas sejarah Indonesia. sebagai penggali Pancasila dan presiden Republik Indonesia pertama, beliau dikenal sebagai Founding Father Bangsa Indonesia bersama beberapa rekan seperjuangan politiknya melawan penjajah dan


(14)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperjuangkan kemerdekaan seperti Muhammad Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka.

Ir. Sukarno memiliki keunggulan dalam menggalang massa dan membangkitkan semangat perlawanan melawan penjajah, dengan beragam cara. Salah satunya seperti yang dikemukakan Kasenda (2010, hlm. 2) bahwa “Sukano ditunjang oleh kemampuan menuangkan pikiran yang jernih ke dalam berbagai tulisan dan menyampaikan kepada massa pendengarnya dalam gaya bahasa yang

amat menarik dan mudah dimengerti.” Lebih dari itu beliau juga merupakan

seorang yang mempunyai kemampuan berpolitik dengan baik, walaupun dengan berbagai kontroversi yang menyelimuti dirinya. Seperti diungkapkan sendiri oleh beliau dalam buku otobiografinya Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (Adams, 2007, hlm. 17) menyatakan “Tidak seorang pun dalam peradaban modern ini bisa menimbulkan demikian banyak perasaan pro dan kontra seperti Sukarno. Aku dikutuk seperti bandit dan dipuja bagai dewa”. Sukarno menjadi tokoh yang sangat fenomenal dizamannya, ia pernah diangkat bagai dewa penyelamat negeri dan juga pernah mengalami kejatuhan nama baiknya di mata masyarakat.

Onghokham (2009, hlm. 2) berpendapat, “Banyak sarjana melihat Sukarno

sebagai “Ratu Jawa” yang berpeci, pemimpin tradisional dalam bentuk modern.

Spekulasi yang menarik dan masih menjadi perdebatan yang menarik”. Terlepas dari hal itu, penulis melihat sosok beliau sebagai seorang pemikir bangsa dan pelaku sejarah. Pemikiran beliau dinilai visioner dan memiliki orisinalitas yang cemerlang. Meskipun era orde lama sudah kita lewati beberapa puluh tahun yang lalu, namun pemikiran dan gagasan beliau masih relevan dan dapat kita kaji lebih dalam untuk kemajuan bangsa Indonesia saat ini. Ir. Sukarno memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai golongan di Indonesia, hal ini dikarenakan dari pemikiran yang beliau tuangkan dalam bentuk tulisan di berbagai media massa Indonesia, tulisan yang mudah dicerna dan diterima oleh khalayak banyak.

Salah satu pemikiran Sukarno yang memiliki daya tarik bagi bangsa Indonesia dan terutama bagi penulis sendiri adalah pemikiran beliau mengenai


(15)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Menurut Sukarno nasionalisme dan demokrasi yang dijalankan di Indonesia haruslah berbeda dengan nasionalisme dan demokrasi yang dijalankan di negara-negara barat. Sukarno yang sangat dikenal dimata masyarakat sebagai pribadi yang menentang adanya penjajahan dan penindasan semakin menunjukan bahwa paham yang dianutnya adalah paham kerakyatan atau sosialisme. Ideologi pancasila mempertegas adanya penentangan dari diri Sukarno terhadap Ideologi Bangsa Barat yang dianggap oleh beliau menindas kaum-kaum yang lemah. Beliau memiliki anggapan bahwa Pancasila bisa diperas menjadi trisila atau tiga sila yang di dalamnya adalah Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan.

Pernyataan ini semakin menunujukan bahwa nasionalisme dan sosio-demokrasi Bung Karno adalah sebuah penyederhanaan dari falsafah bangsa Indonesia. Berangkat dari pemikiran tersebut penulis tertarik untuk meneliti persoalan dan konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam penelitian ini. Konsep tersebut mulai diperkenalkan oleh Sukarno melalui tulisan-tulisan dalam berbagai media massa dan mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat Indonesia.

Ir. Sukarno memiliki pandangan mengenai nasionalisme dan demokrasi sebagai kesatuan paham yang harus dijalankan untuk memperkuat Ideologi Pancasila. Nasionalisme yang dijalankan bukanlah semata-mata nasionalisme akan kecintaan terhadap negeri saja, melainkan berupaya melakukan amalan atau perbuatan politik yang dapat memajukan negara indonesia. Begitu pula mengenai demokrasi menurut pandangan Sukarno, demokrasi yang dijalankan bukanlah demokrasi barat, melainkan demokrasi yang sesuai dengan kebudayaan dan falsafah bangsa Indonesia dan inilah yang disebut dengan “Sosio-Demokrasi dan Sosio-Nasionalisme”.

Dasar pemikiran Ir, sukarno mengenai nasionalisme dan sosio-demokrasi adalah pandangan filsafat yang sesuai dengan philoscophy grondslag bangsa Indonesia. Penulis akan meneliti pemikiran mendasar yang timbul dari pemikiran bapak bangsa, Ir. Sukarno mengenai demokrasi dan


(16)

sosio-Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nasionalisme yang seharusnya menjadi pijakan bangsa Indonesia dalam menerapkan paham demokrasi dan nasionalisme. Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi merupakan perasan dari lima sila di Pancasila. Bila pancasila kita peras menjadi trisila maka menghasilkan tiga pokok pikiran. Dua diantaranya adalah kebangsaan dan internasionalisme, kebangsaan dan perikemanusiaan yaitu sosio nasionalisme dan sosio demokrasi. Jika diperas menjadi satu itulah yang dahulu dinamakan gotong royong.

Riwayat kehidupan Sukarno akan dibahas secara mendalam untuk mengetahui mengapa pemikiran sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi ini muncul dan sejauh mana sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi berkembang sesuai dengan konsep yang selaras dengan bangsa Indonesia, selain itu untuk memperkuat konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi secara menyeluruh melalui pandangan filsafat atau pemikiran yang mendalam agar menjadi sebuah penanaman karakter bagi masyarakat dalam melakukan aktifitas politik.

Berangkat pada pemaparan tersebut menjadi suatu ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk membahas mengenai figur Ir. Sukarno, terutama mengenai pemikiran dan aktifitas politik Ir. Sukarno mengenai konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi, bagaimana latar belakang pemikiran tersebut muncul, sejauh mana pengaruh pemikiran politik Ir. Sukarno terhadap kiprah politiknya dan perkembangan bangsa Indoensia, yang kemudian dituangkan dalam skripsi yang berjudul: “KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA” disebabkan karena pemikiran Ir. Sukarno yang dianggap relevan untuk kembali dikaji di era modern ini juga nilai-nilai pemikiran beliau yang tidak pernah hilang dari zaman ke zaman. Peneletian ini dilakukan untuk mencari sebuah konsep yang utuh dalam rangka menumbuhkan kesadaran nasional. penulis ingin menemukan hakikat secara mendalam mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi Indonesia dengan melakukan refleksi terhadap pemikiran beliau dengan kondisi bangsa era kekinian. Penulis akan memaparkan sejauh mana keterkaitan dan relevansi pemikiran tersebut untuk digunakan di era modern ini.


(17)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan, penelitian ini berdasar pada konsep nasionalisme dan demokrasi yang dipaparkan oleh pendiri negara Indonesia. Yang pada dasarnya nasionalisme dan demokrasi merupakan ruang lingkup dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan civic knwoledge dan civic disposition bagi para pembacanya.

Metode penelitian ini mengguanakan metode historis dengan teknik penelitian studi literatur, metode historis dijadikan sebagai alat untuk menyusun skripsi ini karena pemikiran Ir. Sukarno berasal dari masa lampau, dan pemikirannya tertuang dalam berbagai sumber-sumber sejarah, diharapkan metode dan teknik tersebut semakin menambah keunikan dan ciri khas dari skripsi ini.

Kajian pemikiran Ir. Sukarno difokuskan mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi, yang hingga saat ini belum pernah ada yang meneliti di Universitas Pendidikan Indonesia khususnya di Departement Pendidikan Kewarganegaraan. Kajian pemikiran Ir. Sukarno pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya, namun dengan topik yang berbeda. Peneliti tetap menjaga keorisinalitas penulis dalam menyusun skripsi ini.

B. Rumusan Masalah

Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan ini, maka penulis membatasi masalah kedalam beberapa rumusan, antara lain:

1. Bagaimana riwayat kehidupan Sukarno yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi Indonesia.

2. Bagaimana pokok-pokok pemikiran Ir. Sukarno tentang sosio-nasionalisme & sosio-demokrasi Indonesia ?

3. Bagaimana upaya revitalisasi pemikiran nasionalisme & sosio-demokrasi terhadap perkembangan zaman di Indonesia?


(18)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kajian secara filosofis tentang pemikiran Ir. Sukarno mengenai nasionalisme & sosio-demokrasi.

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan yang lebih khusus antara lain:

a. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan sukarno sehingga memunculkan pemikiran sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. b. Untuk memahami pokok-pokok pikiran Sukarno tentang

sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.

c. Untuk memahami relevansi dan upaya pengembalian pemikiran sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi di zaman modern Indonesia.

D. Manfaat Penelitian 1. Dari Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka pengembangan keilmuan dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, khususnya segi ilmu filsafat politik.

Dari penelitian sejenis yang sudah dilakukan sebelumnya, penulis belum menemukan penelitian yang secara mendalam mengkaji pemikiran mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi Indonesia di Departement Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan penulis dapat memenuhi kekosongan analisa mengenai konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi Indonesia.

2. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini dapat digunakan terhadap kebijakan-kebijakan yang berlaku maupun yang akan diberlakukan. Dengan memperdalam hakikat nasionalisme dan


(19)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demokrasi yang sesuai dengan latar belakang sejarah, budaya dan ekonomi bangsa Indonesia, maka dapat dilakukan pengkajian secara evaluatif dan membangun terhadap produk hukum yang telah dikeluarkan oleh legislatif dan dinilai kurang berpihak pada kepentingan rakyat.

3. Dari Segi Praktik

Dari segi praktik, penulis berharap bahwa dengan disusunnya skripsi ini, maka praktik-praktik kenegaraan dapat ditingkatkan menuju arah dan cita-cita bangsa Indonesia. Skripsi ini diharapkan mampu mengubah praktik-praktik kenegaraan yang dianggap tidak sesuai dengan hakikat nasionalisme dan demokrasi. Perilaku atau amalan politik sumber daya manusia merupakan hal penting dalam pembangunan sebuah negara.

4. Dari Segi Aksi Sosial

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka diharapkan dapat memberikan gambaran dan arahan untuk menjalani perilaku sehari-hari yang dapat mendukung terciptanya sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Aksi sosial yang dilakukan tidak selalu diperuntukkan untuk pemegang kebijakan atau parlemen, melainkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, antara lain menciptakan perilaku budaya anti korupsi, membangkitkan semangat gotong royong, juga sebagai penyeimbang pemenuhan hak dan kewajiban warga negara.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan didalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen - dokumen atau data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis.


(20)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III : Metode Penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai pemikiran sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.

BAB IV : Temuan dan Pembahasan. Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang teori sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi daslam menjawab permasalahan bangsa dan mendeskripsikan masyarakat ideal yang hidup dengan asas gotong royong berpri kemanusiaan untuk mewujudkan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

BAB V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Dalam bab ini penulis berusaha mencoba memberikan simpulan dari apa yang sudah dibahas dan diteliti dalam penelitian ini, memberikan implikasi pada pembaca terhadap permasalahan yang diteliti, dan memberikan rekomendasi sebagai salah satu upaya pencapaian dalam penelitian yang dilakukan. Ketiga hal tersebut merupakan bagian penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi ini mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.


(21)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Kajian Pemikiran Ir. Sukarno Tentang Sosio-Nasionalisme & Sosio-Demokrasi Indonesia”. Metode yang digunakan peneliti adalah metode historis, dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur. Hal ini disebabkan kajian yang dilakukan bersumber dari pemikiran tokoh politik yang berbeda zaman, pemikirannya dapat dikaji melalui sumber-sumber sejarah seperti buku, biografi, artikel surat kabar dan berbagai sumber lainnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dirasa cocok bagi peneliti karena peneliti bertujuan menuangkan hasil kajian berdasarkan argumentasi dan pemahaman yang mendalam secara deskripsi, bukan dituangkan kedalam bentuk angka dan statistik. Penggunaan pendekatan kualitatif dilakukan peneliti atas dasar permasalahan yang dikaji adalah mengenai pemikiran seorang tokoh nasional yang membutuhkan pemahaman secara mendalam terlebih dahulu akan realita dan permasalahan yang terjadi, setelah itu peneliti menafsirkan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan dari tokoh tersebut. Selaras dengan yang dikemukakan Sukmadinata (2012, hlm. 60) bahwa :

Penelitian kualitatif, adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Dalam penelitian deskriptif sifatnya induktif, yaitu peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.

Penelitian kualitatif menitik beratkan pada pengamatan dan pemahaman peneliti. Segala bentuk gejala sosial yang dapat dikaji dan diamati oleh peneliti menjadi bahan bagi penyusunan skripsi ini. Faktor utama pendekatan kualitatif


(22)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah peneliti sendiri. Sehingga kecermatan peneliti dalam mengkaji masalah merupakan faktor penentu dari pengerjaan penelitian ini.

Dalam masyarakat, masalah sosial akan menemukan solusi ketika ada hasil dari proses meneliti dan mengkaji segala permasalahan yang ada menjadi sebuah tindakan.

Karakteristik pendekatan kualitatif menurut Creswell (2010, hlm. 293) adalah “Penelitian kualitatif berfokus kepada proses-proses yang terjadi, atau hasil. Peneliti kualitatif khususnya tertarik pada usaha memahami bagaimana sesuatu itu muncul”. Secara mendalam peneliti mengkaji latar belakang permasalahan muncul dan melihat proses mencapai hasil yang dilakukan di dalam kondisi dan realita sosial.

Adapun pendapat mengenai penelitian kualitatif yang diutarakan oleh Moleong (2000, hlm. 132) bahwa:

bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya.

Dapat disimpulkan bahwa kunci dari pengerjaan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah manusia. Manusia sebagai instrumen utama yang melakukan berbagai tahapan mulai dari persiapan hingga menafsirkan hasil penelitian. Tahapan tersebut dilakukan peneliti untuk menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan yang sudah dikaji oleh peneliti mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi di Indonesia.

Sementara menurut Bogdan (dalam Moleong, 2000, hlm. 3), mengemukakan bahwa “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Peneliti melakukan kegiatan untuk mengamati pemikiran sosio-nasionalisme sosio-demokrasi yang menjadi ketertarikan peneliti, setelah proses pengamatan dilakukan maka muncul hasil pengamatan tersebut berupa kata-kata tertulis maupun lisan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dilapangan.


(23)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan untuk mempermudah proses pengumpulan data yang dikaji oleh peneliti. Sugiyono (2009, hlm. 2) mengatakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode tersebut merupakan sebuah cara ilmiah agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan baik dan sistematis. Sjamsudin (2007 hlm. 12) menyatakan bahwa “metode merupakan prosedur, teknik atau cara-cara yang sisematis dalam melakukan suatu penyidikan.” Metode tersebut haruslah mempunyai tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan penelitian yang ideal. Dalam penentuan metode penelitian, topik dan permasalahan yang akan dikaji menentukan metode yang tepat pula untuk digunakan dalam penelitian.

Penelitian skripsi ini menggunakan metode historis yang dipakai untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau maupun pemikiran dari sebuah gagasan yang dituangkan oleh seorang tokoh di masa lalu. Peneliti menggunakan metode historis karena data-data mengenai Ir. Sukarno, baik secara latar belakang pemikiran dan keadaan zamannya berasal dari masa lalu. Sedangkan menurut Louis Gottschalk (1986, hlm. 32) “metode historis adalah proses pengujian dan menganalisis secara kritis rekaman peninggalan pada masa lampau”. Secara umum metode historis adalah upaya peneliti dalam menguji dan menganalisis secara kritis sumber-sumber yang didapatkan dari pemikiran dan kejadian masa lampau.

Sumadi (2010, hlm. 73) menyatakan bahwa :

Studi historis ini memiliki tujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverivikasikan, serta mensitesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Penelitian historis lebih tergantung kepada data yang dioberservasi.


(24)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode sejarah bertujuan membangun kembali kejadian dan pemikiran masa lalu secara sistematis dan objektif berdasarkan fakta-fakta sejarah yang sesuai dengan kenyataan tanpa manipulasi dengan cara mencari data, evaluasi data, memverivikasi lalu disintesakan untuk menegakkan fakta sejarah dengan benar. Penelitian historis memiliki dua macam rujukan, antara lain sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber yang diteliti oleh peneliti secara langsung berdasarkan literatur yang memuat pemikiran atau kejadian masa lampau dari yang akan diteliti. Sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang sudah dikaji oleh orang lain lalu peneliti melaporkan hasil observasinya. Dalam kedua sumber tersebut, sumber primer dijadikan sebagai rujukan prioritas dalam proses penelitian.

Garragan (dalam Daliman, 2012 hlm. 27) mengatakan bahwa “metode historis merupakan seperangkat asas dan aturan yang sistematik yang di desain guna membantu secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah”. Dalam metode historis terdapat asas dan aturan yang digunakan untuk merancang penelitian secara efektif berdasarkan sumber sejarah yang telah dikumpulkan.

Menurut pendapat Gray (dalam Sjamsuddin, 2007, hlm. 89), metode sejarah memiliki enam tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Memilih judul atau topik yang sesuai

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik 3. Membuat catatan yang ditemukan ketika penelitian berlangsung 4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah berhasil

dikumpulkan

5. Menyusun hasil penelitian ke dalam suatu pola yang benar atau sistematika tertentu

6. Menyajikan dan menkomunikasikannya kepada pembaca dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian, sehingga dapat dimengerti.

Enam tahapan tersebut merupakan tahapan pokok yang harus dilakukan dalam penelitian metode historis. Sementara itu, Gottschalk (1986, hlm. 18) memaparkan langkah-langkah dalam penelitian sejarah, antara lain :

1. Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan bahan-bahan tertulis yang relevan. Langkah ini disebut pula heuristik.


(25)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menyingkirkan bahan-bahan tertulis (atau bagian-bagian daripadanya) yang tidak autentik. Langkah ini disebut dengan kritik / verivikasi. 3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan

bahan-bahan yang autentik, atau disebut sebagai interpretasi.

4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti, atau dikenal pula dengan historiografi. Berdasarkan keempat tahapan tersebut maka dalam skripsi yang berjudul : “Kajian Pemikiran Ir. Sukarno Tentang Sosio-Nasionalisme & Sosio-Demokrasi Indonesia” ini, peneliti melakukan keempat tahapan tersebut, antara lain sebagai berikut :

1. Heuristik

Heuristik merupakan pencarian sumber-sumber sejarah untuk melakukan penelitian. Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heurishein yang artinya adalah menemukan. Sjamsuddin (2007, hlm. 86) menyatakan bahwa “heuristik adalah suatu kegiatan mencari sumber untuk mendapatkan data atau materi sejarah.” Sehingga heuristik adalah tahap awal dalam penelitian ini. Fokus pencarian sumber sejarah dalam penelitian ini adalah, buu-buku ataupun segala macam literatur sejarah yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Kritik Sumber

Tahap kedua setelah melakukan pencarian sumber adalah kritik terhadap sumber-sumber tersebut. Kritik disini dimaksud untuk menyeleksi kesalahan-kesalahan materi yang berpeluang dituliskan dalam penelitian. ketika proses kritik sudah dilakukan maka memperkecil kemungkinan adanya kesalahan data yang ditulis dari beberapa buku sumber. Kritik sumber memiliki kata lain verifikasi sumber. Kritik sumber terbagi dalam dua tahap, tahap awal kritik ekstern yang melihat dan memverifikasi keaslian dan segala hal yang berkaitan dengan fisik buku. Sedangkan tahap kedua adalah kritik intern yang berfokus pada verifikasi konten yang ada dalam sebuah sumber sejarah.


(26)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpretasi adalah langkah ketiga setelah proses pencarian sumber (heuristik) dan kritik sumber atau verfikasi dilakukan. Dalam tahap ini, peneliti berusaha menafsirkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berdasarkan fakta sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan. Sumber yang dijadikan bahan kajian adalah sumber primer dan sumber sekunder.

Kuntowijoyo (2003, hlm. 100) menyatakan bahwa “Terdapat dua metode yang digunakan yaitu analisis yang berarti menguraikan dan sintesis yang berarti menyatukan” peneliti terlebih dahulu menelaah dan menganalisa sumber-sumber sejarah yang dijadikan bahan kajian. Setelah selesai dianalisa maka proses selanjutnya adalah tahap memberikan sintesa dari sumber-sumber yang telah dikaji oleh peneliti.

Sedangkan Ismaun (2005, hlm. 56) mengemukakan bahwa :

interpretasi atau penafsiran sejarah itu memiliki tiga aspek penting. Pertama, analisis kritis yaitu menganlisis struktur intern dan pola-pola hubungan antar fakta-fakta. Kedua, historis-substantif, yaitu menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan fakta-fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan. Sedangkan ketiga adalah sosial budaya yaitu memperhatikan manifestasi insane dalam interaksi dan interrelasi sosial budaya.

Dari pendapat diatas jelas dikemukakan bahwa ketiga tahapan yang akan dilakukan peneliti merupakan tahapan yang utama untuk menafsirkan sebuah data. Interpretasi masuk dalam kegiatan menganalisa data. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara prosedural dan mencerminkan bahwa kajian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan interpretasi bersumber dari berbagai aspek.

4. Historiografi

Sjamsuddin (2007, hlm. 156) menyatakan bahwa :

Historiografi merupakan usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penelitian yang utuh, baik itu berupa karya besar maupun hanya berupa makalah kecil.

Dalam langkah ini, peneliti harus melakukan proses sistesis dengan landasan hasil penemuan yang sudah dikaji dari sumber-sumber sejarah yang ada.


(27)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selaras dengan pendapat Ismaun (2005, hlm. 28) menyatakan “Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah” sehingga butuh keahlian bagi peneliti untuk melukiskan sesuatu yang sudah lampau baik dari segi peristiwa maupun pemikirannya.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan hal utama yang berperan penting dalam melakukan penelitian. Subjek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah tokoh Ir. Sukarno, sehingga penelitian ini menggunakan metode historis melalui teknik studi literatur, yang garis besarnya mengkaji pemikiran tokoh di masa lampau yang berbeda zaman, karena peneliti tidak dapat menggunakan subjek penelitian manusia, tetapi melalui kebendaan antara lain berupa buku, artikel, dan sumber-sumber sejarah lainnya yang dianggap representatif dalam pendalaman pemikiran Ir. Sukarno.

Beberapa sumber penelitian yang dijadikan sebagai representative purposive akan lebih dalam dipaparkan dalam bagian pengumpulan data. Beberapa buku sejarah dan sumber-sumber yang memaparkan pemikiran beliau secara primer maupun sekunder adalah bahan kajian utama dalam penyusunan skripsi ini secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

D. Definisi Operasional

Dari skripsi yang berjudul “Kajian Pemikiran Ir. Sukarno Tentang Sosio-Nasionalisme & Sosio-Demokrasi Indonesia” peneliti uraikan masing-masing definisi operasionalnya sebagai berikut :

1. Pemikiran Sukarno

a. Latar Belakang Pemikiran Sukarno

Manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan pengetahuan sudah selayaknya menggunakan akal dan pengetahuannya untuk mewujudkan apa yang


(28)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi cita-cita hidupnya. Seperti yang dikemukakan oleh Suseno (1987, hlm. 16) bahwa “Manusia bebas sejauh ia sendiri dapat mengembangkan pikiran tentang tujuan-tujuan dan sarana-sarana kehidupannya dan sejauh ia dapat mencoba untuk bertindak sesuai dengannya.” pemikiran adalah sebuah upaya pengembangan yang dilakukan oleh manusia.

Pemikiran Sukarno dilatar belakangi dengan adanya penindasan semasa kecil yang ia rasakan. Perasaan penindasan tersebut muncul ketika teman-teman Sukarno kecil yang berasal dari negeri Belanda selalu meremehkan kemampuan orang Indonesia. berangkat dari sana lah, Bung Karno menjadi sosok yang pemberani dan memiliki konstruksi pemikiran yang dinamis untuk kemajuan manusia di Indonesia.

b. Corak Pemikiran Sukarno

Pemikiran Sukarno yang sangat menonjol adalah corak humanistik nya. Beberapa kali ia mengungkapkan perkataan Mahatma Ghandi bahwa nasionalisme yang dimiliki bukanlah negara manapun, melainkan nasionalisme-ku adalah kemanusiaan. Selain humanis, Sukarno memiliki corak pemikiran yang terintegrasi. Sering kali pemikiran Bung Karno adalah hasil dari proses integrasi beberapa konsep yang bahkan bertolak belakang. Hal ini yang memicu kontroversi terhadap pemikiran Bung Karno. Corak selanjutnya yang dimiliki Bung Karno adalah progresive. Pemikiran mengenai Nasakom memiliki berbagai kontroversi dan penolakan, tak lepas dari itu, Sukarno mnuliskan artikel “Islam Sontoloyo” yang membuat geram umat Islam. Namun setelah dikaji lebih dalam, bukan agama Islam yang menurut Sukarno sontoloyo, melainkan penganut agama Islam termasuk dirinya, yang sering melakukan taqlid buta terhadap agama dan berdampak pada penghambatan cita-cita nasional yang progresif.

2. Hakikat Sosio-Nasionalisme

Ranjabar (2014, hlm.237) mengemukakan :

Nasionalisme itu adalah masalah dorongan hidup yang paling mendasar (human basic drives), juga merupakan pengejawantahan afeksi atau sentimen yang paling kuat untuk hidup bersama, yang kemudian menjelma


(29)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jadi sikap hidup sekumpulan manusia dalam menghayati dunia sekitar yaitu: kelompok bangsa sendiri, tanah air, dan dunia manusia yang luas ini menjadi basic drives, karena dipakai untuk mempertahankan keberadaan satu kelompok penduduk yang ingin merdeka dan mandiri, dengan kelengketan emosi yang sangat pekat pada suatu wilayah tertentu guna membuat sejarah baru.

Pendapat tersebut merupakan sebuah pandangan nasionalisme secara umum. Namun sosio-nasionalisme dapat dikategorikan sebagai nasionalisme yang berpusat pada rakyat. Nasionalisme kerakyatan merupakan gagasan utama dari sosio-nasionalisme. Sosio berasal dari kata sosial yang berarti masyarakat. Sehingga nasionalisme yang dimaksud adalah nasionalisme yang memiliki keberpihakan pada masyarakat luas dan menjunjung tinggi kemanusiaan tanpa penindasan dan tanpa penghisapan manusia diatas manusia, atau pun bangsa diatas bangsa.

3. Hakikat Sosio-Demokrasi

Budiardjo (2008, hlm. 105) menyatakan pendapatnya mengenai demokrasi, “Demokrasi yang menurut asal kata berarti rakyat berkuasa atau government by the people. Kata yunani demos berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan atau berkuasa” sehingga dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah kekuasaan yang dimiliki oleh rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sedangkan sosio-demokrasi merupakan gabungan antara konsep demokrasi dengan konsep sosial atau kemasyarakatan. Demokrasi yang dipertemukan dengan kemasyarakatan disini bukanlah konsep yang dianut oleh komunisme. Walaupun ada kemiripan dan pengadopsian pemikiran tentang hal ini, namun sosio-demokrasi merupakan paham dan sistem ideal yang harus digunakan. Kebijakan yang dikeluarkan oleh legislatif seharusnya berorientasi kepada rakyat demi tercitptanya konsep sosio-demokrasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik studi literatur. Teknik penelitian ini dilakukan untuk


(30)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang dianggap sesuai dan dapat mewakili permasalahan yang akan dikaji berdasarkan buku-buku, dokumen, surat kabar dan sumber-sumber sejarah lainnya.

Untuk memenuhi sumber data yang dibutuhkan peneliti untuk mengkaji, maka peneliti mengunjungi perpustakaan yang ada di kota bandung untuk menggali informasi melalui buku-buku dan sumber sejarah yang ada, terutama mengenai pemikiran Ir. Sukarno mengenai nasionalisme dan sosio-demokrasi.

F. Persiapan Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian sangat dibutuhkan oleh peneliti dalam mempersiapkan penelitian yang akan dilakukan secara mendalam. Dalam metode historis tahapan sebelum penelitian adalah rangkaian yang dipakai untuk menggolongkan berbagai permasalahan dan pencarian sumber. Menurut Daliman (2012, hlm. 41) bahwa “Penelitian untuk kepentingan akademik terlebih dahulu diminta untuk menyusun dan mengajukan desain (rancangan) penelitian, dapat juga disebut sebagai proposal (usulan) penlitian.” Dari pendapat tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebelum penelitian dilakukan maka dilakukannya terlebih dahulu proses pengajuan proposal penelitian.

Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti adalah pengajuan proposal penelitian yang sesuai dengan tema atau topik yang sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sebagaimana Kuntowijoyo (2003, hlm. 91) berpendapat bahwa “Pemilihan topik sebaiknya dipilih berdasarkan kedekatan emosional dan kedekatan intelektual”. Tema yang dipilih oleh peneliti adalah tema yang dianggap menarik oleh peneliti. Ketertarikan peneliti mengajukan topik dan judul penelitian ini adalah dikarenakan, peneliti belum menemukan penelitian yang menggunakan metode historis dan teknik studi literatur dengan mengkaji pemikiran tokoh nasional Ir. Sukarno mengenai gagasan politiknya


(31)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara mendalam, terutama di Departement Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia

.

2. Proses Bimbingan

Proses bimbingan adalah salah satu upaya terpenting dalam menciptakan sebuah karya ilmiah yang baik dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan, peneliti melakukan bimbingan bersama dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Bimbingan merupakan suatu kegiatan konsultasi yang ditujukan untuk pendalaman proses pengerjaan skripsi. Proses bimbingan dilakukan setelah peneliti memperoleh SK penunjukkan pembimbing, berdasarkan SK tersebut, dosen pembimbing terdiri dari dua orang yaitu Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., sebagai pembimbing I dan Dr. Kokom Komalasari, M.Pd sebagai pembimbing II.

Dalam proses bimbingan, peneliti mulai melaksanakan kegiatan bimbingan, baik dengan pembimbing I yaitu Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., dan Dr. Kokom Komalasari, M.Pd., selaku pembimbing II yang sesuai dengan ketetapan dalam seminar proposal. Kegiatan bimbingan dilakukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. Peneliti melakukan hal ini untuk menjalin konsultasi yang efektif dari dosen pembimbing dalam proses penyusunan skripsi ini.

Peneliti memiliki anggapan bahwa kegiatan bimbingan sangat diperlukan untuk menemukan formula yang tepat dalam proses penyusunan skripsi, dengan metode diskusi dan tanya jawab mengenai permasalahan yang sedang dikaji serta untuk mendapatkan petunjuk dansaran mengenai penelitian skripsi dalam melaksanakan proses penelitian. Setiap hasil penelitian dan penelitian diajukan pada dosen pembimbing ketika pertemuan bimbingan dengan masing-masing pembimbing dan dicatat dalam buku bimbingan.

G. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dalam melakukan tahapan pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki peran penting terhadap penyajian hasil


(32)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk mengkaji permasalahan yang akan diteliti. Proses yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut terdiri dari empat kegiatan inti. Seperti yang dikemukakan oleh Sjamsuddin (2007, hlm. 85) mengemukakan bahwa “tahapan metode sejarah mencangkup heuristik, kritik, interpretasi dan penelitian sejarah (historiografi).” Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa empat tahapan inti tersebut merupakan hal yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini. Keempat tahapan pelaksanaan penelitian tersebut, terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah proses pengumpulan sumber dan pengkritikan sumber yaitu heuristik dan kritik. Sedangkan pada tahap selanjutnya termasuk dalam tahap analisa yaitu interpretasi dan tahap terakhir merupakan penelitian laporan yang disebut historiografi. Keempat tahap pelaksanaan penelitian historis tersebut akan dipaparkan oleh peneliti dibawah ini :

1. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Pengumpulan sumber merupakan tahap paling awal yang dilakukan ketika melakukan penelitian. pengumpulan sumber secara istilah, sering disebut dengan “Heuristik”. Menurut Renier (1997, hlm. 113) “Heuristik merupakan suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu.” Dalam pendapat tersebut peneliti dapat mengambil suatu pemahaman bahwa heuristik adalah cara atau proses dalam pencarian sumber-sumber yang akan diteliti. Sedangkan Kuntowijoyo (2005, hlm. 95) mengatakan bahwa “sumber sejarah disebut juga data sejarah.” Hal ini mengacu pada data yang akan dicari oleh peniliti dari sumber-sumber kesejarahan.

Sjamsuddin (2007, hlm. 86) berpendapat bahwa “Heuristik merupakan kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah, atau evidensi sejarah.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahap heuristik adalah pencarian sumber yang akan dikaji berdasarkan peristiwa sejarah, pemikiran sejarah, dan menemukan evidensinya.

Menurut Abdurrahman (2007, hlm. 65) mengatakan bahwa “Salah satu prinsip di dalam heuristik ialah sejarawan harus mencari sumber primer.” Peneliti menemukan sumber primer yang akan dijadikan sebagai sumber utama penelitian


(33)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti yaitu dalam buku “Di Bawah Bendera Revolusi Jilid I”. Peneliti mengkaji buku tersebut karena buku tersebut ditulis langusng oleh Ir. Sukarno berdasarkan pemikirannya, sehingga sumber tersebut dapat digolongkan sebagai sumber primer. Sedangkan sumber sekunder dari penelitian ini adalah beberapa buku yang ditulis oleh orang lain tentang pandangan dan pemikiran Ir. Sukarno yang berkaitan dengan penelitian ini.

Pada tahap ini peneliti mencari sumber-sumber yang relevan dalam penelitian ini, yaitu pemikiran Ir. Sukarno tentang nasionalisme dan sosio-demokrasi. Berkaitan dengan teknik penelitian yang peneliti gunakan, yaitu studi literatur, maka peneliti mencari sumber-sumber yang berbentuk tulisan, baik dalam buku, kamus, dan artikel yang peneliti temukan pada dalam internet. Peneliti melakukan tahap heuristik dengan mengunjungi tempat-tempat yang menyediakan buku-buku yang relevan dan dijadikan sumber pada penelitian ini, antara lain mengunjungi pepustakaan UPI Bandung, Perpustakaan Gedung Indonesia Menggugat, Perpustakaan Kineruku, Toko Buku Gramedia, Komunitas Bambu, dan beberapa koleksi buku milik teman juga berbagai karya ilmiah milik peneliti lain. Berikut rincian kumpulan buku-buku yang berhasil peneliti temukan selama melakukan proses heuristik :

a. Perpustakaan UPI Bandung

Dari perpustakaan UPI Bandung, peneliti menemukan sumber referensi utama dalam penyusunan skripsi ini diantaranya: Buku Dibawah Bendera Revolusi yang ditulis oleh Sukarno (1959) penerbitan cetakan ke III pada tahun 1964. Buku ini menjelaskan berbagai pemikiran Bung Karno yang dihimpun dari beberapa tulisan Bung Karno dalam media massa selama melakukan aktivitas politik di Indonesia. Buku ini menjadi data primer yang akan dikaji oleh peneliti karena buku tersebut berasal langsung dari pemikiran Bung Karno terutama mengenai sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.

Buku Total Bung Karno karya Roso Daras (2013) dijadikan buku sekunder bersamaan buku-buku lainnya dalam menggali informasi mengenai pandangan Bung Karno dan riwayat hidup beliau. Sukarno di Pengasingan Ende karya


(34)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunaryo tahun 2012 didapatkan pula oleh peneliti sebagai referensi perjuangan politik Ir. Sukarno.

Buku Generasi Sukarno-Hatta yang ditulis oleh Mohammad Noor (1985), Sukarno (Biografi Singkat 1901-1070) ditulis oleh Taufik Adi (2008), buku Perjalanan Politik Bangsa (1997) oleh Anwar Harjono, adalah buku-buku yang peneliti dapatkan dari perpustakaan UPI Bandung sebagai sumber penelitian skripsi ini.

b. Perpustakaan Gedung Indonesia Menggugat

Perpustakaan GIM merupakan perpustakaan yang banyak mengumpulkan berbagai sumber sejarah mengenai gugatan dan pembelaan bung Karno dihadapan pihak kolonial. Dari perpustakaan ini peneliti mendapatkan buku Pledoi Indonesia Menggugat yang merupakan naskah dari pledoi bung Karno pada saat dihakimi oleh penjajah Belanda yang berisikan tentang penolakan beliau terhadap kolonialisme di sebuah bangsa, dan menginginkan adanya nasionalisme oleh bangsa sendiri yang disebut Sosio-Nasionalisme.

c. Perpustakaan Kineruku

Dari perpustakaan milik swasta, peneliti mendapatkan beberapa buku yang sesuai dengan penelitian peneliti, diantaranya adalah buku Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme yang ditulis oleh Franz Magnis Suseno (1999), buku ini menjelaskan tentang perkembangan sosialisme dari masa ke masa. Sukarno pernah menyatakan bahwa dia bukanlah seorang komunis, namun pemikiran sosialisme Karl Marx ini banyak memberikan sumbangsih terhadap Sukarno terutama masalah penindasan dan kesejahteraan sosial. Etika Politik karya Frans Magniz (1991), Pemikiran Politik indonesia 1945-1965 karya Herbert Feith, bercerita mengenai corak pemikiran politik pasca kemerdekaan Indonesia.

d. Koleksi Buku Teman

Buku Sukarno dan Modernisisme Islam karya M. Ridwan Lubis (2010) yang diterbitkan oleh Komunitas Bambu, salah satu komunitas baca yang ada di kota Depok dan seringkali melakukan pembahasan secara mendalam mengenai pemikiran-pemikiran tokoh bangsa salah satunya adalah Ir. Sukarno, walaupun


(35)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

buku ini lebih melihat pandangan Ir. Sukarno mengenai Islam namun dapat diketahui pandangan nya terhadap negara dan sistem pemerintahan ideal menurut beliau.

Buku Reformasi Politik Indonesia yang ditulis oleh Arbi Sanit dan diterbitkan oleh pustaka pelajar merupakan buku yang memaparkan mengenai reformasi di Indonesia pada tahun 1998. Dalam buku ini ditulis latar belakang terjadi reformasi Indonesia dan arah dari reformasi yang telah terjadi di Indonesia. e. Koleksi Buku Pribadi

Selama penyusunan skripsi, peneliti mencoba mencari kembali buku-buku pribadi milik peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang diangkat, antara lain adalah: Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams (2007), salah satu buku legendaris yang berkisah tentang kehidupan bung Karno, aktivitas politik dan pemikiran politik beliau. Buku ini sangat membantu banyak dalam penyusunan skripsi peneliti. Buku Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926-1933 karya Peter Kasenda (2010) merupakan buku yang berasal dari karya ilmiah skripsi dan diterbitkan oleh Komunitas Bambu. Buku ini menjelaskan tentang pemikiran bung Karno pada masa muda ketika perjuangan politik beliau lakukan dalam membangun negeri melawan penjajah.

Tjamkan Pantja Sila karya Bung Karno (1964) merupakan sebuah buku dari kumpulan pidato bung karno mengenai falsafah negara Pancasila buku ini memberikan gambaran terkait ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang menerapkan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Buku Islam dan Sosialisme karya HOS Tjokroaminoto (2008) dijadikan sebagai buku referensi mengingat bung Karno merupakan anak didik dari HOS. Tjokcroaminoto yang banyak memberikan arahan politik semasa bung Karno melakukan berbagai pergerakan politiknya. Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan merupakan buku yang ditulis oleh J.D Legge, (1993) mengisahkan peranan para pendiri bangsa seperti Sutan Sjahrir, M. Hatta dan Ir. Sukarno dalam perjuangan bangsa menuju kemerdekaan yang didalamnya tercantum berbagai pemikiran dan corak politik dari masing-masing tokoh dalam perjuangan memerdekakan bangsa.


(36)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukarno: Orang Kiri Revolusi & G30S karya Onghokham (2013) merupakan buku yang berisikan pemikiran revolusioner Bung Karno semasa memimpin bangsa Indonesia hingga akhir jabatannya. Buku Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi karya Frederick (1882) adalah buku yang mengulas sejarah perkembangan bangsa sebelum terjadinya revolusi dan sesudah terjadinya revolusi. Demokrasi kita karya Bung Hatta, merupakan buku legendaris dari seorang mantan wakil presiden mengenai konsep demokrasi yang didambakan oleh pendiri bangsa, Majalah Tempo Edisi Khusus “Bung Karno

Berbisik Kembali” yang diterbitkan pada bulan Juni 2001. Dan Buku Kumpulan

Kata-Kata Pilihan Bung Karno, Karya Tito (1979) merupakan buku saku yang berisikan cuplikan pidato Bung Karno dari masa ke masa yang mewakili pemikiran beliau mengenai politik dan kehidupan kenegaraan.

2. Kritik Sumber

Setelah pencarian sumber-sumber sejarah primer dan sekunder ditemukan, maka tahap selanjutnya dalam proses pelaksanaan penelitian adalah melakukan kritik sumber. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 130) “Kritik adalah kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditampilkan oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah terkumpul yang berupa arsip.” Pendapat tersebut memunculkan pemahaman bahwa data yang sudah didapatkan tidak diolah secara utuh, melainkan diverivikasi terlebih dahulu dengan cara mengkritik sumber yang telah didapatkan.

Abdurrahman (2007, hlm. 68) mengatakan bahwa “kritik sumber dilakukan untuk menguji keabsahan tentang keaslian sumber (autentisitas), yang dilakukan melalui kritik dan keabsahan tentang kesahihan sumber”. Dapat disimpulkan, kritik adalah proses menguji keaslian dan kesahihan sumber. Kritik sumber dilakukan untuk mencegah perbedaan data yang didapatkan dari beberapa buku dan sumber-sumber sejarah lainnya.


(37)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik verifikasi atau kritik sumber tersebut dilakkukan berdasarkan tahapan-tahapan khusus yang dinamakan dengan kritik ekstern. Pertama peneliti menguji pertanyaan pokok mengenai keaslian sumber yang ditemukan, antara lain kapan sumber itu dibuat, dimana sumber itu dibuat, siapa yang membuat, dai bahan apa sumber itu dibuat, apakah sumber itu dalam bentuk asli. Hal tesebut yang dilakukan dalam pelaksanaan kritik sumber. Shafer (dalam Daliman, 2012, hlm. 68) menyatakan “dibandingkan kritik internal yang bersifat higher criticism, kritik eksternal lebih dianggap sebagai lower critism. Kritik eksternal menguji keaslian dokumen, sedang kritik internal lebih menguji makna isi dokumen.” Dalam artian kritik ekstern bukanlah kritik atau verivikasi secara konteks, melainkan secara umum berdasarkan kemasan, proses penelitian, dan penerbitan.

Selain dari keaslian sumber yang ditemukan, peneliti harus memastikan kesahihan sumber yang akan dikaji, kritik ini dinamakan kritik intern. Materi yang ada dalam sumber haruslah bersifat jujur dan original berdasarkan pemikiran tokoh yang akan diteliti. Dalam proses ini peneliti melakukan kritik intern berdasar beberapa jenis sumber sejarah seperti biografi, memoir, buku harian, dan surat kabar. Menurut Abdurrahman (2007, hlm. 71) mengatakan “dalam biografi, peneliti dapat menemukan penyimpangan fakta karena biografer simpati kepada subjeknya sehingga cenderung, melebih-lebihkan kenyataan yang sebenarnya.” Dalam artian, ketika mengambil sumber sejarah yang berupa biografi kita dapat melihat sejauh mana objektifitas yang ada disandingkan dengan beberapa buku lainnya.

Menurut Shafer (dalam Daliman, 2012, hlm. 67) “kritik eksternal dan kritik internal ini menjadi suatu tuntutan, agar dengan demikian dapat ditanamkan dan dikembangkan kebiasaan berpikir kritis.” Dari pendapat diatas peneliti harus memberikan gambaran yang objektif secara kritis, berdasarkan fakta-fakta sejarah yang sebenarnya, tanpa melebih-lebihkan bahkan melakukan manipulasi data terkait penelitian yang akan dikaji.

Menurut Daliman (2012, hlm. 72) bahwa :

Peneliti harus menentukan seberapa jauh dapat dipercaya (credible atau reliable) kebenaran dari isi informasi yang disampaikan oleh suatu sumber


(38)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau dokumen sejarah. Untuk menentukan kredibilitas atau reliabilitas sumber atau dokumen diperguunakan kritik internal.

Kritik internal merupakan kritik yang dilakukan secara mendalam mengenai kontent yang sedang dikaji. Dalam beberapa buku, seringkali terdapat kesalahan mengenai proses terjadinya suatu peristiwa di masa lampau, dengan melakukan kritik internal, maka peneliti dapat mengetahui perbedaan pendapat dari berbagai peneliti buku sehingga dapat mengurangi kesalahan kontent dan mendapatkan beragam pandangan mengenai suatu peristiwa.

Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan teknik penelitian studi literatur atau kajian kepusatakaan, baik berupa buku maupun literatur lain yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penggunaan teknik penelitian ini (studi literatur), didasarkan pada alasan bahwa peneliti meneliti mengenai pemikiran Ir. Sukarno tentang sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi, yang bisa didapatkan dengan cara menelaah dan mengkaji buku-buku atau literatur mengenai pemikiran Sukarno. Dari literatur yang relevan untuk diteliti maka peneliti mengkaji semua hal mengenai topik pembahasan yang akan dijadikan penelitian untuk skripsi ini.

Setelah berbagai literatur tersebut ditemukan maka literatur tersebut dijadikan sumber yang dikritisi secara external maupun internal, dan peneliti kemudian melakukan analisis. Hasil analisis tersebut yang dijadikan landasan bagi peneliti untuk menjawab segalan permasalahan penelitian ini.

H. Tahap Analisis Data 1. Interpretasi

Tahap interpretasi merupakan tahap penafsiran. Dalam tahap ini peneliti melakukan pemberian makna terhadap topik yang telah dikumpulkan peneliti lalu disusun sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Setelah topik tersebut berhasil dirumuskan dan disimpulkan, kemudian dilakukan penafsiran data lalu disusun kedalam beberapa materi yang dijadikan sebagai kerangka pemikiran dalam penelitian sejarah.


(39)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuntowijoyo (dalam Dudung Abdurahman, 2007 hlm. 73) mengemukakan interpretasi sejarah atau yang biasa disebut dengan analisis sejarah merupakan tahap dimana peneliti melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Penafsiran yang dimaksud adalah pemaknaan dari sebuah sumber yang telah dikaji. Peneliti melakukan sebuah penggalian data lalu memaknai informasi yang telah didaptkan dari sumber yang peneliti kaji.

Setelah peneliti berhasil memberikan pemaknaan dari fakta-fakta sejarah yang ditemukan maka disusunlah sebuah kerangka pemikiran yang berasal dari topik yang telah dikaji sebelumnya oleh peneliti. Secara singkat peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan interpretasi atau penafsiran merupakan pengolahan fakta yang telah didapat sebelumnya dan telah dikritisi oleh peneliti melalui rujukan referensi yang berkaitan dengan kajian peneliti.

Metode utama dalam melakukan tahap interpretasi adalah dengan cara analisis dan sintesis. Keduanya merupakan sebuah kesatuan dalam melakukan tahapan interpretasi. Analisis dalam tahapan ini merupakan penguraian secara mendalam dari data-data yang telah didapatkan, sedangkan sintesis merupakan penyatuan atas data-data yang telah didapatkan. Sebagai contoh, analisis dari pemikiran bung Karno berkaitan dengan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Secara mendalam peneliti menganalisa sosialisme, nasionalisme, dan demokrasi yang dimaksud oleh bung Karno, setelah peneliti melakukan analisis maka peneliti harus mengetahui sintesa dari unsur-unsur yang telah diuraikan tersebut dari sumber dan fakta-fakta sejarah, sehingga penelitian yang dilakukan dapat peneliti pertanggung jawabkan.

Penelitian skripsi yang berjudul “KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA” ini, peneliti melakukan interpretasi terhadap data dan fata yang ditemukan. Namun berhubung penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pemikiran yang sifatnya abstrak dan tersirat, maka peneliti akan meneliti secara mandiri berdasar pokok pikiran yang dihasilkan oleh bung Karno terutama mengenai


(1)

160

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memberikan rekomendasi dan pelatihan bagi seluruh pendidik di Indonesia untuk menyisipkan karakter nasionalisme dan cinta tanah air, melalui sikap kemandirian bangsa di setiap mata peajaran untuk membentuk karakter dan kepribadian unggul peserta didik baik di tingkat perguruan tinggi maupun sekolah dasar.

d. Pembuat kebijakan di Departement Pendidikan Keawarganegaraan harus melakukan upaya pengembangan pemikiran politik berbagai tokoh secara mendalam untuk meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa dalam mempelajari objek kajian terutama dalam mata kuliah Filsafat Politik, Ilmu Politik dan Ilmu Negara dengan mengkaji secara mendalam hakekat pemikiran tokoh bangsa terkait pemikiran politik yang dapat diimplementasikan bagi bangsa. Para Pendidik maupun mahasiswa diharuskan mampu memahami secara keilmuan maupun nilai sikap yang terkandung dalam asas-asas perjuangan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. 2. Untuk Peneliti Berikutnya

a. Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber kajian keilmuan mengenai konsep nasionalisme dan konsep demokrasi yang ideal bagi bangsa Indonesia, yang terdapat pada beberapa mata kuliah di Departemen PKn. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik kepada pemikiran politik tokoh bangsa.

c. Penelitian berikutnya dapat menggali pemikiran politik pendiri bangsa mengenai topik lain selain sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.

3. Untuk Pemecah Masalah di Lapangan

Bagi pemecah masalah di lapangan diharuskan memunculkan sebuah sinergitas antara masyarakat, akademisi, dan pembuat kebijakan. Sinergitas dari seluruh masyarakat dapat membuahkan pemahaman dan kesejahteraan atas perilaku yang berdasar kepada konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Selain pemenuhan hak politik dan hak ekonomi, masyarakat dapat melakukan kewajiban politik dan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan membentuk sikap yang tidak bergantung pada bangsa lain. Menghapuskan berbagai macam


(2)

161

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diskriminasi SARA yang terjadi di Indonesia untuk menciptakan rasa kemanusiaan bagi bangsa Indonesia, memperkuat ekonomi kerakyatan bagi rakyat kecil dengan mengembangkan sektor usaha kecil menengah agar mampu bertahan di tengah persaingan pasar Indonesia.


(3)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Sumber Buku

Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Adam, A.W (2009). Membongkar Manipulasi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia. Adams, C. (2011). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (Edisi Revisi, Cet. 2).

Jakarta: Yayasan Bung Karno.

Al-Muchtar, S. (2014). Filsafat Hukum, Kajian Filsafati ke Arah Memperkuat

Konsepsi Sistem Hukum Pancasila. Bandung: Laboratorium PKn Press.

Anderson, B. (2008). Imagined communities. Yogyakarta: Insist Press Atkinson, R.L, dkk (1981). Introduction to Psychology. Harcourt: Brace Budiardjo, M. (2008). Dasar-dasar Ilmu politik. Jakarta: Gramedia.

Creswell, J.W (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogoyakarta: Pustaka Pelajar

Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Efriza (2013). Ilmu Politik (Dari Ilmu Poliltik sampmai Sistem Pemerintahan).

Bandung: Alfabeta.

Feith, H. & Castles, L. (Penyunting). (1988). Pemikiran Politik Indonesia

1945-1965. Jakarta: LP3ES.

Frederic, W. & Soeroto, S. (1982). (Penyunting). Pemahaman Sejarah Indonesia,

Sebelum dan Sesudah Revolusi. Jakarta: LP3ES

Fuady, M. (2010). Konsep Negara Demokrasi. Bandung: Refika Aditama & Eresco

Gafar, A. (1999). Politik Indonesia “Transisi Menuju Demokrasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


(4)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatta, M. (2009). Demokrasi Kita, Pikiran-pikiran Tentang Demokrasi dan

Kedaulatan Rakyat. Bandung: Sega Arsyi.

Held, D. (2004). Demokrasi & Tatanan Global: Dari Negara Modern Hingga

Pemerintahan Kosmopolitan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hobsbawn, E.J (1990). Nasionalisme Menjelang Abad XXI. Penerjemah: Hajartian Silawati, Yogyakarta: Tiara Wacana

Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Hisstoria Utama Press.

Istianto, B. (2011). Demokratisasi Birokrasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Kaligis A.W (2014). Marhaen dan Wong Cilik Membedah Wacana dan Praktik

Nasionalisme bagi Rakyat Kecil dari PNI sampai PDI Perjuangan.

Tangerang: CV. Margin Kiri

Kasenda, Peter. (2010). Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926-1933. Jakarta: Komunitas Bambu

Kattsoff, L.O (2004). Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya Komalasari, K. & Syaifullah (2009) Kewarganegaraan Indonesia: Konsep,

Perkembangan, dan Masalah Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan FPIPS UPI

Kuntowijoyo. (2003) Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Lanur, A. (1983). Logika Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius.

Laretna, A. (2002) Revitalisasi Bukan Sekedar “Beutification. Jakarta: Urdi Legge, J.D (1993). Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan, Peranan

Kelompok Sjahrir. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Lubis, R. (2010). Sukarno & Modernisme Islam. Jakarta: Komunitas Bambu. Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya


(5)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Onghokham (2013). Sukarno, Orang Kiri Revolusi & G30S 1965. Jakarta: Komunitas Bambu

Ranjabar, J. (2014). Profil Indonesia. Bandung: Alfabeta

Rapar, J.H (2001). Filsafat Politik. Jakarta: Raja Grafindon Persada.

Renier, G.J. (1997). History its Purpose and Methode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Smith, A.D. (2001). Nasionalisme Teori Ideologi Sejarah. Jakarta: Erlangga. Subagyo, J.P (2004) Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Suhartono, S. (2007) Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Erlangga.

Sukarno. (1964). Dibawah Bendera Revolusi I (Cet. 3). Jakarta: Panitia Penerbit Dibawah Bendera Revolusi.

Sukarno. (1964). Tjamkan Pantja Sila! (Pantja Sila Dasar Falsafah Negara). Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia.

Sukarno. (1983). Indonesia Menggugat. Jakarta: Inti Idayu Press.

Sukmadinata,. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sumadi, S. (2010). Metodelogi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sunaryo dan Nuryahman. (2012). Sukarno di Pengasingan Ende 1934-1938. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suseno, F.M (1987). Etika Politik: Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan

Modern. Jakarta: PT Gramedia.

Suseno, F.M. (2000). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopiis ke


(6)

Adi Darma Indra, 2015

KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Titto, M. (1979) Kumpulan Kata-Kata Pilihan Bung Karno. Jakarta: Tridaya. Tjokroaminoto, HOS. (2008). Islam Dan Sosialisme. Bandung: Sega Arsyi.

Sumber Surat Kabar

Gaban, F. dkk. (10 Juni 2001). Sukarno: Seorang Bima, Seorang Hamlet. Tempo, hlm. 19.

Kleden, H.Y. dkk (10 Juni 2001). Garis Darah Tiga Generasi. Tempo, hlm. 28

Sumber Peraturan Perundangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Sumber Skripsi

Kasenda, P. (1987). machtsvorming dan Machtsaanwending: studi awal terhadap

tulisan-tulisan Sukarno tahun 1926-1993. (Skripsi) Jurusan Sejarah Fakultas

Sastra Universitas Indonesia.

Purboyono, K (1998). Sosialisme masa pergerakan nasionalisme analisa

pemikiran Sukarno – Tan Malaka. (Skripsi) Jurusan Sejarah Fakultas Sastra

Universitas Indonesia.

Trisno, A. (1994). Pemikiran Soekarno-natsir tentang dasar negara studi tahun

1930-an sampai 1942. (Skripsi) Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas

Indonesia.

Anwar Ilmar. (2010). “Relevansi Teori Marhaenisme dalam Menjawab

Tantangan Zaman di Era Kapitalisme Global. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu