HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA DENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN.

(1)

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA

DENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL

BAHASA JERMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh Ayu Riani Sondari

NIM 1006858

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA

DENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL

BAHASA JERMAN

Oleh Ayu Riani Sondari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Ayu Riani Sondari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Penguasaan Bahasa Inggris Siswa SMA Dengan Penguasaan Possessivartikel Bahasa Jerman ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2015 Yang membuat pernyataan,


(4)

AYU RIANI SONDARI

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA DENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Ending Khoerudin, M.Hum.

NIP 19710509 199802 1 001

Pembimbing II

Irma Permatawati, M.Pd.

NIP 19821004 200501 2 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd.


(5)

i

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Sondari, Ayu Riani. 2015. Die Beziehung zwischen der englischen Sprachbeherrschung der Schüler in der Oberschule und der Beherrschung von deutschem Possessivartikel. Deutschabteilung FPBS: Pädagogische Universität Indonesiens.

Im Deutschunterricht in der Oberschule haben viele Schüler Schwierigkeiten mit der Grammatik, zum Beispiel mit dem Possessivartikel. Um das Problem zu lösen können Englischkenntnisse der Schüler eine Hilfe werden, da alle Sprachen einander unterstützen können. Aus diesem Grund hat die Verfasserin diese Untersuchung durchgeführt. Durch diese Untersuchung möchte die Verfasserin herausfinden: (1) die Beherrschung von possessive adjective der Schüler in der Oberschule, (2) die Beherrschung von deutschem Possessivartikel der Schüler in der Oberschule, (3) die Beziehung zwischen der Beherrschung von possessive adjective und der Beherrschung von deutschem Possessivartikel, und (4) den Beitrag der Beherrschung von possessive adjective auf die Beherrschung von deutschem Possessivartikel. Die Population dieser Untersuchung waren alle Schüler in der 2. Klasse an der SMA Negeri 18 Bandung und die Probanden waren die Schüler Klasse XI Lintas Minat A. In dieser Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode mit der Korrelationstechnik und der Regressionstechnik benutzt. Das Ergebnis vom Test zeigt, dass die Beherrschung von possessive adjective der Schüler gut war und die Beherrschung von deutschem Possessivartikel der Schüler befriedigend war. Besierend auf der Datenanalyse wurde erläutert, dass es sich positive Beziehung zwischen der Beherrschung von possessive adjective und der Beherrschung von deutschem Possessivartikel der Schüler in der Oberschule befindet. Dies wurde durch den Korrelationskoeffizienten 0,488 bewiesen. Die Beherrschung von possessive adjective kann den Schülern beim Possessivartikel circa 24% helfen. Dies heiβt, die Beziehung zwischen der Beherrschung von possessive adjective und der Beherrschung von deutschem Possessivartikel der Schüler gehört zu Kategorie befriedigend. Also, die Beherrschung von possessive adjective hat einen positiven Einfluss auf die Beherrschung von deutschem Possessivartikel.


(6)

ii

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Sondari, Ayu Riani. 2015. Hubungan Penguasaan Bahasa Inggris Siswa SMA dengan Possessivartikel Bahasa Jerman. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA, banyak siswa mengalami kendala dalam mempelajari tata bahasa, contohnya pada materi Possessivartikel. Bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama di sekolah, dapat membantu untuk memudahkan pembelajaran. Hal ini disebabkan penguasaan sebuah bahasa dapat menunjang penguasaan bahasa lainnya. Alasan tersebut yang mendasari penulis untuk mengadakan penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris siswa SMA, (2) penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA, (3) hubungan antara penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman, dan (4) kontribusi penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris terhadap penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 18 Bandung dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Lintas Minat A. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif analitik dengan teknik analisis kolerasi dan teknik analisis regresi. Dari hasil tes diketahui bahwa penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris siswa SMA dikategorikan baik dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA dikategorikan cukup. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris siswa SMA dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA. Adapun kontribusi penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris tersebut terhadap penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman adalah sebesar 24%. Hubungan antara penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris siswa SMA dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA termasuk pada kategori sedang/cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris dapat mempengaruhi penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman.


(7)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAKT ...i

ABSTRAKSI ...ii

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Batasan Masalah ...4

D. Rumusan Masalah ...5

E. Tujuan Penelitian ...5

F. Manfaat Penelitian ...5

BAB II. LANDASAN TEORETIS A. Hakikat Penguasaan Bahasa ...6

1. Penguasaan Bahasa Pertama ...8

2. Penguasaan Bahasa Kedua/Asing ...12

B. Perbandingan antara Kata Ganti Kepemilikan dalam Bahasa Jerman dan dalam Bahasa Inggris ... 19

1. Kata Ganti Kepemilikan dalam Bahasa Jerman... 19

2. Kata Ganti Kepemilikan dalam Bahasa Inggris ... 22

3. Perbandingan antara Possessivartikel dan Possesseive Adjective ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis Penelitian ... 28


(8)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian ... 29

B. Variabel dan Desain Penelitian ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30

D. Populasi dan Sampel Penelitian... 31

E. Waktu dan Tempat Penelitian ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 31

G. Hipotesis Statistik ... 34

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 35

B.Uji Persyaratan Analisis ... 35

C.Analisis Kolerasi ... 37

D.Analisis Regresi ... 37

E. Pengujian Hipotesis ... 38

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 41

B.Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 45


(9)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Possessivartikel 20

Tabel 2.2 Possessivpronomen 21

Tabel 2.3 The Changing Form and Position of Personal Pronouns 22 Tabel 2.4 The Changing Form and Position of Personal Pronouns 23

Tabel 2.5 Pronomina 25

Tabel 2.6 Kata Ganti Kepemilikan dalam Bahasa Jerman dan

Kata Ganti Kepemilikan dalam Bahasa Inggris 25


(10)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN


(11)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pemerolehan Bahasa 13

Gambar 2.2 Diagram Bialystok 14

Gambar 2.3 Teori Transfer 16

Gambar 2.4 Hirnaktivitäten bei mehrsprachigen Probanden 18


(12)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Soal X dan Soal Y 45

Lampiran 2. Instrumen Soal X 46

Lampiran 3. Instrumen Soal Y 48

Lampiran 4. Kunci Jawaban 50

Lampiran 5. Perolehan skor penguasaan possessive adjective 51

Lampiran 6. Uji Validitas butir soal X 53

Lampiran 7. Perolehan skor penguasaan Possessivartikel 60

Lampiran 8. Uji Validitas butir soal Y 62

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Soal Instrumen X 68 Lampiran 10. Uji Reliabilitas Soal Instrumen Y 69

Lampiran 11. Uji Homogenitas Data 70

Lampiran 12. Mean Data X dan Data Y 72

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Y 73

Lampiran 14. Uji Normalitas Data X 74

Lampiran 15. Analisis Kolerasi 75

Lampiran 16. Analisis Regresi 76

Lampiran 17. Kategori Nilai 82

Lampiran 18. Daftar Distribusi t 83

Lampiran 19. Daftar Distribusi F 84

Lampiran 20. Daftar Distribusi Standar Normal 86 Lampiran 21. Nilai-nilai Kritis Uji Lilliefors 87


(13)

1

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tata bahasa merupakan aspek yang berpengaruh dalam mempelajari bahasa asing. Akan tetapi terkadang dalam percakapan langsung, tata bahasa bukan aspek utama yang diperhatikan, selama maksud dari percakapan masih dapat dipahami. Meskipun demikian, tata bahasa tetap dianggap perlu untuk dipelajari sebagai landasan berbahasa, karena dapat menunjang keterampilan berbahasa seseorang.

Belajar tata bahasa dapat saja menjadi hal yang cukup sulit, terutama bagi siswa SMA, karena tata bahasa adalah serangkaian pola atau rumus yang mengikat. Kesulitan yang dialami oleh kebanyakan siswa SMA dalam mempelajari tata bahasa disebabkan setiap bahasa memiliki keunikan dan tingkat kerumitan masing- masing.

Dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA, diketahui bahwa banyak siswa mengalami kendala dalam mempelajari tata bahasa, salah satunya dalam materi Possessivartikel. Hal ini dibuktikan dari hasil tes mengenai materi Possessivartikel atau kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman yang dikerjakan oleh siswa kelas XI IPA dan IPS di sebuah sekolah. Berdasarkan hasil tes tersebut, diketahui bahwa banyak siswa kesulitan menentukan kata ganti yang tepat pada kasus kepemilikan. Berikut contoh kalimatnya:

(1) Rina ist Andis Schwester.

Rina adalah milik Andi saudara (perempuan)

‘Rina adalah saudara perempuan Andi.’

Jika menggunakan Possessivartikel, kalimat tersebut menjadi: (2) Rina ist seine Schwester.


(14)

2

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rina adalah miliknya saudara (perempuan)

‘Rina adalah saudara perempuannya.’

Hal ini disebabkan Andi adalah laki-laki. Kata ganti orang ketiga untuk laki-laki adalah er dan kata ganti kepemilikannya adalah sein. Akan tetapi, masih ada siswa yang menuliskan seperti berikut:

(3) *Rina ist ihr Schwester.

Siswa sebetulnya memahami bahwa kata ‘nya’ pada kalimat (1) mengacu pada

‘Andi’ sebagai pemilik ‘Rina’. Akan tetapi, banyak siswa berpikir bahwa ‘Andi’ bukan kata yang seharusnya diganti dengan kata ganti kepemilikan. Siswa berpatokan pada kata ‘Rina’ yang merupakan perempuan, sehingga kata ganti kepemilikan yang tepat menurut siswa adalah ihr. Dalam hal ini ‘Rina’ dianggap lebih menonjol, karena merupakan subjek kalimat, sehingga siswa mengabaikan

kata ‘Andi’. Kata ‘Rina’ sendiri berfungsi sebagai subjek dari kalimat tersebut, bukan orang atau kata yang harus diganti dengan kata ganti kepemilikan yang dimaksud.

Persoalan lain seputar penguasaan Possessivartikel yang ditemukan dalam jawaban tes siswa ialah terdapat kalimat sebagai berikut:

(4) *Rina ist er Schwester.

Pada kasus ini siswa sudah memahami bahwa Andi adalah pemilik Rina. Akan tetapi, mereka masih tidak paham bentuk kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman. Oleh sebab itu, siswa mentransfer kaidah tata bahasa Indonesia pada kalimat kepemilikan dalam bahasa Jerman. Dalam hal ini, konsep kata ganti kepemilikan pada bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Jerman. Kata ganti kepemilikan pada bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan, contohnya:

(5) Saya adalah adik Andi. (6) Andi adalah kakak saya.


(15)

3

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

‘Saya’ dalam kalimat (5) berfungsi sebagai kata ganti orang pertama dan ‘saya’ pada kalimat (6) berfungsi sebagai kata ganti kepemilikan. Pada dua kalimat

tersebut, kata ‘saya’ tetap ditulis sama, namun memiliki fungsi yang berbeda.

Pada kasus tersebut dapat dikatakan bahwa transfer kaidah kata ganti kepemilikan dari tata bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman mengalami hasil yang negatif. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa transfer kaidah tata bahasa antara satu bahasa ke bahasa lainnya tidak dapat begitu saja dilakukan, melainkan perlu juga diperhatikan unsur-unsur kebahasaan yang ditransferkan. Sebagai contoh, misalnya jika kalimat (1) diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sebagai berikut:

(7) Rina ist Andis Schwester.

Rina ist seine Schwester. (kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman)

Rina is his Sister. (kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris)

Pada kalimat (7) terdapat kemiripan struktur di antara kedua bahasa. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan struktur kata ganti kepemilikan yang sama di antara kedua bahasa. Sama seperti pada bahasa Jerman, dalam bahasa Inggris kata ganti orang ketiga untuk laki-laki dan perempuan dibedakan. ‘His’ pada kalimat (7) merupakan kata ganti kepemilikan untuk laki-laki dalam bahasa Inggris yang

asalnya dari ‘he’ (kata ganti orang ketiga untuk laki-laki). Selain itu, penempatan kata ganti kepemilikan di antara kedua bahasa adalah di depan nomina. Posisi tersebut tidak dapat dibandingkan dengan kalimat (6) yang merupakan pola bahasa Indonesia.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan kedua bahasa tersebut merupakan bahasa yang termasuk ke dalam rumpun Indo-Eropa, kelompok Germanika. Oleh karena


(16)

4

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

itu, dapat dikatakan bahwa di antara kedua bahasa tersebut terdapat banyak kemiripan dalam unsur kebahasaannya.

Berdasarkan permasalahan mengenai kata ganti kepemilikan yang telah diuraikan, maka dapat diasumsikan bahwa peran penguasaan bahasa pertama atau bahasa asing pertama merupakan aspek yang penting dalam pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing kedua, apabila terdapat transfer positif yang dapat membantu proses transfer struktur tata bahasa satu sama lain. Dalam hal ini, transfer positif tersebut dapat terjadi jika terdapat kemiripan unsur kebahasaan antarbahasa yang dipelajari, seperti yang terjadi pada transfer kata ganti kepemilikan dari bahasa Inggris ke bahasa Jerman. Untuk membuktikan hal ini, maka diperlukan adanya suatu penelitian yang mengulas lebih dalam terkait masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu tentang hubungan antara penguasaan bahasa Inggris siswa SMA dan penguasaan Possessivartikel bahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi dari uraian di atas yaitu sebagai berikut :

1. Apakah penguasaan bahasa asing pertama berpengaruh terhadap penguasaan bahasa asing kedua?

2. Apakah kesulitan siswa memahami bahasa Jerman dikarenakan tidak adanya penguasaan bahasa yang dipelajari sebelumnya (bahasa Indonesia/bahasa Inggris)?

3. Apakah pembelajaran bahasa Jerman yang dipadankan dengan bahasa Inggris dapat memudahkan siswa?

4. Apakah penguasaan tata bahasa Inggris dapat membantu siswa dalam pola tata bahasa bahasa Jerman?


(17)

5

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Apakah penguasaan siswa tentang materi kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris berpengaruh terhadap penguasaan materi kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, pada penelitian ini hanya akan dibahas lebih dalam mengenai hubungan penguasaan bahasa Inggris siswa SMA dan penguasaan Possessivartikel pada bahasa Jerman. Adapun Possessivartikel yang dibahas dalam penelitian ini tidak mencakup deklinasi dan kasus-kasus yang menyertainya, dan penguasaan bahasa Inggris yang dimaksud hanya terbatas mengenai materi kata ganti kepemilikan saja.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris siswa SMA?

2. Bagaimana penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA?

3. Adakah hubungan antara penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman?

4. Berapa besar kontribusi penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris terhadap penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :


(18)

6

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman siswa SMA.

3. Hubungan antara penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris dan penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman.

4. Kontribusi penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Inggris terhadap penguasaan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara penguasaan bahasa

Inggris siswa SMA dan penguasaan Possessivartikel bahasa Jerman.

2. Dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan, sekait hubungan bahasa asing pertama dengan penguasaan bahasa asing kedua atau selanjutnya.


(19)

29

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya derajat hubungan variabel X dan Y, serta besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan teknik analisis kolerasi dan teknik analisis regresi.

Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta-fakta atau karakteristik sampel penelitian secara cermat dan faktual, serta untuk membandingkan dua variabel penelitian.

Teknik analisis kolerasi adalah untuk mengetahui derajat hubungan antara dua variabel dalam penelitian, sedangkan teknik analisis regresi adalah untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel Y bila nilai variabel X diketahui secara manual.

B. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Variabel bebas X dan Variabel terikat Y.

1. Variabel X

Variabel bebas (X) adalah variabel yang memengaruhi variabel lain, yaitu penguasaan Possessive Adjective.

2. Variabel Y

Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu penguasaan Possessivartikel.

Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan dalam desain penelitian sebagai berikut:


(20)

30

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian Kolerasi

(Sumber: Arikunto: 2006) Keterangan

X : penguasaan Possessive Adjective siswa Y : penguasaan Possessivartikel siswa

r : hubungan antara penguasaan Possessive Adjective dan penguasaan Possessivartikel.

C. Instrumen Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, sebagai berikut:

1. Tes Bagian I

Pada bagian ini, siswa diminta mengerjakan soal bahasa Inggris dengan materi possessive adjective. Materi ini berkedudukan sebagai stimulasi untuk mengerjakan tes bagian II. Adapun materi soal pada tes ini diambil dari buku A Handbook of English Grammar dan Shaum’s Outline: English Grammar. Soal-soal tersebut dimodifikasi sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa.

Sebelum penelitian, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitas butir soal instrumen X untuk menguji seberapa valid dan reliabel soal-soal tersebut untuk digunakan. Dari hasil uji validitas, soal insrtumen X yang digunakan untuk penelitian berjumlah 23 dari total 30 soal. Hasil penghitungan butir soal instrumen X dapat dilihat di Lampiran 6.

2. Tes Bagian II

r


(21)

31

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada bagian ini, siswa diminta mengerjakan soal bahasa Jerman dengan materi Possessivartikel. Materi ini berkedudukan sebagai respon yang diterima siswa setelah mengerjakan soal bahasa Inggris. Adapun materi soal pada tes ini diambil dari buku Studio d A1 dan Langenscheidt: Genial. Soal-soal tersebut dimodifikasi sesuai dengan materi yang dipelajari siswa.

Sebelum penelitian, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitas butir soal instrumen Y untuk menguji seberapa valid dan reliabel soal-soal tersebut untuk digunakan. Dari hasil uji validitas, soal insrtumen Y yang digunakan untuk penelitian berjumlah 22 dari total 30 soal. Hasil penghitungan butir soal instrumen Y dapat dilihat di Lampiran 8.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 18 Bandung dan sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Lintas Minat A.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini diadakan pada semester 2 tahun ajaran 2014-2015. Adapun penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 07 Mei 2015 dan bertempat di SMA Negeri 18 Bandung. Tes dimulai pada pukul 08.00 sampai pukul 09.30.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan sebuah instrumen. Adapun pada penelitian ini digunakan rumus Product Moment untuk melakukan analisis butir soal dengan angka kasar. Berikut ini rumusnya:


(22)

32

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen tersebut, maka digunakan rentangan sebagai berikut:

0, 80 – 1, 00 = sangat tinggi 0,60 – 0,80 = tinggi

0,40 - 0,60 = cukup 0,20 – 0, 40 = rendah

0,00 – 0,20 = sangat rendah/ tidak valid

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas adalah alat yang memberikan hasil yang sama (konsistensi). Artinya nilai yang diperoleh relatif sama jika diberikan pada subjek yang sama meskipun dikerjakan oleh orang yang berbeda (Arikunto, 2006: 178). Adapun untuk mengukur reliabilitas instrumen pada penelitian ini digunakan rumus

Cronbuch’s Alpha, sebagai berikut:

[ ] [

]

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang diujikan, maka digunakan rentangan sebagai berikut:

0,90 – 1, 00 = Sangat Tinggi 0,70 – 0,90 = Tinggi

0,40 – 0,70 = Sedang 0,20 – 0,40 = Rendah

0,00 – 0,20 = Sangat Rendah/ tidak reliabel c. Homogenitas Data Variabel X dan Y

Uji homogenitas variansi variabel X dan Y digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian homogen atau tidak. Jika Fhitung > Ftabel, maka populasi

penelitian tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel, maka populasi penelitian

homogen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


(23)

33

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data digunakan untuk melihat apakah data dari populasi penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini digunakan uji Lilliefors. Jika Fhitung > Ftabel, maka data tidak normal dan jika Fhitung < Ftabel, maka

data normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya populasi penelitian, digunakan tabel nilai- nilai kritis uji Lilliefors. (Lihat lampiran 21)

.

2. Analisis Kolerasi

a. Uji Koefisien Kolerasi (Pearson Product Moment)

Uji koefisien kolerasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kedua variabel yang diteliti (nilai r). Untuk mengetahui interpretasi nilai r, maka digunakan tabel koefisein korelasi, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r (Sumber: Arikunto, 2006: 276)

Besar Nilai r Interpretasi

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,800 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat rendah

b. Uji Koefisien Determinasi Variabel X dan Y

Uji koefisien determinasi variabel X dan Y diperlukan untuk menghitung besarnya kontribusi variabel X dan Y dengan menggunakan penghitungan Koefisien Determinasi (KD), yaitu :

Keterangan


(24)

34

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu KD : besarnya koefisien determinasi

r : koefisien kolerasi

3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat (Y) dapat diprediksi melalui variabel bebas (X) secara manual. Adapun langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis regresi adalah dengan melakukan pengujian sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi Linear Rumus : Ŷ = a + bX

( ) b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi (ANAVA) c. Uji Koefisien Arah Regresi

Rumus: ( )

√ d. Uji-t

Rumus:

G. Hipotesis Statistik

H

0

: r

xy

= 0


(25)

35

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan antara variabel X dan Y,

sebaliknya H0 ditolak dan H1 atau hipotesis alternatif diterima apabila terdapat


(26)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Dari data yang telah diuji dan dianalisis, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 71,5, penguasaan bahasa

Inggris siswa SMA, terutama pada materi possessive adjective dapat dikategorikan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa SMA pada umumnya memiliki penguasaan bahasa Inggris yang baik.

2. Dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 57,3, penguasaan bahasa Jerman siswa SMA, terutama pada materi Possessivartikel dapat dikatakan termasuk pada kategori cukup.

3. Terdapat hubungan yang positif antara penguasaan possessive adjective dan penguasaan Possessivartikel. Hal ini dibuktikan melalui hasil penghitungan koefisien kolerasi dengan nilai r = 0,488, dengan derajat hubungan yang termasuk pada kategori cukup baik. Berdasarkan hasil uji–t diperoleh nilai sebesar 2,54 (F hitung > Ftabel), yang berarti hubungan antara variabel X dan Y

ini terikat secara parsial. Akan tetapi, dari hasil uji koefisien regresi (Uji-F) diperoleh hasil sebesar 0,15 (F hitung < Ftabel), yang berarti hubungan kedua

variabel tidak terikat secara simultan dan dari uji kelinearan garis regresi diperoleh hasil sebesar 167,82 (F hitung > Ftabel), yang berarti garis regresi tidak

linear. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y adalah jenis hubungan fungsional.

4. Penguasaan bahasa Inggris memberikan kontribusi yang positif terhadap penguasaan bahasa Jerman, terutama pada materi kata ganti kepemilikan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi yang diperoleh sebesar 24%.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pembelajaran bahasa:


(27)

42

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Siswa SMA diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa, terutama dalam meningkatkan kemampuan bahasa pertama atau bahasa asing pertama (bahasa Inggris) sebelum menguasai bahasa lainnya. Adapun cara untuk meningkatkan kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran yang intensif di sekolah. Selain di sekolah, siswa juga dapat lebih memperkaya kemampuan bahasa di luar sekolah seperti lembaga bimbingan belajar bahasa yang baik, contohnya di Balai Bahasa UPI dan Goethe-Institut.

2. Siswa dapat melatih kemampuannya secara mandiri, contohnya dengan mempelajari bahasa lewat buku-buku dan situs yang menunjang. Buku yang dapat menjadi pegangan siswa, terutama untuk penguasaan bahasa Jerman, contohnya adalah buku-buku pembelajaran yang diterbitkan oleh penerbit Cornelsen dan Langenscheidt. Buku-buku tersebut dinilai bagus sebagai pegangan karena kontennya sudah disesuaikan dengan ejaan dan struktur terbaru.

3. Pada penelitian ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, oleh sebab itu diharapkan adanya penelitian lanjutan. Adapun bahasan yang mungkin menjadi bahan penelitian adalah terkait Possessivpronomen dan padanannya Possessive pronoun, serta diharapkan juga pada penelitian berikutnya dapat diulas lebih dalam mengenai kasus-kasus yang menyertai.


(28)

43

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Rhineka Cipta.

Baginda, Putrasulung. 2011. “Analisis Kontrastif Tata Bahasa Antara Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris Serta Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran”. Jurnal Bahasa dan Sastra Jerman: Allemania. Bandung: FPBS UPI vol 1 no. 1.

Baradja, M. F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP

Ehrlich, Eugene. 2004. Schaum’s Outlines English Grammar. Edisi revisi. Jakarta: Erlangga.

Engel, Urlich. 2004. Deutsche Grammatik. München: Iudicium Verlag GmbH. Fachrurrozi, Aziz dan Mahyuddin, Erta. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing.

Jakarta Timur: Bania Publishing.

Helbig, G, dan Buscha. 2001. Langenscheidt: Deutsche Grammatik. Berlin: Langenscheidt KG.

Hentschel dan Weydt. 2003. Handbuch der deutsche Grammatik 3. Auflage. Berlin: Walter de Gruyer GmbH & Co. KG.

Hoffmann, Ludger. Mehrsprachigkeit und Bilingualismus. [online]. Tersedia dalam

http:/www.germanistik.tu/dortmund.de/~hoffman/ABC/Mehrsprachigkeit. html [23 Maret 2015]

Iskandarwassid dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kardimin, Akhmad. 2007. Smart English Grammar. Edisi Revisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Klein, Wolfgang. Sprache und Genetik. [online]. Tersedia dalam: https://www.mpg.de/75877/hm07_LanguageGenetics-basetext.pdf [19 Maret 2015]


(29)

44

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kloiber, Julia. 2003. Was ist Unterschied zwischen Erstsprache, Fremdsprache und Zweitsprache, und in Welchem Verhätlnis stehen sie zu Einander. [online]. Tersedia dalam: http://www.grin.com/de/e-book/109781/was-ist-der-unterschied-zwischen-muttersprache-fremdsprache-und-zweitsprache [23 Maret 2015]

Kurniawan, Khaerudin, et al. 2009. Bahasa dan Sastra Dalam Prespektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Neubold, Joachim. 2008. Pons: Grammatik Kurz und Bündig Deutsch. Stuttgart: Ernst Klettsprachen GmbH.

Pohl, Heinz-Dieter. Englisch ist wichtig, doch eine solide Ausbildung in der Muttersprache ebenso. [online]. Tersedia dalam http:/members.chello.at/Heinz.pohl/muttersprache.html [25 Maret]

Riyanto, S, NH, Emilia, dan NH, Leila. 2010. A Handbook of English Grammar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Robinson, P, editor. 2007. Cognition and Second Language Instruction. Edisi revisi. Newyork : Cambrigde University.

Selinker, Larry, dan Grass, Susan. 2008. Second Language Acquisition. Edisi Revisi. Newyork: Routledge Taylor & Francis Group.

Tarigan, Henry. 2009a. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry. 2009b. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.

Thürsam, Myra. 2006. B.I.T Online-Inovativ. [Online]. Tersedia dalam http://books.google.co.id/books?id=T16R1a6pMxgC&lpg=PA36&dq=bed eutung+erstspache+für+zweitsprache & source. [23 Januari 2015]

Ukhlaq, Mujiya. 2014. Rumpun-rumpun Bahasa. [Online]. Tersedia dalam http://languageaholic.wordpress.com. [15 Desember 2014]

Wissen. 2009. Bedeutung der Erstsprache für die Zweitsprache. [Online]. Tersedia dalam http://web048.addprod005.additiv.ch/Media/Migos/ Edition2 /AssetFile/ 03-02-09-02_wissen_Bedeutung-der-Erstsprache-für-die-Zweitsprache.pdf [23 Januari 2015]


(1)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KD : besarnya koefisien determinasi r : koefisien kolerasi

3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat (Y) dapat diprediksi melalui variabel bebas (X) secara manual. Adapun langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis regresi adalah dengan melakukan pengujian sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi Linear Rumus : Ŷ = a + bX

( ) b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi (ANAVA) c. Uji Koefisien Arah Regresi

Rumus: ( )

√ d. Uji-t

Rumus:

G. Hipotesis Statistik

H

0

: r

xy

= 0


(2)

35

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan antara variabel X dan Y, sebaliknya H0 ditolak dan H1 atau hipotesis alternatif diterima apabila terdapat hubungan antara kedua variabel.


(3)

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Dari data yang telah diuji dan dianalisis, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 71,5, penguasaan bahasa

Inggris siswa SMA, terutama pada materi possessive adjective dapat dikategorikan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa SMA pada umumnya memiliki penguasaan bahasa Inggris yang baik.

2. Dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 57,3, penguasaan bahasa Jerman siswa SMA, terutama pada materi Possessivartikel dapat dikatakan termasuk pada kategori cukup.

3. Terdapat hubungan yang positif antara penguasaan possessive adjective dan penguasaan Possessivartikel. Hal ini dibuktikan melalui hasil penghitungan koefisien kolerasi dengan nilai r = 0,488, dengan derajat hubungan yang termasuk pada kategori cukup baik. Berdasarkan hasil uji–t diperoleh nilai sebesar 2,54 (F hitung > Ftabel), yang berarti hubungan antara variabel X dan Y ini terikat secara parsial. Akan tetapi, dari hasil uji koefisien regresi (Uji-F) diperoleh hasil sebesar 0,15 (F hitung < Ftabel), yang berarti hubungan kedua variabel tidak terikat secara simultan dan dari uji kelinearan garis regresi diperoleh hasil sebesar 167,82 (F hitung > Ftabel), yang berarti garis regresi tidak linear. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X dan Y adalah jenis hubungan fungsional.

4. Penguasaan bahasa Inggris memberikan kontribusi yang positif terhadap penguasaan bahasa Jerman, terutama pada materi kata ganti kepemilikan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi yang diperoleh sebesar 24%.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pembelajaran bahasa:


(4)

42

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Siswa SMA diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa, terutama dalam meningkatkan kemampuan bahasa pertama atau bahasa asing pertama (bahasa Inggris) sebelum menguasai bahasa lainnya. Adapun cara untuk meningkatkan kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran yang intensif di sekolah. Selain di sekolah, siswa juga dapat lebih memperkaya kemampuan bahasa di luar sekolah seperti lembaga bimbingan belajar bahasa yang baik, contohnya di Balai Bahasa UPI dan Goethe-Institut.

2. Siswa dapat melatih kemampuannya secara mandiri, contohnya dengan mempelajari bahasa lewat buku-buku dan situs yang menunjang. Buku yang dapat menjadi pegangan siswa, terutama untuk penguasaan bahasa Jerman, contohnya adalah buku-buku pembelajaran yang diterbitkan oleh penerbit Cornelsen dan Langenscheidt. Buku-buku tersebut dinilai bagus sebagai pegangan karena kontennya sudah disesuaikan dengan ejaan dan struktur terbaru.

3. Pada penelitian ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, oleh sebab itu diharapkan adanya penelitian lanjutan. Adapun bahasan yang mungkin menjadi bahan penelitian adalah terkait Possessivpronomen dan padanannya Possessive pronoun, serta diharapkan juga pada penelitian berikutnya dapat diulas lebih dalam mengenai kasus-kasus yang menyertai.


(5)

43

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Rhineka Cipta.

Baginda, Putrasulung. 2011. “Analisis Kontrastif Tata Bahasa Antara Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris Serta Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran”. Jurnal Bahasa dan Sastra Jerman: Allemania. Bandung: FPBS UPI vol 1 no. 1.

Baradja, M. F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP

Ehrlich, Eugene. 2004. Schaum’s Outlines English Grammar. Edisi revisi. Jakarta: Erlangga.

Engel, Urlich. 2004. Deutsche Grammatik. München: Iudicium Verlag GmbH. Fachrurrozi, Aziz dan Mahyuddin, Erta. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing.

Jakarta Timur: Bania Publishing.

Helbig, G, dan Buscha. 2001. Langenscheidt: Deutsche Grammatik. Berlin: Langenscheidt KG.

Hentschel dan Weydt. 2003. Handbuch der deutsche Grammatik 3. Auflage. Berlin: Walter de Gruyer GmbH & Co. KG.

Hoffmann, Ludger. Mehrsprachigkeit und Bilingualismus. [online]. Tersedia dalam

http:/www.germanistik.tu/dortmund.de/~hoffman/ABC/Mehrsprachigkeit. html [23 Maret 2015]

Iskandarwassid dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kardimin, Akhmad. 2007. Smart English Grammar. Edisi Revisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Klein, Wolfgang. Sprache und Genetik. [online]. Tersedia dalam: https://www.mpg.de/75877/hm07_LanguageGenetics-basetext.pdf [19 Maret 2015]


(6)

44

Ayu Riani Sondari, 2015

HUBUNGAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS SISWA SMA D ENGAN PENGUASAAN POSSESSIVARTIKEL BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kloiber, Julia. 2003. Was ist Unterschied zwischen Erstsprache, Fremdsprache und Zweitsprache, und in Welchem Verhätlnis stehen sie zu Einander. [online]. Tersedia dalam: http://www.grin.com/de/e-book/109781/was-ist-der-unterschied-zwischen-muttersprache-fremdsprache-und-zweitsprache [23 Maret 2015]

Kurniawan, Khaerudin, et al. 2009. Bahasa dan Sastra Dalam Prespektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Neubold, Joachim. 2008. Pons: Grammatik Kurz und Bündig Deutsch. Stuttgart: Ernst Klettsprachen GmbH.

Pohl, Heinz-Dieter. Englisch ist wichtig, doch eine solide Ausbildung in der

Muttersprache ebenso. [online]. Tersedia dalam

http:/members.chello.at/Heinz.pohl/muttersprache.html [25 Maret]

Riyanto, S, NH, Emilia, dan NH, Leila. 2010. A Handbook of English Grammar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Robinson, P, editor. 2007. Cognition and Second Language Instruction. Edisi revisi. Newyork : Cambrigde University.

Selinker, Larry, dan Grass, Susan. 2008. Second Language Acquisition. Edisi Revisi. Newyork: Routledge Taylor & Francis Group.

Tarigan, Henry. 2009a. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry. 2009b. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.

Thürsam, Myra. 2006. B.I.T Online-Inovativ. [Online]. Tersedia dalam http://books.google.co.id/books?id=T16R1a6pMxgC&lpg=PA36&dq=bed eutung+erstspache+für+zweitsprache & source. [23 Januari 2015]

Ukhlaq, Mujiya. 2014. Rumpun-rumpun Bahasa. [Online]. Tersedia dalam http://languageaholic.wordpress.com. [15 Desember 2014]

Wissen. 2009. Bedeutung der Erstsprache für die Zweitsprache. [Online]. Tersedia dalam http://web048.addprod005.additiv.ch/Media/Migos/ Edition2 /AssetFile/ 03-02-09-02_wissen_Bedeutung-der-Erstsprache-für-die-Zweitsprache.pdf [23 Januari 2015]