PEMBELAJARAN BIOLA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI ELFA MUSIC SCHOOL DAGO.

(1)

PEMBELAJARAN BIOLA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI ELFA MUSIC SCHOOL DAGO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Seni Musik

Oleh

ISTIQOMAH MADANI 1103741

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PEMBELAJARAN BIOLA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI ELFA MUSIC SCHOOL DAGO

Oleh

Istiqomah Madani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Istiqomah Madani2015

Universitas Pendidikan Indonesia November 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

ISTIQOMAH MADANI

PEMBELAJARAN BIOLA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI ELFA MUSIC SCHOOL DAGO

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003

Pembimbing II

Drs. Agus Firmansah, M.Pd. NIP. 196208301995121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik

Drs. Agus Firmansah, M.Pd. NIP. 196208301995121001


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Biola Pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago”. Fokus permasalahan yang dikaji adalah materi yang diajarkan, proses pembelajaran yang terjadi dan pencapaian target dari pembelajaran biola di Elfa Music School Dago. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan, serta menganalisis fenomena pembelajaran biola. Penelitian ini dilaksanakan melalui teknik observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk dianalisis sehingga dapat memecahkan permasalahan yang ada pada pertanyaan penelitian. Berdasarkan temuan di lapangan, materi yang diberikan adalah lagu-lagu yang disukai oleh anak usia dini, proses pembelajaran menggunakan metode yang menarik berupa simbol dan penamaan pada setiap senar dengan menggunakan nama-nama binatang. Pertimbangan diberikannya metode pembelajaran tersebut adalah untuk memudahkan proses pembelajaran karena keterbatasan kemampuan anak usia dini mengenai pengetahuan musik sehingga semua target pembelajaran dapat tercapai karena melalui proses pembelajaran yang efektif.


(5)

ABSTRACT

This research entitled “Violin Learning for Children Age 4-6 year-old at Elfa Music School Dago.” This research focuses on the material that is being taught to the children, process of learning violin, and the target of learning violin at Elfa Music School Dago. The method that is used in this research was descriptive method with qualitative approach. This method is used to describe and analyze phenomenon of learning violin. There are several steps which are used in this research, which are observation, interview, study of literature, and documentation. The data of this research were analyzed to solve the problem in the research questions. According to the finding, the material that is being taught to the children were songs which children in early age like, the process of learning violin used an interesting method like giving symbols and name of animals to every string. The reason of using these symbols and name of animals as the method was to help children to understand the process of learning violin because the understanding of children in early age about music is limited, so all targets of learning violin can be reached through the effective process of learning.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR FOTO ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR PARTITUR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Pembelajaran ... 8

B. Pembelajaran Biola ... 15

C. Biola ... 16

D. Anak Usia Dini ... 23

E. Elfa Music School Dago ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Desain Penelitian ... 33

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 34

C. Pengumpulan Data ... 34


(7)

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Temuan ... 41

1. Materi Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 41

2. Proses Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 45

3. Pencapaian Target Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 62

B. Pembahasan ... 64

1. Materi Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 64

2. Proses Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 69

3. Pencapaian Target Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago ... 72

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Implikasi ... 77

C. Rekomendasi ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79 BIOGRAFI PENULIS


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia terlahir dalam keadaan bersih layaknya kertas putih. Jika diibaratkan, kertas putih itu adalah otak manusia yang perlu diisi dengan berbagai macam ilmu yang bisa digunakan untuk menghadapi setiap masalah. Cara mengisi otak dengan ilmu yaitu dengan cara belajar yang baik. Belajar merupakan proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham yang didapat dari hasil pengalaman dan latihan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh DiVesta and Thompson (1970) dalam

Sukmadinata (2004, hlm. 156) yang menyatakan bahwa,”Belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.” Belajar tidak harus selalu dalam kondisi formal, proses belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Sebagai contoh, anak diajarkan berbicara oleh orang tuanya, anak diajarkan memasak oleh ibunya, dan anak diajarkan bernyanyi oleh gurunya. Ini membuktikan bahwa proses belajar tidak hanya terjadi di sekolah formal. Sudjana (2010, hlm. 1) memaparkan bahwa,

“Pendidikan nasional sebagai sistem dari supra sistem pembangunan

nasional memiliki tiga subsistem pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Subsistem pertama disebut pendidikan sekolah sedangkan subsistem pendidikan nonformal

dan pendidikan informal berada dalam cakupan pendidikan luar sekolah.”

Dalam pendidikan serta Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menetapkan pendidikan luar sekolah sebagai jalur dalam Sistem Pendidikan Nasional dan diselenggarakan di dalam masyarakat, lembaga-lembaga dan keluarga. Salah satu lembaga yang menyelenggarakan program belajar di luar sekolah adalah kursus musik. Lembaga ini banyak diminati oleh anak-anak yang memiliki hobi bermusik, selain itu banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan bermusik sejak dini kepada anaknya. Gordon dalam Adiningsih (2008, hlm. 3) menyatakan bahwa,

“Setiap anak mempunyai kemampuan alamiah dalam bermusik. Artinya,


(9)

2

karena semua anak dilahirkan dengan rangkaian kemampuan bermusik yang luar biasa. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa pelajaran musik dapat meningkatkan kecerdasan anak. Bahkan, musik juga dapat menaikkan kapasitas dan kualitas nalar otak. Hal ini karena bermusik akan memacu perkembangan potensi gerakan, pendengaran, dan ekspresi anak.”

Sebuah penelitian di Duesseldorf yang melibatkan 60 responden mengungkapkan bahwa terjadi perubahan fisik pada struktur dan bentuk otak responden yang telah secara aktif memainkan musik sejak ia belum berusia tujuh tahun. Usia ini adalah saat yang paling tepat untuk mulai mengajak anak memainkan musik karena pada rentang usia inilah berlangsung perkembangan pendengaran anak yang paling pesat (Adiningsih, 2008, hlm. 4). Pada dasarnya anak-anak memang selalu tertarik dengan hal-hal yang baru di mata mereka. Alat musik dianggap mampu menjadi perantara untuk mengajarkan anak-anak agar tumbuh kembangnya lebih maksimal. Mengajarkan musik pada anak sejak kecil dapat memberikan banyak manfaat positif, antara lain: meningkatnya kemampuan bersosialisasi, melatih empati dan menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan-gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak. Semakin muda belajar musik, maka semakin baik. Dengan mengenalkan alat musik pada anak usia dini, kita dapat mengajarkan anak tentang kedisiplinan, kesabaran dan keuletan dalam berlatih, serta kesenangan dalam bermain musik. Kita dapat menjadikan musik sebagai sarana bermain sekaligus belajar untuk anak-anak. Sehingga mereka terbiasa mengenal musik dan tidak terbebani untuk bermain musik.

Hal tersebut di atas menjadi salah satu faktor banyaknya sekolah-sekolah musik atau lembaga yang berfokus pada pembelajaran musik. Elfa Music School Dago adalah salah satunya. Sekolah musik yang menggunakan nama Elfa Music School (EMS), didirikan oleh (Alm) Elfa Secioria Hasbullah pada tanggal 20 Februari 1981 di Jalan Aceh No.101 Bandung. Sebagai sekolah musik di Indonesia yang berkualitas, Elfa Music School adalah wadah bagi mereka yang ingin mengembangkan karir dan bakatnya dalam dunia musik. Elfa Music School memiliki cabang yang berada di berbagai kota dan daerah, salah satunya terdapat di kota Bandung yang berada di jalan Tubagus Ismail Raya No.5 Dago yang telah berdiri selama lima tahun dimulai dari tahun 2010 sampai sekarang.


(10)

3

Lembaga ini merupakan pendidikan luar sekolah yang menyelenggarakan tempat kursus musik dan vokal. Di antara kelas musik lainnya, kelas biola paling banyak peminatnya. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pada kelas biola, khususnya pada anak usia 4-6 tahun. Mengingat pada umumnya anak usia 4-6 tahun sering mengalami masalah yang disebabkan masih kurangnya pengetahuan tentang musik, salah satunya belum mampu untuk menangkap materi berupa notasi balok. Hal ini tentunya merupakan sebuah masalah yang dapat menghambat proses belajar musik. Dalam melaksanakan program kegiatan belajar mengajar khususnya di Elfa Music School Dago, tentunya setiap pengajar berkewajiban untuk mengajarkan anak didiknya dengan kreatif, tidak dalam bentuk notasi balok saja. Maka, peneliti membuat fokus permasalahan di sini adalah bagaimanakah pembelajaran biola itu dapat diterapkan kepada anak-anak usia 4-6 tahun.

Setelah peneliti melakukan observasi, salah seorang pengajar di Elfa

Music School Dago menerapkan pembelajaran biola melalui pemanfaatan simbol

yakni menggunakan simbol angka dan penamaan senar dengan menggunakan nama-nama binatang yang mudah diingat dan disukai oleh anak usia 4-6 tahun. Karena alasan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji permasalahan ini lebih lanjut dengan mengangkat judul ”Pembelajaran Biola Pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago. Untuk memudahkan penelitian ini pengkajiannya lebih fokus pada hal-hal yang dapat diungkap dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana materi pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago?

2. Bagaimana proses pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago?


(11)

4

3. Bagaimana pencapaian target pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago. Sehingga dapat menemukan cara pengajaran biola yang sesuai dengan perkembangan karakter anak usia dini.

Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui materi yang diajarkan, proses pembelajaran serta pencapaian target pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya:

1. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan mengenai pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago.

2. Manfaat bagi anak-anak

Mempermudah anak usia 4-6 tahun dalam belajar bermain biola dengan cara penyampaian pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga anak memiliki kemampuan untuk memainkan lagu, terlebih lagu-lagu yang mereka suka. 3. Departemen Pendidikan Seni Musik

Sebagai dokumentasi untuk melengkapi dan menambah perbendaharaan data tentang pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, meliputi teori-teori yang berhubungan dengan pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melandasi dan memperkuat pendapat atau temuan-temuan selama


(12)

5

penelitian. Di antaranya bahasan mengenai pembelajaran anak usia dini, aspek perkembangan anak, pembelajaran musik bagi anak dan pembelajaran biola menurut beberapa sumber.

Bab III Metode Penelitian meliputi desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data penelitian.

Bab IV Temuan dan Pembahasan, meliputi hasil temuan dan pembahasan mengenai materi pembelajaran, proses pembelajaran dan pencapaian target pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago yang dikaitkan dengan teori yang telah dibahas dalam kajian pustaka.

Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Simpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Sedangkan implikasi merupakan hal yang mengungkan kegunaan penelitian serta hal yang ditujukan kepada para mengguna hasil penelitian. Rekomendasi ditujukan kepada peneliti yang akan melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pelaksanaannya penelitian ini disesuaikan dengan sifat dan kenyataan masalah serta tujuan dari penelitian. Karena itu dengan menggunakan pendekatan kualitatif, diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah yang ada dalam penelitian.

Dalam hal ini Bodgen dan Taylor (dalam Lexy J. Moleong, 1993, hlm. 3) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari pengamatan, observasi, wawancara dan data lainnya yang relevan dilakukan oleh peneliti sebagai instrumen penelitian. Selain uraian yang telah dipaparkan di atas, penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini, jika dilihat dari berbagai masalah dan data yang akan diteliti, maka penelitian ini lebih bersifat alamiah (naturalistik). Untuk lebih jelasnya Nasution (1998, hlm. 18) menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, disebut kualitatif karena sifat dan data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau wajar, sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test.

Begitupun dengan Bodgan and Biklen (1982) dalam Sugiono (2014, hlm.

13) beliau menyatakan bahwa “qualitative research has the natural setting as the direct source of data and research is the key instrument, artinya penelitian kualitatif itu dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah sumber kunci.”

Karena sifat penelitiannya deskriptif, maka sebagai alasan menggunakan pendekatan kualitatif, adalah karena peneliti ingin menjawab persoalan-persoalan tentang masalah yang ada dan bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai


(14)

33

peristiwa, gejala dan kejadian yang berkembang pada saat sekarang. Khususnya tentang Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago. Dengan menggunakan metode penelitian ini, diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi dalam penelitian.

A. Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, perlu dibuat rancangan atau desain penelitian terlebih dahulu. Adapun desain penelitian yang dibuat adalah sebagai berikut.

Bagan 3.1 Desain Penelitian (Sumber: Istiqomah Madani, 2015)

Yang dimaksud observasi awal di sini adalah mengunjungi lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada pengajar di Elfa Music School Dago mengenai kesediaannya untuk menjadi narasumber dalam penelitian ini. Setelah itu, peneliti mulai merumuskan masalah untuk memudahkan proses penelitian yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian dapat dilaksanakan setelah semua persiapan

Observasi

Awal Perumusan

Masalah

Pelaksanaa n Penelitian

Analisis Data Penyusunan

Laporan Penelitian


(15)

34

selesai. Setelah pelaksanaan penelitian, peneliti mulai mengumpulkan data untuk dianalisis dan kemudian dijadikan sebagai laporan hasil penelitian.

B. Partisapan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, maka dibutuhkan narasumber yang dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti menentukan pengajar dan anak-anak usia 4-6 tahun yang mengikuti kegiatan pembelajaran biola sebagai partisipan dalam penelitian ini. Pengajar tersebut bernama Fensy Sella dan anak-anak bernama Adni, Alaiqa dan Aisha.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Elfa Music School Dago yang berada di jalan Tubagus Ismail Raya No. 5 Dago, Bandung. Lembaga ini telah berdiri kurang lebih selama lima tahun dimulai dari tahun 2010 sampai sekarang.

Foto 3.1 Lokasi Penelitian (Elfa Music School Dago) (Dokumentasi: Istiqomah Madani, 2015)

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri agar data yang terkumpul sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan yang diharapkan. Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.


(16)

35

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan mencatat seluruh data yang diperoleh dari lokasi penelitian yaitu Elfa Music School Dago. Dalam hal ini data yang dicatat tentunya data tentang Pembelajaran Biola pada Anak Usia 4-6 Tahun di Elfa Music School Dago.

Menurut Arikunto (1998, hlm. 146) pengertian observasi adalah pengamatan yang meliputi perbuatan pemantauan terhadap suatu obyek yang menggunakan seluruh alat indra atau pengamatan langsung. Observasi dalam penelitian ini menggunakan cara langsung terhadap observasi yang relevan dengan kondisi di lokasi penelitian yang diamati.

Kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terbagi menjadi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama berupa observasi awal (survey) yang diisi dengan kegiatan pengecekan lokasi dan sasaran penelitian. Sedangkan tahap kedua sebagai penelitian inti yang diisi dengan kegiatan pengumpulan bahan dan data yang dibutuhkan dalam pembahasan masalah.

Tabel 3.1

Rincian Data Observasi

Tanggal Kegiatan observasi

4 Juli 2015 Pada observasi awal, peneliti memasuki ruang kelas biola dan melihat kegiatan belajar siswa. Guru memberikan

materi pertama yaitu lagu “Ambilkan Bulan Bu” yang

diimitasi dengan tepukan tangan sambil bernyanyi. 11 Juli 2015 Observasi kedua, peneliti masih mengamati kegiatan

pembelajaran dengan pemberian partitur menggunakan simbol.

25 Juli 2015 Observasi ketiga, peneliti melihat hal-hal yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru mengulang materi sebelumnya, yaitu mengimitasi ritmik sambil bernyanyi. Kemudian murid bmempelajari lagu


(17)

36

1 Agustus 2015 Observasi keempat, peneliti melihat respon siswa ketika diberi pengulangan materi. Karena murid menemukan kesulitan saat memainkan bar kelima ketukan keempat sampai bar tujuh ketukan kedua.

8 Agustus 2015 Pada observasi kelima, peneliti mengamati proses

pembelajaran mempraktekan lagu “Ambilkan Bulan Bu”

dibantu dengan menggunakan iringan piano.

15 Agustus 2015 Observasi keenam, peneliti mengamati pembelajaran biola seperti observasi sebelumnya dengan memerhatikan ketercapaian target yang harus diraih oleh siswa. Murid belajar bermain biola tanpa melihat partitur.

22 Agustus 2015 Observasi ketujuh, peneliti mengamati proses

pembelajaran di kelas. Murid memainkan lagu ‘Ambilkan Bulan Bu” dari awal sampai akhir diiringi piano. Sesekali

guru memerhatikan murid saat memegang bow dan posisi tangan yang benar.

29 Agustus 2015 Observasi kedelapan, peneliti mengamati hasil yang dicapai anak-anak usia dini yang belajar memainkan lagu

“Ambilkan Bulan Bu” tanpa melihat partitur dengan

diiringi piano.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2002, hlm. 132).

Wawancara harus dilakukan dengan efektif, artinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah, suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh adalah data yang


(18)

37

obyektif dan dapat dipercaya (Arikunto, 1998, hlm. 129). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal yang akan diteliti. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dengan pengajar, kepala sekolah, orang tua dan siswa. Peneliti bertemu langsung dengan narasumber untuk mendapatkan data yang efektif, kemudian hasil wawancara didokumentasikan dengan cara dicatat dan direkam.

Tabel 3.2

Rincian Data wawancara

Tanggal Kegiatan wawancara

4 Juli 2015 Peneliti melakukan wawancara kepada pengajar mengenai materi yang disiapkan untuk anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago.

11 Juli 2015 Peneliti mewawancarai kepala sekolah Elfa Music School Dago mengenai kurikulum yang digunakan oleh lembaga, kemudian mewawancarai pengajar mengenai alasan menggunakan partitur dengan menggunakan simbol.

25 Juli 2015 Peneliti melakukan wawancara kepada pengajar mengenai kendala mengajar biola pada anak-anak usia dini.

1 Agustus 2015 Peneliti mewawancarai pengajar mengenai kemampuan anak dalam menerima materi pembelajaran di kelas.

8 Agustus 2015 Peneliti mewawancarai pengajar mengenai cara memotivasi anak-anak agar tetap semangat untuk berlatih.

15 Agustus 2015 Peneliti melakukan wawancara dengan pengajar tentang target pembelajaran biola yang harus dicapai.

22 Agustus 2015 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu orang tua siswa mengenai alasan mendaftarkan anaknya ke Elfa


(19)

38

Music School Dago untuk belajar biola.

29 Agustus 2015 Peneliti melakukan wawancara kepada pengajar mengenai ketercapaian selama belajar dengan menggunakan partitur simbol.

3. Studi Literatur

Studi ini dilakukan untuk mempelajari data dari berbagai sumber kepustakaan yang ada, buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan membantu dalam mencari sumber informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Sumber-sumber yang dijadikan sebagai literatur pada penelitian yang penulis lakukan, adalah sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam tujuan penelitian. Adapun beberapa sumber yang digunakan oleh peneliti, di antaranya: Belajar dan Pembelajaran oleh Dr. M. Sobry Sutikno Thn. 2009, Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Musik Balita oleh Adiningsih, N. U. Thn. 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran oleh Sanjaya, W. Thn. 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D oleh Sugiono Thn. 2014, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini oleh Suyanto, S Thn. 2005 dan beberapa sumber lainnya.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Sukmadinata (2009, hlm. 221) “Studi dokumentasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.”

Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian berupa foto maupun rekaman audio visual. Peneliti mengambil gambar (foto) saat proses pembelajaran dan merekam hasil wawancara menggunakan audio. Kegiatan pendokumentasisan dilakukan menggunakan kamera handphone dengan bantuan dari beberapa rekan untuk mendokumentasikan kegiatan.


(20)

39

D. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu pengklasifikasian dan penganalisisan. Teknik pengumpulan data dan pengklasifikasian data dilakukan secara sekaligus. Hal ini bertujuan agar analisis data selalu didasarkan atas data yang langsung diperoleh pada saat melakukan penelitian. Seperti yang dikemukakan Schlege (1974, hlm. 13-14) bahwa “Analisis data pada saat itu membimbing ke langkah-langkah penelitian selanjutnya.”

Dalam menganalisis data dilakukan pemilihan dan pelacakan pola yaitu menentukan bentuk-bentuk data yang mempunyai tipe dan tema yang sama untuk dijadikan bahan dalam mendeskripsikan masalah untuk dijadikan bahan penafsiran hasil penelitian. Menurut Bodgen dan Bilklen (dalam Lexy J Moleong,

1989, hlm. 168) mengatakan bahwa ”catatan lapangan adalah catatan tertulis

tentang apa yang didengar , dialami dan dipikirkan dalam pengumpulan data dan

refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.”

Bodgan (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 244) menyatakan bahwa,

Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to other.

”Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.”

Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut. 1. Reduksi Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan reduksi data yang artinya merangkum bagian-bagian pokok yang dianggap penting atau mengklasifikasikan data yang ada. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Mereduksi data tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif adalah pada temuan.


(21)

40

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengklasifikasian data tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Mengkategorikan pola-pola data yang telah dikumpulkan dari masing-masing tema dari hasil penelitian.

b) Mencari kesesuaian, hubungan dan perbandingan antara data dari penelitian di lapangan dengan literatur-literatur atau sumber lain yang berupa teori-teori serta narasumber yang menunjang dalam pengolahan data hasil penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah data direduksi. Setelah data dipilih dan dikategorikan, maka data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Data tersebut biasanya disajikan dalam bentuk naratif. Display data dapat memudahkan peneliti untuk melaksanakan tahap selanjutnya.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan oleh peneliti akan bersifat sementara, jika tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung kebenaran data yang ditemukan. Akan tetapi kesimpulan awal juga bisa dijadikan sebagai kesimpulan akhir yang baku, jika data yang didapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan tidak ada perubahan ketika peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(22)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago dilakukan dengan cara yang menarik dan efektif. Maka dari itu, untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ada pada Bab I, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan anak, di antaranya: pengenalan biola, pemanasan long not pada senar G-D-A-E, tangga nada A Mayor (satu oktaf), dan lagu-lagu anak yang berada pada range satu oktaf A Mayor. Selama penelitian berlangsung, materi lagu yang diberikan adalah lagu “Ambilkan Bulan Bu”. Lagu tersebut sudah dikenal oleh anak usia dini, sehingga memudahkan proses pembelajaran ketika mengimitasi ritmik dengan tepukan tangan. Materi pembelajaran biola di Elfa Music School Dago diberikan dengan menggunakan partitur menggunakan simbol-simbol penamaan pada setiap senar dengan nama-nama binatang yang disukai anak dan angka untuk senar dan jari. Hal tersebut sangat membantu proses pembelajaran.

2. Proses pembelajaran biola di Elfa Music School Dago dibantu dengan iringan piano yang tiada lain bertujuan untuk membantu anak menemukan ketepatan nada dan mampu mengikuti tempo yang diberikan oleh pengajar. Karena pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan anak begitu pun dengan proses pembelajarannya yang menggunakan metode yang mudah dipahami, maka pencapaian target pembelajaran dapat tercapai.

3. Pencapaian target pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago yaitu: mengenal biola, mampu memainkan biola dengan teknik yang benar (cara memegang bow, posisi tangan dan postur tubuh yang benar), mampu memainkan satu oktaf tangga nada A Mayor satu oktaf, mampu mengikuti tempo yang diberikan guru, baik itu ketukan maupun iringan piano, mampu memainkan lagu dengan range satu oktaf A Mayor. Pembelajaran


(23)

77

biola juga memberikan banyak manfaat positif, salah satunya adalah memiliki keterampilan motorik yang sangat penting bagi perkembangan pribadi keseluruhan.

B. Implikasi

Pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun dapat dilakukan dengan cara memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan anak seperti pemberian simbol, karena hal tersebut membantu memudahkan anak dalam mencerna materi pembelajaran dengan cepat. Tidak harus selalu memaksakan anak untuk belajar notasi balok jika anak ingin belajar bermain biola.

C. Rekomendasi

Setiap kegiatan pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pun dengan pembelajaran biola di Elfa Music School Dago. Agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maka peneliti mengajukan rekomendasi demi terciptanya perbaikan dan menghindari kekeliruan maksud dari penyampaian materi, khususnya untuk guru. Alangkah lebih baik jika guru lebih memerhatikan dan mempertimbangkan proses penyampaian materi yang nantinya bisa berdampak pada pengetahuan siswa dalam bermusik, seperti pemberian angka pada setiap senar. Selain itu, guru juga dapat melakukan beberapa pendekatan dalam penyampaian materi sehingga murid tidak mudah merasa bosan ataupun malas untuk belajar bermain biola. Jika pendekatan yang dilakukan berupa sebuah cerita atau dongeng, maka secara tidak langsung murid akan merasa senang karena diajak berimajinasi.


(24)

78

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N. U. (2008). Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Musik Balita. Bandung: PT Karya Kita

Banoe, P. (1984). Pengantar Pengetahuan Alat Musik. Jakarta: CV. Baru Depdiknas. (2006). Pedoman Memilik dan Menyusun Bahan Ajar, Jakarta

Gintings, A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Prayogi, A. (2014). Sekali Baca Langsung Ingat Mahir Biola. Jakarta: Kunci Aksara

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Edisi Pertama, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri

Sudjana, (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Production

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2009). Metote Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sutikno, M. S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Cetakan kesepuluh: PT Remaja Rosdakarya

Yusuf, S dan Sugandhi, N. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


(25)

78 Sumber lain:


(1)

D. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu pengklasifikasian dan penganalisisan. Teknik pengumpulan data dan pengklasifikasian data dilakukan secara sekaligus. Hal ini bertujuan agar analisis data selalu didasarkan atas data yang langsung diperoleh pada saat melakukan penelitian. Seperti yang dikemukakan Schlege (1974, hlm. 13-14) bahwa “Analisis data pada saat itu membimbing ke langkah-langkah penelitian selanjutnya.”

Dalam menganalisis data dilakukan pemilihan dan pelacakan pola yaitu menentukan bentuk-bentuk data yang mempunyai tipe dan tema yang sama untuk dijadikan bahan dalam mendeskripsikan masalah untuk dijadikan bahan penafsiran hasil penelitian. Menurut Bodgen dan Bilklen (dalam Lexy J Moleong, 1989, hlm. 168) mengatakan bahwa ”catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar , dialami dan dipikirkan dalam pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.”

Bodgan (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 244) menyatakan bahwa,

Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to other.

”Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.”

Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut. 1. Reduksi Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan reduksi data yang artinya merangkum bagian-bagian pokok yang dianggap penting atau mengklasifikasikan data yang ada. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran untuk


(2)

40

Istiqomah Madani, 2015

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengklasifikasian data tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Mengkategorikan pola-pola data yang telah dikumpulkan dari masing-masing tema dari hasil penelitian.

b) Mencari kesesuaian, hubungan dan perbandingan antara data dari penelitian di lapangan dengan literatur-literatur atau sumber lain yang berupa teori-teori serta narasumber yang menunjang dalam pengolahan data hasil penelitian.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah data direduksi. Setelah data dipilih dan dikategorikan, maka data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Data tersebut biasanya disajikan dalam bentuk naratif. Display data dapat memudahkan peneliti untuk melaksanakan tahap selanjutnya.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan oleh peneliti akan bersifat sementara, jika tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung kebenaran data yang ditemukan. Akan tetapi kesimpulan awal juga bisa dijadikan sebagai kesimpulan akhir yang baku, jika data yang didapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan tidak ada perubahan ketika peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(3)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago dilakukan dengan cara yang menarik dan efektif. Maka dari itu, untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ada pada Bab I, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan anak, di antaranya: pengenalan biola, pemanasan long not pada senar G-D-A-E, tangga nada A Mayor (satu oktaf), dan lagu-lagu anak yang berada pada range satu oktaf A Mayor. Selama penelitian berlangsung, materi lagu yang diberikan adalah lagu

“Ambilkan Bulan Bu”. Lagu tersebut sudah dikenal oleh anak usia dini,

sehingga memudahkan proses pembelajaran ketika mengimitasi ritmik dengan tepukan tangan. Materi pembelajaran biola di Elfa Music School Dago diberikan dengan menggunakan partitur menggunakan simbol-simbol penamaan pada setiap senar dengan nama-nama binatang yang disukai anak dan angka untuk senar dan jari. Hal tersebut sangat membantu proses pembelajaran.

2. Proses pembelajaran biola di Elfa Music School Dago dibantu dengan iringan piano yang tiada lain bertujuan untuk membantu anak menemukan ketepatan nada dan mampu mengikuti tempo yang diberikan oleh pengajar. Karena pemberian materi disesuaikan dengan kemampuan anak begitu pun dengan proses pembelajarannya yang menggunakan metode yang mudah dipahami, maka pencapaian target pembelajaran dapat tercapai.

3. Pencapaian target pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun di Elfa Music School Dago yaitu: mengenal biola, mampu memainkan biola dengan teknik yang benar (cara memegang bow, posisi tangan dan postur tubuh yang benar),


(4)

77

Istiqomah Madani, 2015

biola juga memberikan banyak manfaat positif, salah satunya adalah memiliki keterampilan motorik yang sangat penting bagi perkembangan pribadi keseluruhan.

B. Implikasi

Pembelajaran biola pada anak usia 4-6 tahun dapat dilakukan dengan cara memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan anak seperti pemberian simbol, karena hal tersebut membantu memudahkan anak dalam mencerna materi pembelajaran dengan cepat. Tidak harus selalu memaksakan anak untuk belajar notasi balok jika anak ingin belajar bermain biola.

C. Rekomendasi

Setiap kegiatan pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pun dengan pembelajaran biola di Elfa Music School Dago. Agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maka peneliti mengajukan rekomendasi demi terciptanya perbaikan dan menghindari kekeliruan maksud dari penyampaian materi, khususnya untuk guru. Alangkah lebih baik jika guru lebih memerhatikan dan mempertimbangkan proses penyampaian materi yang nantinya bisa berdampak pada pengetahuan siswa dalam bermusik, seperti pemberian angka pada setiap senar. Selain itu, guru juga dapat melakukan beberapa pendekatan dalam penyampaian materi sehingga murid tidak mudah merasa bosan ataupun malas untuk belajar bermain biola. Jika pendekatan yang dilakukan berupa sebuah cerita atau dongeng, maka secara tidak langsung murid akan merasa senang karena diajak berimajinasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N. U. (2008). Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Musik Balita. Bandung: PT Karya Kita

Banoe, P. (1984). Pengantar Pengetahuan Alat Musik. Jakarta: CV. Baru Depdiknas. (2006). Pedoman Memilik dan Menyusun Bahan Ajar, Jakarta

Gintings, A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung: Humaniora

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Prayogi, A. (2014). Sekali Baca Langsung Ingat Mahir Biola. Jakarta: Kunci Aksara

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Edisi Pertama, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri

Sudjana, (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah Production

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2009). Metote Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sutikno, M. S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Cetakan kesepuluh: PT Remaja Rosdakarya


(6)

78 Istiqomah Madani, 2015

PEMBELAJARAN BIOLA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI ELFA MUSIC SCHOOL DAGO

Sumber lain: