PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON.

(1)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL

PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL

(PERSERO) DI CILEGON

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Nikita Asmaranty

1006185

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT

PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM NIP.19550917 198002 1 001

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Nikita Asmaranty NIM. 1006185


(3)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT

PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Oleh Nikita Asmaranty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nikita Asmaranty 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nikita Asmaranty (1006185), “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT. Krakatau Steel (Persero)”. Di bawah bimbingan Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan. Hal tersebut ditandai dengan turunnya hasil penilaian kinerja karyawan, serta menurunnya produktivitas baja. Keadaan tersebut harus segera ditangani karena karyawan memiliki peranan sebagai pengelola sistem serta merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kompensasi dan lingkungan kerja dijadikan suatu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompensasi, lingkungan kerja, kinerja karyawan, pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, dan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero).

Objek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kompensasi dan lingkungan kerja, serta variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif, dan metode yang digunakan yaitu eksplanatori survei dengan teknik stratifield random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak seratus tiga puluh satu orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear bergandadengan alat bantu software komputer SPSS 21.0.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan tingkat korelasi sangat kuat.Kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai dasar untuk dilakukannya penelitian lain mengenai kompensasi dan lingkungan kerja dengan indikator dan objek yang berbeda.


(5)

ii

ABSTRACT

Nikita Asmaranty (1006185) "The Impact of Compensation and Working Environment to The Performance of Employee in Slab Steel Plant II Division of Production Directorate PT Krakatu Steel (Persero)."Under the guidance of Dr. Syamsul Hadi Senen, MM.

The backround in this study lied on the minimum performance of employee. The minimum performance was indicated by the decreasing value of staff performance and the lower number of steel productivity. This condition was highly necessary to be improved because employees had significant role as system organizer and were one of indications for the success of plant in reaching its goals. Compensation and working environment had been one of ways to improve the company's staff performance.

This study was aimed at ascertaining compensation description, working environment, staff performance, and the influence of compensation and working environment to the company's staff performance in Slab Steel Plant II Division of Production Directorate of PT Krakatu Steel Persero.

The object of analysis in this research was staffs in Slab Steel Plant II Division of Production Directorate of PT Krakatu Steel Persero. Then the x variable were compensation and working environment while the y variable was the plant's staff performance. This research was designed by using descriptive and verificative design. Research method employed in the study was explanatory survey by utilizing stratifield random sampling with the total number of one hundred and thirty one individuals. The data from the research was then analyzed by using doubled linear regression with the help of SPSS 21.0 software.

The result of the study revealed that compensation and working environment had positive and significant influence to employee's performance in very strong correlation. Compensation has positive and significant influence to employee's performance, while working environment has positive and significant influence to employee's performance. Through this study, it is suggested that any other research on compensation and working environment with different object could be held for further improvement.


(6)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xiv DAFTAR GAMBAR ... xvi DAFTAR LAMPIRAN ... xvii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Definisi Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Tujuan Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi .. Error! Bookmark not defined.

2.1.1.4 Dimensi Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Lingkungan Kerja ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.2.2 Jenis Lingkungan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Dimensi Lingkungan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.1 Pengertian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.2 Dimensi Kinerja... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.3 Penilaian Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang DigunakanError! Bookmark not defined.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not defined.

3.2.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7.2 Analisis Verifikatif ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan dan Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Visi dan Misi PT Krakatau Steel (Persero)Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden dan Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Error! Bookmark not defined.

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Bekerja ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Kompensasidi Divisi Slab Steel

Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) CilegonError! Bookmark not def

4.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi GajiError! Bookmark not defined.

4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi InsentifError! Bookmark not defined.

4.2.3 Tanggapan Mengenai Dimensi Upah ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Tanggapan Mengenai Dimensi Kompensasi Tidak LangsungError! Bookmark not defin

4.2.5 Rekapitulasi Dimensi Kompensasi Menurut Karyawan Divisi Slab

Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero)Error! Bookmark not defin

4.2.6 Rekapitulasi Dimensi Kompensasi Menurut Manajer, Kepala Dinas dan Supervisor Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.7 Gambaran Kompensasi Divisi Slab Steel Plant II Direktorat


(9)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Cilegon ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Lingkungan Kerja FisikError! Bookmark not

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Lingkungan Kerja Non Fisik ... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Rekapitulasi Dimensi Lingkungan Kerja Divisi Slab Steel Plant II

Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero)Error! Bookmark not defined.

4.3.4 Rekapitulasi Dimensi Lingkungan Kerja Menurut Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor divisi Slab Steel Plant II

Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero)Error! Bookmark not defined.

4.3.5 Gambaran Lingkungan Kerja Divisi Slab Steel Plant II Direktorat

Produksi PT Krakatau Steel (Persero) CilegonError! Bookmark not defined.

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Cilegon ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Quality of WorkError! Bookmark not define

4.4.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Quantity of WorkError! Bookmark not defin

4.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Interpersonal Effectiveness ... Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi CompetenciesError! Bookmark not defined.

4.4.5 Rekapitulasi Dimensi Kinerja Karyawandivisi Slab Steel Plant II

Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero)Error! Bookmark not defined.

4.4.6 Rekapitulasi Dimensi Kinerja Karyawan Menurut Manajer, Kepala Dinas dan Supervisor Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) ... Error! Bookmark not defined.

4.4.7 Gambaran Kinerja Karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat

Produksi PT Krakatau Steel (Persero) CilegonError! Bookmark not defined.

4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4.5.1 Uji Asumsi Klasik terhadap Model RegresiError! Bookmark not defined.

4.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined.

4.5.2.1 Analisis Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

4.5.2.2 Persamaan Regresi Linear BergandaError! Bookmark not defined.

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.5.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Pembahasan Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Pembahasan Lingkungan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Pembahasan Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.6.4 Pembahasan Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Implikasi Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis .... Error! Bookmark not defined.

4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik .... Error! Bookmark not defined.

4.8 Implikasi Penelitian terhadap Pendidikan Manajemen BisnisError! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah Perusahaan Yang Berstatus Bumn Di

Indonesia... 3 1.2 Indeks tendensi bisnis Triwulan i-2011 - triwulan iii-2013

menurut sektor... 4

1.3 Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas………... 6

1.4 Peringkat BUMN Industri Strategis Tahun 2013…………... 12 1.5 Rekapitulasi Karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat

Produksi PT. Krakatau Steel tahun 2011- 2013……….. 12 1.6

1.7

Data Penilaian Kinerja Karyawan

Divisi Slab Steel Plant II PT. Krakatau Steel (Persero) Periode 2012-2013

Rekapitulasi Penilaian Kinerja Karyawan Divisi Slab Steel Plant II PT. Krakatau Steel...

14 14 1.8 Rekapitulasi Produksi Baja Slab Divisi Slab Steel Plant II

PT. Krakatau Steel (persero) Tahun 2010-2013………. 15 2.1 Orisinalitas Penelitian... 57 3.1 Operasionalisasi Variabel... 72 3.2

3.3

Jenis dan Sumber Data... Teknik Penarikan Sampel...

81 85 3.4

3.5 3.6 3.7

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi... Hasil Pengujian Validitas Kompensasi... Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Kerja... Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan...

89 91 92 93


(12)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.8 3.9 3.10

Hasil Pengujian Realibilitas... Kriteria Bobot Nilai Alternatif... Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden...

96 97 100 3.11 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh……….. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin………. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja……… Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Bekerja……… Tanggapan Karyawan Terhadap Gaji ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Supervisor Terhadap Gaji ... Tanggapan Karyawan Terhadap Insentif ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Supervisor Terhadap Insentif ... Tanggapan Karyawan Terhadap Upah ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Supervisor Terhadap Upah ... Tanggapan Karyawan Terhadap Kompensasi Tidak

Langsung ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Dan Supervisor

terhadap Kompensasi Tidak Langsung ... Rekapitulasi Indikator Kompensasi (Karyawan) ... Rekapitulasi Indikator Kompensasi (Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor) ... Tanggapan karyawan Terhadap lingkungan kerja fisik…….. Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor terhadap Lingkungan Kerja Fisik ...

Tanggapan Karyawan Terhadap Lingkungan Kerja Non Fisik ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Dan Supervisor

terhadap Lingkungan Kerja Non Fisik ... Rekapitulasi Indikator Lingkungan Kerja (Karyawan).……. Rekapitulasi Indikator Lingkungan Kerja (Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor) ... Tanggapan Karyawan Terhadap Quality Of Work ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor terhadap Quality Of Work ...

Tanggapan Karyawan Terhadap Quantity Of Work ……… Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Dan Supervisor

terhadap Quantity Of Work ... Tanggapan Karyawan terhadap Interpersonal Effectiveness ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Dan Supervisor

terhadap Interpersonal Effectiveness ...

104 109 110 112 113 114 117 118 120 121 123 124 126 127 130 133 137 139 143 144 147 150 154 155 157 158 160 161


(13)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

4.28 4.29 4.30 4.31 4.32 4.33 4.34 4.35 4.36 4.37 4.38

Tanggapan Karyawan Terhadap Competencies ... Tanggapan Manajer, Kepala Dinas, Dan Supervisor

terhadap Competencies... Rekapitulasi Indikator Kinerja Karyawan (Karyawan)…….. Rekapitulasi Indikator Kinerja Karyawan (Manajer, Kepala Dinas, dan Supervisor) ... Uji Autokorelasi ... Uji Multikolinearitas ... Interpretasi Koefisien Korelasi ... Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment………... Model Regresi Linear Berganda ... Nilai Signifikansi Uji F ... Nilai Signifikansi Uji T ...

163 163 165 168 174 175 176 177 178 180 181

No Gambar Judul Gambar Halaman

1.1 Pertumbuhan Produksi Manufaktur Besar dan Sedang

Triwulan (Q-To-Q) di Banten……… 8

2.1 Kerangka Pemikiran………...……… 67

2.2 Paradigma Penelitian………. 68

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 110 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 111 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…. 112 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja………… 114 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Bekerja………... 115 4.6 Hasil Kontinum Kompensasi (Karyawan)………. 132 4.7 Hasil Kontinum Kompensasi Persepsi Manajer, Kepala Dinas

Dan Supervisor………...……… 135

4.8 Hasil Kontinum Lingkungan Kerja (Karyawan)……… 149 4.9 Hasil Kontinum Lingkungan Kerja Persepsi Manajer, Kepala

Dinas dan Supervisor………...……….. 152

4.10 Hasil Kontinum Kinerja Karyawan (Karyawan)……… 167 4.11 Hasil Kontinum Kinerja Karyawan berdasarkan Persepsi


(14)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Penerimaan untuk Melakukan Penelitian dari Perusahaan

Lampiran 4 Koding Variabel X1 (Kompensasi)

Lampiran 5 Koding Variabel X2 (Lingkungan Kerja)

Lampiran 6 Koding Variabel Y1 (Kinerja Karyawan)

Lampiran 7 r Tabel (Pearson Product Moment) Signifikansi Level 0,05 Lampiran 8 Output SPSS Validitas dan Realibilitas

Lampiran 9 Output SPSS Regresi Linear Berganda

4.12 Output Uji Normalitas……… 173

4.13 Output Hasil Uji Heteroskedastisitas……….… 174 4.14 Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja berdasarkan


(15)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Lampiran 10 Lampiran titik Kritis. Critical Values.xls Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan dan Konsultasi


(16)

(17)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.Sesuai dengan Perpres Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, tugas Kementrian BUMN adalah membidangi urusan Pemerintah di bidang pembinaan badan usaha milik negara dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. (Sumber: http://www.bumn.go.id.Akses tanggal 22/01/2014 pukul 12.00).

Keadaan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia saat ini banyak yang keadaannya kurang baik. Sebagian besar BUMN yang ada saat ini kinerjanya belum optimal dan belum memiliki daya saing yang kuat terutama dalam menghadapi perubahan iklim usaha yang sedemikian cepat dalam era globalisasi dimana kegiatan perusahaan tidak lagi dibatasi oleh batas-batas antar negara dan adanya saling ketergantungan antar bangsa, pasar dan perusahaan-perusahaan. Permasalahan yang mempengaruhi kinerja pengelolaan BUMN, antara lain disebabkan oleh belum tercapainya kesatuan pandang para stakeholders dalam menetapkan kebijakan, masih banyaknya BUMN yang belum


(18)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mentransformasikan proses bisnis yang mengarah kepada peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Indsutri dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans Irianto Simbolon mengungkapkan kasus ketenaga kerjaan yang berkaitan dengan persoalan jam kerja menurun pada tahun 2013. Pada tahun 2012 lalu, ada sekitar 51 kasus terkait jam kerja, namun pada tahun 2013 menurun menjadi 44 kasus. Kasus ini justru lebih banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan BUMN. Menurut Irianto Simbolon perusahaan swasta jauh lebih baik dari pada BUMN dalam penanganan kasusnya. Harus segera menemukan cara selanjutnya untuk mengatasi kasus tersebut. (Sumber: http://bisnis.liputan6.com/. Akses tanggal 17/01/2014 pukul 22.51).

Saat ini perusahaan BUMN berjumlah 141, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan jumlah BUMN yang masih aktif 110 perusahaan. Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan bahwa jumlah BUMN yang aktif pada akhir tahun 2014 yaitu menjadi 95 perusahaan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana melakukan perampingan BUMN hingga 2014 ini. Perampingan tersebut dilakukan untuk pembenahan dan restrukturisasi BUMN secara efektif dan berkelanjutan. Adapun sektor BUMN yang dirampingkan seperti sektor kertas, percetakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, farmasi dan aneka industri lainnya. (Sumber: http://economy.okezone.com.Akses tanggal 26/01/2014 pukul 02.07).

TABEL 1.1


(19)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

NO SEKTOR JUMLAH

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 25

2 Pertambangan dan Penggalian 5

3 Industri Pengolahan 31

4 Pengadaan Listrik, Gas Uap/Air Panas dan Udara Dingin 2 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang,

Pembuangan Pembersihan Limbah dan Sampah 2

6 Konstruksi 10

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil

dan Motor 4

8 Transportasi dan Pergudangan 23

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1

10 Informasi dan Komunikasi 3

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 23

12 Real Estate 2

13 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 10

JUMLAH 141

Sumber: http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/.Akses tanggal 28/01/2014 pukul 02.10

Semakin berkurangnya jumlah BUMN yang aktif menunjukkan bahwa belum optimalnya kinerja pengelolaan BUMN, hal ini disebabkan oleh masih lemahnya koordinasi kebijakan antara langkah perbaikan internal perusahaan dan kebijakan industrial serta pasar tempat beroperasinya BUMN tersebut, dan belum terimplementasikannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara utuh di seluruh BUMN. Kondisi BUMN yang semakin melemah dapat mempersulit BUMN untuk dapat berperan utuh dalam memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 diprediksi oleh para pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM belum beranjak membaik dibandingkan tahun 2013. Pasalnya, tingkat inflasi diproyeksikan masih tinggi dan nilai tukar rupiah masih akan terus melemah. Hal


(20)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

itu disebabkan neraca perdagangan yang terus mengalami defisit sementara pemerintah dan pihak swasta masih tersandera pada neraca pembayaran hutang jangka pendek. (Sumber: http://www.ugm.ac.id. Akses tanggal 28/01/2014 pukul 14.00). Oleh karena itu, BUMN harus dalam keadaan sehat agar bisa menjadi ujung tombak pembangunan perekonomian nasional. Sebagai institusi yang dimiliki negara, BUMN mengemban misi bisnis dan sosial. Dalam bisnis BUMN dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan swasta. Kemampuan BUMN memenangkan persaingan di pasar juga ditentukan sejauh mana pengelola BUMN membidik peluang usaha yang ada.

Keadaan perekonomian Indonesia dapat dilihat dari Indeks Tendensi Bisnis. Indeks Tendensi Bisnis merupakan indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya di peroleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia.Penjelasan mengenai Indeks Tendensi Bisnis untuk setiap sektor dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.

TABEL 1.2

INDEKS TENDENSI BISNIS

TRIWULAN I-2011 - TRIWULAN III-2013 MENURUT SEKTOR

SEKTOR 2011 2012 2013

I II III IV I II III IV I II III IV

1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 109 ,32 105 ,85 110 ,15 98, 14 117 ,31 106, 15 111 ,73 95, 65 112 ,26 102, 78 106, 13 *NA

2.Pertambang an dan Penggalian 101 ,22 104 ,53 105 ,13 108 ,36 102 ,13 92,5 5 97, 18 100 ,62 103 ,19 100, 13 104, 97 3.Industri Pengolahan 97, 94 105 ,31 106 ,45 105 ,34 99, 34 106, 06 108 ,65 107 ,14 98, 96 103, 82 105, 50 4.Listrik, Gas, dan Air Bersih 102 ,70 105 ,32 106 ,90 105 ,04 98, 50 102, 06 105 ,66 105 ,35 96, 01 105, 83 103, 40


(21)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

SEKTOR 2011 2012 2013

I II III IV I II III IV I II III IV

5.Konstruksi 98,58 106,42 108,83 111,51 98,53 104,83 110,99 108,31 98,84 104,82 105,44 6.Perdaganga n, Hotel dan Restoran 101 ,23 106 ,19 107 ,64 106 ,94 104 ,29 110, 21 108 ,49 106 ,40 99, 54 105, 53 110, 60 7.Pengangkut an dan Komunikas i 101 ,20 104 ,93 112 ,85 106 ,05 98, 42 104, 14 111 ,63 108 ,53 105 ,16 104, 19 108, 33 8.Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 111 ,27 108 ,60 107 ,80 109 ,05 110 ,92 105, 77 107 ,30 108 ,92 108 ,72 103, 96 105, 27

9.Jasa-Jasa 103,83 107,08 106,39 106,58 105,62 106,17 105,24 106,72 98,42 103,89 105,46

Sumber: http://www.bps.go.id/brs_file/itb-itk_06nov13. Akses tanggal 30/01/2014 pukul 19.25.

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis sektor industri pengolahan dari triwulan I sampai triwulan IV tahun 2011 terus mengalami peningkatan, namun pada triwulan 1 tahun 2012 pertumbuhan bisnis mengalami penurunan menjadi 99,34 %. Pertumbuhan bisnis dari triwulan I tahun 2012 sampai triwulan III tahun 2013 terus bersifat fluktuatif, kembali mengalami penurunan pada triwulan III tahun 2013 menjadi 105,50%. Indeks Tendensi Bisnis pada sektor industri pengolahan lebih rendah dibandingkan dengan sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; perdagangan hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi pada triwulan III tahun 2013.

Industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan konstribusi dalammeningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka Pada triwulan III tahun 2013, Hidayat menyebut sektor industri pengolahan tetap menjadi moto dan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar. (Sumber: http://www.tribunnews.com. Akses tanggal 31/01/2014 pukul 10.25)


(22)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu TABEL 1.3

LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS

No. Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

% % % %

1 Makanan, Minuman dan

Tembakau 2,7805 9,1884 8,1857 3,45

2 Tekstil, Barang Kulit &

Alas Kaki 1,7667 7,5181 1,4145 6,02

3 Barang Kayu & Hasil

hutan lainnya -3,4670 0,3497 -0,8573 8,20 4 Kertas dan Barang

Cetakan 1,6695 1,4958 0,4987 3,74

5 Pupuk, Kimia & Barang

dari Karet 4,7009 3,9508 9,1917 3,66

6 Semen & Barang galian

bukan logan 2,1793 7,1883 6,1073 2,80

7 Logam Dasar Besi &

Baja 2,3838 13,0567 5,5737 10,3

8 Alat Angk., Mesin &

Peralatannya 10,3802 6,9999 6,2255 10,04

9 Barang Lainnya 3,0026 1,8244 4,2099 -

Pertumbuhan Industri

Pengolahan Non Migas 5,1165 6,8270 6,1265 6,22

Pertumbuhan PDB 6,1954 6,4570 6,3077 -

Sumber: Statistik Industri Kementrian Perindustrian

Dari Tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwapertumbuhan industri pengolahan non migas tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu menjadi 6,22 persen dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 6,126 persen. Hal ini menandakan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan kembali industri pengolahan sehingga industri pengolahan mampu untuk mengalami pertumbuhan positif. Selain industri non migas yang mengalami peningkatan, industri migas mengalami kontraksi sekitar 3,32 persen. Hal ini didukung oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat serta meningkatnya ekspor sektor industri, dengan meningkatnya kembali investasi di sektor industri menyebabkan tetap terjaganya


(23)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kinerja sektor industri manufaktur hingga saat ini. Pada tahun 2014 diperkirakan pertumbuhan indutri non migas diperkirakan bisa mencapai sekitar 6,4%. Pemerintah harus melakukan berbagai upaya secara maksimal dalam meningkatkan pertumbuhan industri pengolahan non migas sehingga industri pengolahan mampu mengalami pertumbuhan positif yang diperkirakan dapat tumbuh lebih besar lagi yaitu sekitar 6,8%, dimana dalam hal ini Industri Logam Dasar Besi dan Baja, Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya, dan Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki diharapkan bisa menjadi motor pertumbuhan industri manufaktur.

Industri manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah Negara. Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam proses transformasi struktural dalam perekonomian Indonesia. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur nasional hingga akhir tahun 2014 akan menyentuh 5,5% karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga mahalnya biaya logistik. (Sumber: http://www.imq21.com. Akses tanggal 1/02/2014 pukul 05.00).

Sektor Industri Manufaktur (manufacturing industry) sebagai the leading economic sectors, masih mempunyai peran yang sangat penting dalam sebagian proses pembangunan di Provinsi Banten. Nilai tambah yang dihasilkan dari industry manufaktur merupakan yang terbesar kontribusinya dari sembilan sektor ekonomi. Nilai total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga


(24)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berlaku Banten pada Tahun 2012 sebesar 212.856,63 milyar rupiah dimana hampir separuhya 97.799,41 milyar rupiah (45,94 persen) bersumber dari sektor Industri Pengolahan.

Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Banten N0.50/11/36/Th.VII, 1 November 2013

GAMBAR 1.1

PERTUMBUHAN PRODUKSI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN (q-to-q) DI BANTEN

Berdasarkan pada Gambar 1.1 terlihat bahwaPertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang (IBS) triwulanan (q-to-q) pada triwulan III (periode: Juli – September) Tahun 2013 di Banten, mengalami pertumbuhan sebesar 1,15 persen dari triwulan sebelumnya (periode: April - Juni), sedangkan pada triwulan I (periode: April-Juni) tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 3,32 persen dari triwulan sebelumnya (periode: Januari-Maret) tahun 2013.

Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan III tahun 2013 dari triwulan sebelumnya adalah pakaian jadi, tumbuh sebesar 9,26 persen, barang galian bukan ogam, tumbuh sebesar 6,88 persen, kertas dan barang dari kertas


(25)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tumbuh sebesar 3,59 persen, logam dasar tumbuh sebesar 1,32 persen, Kendaraan bermotor, Trailer dan semi Trailer, tumbuh sebesar 1,14 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan III tahun 2013 dari triwulan sebelumnya adalah kayu, barang dari kayu dan gabus dan Barang Anyaman dari bambu dan sejenisnya turun sebesar 11,77 persen, furniture turun 8,17 persen, minuman turun sebesar 5,68 persen persen, kulit, barang dari kulit dan alas kaki turun. Hal ini menunjukkan bahwaindustri manufaktur besar dan sedang di Banten harus terus diperhatikan agar mampu mengalami pertumbuhan kembali.

Kota Cilegon adalah salah satu Kota di Provinsi Banten, Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri, dimana di dalamnya terdapat banyak industri manufaktur yang bergerak diberbagai macam bidang. Semua industri manufaktur ini memiliki peran yang besar terhadap pembangunan Kota Cilegon. Adapun jumlah perusahaan manufaktur dikawasan industri daerah Cilegon sebanyak 26 buah yang bergerak diberbagai macam bidang.

Salah satunya adalah PT. Krakatau Steel yang bergerak di bidang industri baja. Perusahaan yang beralamat di Jl. Industri No. 5 Cilegon – Banten. PT. Krakatau Steel memproduksi baja plain karbon dan baja micro-alloyed yang dapat digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga kualitas khusus, industri baja mempunyai peranan yang tidak sedikit. Penggunaan produk-produk dari industri baja seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan bermotor, tiang pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum,


(26)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pipa dan tabung umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers, konstruksi kapal, kereta api, mobil, dan beragam produk lainnya. Produk baja juga dipakai dalam pengeboran minyak bumi, pembangunan jembatan, jalan, pabrik, perkantoran, serta fasilitas-fasilitas umum lainnya. PT. Krakatau Steel mampu menghasilkan baja lembaran panas yang berkualitas tinggi untuk penggunaan khusus karena PT. Krakatau Steel telah menjalankan proses kontrol thermomekanik dan proses desulfurisasi menggunakan ladle furnace.

Konsumsi baja sampai akhir tahun 2013 mencapai 13,5 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, konsumsi baja di dalam negeri diperkirakan mencapai 15 juta ton hingga tahun 2015. Hal ini disebabkan karena seiring terealisasinya sejumlah proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Kebutuhan baja tersebut untuk membangun sejumlah infrastruktur seperti jalan tol dan konstruksi bangunan bertingkat.

PT. Krakatau Steel menguasai pasar berbagai produk baja nasional hingga mencapai 42% pada tahun 2013. Jumlah konsumsi baja meningkat karena perkembangan industri manufaktur, elektronik, otomotif, galangan kapal, dan telekomunikasi.Sementara total kebutuhan produk-produk baja nasional mencapai 10 sampai 11 juta ton di tahun 2013. Namun PT. Krakatau Steel hingga kini belum mampu memenuhi permintaan pasar nasional dan hanya mampu memproduksi 4 juta ton. (Sumber: http://finance.detik.com/. Akses tanggal 2/02/2014 pukul 02.13). Hal ini disebabkan karena bahan baku besi baja yaitu


(27)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berupa bijih besi masih didatangkan dari luar negeri. PT. Krakatau Steel setiap tahun harus mendatangkan bijih besi berupa pellet dari Brazil dan Shile dengan volume sekitar dua juta ton. Padahal bila dilihat dari potensi bijih besi, Indonesia memiliki potensi sumber bijih besi amat melimpah yaitu sebanyak 2-5 miliar ton, selain itu juga disebabkan oleh jumlah tenaga kerja PT. Krakatau Steel tercatat 5.900 orang dan 4.000 tenaga kerja berstatus oursourcing atau pekerja daya alih. Oleh karena itu PT. Krakatau Steel harus melakukan perbaikan untuk meninggkatkan jumlah produksi baja hingga enam juta ton slab per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan tidak terlepas dari kinerja karyawan yang tinggi. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.Pencapaian tujuan perusahaan diperoleh dari upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola dan mengatur sumber daya manusia yang memiliki potensi baik agar terus meningkatkan hasil kerjanya.

Syamsir Torang (2012:118) mengemukakan bahwa kinerja (performance) adalah kuantitas dan atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan yang sangat penting. Kedudukan sumber daya manusia saat ini bukan hanya sebagai alat produksi tetapi juga sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya proses produksi dan segala aktivitas perusahaan. Perusahaan harus mampu memanfaatkan potensi


(28)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

setiap sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan hasil yang optimal.

Apabila dilihat berdasarkan peringkat BUMN industri strategis, PT. Krakatau Steel (Persero) menduduki peringkat ke 6 sebagai usaha yang bergerak di bidang industi baja. Ini dapat terlihat pada Tabel 1.4 berikut ini.

TABEL 1.4

PERINGKAT BUMN INDUSTRI STRATEGIS TAHUN 2013

R a n k

Nama BUMN

R O A

R O E

N P M

Pertumbuhan

Bidang Usaha Pendapatan

Usaha 1 Tahun

Laba Bersih 1

Tahun

1 PT Barata C A C B A Industri Alat Berat

& Permesinan

2 PT INKA C B C D A Ind. Berbasis

Teknologi 3 PT Industri Kapal

Indonesia C C C A A Industri Kapal

4 PT Pindad C B C C A Industri

Persenjataan

5 PT Dahana C C C B D Industri Bahan

Peledak 6 PT Krakatau Steel Tbk D D D C E Industri Baja

ROA=Return On Assets, ROE=Return On Equity, NPM=Net Profit Margin A=Amat Baik, B=Baik, C=Cukup, D=Buruk

Sumber: Majalah Investor, November 2013 Halaman 44

Berdasarkan pada tabel 1.4 mengenai peringkat BUMN industri strategis diketahui bahwa PT. Krakatau Steel berada pada posisi terendah dengan penilaian Return On Assets bernilai D, Return On Equity bernilai D, Net Profit Margin bernilai D, pendapatan usaha 1 tahun bernilai C, dan laba bersih 1 tahun bernilai E. Ini salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa kondisi PT. Krakatau Steel dalam keadaan tidak sehat. Apabila peringkat PT Krakatau Steel dari tahun ketahun semakin memburuk hal ini dapat berdampak bagi perusahaan, perusahaan bisa saja di non aktifkan dari daftar BUMN yang ada.


(29)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah jumlah karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero):

TABEL 1.5

REKAPITULASI KARYAWANDIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT. KRAKATAU STEEL

(PERSERO)TAHUN 2011-2013

Tahun Jumlah Pegawai

2011 204

2012 209

2013 196

Sumber: Bagian Performance Management and Compasassion PT. Krakatau Steel

Berdasarkan pada Tabel 1.5 mengenai rekapitulasi karyawan divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi bersifat fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2012 jumlah karyawan mengalami peningkatan sebanyak 5 orang namun pada tahun 2013 jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 13 orang. Penurunan jumlah karyawan dikarenakan ada beberapa karyawan yang ditempatkan pada divisi yang berbeda sesuai dengan keputusan perusahaan.

Divisi Slab Steel Plant II dibangun dengan teknologi pembuatan baja dari Voest Alpine-Australia memiliki dua dapur baja listrik, satu mesin concast, ladle furnace, dan RH vacuum degassing. Pabrik baja slab memproduksi lembaran baja yang bahan baku utamanya adalah besi spons dan scrap di tambah dengan batu kapus, serta dicampur dengan unsur-unsur lain sperti C, Fe, dan Si. Pabrik ini juga memanfaatkan peleburan ulang baja-baja reject (rusak) dari pabrik-pabrik lain seperti HSM, CRM, dan WRM.Komposisi kimia dari baja didaur ulang sesuai permintaan konsumen.


(30)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2014, terdapat beberapa temuan yang menunjukkan kinerja divisi Slab Steel Plant II masih belum optimal. terlihat dari hasil penilaian kinerja karyawan yang disajikan dalam Tabel 1.6 berikut ini.

TABEL 1.6

REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO)

No. KEY PERFORMANCE

INDICATOR

KUMULASI TARGET

2012

KUMULASI REALISASI

2012

KUMULASI TARGET

2013

KUMULASI REALISASI

2013

SATUAN

1 Penyelesaian capability & production otomotive method

100 98,88466667 100 99.96666667 %

3 Yield produksi ssp ii 81,26 80,88416667 81.5 78.98916667 % 4 Yield ok to order ssp ii (by

tls)

90 91,24166877 90 92.31666667 %

5 Konsumsi listrik ssp ii 800 805,7383333 770 745.1808333 KWH/TSB 6 Konsumsi electroda ssp ii 2,75 3,01166667 2.8 2.928333333 KG/TSB 7 Konsumsi refractory ssp ii 15 15,82833333 16.5 16.99083333 KG/TSB 8 Non conforming product

(NCP) ssp ii

1 1,451666667 1.4 1.574166667 %

9 Plant avaibility (PA) ssp ii 38,40 50,6555 39.57 52.64416667 % 10 Performance rate (PR) ssp

ii

58,03 56.1775 57.01 55.1775 %

11 NCP automotive 1 1,451666667 0.15 0.419166667 % Sumber: Bagian Performance Management and Compasassion PT. Krakatau Steel

Berdasarkan Tabel 1.6 dapat terlihat bahwa ada beberapa indikator penilaian kinerja yang tidak memenuhi kumulasi target, diantaranya adalah indikator penyelesaian capability & production otomotive method yang realiasasinya 99,96 persen sedangkan targetnya sebesar 100 persen. Selanjutnya indikator Yield produksi terealisasi sebesar 78,98 persen, sedangkan target


(31)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

indikator tersebut sebesar 81,5 persen. Kemampuan memproduksi baja slab masih belum mencapai target, hal ini akan berdampak bagi kebutuhan konsumsi baja nasional yang tidak terpenuhi. Konsumsi electroda dan refractory melebihi dari target yang telah ditentukan, konsumsi electrode tercatat sebesar 2,9 KG/TSB dan konsumsi refractorysebesar 16.9 KG/TSB. Apabila hal ini terjadi maka akan terjadi pemborosan. Non conforming productatau produk yang tidak sesuai terealisasi melebihi dari target yang ditentukan, pada tahun 2012 NCP terealisasi sebesar 1,45 persen dan NCP pada tahun 2013 terealisasi sebesar 1,57 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2012 ke 2013 jumlah produksi produk yang tidak sesuai makin banyak. Realisasi produksi otomotif yang tidak sesuai (NCP Automotive) tahun 2012 dan 2013 pun melebihi target yaitu sebesar 1,45 persen dan 0,41 persen. Ketidaksesuaian realisasi dan target menandakan bahwa kinerja karyawan belum optimal sepenuhnya. Menurut Veithzal Rivai (2009:547):

Hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah SDM telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. Informasi dalam penilaian kinerja karyawan merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya perusahaan.

Indikasi lain yang menyatakan kinerja karyawan belum optimal yaitu dilihat dari jumlah produksi baja slab dari tahun 2010 sampai 2013. Jumlah produksi akan dipaparkan pada Tabel 1.7 berikut ini.

TABEL 1.7

REKAPITULASI PRODUKSIBAJA SLAB DIVISI SLAB STEEL PLANT II PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TAHUN 2010-2013

TAHUN TOTAL PRODUKSI

(TSB)

2010 543214,92


(32)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2012 361392,9

2013 318484

Sumber: Bagian Performance Management and Compasassion PT. Krakatau Steel

Berdasarkan Tabel 1.7 dapat dilihat bahwa jumlah produksi baja slab dari tahun ke tahun mengalami penurunan, pada kenyataannya permintaan akan baja semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan berbagai upaya dalam pembenahan jumlah produksi yang dihasilkan. Apabila hal ini terus dibiarkan maka akan menghambat perusahaan dalam menghasilkan produktivitas sesuai dengan target.

Berbagai indikasi yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa kinerja karyawan belum berfungsi sepenuhnya dengan baik, sehingga menyebabkan kinerja karyawan belum optimal. Hal tersebut tentunya harus segera ditangani dengan baik karena karyawan merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan. Apabila keadaan ini tidak segera diatasi maka akan menghambat jalannya perusahan sehingga tujuan perusahaan tidak tercapai sesuai tujuan. Menurut wawancara dengan manajer bagian penilaian kinerja faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan divisi Slab Steel Plant II direktorat produksi diantaranya adalah kompensasi, kemampuan, keahlian, pelatihan, lingkungan tempat bekerja, motivasi, komunikasi, dan kompetensi.

Faktor yang paling kuat untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan pemberian kompensasi. Kompensasi merupakan hal yang penting, ini merupakan sebuah dorongan utama bagi karyawan untuk bekerja. Karyawan


(33)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menggunakan kompetensi, kemampuan, dan keterampilan mereka bukan hanya untuk mengabdi semata tetapi juga untuk mendapatkan imbalan atau kompensasi. Apabila karyawan sudah puas dengan kompensasi yang didapat maka kinerja mereka juga akan menjadi lebih baik. Hal ini senada dengan Henry Simamora (2004:442) yang mengungkapkan bahwa:

Kompensasi karyawan mempengaruhi kinerja dan tendensi mereka untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Kebutuhan parakaryawan akan pendapatan dan keinginan mereka diperlakukan secara wajar oleh organisasi membuat program kompensasi menjadi semakin vital bagi manajemen sumber daya manusia.

PT. Krakatau Steel memberikan kompensasi kepada para karyawan dikaitkan juga dengan kinerja yang mereka lakukan. Bentuk kompensasi yang diberikan oleh perusahaan yaitu berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan faktor grade (grade 1-3 untuk general manager, 4-6 untuk manager, 7-10 untuk kepala dinas, 8-11 untuk supervisor, 11-13 untuk foreman, dan 12-15 untuk operator/staff) besarnya grade 1-15 diatas upah minimum kota cilegon yaitu sebesar Rp. 2.443.000,00 , gaji tiga belas sebesar gaji pokok yang diberikan setiap bulan desember, insentif berbasis kinerja (apabila perusahaan mampu menghasilkan produk bagus melebihi target yang ditentukan maka karyawan akan menerima keuntungan), selain itu PT. Krakatau Steel memberikan fasilitas rekreasi bagi seluruh karyawannya yang dilakukan setahun sekali yaitu berupa kunjungan ke tempat-tempat wisata, dimana biaya akomodasi di fasilitasi oleh perusahaan sebesar Rp. 175.000,00/orang dan satu keluarga maksimal 4 orang, perusahaan juga memberikan penghargaan bagi karyawannya yang telah menyumbangkan ide yang inovatif dan improvement untuk kemajuan perusahaan


(34)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(penghargaan tersebut baik berupa piagam mau pun berbentuk materi), upah lembur diberikan ketika karyawan melakukan pekerjaan diluar jam kerja atas perintah atasan yang berwenang (waktu kerja karyawan shift diatur secara bergilir dalam 24 jam kerja dengan pembagian 3 waktu kerja (3 shift) yang masing-masing shift bekerja selama 8 jam, dengan pembagian shift kerja antara lain shift 1 jam kerja mulai pukul 22.00 s.d. 06.00, shift 2 jam kerja mulai pukul 06.00 s.d 14.00, shift 3 jam kerja mulai pukul 14.00 s.d. 22.00, karyawan juga mendapatkan waktu cuti dan waktu cuti ini dibagi menjadi dua macam, yaitu cuti tahunan dan cuti besar. cuti tahunan yaitu masa cuti selama 12 hari kerja yang tidak dapat digantikan dengan uang dan cuti besar diberikan 4 tahun sekali dengan lama cuti 1 bulan, jaminan kesehatan berupa pemeriksaan, pengobatan dan perawatan untuk karyawan dan keluarganya yang sedang sakit baik fisik maupun mental, tunjangan pendidikan bagi anak karyawan yang diberikan setiap tahun dengan jumlah berbeda berdasarkan tingkatan (SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi), dan adanya tunjangan hari raya, tunjangan transportasi (karyawan PT. Krakatau Steel mendapatkan fasilitas antar jemput dari rumah hingga kawasan industri).

Sebagian karyawan merasa bahwa sistem kompensasi yang diberikan perusahaan dirasa masih belum optimal dan belum dapat memenuhi kebutuhannya. Beberapa hal yang karyawan anggap belum optimal dalam sistem kompensasi yaitu perusahaan jarang memberi penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, selain itu terkadang bonus tidak diberikan kepada karyawan dengan alasan untuk membeli keperluan perusahaan yang lain yang lebih mendesak, dan tunjangan pendidikan anak dirasa jumlahnya masih kurang karena masih belum


(35)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan kebutuhan saat ini. Apabila hal ini terus dibiarkan maka akan akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja dan akan berdampak buruk bagi perusahaan, misalnya kegiatan operasional perusahaan menjadi tidak efektif dan efisien.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Meiyu Fang (2004:17) bahwa “higher pay level will attract better talents, and as results of their better

performance, the organizational will have a better performance” yang

maksudnya adalah tingkat gaji yang lebih tinggi akan menarik bakat yang lebih baik, dan sebagai hasil dari kinerja mereka lebih baik, organisasi akan memiliki kinerja yang lebih baik.

Selain memberikan kompensasi terhadap karyawan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Krakatau Steel adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pegawai, baik bersifat fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi pegawai dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Adapun belum efektifnya lingkungan kerja pada PT. Krakatau Steel (persero) terlihat dari adanya beberapa peralatan kerja yang kondisinya tidak bagus, kurangnya alat komunikasi untuk karyawan ketika sedang bekerja, kurangnya petugas keamanan di sekitar pabrik sehingga terjadinya pencurian, suara bising yang ditimbulkan dari peralatan kerja, kurangnya pengawasan dari atasan ketika karyawan bekerja, atasan jarang bertatap muka dengan para karyawan sehingga karyawan merasa kurangnya dukungan dari atasan, hal ini merupakan kesenjangan komunikasi yang terjadi dari pihak bawahan kepada atasan serta menyebabkan karyawan kurang


(36)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

bersemangat dan merasa jenuh dalam melaksanakan tugasnya, dan perhatian dari sesama karyawan dirasa masih kurang sehingga terkadang sesama karyawan merasa kesulitan dalam berkoordinasi.

Karyawan masih merasa belum puas dengan lingkungan kerja yang ada sehingga perlu adanya perhatian mengenai hal ini agar nantinya kinerja perusahaan menjadi lebih baik serta akan tereralisasinya target-target perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Rabia Imran, Afsheen Fatima, Arshad Zaheer, Imran Yousaf and Iram Batool (2012:3) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja yang lebih baik. Lebih lanjut menurut Ajayi dan Isaac A (2011:6) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dan kinerja pekerja. Lingkungan kerja merupakan elemen penting dalam organisasi, karena keharmonisan yang terjadi antar karyawan dan kemanan akan meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja. Organisasi perlu menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang baik karena dengan adanya lingkungan kerja yang baik akan dapat menimbulkan suasana kerja yang dapat membuat pegawai lebih giat dan dapat meningkatkan kinerja.

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul:

“Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan

Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT. Krakatau Steel (Persero)”. 1.2 Identifikasi Masalah

Industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka


(37)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pada triwulan III tahun 2013, Hidayat menyebut sektor industri pengolahan tetap menjadi moto dan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar. PT. Krakatau Steel merupakan pelopor usaha yang memproduksi baja di Indonesia serta berkonstribusi besar pada perkembangan Badan Usaha Milik Negara. PT. Krakatau Steel menguasai pasar berbagai produk baja nasional hingga mencapai 42% pada tahun 2013. PT. Krakatau Steel mengalami penurunan peringkat BUMN pada sector industry strategis, hal ini disebabkan salah satunya karena tingkat kinerja perusahaannya yang menurun.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral sebagai berikut:

Fenomena yang terjadi di PT Krakatau Steel (Persero) Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi yaitu sumber daya manusia yang masih rendah, ini ditandai dengan beberapa pernyataan yang didukung oleh beberapa data sepertirendahnya peringkat BUMN industri strategis, hasil penilaian kinerja karyawan yang tidak pernah sekalipun tercapainya target dan jumlah produksi baja slab yang menurun setiap tahunnya. Apabila masalah-masalah tersebut terus dibiarkan maka akan mengancam keberlangsungan aktivitas perusahaan.Sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pembenahan pada kompensasi dan lingkungan kerja. Dengan adanya kompensasi dan lingkungan kerja yang baik maka kinerja karyawan akan meningkat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompensasi di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).


(38)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana gambaran lingkungan kerja di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

3. Bagaimana gambaran kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

4. Bagaimana pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

5. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

6. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Gambaran kompensasi di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

2. Gambaran lingkungan kerja di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

3. Gambaran kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

4. Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).


(39)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

6. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT.Krakatau Steel (Persero).

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Secara teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam hal ilmu pengetahuan, acuan dan wawasan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Secara empiris, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi PT. Krakatau Steel dalam mengelola manajemen sumber daya manusia dan semua yang membutuhkan informasi menyangkut Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT. Krakatau Steel (Persero).


(40)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai independent variabel atau variabel bebas adalah kompensasi (X1) dengan indikatornya mencakup

pembayaran gaji, insentif, upah dan kompensasi tidak langsungserta lingkungan kerja (X2) dengan indikatornya yang mencakuplingkungan kerja fisik dan non

fisik. Sedangkan masalah penelitian yang merupakan dependent variabel atau variabel terikat adalah kinerja pegawai dengan indikatornya yang terdiri dari Quality of work, Quantity of work performed, Interpersonal effectiveness, dan Competencies.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Krakatau Steel (Persero) sedangkan yang dijadikan unit analisis adalah karyawan divisi slab steel plant II direktorat produksi. Penelitian ini dilakukan pada kurung waktu kurang dari satu tahun yaitu pada bulan April 2014 sampai Juli 2014 maka metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008:45) pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu


(41)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung


(42)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan penjelasan dan bidang penelitian menggunakan penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2013:11) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel

yang lain”. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada divisi slab steel plant II direktorat produksi PT. Krakatau Steel.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan variabel nsatu dengan variabel lainnya. Menurut Toto dan Nanang (2012:53) penelitian verifikatif (pembuktian) yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian verifikatif bermaksud untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan


(43)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kerja terhadap kinerja karyawan divisi slab steel plant II direktorat produksi PT. Krakatau Steel (Persero).

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan adalah explanatory survey bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan cara pengujian hipotesis. Toto dan Nanang (2012:56) mengemukakan bahwa, “Penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud mengetahui sesuatu secara keseluruhan dari

wilayah atau objek penelitian”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut berlaku

umum (general) untuk seluruh wilayah yang menjadi sasaran. Sedangkan Malhotra (2010:96) menyatakan bahwa:

Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manjemen atau para peneliti tersebut.Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.

Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel dan sub variabel yang diteliti lengkap dengan dimensi, indikator, ukuran dan skalanya, dimana terdapat tiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: a) kompensasi, b) lingkungan kerja, dan c) kinerja karyawan. Kedudukan variabel kompensasi dan lingkungan kerja sebagai variabel


(44)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

independent atau variable bebas (X) serta kinerja karyawan sebagai variabel dependent atau variabel terikat (Y). Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dari Tabel 3.1 berikut ini:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep

variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

No Item

Kompensasi (X1)

Kompensasi adalah semua jenis

penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada

karyawan secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan

perusahaan. Edy Sutrisno (2013:187)

Gaji Sesuai dengan

peraturan pemerintah Tingkat pembayaran gaji sesuai dengan peraturan pemerintah

Ordinal 1

Sesuai dengan masa kerja Tingkat kesesuaian gaji dengan masa kerja karyawan

Ordinal 2

Sesuai dengan masa jabatan karyawan Tingkat kesesuaian gaji dengan masa jabatan karyawan

Ordinal 3

Sesuai dengan pengalaman kerja Tingkat pemberian besarnya gaji disesuaikan dengan pengalaman kerja karyawan

Ordinal 4

Dapat memenuhi kebutuhan karyawan

Tingkat gaji dapat memenuhi

kebutuhan karyawan

Ordinal 5

Sesuai dengan resiko pekerjaan Tingkat kesesuaian gaji dengan resiko pekerjaan

Ordinal 6

Ketepatan waktu karyawan menerima gaji Tingkat ketepatan waktu penerimaan gaji


(1)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moch. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Amstrong, Michael. 2010. Armstrong’s handbook of Human Resorce Management Practice 11th edition. United Kingdom: Kogan Page Limited. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta:Bina Aksara

De Pora, Antonio. 2011. Remunerasi, Kompensasi dan Benefit. Jakarta: Rana Pustaka

Dessler, Gary, 2007. Manajemen Personalia, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Dessler, Gary, 2011. Human Resource Manamgement. New jersey: Pearson

Education

Gomez-Mejia, Luis R and David B. Balkin and Robert L. Cardy. 2012. Managing Human Resources. Prentice Hall: Pearson Education, Inc.

Gomez-Mejia, Luis R and David B. Balkin. 2012. Management. Pearson Education, Inc, New Jersey.

Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan Mikro dalam Tanya Jawab. Jakarta: Djambatan.

Griffin, Ricky, W. 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hadari Nawawi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang

Kompetitif, Cetakan Ke-4, Gajah Mada Univercity Press, Yogyakarta Handoko, T. Hani. 2001. Aspek Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Bandung:Grasindo

Hasibuan, Melayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Bumi Aksara

Herman Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.Graha Ilmu. Yogyakarta.

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Jakarta: Graha Ilmu.

Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior Eleventh Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.


(2)

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Mardiana. 2005. Manajemen Produksi. Jakarta: Badan IPWI.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga. Nasehudin, Toto Syatori dan Gozali, Nanang. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Naresh, K. Maholtra. 2009. Basic Marketing Research. 3th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Naresh K. Malhotra. 2010. Marketing Research: An Applied Orientation Sixth Edition. New York: Pearson Education.

Nitisemito, Alex S. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pabundu Tika. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan ke-3. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Riduwan. 2008. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: CV Alfabeta.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Robbin, Stephen P. 1999. Manajemen. Jakarta:PT Prenhallindo.

Sangadji, Eta dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sjahri, Tb Mangkuprawira. 2011. Strategi Efektif Mengelola Karyawan. Kampus

IPB Taman Kencana: IPB Press

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE YKPN. Yogyakarta.

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori, Dimensi dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(3)

Sarwoto. 1991. Dasar-dasar Organsasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia

Indonesia.Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Refika Aditama.

Sentono, Suryadi Perwiro. 2001. Model Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ke 1. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sutrisno, Edy. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima. Yogyakarta: Prenada Media

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suliyanto.2006.Metode Riset Bisnis. Bandung:CV Alfabeta

Torang, Syamsir. 2012. Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Uma Sekaran. 2009. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Umar, Husein. 2008. Metode Riset Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan Isu Penelitan. Bandung: Alfabeta

Jurnal

A.K. Srivastava. 2008. Effect of Perceived Work Environment on Employees’

JobBehaviour and Organizational Effectiveness. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, Vol. 34, No.1, 47-55.

Ajayi, Isaac. 2011. Work Environment As Correlate Of Academic Staff Job Performance In South West Nigerian Universities . European Journal of Educational Studies.

Dana BethWeinberg, Ariel Chanan Avgar . 2012. The Importance of aHigh-Performance Work Environment in Hospitals. HealthResearch andEducational Trust


(4)

Dayo Akintayo. 2012. Working environment, workers’ morale and perceived

productivity in industrial organizations in Nigeria.Education Research Journal Vol. 2(3) pp. 87-93.

Emmanuella Korkor Tetteh. 2012. Work Environment And Its Impact On

Employee’s Performance. Christian service university college, in partial fulfillment ofThe requirements for the award of a bachelor of businessAdministration.

Fang, Meiyu. 2004. A Study for the Impact of Compensation and Business Strategies on Perceived Performance and ROA in Taiwanese High-tech Industry. Institute of Human Resource Management National Central University, Taiwan.

Hateem Adnan Ghafoor. 2012. Work Environment and its Impact on Triple Constraint of Project Management.Vol. 4, No. 10, pp. 545-552

Jan Dul, Canan Ceylan, Ferdinand Jaspers. 2011. Knowledge worker creativity and the role of the physical work environment. Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, the Netherlands.

Kehinde, Obasan. 2012. Effect of Compensation Strategy on Corporate Performance:Evidence from Nigerian Firms. Research Journal of Finance and Accounting. Vol 3, No. 7

M. Imran Malik, Ashfaq Ahmad. 2011. A study of work environment and

employees’ performance in Pakistan. African Journal of Business Management Vol. 5(34), pp. 13227-13232.

Rabia Imran, Afsheen Fatima, Arshad Zaheer, Imran Yousaf and Iram Batool. 2012. How to Boost Employee Performance: Investigating the Influence of Transformational Leadership and Work Environment in a Pakistani Perspective. Middle-East Journal of Scientific Research.

Shelley E. Taylor. 2008. Fostering a Supportive Environment At Work. The Psychologist-Manager Journal, 11: 265–283.

Skripsi

Rahmat Galih. 2013. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Program studi manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Tesis

Nelly Friska Handayani. 2012. Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Karakteristik Individu dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai MedanAnalisis Pengaruh Disiplin Kerja, Karakteristik Individu dan Gaya


(5)

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.

Website

http://www.bumn.go.id. Akses tanggal 22/01/2014 pukul 12.00.

http://bisnis.liputan6.com/read/640561/waduh-2683-pekerja-dipecat-dalam-5-bulan. Akses tanggal 17/01/2014 pukul 22.51

http://economy.okezone.com. Akses tanggal 26/01/2014 pukul 02.07

http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/. Akses tanggal 28/01/2014 pukul 02.10 http://www.ugm.ac.id. Akses tanggal 28/01/2014 pukul 14.00

http://www.bps.go.id/brs_file/itb-itk_06nov13. Akses tanggal 30/01/2014 pukul 19.25

http://www.tribunnews.com. Akses tanggal 31/01/2014 pukul 10.25 http://proper.menlh.go.id. Akses tanggal 1/02/2014 pukul 19.47 http://finance.detik.com/. Akses tanggal 2/02/2014 pukul 02.13


(6)

Nikita Asmaranty, 2014

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SLAB STEEL PLANT II DIREKTORAT PRODUKSI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DI CILEGON