Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas: Studi Empirik pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

(1)

vi

ABSTRACT

This study aims to know there is any effect of the auditor's experience withthe level of

consideration of materiality. The populations in this study are the auditors who work at Public Accounting Firm in Bandung. The qualitative data which used in this study was collected through a questionnaire, and the data was analyzed using simple regression. The results showed that: Auditor Experiences (X) has a significant influence on consideration Materiality level (Y), which is indicated by a value of 0.000 sig


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik se-Bandung. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini telah dikumpulkan melalui kuesioner, dan data tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengalaman Auditor (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y), yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,000


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Kontribusi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Auditing ... 7

2.1.2 Tipe Audit ... 10


(4)

2.1.4 Bukti Audit ... 15

2.1.4.1 Sifat Bukti Audit ... 16

2.1.4.2 Berbagai Keputusan Bukti Audit ... 16

2.1.4.3 Jenis Bukti Audit... 17

2.1.5 Materialitas... 18

2.1.5.1 Menetapkan Pertimbangan Materialitas Awal ... 20

2.1.5.2 Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit ... 22

2.1.6 Resiko Audit ... 22

2.1.6.1 Unsur Risiko Audit ... 23

2.1.7 Pengalaman Audit ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 27

2.3 Penelitian yang Relevan ... 28

2.4 Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 32

3.2 Kantor Akuntan Publik ... 33

3.3 Hierarki Organisasi ... 34

3.4 Jasa yang Dihasilkan oleh Profesi Akuntan Publik ... 36

3.5 Metode Pengumpulan Data... 39

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Skala ... 42

3.6.1 Tipe Skala ... 42

3.6.2 Metode Penskalaan ... 43

3.6.3 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.7 Pengujian Data ... 45


(5)

x

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.7.3 Uji Regresi Sederhana ... 47

3.7.4 Penetapan Tingkat Signifikan ... 48

3.7.5 Koefisien Determinasi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Jawaban Responden ... 50

4.1.1 Pengalaman Auditor ... 50

4.1.2 Pertimbangan Tingkat Materialitas... 53

4.2 Hasil Pengujian Data ... 55

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 55

4.2.1.1 Uji Validitas Pengalaman Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 56

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 57

4.2.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 57

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 58

4.2.3.1 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Tipe Audit ... 11 Gambar2 Kerangka Pemikiran ... 27


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Kantor Akuntan Publik ... 32

Tabel II Klasifikasi dalam Kantor Akuntan Publik ... 34

Tabel III Ketentuan Penilaian ... 43

Tabel IV Operasionalisasi Variabel ... 44

Tabel V Daftar Kuesioner yang Disebar ... 50

Tabel VI Deskripsi Pengalaman Auditor ... 51

Tabel VII Deskripsi Jawaban Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 53

Tabel VIII Uji Validitas Pengalaman Auditor (Variabel X) ... 56

Tabel IX Uji Validitas Tingkat Materialitas (Variabel Y) ... 56

Tabel X Hasil Uji Reliabilitas Penglaman Auditor dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 57

Tabel XI Model Summary ... 58

Tabel XII Anova ... 59


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner ... 68 Lampiran B Data Penelitian ... 73 Lampiran C Output SPSS ... 76


(9)

BAB I – PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Akuntan publik yang memberikan jasa audit disebut dengan istilah auditor. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Dalam menghasilkan jasa audit ini, auditor memberikan keyakinan positif (positive assurance) atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam laporan keuangan historis. keyakinan (assurance) menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya adalah benar. Tingkat keyakinan yang dapat dicapai oleh auditor ditentukan oleh hasil pengumpulan bukti. Semakin banyak jumlah bukti kompeten dan relevan yang dikumpulkan, semakin tinggi tingkat keyakinan yang dicapai oleh auditor. Jasa ini merupakan jasa profesi akuntan publik yang paling dikenal dalam masyarakat dan seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan publik (Mulyadi, 2011:5-6).


(10)

BAB I – PENDAHULUAN 2

Seorang auditor dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata-mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk kepentingan pihak lain yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan auditan. Untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya, auditor dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2, menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk dapat mencapai kualitas relevan dan reliabel maka laporan keuangan perlu diaudit oleh auditor untuk memberikan jaminan kepada pemakai bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia (Kusuma, 2012).

Disamping akuntan harus telah menjalani pendidikan formal sebagai akuntan seperti diatur dalam UU No. 34 tahun 1954 tersebut, standar umum yang pertama mensyaratkan akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan prosedur audit. Pendidikan formal akuntan publik dan pengalaman kerja dalam profesinya merupakan dua hal yang saling melengkapi. Oleh karena itu, jika seseorang memasuki karier sebagai akuntan publik, ia harus lebih dulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman. Di samping itu, pelatihan teknis yang cukup mempunyai arti pula bahwa akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha dan profesinya. Agar akuntan yang baru selesai menempuh pendidikan formalnya dapat segera menjalani pelatihan teknis dalam profesinya, pemerintah mensyaratkan


(11)

BAB I – PENDAHULUAN 3

pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit bagi akuntan yang ingin memperoleh izin praktik dalam profesi akuntan publik (SK Menteri Keuangan No. 43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997) (Mulyadi, 2011:25-26).

Semakin banyak pengalaman seorang auditor, maka semakin matang pertimbangan auditor mengenai materialitas. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesionalisme dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan yang memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Definisi materialitas itu sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji (Iriyadi dan Vannywati, 2011).

Oleh karena para auditor bertanggung jawab untuk menentukan apakah terdapat salah saji material dalam laporan keuangan, maka jika terdapat penemuan suatu salah saji material, mereka harus membuatnya menjadi perhatian klien sehingga dapat dilakukan koreksi atas salah saji tersebut. Jika klien menolak untuk mengoreksi salah saji tersebut, maka auditor harus menerbitkan opini wajar dengan pengecualian atau tidak wajar, bergantung pada seberapa signifikan salah saji tersebut. Untuk menentukan hal tersebut, auditor sangat bergantung pada pengetahuan yang mendalam atas penerapan materialitas (Arens et al.,2011:257).


(12)

BAB I – PENDAHULUAN 4

Tujuan dari penetapan materialitas adalah untuk membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Tidak semua informasi keuangan diperlukan atau seharusnya dikomunikasikan dalam laporan akuntansi, hanya informasi yang material yang seharusnya disajikan (Iriyadi dan Vannywati, 2011).

Secara umum, untuk akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material. Dengan demikian, jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor dalam memeriksa sediaan di perusahaan manufaktur akan lebih banyak bila dibandingkan dengan bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap surat berharga (Mulyadi, 2011:76).

Seorang auditor juga harus mempunyai pengalaman yang cukup agar dapat membuat keputusan dalam laporan auditan. Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Pada saat auditor mempertimbangkan keputusan mengenai pendapat apa yang akan dinyatakan dalam laporan audit, material atau tidaknya informasi, mempengaruhi jenis pendapat yang akan diberikan oleh auditor. Informasi yang tidak material atau tidak penting biasanya diabaikan oleh auditor dan dianggap tidak pernah ada. Tetapi jika informasi tersebut melampaui batas materialitas (materiality), pendapat auditor akan terpengaruh (Kusuma, 2012).


(13)

BAB I – PENDAHULUAN 5

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Debataraja (2013) yaitu “Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada pengurangan variabel etika profesi. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa akuntan yang beretika memberikan pengaruh paling kecil dalam memberikan pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit atas laporan keuangan (Debataraja, 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas?

2. Seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris:


(14)

BAB I – PENDAHULUAN 6

1. Pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. 2. Besar pengaruh pengalaman aditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.4. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Penelitian ini sangat berguna bagi para auditor dalam mengetahui pentingnya pengalaman auditor dalam mengaudit.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengalaman auditor dapat berpengaruh besar terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

c. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.5. Kontribusi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian hubungan pengalaman auditor dengan pertimbangan tingkat materialitas di KAP kota Bandung. Penelitian ini seperti halnya penelitian sebelumnya yang memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.


(15)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,000 < tingkat kepercayaan 5%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel XI dengan menggunakan program SPSS Pengalaman auditor mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas sebesar 35,2 % berdasarkan Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,352. Selebihnya 64,8 % dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti etika profesi, profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas audit, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan penulis sebagai berikut:

1. Bagi auditor dalam menjalankan profesinya, diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuannya dengan cara mencari pengetahuan tambahan yang dapat mendukung pertimbangan auditor dalam menentukan tingkat materialitas suatu laporan keuangan.


(16)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 65

2. Hubungan dengan rekan seprofesi perlu dijaga dengan baik, sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi antara satu auditor dengan auditor lainnya terhadap suatu laporan keuangan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa dengan menambahkan variabel lain yang diduga mempengaruhi tingkat pertimbangan materialitas, seperti profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas audit serta diharapkan bisa menambahkan jumlah Kantor akuntan publik.


(17)

66

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2005). Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2011). Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu. Buku Satu , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Arens & Loebbecke. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu. Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ardi, W.C. (2010). Sejarah Akuntan dan Akuntan Publik di Indonesia, 22 November 2010 diakses dari http://cahyawisnuardi.wordpress.com/2010/11/22/sejarah-akuntan-publik-di-indonesia/

pada tanggal 10 maret 2013.

Debataraja, Parulian D. (2013). Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Herliansyah, Yudhi. (2006). Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor Judgement. Bulletin Penelitian No.10.

Iriyadi dan Vannywati. (2011). Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Ilmiah Rangga Gading, Volume 11 No.2.

Knoers dan Haditono. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Cetakan ke-12. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Kusuma, Novanda F.B.A. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. FE UNY. Yogyakarta.

Mulyadi. (2011). Auditing. buku satu, Edisi ke-6, Penerbit salemba empat, Jakarta.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta. Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Hubungan Partisipasi dengan

Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Vol.1 No.3. Sugiyono. (2005). STATISTIKA untuk PENELITIAN. Penerbit Alfabeta. Bandung.


(18)

67

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. (2004). STATISTIKA untuk PENELITIAN dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Penerbit Alfabeta. Bandung

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, Albert Kurniawan. (2012). APLIKASI SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung

Suraida, Ida. (2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3, hal. 186 – 202

Susestyo, B. (2009). Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Wardoyo, T.S., dan Seruni, P.A. (2011). Pengaruh Pengalaman dan Pertimbangan Profesional Auditor Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit yang Dikumpulkan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.6 Tahun ke-2.


(1)

BAB I – PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Debataraja (2013) yaitu “Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada pengurangan variabel etika profesi. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa akuntan yang beretika memberikan pengaruh paling kecil dalam memberikan pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit atas laporan keuangan (Debataraja, 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas?

2. Seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris:


(2)

BAB I – PENDAHULUAN 6

1. Pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. 2. Besar pengaruh pengalaman aditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.4. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Penelitian ini sangat berguna bagi para auditor dalam mengetahui pentingnya pengalaman auditor dalam mengaudit.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengalaman auditor dapat berpengaruh besar terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

c. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.5. Kontribusi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian hubungan pengalaman auditor dengan pertimbangan tingkat materialitas di KAP kota Bandung. Penelitian ini seperti halnya penelitian sebelumnya yang memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.


(3)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,000 < tingkat kepercayaan 5%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel XI dengan menggunakan program SPSS Pengalaman auditor mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas sebesar 35,2 % berdasarkan Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,352. Selebihnya 64,8 % dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti etika profesi, profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas audit, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan penulis sebagai berikut:

1. Bagi auditor dalam menjalankan profesinya, diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuannya dengan cara mencari pengetahuan tambahan yang dapat mendukung pertimbangan auditor dalam menentukan tingkat materialitas suatu laporan keuangan.


(4)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 65

2. Hubungan dengan rekan seprofesi perlu dijaga dengan baik, sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi antara satu auditor dengan auditor lainnya terhadap suatu laporan keuangan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa dengan menambahkan variabel lain yang diduga mempengaruhi tingkat pertimbangan materialitas, seperti profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas audit serta diharapkan bisa menambahkan jumlah Kantor akuntan publik.


(5)

66

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2005). Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2011). Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu. Buku Satu , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Arens & Loebbecke. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu. Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ardi, W.C. (2010). Sejarah Akuntan dan Akuntan Publik di Indonesia, 22 November 2010 diakses dari http://cahyawisnuardi.wordpress.com/2010/11/22/sejarah-akuntan-publik-di-indonesia/

pada tanggal 10 maret 2013.

Debataraja, Parulian D. (2013). Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Herliansyah, Yudhi. (2006). Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor Judgement. Bulletin Penelitian No.10.

Iriyadi dan Vannywati. (2011). Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Ilmiah Rangga Gading, Volume 11 No.2.

Knoers dan Haditono. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Cetakan ke-12. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Kusuma, Novanda F.B.A. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. FE UNY. Yogyakarta.

Mulyadi. (2011). Auditing. buku satu, Edisi ke-6, Penerbit salemba empat, Jakarta.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta. Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Hubungan Partisipasi dengan

Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Vol.1 No.3. Sugiyono. (2005). STATISTIKA untuk PENELITIAN. Penerbit Alfabeta. Bandung.


(6)

67

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. (2004). STATISTIKA untuk PENELITIAN dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Penerbit Alfabeta. Bandung

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, Albert Kurniawan. (2012). APLIKASI SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung

Suraida, Ida. (2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3, hal. 186 – 202

Susestyo, B. (2009). Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Wardoyo, T.S., dan Seruni, P.A. (2011). Pengaruh Pengalaman dan Pertimbangan Profesional Auditor Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit yang Dikumpulkan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.6 Tahun ke-2.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

8 63 121

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

4 53 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit (Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung)

0 5 67

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas atas Laporan Keuangan (Studi Empirik pada Kantor Akuntan Publik di Bandung).

0 0 16

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit: Studi Empirik pada 8 (Delapan) Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 7 25

Pengaruh Profesionalism Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

1 7 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 1 20

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12